Senin, 29 November 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3256

Messages In This Digest (6 Messages)

1.1.
File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
2.
[Berbagi] Tragedi Situ Gintung dalam Rekaman From: loiy annie
3.
[Ruang Baca] Dalam Dekapan Ukhuwah From: ukhti hazimah
4.
Art-Living Sos 2010 (A-9  SENDOK GARPU From: IETJE SRI UMIYATI GUNTUR
5.
(Iklan) PROMO AKHIR TAHUN: SEMUA BUKU DISKON 25% From: CaturCatriks
6.
Info Baru: Kontes Mengkhayal From: tessa faizza fontessa

Messages

1.1.

File - Moderator Sekolah Kehidupan

Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Sun Nov 28, 2010 3:50 am (PST)




(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email

Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,

Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.

1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE

2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.

Salam Hormat,
Moderator Bersama


2.

[Berbagi] Tragedi Situ Gintung dalam Rekaman

Posted by: "loiy annie" annie.sulistiono@gmail.com   loiyloi

Sun Nov 28, 2010 9:01 am (PST)



Pagi itu aku ada jadwal kuliah pagi. Seperti biasa aku bangun jam 5 pagi.
Namun pagi itu ada yang tidak biasa, hampir semua stasiun televisi
menayangkan topik berita yang sama, jebolnya situ Gintung.

Dan jujur, selama kurang lebih 4 tahun menetap di Lebak Bulus, aku sama
sekali tidak mengetahui bahwa disekitar situ ada danau (situ) yang dijadikan
obyek wisata keluarga. Untuk pertama kalinya mengetahui bahwa di Gintung
terdapat danau obyek wisata, ya dari berita pagi itu. Tragis memang, pertama
mengetahui ada obyek wisata yang lumayan dekat, tapi kondisinya saat itu
sudah jebol.

Pada saat mengikuti berita di televisi, aku sama sekali tidak berprasangka
bahwa tragedi tersebut merupakan tragedi besar, yang menelan ratusan korban
jiwa. Saat itu yang terpikir, aku harus segera bersiap untuk kelas pagi.

Aku berangkat kuliah dengan diantar suami. Sepanjang jalan menuju kampus,
suasana sudah mulai padat dan banyak mobil stasiun televisi yang berlalu
lalang. Saat itu aku masih belum menduga terlalu jauh. Hingga akhirnya aku
sampai di kampus, dan ternyata tragedi situ Gintung jauh lebih mengerikan
(buat aku khususnya) daripada yang ada di televisi.

Kampusku yang kebetulan berada di dataran lebih tinggi, tidak sampai terkena
banjir. Hanya sedikit bagian yang terkena, dan itupun tidak sampai parah.

Ketika aku sampai di kampus, suasana sudah mulai ramai oleh masyarakat yang
hendak melihat secara langsung kondisi korban. Sebagian dari mereka adalah
bagian keluarga korban, yang masih berusaha mencari anggota keluarganya yang
hilang.

Aku melihat banyak jenazah yang terbaring di lobby kampus. Dada ini terasa
sesak menahan tangis yang hendak meledak. Melihat bocah-bocah yang tak
berdosa, terbaring kaku, dengan kondisi yang cukup mengenaskan. Ada jenazah
bapak-bapak yang kemudian digotong oleh (mungkin) salah satu anaknya yang
selamat. Kondisi jenazah bapak-bapak itu sudah membiru, dengan pakaian yang
terkoyak-koyak. Hanya ditutup dengan kain seadanya.

Tanpa terasa airmata telah deras mengalir di pipi, tanpa suara. Menyadari
hal itu, aku bergegas minta di antar pulang lagi. Aku kontak teman-teman
kampus, sahabat-sahabat untuk menggalang bantuan sesegera mungkin.

Saat terjadi bencana itu, perkuliahan diliburkan, karena kampus dijadikan
posko penyelamatan. Dengan demikian aku bisa lebih leluasa menggalang
bantuan dari rekan-rekan. Bantuan yang terkumpul cukup lumayan saat itu. Ada
yang membantu bahan makanan, pakaian layak pakai, ada juga yang membantu
dengan uang.

Pada waktu itu, arus lalu lintas Lebak Bulus, Pondok Pinang, Rempoa, Ciputat
dan sekitarnya macet total. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masyarakat
dari luar daerah yang berbondong-bondong hendak menyaksikan secara langsung
kondisi situ yang jebol. Jujur saja, hal ini terasa menyulitkan relawan yang
hendak melakukan pertolongan. Membawa amanah bantuan yang harus di serahkan,
dengan kondisi jalan yang pamer paha (padat merayap tanpa harapan) ternyata
cukup menguras kesabaran.

Ketika pada akhirnya sampai di posko, temen-temen yang sedianya membantu
mengangkut kardus-kardus bantuan ke sekretariat, ternyata sudah pulang.
Gara-gara menunggu aku yang terjebak dijalan berjam-jam, tidak kunjung
sampai. Bisa dibayangkan, dengan kondisi normal, perjalanan dari rumah di
Pasar Jum'at ke kampus bisa di tempuh dengan waktu hanya 5 menit. Tapi pada
saat itu, perjalanan terpaksa harus ditempuh selama kurang lebih 2 jam.
Meskipun begitu, aku harus bersyukur, karena kalau dibandingkan dengan para
korban bencana jebolnya situ Gintung itu, apa yang aku alami itu belum ada
apa-apanya.

Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari setiap kejadian. Begitu pula dengan
tragedi jebolnya situ Gintung. Banyak hikmahnya, terutama buat aku, juga
buat kita semua. Hal positif yang bisa di ambil, semakin eratnya tali
kebersamaan, tenggang rasa, tepo seliro. Semakin mempertebal rasa berbagi,
mengingatkan kita semua untuk selalu bersyukur atas apa yang diterima,
apapun itu. Dan aku menjadi tau kalau di daerah Gintung itu, ada obyek
wisata keluarga yang potensial apabila dikelola dengan bijak. Semoga kita
semua selalu diberi kesadaran untuk selalu bersyukur. Semoga.

Regards,
-loiy-
Rempoa, weekend
3.

[Ruang Baca] Dalam Dekapan Ukhuwah

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Sun Nov 28, 2010 7:21 pm (PST)



"… Dan Allah yang mempersatukan hati para hamba beriman. Jikapun kau nafkahkan
perbendaharaan bumi seluruhnya untuk mengikat hati mereka, takkan bisa kau
himpun hati mereka. Tetapi Allah-lah yang telah menyatupadukan mereka …"
[Al-Anfaal: 63]

Seperti yang terekam dalam buku ini, ukhuwah adalah rasa persaudaraan yang tidak
terjalin karena darah, tetapi karena sebuah keyakinan dan keimanan. Ayat
pembuka, yang juga menjadi pembuka dalam buku Dalam Dekapan Ukhuwah, adalah
sebentuk penguatan bahwa kecintaan kepada Allah merupakan ikatan ukhuwah tererat
bagi manusia. Tak dipungkiri bahwa ukhuwah menyimpan keindahan dan ketulusan
yang tak terkira. Dari sana tercipta sebuah komunitas yang dapat saling membantu
dan mengingatkan dalam kebaikan. Dua lebih baik dari satu, tiga lebih baik dari
dua.

Namun, mengerjakan sesuatu atas dasar kecintaan pada Allah, pastinya tidak
mudah. Akan selalu hadir rayuan maut para pecinta neraka demi tercorengnya
keindahan ukhuwah. Seperti kata pepatah, mencari 1000 musuh lebih mudah daripada
mencari satu orang sahabat. Gampang kan cari musuh? Tapi sangat sulit
mendapatkan atau mempertahankan seorang sobat.

Menjalin sebuah ukhuwah tidaklah mudah, karena di sana manusia tidak bisa
mendewakan keegoisan. Tidak bisa melihat segala sesuatu hanya dari kacamata
pribadi. Terdapat orang lain yang harus dijaga, dihormati dan disayangi. Ada
toleransi dan kesabaran yang sangat besar ketika sudah memutuskan untuk menjalin
ukhuwah. Banyak, sangat banyak sekali yang akan datang untuk menguji sebuah
ukhuwah. Lagi-lagi, bukankah segala bentuk perwujudan atas kecintaan kita kepada
Allah, bukanlah sesuatu yang mudah?

Lewat 'Dalam Dekapan Ukhuwah' ini, Salim A Fillah memberikan berbagai gambaran
dan permasalahan yang sangat mungkin terjadi dalam jalinan ukhuwah.
Kesalahpahaman dalam memahami orang lain, tanpa sadar mengunggulkan diri
sendiri, kekhilafan saat berkata-kata, kesabaran menghadapi kelicikan, memaafkan
segala bentuk kesalahan, perdebatan yang sebenarnya tidak terlalu penting, dan
masih banyak kisah sayatan sekaligus bunga ukhuwah yang dituturkan oleh sang
penulis.

Saya sangat menyukai hampir setiap contoh kasus yang dipilih oleh penulis dalam
menguatkan ilustrasi kejadian dalam tulisan. Seperti ketika penulis menuturkan
tentang perihal kerendahan hati, beliau memilih kisah renungan tentang pemuda
yang 'dipermalukan' di sebuah forum dengan bijak lebih memilih untuk mengalah,
padahal saat itu sebenarnya dia mampu mematahkan berbagai argumentasi lawan
bicaranya.

Atau ketika penulis menuturkan tentang perihal yang terlalu cepat mengambil
kesimpulan dengan contoh kasus pelayan yang menampar seorang pelanggan dengan
kain serbet. Saya dibuat tertawa, tetapi juga termenung sedalam-dalamnya. Pas
dan tepat. Penuturan penulis pun tidak terburu-buru, melainkan mengajak pembaca
untuk memahami dengan meresapi dahulu apa yang mungkin dirasakan oleh orang
lain.

Saya juga menyukai tulisan yang berkenaan dengan bagaimana seorang muslim harus
dapat tetap berlembut hati tanpa harus meninggalkan ketegasan prinsip yang
memang harus tetap digenggam. Bukan hal mudah kah? Ketika dimana-mana terdapat
tuntutan toleransi yang kerap menggerus keyakinan dan keimanan manusia. Sebuah
toleransi yang dibentuk dari kelihaian beberapa pihak dalam membuat pembenaran
dengan membolak-balikan fakta, bahkan ayat/ hadist.

Hanya saja, saya tidak terlalu memahami tentang pembagian subbab dalam buku ini,
karena menurut saya hal tersebut tidak terlalu berpengaruh besar. Tapi, ya bisa
jadi mungkin adanya subbab tersebut lebih berfungsi sebagai peredam kejenuhan/
istirahat bagi pembaca setelah bertemu dengan 60-an artikel dalam buku ini.
Terlihat juga upaya tersebut lewat selipan beberapa puisi dan kutipan renungan
dalam setiap subbabnya.

Oiya, satu lagi yang membuat saya salutkan pada penulis ini adalah caranya dalam
menuliskan kisah sejarah, sebagai contoh kasus. Sungguh, saya merasakan
bagaimana si penulis begitu menghayati sejarah kenabian dan para sahabatnya.
Cara beliau dalam menuturkan sejarah kenabian terkesan luwes dan meninggalkan
kekakuan bahasa literatur yang kerap terjadi ketika seorang penulis mengisahkan
sejarah dalam tulisannya. Dengan gaya inilah, saya dapat menjadi lebih bisa
merasakan dan meresapi kisah sejarah itu sendiri.

Saya juga menyukai sudut pandang penulis dalam menyoroti, tidak hanya sisi
positif, tapi juga sisi negatif dari para sahabat Rasulullah, tanpa adanya niat
menjatuhkan keunggulan dan keluhuran budi yang dimiliki mereka. Selain itu,
membaca berbagai contoh kasus yang diambil dari sejarah kenabian menerbitkan
kesadaran betapa masih kurangnya saya dalam membaca atau memahami sejarah
Rasulullah dan para sahabatnya.

Judul : Dalam Dekapan Ukhuwah
Penulis : Salim A Fillah
Penerbit : Pro U Media
Terbit: Cetakan Pertama, Agustus 2010
Genre: Life Learning
Tebal : 472 halaman
ISBN : 9791273669


:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

|Toko Buku Online| http://parcelbuku.com
http://sinthionk.multiply.com |Blog Cerita|
|Blog Resensi| http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
YM : SINTHIONK

4.

Art-Living Sos 2010 (A-9  SENDOK GARPU

Posted by: "IETJE SRI UMIYATI GUNTUR" ietje_guntur@bca.co.id

Sun Nov 28, 2010 9:16 pm (PST)





Dear Allz....

Met pagiiiiiiiiii.....siaaaannnggg.....soreeeee....malaaaamm....Hehe....Semangat doong...

Mumpung awal minggu niiih...hari pertama kembali bekerja setelah istirahat dua hari kemarin. Eeeh, tetapi bagi teman dan sahabat yang bekerja di hari Sabtu dan Minggu, tidak apa-apa juga. Tetap harus full semangat. Semoga pada hari ini semua teman dan sahabatku dalam keadaan sehat dan gembira, ya...

Di awal pekan ini biasanya kita merancang sesuatu untuk kita lakukan sepanjang minggu yang akan datang. Merancang ide atau melakukan hal-hal yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Bagi yang bekerja sendiri, barangkali ini saatnya untuk mengerahkan semangat. Sedangkan bagi yang bekerja dalam kelompok, saatnya juga bersinergi sehingga tercapai hasil yang diinginkan.

Iya, lho...sendiri atau bersama, yang penting adalah tujuannya. Seiring sejalan...bersama melangkah, alangkah indahnya...Serasi, seperti sepasang sendok dan garpu...hehe...

Mhhmmm...sendok dan garpu, tentu sahabat pernah mengenal dan memakainya, ya ? Menurut saya, itu adalah contoh paling serasi dari sebuah kolaborasi atau kerja sama yang luar biasa. Banyak hal saya pelajari dari sendok garpu. Dari mulai sekedar aktivitas pemenuhan kebutuhan dasar sebagai manusia, yaitu makan, hingga kebutuhan aktualisasi diri dan pengakuan sosial karena kehadiran sendok dan garpu....halaaaah...kayaknya lebay banget, ya ? Berlebihan....eeeeh...tapi tunggu dulu...sendok dan garpu tidak lebay...Kita lihat saja kiprahnya di dalam kehidupan .

Mau ngobrol tentang sendok dan garpu ? Okeeee...okeee...nggak sabar, ya ? Ssst...bagi yang sudah menjelang makan siang barangkali bisa menyiapkan hidangannya, tanpa melupakan si Sendok dan si Garpu...

Selamat menikmati, yaaa...ssrrrpppphhh.....semoga berkenan....

Jakarta, 29 November 2010

Salam hangat,

Ietje S. Guntur

♥♥♥

Art-Living Sos 2010 (A-9

Serial : Food Psychology

Ide : 07/09/2010 14:31:48

Edit : 06/10/2010 14:41:39

Finish : 06/10/2010 17:08:33

SENDOK GARPU

Bulan Ramadhan. Saya sedang mempersiapkan hidangan berbuka puasa. Selain nasi, ada juga sup dan lauk pauk yang mengiringinya. Juga sambel ekstra pedas kesukaan Pangeran Remote Control, suami tercinta...hehehe...Buat dia sih makanan kurang terasa lezatnya kalau tidak dikompori oleh sambel...halaaah...

Jadi deh, saya menyiapkan sambel uleg di atas cobek batu , beralaskan tatakan yang terbuat dari anyaman lidi daun kelapa. Tak lupa saya meletakkan sendok kecil di sudutnya, agar lebih mudah mengambil sambelnya...

Saya memeriksa sekali lagi. Makanan sudah. Sendok garpu juga sudah rapi. Eeeh, tapi mana nih sendok untuk mengambil sup dan tumisnya ? Ohh...untung ada. Sendok sup yang mirip kepala angsa, dan sendok tumis yang lebar seperti mulut ular boa. Sekarang sudah oke...semua telah rapi pada tempatnya. Tinggal menunggu waktunya berbuka puasa, dan saat bersantap bersantap bersama.



Di saat yang lain. Sarapan pagi. Saya sudah memesan semangkuk bubur ayam yang hangat. Tiba saat menyantap, saya mengambil sendok bubur, yang mirip dengan mulut bebek. Agak lebar lekukannya, dan tangkainya yang pendek menyambung lekukan dengan bagian untuk menampung makanan. Sendok ini memang disebut sendok bebek, walaupun tidak ada hubungannya dengan bebek...hehe...Biasanya sih sendok ini terbuat dari keramik buatan China, tapi belakangan ada juga yang terbuat dari baja tahan karat - alias stainless steel atau melamin.

Sebetulnya makan bubur ayam atau bubur lainnya bisa saja dengan sendok lain, tetapi ternyata bentuk sendok yang mirip mulut bebek ini ada fungsinya. Uap bubur yang panas, dapat mengalir melalui lekukan sendok, sehingga ketika kita menyeruput bubur tidak terasa terlalu panas di lidah..... Pastilah untuk membuat desain seperti ini ada pengalaman dan penelitian yang cukup mendalam...hmmh...luar biasa juga gagasannya.

Lain urusan sendok, lain lagi pengalaman saya dengan garpu. Ini pengalaman ketika saya berkesempatan jalan-jalan ke Negeri Jiran yang jauh di utara. Kebiasaan saya, kalau makan mestilah sendok dipadankan dengan garpu. Tetapi ketika di sana saya memesan makanan, tidak ada sendoknya. Hanya ada garpu dan pisau...Betapa repotnya saya harus makan nasi, pasta, spagetti dan salad hanya dengan garpu....

Itulah...lain ladang lain belalangnya, kata pepatah dulu. Jadi lain hidangan, lain pula peranti makannya. Lain pula pasangan sendok dan garpunya. Tapi kalau disuruh makan nasi hanya pakai garpu...manalah saya bisa...Yang ada, nasinya jatuh berceceran dan tidak dapat disuap dengan nyaman ke dalam mulut...hiks hiks...



Ngomong-ngomong soal sendok dan garpu, berdasarkan penggalian di situs-situs purbakala sendok sudah dipergunakan sejak ribuan tahun lalu . Bahkan jaman Mesir Kuno sendok yang terbuat dari emas telah dipergunakan untuk acara perjamuan raja-raja. Memang di jaman itu hanya keluarga raja dan bangsawan yang boleh mempergunakan sendok seperti itu. Rakyat jelata hanya boleh menggunakan sendok dari kayu atau bahan lainnya.

Sejalan dengan perkembangan jaman dan seni kuliner di berbagai bangsa dan negara, maka kita mengenal banyak piranti makan yang berbentuk sendok dan garpu ini. Sendok banyak digunakan untuk jenis makanan yang mengandung cairan atau berbentuk seperti sup dan gulai. Sedangkan garpu digunakan untuk jenis makanan yang membutuhkan pengikatan atau penusukan agar makanan tidak jatuh atau bergeser kemana-mana.

Selain di Mesir yang sudah terkenal dengan sejarah kemajuan kerajaan dan perkembangan seni kulinernya, perkembangan seni makanan di berbagai belahan dunia pun menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Amerika tengah dan Selatan dalam budaya Inca dan Aztec yang terkenal dengan kemajuan teknologi pangan dan seni kulinernya juga telah mengenal sendok dan garpu untuk berbagai keperluan. Demikian pula Mesopotamia, Persia, India, China dan negara-negara yang telah tumbuh berabad-abad lalu. Jenis makanan dan masakan yang menunjukkan kemajuan sebuah bangsa, berkaitan erat dengan perkembangan teknik dan seni piranti makan untuk menghidangkan makanan tersebut.

Sendok dan garpu juga menunjukkan tingkat kemajuan manusia dalam budaya kuliner atau seni makanan. Semakin tinggi budaya masyarakat, semakin mereka sadar dengan fungsi alat bantu untuk mengambil makanan, maka semakin rumit pula peranti sendok dan garpu yang digunakan. Selain bentuk yang fungsional, tidak jarang sendok dan garpu menjadi benda seni atau benda sosial yang menunjukkan gengsi seseorang. Ukiran, logo dan simbol keluarga acap ditempelkan di ujung sendok sebagai tanda kebesaran keluarga tersebut.

Fungsi sendok pun beragam. Selain untuk menyendok makanan dari mangkuk atau dari panci ke dalam piring, sendok juga dipergunakan untuk memasukkan makanan dari piring ke dalam mulut. Salah satunya ya, seperti sendok bebek untuk bubur ayam saya tadi.

Penggunaan sendok dan garpu kemudian dikaitkan dengan tata krama makan atau sering disebut sebagai table manner. Pada budaya bangsa yang mengembangkan seni kuliner tinggi, tata krama penggunaan piranti makan ini menunjukkan tingkat kemampuan sosial dan ekonomi seseorang di dalam masyarakatnya.

Semakin tinggi tingkat sosial dan ekonomi seseorang, maka makin lengkaplah piranti sendok dan garpu yang dipergunakan di dalam tata cara makannya. Selain penggunaan piring yang beraneka, maka penggunaan sendok dan garpu pun disesuaikan dengan banyaknya jenis makanan yang akan disantap pada satu perjamuan makan. Semua ada ukuran dan etiketnya.

Bila salah menggunakan piranti sendok atau garpu, bisa-bisa kita dianggap tidak memahami etiket dan tata krama perjamuan. Ini bukan sekedar omong kosong, tetapi penilaian seseorang di dalam masyarakat juga dapat naik atau turun sesuai dengan tuntutan tata krama atau manner yang dimilikinya dalam hal menyantap makanan...

Bila ada pepatah menyebutkan : Bahasa menunjukkan bangsa, maka dalam seni kuliner bolehlah disebut : Tata krama menunjukkan bangsa. Dan semua aktivitas tersebut ditentukan oleh pasangan sendok dan garpu, yang mendukung tata krama itu .



Urusan saya dengan persendokan dan garpu cukup panjang. Semasa masih bayi, ibu saya sudah mengenalkan sendok kepada saya untuk digenggam agar saya belajar mencengkeram. Ayah saya yang hobby memotret, saat itu suka sekali memotret saya dengan gaya memegang sendok...hehe...narsisnya sudah dari bayi, ya...?

Lalu ketika usia saya sudah bertambah sedikit, masih dalam rentang umur balita, saya dan adik-adik telah dilatih ibu untuk makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu sekaligus. Awalnya tentu makanan kami berceceran. Namun dengan kesabaran dan disiplin yang diterapkan oleh ibu agar kami mandiri dan trampil dalam urusan tata krama makan, maka akhirnya kami pun dapat menggunakan sendok garpu dengan baik sejak masa kanak-kanak. Soalnya untuk urusan manner dan pengenalan piranti makan ini ibu saya termasuk cerewet...maklum beliau pernah menjadi guru sekolah ketrampilan wanita...

Tak hanya itu. Dengan koleksi sendok garpu yang beraneka bahan dan bentuk, beliau pun kemudian menghibahkan sendok dan garpunya kepada kami, anak-anaknya. Hingga saat ini beberapa sendok warisan ibu masih sering saya bawa-bawa di dalam tas, termasuk tas kerja saya yang besar dan serba guna.

Sssstttt...ini bukan untuk jadi jimat, lho. Tapi untuk kenyamanan bila saya kebetulan jajan di jalan, entah itu membeli bubur ayam atau ketupat sayur dorongan. Karena didikan ibu, kadang-kadang saya memang tidak tega dan tidak nyaman menggunakan sendok makan sembarangan. Jadi deh, saya suka membawa-bawa buntelan sendok di dalam tas gembolan saya, bercampur-baur dengan sisir, lipstik, balpoin, bloknote dan bedak...hehehe...

Y

Melihat sendok dan garpu yang tersusun rapi di meja makan di rumah, saya merenung. Bersyukur, bahwa saya masih memiliki piranti yang lengkap di dalam tatanan penyajian hidangan di rumah saya. Sungguh serasi, ketika mereka berdampingan mendukung acara berbuka puasa di dalam keluarga saya.

Sendok dan garpu memang hanya benda sederhana yang berbeda bentuknya . Sebetulnya sendok bisa berfungsi sendiri. Garpu juga bisa berfungsi sendiri. Tapi ketika bersama-sama, karena berbeda bentuk dan fungsi itulah makanya mereka menjadi pasangan yang serasi dalam rangka menunaikan tugasnya. Visi dan misinya sama. Dan itulah tujuan dari perbedaan yang ada.

Semoga kita pun dapat belajar dari perbedaan sendok dan garpu...Yang dalam kesendirian maupun bersamaan tetap memiliki integritas untuk menyatukan makanan dari tempat awalnya ke tempat yang dituju kemudian. Yang dari kesederhanaannya dapat menunjukkan kelasnya.

Apakah kita sekarang menjadi sendok ? Atau menjadi garpu ? Pilihlah salah satu...dan berkolaborasilah dengan pasangan yang serasi... Selamat bersatu padu...semoga kita menjadi seseorang yang lebih bermanfaat...



Jakarta, 6 Oktober 2010

Salam hangat yang serasi,

Ietje S. Guntur

- Ide yang lama terbengkalai, dan muncul lagi di sore hujan yang dingin...

Special note :

Terima kasih untuk Mama, yang telah mengajarkan tata krama makan dan pengenalan begitu banyak sendok dan garpu di rumah...Dulu itu semua memusingkan kepala, menghafal bentuk dan fungsinya...sekarang semua begitu bermakna...Thanks inspirasinya...I love U forever...

♥♥

:BCA:
5.

(Iklan) PROMO AKHIR TAHUN: SEMUA BUKU DISKON 25%

Posted by: "CaturCatriks" akil_catur@yahoo.co.id   akil_catur

Sun Nov 28, 2010 11:28 pm (PST)



Teman2, numpang info ya ...
Semoga berguna bagi para pecinta buku
Thanx

Dalam
rangka melepas tahun 2010, Toko Buku Online Halaman Moeka memberikan
kabar gembira bagi Anda para pecinta buku. Kami mengadakan program promo
akhir tahun:
 
Diskon 25%!
untuk SEMUA buku!
dari SEMUA penerbit!
 
Ya,
kami memberikan diskon buku-buku dari halamanmoeka.com sebesar 25%,
untuk semua buku, dari semua penerbit, seperti dari Gramedia Group,
Mizan Group, Serambi Group, Erlangga Group, dan lain-lain.
 
Promo akhir tahun ini berlangsung selama 15 hari, dari tanggal 01 – 15 Desember 2010.

Info selengkapnya di sinihttp://halamanmoeka.com/cms.php?id_cms=2

6.

Info Baru: Kontes Mengkhayal

Posted by: "tessa faizza fontessa" tezsya@yahoo.com   tezsya

Sun Nov 28, 2010 11:42 pm (PST)



Dear All,
Ada info menarik niy.. lumayan untuk iseng-iseng.
-Tessa-

Dear Our Beloved Friends, 

Apa kabar ? Senang rasanya kami, BNI Smart Remittance dapat menjalin
kerjasama dan silaturrahmi dengan rekan-rekan semuanya.
Akhir tahun ini, kami menghadirkan program terbaru yakni kontes
mengkhayal (Dreaming Contest). Peserta yang boleh ikut adalah
cowok/cewek usia 17-40 tahun, domisili di Indonesia dan sudah
tergabung dalam account Facebook BNI Smart Remittance (add:
bni.smartremittance@yahoo.co.id).
Peserta cukup wall di Facebook BNI Smart Remittance dengan khayalan
"Seandainya kamu diberi beasiswa untuk studi di luar negeri, negara
mana yang akan kamu pilih dan mengapa memilih negara tersebut?". Kirim
juga identitas berupa nama, alamat dan no. HP yang dapat dihubungi ke
inbox message di facebook BNI Smart Remittance. Jika terpilih sebagai
khayalan terfavorit, maka kamu berhak atas 1 unit iPod Touch
persembahan BNI Smart Remittance. Tersedia juga hadiah lain seperti
shopping voucher, MP3 dan Limited Edition Flash Disk. Ayo, segera
kirim khayalanmu sebelum 31 Desember 2010.

Selamat Mengkhayal dan ditunggu khayalanmu di wall Facebook BNI Smart Remittance.

Best Regards,

Faizza Fontessa (Echa)
Remittance Business Group
International Division
PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1
Jakarta Pusat 10220
Tel. 021-251 1946 ext 2092
Fax. 021-2511103
Mobile. 0817-0742304 / 0811-666-469

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Dogs Owners Group

Join Do More For Dogs

pet community

Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Be a homeroom hero � help Yahoo! donate up to $350K to classrooms!


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.

Tidak ada komentar: