Rabu, 13 Agustus 2008

[daarut-tauhiid] Diingatkan Mungkin Lupa Ditegur Mungkin Teledor

Diingatkan Mungkin Lupa Ditegur Mungkin Teledor

Sumber dari : <http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content&cat=2&id=9043>
http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content&cat=2&id=9043

"Sesungguhnya yang perlu diingat adalah orang yang mungkin lupa, dan
sesungguhnya yang perlu ditegur adalah orang yang mungkin teledor."

Mestinya yang harus diingatkan adalah diri kita sendiri, bahwa doa itu
sangat utama. Oleh karena itu jangan lalai. Demikian juga mengingatkan dan
menegur orang yang karenanya kesibukannya lupa berdoa, atau berdoa dengan
hati yang lalai, sembrono dan sangat teledor.

Di sini doa berperanan agar hamba Allah tidak asyik dalam masalah duniawi,
atau juga Din atau ibadah lainnya. Berdoa dituntut agar iabadah apapun
menjadi segar, karena hubungan yang berupa dialog dengan Allah terjalin
terus menerus.

Orang yang lupa berdoa, hendaklah selalu diingatkan, karena berdoa adalah
salah satu adab dalam ibadah, yang menjadikan si hamba santun dengan Allah
dalam bermohon dan menyampaikan munajah-nya. Oleh karena Allah Maha
Mendengar dan Maha Mengetahui, maka sudah sewajarnya dan sangat patut,
manusia menyampaikan kata-kata dan kalimat-kalimat yang indah-indah, dengan
bahasa yang tersusun dan santun, untuk didengar dan diketahui oleh Allah
SWT.

Kesopanan berdoa, bukan dengan cara kita menuntut dan memaksakan kehendak
kita agar cepat-cepat dikabulkan oleh Allah SWT tidaklah sopan pula apabila
kita merinci apa yang kita harapkan dari Allah SWT.

Ketika Syekh Abu Bakar Al-Wasity diminta untuk berdoa, ia berucap, "Saya
kuatir apabila saya berdoa kemudian Allah Ta'ala bertanya kepadaku: "Jika
doamu itu untuk meminta hak milikmu, berarti engkau telah menyalahgunakan
kewajibanmu untuk memuji-Ku. Akan tetapi jika engkau ridha, maka berjalanlah
segala sesuatu, seperti yang telah Aku putuskan, pada zaman azali, yaitu
sejak dahulu sebelum makhluk Aku ciptakan."

Diriwayatkan pula dari Abdullah bin Munazil. Ia berkata, "Selama lima puluh
tahun aku tidak berdoa kehadirat Allah. Juga aku tidak ingin agar orang lain
mendoakan untukku. Sebab segala sesuatu telah berjalan sesuai ketetapan
Allah pada zaman azali, dan akupun telah rela dan cukup dengan semuanya
itu."

Berdoa dan mengharap akan anugerah Allah itu memerlukan kebersihan hati dan
kemurnian jiwa, serta kesucian niat. Doa itupun ada syarat dan adabnya.
Hamba Allah boleh meminta apa saja kepada Allah, menumpahkan seluruh
harapan, perasaan, rasa syukur, rasa sedih, dan boleh berkeluh kesah kepada
Allah. Allah Maha Mendengar, Maha Merasakan, Maha Pengasih dan Penyayang,
Maha Adil, sangat suka mendengar suara hamba-Nya yang datang dengan kesucian
jiwa dan kebagusan permohonan, memohon petunjuk yang menolong memberikan
hidayah dan taufiq dalam hidup si hamba. Seperti dijanjikan Allah: "UD'UNI
ASTAJIB LAKUM" (Mohonlah kepada-Ku, pasti Aku perkenankan permohonanmu)
Dalam ayat lain: "UJIBU DA'WATAD DA'I IDZA DA'ANI" (Aku perkenankan
permintaan hamba-Ku, apabila memohon kepada-Ku)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: