Menyikapi kelahiran anak yang tidak diingini
Oleh : zulhendri zk is
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأُنثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدّاً وَهُوَ كَظِيمٌ
16.58. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah
يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِن سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلاَ سَاء مَا يَحْكُمُونَ
16.59. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.
Allah adalah sang pencipta kehidupan,Allah tidak saja menciptakan tapi juga sang pengatur kehidupan..
Salahkah sebagai orang tua malu dengan kehadiran anak yang tidak sesuai keinginan? Kalau kita lihat Firman Allah dalam surat an nahal 58 dan 59, orang yang tidak ingin anak yang ditakdirkan untuk mereka Allah sebut dengan seburuk buruk perbuatan
Untuk itu berhati hatilah kita menyikapi anak yang ditakdirkan Allah kepada kita, tidak semua manusia diberi amanah anak oleh Allah dan tidak semua orang tua mendapatkan amanah anak sesuai keinginannya..
Ketika ada yang tidak dapat anak merasa Allah tidak adil karena orang lain dapat begitu juga yang dapat anak cacat merasa Allah tidak adil karena orang lain anaknya sehat sementara anaknya cacat..
Allah itu maha Adil,ke adilan Allah akan terlihat jelas diakhirat kelak,karena dunia tempat ujian dan akhiratlah tempat keadilan..
Coba kita lihat, misal si A punya anak cacat dia sabar dan menjaga anak
sebaik baiknya walaupun anak tumbuh besar yang anak tidak juga bisa membantu orang tua karena kecacatannya..
Kemudian si B punya anak sehat, cerdas dan besar anak jadi orang kaya dan membantu orangtuanya..
Pandangan dunia, Allah tidak adil disini..
Ternyata di akhirat si A dikejutkan dengan sorga tertinggi buah kesabarannya menerima dan membesarkan anak yang cacat..baru tahu adilnya Allah setelah di akhirat nanti..
Dan si B yang dapat anak sehat dan kaya hidup berpoyah poyah menyebabkan dia masuk neraka..didunia sepertinya si B lebih senang tapi dikehidupan yang sebenarnya yaitu akhhirat si A lebih menikmati..
Maka rugilah kita yang tidak senang,kecewa serta malu dengan anak yang ditakdirkan Allah untuk kita didunia, malu kecewa merupakan seburuk buruk perbuatan dan sabar berbuah surga.
Yakinlah kita seberat apapun ujian allah kepada kita masih sebatas kesanggupan kita
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
2.286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penlong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang
kafir.
Semoga kita bisa arif dan menerima takdir yang Allah takdirkan untuk kita,tetap semangat bimbinglah,sayangilah serta banggalah dengan anak anak kita dan itu akan berbuah surga.
Salam/maaf www.zulhendri-zkis.net
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar