Minggu, 20 November 2011

[daarut-tauhiid] Biarkan Jiwa baik bersemayam di jiwa kita

 

Biarkanlah Jiwa Kebaikan Bersemanyam dalam Diri Kita
...<http://erwin-arianto.blogspot.com/2008/03/biarkanlah-jiwa-kebaikan-bersemanyam.html>

beberapa hari lalu Ketika saya ke Mall saya mencoba menarik ATM, dan saya
antri pada urutun ke tiga, orang didepan saya, lupa menarik kartu ATM
dengan menu yang masih terbuka, kalau saya berniat tidak baik, bisa saja
saya kuras isi ATM tersebut. tetapi setelah saya selesai bertransaksi, saya
kejar orang itu untuk mengembalikan ATMnya, Alhamdullilah hati saya ini
masih bisa untuk berbuat kebaikan, dan tidak tergoda untuk berbuat jahat,
karena sempat terlihat dilayar ATM nominal uang yang cukup besar,
Terimakasih Ya tuhan telah memberi kesabaran untuk tidak berbuat jahat.

Disaat kita berkesempatan berbuat kebaikan kepada orang yang membutuhkan
pertolongan, siapakah yang pertama-tama perlu berterima kasih? Orang itu
kepada kita? Bukan! Justru kitalah kepada orang itu. Sebab dengan kita bisa
melakukan kebaikan kepada sesama, itu berarti kita akan mendapat kesempatan
menerima kebaikan dari TuhAN

Tak perlulah kita gundah untuk semua kebaikan yang kita lakukan meski
sekuat tenaga kebaikan yang coba kita torehkan untuk orang lain tetapi
orang lain tetap tak bergeming, curiga, bahkan menyudutkan dengan tuduhan
bahwa seolah mereka mencium aroma kebusukan di balik semua tindakan yang
kita lakukan. Risau dan gundah, buanglah jauh-jauh perasaan demikian. Bisa
jadi mungkin orang tidak memahami dengan pasti kebaikan yang kita berikan,
atau kemampuan atau sumber daya menerima untuk menerima kebaikan kita
terbatas, atau bisa jadi memang itu memang sebuah ujian untuk kita hadapi
dalam menaiki anak tangga ketulusan.

Janganlah banjirnya pujian membuat kita begitu terlena, atau sebaliknya
janganlah pula kita berlama-lama dengan kecewaan yang mendera akibat
penerimaan orang lain tidak seperti yang kita harapkan. Karena memang kita
tak pernah mengukur sebuah ketulusan dan pamrih. Dan tentunya mendengar
pujian adalah sebentuk pamrih juga yang semestinya tak diperlukan dalam
sebuah ketulusan. Jelas bukan, putuskan ikatan
kekecewaan dari hati kita oleh cibiran dan hinaan orang lain yang terus
mengganggu
niat baik yang keluar dari lubuk hati yang tulus. Biarkan hati kita
mengalir butiran air kebaikan dalam keluasan samudera hati.

Read More...Here Lihat Blog <http://catatan-erwin.blogspot.com/> (Biarkanlah
Jiwa Kebaikan Bersemanyam dalam Diri Kita
...<http://catatan-erwin.blogspot.com/2011/11/biarkanlah-jiwa-kebaikan-bersemanyam.html>
)

http://catatan-erwin.blogspot.com/

--
Best Regard
Erwin Arianto,SE
エルイン アリアント (内部監査事務局)
-------------------------------------
SINCERITY, SPEED, INOVATION & INDEPENDENCY
----------------------------------
Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita
yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir.

- Terus mengharapkan yang terbaik, maka kita akan menghasilkan yang terbaik.
- Jangan bersungut-sungut tetapi mengucap syukurlah senantiasa.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: