Jumat, 17 September 2010

[daarut-tauhiid] Dua tersangka terluka

 

Koran Tempo Jumat 17 September 2010, hlm C1

http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/09/17/ArticleHtmls/17_09_2010_141_014.shtml

*Dua tersangka terluka.
" Kami masih mendalami siapa yang menyerang siapa."*
­ Kepolisian Resor Metro politan Bekasi sedang menyelidiki pemicu terjadinya
insiden kekerasan antara warga dan jemaat Gereja Huria Kristen Batak
Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Bekasi, yang terjadi Ahad pagi lalu.
Kepala Polres Metro Bekasi, Komisaris Besar Imam Sugianto, menjelaskan saat
penusukan Asia Lumbantoruan Sihombing terjadi, jemaat HKBP Pondok Timur
Indah bentrok dengan sembilan tersangka pelaku penusukan.

Akibatnya, dua dari sembilan tersangka yang telah ditahan di Polda Metro
Jaya DKI menderita luka.
Tulang tangan kiri Ade Firman lepas dari siku dan kepala Ismail bocor akibat
ditusuk payung."Sembilan orang tersangka ini melawan jemaat yang jumlahnya
lebih banyak," kata Imam kepada pers seusai rapat koordinasi di ruang Wali
Kota Bekasi Mochtar Mohamad, kemarin.

Perkelahian terjadi sekitar pukul 08.40. Ketika itu, sekitar 100 anggota
jemaat HKBP berjalan beriringan dari perumahan Pondok Timur Indah menuju
lahan kosong yang digunakan untuk kebaktian di Kampung Ciketing Asem,
Mustika Jaya, Kota Bekasi. Mendadak sembilan tersangka yang berboncengan
dengan sepeda motor dari arah berlawanan berhenti memotong jalan jemaat HKBP
Pondok Timur Indah.
Mereka turun dari motor dan langsung terlibat perkelahian.

Polisi, Imam melanjutkan, belum mengetahui jenis benda tajam yang digunakan
untuk menusuk Asia, pengurus gereja HKBP Pondok Imur Indah. Namun melihat
lukanya sedalam empat sentimeter dan lebar satu sentimeter, kemungkinan
pelaku menggunakan obeng.
Polisi tidak menduga akan terjadi insiden perkelahian karena penjagaan
terkonsentrasi di lahan seluas 220 meter yang digunakan untuk kebaktian.

Saat polisi datang di lokasi bentrokan, sembilan orang itu sudah terpisah
dari jemaat HKBP. "Kami masih mendalami siapa yang menyerang siapa,"kata
Imam.

Sebenarnya, kata Imam, polisi sudah mengingatkan pengurus dan jemaat HKBP
agar tidak berjalan kaki beriringan menuju lahan kebaktian karena
memprovokasi, tetapi saran itu tidak diindahkan.

Kemarin, penasihat hukum 10 tersangka kasus itu, Shalih Mangara Sitompul,
akan mengajukan penangguhan penahanan kliennya.
Pertimbangannya, dua kliennya, KN dan HDK TOLE, masih berusia di bawah umur,
yakni 17 tahun."Mereka masih tidak dipisahkan (dari tahanan dewasa)," kata
Shalih. Pengalihan tahanan juga diupayakan untuk Ketua Front Pembela Islam
(FPI) Bekasi, Muharli Barda.

Shalih mengatakan seluruh kliennya tidak perlu ditahan karena mereka
kooperatif. Selain mengajukan pengalihan penahanan, Shalih mengharapkan ada
perawatan yang layak terhadap kliennya, terutama yang terluka. Juru bicara
Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, mengatakan akan
mengevaluasi lebih lanjut. "Semua itu akan menjadi kewenangan penyidik untuk
memutuskan."

Shalih mengatakan, insiden Ahad pagi itu sebenarnya bukan penyerangan,
melainkan bentrokan. "Ada klien saya yang terluka," katanya.
Dia menyebutkan ada salah satu kliennya, ISM, 28 tahun, yang mengalami luka
serius di bagian kepala.

Boy mengatakan pihaknya belum menerima laporan mengenai hal itu."Kalau tidak
dilaporkan, tidak akan diketahui dan belum bisa ditangani."

Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB) Bhagasasi menghendaki pendekatan
secara kultural dalam menyelesaikan konflik ini.
"Kami mengharapkan dialog de ngan pendekatan budaya," kata Sekretaris
Jenderal BMKB Bhagasasi, Abdul Khoir, di Markas Polda Metro Jaya, kemarin.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan BMKB Bhagasasi, Ali Anwar,
mengatakan, masyarakat Bekasi sangat toleran. Benturan antara warga dan
jemaat gereja HKBP dapat terjadi akibat adanya perbedaan kultur yang tidak
diupayakan untuk dikikis."Kami berharap agar tekanannya bisa diturunkan,
sehingga tercipta suasana yang lebih nyaman."

Menurut Ali, selama 20 tahun terakhir, masalah yang mendera warga Mustika
Jaya dengan jemaat HKBP tidak terselesaikan karena kultur jemaat HKBP yang
terus dipaksakan. "Mungkin bisa diturunkan dari seratus persen menjadi 70
persen, sehingga bisa tercipta harmonisasi,"katanya.

Bhagasasi menyampaikan saran mereka kepada Kapolda Metro Jaya, Inspektur
Jenderal Timur Pradopo. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan BMKB
Bhagasasi, Ali Anwar, menyatakan bahwa Timur juga memberikan respons positif
atas kedatangan mereka. Namun polisi akan tetap menangani masalah ini.

EZTHER LASTANIA | HAMLUDDIN| ENDRI K

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: