Jumat, 23 Januari 2009

[daarut-tauhiid] Tujuh Kelompok Yang Dinaungi Allah

Kontributor: Redaksi


Wednesday, 21 January 2009


Tujuh Kelompok Yang Dinaungi Allah
Senin,19 Januari 2009

ÞÇá ÑÓæá Çááå Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó :
ÓóÈúÚóÉñ íõÙöáøõåõãú Çááøóåõ Ýöí Ùöáøöåö¡ íóæúãó áóÇ Ùöáøó ÅöáøóÇ Ùöáøõåõ¡
ÇáúÅöãóÇãõ ÇáúÚóÇÏöáõ¡ æóÔóÇÈøñ äóÔóÃó Ýöí ÚöÈóÇÏóÉö ÑóÈøöåö¡ æóÑóÌõáñ
ÞóáúÈõåõ ãõÚóáøóÞñ Ýöí ÇáúãóÓóÇÌöÏö¡ æóÑóÌõáóÇäö ÊóÍóÇÈøóÇ Ýöí Çááøóåö¡
ÇÌúÊóãóÚóÇ Úóáóíúåö æóÊóÝóÑøóÞóÇ Úóáóíúåö¡ æóÑóÌõáñ ØóáóÈóÊúåõ ÇãúÑóÃóÉñ
ÐóÇÊõ ãóäúÕöÈò æóÌóãóÇáò¡ ÝóÞóÇáó Åöäøöí ÃóÎóÇÝõ Çááøóåó¡ æóÑóÌõáñ ÊóÕóÏøóÞó
ÃóÎúÝóì¡ ÍóÊøóì áóÇ ÊóÚúáóãó ÔöãóÇáõåõ ãóÇ ÊõäúÝöÞõ íóãöíäõåõ¡ æóÑóÌõáñ
ÐóßóÑó Çááøóåó ÎóÇáöíðÇ ÝóÝóÇÖóÊú ÚóíúäóÇåõ. (ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí

Sabda Rasulullah saw : "Tujuh kelompok yang dinaungi Allah pada Naungan Nya
dihari tiada tempat berteduh kecuali yang dinaungi Nya, Imam yang adil, dan
Pemuda yang tumbuh dg banyak ibadah pada Allah, dan orang yang hatinya
terikat ke masjid masjid, dan dua teman yang saling akrab karena Allah,
berteman dan berpisah karena Allah, dan pria yang diajak berzina oleh wanita
kaya dan berkedudukan dan berparas indah namun ia menolak dg ucapan : aku
takut pada Allah, dan orang yang bersedekah dengan sembunyi, hingga tangan
kirinya tak tahu bahwa tangan kanannya bersedekah, dan orang yang ketika
mengingat / menyebut Allah mengalir airmatanya" (Shahih Bukhari)

ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Maha Raja Yang Kekal dan Abadi, yang telah
membangun istana – istana yang megah dan mewah yang kekal dan abadi untuk
hamba – hamba beriman. Telah dibangun dengan semewah – mewah dan semegah –
megahnya. Menjadi semakin indah dan semakin mewah dengan amal – amal ibadah
hamba – hambaNya dan Allah menyiapkan anugerah yang melebihi segenap
anugerah. KeridhoanNya yang abadi untuk hamba – hambaNya yang beriman.
Demikian sepanjang waktu dan zaman, sepanjang turunnya Adam alaihi shaalatu
wassalam hingga Nabi terakhir Rahmatan Lil Alamin (Sayyidina Muhammad Saw).

Kebangkitan Sang Nabi Saw 14 abad tahun yang silam membawa terbitnya
matahari Alquran dan Risalah. Menuntun kepada kemuliaan, menyampaikan
tarbiyah nabawiyyah seagung – agung pembinaan, membuat jiwa yang kotor
dengan seluruh sifat yang hina menjadi jiwa yang suci dengan sifat yang
luhur. Jiwa – jiwa yang paling menyukai kehinaan, kejahatan, kekejian,
kekotoran dan segala sifat tercela. Dituntun oleh cahaya terang – benderang
yang diciptakan oleh Allah yang dikenali dengan sirajan muniira (pelita yg
terang benderang sebagaimana firman Allah swt) Sayyidina Muhammad Saw.
Terang – benderang jiwa mereka dengan seluruh sifat yang luhur hingga tidak
tersisa sifat yang mulia dan suci di alam terkecuali ada pada Para Sahabat
radiyallahu anhum wa ardhahum.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu dikatakan didalam syair mulia : Kita ini memiliki bulan
purnama yang tiada pernah terbenam, matahari yang selalu bersinar dan tiada
pernah terbenam yaitu tuntunan Nabi Muhammad Saw yang selalu mengajak dan
menerangi hamba – hambaNya dari kegelapan menuju terang – benderang. Dicipta
oleh Allah. Syamsur Risalah, Sirajan Muniira (Matahari bimbingan ilahi,
Pelita yg terang benderang) Sayyidina Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat, semakin jiwa itu mendekat kepada tuntunan Sang Nabi Saw
akan semakin Allah bimbing ia kepada keluhuran walaupun belum saat ini
barangkali tapi akan segera muncul padanya keluhuran dan hal itu pasti.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Istana termegah dan termewah di surga adalah Istana Muhammad Saw. Semoga aku
dan kalian diijinkan Allah kelak sering berkunjung ke Istana Nabi Muhammad
Saw. Berjumpa dengan Ahlul Badr, berjumpa dengan Muhajirin dan Anshar dan
semua orang – orang yang shalih dari zaman ke zaman, dari generasi ke
generasi. Amiin

Rabbiy Rabbiy.. sungguh kami telah melihat banyaknya orang – orang yang
dimuliakan oleh orang Islam padahal mereka tidak pernah menyebut Nama Allah.
Orang yang shalat, orang yang puasa, orang yang zakat tapi hatinya mencintai
dan mengagungkan orang yang tidak pernah sujud pada Allah Swt. Rabbiy benahi
jiwa muslimin – muslimat dan muliakan orang – orang yang dicintai Allah dan
khususnya Nabiyyuna Muhammad Saw.

Hadits yang telah kita baca tadi, 7 kelompok yang dinaungi oleh Allah dihari
tiada naungan kecuali naungan Allah. Tentunya banyak amal – amal mulia
selain ini. Bukan hanya 7 ini tapi disini ada 1 khususiyyah dan tentunya ada
ayat kemuliaan tentang hadits kemuliaan birrul walidain, ada juga hadits
tentang kemuliaan jihad dan juga hadits tentang kemuliaan lain – lainnya.
Akan tetapi Rasul saw menyimpulkan ada 7 kelompok disini. Masih banyak
lainnya tapi Rasul saw dalam kesempatan ini menyebutkan 7 kelompok. Siapa
mereka?

Didalam riwayat Shahih Bukhari beberapa kali hadits ini teriwayatkan (lebih
dari 4X teriwayatkan) hadits yang sama namun dengan urutan yang berbeda.
Jadi kita tidak mengklasifikasikan mana yang pertama, yang paling afdhol
atau yang terakhir. Karena hadits ini berkali – kali teriwayatkan, urutannya
ada yang berbeda.

Yang Pertama adalah Imam yang adil (pemimpin yang adil). Pemimpin yang adil
adalah tugas dan beban yang sangat berat. Oleh sebab itu dijanjikan oleh
Sang Nabi saw ia berada didalam naungan Allah di hari tiada naungan kecuali
naungan Allah. Apa maksudnya? Disaat matahari 1 jengkal diatas kepala mereka
di padang mahsyar, hanya orang – orang yang dinaungi oleh Allah, ia tidak
terkena terang – benderang teriknya matahari. Mereka dalam kesejukkan.
Siapa? Diantaranya 7 kelompok itu. Pemimpin – pemimpin yang adil. Kita lihat
bagaimana Sang Nabi Saw, tentunya panutan yang utama dari semua panutan
adalah Sayyidina Muhammad Saw.

Beliau saw menghakimi dan mengadili, namun pada tempatnya dan jelas.
Sebagaimana ketika telah selesai kejadian perang uhud. Disaat kejadian salah
satu peperangan. Riwayat Shahih Bukhari, Rasul saw membawa ghanimah (hasil
rampasan perang) bukan di perang uhud. Dan disaat itu ghanimah ini dibagi –
bagikan kepada muhajirin dan muallaf. Muhajirin adalah orang yang berangkat
dari Makkah meninggalkan rumahnya dan meninggalkan perdagangannya dan
hartanya untuk berhijrah ke Madinah Al Munawwarah. Maka diberikanlah harta –
harta ghanimah itu kepada para muhajirin dan muallaf (orang yang baru masuk
Islam). Anshar tidak diberi. Maka ada diantara kaum anshar yang nyeletuk
"kalau bagian jihad kami dipanggil, kalau pembagian ghanimah kami tidak
diberi". Rasul saw mendengar, sampai ke telinga Rasul saw hal itu. Maka
dipanggil oleh Sang Nabi saw kaum anshar semuanya. "Wahai kaum anshar,
kuberikan harta keduniawian kepada muhajirin dan muallaf dan kuberikan
diriku untuk kalian", "mereka pulang membawa harta dan kalian pulang membawa
aku", kata Rasul. "Apakah kalian puas?" maka berteriak kaum anshar dengan
gembira "cukup ridho ya Rasulullah kami senang, pulang kami membawamu ke
kampung kami".

Dan memang Rasul saw itu pulangnya ke Madinah Al Munawwarah, tidak ke Makkah
atau kemana. Demikian cara beliau saw menangani. Tentunya Sang Nabi saw bisa
bicara dengan lugas dan tegas "wahai kaum anshar, kalian bukan orang yang
butuh, yang butuh muhajirin dan muallaf. Kalian punya tanah, kalian punya
harta, kalian punya toko, kalian menguasai pasar, sedangkan mereka tidak".
Pantasnya Rasul berkata seperti itu tapi Rasul saw tidak mau menyakiti
mereka. Namun tetap tidak memberikan kepada anshar tetapi menghibur kaum
anshar dengan ucapan "aku memberikan diriku untuk kalian". Demikian imam
yang adil pada tempatnya namun selalu berusaha didalam tawassuth
(dipertengahan tidak condong pada salah satu) dan juga adil disini adalah
selalu berusaha untuk menenangkan jiwa mereka menerima keadilan itu.

Hadirin – hadirat, demikian dengan khalifah – khalifah selanjutnya.
Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq radiyallahu anhum, Sayyidina Umar, Sayyidina
Ali, Sayyidina Utsman. Mereka adalah pemimpin – pemimpin yang adil. Dan
mereka sebagaimana diriwayatkan ketika Sayyidina Umar bin Khattab
radiyallahu anhu didatangi seorang yang mengadukan. Pengaduannya "wahai
amirul mukminin, tetanggaku mencuri dariku. Aku minta dia dihukum".
Dipanggil tetangganya "apa hukumannya?", "hukumannya potong tangan, potong
tangannya wahai amirul mukminin karena dia mencuri dari hartaku". Maka
Sayyidina Umar bin Khattab bertanya kepada sang pencuri "kenapa kau
mencuri?", "lapar ya amirul mukminin". Merah padam wajah Sayyidina Umar bin
Khattab seraya berkata "wahai engkau yang dicuri, engkau yang akan kuhukum".
Diberi hukuman 'itaab, apa itu itaab? yaitu hukuman, bisa penjara bisa
denda. "Kenapa yg dicuri yg dihukum..?", "karena tetanggamu lapar, kau tidak
tahu..!!". Demikian imam yang adil.

Hadirin – hadirat, disaat sekarang ini banyak sekali musuh – musuh Islam
yang berusaha menghancurkan keimanan muslimin dengan menyebut hukum – hukum
Islam yang mereka rasakan tidak adil atau kejam. Diantaranya hukum rajam
bagi pezina, diantaranya hukum potong tangan bagi yang mencuri. Tentunya hal
ini tidak bisa diputus satu – persatu. Syari'ah Islamiyyah tidak bisa
diputus satu – persatu tapi justru bagaikan rantai yang saling mengikat.

Hukum potong tangan tidak bisa diberlakukan terkecuali sudah ada Baitul Maal
yang menjamin tidak ada orang yang lapar. Buktinya Sayyidina Umar bin
Khattab menghukum orang yang dicuri bukan orang yang mencuri. Ini
menunjukkan kalau sudah suatu wilayah mempunyai baitul maal, tidak ada yang
kelaparan, semua yang lapar sudah disantuni, semua yang fakir disantuni dan
masih ada yang mencuri maka diberilah hukum potong tangan. Betapa kejamnya,
kenapa? agar supaya ia malu dan malunya itu membuat orang lain tidak berani
mencuri. Demikian di dalam Islam, kelihatannya hukumnya terlalu kejam tetapi
kalau seandainya saja hukuman itu ringan, akan banyak orang yang berbuat
tapi sebelumnya benahi dulu penyebab – penyebab yang membuat hal itu agar
tidak terjadi terkecuali oleh orang – orang yang betul – betul memiliki
sifat yang tercela. Ini contohnya yang pertama.

Dan yang kedua mengenai zina. Muncul pertanyaan pada saya di website, di
surat dan lain sebagainya. Ada yang berbicara di televisi katanya "hukum
orang yang berzina itu tidak akan bisa dihapus dosanya terkecuali dengan
dirajam atau dicambuk bagi yang belum menikah". Betul itu, tapi di wilayah
yang sudah berjalan dengan khilafah islamiyyah. Tidak ada ikhtilath (campur
baur antara pria dan wanita), tidak ada lagi gambar porno di jalanan, tidak
ada lagi film yang mengajarkan tarbiyah untuk berbuat zina di televisi,
tidak ada lagi wanita membuka auratnya. Kalau sudah aman seperti itu, hukum
rajam berjalan bagi mereka yang bersumpah 4X dengan Nama Allah bahwa ia
betul – betul berzina, lalu dihukum rajam. Kalau ada yang mengaku si fulan
berzina, tidak bisa dilakukan hukum rajam terkecuali 4 saksi. 4 saksi yang
menyaksikan malihatnya berbuat zina. Bukannya laki dan perempuan masuk kamar
berdua, keluar pakaiannya terlihat agak acak – acakkan, tidak cukup itu.
Tapi harus melihat perbuatan jima' dan zina dengan matanya sendiri (4
orang).
Ini kan mustahil..!, terkecuali kalau yang memperbuatnya di jalanan atau di
tempat umum atau ia sendiri yang memintanya. Dan Rasul saw sendiri ketika
diminta seseorang yang telah berzina meminta dihukum rajam, beliau tidak
langsung mengatakan "oh..kau berzina, langsung dihukum". Tidak, beliau
berkata "apakah kau ini gila?", "tidak ya Rasulullah", "apakah kau ini
tidur?", "tidak ya Rasulullah". 4X ia bersumpah lalu dijalankan hukum itu.
Jadi kalau melihat hukum jangan dipotong – potong. Benar hukum zina itu
dirajam tapi kalau sudah terjadi khilafah islamiyyah. Pria dan wanita sudah
tidak ada percampuran, tidak ada lagi gambar porno, film porno dan lain
sebagainya sudah aman, masih berzina juga apalagi di depan umum, pantas
dirajam. Kenapa? supaya yang lain tidak ikut – ikutan berbuat hal itu karena
yang pantas berbuat itu adalah orang – orang yang benar – benar mempunyai
sifat yang keji dan perbuatan itu membuat ia terhapus dari dosanya.

Hadirin, lalu kalau pezina zaman sekarang, apa hukumannya? hukumannya adalah
taubat kepada Allah Swt. Apakah bisa diampuni? tergantung taubatnya. Apakah
40 tahun amalnya tidak diterima? ya, kalau 40 tahun ia menunda taubatnya.
Allah Swt melimpahkan pengampunan secepat orang itu bertaubat. Semakin cepat
orang itu bertaubat, secepat itu pengampunan Allah Swt.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
(Firman Allah) "Terkecuali mereka – mereka yang beriman dan beramal shalih,
bertaubat dari dosa – dosanya. Allah ganti dosa – dosanya dengan pahala (QS
Alfurqan 70) bukan dihapus, tapi diganti dengan pahala. Demikian dahsyatnya
sambutan Kasih Sayang Illahi bagi mereka yang mau bertaubat.

Kita baru dengar malam ahad yang lalu, Guru Mulia kita menyampaikan
kemuliaan orang orang yg bertobat, semoga kita menjadi orang – orang yang
bertaubat, lalu seandainya diantara kita masih ada yang berat melakukan
taubat, semoga dicabut berat dari hati kami untuk melakukan taubat. Sebagian
diantara kita merasa dalam hati kalau aku taubat nanti, besok berbuat lagi
maka belum berani taubat. Taubat sekarang, besok serahkan pada Allah. Kalau
besok terjebak dosa lagi, taubat lagi besok. Jangan bosan – bosan bertaubat
kalau seandainya tidak bosan berbuat dosa.

Kita zaman sekarang bosan bertaubat tapi tidak bosan berdosa. Meskinya
sebaliknya kalau tidak maka biarkan berbarengan, dosa taubat dosa taubat
dosa taubat, jangan tinggalkan 1 dosa terkecuali diikuti 1 taubat. Lalu
bagaimana nanti kalau dosa lagi, munafikkah ?. (jawabannya) Bukan urusanku
masa yang akan datang, nanti masa yang akan datang kita serahkan pada Allah.
Aku mau taubat dari sekarang dari semua yang dilarang Allah. Bagaimana nanti
kalau berbuat lagi? aku akan bertaubat lagi. Sebagaimana aku selalu terjebak
dalam dosa, akupun tidak akan bosan untuk bertaubat kepada Allah. Orang
seperti ini akan dibimbing oleh Allah dan ia tidak akan wafat terkecuali
dalam keadaan orang yang bertaubat.

Hadirin, yang kedua adalah pemuda yang tumbuh didalam ibadah kepada Allah.
Yang masih muda ibadahnya, mulai dari usia muda usdah banyak ibadah. Siapa
mereka? diantaranya kita. Oleh sebab itu Guru Mulia kita Alhamdulillah 2X
hadir di majelis kita. Malam selasa di MONAS beliau hadir, malam minggu
tidak ada jadwalnya diajukan beliau mau hadir lagi. Kenapa? Karena Pemuda.
Karena Rasul saw bersabda "saat pertama kali risalahku bangkit, pemuda yang
membantuku menegakkan risalah dan orang – orang yang tua meninggalkanku dan
mendustakanku". Agama ini bangkit dengan kebangkitan pemuda, kemerdekaan
negara ini didapatkan dengan pemuda. Demikian hadirin – hadirat, dan juga
kemajuan Islam ini akan muncul dengan kebangkitan pemuda yang ingin
membenahi wilayahnya sendiri.

"Innallaha laa yughayyiru maa biqaumim hattaa yughayyiru maa bi anfusihim"
QS. Ar-Ra'd : 11 (Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum mereka sendiri
yang mau merubahnya). Itu sebagian orang mengatakan "ya sudah kalau ia sudah
tidak mau merubah dirinya, Allah tidak akan merubah suatu kaum". (Tidak
demikian), Justru ini janji Allah. Kalau suatu kaum ada diantara mereka yang
ingin merubah dirinya, merubah kaumnya menjadi baik, maka Allah yang akan
merubah kaum itu menjadi baik. Karena Allah berkata "Aku tidak akan merubah
suatu kaum sampai mereka sendiri yang merubah dirinya". Berarti jika ada
yang ingin diantara mereka merubah keadaan kaumnya, Allah yang akan
merubahnya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika salah seorang pemuda keluar
terburu – buru setelah wudhu masuk kedalam shaf shalat. Salah seorang
sahabat berkata "law ra aahu Rasulallah La ahabbahu", pemuda seperti ini
kalau Rasulullah melihatnya akan mencintainya. Karena Rasul saw saat itu
telah wafat. Menunjukkan apa? pemuda ini, hanya wudhu lantas buru – buru
masuk kedalam shaf shalat. Para sahabat pada saat jamaah pertama sudah
melakukan shalat, jamaah kedua datang, pemuda ini setelah wudhu terburu –
buru masuk ke shaf untuk ikut shalat berjamaah. Berkatalah salah seorang
sahabat yaitu Abdullah Ibn Umar "kalau Rasulullah melihat ini, pasti
Rasulullah mencintainya". Rasul itu menyukai pemuda, Rasulullah itu
mencintai pemuda.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah Swt membenahi kita semua, khususnya yang dari Jakarta ini dan
di seluruh wilayah Barat dan Timur dengan kebangkitan pemuda yang mencintai
Allah dan Rasul-Nya, memuliakan Nabi Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Yang ketiga adalah orang yang hatinya selalu terikat pada masjid. Hatinya
cinta masjid walaupun tidak sellau berada di masjid. Masjid tempat yang ia
jadikan sebagai tempat yang nikmat. Tempat yang dijadikan tempat ketenangan
adalah masjid.
Hadirin, sifat seperti ini sirna diantara muslimin khususnya pemuda. Kalau
sedang datang gundah, para pemuda kita khususnya tentunya mencari tempat
hiburan (café, diskotik barangkali) tapi kita tentunya coba dan coba cari
ketenangan itu di masjid. Gundah saya ini mau cari ketenangan, coba masuk ke
masjid. Kau akan dapatkan ketenangan yang jauh lebih daripada di pasar –
pasar, di tempat – tempat café, atau direstoran atau tempat lainnya. Enak
ini makan dipinggir jalan sambil menenangkan diri kita, Wallahi kesejukkan
yang ada di masjid akan kau dapatkan lebih dari itu. Untuk apa? untuk
mendapatkan ilmu.

Tadi yang pertama Imam yang adil dinaungi nanti oleh Allah di yaumal
qiyamah, yang kedua pemuda yang tumbuh didalam taat pada Allah Swt (semoga
kita dalam kelompok ini, amin). Yang ketiga orang yang hatinya terikat
dengan masjid, senang dengan masjid, asyik dengan masjid.

Sekarang dimasa ini, orang lewat masjid itu tidak ada bergetar hatinya. Di
zaman dulu, Sayyidina Umar bin Khattab radiyallahu anhum ada 2 orang
mengangkat suara agak keras di masjid nabawiy, dipanggil oleh Sayyidina
Umar. Riwayat Shahih Bukhari. "sini kalian", "min ayna antumaa?"orang mana
kalian ini?, "orang tha'if", maka berkata Sayyidina Umar ra : "law kuntuma
min ahli hadzal balad La awja'tukuma, tarfa'aan ashwaatakumaa fi masjidil
Rasulillah saw" untung kalian orang ba'da tha'if (dari luar Madinah) kalau
kalian orang sini, kata Sayyidina Umar "akan aku hukum kalian karena berani
mengeraskan suara di masjidnya Rasulullah saw". Demikian adabnya Sayyidina
Umar bin Khattab ke masjidnya Rasul saw. Mengangkat suara tidak boleh
padahal ayatnya untuk Sang Nabi saw bukan untuk masjid nabawiy.

Ayat turun "..laa tarfa'u ashwatakum fauqashawtinnabiy wala tajharuu lahuu
bilqauli kajahriba'dhikum liba'dhin antahbatha a'malukum wa antum laa
tasy'urun" QS. Al Hujurat : 2. Didalam surat Al Hujurat, ayat itu dilarang
mengeraskan suara dihadapan Rasulullah bukan di masjid tetapi setelah Rasul
saw wafat pun Sayyidina Umar menjaga itu di masjid nabawiy.

Hadirin, masjid adalah tempat Baitullah (rumah keridhoan Allah, istana
keridhoan Allah) yang di pintu – pintunya berdiri para malaikat yang
mencatat mereka yang masuk kedalamnya. Catat yang masuk kesini, kalau kita
masuk ke istana kan ada penjaganya. Kalau dimasjid ada juga malaikat yang
menyaksikan mereka yang hadir di masjid dan mereka berkata "Allahumma
firlahum allahumma warhamhum" Wahai Allah ampuni dia, Wahai Allah sayangi
dia, sepanjang kalian duduk di masjid. Hadirin, cari ketenangan di masjid,
ikat hati kita dengan masjid, makmurkan masjid niscaya kau akan dinaungi
Allah Swt disaat tiada naungan kecuali naungan Allah Swt.

Yang keempat adalah "rajulan tahaabbaa fillah", 2 orang teman atau orang
yang berteman karena Allah. Bukan karena bisnis, bukan karena teman sekolah,
bukan karena tetangga tapi karena Allah. Maksudnya seperti bagaimana?
Seperti kita disini. Yang satu dari Bekasi, yang satu dari Depok, yang satu
dari Jakarta Timur, Jakarta Selatan bertemu disini, kenalan disini. Ini
bukan untuk dagang, bukan untuk apa – apa tapi karena Allah, karena majelis
taklim, majelis dzikir seperti ini. Saling sms kalau tidak saling ketemuan
dimana, majelis malam ahad yang akan datang, malam senin dimana, malam
kamis. Hal seperti ini dihargai oleh Allah Swt dan mereka tidak berpisah itu
juga terkecuali oleh karena Allah. Maksudnya apa? ketika temannya keluar
pindah agama maka ia berubah pula kepada temannya tidak seperti dahulu.
Kenapa? temannya tidak lagi taat kepada Allah Swt.

Beda antara cinta dan perduli, kalau perduli semua kafir yang paling jahat
pun Rasulullah perduli dan mendoakan untuk mereka tapi bukan cinta. Karena
Allah Swt berfirman "laqad jaa akum rasulun min anfusikum a'ziizun a'laihi
maa a'nittum hariishun a'laikum bil mu'miniina raufurrahiim" QS. At Taubah :
128. Sayangnya untuk orang – orang muslimin, untuk yang diluar islam beliau
peduli. Agar apa?, agar mereka masuk kedalam Islam. Sebagaimana riwayat
Shahih Bukhari ketika seorang anak yahudi ada yang mau berkhidmah kepada
Nabi saw tapi belum mau masuk Islam, diterima oleh Rasul saw. Masuk ke
rumahnya Rasul, khidmah kepada Rasul, bawakan sandalnya, bawakan airnya
sampai suatu hari ia sakit dan sakit yang membawa kematian. Rasul menjenguk
yahudi (non muslim), ayahnya yahudi juga. Ketika sakit Rasul melihat ini
anak sudah dekat dengan sakaratul maut maka Rasul berkata "qul
laailahailallah" katakan laailahailallah wahai anak. Pemuda itu tidak berani
menyebut "laailahailallah" terkecuali melirik ayahnya dulu. Ayahnya ijinkan
tidak, ayahnya yahudi juga. Maka ayahnya berkata "athi' abal qasim" taati
abal qasim. Ayahnya tidak mau mengakui Rasulullah saw tapi ayahnya tahu ia
orang baik, yaitu Nabi Muhammad saw, maka ayahnya berkata "taati abal qasim"
maka anak itu mengucapkan "laailahailallah" wafat. Keluar Rasul dari
rumahnya, sahabat melihat wajahnya rasul cerah gembira. "Ya Rasulullah apa
yang membuat engkau sedemikian gembira hingga cerahnya wajahmu", Rasul
berkata "Alhamdulillahiladzi qad hadaah" Alhamdulillah yang telah memberi ia
hidayah. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.

Beda dengan kafir harbi. Ada orang – orang non muslim yang memerangi
muslimin, disebut kafir harby,. Demikian kelompok – kelompok kafir, kelompok
kafir itu ada 2 ada zimmi dan ada harbi. Zimmi adalag kafir yang baik dan
Harbi adalah kafir yang memerangi. Beda hukumnya, sebagaimana ada dalam
riwayat yang tsigah ketika salah seorang yahudi hidup bertetangga dengan
Rasul di Madinah. Orang yahudi hidup di Madinah juga bersama 1 kota dengan
Rasul. Tapi sewaktu – waktu ketika seorang wanita muslimah (tentunya memakai
hijab, memakai jilbab) seorang yahudi usil. Diikatlah jilbabnya itu dengan
salah satu kaki meja dan saat ia berjalan terbuka hijabnya, ia berteriak
(wanita muslimah ini). Muslimin berdiri bangkit, orang yahudi juga berdiri
membela. Terjadi perpecahan disitu, Rasul saw segera membelah perpecahan dan
menahan daripada perpecahan dan mengusir semua yahudi dari Madinah Al
Munawwarah. Kalau damai diijinkan hidup bersama, kalau tidak damai maka lain
halnya. Hadirin – hadirat demikian di Palestina, demikian di Poso, demikian
di Kasymir dan lain – lain.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah 2 orang yang saling menyayangi karena Allah Swt, saling mengenal
karena Allah Swt. Allah Swt memuliakan kita dengan kemuliaan terindah dengan
perkumpulan mulia ini. Masih ada 3 penjelasan lagi tentang kelompoknya,
Insya Allah saya teruskan di malam selasa yang akan datang.

Dan kita bermunajat kepada Allah Swt dan semakin bangkitlah untuk
memperdulikan keadaan muslimin – muslimat.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kita sudah lihat tanda – tanda kebangkitan muslimin sudah mulai dimunculkan
oleh Allah Swt. Sebagaimana Allah sudah menghancurkan Negara Adikuasa Uni
Sovyet dipecah belahkan oleh Allah Swt. Dan sekarang (Allah) telah
menjadikan Negara Amerika Serikat ini jatuh miskin dan demikian Allah Swt
dalam waktu dekat ini semakin kesini semakin berlanjut. Allah mulai mendesak
daripada kekuatan – kekuatan kuffar dan semoga Allah segera membalikkan
kemakmuran kepada muslimin – muslimat dipermukaan bumi..

Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram, kami telah dengar sabdamu Nabi
Muhammad Saw yang menjelaskan bahwa kelak setelah aku wafat akan kalian
lihat perpecahan, akan kalian lihat gempa bumi, akan kalian lihat musibah
–musibah, akan kalian lihat banyak yang mengaku sebagai Nabi dan akan kalian
lihat banyak terjadi pembunuhan dan setelah itu akan muncul kemakmuran yang
menyeluruh di seluruh penduduk bumi bagi muslimin – muslimat dan disaat itu
sabahat berkata "bagaimana keadaan mereka saat itu muslimin muslimat ya
Rasulullah..?", Rasul berkata "bagi mereka sujud sekali lebih baik dari
dunia dan segala isinya". Menunjukkan muslimin muslimat yang mencintai
sujud, yang mencintai ibadah, yang mencintai kemuliaan – kemuliaan yang
dibawa oleh Allah. Mereka itulah yang akan dlimpahi kemakmuran dan jika
muslimin sudah bangkit untuk meninggalkan dosa – dosa menuju taubat, menuju
keluhuran, menuju kemuliaan, itu tanda kemakmuran akan segera dibangkitkan
oleh Allah untuk muslimin muslimat.

Kita lihat sekarang Negara super power ini dihancur leburkan dengan
kemiskinan oleh Allah Swt dan akan semakin dahsyat kehancuran daripada
Amerika, kehancuran Inggris, kehancuran Perancis, kehancuran Negara – Negara
musuh Islam. Akan kita lihat Insya Allah dalam waktu dekat dan Allah akan
makmurkan Negara muslimin muslimat. Rabbiy bangkitkan pemuda - pemudi
muslimin muslimat untuk mencintai Nabimu Muhammad Saw, Rabbiy makmurkan
majelis dzikir, majelis – majelis shalawat dan Rabbiy Ya Rahman Ya Rahim
telah makmur panggung – panggung orang – orang yang bermaksiat, puluhan ribu
yang hadir membayar dengan uang puluhan bahkan ratusan ribu demi memandang
wajah orang yang tidak sujud padamu maka Rabbiy gantikan keadaan muslimin
muslimat, makmurkan majelis yang mengagungkan Namamu, yang menggemuruhkan
Namamu, yang memuliakan Namamu, yang mencintai Nabimu Muhammad Saw.

Ya Rahman Ya Rahim gantikan pemuda – pemuda muslimin muslimat dengan pemuda
yang mencintai Allah dan Rasul, yang bangga memegang bendera Rasulullah,
yang bangga dengan pakaian sunnah Rasulullah, yang bangga dengan sunnah
Rasulullah. Ya Rahman Ya Rahim makmurkan bumi Jakarta, makmurkan seluruh
wilayah muslimin muslimat dan tolong saudara – saudara kami di Palestine,
saudara kami di Khasmir, saudara kami di seluruh wilayah Barat dan Timur
yang sedang dalam kesulitan. Pecah belahkan kekuatan musuh – musuh muslimin,
hancur leburkan mereka. Ya Rahman Ya Rahim inilah doa dan munajat.

Ya Dzaljalali wal ikram benahi keadaan kami, keadaan rumah tangga kami,
bangkitkan keinginan kami untuk bertaubat, bangkitkan keinginan kami untuk
meninggalkan kemunkaran Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in'am

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya
Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah…

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: