Senin, 29 Desember 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2442

Messages In This Digest (25 Messages)

1.1.
salam kenal From: anisna
1.2.
Re: salam kenal From: rose firdauzi
2.1.
File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
3a.
Re: [Catatan Kaki] Single Parent From: rose firdauzi
3b.
Re: [Catatan Kaki] Single Parent From: rose firdauzi
3c.
Re: [Catatan Kaki] Single Parent From: Sarah Loves Cakes
3d.
Re: [Catatan Kaki] Single Parent From: Nursalam AR
3e.
Re: [Catatan Kaki] Single Parent From: rose firdauzi
3f.
Re: [Catatan Kaki] Single Parent From: rose firdauzi
4a.
Re: [OOT]: Wah Kebetulan Nih! From: rose firdauzi
5a.
Re: Review Resolusi 2008, yuk... From: rose firdauzi
5b.
Re: Review Resolusi 2008, yuk... From: Pritha Khalida
6.
[Catatan Kaki] Wah Kebetulan Nih! From: ugik madyo
7.
[Ruang Tamu] Salam perkenalan From: hdhe08
8.
[Motivasi] Balada Sepotong Roti Dan Sepercik Api From: dkadarusman
9.
Bls: [sekolah-kehidupan] [Ruang Tamu] Salam perkenalan From: Elfata Bahr el-ulum
10a.
Bls: [sekolah-kehidupan] [Motivasi] Balada Sepotong Roti Dan Seperci From: Elfata Bahr el-ulum
10b.
Re: Bls: [sekolah-kehidupan] [Motivasi] Balada Sepotong Roti Dan Sep From: Pritha Khalida
11a.
Harapan di penghujung Tahun From: Elfata Bahr el-ulum
11b.
Re: Harapan di penghujung Tahun From: Pritha Khalida
11c.
Re: [Catatan Kaki] Harapan di penghujung Tahun From: rose firdauzi
12.
Selamat Tahun Baru 1 Muharram 1430 Hijriyah From: bujang kumbang
13a.
Re: Tok..Tok...Salam Kenal :) From: Nursalam AR
14.
MENULIS YUK! (CATATAN KAKI) From: arya noor amarsyah arya
15.
[Ruang Lobby] Selamat Datang sahabat SK From: kangdani@sekolah-kehidupan.com

Messages

1.1.

salam kenal

Posted by: "anisna" anisna@yahoo.com   anisna

Sun Dec 28, 2008 4:46 am (PST)

Assalamu'alaikum,
dan salam kenal, sekaligus mohon maaf apabila teman2 tidak berkenan
untuk saya add id yahoonya, juga sebaliknya saya berterimakasih banyak
buat teman2 yg berkenan.
Melalui "Sekolah kehidupan" ini saya belajar menjadi teman terbaik.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum

1.2.

Re: salam kenal

Posted by: "rose firdauzi" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Sun Dec 28, 2008 6:13 am (PST)

Selamat datang Mbak Anisna, selamat gabung. Seru loh di milis sini :)
Buat yang lain juga, selamat datang dan salam kenal kembali.

Salam,
Rose di Yukuhashi
..............................

Anisna wrote:

2.1.

File - Moderator Sekolah Kehidupan

Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Sun Dec 28, 2008 5:36 am (PST)


(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email

Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,

Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.

1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE

2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.

Salam Hormat,
Moderator Bersama


3a.

Re: [Catatan Kaki] Single Parent

Posted by: "rose firdauzi" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Sun Dec 28, 2008 6:09 am (PST)

Iya Rachma, saya menulis pertanyaan ini juga karena pengen ikut lomba
yang digelar oleh SK ^ ^ Berarti saya akan dapat jawaban dari Rachma
nanti ya, setelah karyanya ditampilin, asiiik..thx yah.

Untuk Mbak Lia, saking saya tak punya jawaban untuk rekan saya, yang
kelihatannya beliau juga berhasil, apa yah kata yang tepat...mmm..
nyaman saja kelihatannya di mata saya. Ia bisa hidup sendiri (tanpa
suami). Anak-anaknya manis-manis, baik gituh.

Ok saya akan selidiki lhoo..??.. Hehe... maksudnya mempelajari apa
sih rahasia hebatnya sementara ini (baru di mata), trik beliau
menangani anak dan kehidupan. Thx yah Lia.

Salam,
Rose
....................

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "rah_ma18" <rah_ma18@...>
wrote: ntar ya ku
> wawancarai dulu ibunya.... heee......
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Lia Octavia"
> <liaoctavia@> wrote:
> >
> >seandainya aja para parents tahu bahwa amanah yg
> dititipkan Allah
> > pada mereka harus dipertanggungjawabkan kelak di hadapan-Nya...
> > seandainya...seandainya aja... ^_^


3b.

Re: [Catatan Kaki] Single Parent

Posted by: "rose firdauzi" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Sun Dec 28, 2008 6:10 am (PST)

Mbak Pritha, tenkiu uraian dan sample-nya bikin saya manggut-manggut
nih :) I agreed with that too. Sekali lagi makasih opininya, berguna
buat diskusi saya lagi dengan rekan saya nanti. Sebab dia juga kadang
bertelepon ria, bertanya tantang hal ini. Hm..padahal ia sudah
mumpuni di mata saya. Emang ya ngurus, mendidik anak gampang-gampang
susah.
Eh, sorri buat yang belum beranak ^ ^ diajak diskusi soal anak yaah :)

Salam hangat,
Rose
..................

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Pritha Khalida
<pritha07@...> wrote:

Menurut saya sih, hal tersebut ditentukan dari 2 faktor, intern dan
ekstern. Dimana faktor intern adalah kapasitas sang single parent
untuk menghadapi hal ini (antara lain daya tahan serta daya
juangnya). Sementara faktor ekstern adalah bantuan dari pihak lain.
Apakah ada keluarga yang bersedia membantu atau tidak, baik secara
moril maupun materil. Itu akan berpengaruh besar pada kehidupan sang
single parent, terutama ketenangan batinnya.

3c.

Re: [Catatan Kaki] Single Parent

Posted by: "Sarah Loves Cakes" chocolatesandcheese@yahoo.com   chocolatesandcheese

Sun Dec 28, 2008 8:49 am (PST)


Ass

mau ikutan boleh ya.

Aku memang belum menikah dan berumah tangga nih. Tapi mau ngasih pendapatnya aja.
Kalo menurutku pribadi,AKU SALUT sama yang single parent, apalagi kalo sukses anak2nya nanti.

Tapi memang harus bisa menyeimbangkan bagaimana caranya memperhatikan perkembangan anak. Ibuku dulu wanita karir,waktunya banyak dikantor. Memang sih ada AT (assistant Rumah Tangga). Tetapi kan tidak bisa memperhatikan saya secara psikologi juga.Ayahku juga berkarir.Jadi sering ditinggal-tinggal.

akhirnya aku menjadi anak yang pemalu.apalagi saya jadi sulit bertanya,kalo tidak mengerti pelajaran.Akhirnya aku menjadi tidak PD. Tapi Alhamdulillah aku berkembang dengan keinginanku untu mau bersosialisasi. seperti ikut les drama,teater,dll.

Tapi memang terkadang merasa tidak sangat-sangat dekat hubungan aku dengan Ibu. Karena SMA aku  juga di boarding school.

Aku terus bertekad,kalau nanti berumah tangga,saya ingin spenuhnya memperhatikan perkembangan anak-anakku.Semoga tercapai.AMIN.

Wass

--- On Sun, 12/28/08, Pritha Khalida <pritha07@yahoo.com> wrote:
From: Pritha Khalida <pritha07@yahoo.com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [Catatan Kaki] Single Parent
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Sunday, December 28, 2008, 8:39 AM

Waduh rada susah juga menjawab pertanyaan ini ya...
 
Tapi berhubung saya punya beberapa kenalan single parent, jadi mari qta coba membahasnya dari sudut pandang mereka.
 
Single parent pertama yang saya kenal, sebut ama Mrs.A. Usianya 36 dengan dua anak. Anak pertama laki-laki kelas 1 SMA dan anak kedua perempuan kelas 3 SD. Mrs.A setelah suaminya meninggal, tinggal di rumah ibunya. Berhubung Mrs. A ini anak bungsu, sikap 'memanjakan' sang bunda pun menurun pada anak-anak Mrs.A. Kedua anak Mrs. A diurus pula oleh sang nenek yang menerapkan pola asuh cenderung permisif ketimbang Mrs.A. Singkat kata, perlakuan tersebut membuat anak-anaknya enggak banyak permintaan lagi sama ibunya. Karena nenek nyaris sudah memenuhi berbagai keinginan dan kebutuhan mereka. Akibatnya beban Mrs.A pun tak terlampau banyak. Disamping pekerjaannya menjaga wartel peninggalan suami serta sesekali membuat kerajinan tangan untuk dititipkan di toko milik kakaknya, Mrs. A masih punya waktu untuk bersosialisasi dengan rekan-rekannya.
 
Sementara single parent kedua yang saya kenal, sebut saja Mrs. B. Usianya memasuki kepala 3 dengan seorang anak perempuan yang baru saja masuk SD. Ia menjadi single parent karena bercerai dengan suaminya. Mrs.B yang bekerja di kantor ini berusaha untuk menyeimbangkan karir dan keluarganya. Ia pontang-panting bekerja dan mengurus anak. Sementara sebagaimana kita ketahui bahwa pada umumnya pekerja kantoran hanya memiliki sisa waktu sedikit di rumah, kan? (selain weekend tentunya). Untuk pengurusan anak sehari-hari ia mempercayakannya pada baby sitter. Itu pun tidak percaya sepenuhnya, karena maraknya kasus penculikan anak membuatnya selalu terserang kekhawatiran tinggi akan nasib sang buah hati. Akibatnya, ia seringkali tidak konsentrasi pada pekerjaan. Boro-boro bergaul sama teman-teman, yang ada ia seringkali terserang sakit kepala karena terlalu lelah.
 
Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah menjadi single parent itu mudah atau sulit?
Menurut saya sih, hal tersebut ditentukan dari 2 faktor, intern dan ekstern.. Dimana faktor intern adalah kapasitas sang single parent untuk menghadapi hal ini (antara lain daya tahan serta daya juangnya). Sementara faktor ekstern adalah bantuan dari pihak lain. Apakah ada keluarga yang bersedia membantu atau tidak, baik secara moril maupun materil. Itu akan berpengaruh besar pada kehidupan sang single parent, terutama ketenangan batinnya.
 
Lalu mengenai kedua kasus di atas... Saya tidak beranggapan bahwa yang satu lebih baik dari yang lainnya. Karena menurut saya masing-masing punya SWOT tersendiri.

Salam,
Pritha Khalida
www.prithakhalida. com
www.prithamori. blogspot. com
 

--- On Sat, 27/12/08, Rose FN <roses_fn@yahoo. com> wrote:

From: Rose FN <roses_fn@yahoo. com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catatan Kaki] Single Parent
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Date: Saturday, 27 December, 2008, 7:26 AM

Pertanyaan: "Menjadi Single parent susah enggak?..."
 
Saya: "Ya susah dong..."
 
Yang lain: " Enggak juga, gampang koq..!"
 
Saya: "Eh...bagaimana bisa mbak bilang gampang..?"
 
Yang lain (si Bu X namanya) : "Waktu masak, titip ke si abang kecil (anak sulung), biar jagain. Waktu makan, bareng kan..sama-sama. Waktu ke kantor, atau pergi belanja, kasih ke Omanya (nenek). Waktu saya mau hiburan sendiri, titip pembantu..ih. .. apa susahnya mbak.."
 
Saya: .."......... ....."
 
Pertanyaan : "........... "
 
Bagaimana menurut Anda sahabat, Please help...
 
Salam,
Rose di Yukuhashi
............. ......... ......... ......... ......... ......... ......... .......... ....

 

New Email names for you!

Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.

Hurry before someone else does!












3d.

Re: [Catatan Kaki] Single Parent

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Sun Dec 28, 2008 11:18 pm (PST)

Wah, wacana yang menarik:). Sepertinya susah-susah gampang, Mbak Rose.
Contoh kecil, saya rasanya -- yang baru punya bayi usia 41 hari --
tak sanggup urus bayi sendirian (meski baru anak pertama) dan juga
harus bekerja. Apalagi sifat pekerjaan sebagai penerjemah dan penulis
lepas yang diuber-uber deadline ketat.

Gampang, jika berkaca pada pengalaman teman saya (seorang ibu muda)
yang single parent plus penulis skenario. Sepertinya mudah saja
baginya melewatinya. Meski, katanya, tetap saja ada yang hilang.
Seperti kata pepatah 'two heads are better than one';). Tapi,
pungkasnya, dengan kehadiran si anak segalanya jadi lebih ikhlas dan
ia belum akan menikah dalam waktu dekat. Hmm..barangkali ini bedanya
antara laki-laki dan perempuan ya jika sama-sama jadi harus jadi
single parent:).

Barangkali, dalam penalaran saya, akan terpulang pada keikhlasan (yg
otomatis menentukan pada kualitas daya tahan si single parent) dan
bentuk perjuangannya (ini terkait dengan pola ia mencari nafkah yang
mau tak mau harus berkompromi dengan jadwal pengasuhan anak).

Maaf, pendek aja sharing dari saya yang baru "parent" tapi bukan
"single parent" (semoga tidak akan:).

Tabik,

Nursalam AR (cowok:)

On 12/27/08, Rose FN <roses_fn@yahoo.com> wrote:
> Pertanyaan: "Menjadi Single parent susah enggak?..."
>
> Saya: "Ya susah dong..."
>
> Yang lain: " Enggak juga, gampang koq..!"
>
> Saya: "Eh...bagaimana bisa mbak bilang gampang..?"
>
> Yang lain (si Bu X namanya) : "Waktu masak, titip ke si abang kecil (anak
> sulung), biar jagain. Waktu makan, bareng kan..sama-sama. Waktu ke kantor,
> atau pergi belanja, kasih ke Omanya (nenek). Waktu saya mau hiburan sendiri,
> titip pembantu..ih... apa susahnya mbak.."
>
> Saya: ..".............."
>
> Pertanyaan : "..........."
>
> Bagaimana menurut Anda sahabat, Please help...
>
> Salam,
> Rose di Yukuhashi
> ...............................................................................
>
>
>
>
>

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com

3e.

Re: [Catatan Kaki] Single Parent

Posted by: "rose firdauzi" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Mon Dec 29, 2008 1:33 am (PST)


Saya senang mendapat tanggapan dari cowok juga. Pertama mau ucapin
selamat yah Mas Nur, sudah punya jundi pertama. Semoga menjadi anak yang
soleh dan pintar.

Malah saya tambah salut, bapak gitu loh, ngasuh anak sendiri? wiis
hebat juga! Tapi kalau Anda bilang bukan single parent beneran, ibunya
kemana? heheh... maaf koq jadi interfffiu :) *iseng*

Iya sebenarnya saya sependapat dengan tanggapan teman di sini, semua
berpulang dari keadaan masing-masing. Ketangkasan ibu (ayah) diperlukan
lebih, tuk menangani, bila kebetulan harus hidup sendiri, atau sementara
sendiri. Keikhlasan yang kata Mas Nur juga diperlukan ketika bekerja
apapun, terlebih mengurus anak/keluarga ya.

Satu yang saya setuju juga adalah: kalau dikerjakan berdua memang lebih
baik. Ibaratnya ada panglima perang pelindung keluarga di rumah. Saya
juga yakin semua orang merindukan pendamping untuk dirinya, sesuai
fitrah.

Saya melepas pertanyaan tentang ini, karena saya, banyak sendiri.
Karena suami bekerja ke luar negeri, karena tugas. Kalau ngebuntut terus
juga anak-anak sekolahnya kurang terurus. Saya capek banget -pernah
ikut soalnya- akhirnya nyerah juga. Mengingat anak-anak semakin besar,
pindah-pindah juga enggak lama dan sering. Kecuali kalau pulkam ke
negeri sendiri, baru ikuuut biar cuma tiga bulan :)

Ok deh, sementara ini kesimpulan akhir saya tentang how to be a good
single parent for temporer. Terimakasih buat sahabat semua. Senang
berada di SK deh.

Salam,

Rose di Yukuhashi

..........................................

-- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nursalam AR" <nursalam.ar@...>
wrote:

Barangkali, dalam penalaran saya, akan terpulang pada keikhlasan (yg
> otomatis menentukan pada kualitas daya tahan si single parent) dan
> bentuk perjuangannya (ini terkait dengan pola ia mencari nafkah yang
> mau tak mau harus berkompromi dengan jadwal pengasuhan anak).
>
> Maaf, pendek aja sharing dari saya yang baru "parent" tapi bukan
> "single parent" (semoga tidak akan:).
>
> Tabik,
>
> Nursalam AR (cowok:)

3f.

Re: [Catatan Kaki] Single Parent

Posted by: "rose firdauzi" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Mon Dec 29, 2008 1:51 am (PST)


Dengan Mbak Sarah bisa mau bergabung di teater, dsb, tuk mengasah bakat
dan menjadi maju seperti hari ini. Tentu peran mama mbak yang hebat itu
ada. Allah melihat usaha sang bunda. Sehingga Mbak Sarah diberi hadiah
kebaikan ini.

Ada rasa sepi, ketidak komplitan yang dirasakan Anda, saya bisa
mengerti. Memang kasih sayang yang lengkap, amat dibutuhkan ketika kita
kecil ya.

Kalau sudah berkeluarga, saya mendukung cita-cita Sarah untuk menjaga
dan mencurahkan kasih sayang yang banyak kepada ananda-anadanya kelak.

Salam hangat,

Rose di Yukuhashi

..................................................

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Sarah Loves Cakes
<chocolatesandcheese@...> wrote:
>
>
> Ass
>
> mau ikutan boleh ya.
>
> Aku memang belum menikah dan berumah tangga nih. Tapi mau ngasih
pendapatnya aja.
> Kalo menurutku pribadi,AKU SALUT sama yang single parent, apalagi kalo
sukses anak2nya nanti.
>
> Tapi memang harus bisa menyeimbangkan bagaimana caranya memperhatikan
perkembangan anak. Ibuku dulu wanita karir,waktunya banyak dikantor.
Memang sih ada AT (assistant Rumah Tangga). Tetapi kan tidak bisa
memperhatikan saya secara psikologi juga.Ayahku juga berkarir.Jadi
sering ditinggal-tinggal.
>
> akhirnya aku menjadi anak yang pemalu.apalagi saya jadi sulit
bertanya,kalo tidak mengerti pelajaran.Akhirnya aku menjadi tidak PD.
Tapi Alhamdulillah aku berkembang dengan keinginanku untu mau
bersosialisasi. seperti ikut les drama,teater,dll.
>
> Tapi memang terkadang merasa tidak sangat-sangat dekat hubungan aku
dengan Ibu. Karena SMA aku  juga di boarding school.
>
> Aku terus bertekad,kalau nanti berumah tangga,saya ingin spenuhnya
memperhatikan perkembangan anak-anakku.Semoga tercapai.AMIN.
>
> Wass
>
> --- On Sun, 12/28/08, Pritha Khalida pritha07@... wrote:
> From: Pritha Khalida pritha07@...
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [Catatan Kaki] Single Parent
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Sunday, December 28, 2008, 8:39 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Waduh rada susah juga menjawab pertanyaan ini ya...
>  
> Tapi berhubung saya punya beberapa kenalan single parent, jadi mari
qta coba membahasnya dari sudut pandang mereka.
>  
> Single parent pertama yang saya kenal, sebut ama Mrs.A. Usianya 36
dengan dua anak. Anak pertama laki-laki kelas 1 SMA dan anak kedua
perempuan kelas 3 SD. Mrs.A setelah suaminya meninggal, tinggal di rumah
ibunya. Berhubung Mrs. A ini anak bungsu, sikap 'memanjakan' sang bunda
pun menurun pada anak-anak Mrs.A. Kedua anak Mrs. A diurus pula oleh
sang nenek yang menerapkan pola asuh cenderung permisif ketimbang Mrs.A.
Singkat kata, perlakuan tersebut membuat anak-anaknya enggak banyak
permintaan lagi sama ibunya. Karena nenek nyaris sudah memenuhi berbagai
keinginan dan kebutuhan mereka. Akibatnya beban Mrs.A pun tak terlampau
banyak. Disamping pekerjaannya menjaga wartel peninggalan suami serta
sesekali membuat kerajinan tangan untuk dititipkan di toko milik
kakaknya, Mrs. A masih punya waktu untuk bersosialisasi dengan
rekan-rekannya.
>  
> Sementara single parent kedua yang saya kenal, sebut saja Mrs. B.
Usianya memasuki kepala 3 dengan seorang anak perempuan yang baru saja
masuk SD. Ia menjadi single parent karena bercerai dengan suaminya.
Mrs.B yang bekerja di kantor ini berusaha untuk menyeimbangkan karir dan
keluarganya. Ia pontang-panting bekerja dan mengurus anak. Sementara
sebagaimana kita ketahui bahwa pada umumnya pekerja kantoran hanya
memiliki sisa waktu sedikit di rumah, kan? (selain weekend tentunya).
Untuk pengurusan anak sehari-hari ia mempercayakannya pada baby sitter.
Itu pun tidak percaya sepenuhnya, karena maraknya kasus penculikan anak
membuatnya selalu terserang kekhawatiran tinggi akan nasib sang buah
hati. Akibatnya, ia seringkali tidak konsentrasi pada pekerjaan.
Boro-boro bergaul sama teman-teman, yang ada ia seringkali terserang
sakit kepala karena terlalu lelah.
>  
> Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah menjadi single parent itu mudah
atau sulit?
> Menurut saya sih, hal tersebut ditentukan dari 2 faktor, intern dan
ekstern.. Dimana faktor intern adalah kapasitas sang single parent untuk
menghadapi hal ini (antara lain daya tahan serta daya juangnya).
Sementara faktor ekstern adalah bantuan dari pihak lain. Apakah ada
keluarga yang bersedia membantu atau tidak, baik secara moril maupun
materil. Itu akan berpengaruh besar pada kehidupan sang single parent,
terutama ketenangan batinnya.
>  
> Lalu mengenai kedua kasus di atas... Saya tidak beranggapan bahwa yang
satu lebih baik dari yang lainnya. Karena menurut saya masing-masing
punya SWOT tersendiri.
>
> Salam,
> Pritha Khalida
> www.prithakhalida. com
> www.prithamori. blogspot. com
>  
>
> --- On Sat, 27/12/08, Rose FN roses_fn@yahoo. com> wrote:
>
> From: Rose FN roses_fn@yahoo. com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] [Catatan Kaki] Single Parent
> To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
> Date: Saturday, 27 December, 2008, 7:26 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Pertanyaan: "Menjadi Single parent susah enggak?..."
>  
> Saya: "Ya susah dong..."
>  
> Yang lain: " Enggak juga, gampang koq..!"
>  
> Saya: "Eh...bagaimana bisa mbak bilang gampang..?"
>  
> Yang lain (si Bu X namanya) : "Waktu masak, titip ke si abang kecil
(anak sulung), biar jagain. Waktu makan, bareng kan..sama-sama. Waktu ke
kantor, atau pergi belanja, kasih ke Omanya (nenek). Waktu saya mau
hiburan sendiri, titip pembantu..ih. .. apa susahnya mbak.."
>  
> Saya: .."......... ....."
>  
> Pertanyaan : "........... "
>  
> Bagaimana menurut Anda sahabat, Please help...
>  
> Salam,
> Rose di Yukuhashi
> ............. ......... ......... ......... ......... .........
......... .......... ....
>
>  
>
>
> New Email names for you!
>
> Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and
@rocketmail.
>
> Hurry before someone else does!
>

4a.

Re: [OOT]: Wah Kebetulan Nih!

Posted by: "rose firdauzi" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Sun Dec 28, 2008 6:10 am (PST)

Heheh..sambil nyengir-nyengir baca 'good luck'-nya Mas Badiyo :)

Tapi tenang mas, saya pikir esok hari Anda akan menemui kebetulan
yang tidak diharapkan. Namanya saja kebetulan. Biasanya tidak
direkayasa. Sekarang siapa tahu Mas Badiyo mengharap, identik dengan
kepikir-pikir pengeeen nemuin sweet good luck :) jadi sang kebetulan
yang enak itu, belum mau mampiir hehe... *iseng tea*

Semua semua teman beruntung menemukan kebetulan yang enak ya :)

Salam,
Rose
...................

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Mas Badiyo <b4diyo@...>
Namun yang saya heran, saya kok jarang bahkan hampir tak pernah
mengalami kebetulan yang sangat menyenangkan. Misalnya saja, lagi
jalan menuju kantor sambil memikirkan pesan istri yang mengingatkan
bahwa persediaan uang untuk belanja sudah habis, eh tiba- tiba nemu
duit segepok. Wah kebetulan nih!
>
> Sayangnya, hal itu tidak pernah saya alami. Mengapa yah kebetulan
yang menyenangkan jarang terjadi? Entahlah. Wallahu a¢lam bishawab.
>
> Salam,
> Badiyo

5a.

Re: Review Resolusi 2008, yuk...

Posted by: "rose firdauzi" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Sun Dec 28, 2008 6:12 am (PST)

Hm..banyak resolusi besar dan kecil saya yang terhambat, sedih
ya..hiks.

Untuk terlalu gagal sih enggak, bisa dibilang separo sukses ^ ^ Yakni
Resolusi "memantapkan cita-cita bagi anak". Kelihatannya ini hal
kecil, quesera-sera lah..ibaratnya. Tapi enggak lho, penting juga.
Membiasakan mereka dan juga saya, untuk merencanakan atau menata
kehidupan. Kelak setelah diusahakan berhasil atau tidak, yah baru
namanya takdir.

Syukur anak-anak saya, sudah mulai menata hobi dan cita-cita 'ingin
jadi apa' sejak April 2008 kemarin. Padahal dahulu, sampai kira-kira
setahun lalu lah..mereka belum bisa menetapkan ingin jadi apa kelak.

"Bingung" itu jawaban yang sering keluar dari mulut mereka. Si kecil
bilang ingin jadi pelukis, karena ia suka melukis. Eh setahun
kemudian ganti kalau ia ternyata mau jadi tukang roti, setelah
papanya ngajarin saya bikin roti, dan euanaak banget (kata orang
rumah). Kemudian berganti ingin menjadi kasir warung. Karena ketika
liburan, main ke rumah saudara saya yang punya warung. Ada mesin
kasir, dan ada duit banyak di laci kasir. Dan ia senang memencet-
mencet alat hitung uang itu dan menghitung uang :), itu semua dulu.

Kini si kecil sudah kelas 6 SD, tentu saja sudah gede yah :) Ia ingin
menjadi guru bahasa Inggris, mantap (kelihatannya). Dan terus saja
berlatih bahasa itu bersama saya dan buku. Tanpa disuruh lagi.

Ya, saya pernah berharap ia menjadi seorang guru. Yang bagi saya,
perempuan itu kalau mau berkarir, paling aman menjadi pendidik saja.
Simple, enggak macam-macam. Tentu saja pendidik yang bermoral dan
berdedikasi pada profesinya, amiin. Ini pendapat saya lho.

Eh, btw...ini resolusi saya apa anak ya?? hehehe.. intinya saya
bahagia. Tapi si sulung yang notabene sudah besaran dari adik, belum
mantap meniti cita-citanya sejak dini. Jadi saya merasa masih belum
berhasil full tahun ini.

Ah, sekedar berbagi rasa..nyambung gak?

Salam,
Rose, ibu dua anak dah cukup umur ^ ^
..................
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Pritha Khalida
<pritha07@...> wrote:

Dan saya pun akhirnya belajar satu hal: Bahwa saya kadang terlalu
menyepelekan hal yang keliatannya 'kecil'. Saya suka nggak sungguh-
sungguh memandang sesuatu yang tampak remeh.
>  
> That's my life lesson for this year.
>  
> Bagaimana dengan kalian, teman-teman?
>

5b.

Re: Review Resolusi 2008, yuk...

Posted by: "Pritha Khalida" pritha07@yahoo.com   pritha07

Sun Dec 28, 2008 10:12 pm (PST)

Wow, hebat banget udah mengajarkan anak punya cita-cita dari kecil, Mbak...
Kan sejak awal mereka udah punya gambaran bakal seperti apa kelak hidupnya.
Udah gitu, sedikit demi sedikit juga blajar bahwa semua tujuan itu butuh proses untuk bisa dicapai.
Kelak mudah-mudahan saat punya anak, saya bisa menerapkan hal baik ini.
Terima kasih atas inspirasinya ya Mbak Rose :)

Pritha Khalida
www.prithakhalida.com
www.prithamori.blogspot.com
 

--- On Sun, 28/12/08, rose firdauzi <roses_fn@yahoo.com> wrote:

From: rose firdauzi <roses_fn@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: Review Resolusi 2008, yuk...
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Sunday, 28 December, 2008, 8:36 PM

Hm..banyak resolusi besar dan kecil saya yang terhambat, sedih
ya..hiks.

Untuk terlalu gagal sih enggak, bisa dibilang separo sukses ^ ^ Yakni
Resolusi "memantapkan cita-cita bagi anak". Kelihatannya ini hal
kecil, quesera-sera lah..ibaratnya. Tapi enggak lho, penting juga.
Membiasakan mereka dan juga saya, untuk merencanakan atau menata
kehidupan. Kelak setelah diusahakan berhasil atau tidak, yah baru
namanya takdir.

Syukur anak-anak saya, sudah mulai menata hobi dan cita-cita 'ingin
jadi apa' sejak April 2008 kemarin. Padahal dahulu, sampai kira-kira
setahun lalu lah..mereka belum bisa menetapkan ingin jadi apa kelak.

"Bingung" itu jawaban yang sering keluar dari mulut mereka. Si kecil
bilang ingin jadi pelukis, karena ia suka melukis. Eh setahun
kemudian ganti kalau ia ternyata mau jadi tukang roti, setelah
papanya ngajarin saya bikin roti, dan euanaak banget (kata orang
rumah). Kemudian berganti ingin menjadi kasir warung. Karena ketika
liburan, main ke rumah saudara saya yang punya warung. Ada mesin
kasir, dan ada duit banyak di laci kasir. Dan ia senang memencet-
mencet alat hitung uang itu dan menghitung uang :), itu semua dulu.

Kini si kecil sudah kelas 6 SD, tentu saja sudah gede yah :) Ia ingin
menjadi guru bahasa Inggris, mantap (kelihatannya) . Dan terus saja
berlatih bahasa itu bersama saya dan buku. Tanpa disuruh lagi.

Ya, saya pernah berharap ia menjadi seorang guru. Yang bagi saya,
perempuan itu kalau mau berkarir, paling aman menjadi pendidik saja.
Simple, enggak macam-macam. Tentu saja pendidik yang bermoral dan
berdedikasi pada profesinya, amiin. Ini pendapat saya lho.

Eh, btw...ini resolusi saya apa anak ya?? hehehe.. intinya saya
bahagia. Tapi si sulung yang notabene sudah besaran dari adik, belum
mantap meniti cita-citanya sejak dini. Jadi saya merasa masih belum
berhasil full tahun ini.

Ah, sekedar berbagi rasa..nyambung gak?

Salam,
Rose, ibu dua anak dah cukup umur ^ ^
............ ......
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Pritha Khalida
<pritha07@.. .> wrote:

Dan saya pun akhirnya belajar satu hal: Bahwa saya kadang terlalu
menyepelekan hal yang keliatannya 'kecil'. Saya suka nggak sungguh-
sungguh memandang sesuatu yang tampak remeh.
>  
> That's my life lesson for this year.
>  
> Bagaimana dengan kalian, teman-teman?
>

New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
6.

[Catatan Kaki] Wah Kebetulan Nih!

Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com   ugikmadyo

Sun Dec 28, 2008 5:27 pm (PST)

hehehe....
Aku juga suka ngerasa begini Mas.
Kadang-kadang juga mikir, andai kebetulan itu sesuai dengan yang diinginkan.
enak kali ya.. kayak dapet durian runtuh.
Weks... bisa benjol kepala hihihi

BTW,
namanya juga kebetulan.
mana mungkin bisa terencana
terserah yang Maha Pengasih mau di kasih kebetulan seperti apa kan mas
saya setuju sama Mas
kita tinggal menikmati saja kebetulan itu
terima kasih sharingnya Mas :)

Ugik Madyo
http://ugik.multiply.com

---------- Forwarded message ----------
From: Mas Badiyo <b4diyo@yahoo.com>
Date: 2008/12/28
Subject: [sekolah-kehidupan] [OOT]: Wah Kebetulan Nih!
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani, sering kali kita mengalami
hal-hal yang kebetulan. Kebetulan-kebetulan itu bias yang menyenangkan atau
sebaliknya menjengkelkan bahkan bias juha kebetulan yang aneh-aneh.

Saya sering kali menemui kebetulan. Dulu, ketika menjadi penjaga wartel,
saya sangat sering mengalami kebetulan yang sedikit mengjengkelkan. Ketika
saya duduk manis menunggu di depan meja operator, wartel sepi tak ada
pengunjung. Begitu saya beranjak untuk ke toilet atau ditinggal sejenak
untuk makan siang atau malam, eh berentet orang datang untuk menelpon.
Jengkel campur heran, aneh sekali. Bukan sekali dua kali peristiwa seperti
ini terjadi, sering.

Di tempat saya kerja sekarang, kebetulan seperti itu juga masih sering
terjadi. Selain sebagai tenaga administrasi, saya juga menjadi operator
telepon. Tatkala saya duduk anteng, tak ada telepon masuk. Begitu saya
langkahkan kaki meninggalkan tempat duduk, telepon berdering. Karena saya
sudah sering mengalami hal seperti ini ketika saya dulu kerja di wartel,
saya menjadi maklum dan terbiasa.

Soal makan, saya juga sering mengalami kebetulan. Ketika di kantor dapat
catering nasi dengan sayur asem dan telor dadar, eh di rumah sama pula. Wah,
bosan deh. Tidak selalu memang sih, tetapi sering hal itu saya alami. Jika
Anda mengingat-ingat, mungkin Anda pun pernah mengalami hal-hal yang
kebetulan.

Namun yang saya heran, saya kok jarang bahkan hampir tak pernah mengalami
kebetulan yang sangat menyenangkan. Misalnya saja, lagi jalan menuju kantor
sambil memikirkan pesan istri yang mengingatkan bahwa persediaan uang untuk
belanja sudah habis, eh tiba- tiba nemu duit segepok. Wah kebetulan nih!

Sayangnya, hal itu tidak pernah saya alami. Mengapa yah kebetulan yang
menyenangkan jarang terjadi? Entahlah. Wallahu a'lam bishawab.

Salam,
Badiyo
http://badiyo.multiply.com
http://badiyo.blogspot.com
7.

[Ruang Tamu] Salam perkenalan

Posted by: "hdhe08" hdhe08@yahoo.co.id   hdhe08

Sun Dec 28, 2008 5:38 pm (PST)

hai sekolah kehidupan
kenalkan aku dewi di denpasar.
baru tahu tentang milis ini kemarin,
seanag bisa bergabung...

~Dewi~

8.

[Motivasi] Balada Sepotong Roti Dan Sepercik Api

Posted by: "dkadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Sun Dec 28, 2008 5:39 pm (PST)

Balada Sepotong Roti Dan Sepercik Api

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Anda mempercayai bahwa memberi seseorang kail, jauh lebih mendidik
dibandingkan dengan memberinya ikan. Makanya, ada ungkapan
ini;"Berikan kail, bukan ikan!" Itu jika anda berada dalam posisi
sebagai 'sang pemberi'. Seandainya anda diposisi 'yang diberi'; anda
pilih ikan atau kailnya? Saya yakin bahwa keputusan anda akan bias.
Entah karena anda merasa gengsi kalau memilih ikan. Atau, mungkin
anda memang tukang mancing ikan. Karena itu, saya tidak meminta anda
untuk memilih diantara ikan atau kail. Saya justru ingin anda
memilih; diantara sepotong roti dan sepercik api. Mana yang akan anda
pilih; roti atau api?

Saya tidak akan mencampuri keputusan anda. Namun, sebelum saya
membahas lebih lanjut, tentukan pilihan anda; roti atau api? Itu
penting bagi anda, karena dalam sejarah umat manusia; ada seorang
pribadi besar yang kisah hidupnya sangat berkaitan dengan
keputusannya untuk memilih diantara roti dan api. Anda ingat siapa
orang itu? Ya, dia adalah Nabi Musa sang kekasih Tuhan. Dijaman
ketika dia dilahirkan, ahli nujum meramalkan bahwa Firaun akan
dikalahkan oleh bayi laki-laki yang dilahirkan pada suatu rentang
waktu khusus. Oleh karena itu, Firaun memerintahkan untuk membunuh
semua bayi lelaki yang dilahirkan pada masa itu. Sedangkan istri
Firaun, menyembunyikan seorang bayi lelaki yang sangat menarik
hatinya.

Apa yang terjadi ketika Fiarun menemukan bayi lelaki itu? Dia
memerintahkan untuk membunuhnya. Sang ratu tentu keberatan. Sehingga,
akhirnya mereka bersepakat untuk melakukan ujian. Anda tahu ujiannya
seperti apa? Dihadapan sang bayi disediakan dua pilihan; roti dan
api. Jika bayi itu memilih api, maka dia akan diijinkan untuk hidup.
Tetapi, jika dia memilih roti, maka dia harus mati! Nah, sekarang
perhatikan kembali pilihan anda tadi....

Sebenarnya, ada apa diantara roti dan api? Begini. Roti, adalah
produk dari serangkaian proses yang panjang. Untuk mendapatkan
sepotong roti anda harus melibatkan sekurang-kurangnya seribu orang
yang tak kelihatan. Seribu orang? Ya. Ada petani yang menanam gandum.
Buruh yang menyiangi rumput. Kuli angkut. Sopir truk. Penjual bensin.
Pembuat oven. Pedagang loyang. Pertenak telur ayam. Karyawan pabrik
gula. Mereka adalah bagian dari ribuan orang tak terlihat untuk
membantu anda mendapatkan sepotong roti.

Pertanda apa ini? Ini adalah pertanda bahwa untuk sepotong roti yang
anda makan; anda berhutang budi kepada ribuan orang. Tetapi, mengapa
Tuhan memberi pertanda melalui roti dan api? Roti, tiada lain adalah
isyarat kenikmatan. Sehingga, Musa yang masih bayi itu mengajarkan
kepada kita sebuah moral bahwa semua kenikmatan dan pencapaian hidup
yang kita dapatkan – tidak ada yang terlepas dari kontribusi orang
lain. Bayi Musa mengajarkan; jangan lupakan fakta itu!

Roti juga adalah simbol dari kekayaan. Coba anda perhatikan; adakah
satu sen saja dari harta yang anda miliki itu diperoleh tanpa peran
orang lain? Pasti tidak ada. Harta anda, semuanya didapatkan atas
jasa dan bantuan serta kontribusi orang lain. Oleh karena itu, orang
kaya yang sombong tak ubahnya seperti manusia pandir yang tidak
menuruti ajaran Sang Nabi.

Roti adalah jabatan. Perhatikan jabatan yang anda sandang itu.
Bisakah anda mendapatkan jabatan itu tanpa dukungan dan bantuan serta
kontribusi orang lain? Jika kita pejabat publik, kita mendapatkannya
karena ribuan bahkan jutaan orang mempercayakan pilihannya kepada
kita dibilik suara. Jadi, para pejabat publik yang mengabaikan
rakyatnya tidak ubahnya seperti manusia durhaka yang lupa bahwa
jabatannya adalah titipan dari orang-orang yang dipimpinnya. Dia lupa
kalau Sang Nabi mengajarkan bahwa roti itu dibuat oleh ribuan bahkan
jutaan orang tak terlihat.

Roti adalah jabatan. Jika anda pejabat perusahaan. Supervisor,
Manager, Direktur, atau CEO sekalipun. Bisakah anda mendapatkan
jabatan itu tanpa orang lain? Tunjukkan kepada saya satu orang saja
manusia dimuka bumi ini yang memiliki jabatan tinggi dengan hasil
yang diusahakannya sendiri; jika itu ada. Jadi, jika seorang pejabat
perusahaan besar kepala, sok kuasa, dan memperlakukan anak buahnya
semena-mena; maka dia tak ubahnya seperti manusia yang lupa diri.
Padahal, sang Nabi bilang; roti yang kamu nikmati itu, adalah hasil
jerih payah orang lain.

Sedang api, adalah salah satu unsur murni di alam. Artinya, alam
menyediakan api tanpa campur tangan manusia sekalipun. Jika anda
malih rupa menjadi belatung, lalu anda masuk kedalam bumi sedalam-
dalamnya, maka anda akan bertemu dengan sumber api. Jika anda memilih
menjadi seekor capung, lantas terbang menuju matahari; maka anda juga
akan menemukan api.

Mengapa Sang Nabi yang masih bayi itu memilih api? Ternyata, itu
merupakan makna simbolik penuh arti. Seolah melalui Sang Nabi, Tuhan
hendak menyampaikan sebuah wahyu. Seperti yang dirangkum didalam dua
aspek berikut ini:

Pertama, menghindari roti. Keluarlah dari perebutan atas sepotong
roti. Perhatikan, dijaman ini; orang-orang sibuk berebut sepotong
roti. Berlomba rebutan kekayaan. Berkompetisi meraih simpati untuk
mendapatkan kekuasaan. Sikut-sikutan untuk memperoleh kursi dan
jabatan di perusahaan. Sikut kiri. Tonjok kanan. Injak bawah, tendang
depan, kentut belakang. "Keluarlah dari sana!" kata Sang Nabi. "Dan
merdekakan dirimu dari jeratan pesona sepotong roti".

Kedua, memilih api. Milikilah unsur api yang murni. Karena api adalah
simbol dari daya hidup yang membara dan semangat mengelora. Biarkan
api itu memberi sinar bagi dirimu. Dan ijinkan dunia terang benderang
karenamu. Ketika memilih api, Sang Nabi menghidupkan jiwanya dengan
unsur yang paling murni. Dan dengannya dia memancarkan berkas-berkas
cahaya keseluruh penjuru bumi.

Sekarang, perhatikan kembali pilihan anda tadi.
Jika anda memilih roti, anda benar. Dengan roti itu anda akan menjadi
kenyang. Lagipula, seseorang harus memilih roti, agar kehidupan
manusia bisa tertata rapi. Yang perlu anda lakukan adalah; hendaknya
anda selalu ingat bahwa ada ribuan orang yang tidak anda kenal telah
memberikan kontribusinya, kepada sepotong roti yang anda miliki.
Kepada kekayaan anda. Kepada kedudukan anda. Kepada jabatan anda.
Ingatlah mereka. Dan berbuat baiklah dengan roti yang anda miliki
itu. Sebab, jika anda menjadi sewenang-wenang; maka anda telah
mengkhianati mereka.

Jika anda memilih api. Tetapkanlah hati anda dengan pilihan itu.
Karena, meskipun anda tidak kekenyangan; namun anda mempunyai cahaya
yang bisa menjadi penerang. Semoga, api yang anda pilih itu
menjadikan jiwa anda semakin hidup dalam terang. Sehingga, terang
anda; bisa menjadi petunjuk bagi para pemilik roti, dan pengembara
serta para pencari cahaya. Karena, ketika anda memilih api;
sesungguhnya anda telah dipilih Tuhan, untuk menjadi pembawa terang.
Seperti Tuhan telah memilih Musa, untuk membawa umatnya menuju
pencerahan.

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://www.dadangkadarusman.com/
Business Administration & People Development

Catatan Kaki:
Ada satu kenyataan hidup yang harus kita terima, bahwa; tak satupun
pencapaian pribadi yang kita dapatkan tanpa kontribusi orang lain.
Malu kita, jika semua pencapaian itu tidak menjadikan diri kita
manusia yang semakin berarti bagi mereka yang telah rela
berkontribusi.

9.

Bls: [sekolah-kehidupan] [Ruang Tamu] Salam perkenalan

Posted by: "Elfata Bahr el-ulum" elfatabahrululum@yahoo.co.id   elfatabahrululum

Sun Dec 28, 2008 5:56 pm (PST)

Hai Dewi, saya el-Fata dari Garut,
semoga kita bisa menjalin persahabatan di eS-Ka ini,
tentunya dengan berbagi Ilmu dan pengalaman.....

________________________________
Dari: hdhe08 <hdhe08@yahoo.co.id>
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 29 Desember, 2008 04:29:46
Topik: [sekolah-kehidupan] [Ruang Tamu] Salam perkenalan

hai sekolah kehidupan
kenalkan aku dewi di denpasar.
baru tahu tentang milis ini kemarin,
seanag bisa bergabung...

~Dewi~

__.._,_.___
Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic
Messages | Polls | Calendar
MARKETPLACE

________________________________
From kitchen basics to easy recipes - join the Group from Kraft Foods

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Recent Activity
*  60
New Members
*  4
New PhotosVisit Your Group
Biz Resources
Y! Small Business
Articles, tools,
forms, and more.
Group Charity
Loans that
change lives
Kiva.org
Get in Shape
on Yahoo! Groups
Find a buddy
and lose weight.
.


__________________________________________________________
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
10a.

Bls: [sekolah-kehidupan] [Motivasi] Balada Sepotong Roti Dan Seperci

Posted by: "Elfata Bahr el-ulum" elfatabahrululum@yahoo.co.id   elfatabahrululum

Sun Dec 28, 2008 5:56 pm (PST)

Bismillah,...
Assalaamu'alaikum....
Salam Si;aturahiim dari saya (El-Fata),
Subhaanallah, pemaparannya mantap banget kang, terimakasih ini, pagi2 udah sarapan ilmu,...
Ditunggu tulisan berikutnya kang...

El-Fata Bahr el-'Ulum

________________________________
Dari: dkadarusman <dkadarusman@yahoo.com>
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 29 Desember, 2008 06:19:46
Topik: [sekolah-kehidupan] [Motivasi] Balada Sepotong Roti Dan Sepercik Api

Balada Sepotong Roti Dan Sepercik Api

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Anda mempercayai bahwa memberi seseorang kail, jauh lebih mendidik
dibandingkan dengan memberinya ikan. Makanya, ada ungkapan
ini;"Berikan kail, bukan ikan!" Itu jika anda berada dalam posisi
sebagai 'sang pemberi'. Seandainya anda diposisi 'yang diberi'; anda
pilih ikan atau kailnya? Saya yakin bahwa keputusan anda akan bias.
Entah karena anda merasa gengsi kalau memilih ikan. Atau, mungkin
anda memang tukang mancing ikan. Karena itu, saya tidak meminta anda
untuk memilih diantara ikan atau kail. Saya justru ingin anda
memilih; diantara sepotong roti dan sepercik api. Mana yang akan anda
pilih; roti atau api?

Saya tidak akan mencampuri keputusan anda. Namun, sebelum saya
membahas lebih lanjut, tentukan pilihan anda; roti atau api? Itu
penting bagi anda, karena dalam sejarah umat manusia; ada seorang
pribadi besar yang kisah hidupnya sangat berkaitan dengan
keputusannya untuk memilih diantara roti dan api. Anda ingat siapa
orang itu? Ya, dia adalah Nabi Musa sang kekasih Tuhan. Dijaman
ketika dia dilahirkan, ahli nujum meramalkan bahwa Firaun akan
dikalahkan oleh bayi laki-laki yang dilahirkan pada suatu rentang
waktu khusus. Oleh karena itu, Firaun memerintahkan untuk membunuh
semua bayi lelaki yang dilahirkan pada masa itu. Sedangkan istri
Firaun, menyembunyikan seorang bayi lelaki yang sangat menarik
hatinya.

Apa yang terjadi ketika Fiarun menemukan bayi lelaki itu? Dia
memerintahkan untuk membunuhnya. Sang ratu tentu keberatan. Sehingga,
akhirnya mereka bersepakat untuk melakukan ujian. Anda tahu ujiannya
seperti apa? Dihadapan sang bayi disediakan dua pilihan; roti dan
api. Jika bayi itu memilih api, maka dia akan diijinkan untuk hidup.
Tetapi, jika dia memilih roti, maka dia harus mati! Nah, sekarang
perhatikan kembali pilihan anda tadi....

Sebenarnya, ada apa diantara roti dan api? Begini. Roti, adalah
produk dari serangkaian proses yang panjang. Untuk mendapatkan
sepotong roti anda harus melibatkan sekurang-kurangnya seribu orang
yang tak kelihatan. Seribu orang? Ya. Ada petani yang menanam gandum.
Buruh yang menyiangi rumput. Kuli angkut. Sopir truk. Penjual bensin.
Pembuat oven. Pedagang loyang. Pertenak telur ayam. Karyawan pabrik
gula. Mereka adalah bagian dari ribuan orang tak terlihat untuk
membantu anda mendapatkan sepotong roti.

Pertanda apa ini? Ini adalah pertanda bahwa untuk sepotong roti yang
anda makan; anda berhutang budi kepada ribuan orang. Tetapi, mengapa
Tuhan memberi pertanda melalui roti dan api? Roti, tiada lain adalah
isyarat kenikmatan. Sehingga, Musa yang masih bayi itu mengajarkan
kepada kita sebuah moral bahwa semua kenikmatan dan pencapaian hidup
yang kita dapatkan - tidak ada yang terlepas dari kontribusi orang
lain. Bayi Musa mengajarkan; jangan lupakan fakta itu!

Roti juga adalah simbol dari kekayaan. Coba anda perhatikan; adakah
satu sen saja dari harta yang anda miliki itu diperoleh tanpa peran
orang lain? Pasti tidak ada. Harta anda, semuanya didapatkan atas
jasa dan bantuan serta kontribusi orang lain. Oleh karena itu, orang
kaya yang sombong tak ubahnya seperti manusia pandir yang tidak
menuruti ajaran Sang Nabi.

Roti adalah jabatan. Perhatikan jabatan yang anda sandang itu.
Bisakah anda mendapatkan jabatan itu tanpa dukungan dan bantuan serta
kontribusi orang lain? Jika kita pejabat publik, kita mendapatkannya
karena ribuan bahkan jutaan orang mempercayakan pilihannya kepada
kita dibilik suara. Jadi, para pejabat publik yang mengabaikan
rakyatnya tidak ubahnya seperti manusia durhaka yang lupa bahwa
jabatannya adalah titipan dari orang-orang yang dipimpinnya. Dia lupa
kalau Sang Nabi mengajarkan bahwa roti itu dibuat oleh ribuan bahkan
jutaan orang tak terlihat.

Roti adalah jabatan. Jika anda pejabat perusahaan. Supervisor,
Manager, Direktur, atau CEO sekalipun. Bisakah anda mendapatkan
jabatan itu tanpa orang lain? Tunjukkan kepada saya satu orang saja
manusia dimuka bumi ini yang memiliki jabatan tinggi dengan hasil
yang diusahakannya sendiri; jika itu ada. Jadi, jika seorang pejabat
perusahaan besar kepala, sok kuasa, dan memperlakukan anak buahnya
semena-mena; maka dia tak ubahnya seperti manusia yang lupa diri.
Padahal, sang Nabi bilang; roti yang kamu nikmati itu, adalah hasil
jerih payah orang lain.

Sedang api, adalah salah satu unsur murni di alam. Artinya, alam
menyediakan api tanpa campur tangan manusia sekalipun. Jika anda
malih rupa menjadi belatung, lalu anda masuk kedalam bumi sedalam-
dalamnya, maka anda akan bertemu dengan sumber api. Jika anda memilih
menjadi seekor capung, lantas terbang menuju matahari; maka anda juga
akan menemukan api.

Mengapa Sang Nabi yang masih bayi itu memilih api? Ternyata, itu
merupakan makna simbolik penuh arti. Seolah melalui Sang Nabi, Tuhan
hendak menyampaikan sebuah wahyu. Seperti yang dirangkum didalam dua
aspek berikut ini:

Pertama, menghindari roti. Keluarlah dari perebutan atas sepotong
roti. Perhatikan, dijaman ini; orang-orang sibuk berebut sepotong
roti. Berlomba rebutan kekayaan. Berkompetisi meraih simpati untuk
mendapatkan kekuasaan. Sikut-sikutan untuk memperoleh kursi dan
jabatan di perusahaan. Sikut kiri. Tonjok kanan. Injak bawah, tendang
depan, kentut belakang. "Keluarlah dari sana!" kata Sang Nabi. "Dan
merdekakan dirimu dari jeratan pesona sepotong roti".

Kedua, memilih api. Milikilah unsur api yang murni. Karena api adalah
simbol dari daya hidup yang membara dan semangat mengelora. Biarkan
api itu memberi sinar bagi dirimu. Dan ijinkan dunia terang benderang
karenamu. Ketika memilih api, Sang Nabi menghidupkan jiwanya dengan
unsur yang paling murni. Dan dengannya dia memancarkan berkas-berkas
cahaya keseluruh penjuru bumi.

Sekarang, perhatikan kembali pilihan anda tadi.
Jika anda memilih roti, anda benar. Dengan roti itu anda akan menjadi
kenyang. Lagipula, seseorang harus memilih roti, agar kehidupan
manusia bisa tertata rapi. Yang perlu anda lakukan adalah; hendaknya
anda selalu ingat bahwa ada ribuan orang yang tidak anda kenal telah
memberikan kontribusinya, kepada sepotong roti yang anda miliki.
Kepada kekayaan anda. Kepada kedudukan anda. Kepada jabatan anda.
Ingatlah mereka. Dan berbuat baiklah dengan roti yang anda miliki
itu. Sebab, jika anda menjadi sewenang-wenang; maka anda telah
mengkhianati mereka.

Jika anda memilih api. Tetapkanlah hati anda dengan pilihan itu.
Karena, meskipun anda tidak kekenyangan; namun anda mempunyai cahaya
yang bisa menjadi penerang. Semoga, api yang anda pilih itu
menjadikan jiwa anda semakin hidup dalam terang. Sehingga, terang
anda; bisa menjadi petunjuk bagi para pemilik roti, dan pengembara
serta para pencari cahaya. Karena, ketika anda memilih api;
sesungguhnya anda telah dipilih Tuhan, untuk menjadi pembawa terang.
Seperti Tuhan telah memilih Musa, untuk membawa umatnya menuju
pencerahan.

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://www.dadangka darusman. com/
Business Administration & People Development

Catatan Kaki:
Ada satu kenyataan hidup yang harus kita terima, bahwa; tak satupun
pencapaian pribadi yang kita dapatkan tanpa kontribusi orang lain.
Malu kita, jika semua pencapaian itu tidak menjadikan diri kita
manusia yang semakin berarti bagi mereka yang telah rela
berkontribusi.

Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
10b.

Re: Bls: [sekolah-kehidupan] [Motivasi] Balada Sepotong Roti Dan Sep

Posted by: "Pritha Khalida" pritha07@yahoo.com   pritha07

Sun Dec 28, 2008 10:12 pm (PST)

Salam juga dari saya...
 
Betul sekali Mas Kadarusman. Saya setuju dengan ungkapan bahwa tidak ada seorang manusia pun yang bisa sukses dengan sendirinya. Suatu kesuksesan setidaknya membutuhkan seribu orang.
Suatu pelajaran yang kadang terlupakan oleh sebagian dari kita saat memperoleh kesuksesan, terutama jika berhubungan dengan materil.
Terima kasih ya life lesson saya hari ini bertambah satu. Hehe, malu juga kalau ingat saat baca postingan ini di awal, saya langsung pilih roti...

Salam,
Pritha Khalida
www.prithakhalida.com
www.prithamori.blogspot.com
 

--- On Mon, 29/12/08, Elfata Bahr el-ulum <elfatabahrululum@yahoo.co.id> wrote:

From: Elfata Bahr el-ulum <elfatabahrululum@yahoo.co.id>
Subject: Bls: [sekolah-kehidupan] [Motivasi] Balada Sepotong Roti Dan Sepercik Api
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Monday, 29 December, 2008, 8:51 AM

Bismillah,.. .
Assalaamu'alaikum. ...
Salam Si;aturahiim dari saya (El-Fata),
Subhaanallah, pemaparannya mantap banget kang, terimakasih ini, pagi2 udah sarapan ilmu,....
Ditunggu tulisan berikutnya kang...
 
El-Fata Bahr el-'Ulum

Dari: dkadarusman <dkadarusman@ yahoo.com>
Kepada: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Terkirim: Senin, 29 Desember, 2008 06:19:46
Topik: [sekolah-kehidupan] [Motivasi] Balada Sepotong Roti Dan Sepercik Api

Balada Sepotong Roti Dan Sepercik Api

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Anda mempercayai bahwa memberi seseorang kail, jauh lebih mendidik
dibandingkan dengan memberinya ikan. Makanya, ada ungkapan
ini;"Berikan kail, bukan ikan!" Itu jika anda berada dalam posisi
sebagai 'sang pemberi'. Seandainya anda diposisi 'yang diberi'; anda
pilih ikan atau kailnya? Saya yakin bahwa keputusan anda akan bias.
Entah karena anda merasa gengsi kalau memilih ikan. Atau, mungkin
anda memang tukang mancing ikan. Karena itu, saya tidak meminta anda
untuk memilih diantara ikan atau kail. Saya justru ingin anda
memilih; diantara sepotong roti dan sepercik api. Mana yang akan anda
pilih; roti atau api?

Saya tidak akan mencampuri keputusan anda. Namun, sebelum saya
membahas lebih lanjut, tentukan pilihan anda; roti atau api? Itu
penting bagi anda, karena dalam sejarah umat manusia; ada seorang
pribadi besar yang kisah hidupnya sangat berkaitan dengan
keputusannya untuk memilih diantara roti dan api. Anda ingat siapa
orang itu? Ya, dia adalah Nabi Musa sang kekasih Tuhan. Dijaman
ketika dia dilahirkan, ahli nujum meramalkan bahwa Firaun akan
dikalahkan oleh bayi laki-laki yang dilahirkan pada suatu rentang
waktu khusus. Oleh karena itu, Firaun memerintahkan untuk membunuh
semua bayi lelaki yang dilahirkan pada masa itu. Sedangkan istri
Firaun, menyembunyikan seorang bayi lelaki yang sangat menarik
hatinya.

Apa yang terjadi ketika Fiarun menemukan bayi lelaki itu? Dia
memerintahkan untuk membunuhnya. Sang ratu tentu keberatan. Sehingga,
akhirnya mereka bersepakat untuk melakukan ujian. Anda tahu ujiannya
seperti apa? Dihadapan sang bayi disediakan dua pilihan; roti dan
api. Jika bayi itu memilih api, maka dia akan diijinkan untuk hidup.
Tetapi, jika dia memilih roti, maka dia harus mati! Nah, sekarang
perhatikan kembali pilihan anda tadi....

Sebenarnya, ada apa diantara roti dan api? Begini. Roti, adalah
produk dari serangkaian proses yang panjang. Untuk mendapatkan
sepotong roti anda harus melibatkan sekurang-kurangnya seribu orang
yang tak kelihatan. Seribu orang? Ya. Ada petani yang menanam gandum.
Buruh yang menyiangi rumput. Kuli angkut. Sopir truk. Penjual bensin.
Pembuat oven. Pedagang loyang. Pertenak telur ayam. Karyawan pabrik
gula. Mereka adalah bagian dari ribuan orang tak terlihat untuk
membantu anda mendapatkan sepotong roti.

Pertanda apa ini? Ini adalah pertanda bahwa untuk sepotong roti yang
anda makan; anda berhutang budi kepada ribuan orang. Tetapi, mengapa
Tuhan memberi pertanda melalui roti dan api? Roti, tiada lain adalah
isyarat kenikmatan. Sehingga, Musa yang masih bayi itu mengajarkan
kepada kita sebuah moral bahwa semua kenikmatan dan pencapaian hidup
yang kita dapatkan - tidak ada yang terlepas dari kontribusi orang
lain. Bayi Musa mengajarkan; jangan lupakan fakta itu!

Roti juga adalah simbol dari kekayaan. Coba anda perhatikan; adakah
satu sen saja dari harta yang anda miliki itu diperoleh tanpa peran
orang lain? Pasti tidak ada. Harta anda, semuanya didapatkan atas
jasa dan bantuan serta kontribusi orang lain. Oleh karena itu, orang
kaya yang sombong tak ubahnya seperti manusia pandir yang tidak
menuruti ajaran Sang Nabi.

Roti adalah jabatan. Perhatikan jabatan yang anda sandang itu.
Bisakah anda mendapatkan jabatan itu tanpa dukungan dan bantuan serta
kontribusi orang lain? Jika kita pejabat publik, kita mendapatkannya
karena ribuan bahkan jutaan orang mempercayakan pilihannya kepada
kita dibilik suara. Jadi, para pejabat publik yang mengabaikan
rakyatnya tidak ubahnya seperti manusia durhaka yang lupa bahwa
jabatannya adalah titipan dari orang-orang yang dipimpinnya. Dia lupa
kalau Sang Nabi mengajarkan bahwa roti itu dibuat oleh ribuan bahkan
jutaan orang tak terlihat.

Roti adalah jabatan. Jika anda pejabat perusahaan. Supervisor,
Manager, Direktur, atau CEO sekalipun. Bisakah anda mendapatkan
jabatan itu tanpa orang lain? Tunjukkan kepada saya satu orang saja
manusia dimuka bumi ini yang memiliki jabatan tinggi dengan hasil
yang diusahakannya sendiri; jika itu ada. Jadi, jika seorang pejabat
perusahaan besar kepala, sok kuasa, dan memperlakukan anak buahnya
semena-mena; maka dia tak ubahnya seperti manusia yang lupa diri.
Padahal, sang Nabi bilang; roti yang kamu nikmati itu, adalah hasil
jerih payah orang lain..

Sedang api, adalah salah satu unsur murni di alam. Artinya, alam
menyediakan api tanpa campur tangan manusia sekalipun. Jika anda
malih rupa menjadi belatung, lalu anda masuk kedalam bumi sedalam-
dalamnya, maka anda akan bertemu dengan sumber api. Jika anda memilih
menjadi seekor capung, lantas terbang menuju matahari; maka anda juga
akan menemukan api.

Mengapa Sang Nabi yang masih bayi itu memilih api? Ternyata, itu
merupakan makna simbolik penuh arti. Seolah melalui Sang Nabi, Tuhan
hendak menyampaikan sebuah wahyu. Seperti yang dirangkum didalam dua
aspek berikut ini:

Pertama, menghindari roti. Keluarlah dari perebutan atas sepotong
roti. Perhatikan, dijaman ini; orang-orang sibuk berebut sepotong
roti. Berlomba rebutan kekayaan. Berkompetisi meraih simpati untuk
mendapatkan kekuasaan. Sikut-sikutan untuk memperoleh kursi dan
jabatan di perusahaan. Sikut kiri. Tonjok kanan. Injak bawah, tendang
depan, kentut belakang. "Keluarlah dari sana!" kata Sang Nabi. "Dan
merdekakan dirimu dari jeratan pesona sepotong roti".

Kedua, memilih api. Milikilah unsur api yang murni. Karena api adalah
simbol dari daya hidup yang membara dan semangat mengelora. Biarkan
api itu memberi sinar bagi dirimu. Dan ijinkan dunia terang benderang
karenamu. Ketika memilih api, Sang Nabi menghidupkan jiwanya dengan
unsur yang paling murni. Dan dengannya dia memancarkan berkas-berkas
cahaya keseluruh penjuru bumi.

Sekarang, perhatikan kembali pilihan anda tadi.
Jika anda memilih roti, anda benar. Dengan roti itu anda akan menjadi
kenyang. Lagipula, seseorang harus memilih roti, agar kehidupan
manusia bisa tertata rapi. Yang perlu anda lakukan adalah; hendaknya
anda selalu ingat bahwa ada ribuan orang yang tidak anda kenal telah
memberikan kontribusinya, kepada sepotong roti yang anda miliki.
Kepada kekayaan anda. Kepada kedudukan anda. Kepada jabatan anda.
Ingatlah mereka. Dan berbuat baiklah dengan roti yang anda miliki
itu. Sebab, jika anda menjadi sewenang-wenang; maka anda telah
mengkhianati mereka.

Jika anda memilih api. Tetapkanlah hati anda dengan pilihan itu.
Karena, meskipun anda tidak kekenyangan; namun anda mempunyai cahaya
yang bisa menjadi penerang. Semoga, api yang anda pilih itu
menjadikan jiwa anda semakin hidup dalam terang. Sehingga, terang
anda; bisa menjadi petunjuk bagi para pemilik roti, dan pengembara
serta para pencari cahaya. Karena, ketika anda memilih api;
sesungguhnya anda telah dipilih Tuhan, untuk menjadi pembawa terang.
Seperti Tuhan telah memilih Musa, untuk membawa umatnya menuju
pencerahan..

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://www.dadangka darusman. com/
Business Administration & People Development

Catatan Kaki:
Ada satu kenyataan hidup yang harus kita terima, bahwa; tak satupun
pencapaian pribadi yang kita dapatkan tanpa kontribusi orang lain.
Malu kita, jika semua pencapaian itu tidak menjadikan diri kita
manusia yang semakin berarti bagi mereka yang telah rela
berkontribusi.

Berbagi video sambil chatting dengan teman di Messenger.
Sekarang bisa dengan Yahoo! Messenger baru.

New Email names for you!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
11a.

Harapan di penghujung Tahun

Posted by: "Elfata Bahr el-ulum" elfatabahrululum@yahoo.co.id   elfatabahrululum

Sun Dec 28, 2008 6:21 pm (PST)

Harapan di Penghujung Tahun
 
Tak terasa waktu terus berlalu,
Masa terus berganti, seperti air yang mengalir,..
Terus bergerak tak pernah berhenti,..
sampai Ilahi menghendaki,..
 
Masih terukuir indah diingatan
Kenangan masa yang terlewatkan
Kebahagian dan kepedihan
Semua hanyalah tinggal kenangan
 
Belum sempat ku Memperbaiki
Segala kekurangan yang ada dalam diri
Kesalahan yang melekat dalam hati
Segala dosa yang kulakoni
 
Hanya sebuah harapan yang ku punya
Semoga aku bisa menjadi lebih baik lagi
Dimasa yang segera menyapa
Dengan semangat yang luar biasa
 
 
Maaf'ya tulisannya jelek, beginilah kalau orang yang masih belajar nulis, sekarepnya aja,
oleh karena itu mohon bimbingannya kepada sahabat eS-Ka semuanya,..
terimakasih

Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
11b.

Re: Harapan di penghujung Tahun

Posted by: "Pritha Khalida" pritha07@yahoo.com   pritha07

Sun Dec 28, 2008 10:12 pm (PST)

Menjadi lebih baik di masa yang akan datang merupakan harapan dari orang-orang yang selalu berniat memperbaiki diri.
Semoga harapan itu dapat qta wujudkan yaa, amin :)

Salam,
Pritha Khalida
www.prithakhalida.com
www.prithamori.blogspot.com
 

--- On Mon, 29/12/08, Elfata Bahr el-ulum <elfatabahrululum@yahoo.co.id> wrote:

From: Elfata Bahr el-ulum <elfatabahrululum@yahoo.co.id>
Subject: [sekolah-kehidupan] Harapan di penghujung Tahun
To: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Date: Monday, 29 December, 2008, 9:15 AM

Harapan di Penghujung Tahun
 
Tak terasa waktu terus berlalu,
Masa terus berganti, seperti air yang mengalir,..
Terus bergerak tak pernah berhenti,..
sampai Ilahi menghendaki, ..
 
Masih terukuir indah diingatan
Kenangan masa yang terlewatkan
Kebahagian dan kepedihan
Semua hanyalah tinggal kenangan
 
Belum sempat ku Memperbaiki
Segala kekurangan yang ada dalam diri
Kesalahan yang melekat dalam hati
Segala dosa yang kulakoni
 
Hanya sebuah harapan yang ku punya
Semoga aku bisa menjadi lebih baik lagi
Dimasa yang segera menyapa
Dengan semangat yang luar biasa
 
 
Maaf'ya tulisannya jelek, beginilah kalau orang yang masih belajar nulis, sekarepnya aja,
oleh karena itu mohon bimbingannya kepada sahabat eS-Ka semuanya,..
terimakasih
 

Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah

Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
11c.

Re: [Catatan Kaki] Harapan di penghujung Tahun

Posted by: "rose firdauzi" roses_fn@yahoo.com   roses_fn

Mon Dec 29, 2008 1:48 am (PST)

Mas Elfa (bener gak?),

Saya senang koq baca puisi atau sekedar oretan Anda. Enak ajah, jujur
tuturannya. Insya Allah bisa semakin mantap deh. Biasanya orang penuh
ilmu kan selalu merendah hati :)

Yang merayakan, Selamat Tahun Baru Islam, semoga tahun baru Muharram
1430 H, yang dimulai hari ini, semakin membuat kita lebih baik. Dapat
melukis lembaran baru lebih berwarna cantik.

Salam semangat,

Rose di Yukuhashi

.................................................
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Elfata Bahr el-ulum
<elfatabahrululum@...> wrote:
>
> Harapan di Penghujung Tahun
>  
> Tak terasa waktu terus berlalu,
> Masa terus berganti, seperti air yang mengalir,..
> Terus bergerak tak pernah berhenti,..
> sampai Ilahi menghendaki,..
>  
> Masih terukuir indah diingatan
> Kenangan masa yang terlewatkan
> Kebahagian dan kepedihan
> Semua hanyalah tinggal kenangan
>  
> Belum sempat ku Memperbaiki
> Segala kekurangan yang ada dalam diri
> Kesalahan yang melekat dalam hati
> Segala dosa yang kulakoni
>  
> Hanya sebuah harapan yang ku punya
> Semoga aku bisa menjadi lebih baik lagi
> Dimasa yang segera menyapa
> Dengan semangat yang luar biasa
>  
>  
> Maaf'ya tulisannya jelek, beginilah kalau orang yang masih belajar
nulis, sekarepnya aja,
> oleh karena itu mohon bimbingannya kepada sahabat eS-Ka semuanya,..
> terimakasih

12.

Selamat Tahun Baru 1 Muharram 1430 Hijriyah

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Sun Dec 28, 2008 8:40 pm (PST)

Tahun telah berganti
Bulan telah berlalu
Hari telah beralih
Hanya satu yang tidak berganti, berlalu dan beralih: HARAPAN
SELAMAT TAHUN BARU 1 MUHARRAM 1430 H

Sukses selalu dan berkah di dunia dan di hati.

ila liqo

piss, luv and laugh

tabe.

Wassalam
Fiyan Arjun
http://sebuahrisalah.multiply.com
id ym:paman_sam2

Pamer gaya dengan skin baru yang keren. Coba Yahoo! Messenger 9.0 baru sekarang! http://id.messenger.yahoo.com
13a.

Re: Tok..Tok...Salam Kenal :)

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Sun Dec 28, 2008 11:25 pm (PST)

Selamat datang, Prith:).Akhirnya gabung juga dirimu...Dah tinggal di
jakarta ya?Kapan2 reunian yuk tim kreatif The Coffee Bean Show
angkatan pertama:).

FYI, Nia, Pritha Khalida ini salah satu penulis skenario sitkom The
Coffee Bean Show (angkatan pertama) bareng Melvi Yendra, Diani Citra,
Nursalam AR (ehm!), Sokat Rachman, Sakti Wibowo dll. Dan penulis
banyak buku seperti PSIKO TEST LOVE dll (wah, gw jadi humasmu nih,
prith)

Tabik,

Nursalam AR

On 12/26/08, Nia Robie' <musimbunga@gmail.com> wrote:
> ko namnya seperti tidak asing? hmm..
> salam kenal ya mba:)
>
> salam,
> nia robie'
>
> 2008/12/26 Pritha Khalida <pritha07@yahoo.com>
>
>> Dear moderator & teman2 Milis Sekolah Kehidupan
>>
>> Kenalin yaa, saya Pritha Khalida. Baru aja gabung di sini. Eh, sebetulnya
>> sih udah beberapa hari yang lalu, cuma karena keasyikan baca posting
>> teman2,
>> jadi aja lupa perkenalan.
>>
>> Skarang ini tinggal di Jakarta dan mencoba mengadu nasib dengan menulis
>> buku :)
>>
>> *Pritha Khalida*
>> www.prithakhalida.com
>> www.prithamori.blogspot.com
>>
>>
>> ------------------------------
>> New Email addresses available on Yahoo!
>> <http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/>
>> Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
>> Hurry before someone else does!
>>
>>
>

--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply.com

14.

MENULIS YUK! (CATATAN KAKI)

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Sun Dec 28, 2008 11:58 pm (PST)



 

MENULIS YUK!

 

            Dalam seminar "Perempuan dalam memantapkan Ketahanan
Budaya Bangsa Menuju Kemandirian" di Pusat Bahasa, Rawamangun, Selasa
23/12-2008, penulis Helvy Tiana Rosa sebagai pembicara sesi kedua menyampaikan
uraiannya.

            Beliau mengatakan, "Siapa saja bisa menjadi pengarang
atau penulis asal memiliki kemauan dan kemampuan untuk menuangkan ide-ide
tulisannya."

            Mbak Helvy juga mengatakan, "Saya mengutip kata-kata
Kuntowijoyo, untuk menjadi penulis, ada tiga cara. Pertama menulis, kedua
menulis dan ketiga menulis."

            Untuk menjadi seorang penulis, menurut mbak Helvy, harus
mengupayakan kebiasaan menulis. Bahkan, penulis sekaliber Korrie Layun Rampan,
setiap hari menulis satu lembar kertas. Menurutnya, "Sebaiknya setiap hari
menulis, minimal satu paragraf." (Warta Kota, Jumat 26 Desember 2008 hal.3)

            Untuk dapat menjadi penulis harus ada kemauan. Sepertinya
ini merupakan hal yang dasar. Jika tidak ada kemauan, apa saja tidak akan bisa.
Permasalahannya, jika kita sudah memiliki keinginan untuk menulis, apa yang
harus kita lakukan?

            Menulis! Ya menulis. Menulis apa saja. Ungkapkan semua
perasaan dalam bentuk tulisan. Tuangkan semua pemikiran dalam kata-kata.
Ceritakan kesedihan, teteskan air mata dalam bentuk kalimat dan lakukan seperti
sedang curhat kepada orang lain. Mungkin inilah yang dimaksud menulis juga
dapat menjadi terapi kejiwaan.

            Maki-makilah orang yang dibenci dalam deretan huruf.
Berilah ujung-ujung kalimat dengan tanda seru yang banyak. Coba ungkapkan pula
tanda seru itu dalam bentuk kata, kalimat dan kalimat.

            Sedang dalam keadaan gembira? Cobalah ungkapkan bukan
dalam bentuk traktiran, sampaikan kegembiraan dalam bentuk tulisan. Ucapkanlah
rasa syukur kepada Allah -selain dalam bentuk ibadah- dalam bentuk untaian
kata. Sampaikanlah rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat
mewujudkan kegembiraan yang dirasakan.

            Mungkin hal-hal di atas merupakan solusi bagi mereka yang
sulit memperoleh ide. Sampaikan saja hal-hal yang ada di dalam perasaan dan
pikiran.

            Selain itu, kita juga dapat menyampaikan mengenai hal-hal
yang kita sukai (hobi), suatu bidang yang banyak kita ketahui. Ceritakan pada
khalayak ramai hobi kita yang bermain bola. Bagaimana pentingnya kerjasama
dalam bermain bola atau futsal. Ungkapkan kegembiraan ketika berhasil
menyarangkan bola ke gawang lawan. Ungkapkan penyesalan ketika berhasil
menyarangkan bola ke gawang sendiri. Sampaikan kekesalan ketika teman tidak
berhasil menyarangkan bola ke pihak lawan, padahal operan yang kita lakukan
sudah cukup bagus.

            Bukankah contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa menulis
dapat dilakukan tanpa adanya penelitian, tanpa membuka-buka berbagai rujukan,
tanpa perlu adanya wawancara?

arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

Apakah demonstrasi & turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
15.

[Ruang Lobby] Selamat Datang sahabat SK

Posted by: "kangdani@sekolah-kehidupan.com" kangdani@sekolah-kehidupan.com

Mon Dec 29, 2008 2:59 am (PST)

Assalamualaikum Wr Wb

Selamat pagi, siang, sore dan malam.

Sahabat SK yang super! (MT mode on), terutama buat para newbe (nunjuk
hidung)wellcome.. selamat datang, selamat bergabung di sekolah yang
sebenarnya, dimana kita akan belajar tentang hidup dan kehidupan.

Di komunitas ini, kita semua diberikan kesempatan menjadi guru, dan
sebaliknya di saat lain kita semua diberikan kesempatan menjadi murid
kembali.

Selamat datang para guru, selamat datang para murid. Silahkan menjadi guru
atau murid yang baik. Buatlah tulisan tentang kehidupan dalam bentuk
cerita yang menarik, sehingga dapat menjadi inspirasi, motivasi untuk
semua.

Jangan lupa untuk melihat-lihat web sekolah kehidupan di
www.sekolah-kehidupan.com, atau klik link berikut:

http://sekolah-kehidupan.com/home.php?suser=kang_dani&sId=bb5b77546af2d697c0402486c366bb96&act=r_artikel_full&vId=112

di sana ada banyak hal yang bisa kita share bersama, sahabat SK juga bisa
mendownload buletin SK edisi desember dalam bentuk pdf. jangan lupa ikuti
juga lomba menulis tentang ibu, info lengkapnya bisa dilihat di sini:

http://sekolah-kehidupan.com/home.php?suser=kang_dani&sId=bb5b77546af2d697c0402486c366bb96&act=agenda&vId=5

Semoga betah dan menjadi murid yang berprestasi. Salam hangat dari kami

Sekolah-Kehidupan.Com
Ketua (an)

Dani Ardiansyah

Recent Activity
Visit Your Group
Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Group Charity

One Economy

Helping close the

digital divide

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: