Hati yang Terperih
By: agussyafii
Malam sudah menunjukkan jam 11. Mamahnya icha datang, bersama icha dan omnya. Mamahnya mengatakan bahwa dirinya menyerahkan icha pada keluarga kami. Kami menyambut dengan bahagia sebab kebahagiaan kami sekeluarga adalah menanti kehadiran Icha dikeluarga kami.
Sejak ayahnya icha meninggal, sang ibu sibuk mencari nafkah. ditengah kesibukannya anak-anaknya diserahkan kepada neneknya. kegiatan diluar rumah anak-anaknya sang ibu tidak pernah tahu.
Dengan mata berkaca-kaca mamahnya bertanya, "Icha, memang mau jadi SPG seumur hidup kayak mamah?" "Kalo Icha sayang mamah, Icha mesti sekolah dengan baik. Mamah tidak bisa membantu Icha belajar." Icha menangis. Mamahnya menangis.
Kasih seorang ibu begitu tulus. Ketulusannya demi kebahagiaan anaknya disetiap tetes air mata sang ibu. saya bisa merasakan getaran kepedihan yang dirasakan mamahnya icha. Kepedihan itu menyengat hati yang terperih.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. 31:14).
Wassalam,
agussyafii
+++
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye "Untukmu Ananda." sebuah kampanye pengasuhan anak-anak yatim program Ananda. selanjutnya silahkan kirimkan dukungan dan kepedulian anda kepada "Untukmu Ananda" di 087 8777 12 431 atau di http://agussyafii.
[Non-text portions of this message have been removed]
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar