Senin, 21 November 2011

[daarut-tauhiid] kewajiban menuntut ilmu

"Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, yang mereka
wariskan hanyalah ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia
mengambil bagian yang banyak." [HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi]

Masalah warisan bisa jadi berabe, apalagi kalau yang diwariskan adalah
harta kekayaan, bisa-bisa saudara sedarah berkelahi sampai
berbunuh-bunuhan. Padahal harta dan kekayaan yang sifatnya materi hanya
habis pakai selama hidup dan tidak dibawa mati. Kalaupun ada sebagian orang
yang dikubur bersamaan dengan harta kekayaannya maka harta itu tidak
bermanfaat sama sekali bagi dirinya, apalagi bagi ahli waris yang
ditinggalkannya. Bisa-bisa menimbulkan kebiasaan baru: maling kuburan. [image:
:)]

Di akhir zaman seperti sekarang ini, di mana terlalu banyak fitnah
kehidupan, manusia lebih membutuhkan ilmu yang mampu menjaganya. Ilmu yang
dimaksud bukanlah ilmu kanuragan atau ilmu duniawi, melainkan ilmu yang
mencakup kehidupan secara holistik: ilmu syar'i. Yaitu ilmu tentang Kitab
Allah dan Petunjuk Nabi-Nya. Inilah ilmu yang mendapat sanjungan, pujian
dan berbagai keutamaan lainnya.

Para nabi adalah orang-orang terbaik yang dipilih langsung oleh Allah,
Tuhan pencipta alam semesta, untuk memberi bimbingan kepada manusia dalam
menjalani kehidupannya sesuai dengan zamannya. Mereka mewariskan ilmu yang
bermanfaat bagi manusia tidak hanya untuk hidup di dunia melainkan untuk
bekal di akhirat. Orang-orang yang mempelajari ilmunya para nabi
sesungguhnya telah mengambil bagian warisan yang banyak. Karena ilmu
tersebut bersifat abadi, sedangkan harta dapat sirna. Para pemilik ilmu
tidak akan lelah dalam menjaga ilmu, karena tempatnya di dalam hati dan
ilmu akan menjaga diri si pemilik, tidak seperti harta yang disimpan di
dalam peti. orang yang bersungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu syar'i
akan dimudahkan jalan menuju ke surganya Allah.

Maka kewajiban menuntut ilmu harus dibarengi dengan niat yang ikhlas. Yaitu
semata-mata menjalankan perintah Allah, menghadiri majelis ilmu untuk
menghilangkan kebodohan pada diri dan sekitarnya, untuk membela agama Allah
dan dalam rangka meneladani dan mengikuti Rasulullah.

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: