Kamis, 25 November 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3252[3 Attachments]

Messages In This Digest (25 Messages)

1.
ada yg butuh laptop??? From: Robby Hermawan
2.
Keseimbangan Hidup ala film AVATAR From: Gani Anthony
3.
Art-Living Sos 2010 (A-3  Serba-serbi Serabi From: IETJE SRI UMIYATI GUNTUR
4.
[Intermezzo Weekend] Ujung Genteng : Cinta, Kebakaran & Sunset From: + Made Teddy Artiana +
5.
Undangan Audisi Menulis "Bicaralah Perempuan" From: dhimaskahar
6.
(ISENG) Again : Gayus dari tinjauan psikologis From: Gani Anthony
7.
Janganlah Buang yang ada di tanganmu From: Gani Anthony
8.
(Resensi Buku) 125 Brain Games for Your Toddlers (Permainan Sederhan From: CaturCatriks
9.
Belajar dari KUNGFU PANDA!!! From: HAO Event Management
10.
Mengapa dikau berbuat Kriminal ? (serial - Bagian 1) From: Gani Anthony
11.
Be Thankfull From: Gani Anthony
12.
Shopping religiously: Brand choice, like religion, can express self- From: Gani Anthony
13.
"ODOL" dari Surga From: arifin yoshodharmo
14.
Jujur pada diri sendiri From: Gani Anthony
15.
Perbuatan baik itu tidaklah sia-sia From: Gani Anthony
16.
Mengapa dikau berbuat Kriminal 2 From: Gani Anthony
17.
Berbagi.... From: dini
18a.
[CATCIL] Wisata Rohani (Selamat Hari Guru Bag. 1) From: Nia Robie'
18b.
Re: [CATCIL] Wisata Rohani (Selamat Hari Guru Bag. 1) From: Sismanto
19.
Mengapa dikau berbuat Kriminal 3 From: Gani Anthony
20.
Rudy Hartono : Aku ingin satu angka lagi From: Gani Anthony
21.
Motivasi Diri Melalui Rahsia 8 Huruf From: Bazri
22.
Mengapa dikau berbuat Kriminal 4 From: Gani Anthony
23.
Chong Ju Yong : Komitmen terhadap hal sederhana From: Gani Anthony
24.
Musashi - The earth book From: Gani Anthony

Messages

1.

ada yg butuh laptop???

Posted by: "Robby Hermawan" robby@iwhitesolutions.com   rbhtlkm99

Wed Nov 24, 2010 3:55 am (PST)



Dear All,

Tmn saya lagi cari badan social (sekolah, yayasan, lembaga nirlaba) yang
bener-bener lagi butuh laptop untuk menunjang kegiatan operasional), tmn
saya mau sumbang 1 buah laptop aja tapi dia lagi cari badan social yang bisa
amanah, jujur dan terpercaya dan hasil sumbangannya nanti bisa berguna untuk
orang banyak. Laptopnya masih berfungsi dengan baik, cukuplah untuk kegiatan
operasional. Tmn saya tidak perlu menjelaskan lebih detail tentang
spesifikasi laptop tersebut.

Jika teman2 milis ada yang mengetahuinya, harap japri ke saya via email nti
kita komunikasi via email. Oiya klo bisa badan sosialnya berada di daerah
jabodetabek agar bisa tmn saya tinjau lokasi. Terima kasih.

BR,

Robby

2.

Keseimbangan Hidup ala film AVATAR

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 3:56 am (PST)



Beberapa waktu lalu pernah beredar film dengan judul AVATAR.
Film tersebut termasuk laris dan banyak yang mengagumi kecanggihan teknik
animasi dan pembuatannya.
Terlepas dari teknik pembuatan film, pada kesempatan ini saya ingin share hikmah
di balik film AVATAR tersebut.

Menurut saya, AVATAR adalah kisah yang menceritakan tentang ambisi dan
keserakahan manusia untuk menguasai sesuatu. Sedemikian serakahnya, sehingga
keseimbangan alam-pun menjadi rusak.

Keseimbangan adalah kata kunci dalam hidup ini. Mengapa demikian ?
Tanpa adanya keseimbangan maka tidak akan ada harmoni dalam hidup
Tidak ada harmoni akan memicu kesusahan dalam hidup
Kalau hidup susah maka tidaklah ada lagi bahagia.

Keseimbangan tidak hanya berlaku untuk perlakuan kita terhadap alam
Tetapi, keseimbangan ini juga berlaku dalam hubungan kita dengan diri sendiri,
lingkungan, dan denganNya.
Berkurangnya daerah resapan air di Bogor karena dipakai perumahan, telah menjadi
salah satu sebab banjir di Jakarta.
Hubungan yang tidak harmonis dengan rekan sekerja, berbuntut pada friksi yang
semakin lama menjadi penyebab terganggunya dinamika organisasi.

Dengan kata lain, ada pesan tersembunyi dari film AVATAR yaitu : keseimbangan
hidup.
Secara sederhana adalah :
Bekerja keras untuk meraih cita-cita itu tidak dilarang, tetapi jangan lupa
keluarga dan bersyukur kepadaNya.
Aktif di organisasi ke-agamaan itu baik, tetapi jangan lupa bekerja dan
keluarga.....

-------

~AG

3.

Art-Living Sos 2010 (A-3  Serba-serbi Serabi

Posted by: "IETJE SRI UMIYATI GUNTUR" ietje_guntur@bca.co.id

Wed Nov 24, 2010 3:56 am (PST)





Dear Allz…

Hmmmh…apakabaaaarr ? Semoga semua kabar baik, ya…Jangan ada yang sakit, baik sakit badan maupun sakit hati…hehehe…Iya, lho…sakit hati itu bisa jadi penyakit yang berlarut-larut. Makanya cepatlah sembuhkan hati yang sakit, agar kita segar bugar kembali…

Laaaah...kenapa hari gini membicarakan soal sakit hati sich ? aaaah...tidak apa-apa...Sakit hati itu bisa terjadi karena kita merasa tersinggung atas perlakuan orang terhadap kita. Kenapa ? Bisa jadi karena perbedaan pendapat. Boleh jadi juga karena perbedaan persepsi. Nah, urusan perbedaan persepsi ini yang bikin runyam...membuat kita berprasangka ( biasanya sih prasangka buruk...heh heh...) terhadap orang lain.

Kalau urusannya sudah prasangka, barangkali bisa kita urut lebih jauh sedikit. Kenapa sih kita harus berprasangka kepada si A, tapi tidak kepada si B, walaupun mereka melontarkan ide atau pernyataan yang sama ? Di sini memang ada perbedaan nilai dan kepentingan. Ketika kita sedang berusaha menjalin hubungan dengan si B, maka apa pun yang dilakukannya akan kita anggap baik dan sesuai dengan diri kita. Tetapi sebaliknya, ketika kita tidak berkepentingan dengan si A, maka sedikit saja dia berbeda pendapat dengan kita, akan jadi prasangka buruk yang berkepanjangan.

Hidup ini memang didasari oleh pengindraan dan interpretasi. Ketika kita memasukkan pengetahuan, pengalaman, keyakinan dan nilai-nilai di dalam interpretasi itu, maka akan terjadi perbedaan. Maunya sih, pada saat terjadi perbedaan kita cepat-cepat introspeksi dan bertanya : Ada apa dengan diriku ? Kenapa saya dan dia berbeda ?

Banyak sekali hal-hal di dalam kehidupan masyarakat, yang dalam wujudnya tampak sama, tetapi ternyata memiliki makna yang berbeda. Contohnya adalah serabi. Iya...serabi, yang bundar-bundar itu. Walaupun bentuknya sederhana, tetapi begitu banyak perbedaan makna bila kita sudah membahasnya lebih mendalam...

Hmmmh...kalau serabi dapat membuat interpretasi yang berbeda, seharusnya dia pun dapat mempersatukan ide dan pendapat. Naaaaaaahhh....agar tidak berpanjang kata, mari kita cerita saja tentang serabi. Kalau teman dan sahabatku punya secangkir teh atau kopi, boleh jugalah kita menyantapnya bersama sepotong serabi hangat...Asyiiiiikkkk....

Selamat menikmati....selamat berserabi-ria...

Jakarta, 19 November 2010

Salam hangat,

Ietje S. Guntur

♥♥♥

Art-Living Sos 2010 (A-3

Serial : Food Psychology

Start : 10/13/2010 9:18:09 AM

Finish : 10/13/2010 11:57 AM

SERBA-SERBI..SERABI

Hari Sabtu. Pagi-pagi .

Saya sedang menikmati liburan di rumah. Biasanya pagi begini saya akan mempersiapkan sarapan yang khusus untuk keluarga. Tapi kali ini, suami saya, Pangeran Remote Control ingin sarapan serabi. Hmh…boleh juga tuh. Di pasar kompleks perumahan kami ada seorang ibu yang menjual serabi tradisional, yang terbuat dari adonan tepung beras dan dimasak dengan cara tradisional .

Serabi tepung beras ini dimasak satu persatu. Menggunakan anglo berbahan bakar arang, yang di atasnya diletakkan kuali kecil dari tanah liat, sambil dikipas-kipas agar serabinya matang secara merata. Kadang-kadang, kalau apinya terlalu besar, bagian bawah serabi agak gosong. Tapi justru aroma gosong inilah yang membuat rasa serabi menjadi unik dan enak…he he…

Selain pedagang serabi yang di pasar, masih ada lagi yang menjual serabi ala Bandung. Sama-sama berbentuk bundar, tetapi serabi Bandung dibuat dari campuran tepung beras dan tepung terigu, kemudian dicampur dengan daun suji sehingga berwarna hijau segar. Dimakannya dengan kuah kinca, gula merah yang dicampur dengan santan. Rasanya manis dan gurih, beraroma daun pandan. Serabi Bandung biasanya dijual dalam kemasan satu bungkus plastik, lengkap dengan kuah kinca. Sehingga praktis dan ringkas untuk dibawa pulang.

Kali ini saya memilih serabi tradisional, yang masih hangat . Baru diangkat dari kuali tempat memasaknya. Jadi deh…pagi itu kami menikmati sarapan istimewa, bundaran-bundaran serabi aneka rasa. Ada rasa manis yang diberi kuah kinca gula merah, dan ada serabi rasa asin yang ditaburi dengan sambal oncom. Dua-duanya enaaak…hangat dan lezat…hmmhh…yuummmyyy…

♥

Saat lain. Saya sedang mengikuti acara kongres Himpunan Psikologi di Solo. Tapi kali ini saya bukan mau cerita soal kongresnya.

Ada sisi lain sebuah Solo yang membuat saya suka kangen dengan jajanan dan plesiran ala Solo . Ini bukan kali yang pertama saya datang ke Solo dan menikmati seni kuliner di sana. Dan setiap kali….saya selalu kangen dengan nasi liwet yang khas, serta…hmmm…serabinya. Serabi Solo yang manis gurih itu memang agak beda dibandingkan dengan serabi-serabi kerabatnya yang lain…Membayangkan rasanya saja… hmmh..sudah membuat air liur menetes-netes…wuuiihh…

Serabi Solo, proses pembuatannya hampir sama dengan semua serabi yang ada di kota lain. Dengan bahan dasar tepung beras dan santan, sehingga menjadi adonan yang kalis. Kemudian cara memasaknya satu persatu di kuali terbuat dari tanah liat. Yang membuat serabi Solo ini memiliki rasa yang istimewa adalah bentuknya yang nyaris datar, dengan pinggiran yang kering krispi tetapi tengahnya tetap lembut dan agak basah. Belakangan serabi Solo tidak hanya berasa manis, tapi sudah dimodifikasi dengan topping pisang, keju, coklat dan aneka tambahan lain sesuai selera.

Karena kelezatan dan kepopulerannya, sekarang serabi Solo banyak dijual di kota-kota lain, semisal di Jakarta. Di pertokoan yang tidak jauh dari kompleks perumahan saya ada juga yang menjual serabi Solo aneka rasa. Mereka membuka gerainya sejak pagi hari hingga malam. Dan di saat-saat tertentu, pembeli harus antri untuk menunggu serabi selesai dimasak…halaah…

♥

Urusan serabi, memang tidak hanya monopoli Solo dan Bandung. Hampir semua kota dan budaya di Indonesia mengenal serabi, atau ada yang menyebutnya surabi atau serabai . Kue bundar berbahan dasar tepung beras ini mudah dibuat, tetapi uniknya setiap daerah memiliki ciri masing-masing.

Saya sendiri juga penyuka serabi. Semasa saya masih bertempat tinggal di Medan, saya suka makan serabi yang hanya berasa manis gurih, tidak pakai kinca atau siraman saus gula merah. Serabi yang besarnya seukuran tutup gelas, bisa dicubit-cubit sambil ngobrol iseng sepulang sekolah. Memang...serabi di masa sekolah dulu lebih sering disantap sebagai jajanan iseng, tidak mengenyangkan, tetapi asyik buat dikunyah-kunyah.

Kebiasaan makan serabi tetap berlanjut hingga kini. Apalagi ketika saya tinggal di Bandung, ada serabi asin yang ditaburi sambal ebi atau udang kering, dan sambal oncom. Dulu saya tidak suka serabi asin, karena rasanya aneh…Serabi seharusnya manis…hiiikss…Tapi setelah mencicipi serabi asin ala Bandung, sekarang saya jadi doyan dan hmm…agak tergila-gila dengan serabi model seperti itu…hihi…

Tidak salah, kalau kota Bandung disebut sebagai kota wisata kuliner. Setelah urusan serabi asin yang tradisional itu, sekarang muncul kreasi-kreasi baru serabi dengan berbagai topping dan campuran. Sekarang serabi tidak terbatas asin dan manis saja, tetapi semua rasa yang diperkirakan bisa dicampur atau ditempelkan di atas adonan akan dijadikan serabi…heu heu…Jangan heran kalau kita akan menemukan serabi rasa stroberi, durian, nangka, nenas…dan semua buah-buah tropis yang disukai…Serta yang asin berasa keju, kornet, daging asap, ayam jamur, dan lain-lain.

Untuk yang agak ‘modern’ serabi bisa juga diberi topping sirup caramel, sirup maple ( ini pasti sirup import…dari sari pohon maple), dan kalau mau coba…sirup markisa atau terong belanda…hehe..Ini jadi mirip dengan pancake. Makanan dari manca Negara yang adonannya mirip dengan serabi Bandung atau serabi Solo, tapi bentuknya lebih datar , tebal dan rata dari tengah sampai ke pinggirannya.

♥

Cerita tentang serabi, sebetulnya tidak sekedar cerita wisata kuliner dan icip-icip di saat santai.

Di dalam budaya Jawa, serabi justru erat hubungannya dengan ritual budaya yang sering digelar terkait dengan upacara tertentu. Serabi, entah sejak kapan selalu ada di dalam acara-acara adat dan keagamaan , seperti acara Upacara Sekaten dan puncak acara yang disebut Grebeg Muludan . Acara Sekaten ini, di Solo maupun di Jogyakarta dikaitkan dengan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Serabi bersama makanan lain seperti apem merupakan salah satu sajian, atau sering disebut sajen, yang melengkapi ritual acara Hari Maulid Nabi Muhammad.

Selain memeriahkan acara Sekaten, serabi juga sering disajikan bersama dengan makanan lain dalam berbagai acara selamatan . Upacara selamatan kelahiran, syukuran rumah baru, acara-acara yang berkaitan dengan musim tanam dan musim panen, serta berbagai upacara peringatan yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa. Serabi untuk sajen ini juga biasanya serabi biasa, kadang tanpa rasa manis atau asin , hanya terdiri dari adonan tepung beras dan santan kelapa saja. Konon serabi ini juga merupakan simbol kehidupan, karena beras dan kelapa merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat kita.

♥

Melihat serabi yang tinggal remah-remahnya di piring, saya merenung .

Sepotong makanan sederhana itu ternyata mewakili banyak kebutuhan dalam strata makan. Memang, makan tidak sekedar memenuhi kebutuhan lapar belaka. Makanan di sebagian besar masyarakat telah menjadi gaya hidup dan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Demikian pula, di dalam masyarakat yang telah memiliki kehidupan spiritual yang tinggi, makanan pun sering dihubungkan dengan tata cara pemenuhan kebutuhan spiritual ini.

Sajen atau sesajian, tidak sekedar menyediakan makanan lahir, tetapi terlebih lagi adalah makanan batin. Serabi hanya salah satu jenis makanan yang mewakili simbol spiritual tertentu. Coba saja tanyakan kepada orang-orang yang biasa melakukan upacara seperti itu, untuk mengganti serabi dengan makanan lain. Pasti mereka menolak. Bukan karena sekedar serabi, tetapi karena serabi telah menjadi simbol yang mewakili keyakinan atau kepercayaannya terhadap sesuatu.

Begitulah....

Ketika sepotong serabi telah memiliki nilai budaya dan nilai spiritual, maka dia tidak lagi sekedar makanan biasa. Dia tidak lagi sekedar memuaskan keinginan icip-icip atau mengenyangkan perut . Lebih jauh lagi, ia telah memuaskan batin dan memberikan ketenangan jiwa untuk satu masa tertentu.

Aaaah…sungguh indah. Dari sesuatu yang sederhana kita bisa belajar begitu banyak. Dari warung di dekat rumah saya hingga Acara Sekaten di Solo dan Jogyakarta.

Ada yang mau menelusuri lebih jauh lagi ?

♥

Jakarta, 13 Oktober 2010

Salam hangat,

Ietje S. Guntur

Special note :

Terima kasih untuk Pangeran Remote Control , serabi-mania yang menjadi Inspirasi tulisan ini..Juga para penggemar serabi Solo...Rudi, Neno, mb Nuki...hmh... hidup bertambah semarak dengan serabi...heu heu...

♥

:BCA:
4.

[Intermezzo Weekend] Ujung Genteng : Cinta, Kebakaran & Sunset

Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com

Wed Nov 24, 2010 5:50 am (PST)

[Attachment(s) from + Made Teddy Artiana + included below]

Ujung Genteng : Cinta, Kebakaran & Sunset
by Made Teddy Artiana, S. Kom

Berangkat dari rumah jam 06.00 WIB dan tiba dilokasi, tepat pukul 11.30 WIB. Akhirnya kami kembali bisa menginjakkan kaki dibumi(tepatnya diatas pasir), setelah lima setengah jam berayun-ayun dalam sebuah benda bernama mobil.

"Sebelum make up kita makan siang dulu Mas", kata Radja & Dini kepadaku dan
team.

Setelah pindah temat dua kali, kami akhirnya masuk kesebuah rumah makan seafood yang kami rasa cukup representative. Bentuknya unik. Paduan serasi dari bambu, gedek dan jerami. Tapi setelah masuk kedalam..kok sepi? Mana yang jualan..? Tidak ada seorangpun yang tampak. Yang terdengar hanya tangisan bayi disuatu ruangan didalam rumah makan itu.

Setelah meneriakkan "permisi" "spada" "asamualaikum" berkali-kali akhirnya
munculan seorang ibu dengan bayi yang sedang menangis digendongannya.
"Maaf, sedang gak ada orang", sapanya ramah dengan penampilan agak
awut-awutan.
Mudah ditebak, wanita ini dalam keadaan yang demikian repot. Belum mengurus
bayi, apalagi ngurus rumah makan.
"Tapi Ibu jualan gak ?", tanya Dini.
"Oh jualan..jualan", jawab Si Ibu.

Menu diberikan dan seperti adegan-adegan di rumah makan manapun diseluruh dunia –kecuali warteg- kamipun menunggu.

Terdengar kelontangan penggorengan dengan bunyi semburan kompor gas dari dalam dapur diiringi suara bayi yang masih menangis. Si Ibu nampak mondar-mandir kebingunan, sebentar kedapur, sebentar menengok bayinya. Kebetulan setiap melintas aku sedang menengok kebelakang. Entah apa yang terjadi didapur, tiba-tiba saja suatu ledakan mengejutkan kami. Dengan cepat api bekobar ke atas merambat naik keatap yang terbuat dari jalinan jerami. Makan empuk Si Jago Merah. Tak sampai lima menit, berhamburan keluarlah tuan rumah dan tamu rumah makan tersebut dengan panik.

Masing-masing mencari ember, centong, mug, gelas, atau apapun benda yang dapat dipakai untuk menampung air. Untunglah kecelakaan ini cepat diketahui oleh para tetangga dan penduduk sekitar. Maka berdatanganlah merekaberduyun-duyun membantu kami, ada yang naik keatap, ada yang menyiram dari bawah. Begitu hiruk pikuk, bak pasukan Hanoman menyerbu Alengka Pura.

Akhirnya setelah berjuang sekian lama, api berhasil kami padamkan. Dengan perut laper keroncongan, kami terpaksa harus mencari rumah makan lain, sebelum memulai misi utama kami untuk photo prewedding.

Pada saat menjelang maghrib, disaat sunset, kami mendapat kado dari Sang Pencipta, berupa sunset yang luar biasa indah yang tidak hanya menghiasi potret atmosfir cinta Sang Calon Pengantin, namun juga meneduhkan hati kami. Ujung Genteng., tak akan terlupakan (*)

salam hormat,
***Made Teddy Artiana, S. Kom
fotografer, penulis & event organizer
*

Attachment(s) from + Made Teddy Artiana +

3 of 3 Photo(s)

5.

Undangan Audisi Menulis "Bicaralah Perempuan"

Posted by: "dhimaskahar" dhimaskahar@yahoo.com   dhimaskahar

Wed Nov 24, 2010 6:59 am (PST)



Undangan Audisi Menulis "Bicaralah Perempuan"
= = Dalam Rangka Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan = =
(16 Days of Activism Against Gender Violence)

Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Aktivitas ini sendiri pertama kali digagas oleh Women's Global Leadership Institute tahun 1991 yang disponsori oleh Center for Women's Global Leadership. Setiap tahunnya, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional. Dipilihnya rentang waktu tersebut adalah dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM.

Di Indononesia, sebagai institusi nasional hak asasi manusia di Indonesia, Komnas Perempuan menjadi inisiator kegiatan ini. Keterlibatan Komnas Perempuan dalam kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) telah dimulai sejak tahun 2003.

Sementara bagi Forum Solidaritas Buruh Serang (FSBS), kegiatan ini adalah pengalamannya yang pertama. Sebagai informasi, FSBS merupakan sebuah element ketenagakerjaan di Kabupaten Serang yang konsens terhadap isu hubungan industrial dan demokrasi. Tentu saja, keterlibatan FSBS dalam kampanye ini bukannya tanpa tujuan. Apalagi, sejak terbentuknya Biro Perempuan di lembaga ini pada tahun 2008 lalu, FSBS aktif terlibat dalam isu-isu kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan, khususnya dalam hubungan industrial.

Untuk tahun 2010 ini, tema yang diangkat oleh Komnas Perempuan adalah "Kekerasan Seksual: Kenali dan Tangani". Kekerasan seksual adalah salah satu isu penting dan sekaligus yang paling rumit dalam peta kekerasan terhadap perempuan. Mengurai simpul akar permasalah dan memecah kebisuan para perempuan korban kasus kekerasan seksual hanya dapat terjadi dengan mendekatkannya pada penglihatan, pendengaran, pikiran dan hati masyarakat.

Bicaralah Perempuan

Terkait dengan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Forum Solidaritas Buruh Serang (FSBS) bekerjasama dengan Komnas Perempuan dan Penerbit Leutika Prio mencoba mengangkat kisah-kisah kekerasan seksual, baik di lingkungan masyarakat dan di tempat kerja melalui audisi menulis bertajuk "Bicaralah Perempuan".

Bicaralah Perempuan merupakan ajang curah pendapat atau pandangan kaum perempuan terkait dengan kekerasan terhadap perempuan melalui media tulisan. So, kepada anda yang pernah mengalami kekerasan seksual, mendengar, menyaksikan, menjadi korban, atau lain-lain, tuangkan pengalamanmu dalam sebuah cerita kisah nyata (bukan fiksi). Bisa berbentuk curah pendapat, surat terbuka, artikel lepas, dan sebagainya.

Untuk lebih jelasnya, baca informasi berikut:

1. Tulis pengalaman anda terkait dengan kekerasan seksual (lebih diutamakan dalam dunia perburuhan) dengan panjang tulisan maksimal 12 halaman A4 spasi 1 ½, dengan font Times New Roman 12.

2. Harus berupa KISAH NYATA, bisa berupa pengalaman pribadi atau orang-orang terdekat. Boleh pengalaman terlibat langsung atau pengalaman orang terdekat yang mengalami langsung. Bagi peserta yang menceritakan pengalaman orang lain, diperbolehkan menggunakan kata ganti orang pertama atau orang ketiga. Tulisan bisa berbentuk curah pendapat, surat terbuka, artikel, dan sebagainya.

3. Kirim tulisan anda ke bicaralahperempuan@yahoo.co.id dan di cc ke suarasolidaritas@gmail.com, dengan subjek email: BICARALAH PEREMPUAN. Jangan lupa, sertakan biodata lengkap (nama asli, nama pena, alamat FB, email, no. hape), beserta biodata deskriptif.

4. Setiap peserta diperbolehkan mengirim lebih dari 1 (satu) tulisan.

5. Naskah yang masuk menjadi hak milik Forum Solidaritas Buruh Serang (FSBS), yang akan dipergunakan untuk kepentingan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan.

6. Sepuluh tulisan terbaik akan diterbitkan dalam bentuk buku oleh Leutika Prio, bersama-sama dengan tulisan serupa dari para pekerja/buruh terkait kekerasan seksual dalam perburuhan di Serang-Banten. Masing-masing penulis berhak mendapatkan 1 buah

7. 5 (lima) orang penulis terbaik juga mendapatkan paket buku dan souvenir menarik dari Komnas Perempuan.

8. Disarankan menjadi fans pada halaman Forum Solidaritas Buruh Serang, untuk mendapatkan perkembangan terbaru event ini.

9. Event Bicaralah Perempuan ini terbuka untuk umum dari tanggal 25 November 2010 hingga 10 Desember 2010 (jam 24.00 wib). Pengumuman pemenang selambat-lambatnya tanggal 20 Desember 2010. Keputusan dewan juri bersifat final, dan tidak dapat diganggu gugat.

10. Seluruh dana yang terkumpul dari hasil penjualan buku Bicaralah Perempuan ini akan disumbangkan kepada Biro Perempuan Forum Solidaritas Buruh Serang, untuk melakukan advokasi terhadap diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan di tempat kerja.

Mari bergabung bersama kami, dan lantangkan suaramu untuk mengkampanyekan tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan!

6.

(ISENG) Again : Gayus dari tinjauan psikologis

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 7:08 am (PST)



Gayus...semua orang akhir-akhir ini asyik membahas Gayus..dan sayapun tertarik
juga untuk membahasnya.

Saya bukan ingin membahas kasus korupsinya si Gayus, melainkanj saya iseng aja
coba untuk kupas Gayus dari tinjauan psikologi...

Dari menelusuri riwayat Gayus dengan berselancar bersama Eyang Google, dapat
diperoleh informasi :
1. Gayus itu pegawai Golongan III A dengan gaji kurang dari Rp. 2,000,000.- per
bulan (http://penyo.web.id/gayus-tambunan-sang-makelar-kasus/)
2. Gayus termasuk pandai, terbukti dengan sekolah yang selalu juara, dan dia
diterima di UI, STT Telkom dan STAN. Ke-3 perguruan ini dikenal mempunyai
seleksi ketat dan hanya yang tergolong pandai saja yang bisa diterima.
(http://cetak.bangkapos.com/etalase/read/31393.html)
3. Gayus juga termasuk orang yang pandai bergaul.
(http://cetak.bangkapos.com/etalase/read/31393.html)

Satu hal yang perlu dicatat adalah : Gayus di masa kecil tinggal di Jl Warakas I
Gang 23, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Priok, Jakarta Utara
(http://www.detiknews.com/read/2010/03/24/104528/1324145/10/mencari-jejak-gayus-tambunan-di-warakas).
Melihat lingkungan sosial Gayus di masa kecil maka dapat dikatakan bahwa Gayus
tinggal di lingkungan yang keras dan dapat diprediksikan bahwa tingkat kehidupan
ekonomi-nya pun di bawah rata-rata.

Dinamika Psikologis :
Di masa kecil, kehidupan Gayus yang di bawah rata-rata, membuat si Gayus kecil
ingin menutupi kekurangannya ini dengan cara positif yaitu dengan berprestasi di
sekolahnya. Gayus ingin melepaskan diri dari kekurangan orangtuanya melalui cara
menjadi juara di sekolah. Di sini nampaknya ada Need of Achievement yang kuat
yang digunakan untuk menutupi kekurangannya dari sisi ekonomi. Melalui juara di
sekolah, Gayus sebenarnya juga sudah mencanangkan cita-cita untuk bisa meraih
gelar sarjana. Di benak Gayus kecil terdapat keyakinan bahwa kalau bisa kuliah
atau menjadi sarjana maka akan mudah peroleh kerja yang baik dan dengan gaji
lumayan.

Pada kenyataannya, sesudah menjadi Pegawai Negeri, semua bayangan masa kecil
tidaklah sesuai dengan kenyataan yang ada. Keadaan ini membuat si Gayus menjadi
mata gelap dan berusaha untuk mewujudkan cita-citanya. Gayus-pun berpikir keras
tentang bagaimana bisa menjadi kaya. Dia bukan orang bodoh, jadi dia bis
amelihat adanya peluang untuk menjadi kaya yaitu dengan membantu penyelesaian
kasus-kasus pajak. Kepandaiannya dalam bergaul menjadi salah satu faktor yang
mendorong dia untuk berani melakukan rencananya, dan tentunya ditambah dengan
peluang yang ada maka rencananya bisa berjalan lancar.Yang saya maksudkan
peluang di sini adalah "klien" pertama si Gayus. Klien ini mungkin kasusnya
tidak besar, tetapi sebagai pemicu si Gayus untuk semakin yakin untuk
melaksanakan rencananya.

Gayus memang pandai, dan kepandaiannya ini juga digunakannya untuk menganalisa
resiko yang dia alami kalau sampai dia menerima hukuman. Menurut saya, kesediaan
Gayus untuk menerima hukuman-pun juga sudah masuk dalam perhitungannya. Termasuk
juga sepak terjangnya selama ini juga merupakan bagian yang sudah direncanakan
Gayus.

Selanjutnya, ada beberapa motif yang mendorong Gayus untuk melakukan semua hal
di atas :
1. Need of achiement
2. Kebutuhan untuk dihargai
3. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Semua kebutuhan itu sebenarnya dilandasi oleh Kebutuhan Fisiologisnya.

Jadi, hipotesanya adalah :
Gayus melakukan korupsi karena adanya kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi,
ditambah dengan adanya kebutuhan untukdihargai dan aktualisasi diri. Adanya need
of achievement dan peluang atau kesempatan mendorong Gayus semakin berani
melakukan korupsi. Di sini, faktor hati nurani dikesampingkan oleh Gayus, dan
dia lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya tersebut. Apabila si
Gayus masih memiliki hati nurani yang baik maka tentunya dia akan berulang kali
berpikir keras untuk tidak melakukannya, sebab sebagai orang yang termasuk
cerdas maka pertimbangan dia tentunya jauh lebih matang. Hanya saja, dia
keblinger sehingga kecerdasannya disalahgunakan untuk hal lainnya.

-------

~AG

7.

Janganlah Buang yang ada di tanganmu

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 5:48 pm (PST)



Sewaktu kecil, saya pernah di-dongening oleh Nenek saya tentang seekor anjing
dan bayangannya. Mungkin ada yang pernah mendengar cerita ini, tapi meskipun
demikian, akan saya ceritakan kembali.

Di sebuah desa, ada seekor anjing yang memang dipercayai oleh penduduk desa
untuk menjaga kampung mereka dari binatang pengganggu.
Suatu saat, si anjing ini menyeberangi sungai yang memisahkan desa-nya dengan
desa lainnya. Si anjing nampaknya kelaparan, dan berhubung di desa tersebut
sedang dilanda kekeringan maka jarang sekali ada makanan untuk si Anjing. Di
desa seberang, si Anjing mutar muter mencari makanan, dan sampailah dia di
tempat pemotongan hewan. Dia duduk menanti dan tidak lama, dia mendapatkan
sepotong daging dari pegawai tempat pemotongan hewan tersebut. Si anjing-pun
bergegas pulang sambil menggigit daging. Dia sangat hati-hati menjaga daging
tersebut, dan tibalah dia di jembatan yang menghubungkan desa tetangga dengan
desanya. Dia menyeberang...tapi di tengah-tengah penyeberangan, dia berhenti
sejenak dan melihat ke air sungai yang jernih. Nampaklah ada anjing yang
menggigit daging. Si Anjing berpikir : kalau aku bisa rebut daging itu maka aku
akan pulang dengan dua potong daging. Tanpa pikir panjang, dia siap-siap dan
buka mulutnya untuk rebut daging. Saat mulutnya terbuka, lepaslah daging yang
dia gigit, dan terjun bebas masuk ke dalam sungai... Si anjing tertegun..sebab
dagingnya hilang...dan dia gagal rebut daging dari bayangannya sendiri.

Kisah si Anjing di atas banyak sekali terjadi di sekitar kita. Bahkan kita juga
pernah bahkan sering alami. Sayapun juga pernah alami hal itu.

Saya pernah sia-siakan sebuah pekerjaan yang riil, gara-gara tergiur untuk
mencapai sesuatu yang lebih besar. Belajar dari pengalaman itulah, saya lebih
hati-hati dalam mengambil keputusan, sebab saya menyadari bahwa semua yang ada
pada saya adalah anugeah yang diberikanNya dan janganlah anugerah itu dibuang
gara-gara ada iming-iming untuk memperoleh sesuatu yang lebih besar. Belumlah
tentu yang lebih besar itu memang untuk kita. Janganlah buang yang sudah di
tangan kita untuk ambil yang belum pasti di tangan kita.

-------

~AG

8.

(Resensi Buku) 125 Brain Games for Your Toddlers (Permainan Sederhan

Posted by: "CaturCatriks" akil_catur@yahoo.co.id   akil_catur

Wed Nov 24, 2010 5:49 pm (PST)



Judul: 125 Brain Games for Your Toddlers (Permainan Sederhana untuk Menunjang Perkembangan Awal Otak pada Balita)

Penulis: Jackie Silberg

Penerjemah: Nike Sinta Karina

Penerbit: Erlangga

Jumlah halaman: 147 halaman

==================================

Our greatest natural resource is the minds of our children (Walt Disney)

Ini
karena, saat anak berusia tiga tahun, otaknya telah membentuk sekitar
1000 triliun jaringan koneksi. Jumlah tersebut dua kali lebih banyak
dari yang dimiliki oleh otak orang dewasa. Tak hanya itu, anak juga
menyerap informasi baru lebih cepat daripada orang dewasa.

Salah satu cara untuk membangun kapasitas otak anak usia 1-3 tahun ini adalah dengan bermain sambil belajar.

***
Buku
125 Brain Games for Toddlers terdiri atas delapan bagian. Delapan
bagian ini terkategorisasi berdasarkan usia anak, yaitu: 12-15 bulan,
15-18 bulan, 18-21 bulan, 21-24 bulan, 24-27 bulan, 27-30 bulan, 30-33
bulan, dan 33-36 bulan.

Berupa pointers sederhana, buku ini
berisi sejumlah permainan sederhana untuk membangun kapasitas otak
balita. Misalnya saja permainan untuk mengenalkan anak pada bunyi dengan
menirukan detak jam dinding, permainan aroma untuk mengenalkan anak
pada aneka aroma buah dan bunga, sampai permainan observasi sederhana
terhadap bulan.

Salah satu permainan favorit putri saya, Hana (14
bulan) saat ini adalah ciluk ba jempol. Dalam permainan ini, saya
menggambar dua titik mata dan senyum di jempol tangan saya (mengikuti
halaman 15 buku ini). Saat saya berujar “Baaa!” Hana akan membuka
jari-jemari saya yang lain, untuk melihat apakah jari lain juga bermata
dan tersenyum.

It’s so easy and fun!

***
Dengan
melibatkan musik, kata-kata berima, pelukan, dan olah kemampuan motorik,
semua permainan dalam buku ini sangat mudah dilakukan dalam keseharian.
Apalagi penerjemah telah mengalihgagasankan lagu-lagu anak di teks asli
menjadi lagu-lagu anak yang telah familiar di Indonesia seperti:
Soleram, Menanam Jagung, Kring-kring Ada Sepeda, Kepala Pundak Lutut
Kaki, dan lain sebagainya.

Karena mengutip ujaran Jackieâ€"yang
juga menulis Brain Games for Babies dan Smart Games for Smart Brains:
“Anak-anak membutuhkan orang dewasa yang mencintai dan mendukung mereka,
yang bernyanyi untuk mereka, memeluk, berbicara, membacakan cerita, dan
bukan sekadar menunjukkan kartu.”

***

Ditulis oleh Retnadi Nur'aini, pengelola toko buku online http://halamanmoeka.com/

9.

Belajar dari KUNGFU PANDA!!!

Posted by: "HAO Event Management" hao.event.management@gmail.com   hao.event

Wed Nov 24, 2010 6:07 pm (PST)



SINOPSIS:

Penuh antusias, gemuk dan ceroboh, Po (Jack Black) adalah penggemar berat bela diri Kung Fu…meskipun ia bukanlah makhluk yang cekatan. Mimpi Po menjadi kenyataan saat ia bergabung di dunia Kung Fu dan berlatih diantara idolanya, Si Monyet (Jackie Chan) â€" dibawah kepemimpinan guru mereka, Master Shifu (Dustin Hoffman). Namun si macan tutul Tai Lung (Ian McShane) yang pendendam dan licik memiliki niat jahat terhadap mereka â€" dan semua tergantung pada Po untuk melindungi semua dari ancaman yang akan mereka hadapi.

Dapatkah Po mewujudkan mimpinya menjadi seorang ahli Kung Fu? Po memberikan seluruh hatinya â€" dan pengait celananya - , bertindak layaknya pahlawan untuk menemukan kelemahan utamanya dan menjadi yang terkuat.

“Perhaps that is my fault. I cannot train you the way I have trained the Five. I now see that the way to get through to you is with this (food).” â€" (mungkin itu adalah kesalahan saya. Saya tidak bisa melatihmu seperti saya melatih kelima pendekar lainnya. Sekarang saya baru menyadari bahwa untuk menembus “pikiran” kamu adalah dengan “makanan”.)

Shifu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain. Seperti mendidik anak atau individu lainnya, setiap anak atau individu punya motivasi sendiri untuk mengembangkan kemampuan terbaik mereka. Bantulah mereka menemukan motivasinya masing-masing.

“You just need to believe” - (yang kamu perlukan adalah PERCAYA)
Sebelum Master Oogway wafat, ia meyakinkan Shifu bahwa ia bisa menjadikan Po menjadi dragon warrior. Intinya adalah keyakinan, baik dari pengajar maupun dari yang diajar. Terutama untuk mendidik anak, kita harus yakin bahwa anak kita adalah yang terbaik bagi dirinya. Dan jangan diberi panggilan/cap buruk seperti nakal, malas, kurang percaya diri, dll., karena itu akan menanamkan di benak anak bahwa memang mereka nakal, malas, tidak mampu, dll.

“To make something special you just have to believe it's special.” - (Untuk membuat sesuatu menjadi SPESIAL, kamu hanya perlu percaya bahwa hal tersebut adalah SPESIAL)

Resep rahasia kuah mie rebus dari Mr. Ping (ayah Po) adalah tidak ada sesuatu yang rahasia. Kita hanya perlu percaya bahwa segala sesuatunya adalah spesial. Hal ini juga yang membuka kesadaran Po akan maksud dari lembaran jurus rahasia “dragon warrior” yang isinya kosong.

10.

Mengapa dikau berbuat Kriminal ? (serial - Bagian 1)

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 6:09 pm (PST)



Kita semua tahu bahwa banyak sekali kejahatan terjadi di sekitar kita, dan yang
selalu menarik untuk dibahas -seakan tanpa habisnya- orang bicara adalah soal
korupsinya si Gayus. Iya, si Gayus memag sedang ngetop, semua sepak terjangnya
jauh lebih ngetop dibandingkan kunjungan Obama ke Indonesia sekalipun. Semua
orang-pun selalu menayangkan soal Gayus, baik itu dari jagoan hukum sampai
jagoan lainnya, kyai, pastor, pendeta...termasuk Ibu-ibu arisan juga bicara soal
Gayus. Memang Gayus itu top markotop deh.

Lewat diskusi dengan senior-senior saya di milis Psikologi, mulai dari thread
ini sampai berikutnya akan saya coba untuk memberikan ulasan tentang alasan
seseorang berbuat kriminil. Tentunya, saya akan bicara lebih banyak dari sudut
pandang psikologi.

Sebelum lanjut, saya ucapkan terima kasih untuk Bung Jeha, Cak Nur, Pak Santo
dan senior lainnya untuk pencerahannya. Saya mohon ijin untuk tuangkan semua
hasil diskusi kita dalam thread ini.

Hal pertama yang harus diketahui sebelum mulai memahami soal "Mengapa dikau
berbuat Kriminal" adalah dengan memahami arti kejahatan, tindah kejahatan atau
CRIME. Nah untuk bisa menjawab pertanyaan : Apa sich arti kriminalitas ? atau
yang orang di London biasa sebut Crime ? maka marilah kita berkunjung ke
padepokan Eyang Wiki.

Menurut Eyang Wiki (http://en.wikipedia.org/wiki/Crime) yang dimaksudkan dengan
CRIME adalah sebagai berikut :

Crime is the breach of rules or laws for which some governing authority (via
mechanisms such as legal systems) can ultimately prescribe a conviction.
Individual human societies may each define crime and crimes differently. While
every crime violates the law, not every violation of the law counts as a crime;
for example: breaches of contract and of other civil law may rank as "offences"
or as "infractions". Modern societies generally regard crimes as offences
against the public or the state, distinguished from torts (offences against
private parties that can give rise to a civil cause of action).

A normative definition views crime as deviant behavior that violates prevailing
norms â€" cultural standards prescribing how humans ought to behave normally.
This approach considers the complex realities surrounding the concept of crime
and seeks to understand how changing social, political, psychological, and
economic conditions may affect changing definitions of crime and the form of the
legal, law-enforcement, and penal responses made by society.

These structural realities remain fluid and often contentious. For example: as
cultures change and the political environment shifts, societies may criminalise
or decriminalise certain behaviours, which will directly affect the statistical
crime rates, influence the allocation of resources for the enforcement of laws,
and (re-)influence the general public opinion.
Dari penjelasan eyang Wiki, dapatlah diketahui bahwa tindakan kriminal berkaitan
dengan :
1. Penyerangan terhadap umum atau negara.
2. Adanya perilaku yang melanggar norma dan aturan sosial.
3. Perubahan kultur dan sosial akan mempengaruhi apakah sebuah perilaku termasuk
kriminal atau tidak.

Selanjutnya, mengapa orang berbuat kriminal ? Penjelasan tentang hal ini akan
saya coba jelaskan dari : Pendekatan kultural, Sosial Pergaulan, Psikologi
Kriminal. Pendekatan kultural di sini berkaitan dengan kultur budaya yang
dianggap bisa memperbesar seseorang melakukan tindak kriminal, sedangkan sosial
pergaulan akan meninjau terjadinya perilaku kriminal berdasarkan lingkungan
sosial dan pergaulan seseorang. Nah dari psikologi kriminal akan banyak dibahas
aspek psikologi terjadinya tindak kriminal, termasuk juga efektivitas hukuman
terhadap tindak kriminal. Tentunya, pada akhirnya akan didiskusikan pula
penanganan crime yang tepat sehingga bisa menurunkan angka kejahatan itu
sendiri.

-------

~AG

11.

Be Thankfull

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 6:10 pm (PST)



Kita memang sering lupa untuk berterima kasih.

Kegagalan membuat kita mengumpat
Kesuksesan membuat kita mabok kesuksesan yang akhirnya membuat lupa diri
Maka, sudah selayaknya kita memulai untuk berterima kasih.

Dimarahi, janganlah dibalas dengan kebencian, tetapi balaslah dengan terima
kasih
Sebab itulah tandanya kita harus menyadari kesalahan
Sebab ada orang yang baik hati mengingatkan kita untuk berubah

Kalaupun dipuji, juga jangan buat kita lupa diri
Sering pujian justru bak pedang bermata dua
Pujian bisa memotivasi kita untuk maju lebih baik lagi
Pujian juga bisa membuat kita lupa daratan

Saya jadi ingat wejangan berikut :

Be thankful that you don’t already have everything you desire
If you did, what would there be to look forward to?

Be thankful when you don’t know something, for it gives you the opportunity to
learn
Be thankful for the difficult times, During those times you grow
Be thankful for your limitations, Because they give you opportunities for
improvement
Be thankful for each new challenge, Because it will build your strength and
character
Be thankfulfor your mistakes,they will teach you valuable lessons
Be thankful when you’re tired and weary, because it means you’ve made an effort

It’s easy to be thankful for the good things
A life of rich fulfilment comes to those who are also thankful for the setbacks
Gratitude can turn a negative into a positive
Find a way to be thankful for your troubles, and they will become your
blessings.

-------

~AG

12.

Shopping religiously: Brand choice, like religion, can express self-

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 6:11 pm (PST)



Kita semua tahu bahwa untuk meningkatkan penjualan, jago-jago marketing dan
advertising sudah hafal dengan trik trik yang membuat seseorang terdorong untuk
membeli. Baru-baru ini, di Universitas Tel Aviv diadakan sebuah penelitian bahwa
pemilihan merek adalah sama halnya dengan memlih penganutan sebuah keyakinan
atau agama. Dalam hal ini, merek sebuah produk dapat mencerminkan atau merupakan
ekspresi dari self-worth kita. Berikut ini adalah cuplikan dari hasil
risetnya...semoga bermanfaat :

Shopping religiously: Brand choice, like religion, can express
self-worthMarketers hope to connect between the consumer and the products they
represent by creating a strong brand identity. Now a Tel Aviv University
researcher is giving marketers a heavenly new angle to consider -- religious
faith -- on which to build their advertising strategies.

Prof. Ron Shachar of Tel Aviv University's Leon Recanati Graduate School of
Business Administration says that a consumer's religiosity has a large impact on
his likelihood for choosing particular brands. Comsumers who are deeply
religious are less likely to display an explicit preference for a particular
brand, while more secular populations are more prone to define their self-worth
through loyalty to corporate brands instead of religious denominations.

This research, in collaboration with Duke University and New York University
scientists, recently appeared in the journal Marketing Science.

Crucifix, Star of David or Nike Swoosh?

There is considerable statistical evidence that consumers buy particular brands
to express who they are to the outside world, Prof. Shachar says. From clothing
choices to cultural events, people communicate their personalities and values
through their purchases.

Prof. Shachar and his fellow researchers decided to study the relationship
between religiosity and brand reliance.

Focusing on the U.S., the team conducted both field and lab experiments. In the
field study, they collected state-level and county-level data on the number of
major-brand stores (e.g. Apple, Macy's and Gap) per capita and correlated this
with the number of religious congregations per thousand people, as well as with
individuals who reported frequent attendance at church or synagogue. Adjusting
for economic, educational and urbanization factors, the team found a negative
correlation between religiousness and brand choice.

In the lab experiment, college students were divided into two groups. The first
group was asked to write a short essay about what religion means to them
personally, while the second group wrote a more casual essay about their day.
Both groups then participated in a simulated shopping experience that offered
both national and store brands, including items such as sunglasses, fashion
accessories, batteries and pain reliever medications. This was coupled with an
internet study, in which over 300 participants were asked to write about their
religious practices and then went through the same simulated shopping
experience.

Where religions block the brand

Researchers discovered that those participants who wrote about their religion
prior to the shopping experience were less likely to pick national brands when
it came to products linked to appearance or self-expression ― specifically,
products which reflected status, such as fashion accessories and items of
clothing. For people who weren't deeply religious, corporate logos often took
the place of religious symbols like a crucifix or Star of David, providing
feelings of self-worth and well-being. According to Prof. Shachar, two additonal
lab experiments done by this research team have demonstrated that like
religiousity, consumers use brands to express their sense of self-worth.

Next, he and his fellow researchers hope to clarify how the relationship between
advertising and religion affects branding in international markets like Asia and
Europe, considering whether a strong religious presence in a particular
geographical area might block the expansion of brands. "This seems to be the
case," he suggests, "but that is a question we are trying to explore right now."

Provided by Tel Aviv University
-------

~AG

13.

"ODOL" dari Surga

Posted by: "arifin yoshodharmo" arifiny2567@yahoo.com   arifiny2567

Wed Nov 24, 2010 6:13 pm (PST)





Dear All...
Just Forward
May Brigthen you day...

________________________________

----- Pesan Diteruskan ----
Dari: HERYANA PRANAYASA <heryanapranayasa@yahoo.com>
Kepada: Forum_Pelayanan_Penjara_KAJ@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 14 Januari, 2010 16:07:29
Judul: [Forum_Pelayanan_Penjara_KAJ] "ODOL" dari Surga

Cerita menggelikan ini kudengar ketika duduk dibangku SMA dulu. Cerita yang
akhirnya tertulis begitu dalam di relung-relung hati. Cerita yang meskipun
naif, namun bermakna sangat dalam.
Kisah nyata dari seseorang yang dalam episode hidupnya sempat ia lewati dalam
penjara. Bermula dari hal yang sepele. Lelaki itu kehabisan odol dipenjara.
Malam itu adalah malam terakhir bagi odol diatas sikat giginya. Tidak ada
sedikitpun odol yang tersisa untuk esok hari. Dan ini jelas-jelas sangat
menyebalkan. Istri yang telat berkunjung, anak-anak yang melupakannya dan
diabaikan oleh para sahabat, muncul menjadi kambing hitam yang sangat
menjengkelkan. Sekonyong-konyong lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih
dari itu : tidak berharga ! Tertutup bayangan hitam yang kian membesar dan
menelan dirinya itu, tiba-tiba saja pikiran nakal dan iseng muncul. Bagaimana
jika ia meminta odol pada TUHAN ?

Berdoa untuk sebuah kesembuhan sudah berkali-kali kita dengar mendapatkan
jawaban dari-NYA . Meminta dibukakan jalan keluar dari setumpuk permasalahanpun
bukan suatu yang asing bagi kita. Begitu pula dengan doa-doa kepada orang tua
yang telah berpulang, terdengar sangat gagah untuk diucapkan. Tetapi meminta
odol kepada Sang Pencipta jutaan bintang gemintang dan ribuan galaksi, tentunya
harus dipikirkan berulang-ulang kali sebelum diutarakan. Sesuatu yang sepele
dan mungkin tidak pada tempatnya. Tetapi apa daya, tidak punya odol untuk esok
hari â€"entah sampai berapa hari-menjengkelkan hatinya amat sangat. Amat tidak
penting bagi orang lain,tetapi sangat penting bagi dirinya.; Maka dengan tekad
bulat dan hati yang dikuat-kuatkan dari rasa malu, lelaki itu memutuskan untuk
mengucapkan doa yang ia sendiri anggap gila itu. Ia berdiri ragu-ragu dipojok
ruangan sel penjara, dalam temaram cahaya, sehingga tidak akan ada orang yang
mengamati apa yang ia lakukan. Kemudian dengan cepat, bibirnya berbisik :
“TUHAN, Kau mengetahuinya aku sangat membutuhkan benda itu”. Doa selesai. Wajah
lelaki itu tampak memerah. Terlalu malu bibirnya mengucapkan kata amin. Dan
peristiwa itu berlalu demikian cepat, hingga lebih mirip dengan seseorang yang
berludah ditempat tersembunyi. Tetapi walaupun demikian ia tidak dapat begitu
saja melupakan insiden tersebut. Sore hari diucapkan, permintaan itu
menggelisahkannya hingga malam menjelang tidur. Akhirnya, lelaki itu â€"walau
dengan bersusah payah- mampu melupakan doa sekaligus odolnya itu.

Tepat tengah malam, ia terjaga oleh sebuah keributan besar dikamar selnya.
“Saya tidak bersalah Pak !!!”, teriak seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas
besar dipundak, dipaksa petugas masuk kekamarnya,” Demi TUHAN Pak !!!
Saya tidak salah !!! Tolong Pak…Saya jangan dimasukin kesini
Paaaaaaaaak. .!!!”

Sejenak ruangan penjara itu gaduh oleh teriakan ketakutan dari ‘tamu baru’
itu.
“Diam !!”, bentak sang petugas,”Semua orang yang masuk keruangan penjara
selalu meneriakkan hal yang sama !! Jangan harap kami bisa tertipu !!!!”
“Tapi Pak…Sssa..”

*Brrrraaaaang !!!!*

Pintu kamar itu pun dikunci dengan kasar. Petugas itu meninggalkan lelaki
gemuk dan buntalan besarnya itu yang masih menangis ketakutan.
Karena iba, lelaki penghuni penjara itupun menghampiri teman barunya.
Menghibur sebisanya dan menenangkan hati lelaki gemuk itu. Akhirnya tangisan
mereda, dan karena lelah dan rasa kantuk mereka berdua pun kembali tertidur
pulas

Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun karena kaget. Kali ini
karena bunyi tiang besi yang sengaja dibunyikan oleh petugas. Ia terbangun dan
menemukan dirinyanya berada sendirian dalam sel penjara. Lho mana Si Gemuk,
pikirnya. Apa tadi malam aku bemimpi ? Ah masa iya, mimpi itu begitu nyata ??
Aku yakin ia disini tadi malam.

<“Dia bilang itu buat kamu !!”, kata petugas sambil menunjuk ke buntalan tas
dipojok ruangan. Lelaki itu segera menoleh dan segera menemukan benda yang
dimaksudkan oleh petugas. Serta merta ia tahu bahwa dirinya tidak sedang
bermimpi

“Sekarang dia dimana Pak ?”, tanyanya heran.
“Ooh..dia sudah kami bebaskan, dini hari tadi…biasa salah tangkap !”, jawab
petugas itu enteng, ”saking senangnya orang itu bilang tas dan segala isinya
itu buat kamu”. Petugas pun ngeloyor pergi.

Lelaki itu masih ternganga beberapa saat, lalu segera berlari kepojok
ruangan sekedar ingin memeriksa tas yang ditinggalkan Si Gemuk untuknya.

Tiba-tiba saja lutunya terasa lemas. Tak sanggup ia berdiri. “Ya..TUHAAANNN
!!!!”, laki-laki itu mengerang. Ia tersungkur dipojok ruangan, dengan tangan
gemetar dan wajah basah oleh air mata. Lelaki itu bersujud disana, dalam
kegelapan sambil menangis tersedu-sedu. Disampingnya tergeletak tas yang tampak
terbuka dan beberapa isinya berhamburan keluar. Dan tampaklah lima kotak odol,
sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo, dan beberapa
helai pakaian sehari-hari.

Kisah tersebut sungguh-sunguh kisah nyata. Sungguh-sungguh pernah terjadi. Dan
aku mendengarnya langsung dari orang yang mengalami hal itu. Semoga semua ini
dapat menjadi tambahan bekal ketika kita meneruskan berjalan menempuh kehidupan
kita masing-masing. Jadi suatu ketika, saat kita merasa jalan dihadapan kita
seolah terputus. Sementara harapan seakan menguap diganti deru ketakutan,
kebimbangan dan putus asa.

Pada saat seperti itu ada baiknya kita mengingat sungguh-sungguh bahkan Odol
pun akan dikirimkan oleh Surga bagi siapapun yang membutuhkannya. Apalagi jika
kita meminta sesuatu yang mulia. Sesuatu yang memuliakan harkat manusia dan IA
yang menciptakan mereka.

Seperti kata seorang bijak dalam sebuah buku : “*Seandainya saja engkau
mengetahui betapa dirimu dicintai-NYA, hati mu akan berpesta pora setiap saat*”
(selesai).

________________________________
Salam Damai...

Arifin Yoshodharmo,

Photographer, Trainer,
Hypnotherapist, Energy Healer
& Life Consultant

14.

Jujur pada diri sendiri

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 6:15 pm (PST)



Pagi ini, saya diundang oleh teman saya untuk mengunjungi proyek yang sedang dia
kerjakan. Singkat cerita, teman ini mau menunjukkan keberhasilannya dalam
mendapatkan sebuah proyek besar. Saat memasuki lokasi proyek, saya melihat bahwa
proyek yang dikatakan besar oleh teman saya itu, ternyata tidak sebesar seperti
yang saya bayangkan sebelumnya.

Dari sekelumit cerita di atas, ada satu pesan yang ingin saya share di sini yang
juga berkaitan dengan diri kita yaitu :
Apabila kita memandang diri kita kecil, maka dunia akan tampak sempit, dan
tindakan anda pun jadi kerdil
Namun bila kita memandang diri kita besar, maka dunia terlihat luas, dan
kita-pun melakukan hal-hal penting dan berharga

Teman saya melihat bahwa proyeknya besar, sehingga dia menjadi bangga dan
berusaha keras untuk menyelesaikannya.

Nah , segala usaha teman saya itu mencerminkan bagaimana dia melihat proyek yang
diterimanya.
Demikian pula, tindakan kita adalah cermin bagaimana kita melihat dunia ini.

Rekan-rekan, itulah sebabnya mengapa kita selalu diajarkan untuk berpikir
positif pada diri sendiri,

Semuanya itu adalah agar kita bisa melihat dunia kita lebih indah, dan bertindak
selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita.
Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita
sendiri.
Kita takut karena berkembang pikiran negatif kita terhadap diri sendiri.

Pikiran positif dan negatif ini juga harus seimbang.
Terlalu berpikir positif juga tidak baik.
Terlalu berpikir negatif juga tidak baik.
Yang terbaik adalah seimbang, dan seimbang ini nampak dari Kejujuran kita atas
diri sendiri

Jadi, jujurlah pada diri sendiri...seperti teman saya yang sudah jujur pada diri
sendiri yaitu gembira dan bangga dengan proyek yang diterimanya meskipun orang
lain memandang proyek itu kecil. Kalau kita jujur pada diri sendiri, maka dunia
terasa indah dan Tuhan-pun akan melimpahkan berkatNya untuk kita.

-------

~AG

15.

Perbuatan baik itu tidaklah sia-sia

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 6:15 pm (PST)



Rekan-rekan,
Kali ini saya tayangkan sebuah tulisan dari Rangga Prayuda. Kisah ini bisa kita
jadikan sumber inspirasi dan motivasi kita bahwa berbuat baik tidak akan sia-sia
:

Al kisah ada seorang dermawan yg berkeinginan untuk berbuat kebaikan. Dia telah
menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang
ditemuinya.

Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja dia
menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada keesokan harinya
tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada
seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si dermawan hanya mengatakan” Ya
Tuhan aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat”

Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang, si dermawan pada hari itu
juga telah berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera memberikan
sejumlah uang kepada orng tersebut. Keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada
seseorang yang telah memberikan uang kpd seorang koruptor. Mendapat kabar ini
si dermawan hanya berkata “Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor”.

Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia bertemu dengan seseorang dengan
segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya. Maka esok
harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah
uang kepada seorang kaya raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. ”
Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang
kaya raya”.

Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang yang
“Ceroboh” Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya kepada orang yang
tidak dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti maka niat baik nya itu bisa
lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan.
Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu
pula dengan “kecerobohan” si dermawan.

Uang yg diberikannya kepada sang penjahat ternyata mampu menyadarkannya bahwa
di dunia ini masih ada orang baik, orang yg peduli dengan lingkungan
sekitarnya. Penjahat ini bertobat dan menggunakan uang pemberian sang dermawan
sebagai modal usaha. Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya
ternyata menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh
keserakahan, dia menyadari bahwa hidup ini bukanlah tentang berapa banyak yang
bisa kita dapatkan. Dia bertekad mengubah dirinya menjadi orang yang baik,
pejabat yang jujur dan amanah. Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya
raya telah menelanjangi dirinya, karena selama ini dia adalah seorang yg kikir,
tak pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain, baginya
segala sesuatu harus lah ada timbal baliknya. Dirinya merasa malu kepada si
dermawan yang dengan kesederhananya ternyata masih bisa berbagi dengan orang
lain.

Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap sutau kebaikan.
Karena kebaikan akan berakhir pula dengan kebaikan. Hidup ini bukanlah soal
berapa banyak yang bisa kita dapatkan, tapi berapa banyak yang bisa kita
berikan.
-------

~AG

16.

Mengapa dikau berbuat Kriminal 2

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 6:16 pm (PST)



Pada thread sebelumnya, sudah dijelaskan pengertian dari crime menurut Eyang
Wiki. Nah, terus Bung Jerry (dari milis U.Manager) yang berpendapat bahwa teori
barat tidak bisa diterapkan begitu saja tanpa adjustment dan juga tentang
keunikan Indonesia. Ada juga bapak James (dari milis RD) yang dengan baik sekali
menjelaskan bahwa kriminalitas ada hubungannya dengan pendidikan dan mind set.
Pak James di akhir uraiannya mengatakan :
"Kita mulai dari diri kita dan keluarga kita. Kita merubah "dunia" kita dan
nantinya akan merubah dunia sekitar kita, karena kita berubah"

Pendapat Bung Jerry dan Pak James sungguh menarik, hanya saja sebelumnya ada
baiknya kalau sekarang kita rumuskan dahulu apa itu kriminal menurut kita.

Sebagian besar masyarakat kalau ditanya : apa itu Kriminal, maka kita akan
mendapatkan jawaban macam-macam. Ada yang menjawab, kriminal itu pencurian,
pembunuhan, atau ada juga yang mengartikan bahwa kriminal adalah suatu tindakan
jahat yang melawan hukum. Aneka ragamnya jawaban, dan tentunya disamakan
dulu-lah pengertian kita soal kriminal supaya tidak muncul macam-macam kesalahan
pengertian. Kriminal di sini diartikan sebagai perbuatan melawan hukum yang bisa
dikenakan ancaman hukum pidana. Kalau sudah sepakat dengan pengertian kriminal,
saya akan lanjutkan kembali topik ini.
Warsiti (2008) di dalam tulisannya tentang "Kriminal, perbuatan seperti apakah"
menjelaskan sebagai berikut :

"Di dalam hukum pidana ada 4 pengertian untuk memahami sifat melawan hukum ini.
Yang pertama adanya syarat umum agar dapat dipidananya suatu perbuatan yakni
perbuatan manusia yang termasuk dalam rumusan delik (bersifat melawan hukum dan
tercela). Kedua kata melawan hukum tercantum dalam rumusan delik, yang berarti
sifat melawan hukum merupakan syarat tertulis untuk dapat dipidananya perbuatan.
Ketiga sifat melawan hukum formal mengandung arti semua unsur dari rumusan delik
telah dipenuhi. Keempat sifat melawan hukum material, ada dua pandangan. Pertama
dilihat dari sisi perbuatannya mengandung arti melanggar atau membahayakan
kepentingan hukum yang akan dilindungi oleh pembuat undang-undang dalam rumusan
delik. Kedua dari sisi sumber hukumnya sifat melawan hukum mengandung
pertentangan dengan asas kepatutan, keadilan serta hukum yang berlaku dalam
masyarakat.

Selanjutnya, Warsiti mengatakan bahwa dalam perkembangannya sifat melawan hukum
material dibagi 2 yaitu fungsi negatif dan fungsi positif. Dalam fungsi negatif
berarti meski perbuatan itu memenuhi unsur delik tetapi tidak bertentangan
dengan rasa keadilan masyarakat maka perbuatan itu tidak dipidana. Sebaliknya
meski perbuatan itu tidak memenuhi unsur delik akan tetapi perbuatan itu tercela
dan tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma yang berlaku dalam masyarakat
maka perbuatan itu dapat dipidana.

Dalam hukum pidana-pun dikenal perbedaan hukum pidana material dan hukum pidana
formal. Dalam pengertian material dirumuskan sebagai hukum mengenai delik yang
diancam dengan hukum pidana, sedangkan formil (formal) adalah hukum yang
mengatur bagaimana penguasa melaksanakan tindakannya terhadap warga masyarakat
yang didakwa sebagai pelaku yang bertanggung jawab atas suatu delik. Dalam kata
lain material itu undang-undangnya atau peraturannya sedangkan formilnya adalah
aturan mainnya. (sumber : http://siti.staff.ugm.ac.id/wp/?p=14)

Nah sekarang, setidak-tidaknya sudah menjadi semakin jelas tentang apa itu
kriminal.

Pertanyaan selanjutnya yang sulit untuk dijawab adalah : Mengapa Orang Berbuat
Kriminal ? atau mengapakah si Gayus itu korupsi ? Apakah pull factornya ? Apakah
yang menjadi push factornya ? Bagaimana kita bisa menjelaskan semua itu ? Tunggu
dan sabarlah menanti di thread berikutnya dari serial Kriminal ini.

-------

~AG

17.

Berbagi....

Posted by: "dini" dini_sea@chingluh.co.id

Wed Nov 24, 2010 6:18 pm (PST)



Dear All

Ada yang bisa share soal cara berpikir positif dan bagaimana cara kita
mengelola pikiran kita sendiri dimana banyak terlintas baik pikiran baik
ataupun tidak baik.

Dan apakah memang orang bisa merubah karakter/sifat buruk mereka?
sedangkan itu adalah merupakan bawaaan kita dari lahir.

Mohon sharingnya....

--
Thanks
Best Regards,

Dini Karima S.Sos
C-TPAT Staff-SEA Dept
Ext.8161

18a.

[CATCIL] Wisata Rohani (Selamat Hari Guru Bag. 1)

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Wed Nov 24, 2010 7:34 pm (PST)



Ketika awal mulai mengenal cita-cita sempat terlontar "Nia pengen jadi
guru". Sejalannya waktu, seakan cita-cita itu mengikis menjadi sesuatu yang
baru. Sampai pada akhirnya saya menceburkan diri ke dalam dunia perlimbahan,
lingkungan dan sejenisnya. Singkat kata, cita-cita menjadi guru terkubur
dengan pelan-pelan dengan seizin saya.

Ya, saya pernah membenci dunia anak-anak, dunia kerewelan mereka, keribetan,
dan kemanjaannya. Tapi di suatu hari, ketika persoalan menumpuk, mereka
hadir dengan tawanya, ah... bahagianya mereka, seperti bahagianya saya
ketika dulu. Dari tawa mereka saya benar-benar berkaca.

Semenjak itu, saya memilih menceburkan diri ke dalam dunia pendidikan dan
anak-anak dengan cara yang sedikit sederhana. Hanya 'menculik' beberapa
teman dari keponakan saya. Sama-sama berbagi ilmu, saya belajar banyak dari
mereka, dan mereka belajar dari saya. Sistem barter kami lakukan, walaupun
secara diam-diam saya melakukannya.

Lambat laun saya menyadari saya memiliki ketergantungan dengan banyak hal
dari mereka. Beberapa kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan belajar
mengajar dan dunia anak saya geluti walaupun mungkin belum terlalu maksimal.
Setidaknya apapun pekerjaan saya, saya mencari celah untuk menyempatkan diri
menyibukan diri bersama mereka, baik dalam bentuk privat atau kelompok
belajar. Nampaknya, belum terbayang oleh saya bahwa suatu saat saya akan
pensiun dengan dunia anak-anak.

Mereka adalah wisata rohani sesungguhnya bagi saya. Ketika isi kepala
orang-orang dewasa dengan segala kepentingannya yang kadang menimbulkan
keegoisan, menyapa saya beberapa hari dalam seminggu maka obat mujarab bagi
saya adalah tawa mereka. Meskipun mereka menyelipkannya dalam celah-celah
kemanjaan dan kenakalan dunia anak, namun anehnya justru dari situ dunia
mereka terlihat begitu berwarna.

Setelah beberapa tahun menjalani pekerjaan sana-sini dan freelance mnegajar
di bimbingan belajar atau privatan dari rumah ke rumah. Maka tahun 2010 saya
memutuskan untuk fokus di privat dan bebrapa freelance lainnya. Dari
beberapa privat yang saya alami, ternyata menuai banyak cerita yang
lagi-lagi membuat saya tertawa, terharu, belajar, dan berkaca.

Bukan semata saya adalah guru bagi mereka, dan mereka adalah murid bagi
saya. Justru di sisi lain, mereka adalah guru bagi saya, dan saya hanyalah
murid yang berusaha belajar dan berkaca.

Karena mereka wisata rohani sesungguhnya.

(insyaAllah bersambung)
18b.

Re: [CATCIL] Wisata Rohani (Selamat Hari Guru Bag. 1)

Posted by: "Sismanto" sirilwafa@gmail.com   siril_wafa

Wed Nov 24, 2010 8:34 pm (PST)



Selamat menikmati dunia baru Nia, ....
Semoga tambah sukses aja...

Salam,
Sis

2010/11/25 Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>

>
>
> Ketika awal mulai mengenal cita-cita sempat terlontar "Nia pengen jadi
> guru". Sejalannya waktu, seakan cita-cita itu mengikis menjadi sesuatu yang
> baru. Sampai pada akhirnya saya menceburkan diri ke dalam dunia perlimbahan,
> lingkungan dan sejenisnya. Singkat kata, cita-cita menjadi guru terkubur
> dengan pelan-pelan dengan seizin saya.
>
> Ya, saya pernah membenci dunia anak-anak, dunia kerewelan mereka,
> keribetan, dan kemanjaannya. Tapi di suatu hari, ketika persoalan menumpuk,
> mereka hadir dengan tawanya, ah... bahagianya mereka, seperti bahagianya
> saya ketika dulu. Dari tawa mereka saya benar-benar berkaca.
>
> Se
>
19.

Mengapa dikau berbuat Kriminal 3

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 9:29 pm (PST)



Rekan-rekan milis, apabila di seri sebelumnya dibahas tentang pengertian
kriminal atau apa itu kriminal, maka pada seri ini dan seri selanjutnya akan
lebih diarahkan ke pembahasan mengapa terjadi perilaku atau tindak kriminal.

Boleh dipercaya dan boleh tidak, penjahat pertama di Dunia ini adalah Kain !
Kalau dibuka Alkitab atau juga Al Qur'an akan terdapat kisah dua bersaudara itu
dimana si Kain membunuh Habel saudaranya karena iri hati sebab persembahannya
ditolak oleh Allah. Kain dan Habel itu sendiri dipercayai sebagai anak pertama
dari Adam dan Hawa yang merupakan nenek moyang kita.

Selanjutnya, kalau nenek moyang kita itu berbuat kriminal maka apakah dapat
dikatakan bahwa tindak kriminal yang terjadi merupakan suatu tindakan yang
diturunkan / Atau untuk lebih jelasnya apakah ada faktor genetika yang memicu
timbulnya tindak kriminal ? Untuk menjawab pertanyaan, maka kita perlu mengacu
pada ahli genetika dan biologist. Caitlin M. Jones dari Rochester Institute of
Techonology dalam paperworknya yang berjudul Genetic and Environmental
Influences on Criminal Behavior (2005) menjelaskan soal pengaruh Neurochemicals
terhadap tindak kriminal, sebagai berikut :

Neurochemicals are responsible for the activation of behavioral patterns and
tendencies in specific areas of the brain (Elliot, 2000). As seen in the Brunner
et al. study, there have been attempts to determine the role of neurochemicals
in influencing criminal or antisocial behavior. Included in the list of
neurochemicals already cited by researchers are monoamine oxidase (MOA),
epinephrine, norepinephrine, serotonin, and dopamine.

Monoamine oxidase (MAO) is an enzyme that has been shown to be related to
antisocial behavior. Specifically, low MAO activity results in disinhibition
which can lead to impulsivity and aggression (Elliot, 2000). The Brunner et al.
study is the only one to report findings of a relationship between a point
mutation in the structural gene for MAOA and aggression, which makes the
findings rare. However, there has been other evidence that points to the
conclusion that deficiencies in MAOA activity may be more common and as a result
may predispose individuals to antisocial or aggressive behavior (Brunner et al.,
1993). MAO is associated with many of the neurochemicals that already have a
link to antisocial or criminal behavior. Norepinephrine, serotonin, and dopamine
are metabolized by both MAOA and MAOB (Elliot, 2000). While, according to
Eysenck (1996), MAO is related to norepinephrine, epinephrine, and dopamine,
which are all related to the personality factor of psychosis.

Serotonin is a neurochemical that plays an important role in the personality
traits of depression, anxiety, and bipolar disorder (Larsen & Buss, 2005). It is
also involved with brain development and a disorder in this system could lead to
an increase in aggressiveness and impulsivity (Morley & Hall, 2003). As
Lowenstein (2003) states, “studies point to serotonin as one of the most
important central neuro-transmitters underlying the modulation of impulsive
aggression" (p.72). Low levels of serotonin have been found to be associated
with impulsive behavior and emotional aggression. In addition, children who
suffer from conduct disorder (which will be discussed later), have also been
shown to have low blood serotonin (Elliot, 2000). Needless to say, there is a
great deal of evidence that shows serotonin is related to aggression, which can
be further associated with antisocial or criminal behavior.

Dopamine is a neurotransmitter in the brain that is associated with pleasure and
is also one of the neurotransmitters that is chiefly associated with aggression.
Activation of both affective (emotionally driven) and predatory aggression is
accomplished by dopamine (Elliot, 2000). Genes in the dopaminergic pathway have
also been found to be involved with Attention Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD) (Morley & Hall, 2003). In one study cited by Morley and Hall (2003), a
relationship was found between the genes in the dopaminergic pathway,
impulsivity, ADHD, and violent offenders.Obviously, from this list of
neurochemicals it seems plausible that there is a genetic component to
antisocial or criminal behavior.

Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa komponen genetika merupakan salah
satu faktor yang mendorong (push factor) seseorang untuk melakukan tindak
kriminal.

Tapi tunggu dulu, janganlah buru-buru ambil kesimpulan bahwa penjahat akan
mempunyai anak penjahat, sebab ini juga belum tentu benar dan di seri berikutnya
akan diulas faktor lain disamping genetika tersebut.

-------

~AG

20.

Rudy Hartono : Aku ingin satu angka lagi

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 9:32 pm (PST)



Kali ini saya ingin share soal Rudy Hartono..Juara All England sebanyak 8 kali.
Berikut ini adalah cerita yang pernah diceritakan pada saya beberapa waktu yang
lalu :

"Pada suatu kejuaraan All England, Rudy Hartono berhadapan dengan Sture
johnson, Juara Eropa asal Swedia, Situasi benar benar kritis, Pada Set pertama
Sture Johnson unggul 15 - 4 dan set kedua ia sudah unggul 14 - 0 . Semua
pendengar RRI dan pemirsa TVRI benar benar terhenyak, satu angka lagi tamatlah
Rudy Hartono.
Alhamdulillah, teriak penyiar RRI, Shutelcock berpindah ke tangan Rudy. "Aku
Ingin Satu Angka Saja" kata Rudy ketika Memulai Service, ternyata 1 - 14 .
"Aku Ingin Satu Angka Lagi" , dan terjadilah 2 - 14 . Akhirnya 14 - 14 dan Rudy
mengakhiri set kedua dengan 17 - 14 . Sture Johnson benar - benar heran,
Penonton INDONESIA riuh Rendah. Set ketiga, Rudy lagi - lagi menyatakan , "Aku
ingin satu angka lagi....Aku ingin satu angka lagi". Dan set ketiga berakhir
dengan 15 - 0 untuk Rudy Hartono. Ia pun maju ke final melawan Finalis dari
Denmark, Svend Pri"

Dari cerita di atas ada beberapa hal yang ingin saya share :
1. Jangan pernah menyerah.
Seperti halnya Rudy Hartono, meskipun kita nampaknya sulit meraih cita-cita
tetapi teruslah berjuang dan berjuang, sebab sebelum mencapai cita-cita maka itu
tandanya masih ada peluang untuk meraih cita-cita. Selama masih ada kesempatan
berarti masih bisa berhasil.

2. Kesuksesan itu diraih setahap demi setahap
Tidak ada kesuksesan yang datang tanpa didahului kesuksesan yang lain. Contohnya
: kita harus lulus jenjang SD dahulu sebelum bisa ke SMP, dan lulus SMP untuk
bisa ke SMA, dst. Jadi tetaplah tekun untuk raih cita-cita.

-------

~AG

21.

Motivasi Diri Melalui Rahsia 8 Huruf

Posted by: "Bazri" bzcahayatimur@yahoo.com.my   bzcahayatimur

Wed Nov 24, 2010 9:36 pm (PST)



Buku ini diberi tajuk "Rahsia Di Sebalik 8 Huruf Disiplin" merupakan huraian
berkenaan tip-tip motivasi untuk berjaya. Apabila sesuatu kerja memperoleh
kejayaan, semestilah kita digelar jayawan. Cuba kita renung sejenak, berapa
ramai orang yang tidak memperoleh kejayaan dalam kerjaya.. Kegagalan demi
kegagalan dalam hidup kerana kebanyakan daripada kita gagal mendisiplinkan
diri kita.

Anda boleh berjaya apabila ada sedikit sentuhan motivasi dalam diri. Apatah lagi
dengan adanya pelbagai kemudahan teknologi hari ini yang mampu melahirkan
ramai jayawan. Sedikit perubahan dalam hidup akan memberi impak yang besar
ke arah kejayaan. Perubahan yang hendak dibuat memerlukan disiplin. Disiplin
merupakan teras untuk menjadi seorang berjaya atau pun seorang jutawan.

Maklumat lanjut sila ke http://www.pustakatimur.com

22.

Mengapa dikau berbuat Kriminal 4

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 9:48 pm (PST)



Rekan-rekan, ada satu tanggapa menarik dari Pak Iming dari milis U.Manager soal
seri kriminalitas yang saya post kemarin. Saya kutipkan komentar Pak Iming sbb :
>>> Perbuatan kriminal tdk lahir pertama kali saat konflik kain habel...yg benar:
>>>lahir tatkala sistem hukum menetapkan adanya pemidanaan.
Ini kata advokat, bukan manajer lhooo...seseorang tdk dapat dipidana kecuali
terbukti melanggar UU ttg pidana.
Kain terbukti tindak pidananya? Pembunuhan adalah otomatis pidana or kriminal?
Ntar dulu! <<<

Saya setuju dengan pendapat di atas, bahwa dari kacamata Hukum, yang dimaksud
kriminal adalah apabila terbukti melanggar UU tentang pidana. Di serial ini yang
ke dua juga sudah saya jelaskan tentang bagaimana suatu perbuatan dapat
dikategorikan sebagai kriminal. Saya tentunya tidak akan mengulangi kembali yang
sudah saya uraikan di seri ke dua. Adapun yang ingin saya bahas di dalam Seri ke
4 ini adalah lanjutan dari seri ke 3 yaitu soal faktor yang melatarbelakangi
seseorang berbuat kriminal.

Adalah Mary Nichols Rae dari University of Cincinnati yang pada tahun 2006
mengadakan research untuk program Doktor tentang Genetic and Environmental
Influences on Criminal Behavior. Madame Mary menjelaskan bahwa ada beberapa risk
factor yang mendorong seseorang berbuat kriminal tau berkorelasi secara
signifikan yaitu seperti pelaku kriminal lebih banyak di jenis kelamin
laki-laki, kekurangan basic needs (kemiskinan), low IQ, unemployment, drugs, dan
childhood maltreatment.

Selanjutnya, senior saya Bang Jeha dalam tayangannya di Milis Psikologi
menyebutkan adanya 5 komponen korelasi di dalam perilaku kriminal menurut Ellis,
yaitu : jumlah kakak-adik yang banyak, status ekonomi sulit, anak kota, kelompok
rasnya, berorang-tua tunggal.

Faktor-faktor di atas memang diketahui berkorelasi dengan tindak kriminal.
Tetapi disamping faktor di atas, apakah faktor lainnya ? Dalam hal ini, kembali
Mary Nichols Rae mengatakan bahwa Lead Exposure juga berkorelasi dengan
kriminalitas. Berikut saya kutipkan penjelasannya :

"For years, parents of and pediatricians treating children with lead poisoning
have observed that following an acute exposure to lead, children became
aggressive, difficult, and/or violent. In line with these reports, controlled
studies were conducted to examine the effect of lead on delinquency. Denno
examined several factors while studying a group of African-American Philadelphia
youth and found that prior lead poisoning was among the strongest correlates of
delinquency and adult criminality in males."

Selanjutnya, Mary mengatakan pula hasil penelitian Needleman sebagai berikut :
" Needleman, while controlling for maternal intelligence, SES, and quality of
child rearing, found that bone lead levels at age 11 were significantly related
to parent and teacher reported aggression, attention, and delinquency, as well
as self report of delinquent behavior in a cohort of boys in Pittsburgh. A
casecontrol study conducted by Needleman found that adjudicated delinquents ages
12-18 years of age had significantly higher bone lead concentrations than
controls."

Selanjutnya, Dietrich (2001) juga mengatakan adanya pengaruh bahan kimia plumbum
(lead) dengan antisocial behavior pada anak usia 15-17 tahun.

Penelitian lain juga telah dilakukan untuk mengetahui korelasi antara keracunan
plumbum dengan criminal behavior di orang dewasa. Dalam hal ini, Mary Nichols
Rae mengatakan : "One case-control study found that violent male criminals had
significantly higher levels of lead and cadmium in hair samples when compared
with nonviolent criminals."

Kemudian, bagaimana plumbum (lead) bisa mempengaruhi perilaku, dan khususnya
berkorelasi dengan anti social behavior atau criminal behavior ? Mary Nichols
Rae menjelaskan sebagai berikut :

"One reason why lead is a potent neurotoxin is its ability to replace calcium
(Ca2+) and pass through the blood-brain barrier (BBB). Lead has been found in
the prefrontal lobe, which controls impulsivity, and it is possible that it is
deposited in areas related to aggression, as well. It has also been discovered
that lead causes mitochondria to release calcium, which causes apoptosis in the
cell. Additionally, lead can suppress the release of neurotransmitters that are
Ca2+ dependent, one of which is dopamine, and due to its ability to cause
apoptosis, it can reduce dopamine uptake, as well. It has also been found to
reduce serotonin levels. Research also shows that lead can be stored in glial
cells, possibly as a preliminary protective mechanism to shield neurons from the
effects of the metal. However, this storage is temporary, and may lead to a
continuous release of the toxin, which can end up damaging neurons. Research has
also shown that lead can affect heme synthesis, which can in turn cause anemia
that is associated with cognitive and neuropsychological deficits. Furthermore,
as well as its ability to replace Ca2+, lead can also replace zinc, so it can
interfere with processes involved in genetic transcription. The half-life of
lead in the bloodstream is approximately 35 days, whereas it is approximately 2
years in the brain and decades in bone. Lead stored in bone can be released
during pregnancy, which may be transferred to the fetus via the umbilical cord
blood. Following birth, several factors make children particularly sensitive to
the effects of lead, such as the ability of a child’s gastrointestinal tract to
absorb more lead than what is absorbed in an adult, thus enabling more lead to
be available to pass through the BBB. Also, the developing central nervous
system is a particularly sensitive target for chemical teratogens. Much neuronal
outgrowth occurs during the early years of life, followed by a pruning back of
neurons. It has been suggested that lead may interfere with this pruning, which
may lead to impulsivity and other behavioral problems later in life. Also, the
central nervous system development of children can be compromised at doses of a
chemical which have no apparent effects in adults."

Memahami penjelasan Mary Nichols Rae, dipahami bahwa polusi lead mempengaruhi
perilaku anti sosial, dan termasuk di sini adalah perilaku kriminal. Tentunya,
kita tidak bisa langsung mengiyakannya; oleh sebab itulah tidaklah salah kalau
kita juga memahami bagaimana perilaku itu timbul. Nah, di seri berikutnya akan
dibahas tentang perilaku, dan dalam hal ini menurut Planned Behavior Theory.

-------

~AG

23.

Chong Ju Yong : Komitmen terhadap hal sederhana

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 9:51 pm (PST)



Kali ini, saya mau cerita tentang Chong Ju Yong. Siapakah dia ? Orang manakah ?
Mengapa sedemikian populer namanya ?
Chong Ju Yong ini adalah pendiri dan pemilik Hyundai Corp yang meninggal pada 21
Maret 2001, dan dia terkenal karena mengawalinya dari perusahaan kecil di bidang
konstruksi. Cerita tentang Chong Ju Yong diawali tahun 1953 saat Hyundai
Construction miliknya memenangkan pekerjaan untuk membangun jembatan. Pada waktu
itu, ekonomi Korea masih tidak bagus, dan tingkat inflasi-pun sangat tinggi yang
mengakibatkan Hyundai Construction harus keluar banyak uang untuk menyelesaikan
proyek tersebut dan hal ini mendekatkan Hyundai Construction ke kebangkrutan.
Hanya saja, meskipun banyak pengeluaran dan proyek jembatan itu menjadikan
Hyundai Construction dekat ke kebangkrutan, tetapi Chong Ju Yong tetap komit
untuk menyelesaikan proyeknya. Dia tidak lari dan terus bekerja sampai proyek
jembatan itu selesai. Apapun dia lakukan untuk menutupi pengeluaran dan demi
selesainya proyek jembatan tersebut. Jembatan-pun selesai di bangun, dan nama
Chong Ju Yong pun menjadi terkenal sehingga dia-pun mendapatkan proyek-proyek
lain yang jauh lebih besar, dan akhirnya membuat perusahaannya menjadi salah
satu Chaebol di Korea Selatan.

Dari cerita di atas, kita belajar bahwa KOMITMENT merupakan satu hal penting.
Seringkali kita mudah berjanji, tetapi seringkali pula kita tidak komit dengan
apa yang sudah kita janjikan.

Kalau kita bisa komit untuk menyelesaikan perkara kecil, maka kitapun akan
dipercaya untuk menyelesaikan perkara besar.

Chong Ju Yong telah menunjukkan komitmen-nya untuk selesaikan proyek sebuah
jembatan, dan hasil dari komitmen-nya itu telah membuatnya dipercaya
menyelesaikan proyek yang lebih besar lagi.

Jadi, mulailah untuk komit terhadap hal sederhana, dan hal sederhana ini ada di
sekitar kita, seperti : kita memenuhi janji untuk antar si Upik ke toko buku,
kita penuhi janji untuk jemput pasangan kita, dan kita penuhi janji ke Tuhan
yaitu beribadah. -------

~AG

24.

Musashi - The earth book

Posted by: "Gani Anthony" gani.karsalaksana@rocketmail.com   gani.karsalaksana@rocketmail.com

Wed Nov 24, 2010 9:53 pm (PST)



Di posting sebelumnya, telah dibahas secara umum tentang buku Musahi â€" Go Rin No
Sho â€" yang terdiri atas lima buku : The Ground (The Earth), The Water, The Fire,
The Wind, and The Book of Void. Secara umum juga sudah dikemukakan tentang isi
utama buku-buku tersebut.

Secara khusus, posting kali ini mencoba untuk memahami filosofi yang ingin
diungkapkan Musashi dalam bukunya The Ground atau The Earth atau Buku Tanah. Apa
sih sebenarnya Buku Tanah ini ? Inti dari buku tanah adalah tentang pentingnya
penguasaan strategi. Seorang samurai akan memenangkan pertarungan apabila
menguasai strategi dan tahu strategi untuk mengalahkan lawannya. Strategi di
sini tidak hanya penguasaan ilmu samurai tetapi juga kemampuan untuk menggunakan
ilmu tersebut untuk mengalahkan lawan. Dengan kata lain, filosofi dari buku ini
adalah tentang pemahaman kekuatan, kemampuan, kekurangan, dan kelemahan diri
sendiri.

Selanjutnya, Musashi menyebutkan bahwa untuk menguasai strategi dan dikatakan
sebagai “master of strategi” maka setiap samurai harus menguasai Hyoho no michi
(Jalan mencapai strategi).

Dijelaskan kalau hyoho (strategi) itu mencakup : juno (kepandaian), hachigei
(seni), dan rikata. Artinya adalah di dalam menjalani hidup, kita haruslah
mempunyai suatu kepandaian atau keahlian tertentu, mempunyai jiwa seni, dan yang
penting adalah segala potensi yang ada di dalam diri kita harus berguna tidak
hanya bagi kita tetapi juga bagi orang lain.

Itulah mengapa, Musashi menyebutkan pentingnya sinergi dari juno â€" hachigei â€"
rikata :

*Seseorang boleh pandai, tetapi kalau kepandaian tidak berguna bagi orang lain
maka akan sia-sia.

*Seseorang boleh berjiwa seni tetapi tanpa diimbangi kepandaian maka karyanya
tidak akan menarik.

*Seseorang hanya bisa berguna untuk orang lain dan diri sendiri apabila memiliki
kepandaian dan berjiwa seni.(notes : berjiwa seni di sini disebutkan oleh
Musashi sebagai menikmati permainan pedang sebagai suatu yang indah…ini dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk menikmati keindahan, menimati profesinya)

Berkaitan dengan sinergi juno-hachigei-rikata, Musashi menyebutkan bahwa di
dalam hidup terdapat 4 jalan hidup yang harus dikuasai samurai, yaitu :
1. The way of the farmer
2. The way of the merchant
3. The way of the warrior
4. The way of the artisan

The way of the farmer
Filosofinya adalah di dalam hidup kita harus peka terhadap setiap perubahan yang
terjadi di lingkungan kita. Ilustrasinya : seorang petani haruslah tahu kapan
musim tanam, kapan musim hujan. Dengan kata lain, pesan yang ingin disampaikan
adalah awareness. Gunakan panca indra kita untuk memahami situasi sekitar kita,
karena situasi sekitar mempengaruhi jalan hidup kita.

The way of the merchant
Seperti judulnya, sudah pastilah tujuannya untuk mencari keuntungan. Disini
disebutkan bahwa sebagai seorang merchant dituntut tidak hanya mampu menjual
tetapi juga meramu bermacam-macam adonan menjadi suatu yang menarik. Dengan kata
lain, di dalam hidup ini kita haruslah mempunyai kemampuan untuk mengemas
sesuatu sehingga menarik dan disukai oleh orang lain. Contohnya saja : kita
berpenampilan rapi saat jumpa relasi bisnis, mengemukakan ide-ide dengan menarik
di rapat direksi, dll.

The way of the warrior
Seorang samurai harus mengerti pedangnya, yang artinya seorang samurai haruslah
tahu pedang mana yang digunakan untuk menghadapi lawannya. Penguasaan akan
pedang, merupakan suatu filosofi mendalam yaitu di dalam menghadapi segala macam
situasi maka kita harus menggunakan cara yang berbeda. Misalnya : saat
menghadapi customer yang complain, maka kita harus menjawabnya dengan ramah.
Saat kita di rumah, tentunya tidak boleh bawa masalah di kantor ke rumah. Dan
masih banyak lagi.

The way of the artisan
Disebutkan bahwa the way of artisan sebagai kerja dari tukang kayu. Mengapa ?
Musashi menjelaskan bahwa seorang tukang kayu mempunyai kemampuan untuk
merencanakan membuat rumah, menghitung bahan-bahan yang diperlukan, dan
membangunnya. Seorang samurai dalam menghadapi lawan juga harus mempunyai
kemampuan ini, yaitu merencanakan cara atau teknik yang digunakan, membuat
perhitungan berapa jurus yang akan digunakan, dan melaksanakannya untuk mencapai
kemenangan.

Nah filosofi ini dapat diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
dalam melakukan sesuatu harus disertai perencanaan sebelumnya, dianalisa sebab
akibatnya, dan dilaksanakan. Tidak jarang orang hanya bisa merencanakan saja
tetapi tidak pernah melaksanakannya.

Nah sekarang, di dalam hidup ini, kita secara tidak menyadari sudah melakukan
semua filosofi yang disebutkan oleh Musashi :
*mengenali lingkungan
*berusaha tampil semenarik mungkin, dan tidak heran berusaha untuk memperkaya
diri dengan ilmu sebagai nilai tambah

*berpenampilan sesuai keadaan, misalnya : ke pesta ya pakai baju pesta, bukan ke
pesta pakai baju untuk fitness

*merencanakan baju yang akan dipakai di kantor, merencanakan apa yang akan
dilakukan di kantor,

*memikirkan terlebih dulu apakah ucapan kita akan menyakiti orang lain atau
tidak *analisa kemampuan keuangan sebelum beli sesuatu dg CC

Pengalaman pribadi saya, dengan melaksanakan ajaran atau filosofi Mushashi di
atas maka kita akan mempunyai hidup yang menyenangkan, karena menjadi pribadi
yang menyenangkan. Walaupun sering kali susah juga untuk menjadi yang
menyenangkan.
-------

~AG

Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: