Selasa, 23 Juni 2009

[daarut-tauhiid] Kisah nyata perjalanan hodup seorang musafir ALLOH



Bissmillahirohmanirohim

Mekah, Selasa 20 Maret 2007 Jam:14.45 Pm

Semilir angin kota suci menerpa wajahku disore hari ini,desirnya terasa lembut menyentuh relung-relung jiwaku. Tak terasa sudah satu bulan aku di kota suci ini. Begitu banyak pengalaman & suasana baru yang aku dapatkan. Sungguh aku tak menyangka bisa datang ke kota para nabi ini. Sudah tiga kali undangan yang ku dapat dariNYA,pada awalnya aku bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak dibidang makanan,dari situlah pintu undangan ke kota suci ini aku dapatkan. Aku mempunyai seorang teman diperusahaan itu yang pernah bekerja di kota suci ini. Sebut saja namanya Bpk Ade Nugroho beliaulah yang menawarkan kepadaku untuk bekerja di kota Makkah al- Mukaromah.
"Agung, mau tidak kamu bekerja di Makkah ?" tanya pak Ade kepadaku.
Dengan spontan aku menjawab. " iya".
"Bekerja dimana pak?" Tanyaku
"Di Hotel Hilton Makkah di depannya masjidil haram"
"Subbhanallah mau sekali saya pak,ingin sekali rasanya melihat kiblatku yang setiap lima kali sehari aku bersujud menghadapnya".
"Ya sudah, buat lamarannya nanti saya akan bawa ke agency".
Setelah pulang bekerja pada hari itu aku langsung membuat lamaran untuk hotel hilton Makkah.
Istriku bertanya, "Kamu buat lamaran untuk dimana?"
"Untuk bekerja di hotel hilton Makkah", jawabku.
"Jangan bergurau kamu", jawab istriku.
"Ya Allah masa hal serius dibuat gurauan.teman satu kantorku pernah bekerja disana lalu sekarang dia ditawarkan lagi untuk bekerja disana".
"Terus kamu ingin bekerja disana ?" tanya istriku
"Masya Allah , nie orang muslim mana yang tidak ingin pergi kesana?" jawabku.
"Iya aku tahu itu , tapi nanti aku dengan anakmu bagaimana?apa kamu tidak memikirkan kita?
lagipula kamu positif HIV,an nanti disana bagaimana ?"
"Ya Allah, sayang justru aku memikirkan kalian berdua makanya aku ingin sekali pergi dan bekerja disana,masalah penyakitku ini aku serahkan kepada Allah mana yang terbaik menurutNYA.."
"Oh,ya sudah kalau itu mau kamu." jawab istriku
Setelah mendengar perkataan istriku,pikiranku kembali kemasa-masa dimana pertama kali aku divonis penyakit yang mematikan itu sekitar tahun 2003. Positif HIV,dua kalimat itu terus menerus menghantuiku selama beberapa tahun ini,memang adanya penyakit itu tidak terlepas dari kesalahan diriku sendiri yang telah mengkonsumsi narkoba. Awalnya coba-coba,sampai akhirnya semua macam jenis narkoba aku coba dari yang hanya dihisap sampai suntik. Dari ganja sampai heroin,dan akibat yang aku terima adalah HIV. Tiga huruf itulah sekarang melekat erat dalam tubuhku.Menyesal tentu saja tapi aku menerimanya dengan lapang dada,karena semua itu aku sendiri yang memilih bukan atas paksaan.Dan aku yakin ada hikmah besar yang tersembunyi dibalik itu.Aku kembali menarik nafas panjang tanpa aku sadari istriku memperhatikan aku dengan wajah heran dan kebingungan.
"Kamu kenapa sih diajak ngobrol malah melamun?"tanya istriku,
Aku hanya tersenyum dan mencium keningnya."tidak apa-apa".

Setelah aku membuat lamaran ,aku langsung memberikan kepada Bapak Ade teman sekantorku itu dan dia membawanya kepada agency yang berlokasi dibilangan JL.otista Jakarta Timur. Tidak lama berselang datanglah panggilan untuk interview di agency,dengan usernya langsung dari hotel Hilton Makkah.Aku di interview dengan Human Resource Hotel Hilton Makkah, Mr Mohamed Mokhtar.
"Assalamualaikum" sapaku pada Mr Mokhtar
"Walaikumsalam warohmatullah" jawabnya.
"How are you today sir?" tanyaku.
"Allhamdulillah I am fine" sambung Mr mohktar
"So you want to apply a job in our Company?"
"Yes sir, I would like to" sambungku
"From where that you graduated ?"
"Iam graduated from economic degree majoring business management".
"You have experience in five star hotel before ?" Tanya Mr mokhtar
"No sir , but I have worked before in a four star hotel in Jakarta as a reception, unfortunately only six month I worked there, because I have another offer from another place".
"What position do you want to apply here in Hilton?" tanya Mr Mokhtar
"If you don't mind I want to apply the same position like I have in the hotel before here in Jakarta".
"What , reception ? but you don't have enough experience, what is the hotel computer system that you used, in the place that you worked before?"
"Its Fidelio, sir."
"Oh same like our system, but still we have procedure, you must have at lease two years experience in reception, if you want to be a reception in our hotel".
"I see, its oke with me. any kind of position,iam willing to learn more with any kind of position if reception not available for me ,as long as I can be near by masjidil haram and I want to see the beautiful land of the prophet Rasullullah and the important is, I want to serv the guest of Allah with all my heart"
"Allahhu Akbar , you have a very strong will. what is your name again?"
"Its Den mas agung sir,or you just can call me Agung"
Ok Agung. we do have position that directly you can serv the guest of Allah". ujarnya dengan semangat.
"What position is that Sir ?"
"Its bell boy ,you know bell boy ?"
"Yes I do know sir,its ok with me sir any kind of position I will take it , as long I can be near by haram and serv the guest of Allah".
`Ok then , your paper I will process more continue and this is your mobile number right ?" tanya Mr Mokhtar sambil menunjuk pada Curriculum Vitae ku.
"Thats correct sir".
"Ok make sure its turn on 24 hours, because you don't know when I will call you right?"sambung Mr Mokhtar.
"Ok sir, Insya Allah I will do that".
"Well , its very nice to see and meet you and I hope that you can join our team as soon as possible".
"Thank you very much sir,I am very appreciated assalamualikum".
"Walaikumusalam warohmatulloh". jawab Mr Mokhtar
Begitu selesai interview aku keluar bertemu dengan Pak Ade,dia langsung bertanya seakan tak sabar ingin mengetahui hasil interview ku tadi.
"Gimana Gung sukses interviewnya?"
"Insya Allah pak , kata beliau saya harus buka hand phone saya 24 jam takut dia telpon nanti saya tidak jawab".
"Oh ya sudah tunggu saja sabar ya".
"Insya Allah , sudah ya Pak saya pulang lebih dahulu"
Dua hari berikutnya aku di hubungi dari pihak agency mereka bilang aku lulus testnya dan dinyatakan akan segera diberangkatkan ke Makkah dengan beberapa persyaratan, salah satunya aku harus melakukan medical check up dahulu. Apakah aku fit atau tidak, disitulah aku berfikir bahwa aku mempunyai penyakit yang belum ada obatnya di dunia ini. Untuk itu aku merundingkan kembali dengan keluargaku,baik dengan istriku,ibuku,ayahku,juga dengan adik-adikku. Mereka semua menjawab tidak usah berangkat untuk bekerja di Makkah,karena mereka menghawatirkan tentang kondisi kesehatanku,mereka bilang "kalau kamu tidak punya penyakit ini silahkan saja,nanti obat antiretroviral kamu gimana mensupplynya?kamu disana sendirian tidak ada sanak saudara dan tidak punya siapa – siapa untuk diajak bertukar fikiran tentang penyakitmu ini,dan kami dengar juga di Arab Saudi mereka memperlakukan orang dengan HIV/AIDS,sangat tidak manusiawi."begitulah sanggahan-sanggahan dari keluargaku yang menganjurkan aku agar berfikir lebih jernih lagi.
Dengan nada yang optimis aku menjawab sanggahan mereka. "Saya masih punya Allah yang selalu mendengarkan keluh kesah hamba-hambanya di dalam senang maupun sedih "
"Iya kami tahu kamu disana di rumah Allah , tapi nanti bila terjadi apa-apa bagaimana? kita tarpaut jarak yang sangat jauh bagaimana mau menolong bila terjadi sesuatu dengan kamu" Tanya semua keluargaku.
Dengan mantap aku berkata."Allah akan memberikan pertolongan pada manusia yang meminta dengan sungguh-sungguh kepadaNYA"
"Ya sudah kalau memang mau kamu seperti itu", sambung ibuku dengan nada acuh.


Namun memang belum waktunya aku bertandang kerumahNYA. Pada bulan Mei 2006,teman-teman yang interview bersama di agency sudah melakukan medical check up dan pembuatan passport. Tapi waktu itu kondisi keuanganku sangat tidak memungkinkan.padahal hanya membutuhkan biaya Rp.250.000,-untuk medical check up dan Rp1.000.000,- untuk pembuatan passport. Aku sangat berat mengeluarkan uang yang menurutku cukup banyak itu,walaupun nantinya yang melakukan medical check up bukan aku,melainkan adik laki-lakiku. Karena aku takut bila aku yang melakukan, akan ketahuan penyakitku ini. Secara fisik Allhamdullilah aku memang terlihat sehat. Namun, bila sudah menyangkut pemeriksaan dalam darah,aku tak berani main-main. Pastilah akan terdeteksi penyakit mematikan yang ada padaku ini. Aku mencoba meminjam uang dengan saudaraku tapi tidak ada yang memberi, lalu aku memberanikan diri meminjam uang dengan Pak Ade.
"Maaf Pak Ade ,jadi tidak berangkat ke Makkah?"tanyaku membuka percakapan
`Tidak tahu deh Gung. Sepertinya tidak jadi deh,soalnya mereka memberikan gaji lebih kecil dari yang saya dapat disini. Ya kalau kamu mau jalan ya silahkan saja".
"Nah itu dia Pak, saya ingin sekali berangkat tapi jangankan untuk membayar semua total recruitment fee yang sebesar Rp4.950.000,-,untuk bayar medical dan membuat passport saja saya tak punya".
"Kalau boleh saya pinjam dari Pak Ade,Insya Allah saya akan ganti sedikit-sedikit bila saya nanti sudah punya rejeki, bisa tidak Pak?" sambungku.
"Sorry gung ,saya juga sedang butuh uang. Anak saya lagi banyak keperluan nih,aduh gimana ya jadi bingung nih saya".
"Oh ya sudah tidak apa-apa Pak.maaf ya kalau saya mau merepotkan".
"Tidak apa-apa lagi Gung. Itu khan gunanya teman,tapi kalau aku lagi ada uang pasti aku kasih pinjam kamu".

Haripun berlalu pikiranku sudah tidak terfokus lagi dengan bekerja di kota suci Makkah Al- Mukaromah. Karena pada bulan Juli 2006 mereka yang interview bersamaku di agency sudah diberangkatkan ke Mekah. Lalu akupun berfikir mungkin belum tiba waktuku untuk berkunjung ke rumahNYA. Seperti biasa aku & istriku melalui hari-hariku dengan bekerja di Jakarta, bangun pagi berangkat bekerja berdua dengan menggunakan mikrolet yang selalu setia mengantarkan kami ke tempat kerja. Mengantar dan menjemputnya kembali serta selalu berkutat dengan kemacetan Jakarta yang semakin hari semakin bertambah parah saja.

Di pertengahan bulan September 2006,saat aku sedang diperjalanan menuju rumah sakit. handphoneku tiba-tiba berdering. Seketika itu istriku menjawabnya
"Hello can i speak to Den mas agung please?"orang yang disebrang telpon berbicara
"Who's speaking please?"
"This is Mokhtar from Hilton Makkah".
"Ok one moment please".
"Assalamualikum Mr Mokhtar , how are you sir?"
"Allhamdulillah fine. Listen Den Mas, I want you to go to agency in Jakarta, because we very need you".
"Wich agency sir?the one that we met before?"
"No,not that one. Do you have email address?"
"Yes I do have sir,its gnuga_zz@yahoo.com".
"Ok I will write down your e mail address then I send you the agency address. I want you to come to that agency and meet Mr Mohammed Fakeeh,tell him that I sent you this e mail and tell him also ,that you have to finalize your papper very soon,ok Den mas?".
"Ok Insya Allah I will do that,thank you very much for your kind attention sir. Wasalamualaikum"
"Ok your welcome, waalaikumusallam"
Kesokan harinya aku langsung membuka e mailku dan langsung aku cetak. Ternyata aku disuruh menghubungi orang-orang yang tertinggal proses pengurusan document di agency pertama. Ada empat nama dan nomor telepon yang tertera selain namaku,nama-nama orang tersebut akan ditempatkan di kitchen Hilton hotel Makkah. Lalu aku hubungi mereka satu-persatu dan hanya satu oranglah yang datang,yang sekarang menjadi teman satu kamarku. Sebut saja namanya Dedi Damhuri. Kami berdua datang ke kantor agency yang ditunjuk Mr Mohktar dalam email. Namun tanggapan agency tersebut sangatlah dingin, aku menunggu Mr Mohammed Fakeeh dari jam 8 pagi hingga jam 9 malam,dia baru datang dan hanya berbicara denganku tidak lebih dari lima menit. Sungguh pengorbanan yang berat tapi aku jalani dengan sabar. Mr Mohammed Fakeeh tidak mau memproses data-data aku dan Dedi hanya dengan selembar email.Yang dia inginkan fax resmi dari Hilton bahwa kita berdua memenuhi syarat dan akan diproses untuk segera di berangkatkan, lalu aku menghubungi Mr Mohktar.
dia menjawab "ok just forget about it .i will make a new plan for you." Haahh , its so simple jawabnya. Aku menunggu dari pagi hingga malam,beliau hanya menjawabku dengan jawaban yang sangat singkat, aku tekankan dalam benakku saat itu mungkin ini ujian dari Allah. Akhirnya pada bulan Oktober 2006 Mr Mohktar datang ke Jakarta,beliau menginap di salah satu hotel berbintang lima di Jakarta. Aku sangat kaget waktu beliau menghubungiku dengan memakai nomor Jakarta,aku diminta datang ke agency yang ketiga bagiku. Aku datangi agency tersebut dan bertemu dengan Mr Mohtar. Karena aku dan Mr Mohktar sudah saling berhubungan via telepon dan email,begitu dia tiba di kantor agency tersebut namakulah yang pertama kali dipanggilnya. Padahal begitu banyak orang orang yang datang untuk melamar, karena agency tersebut membuka lowongan dikoran. Aku terkejut ketika namaku dipanggil. Begitu bertemu dengan Mr Mohktar.beliau langsung bertanya,
"mengapa wajah dan badanku sangat berubah,tidak seperti pertama waktu bertemu pada bulan Mei?"
Aku hanya dapat menjawab "aku sudah putus asa mencari pekerjaan di Jakarta,karena banyaknya saingan dan terlalu sedikit lowongan yang tersedia"
dengan spontan beliau langsung meresponsnya dengan memberi nilai interviewku dengan nilai A. Padahal aku hanya ngobrol biasa dengan Mr Mohtar,tanpa membicarakan perkerjaan yang akan aku jalani di Mekah. Beliau bilang akan merespons lamaranku dengan baik. Allhamdulillah aku menjawab.
semoga Allah memberkati anda dan keluarga.dia menjawabnya dengan tersenyum sambil berkata amin.
Selepas kepergian Mr Mohktar kembali ke Makkah. Aku menunggu lima bulan proses pemberangkatan dari medical check up yang menggunakan darah dan tubuh adikku, sampai pembuatan passport TKI didaerah Tanggerang. Yang memakan waktu dari jam tujuh pagi hingga jam delapan malam lalu pembekalan akhir pemberangkatan khusus TKI yang berlokasi di Jakarta timur,semuanya itu memakan waktu hingga lima bulan hingga aku jadi diberangkatkan ke kota suci ini. Pada awalnya aku tidak ingin berangkat, karena aku tidak mempunyai uang untuk membayar recruitment fee sebesar 6 juta rupiah. Tapi dengan kebaikan dan kemurahaan hati bapak Miftah dan ibu Dewi yang notabenenya adalah menager dan pemilik agency tersebut,akhirnya aku jadi diberangkatkan dengan syarat aku menaruh jaminan ijazahku pada kantor agency tersebut. Mereka berkata, " kamu menaruh jaminan tapi kamu tiap bulan cicil uang recruitment kamu ini.kami tidak mau kamu dipotong gaji disana, yang kami minta hanyalah kejujuran kamu untuk membayar setiap bulannya ".
aku menjawab "Insya Allah pak saya akan melunasinnya."
Allhamdullilah jawabku didalam hati ,akhirnya doaku untuk melihat Baitullah terjawab juga.

Satu hari sebelum pemberangkatanku ke kota suci untuk bekerja disana. Tiba-tiba anakku sakit panas hingga 410 aku dan istriku sangat bingung,akhirnya malam itu juga kami bawa anak kami ke rumah sakit terdekat dan dokter menganjurkan untuk dirawat inap karena harus di infuse dan harus istirahat total. Subbhanallah jeritku didalam hati, ya Allah begitu beratkah langkahku untuk menuju ke rumahMU. Akhirnya aku dan istriku memutuskan untuk dibawa pulang dan barulah keesokan harinya dibawa ke dokter untuk berobat jalan. Sebab untuk dirawatpun kami tidak punya biaya, sedangkan aku masih bingung dari mana uang untuk membayar airport tax besok bila aku jadi berangkat dan untuk bekal peganganku sebelum aku mendapatkan gaji pertamaku.
"Ya Allah ampunilah dosa-dosa hambamu yang hina ini".
Aku terus beristighfar hingga aku sampai dirumah jam empat pagi sehabis mengantarkan anakku ke rumah sakit sedangkan jam sebelas siangnya aku harus ada di airport untuk diberangkatkan ke Mekah.di dalam hatiku berdoa .."ya Allah jika ini memang panggilanMU untuk datang ke Baitullah maka mudahkanlah dan jika memang ini belum waktuku maka Engkaulah yang maha mengetahui mana yang terbaik untuk hambaMU". Tanpa kusadari buliran-buliran air jatuh dari pelupuk mataku. Dan Allhamdullilah doaku di ijabahnnya,Ibuku mendapatkan sedikit rejeki untuk biaya airport tax dan uang peganganku selama aku belum mendapatkan gaji di Makkah. Walaupun tidak banyak, aku merasa sangat bersyukur atas karuniaNYA. Belum habis ingatanku tentang cobaan anakku yang tertimpa sakit, disertai Ibu dan istriku yang sangat berat aku tinggalkan.
Tiba-tiba pesawat yang akan aku tumpangi sudah pergi meninggalkan kami semua. Karena kami para TKI harus menunggu satu orang dari kami yang belum datang. Ya Allah cobaan apa lagi ini. Lama kami menunggu di airport hingga akhirnya kami diberangkatkan dengan maskapai milik BUMN Indonesia menuju Singapura, untuk transit satu malam tanpa diberikan akomodasi untuk istirahat. Jadilah kami para TKI tidur di emperan di dalam Bandara Changi Singapura. Lalu kami menuju Bahrain untuk transit yang kedua kali menggunakan gulf air dengan tujuan akhir King Abdul Aziz airport di Jeddah.
Allhamdulillah setelah melalui perjalanan yang sangat melelahkan, 19 jam dari Jakarta menuju Jeddah dengan dua kali transit di Singapura dan Bahrain. Tibalah kami para TKI berjumlah 11 orang di kota jedah untuk menuju ke kota suci Mekah Al - Mukarommah.

Setibanya kami di kota suci ini tidak ada satu orang pun dari pihak hotel tempat akan kami berkerja yang datang menjemput. Setelah aku dan salah satu temanku yang bernama Noviar menelpon Mr Mokhtar dari telpon umum bandara,barulah ada satu orang yang datang menjemput setelah hampir dua jam menunggu. Masing – masing orang diberikan surat selamat datang dari pihak hotel. yang berbunyi :

Dear all

Welcome to Makkah Hilton & Towers ,Saudi Arabia.I,am deligtted to welcome you to the team and I hope you will find your self at home.
On Wednesday , 7th February 2007,please report to human recourses department at 9 o clock in the morning in order to finalize some formalities.on the same day you will be going through hotel induction & orientation program,which take place on 3 days.
Until,we issued your Iqoma(working permit),we advice you not to travel to any other city then Makkah in order to avoid legal implication.
I wish you the best of everything and I,am confident that you will prove to be a valuable member of the hotel team.
Until we meet , please accept my best wishes and regards.

Hussein Al Marzooq
Human Resources Manager.

Aku membacanya dengan perasaan senang sambil menikmati pemandangan yang ada. Dengan kebesaranNYA terhampar luas pegunungan batu yang sangat tandus dan gersang. Tanpa disadari lidahku mengucap lafazast Allahhuakbar.,Subbhanallah Allah maha besar dan maha suci yang menciptakan bumi para nabi yang begitu indah dipandang mata.perjalananku dari kota Jeddah menuju kota suci Mekah Al-mukaromah memakan waktu kurang lebih satu jam perjalanan,yang dihiasi dengan pemandangan pegunungungan batu.sebelum memasuki kota suci terpampang jelas di hadapanku marka jalan (petunjuk jalan) yang tertulis Moslem only.dan setelah itu ada pos check point.yang memeriksa semua kendaraan yang lewat.para askari (polisi) memeriksa passport/iqomah pada kendaraan yang melintas.tanpa terasa kamipun sampai di akomodasi (housing tempat kami tinggal ) di daeraah aziziah,dekat supermarket , bin dawood.tampak dari luar gedung terlihat bagus dan megah.,tapi begitu kami masuk ke dalam sama seperti rumah susun yang ada di Jakarta malah keadaan disini lebih kotor dan tidak teratur dengan baik.karena yang menetap atau tinggal disini orang dari berbagai macam suku bangsa, ada dari India,Bangladesh,Pakistan,Srilanka,Mesir,Maroko,Philipina,Indonesia.jumlah kami disini minoritas hanya 23 orang pada masa aku bekerja. Malam pertamaku di Mekah aku tidur bersama dengan orang–orang dari Philipina, karena kami belum mendapatkan kamar sendiri. Sungguh ironis kamar yang begitu kecil harus diisi dengan banyak orang. Berselang tiga hari barulah aku mendapatkan kamar sendiri dan Allhamdulillah kamarku ada balconynya menghadap villa tempat peristirahatan pangeran Saudi Arabia. Kamarku terisi dengan tiga orang dari Indonesia dua orang sahabatku yang berbagi kamar denganku bernama Dedi dan Noviar. Singkat cerita setelah tiga hari aku melakukan training, aku mulai bekerja pada hari sabtu. Ada perasaan senang,sedih dan terharu melihat sambutan teman-teman bellboy yang ada. Aku agak terkejut melihat bagaimana cara kerja bellboy di Makkah,yang begitu sangat-sangat berat. Karena frekuensi tamu yang check in dan check out begitu cepat. Sampai-sampai pada hari pertamaku bekerja badan ini terasa sangat pegal dan nyeri disebabkan oleh barang bawaan tamu yang begitu banyak yang harus kita angkat,setiap hari para bellboy mengangkut tas dan koper para tamu paling tidak belasan sampai puluhan bis dan truk yang check ini dan check out.dan mendsitribusikannya ke depan kamar masing-masing tamu berdasarkan list yang diberikan para ketua rombongan. Ini terjadi pada musim yang belum ramai, yaitu pada bulan Januari – Maret akan tetapi bila gerbang umrah dari Indonesia telah dibuka yaitu pada bulan april lebih banyak lagi bis dan truk yang akan datang membawa tas & koper para tamu Allah ini. Pada waktu pertama kali bekerja aku sangat terkejut dengan cara kerja yang begitu berat dalam satu hari kita bekerja 10-11 jam dan bila musim umrah dari asia tenggara & bulan ramadhan tiba jam kerjapun ikut bertambah. Tapi diluar dari beban yang ada niatku hanya satu yaitu melayani tamu ALLAH,seberat apapun rintangan & tantangannya Insya Allah akan aku jalani,aku yakin dan percaya bahwa ALLAH akan memberikan kekuatan dan balasan pahala entah itu langsung ataupun nanti. Pada hari pertamaku bekerja aku mendapatkan uang tips SR 85,-yang aku kalkulasikan kedalam rupiah , kurang lebih Rp200.000,-Subbhanallah aku berucap dalam hatiku ya ALLAH jikalau aku setiap hari aku mendapatkan uang seperti ini aku sangat senang aku bisa menabung untuk keluargaku dirumah.tapi rejeki memang ALLAH jua yang mengatur,tidak setiap hari aku mendapatkan tips yang tetap. Kadang terlalu banyak sampai-sampai aku tidak bisa berkata apa-apa hanya ucapan Allhamdulillah ya ALLAH yang terucap berulang kali bila aku mendapatkan rezeqi lebih pada hari itu. Tetapi bila rezqiku sedikit tetap aku ucapkan Masya Allah lahaula walaquata illabillah,(semuanya terserah kepada Allah tiada kekuatan yang bisa melebihiNYA).

Setelah dua minggu bekerja barulah aku bertemu dengan tamu orang indonesia beliau adalah konsulat jendral R.I yang ada di Riyadh yang ingin melaksanakan umrah. Beliau bernama Bapak Syarif Juhdi & istri (semoga Allah melimpahkan rahmat dan rizqinya kpd beliau). Mereka sangat baik sekali padaku bukan hanya baik dalam hal materi ,tapi beliau tidak segan untuk ngobrol dan bersenda gurau denganku,biasanya pejabat Indonesia selalu acuh dan jaga image didepan umum, lain halnya dengan beliau yang begitu terbuka dan mau bergaul dengan seorang bellboy seperti aku. Allhamdulillah Allah memberikan rezqinya melalui tangan beliau,tanpa tunggu lama aku langsung kirimkan kepada keluargaku di Jakarta. Banyak hal-hal di kota suci ini yang boleh dibilang Allah memberikannya secara langsung kepadaku melalui tangan tangan tamu hotel,ketika aku ingin sekali mempunyai baju ihram untuk melakukan umrah, tapi aku tidak punya uang untuk membelinya Allah memberikannya melalui tangan tamu hotel,dan ketika aku berniat menyumbangkan makanan untuk pengajianku di daerah misfalah, Allah jualah yang memberikan rezqinya melalui cara-cara yang menurutku sangatlah unik dan masih banyak lagi keajaiban yang aku alami dikota suci ini. Dan yang pasti aku ingin satu keajaiban yang sangat aku inginkan yaitu di ijabahnya doaku untuk diangkat segala macam penyakit dalam diriku terutama penyakit yang belum ditemukan obatnya didunia ini yaitu penyakit HIVku, Insya Allah semoga Allah mendengar dan mengabulkan doa-doaku di depan pintu ka'bahNYA amien. Allhamdulilah selama aku bekerja dikota para nabi ini aku sudah menjalankan ibadah umrah,setiap aku ada kesempatan libur tanpa menunggu lama aku pergi beribadah umrah sendiri,karena statusku tinggal dikota Makkah, jadi aku bila ingin berumrah,aku harus mengambil miqat dahulu (keluar dahulu dr kota makkah) kesuatu daerah yang bernama Tan'iem dari sanalah aku memulai ibadah umrahku dengan mandi sunnah di masjid Siti Aisyah dan sholat dua rakaat didalam masjidnya.perjalanan dari Makkah ke Tan'iem hanya membutuhkan biaya SR 2 satu kali perjalanan dengan mengunakan kendaraan umum berjenis minibus,Labaik Allahuma Labaik,Labaik Syarikala Ka Labaik Innal Hamda Wani,mata Walakal Mulk Lasyarikalla.Kalimat Talbiah terdengar merdu di dalam minibus yang aku tumpangi semua orang mengucapkannya pada saat menuju Al-Haram dari Masjid Siti Aisyah,Tan,iem

Tak terasa waktu berjalan sangatlah cepat sudah tiga bulan aku berada dikota suci ini sekarang adalah bulan April sudah musimnya bulan umrah dari Indonesia. Senang sekali rasanya bisa berjumpa dengan orang sebangsa dan setanah air. Begitu banyak orang Indonesia yang datang setiap hari lima sampai delapan bis yang datang & menginap dihotel tempatku bekerja. Ada senangnya dan ada sedihnya menyambut kedatangan jemaah dari Indonesia. senangnya aku bisa berjumpa dan berbicara dengan bahasaku sendiri,sedihnya setiap hari aku harus bekerja 10-12 jam karena begitu banyaknya koper dan tas para jamaah yang harus diangkat. Begitu lelahnya perjuangan yang kulalui setiap harinya,jadwal meminum obat antiretroviral yang aku bawa dari Jakarta pun semakin berantakan,setiap hari aku terlambat 4-5 jam dalam meminum obat antiretroviralku, padahal teorinya aku harus meminum obat itu tepat pada waktunya,tidak boleh terlambat walau satu menitpun karena hal itu akan membuat Virus HIV yang ada dalam diriku resistant atau kebal terhadap obat yang aku minum. Hanya Allah lah yang tahu apakah virus ini sudah resistant atau tidak terhadap obat yang aku minum. Semuanya aku pasrahkan kepada Allah semata.
Lalu datang juga waktunya hati ini menjerit untuk mengadu dan berbicara tentang penyakitku ini akhirnya kuputuskan untuk berbicara kepada chief concierge yaitu Managernya para bellboy yang bernama Bpk Wawan hidayat.semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah kepadanya. Beliau sangatlah nyaman untuk diajak berbicara bertukar fikiran, aku membuka pembicaraan dengan beliau bahwa ada yang sangat penting untuk aku bicarakan. Beliau meresponsnya dengan sangat baik.
"Ada masalah apa gung ..?" lantas aku ceritakan semua dari awal hingga akhirnya aku sampai disini,tiada kata yang terucap, hanya lafadz allah yang keluar dari lidahnya,
"Sabar gung,tawakal & banyak istghfar Insya Allah ada jalan keluarnya." pak Wawan berkata kepadaku.lega rasanya hati ini bisa menuangkan keluh kesahku pada seseorang yang Insya Allah amanah. Setelah aku rasakan waktupun berlalu sangatlah lambat dikota suci ini baru tiga bulan rasanya seperti tiga tahun,apakah mungkin jiwaku belum menyatu dengan kota suci ini?. Terdengar lantunan lagu group musik fire house dari kamar orang Philipina tanpa sadar aku ikut bernyanyi kecil sambil memadangi photo anak dan istriku.

" i guest this time it,s right for us to say we take our time, and life our live together day by day ,make wish send it on a pray,we know our dream can all be true if love we can share. You and ever wonder will you be there for me and you an ever wonder will ber right ones for me, I foundly found the love of a life time " aahhh,sedih lagi hati ini, rindu akan keberadaan keluarga disisiku.

Esok hari timbulah niatku untuk berkunjung ke jabal nur untuk meminta diberi kekuatan kepadaku dalam menjalani cobaan ini ,dengan dihantar oleh teman bellboyku orang burma yang sudah menetap puluhan tahun di Makkah yang bernama Abdel Aziz dan juga bapak Wawan dan sahabatku Noviar, kami berkunjung ke gunung yang sangat bersejarah bagi umat islam yaitu tempat nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertamanya di atas gunung didalam gua Hira. Tak terbayangkan pada zaman itu, Nabi berlari ketakutan menuju rumahnya di Makkah dari atas gunung setelah bertemu dangan malaikat Jibril. Gunung yang begitu terjal dan tandus dengan jalan setapak yang curam di lalui oleh Nabi dengan berlari yang begitu ketakutan setelah melihat malaikat Jibril,hanya Allah lah yang tahu peristiwa pada masa itu. Setelah mencapai puncak gunung kami harus turun lagi ke balik bukit untuk menuju ke gua Hira,jalan masuk ke gua hanyalah lubang sempit yang hanya bisa di lalui oleh manusia dengan jalan menunduk dan miring.gua yang hanya cukup menampung tiga orang saja hari itu cukup sepi hanya kamilah yang ada disana aku sholat dua rakaat meminta kepada Allah " ya Allah kuatkanlah iman hambamu ini mudahkanlah segala yang aku jalani di kota para nabiMU, janganlah Engkau goyahkan Imanku ini setelah mendapatkan hidayahMU ya Allah , ridhoilah hidupku ini,lindungilah aku dan keluargaku dari marabahaya " tanpa terasa air mata ini mengalir terbayang wajah-wajah keluargaku tercinta.setelah itu kami melihat pemandangan yang ada.Subbhanallah
Bertolak dua bulan yang lalu aku masih ingat teman , sahabat yang satu profesi denganku seorang mualaf dari philipina yang bernama joel, tetapi dia mengganti namanya dengan Abdullah.dia sudah tidak kuat lagi bekerja sebagai bellboy,pada hari itu aku menemani dia membuat surat pengunduran diri di emperan toko Perbelanjaan Bin Dawood di depan Masjidil haram,dia membuat surat pengunduran diri dengan menggunakan bahasa arab fusha, dia sangat fasih dalam berbahasa arab karena sebelumnya dia pernah tinggal di Iraq untuk mengajar pada suatu sekolah disana,
"I cant take it anymore Agung,this job its to hard for me"Abdullah berkata kepadaku.
"Its oke Abdullah my brother its up to you to make a choice ,what ever your choice I support you,but by the way do tou have the money to pay the penalty fee? Its quiet big amount Abdullah its cost you SR 6000 not include the airplane ticket ".
"Insya Allah I have that much money , my wife will transfer through western union tomorrow "sambung Abdullah.
"oke then if that's your final choise,I can not argue about it"jawabku.
Hari itu aku menemani Abdullah menemui Bapak Wawan chief concierge kami untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya,yang akan diteruskan kepada Reception Manager Mr Usama Ramadhan,alasan Abullah untuk mengundurkan diri, ada masalah keluarga yang harus diselesaikan segera di Philiphina,yang mengharuskan dia untuk pulang secepatnya.setelah selesai urusannya dengan Mr Usama Ramadhan, Abullah aku antarkan ke Personel Department untuk menyerahkan surat pengunduran diri tersebut.luluh ,dan sedih hatiku melihat sahabatku walupun berbeda negara meninggalkanku.aku berkata " you are my brother , Insya Allah I will not forget you my brother "diapun tak kuasa menahan emosi jiwanya seraya berkata " Agung what ever happen to us here in makkah I will not forget it for the rest of my life,Insya Allah we will meet again in another chance " "Insya Allah Abdullah"timpalku" lalu kamipun bertukar nomor telpon," here's my number in philipine +639052736767,ok take care Agung,good luck with your job "sambung Abdullah.kamipun berpelukan " iam goin to miss you Abdullah "kataku"
me too Agung " sambungnya."
Haripun berlalu semenjak kepergian Abdullah aku kurang bersemangat bekerja ,karena dengan dialah aku bekerja sama dalam mengangkat tas dan barang tamu-tamu Allah. Kita sering bersenda gurau bersama bahkan ada satu pengalaman lucu & unik yang kami alami berdua. Pada waktu itu kami disuruh mengantarkan barang menuju tower 2 untuk VIP guest dan kala itu semua tower kecuali tower 3 & 6 dalam renovasi, jumlah semua tower yang ada hotel kami bekerja ada 6 tower. Kami tidak tahu jalannya, kami sudah tanya dengan senior kami tetapi tetap saja kami tidak tahu arah jalannya.akhirnya kami tersasar di tower 1 yang tempatnya sepi,gelap dan menyeramkan, karena dalam renovasi.kami bukannya takut tapi tertawa terbahak-bahak.," Masya Allah Agung where are we ? " Tanya Abdullah kepadaku." I have no idea brother,I think we got lost " sambungku " I know we got lost but in which tower we are now ? " Tanya Abdullah.i do not know but Bissmilah lets find the way out of here" kataku dan akhirnya Allah menunjukan kami jalan keluarnya dibalik pintu emergency exit ada lorong menuju tower 2,
" Masya Allah Agung its so easy to find the way out, how can we got lost ? "Tanya Abdullah kepadaku." its up to Allah Abdullah Allah lead us the way "sambungku.dan ternyata barangnya sudah ditunggu lewat dari setengah jam lamanya,tamu tersebut menjadi marah dan kami hanya bisa berkata " we are very sorry sir,we are new here, and we got lost "Alhamdullilah tamunya dapat mengerti sungguh pengalaman kecil yang tak dapat kulupakan.

Semenjak kepergian Abdullah aku setiap hari bekerja 10-11 jam lamanya karena begitu banyak rombongan tamu Allah yang datang ke hotel kami. Dengan mengunakan 5 bis beserta barang bawaan yang sangat banyak, belum lagi selesai barang diangkat dari bis-bis tersebut,sudah datang lagi rombongan yang baru dengan jumlah jamaah dan barang bawaan yang lebih banyak dari rombongan yang pertama,begitu seterusnya hingga sering kali aku tidak sempat makan. badan ini terasa remuk Masya Allah aku tidak bisa membayangkan bila musim haji tiba seperti apa kota suci ini , pastinya akan penuh dengan tumpukan koper-koper para jamaah dan manusia . Tetapi ini semua harus kulakukan dengan ikhlas demi keluargaku dirumah, karena sangatlah sukar mencari pekerjaan di negara sendiri, begitu banyak para sarjana muda yang menganggur setelah mereka lulus dan tidak ada yang ingin mempekerjakan orang dengan status HIV yang ku sandang ini, mereka sudah antipati dengan nama HIV tanpa melihat kemampuan dan tidak adanya kepercayaan bagi orang yang berstastus HIV untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan menyambung hidupnya.entah sampai kapan situasi ini berlangsung.hanya Allah yang tahu.
Seperti biasa setelah selesai aku bekerja,aku sempatkan diri ini melepaskan penat untuk beribadah ke Al masjid Al haram,melakukan tawaf atau sholat – sholat sunah lainnya seperti sholah di Hijr Ismail dan makam Ibrahim tak lupa aku berdoa memohon di depan pintu Ka'bah NYA segala doa untuk diriku dan keluargaku agar diberikan ridho NYA dalam menjalani hidup ini.setelah puas batin ini mengadu sambil becucuran airmata kepada NYA, barulah aku pulang menuju tempat akomadasiku yang berada didaerah Aziziah distrik. Tak Lupa bila malam jumat tiba aku mengaji dengan para sahabat yang bekerja bersama di Hilton tidak ketinggalan juga ikut bersama kami mahahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di universitas Ummul Quro Makkah. Kami mengaji didaerah Misfalah dengan mencharter minibus dari utara Al-haram kami semua urungan masing-masing SR2 untuk membayar minibus yang menghantarkan kami ke daerah Misfalah,disana kami membahas hadist&tafsir bersama uztad Amir berasal dari bugis yang sudah menetap lama dimekah.bila waktu bekerjaku sudah selesai aku pulang menuju akomodasiku didaerah aziziah menggunakan bis transportasi milik hotel sungguh unik sekali jikala aku pulang dan pergi di dalam bis transportasi yang disediakan oleh pihak hotel,terdapat berbagai macam bahasa yang terucap dari mulut karyawan hotel,yang didepan ada yang berbicara dalam bahasa urdu (India) , ditengah berbicara menggunakan bahasa bangla(Bangladesh),Pakistan,mesir,maroko,srilanka,dan yang dibelakang pastilah kami orang Indonesia dan Philipina ,minoritas pekerja disini,jadi terpaksa harus mengalah dan duduk paling belakang.pulang ke akomodasi , biasanya aku langsung mandi dan makan mie instan karena masakan atau makanan yang disediakan di kafetaria hotel adalah makanan mayoritas karyawan.seperti Mesir, Bangladesh, dan makanan Arab sendiri jadilah aku setiap hari bila tidak ada makanan di akomodasi aku selalu makan di warung makan Indonesia yang bernama warung mang Udien yang berlokasi di bawah sofitel.karena aku sering dan tiap hari makan diwarungnya aku mendapatkan harga khusus,apapun yang aku makan dan minum semuanya tidak lebih dari SR10.semoga Allah mengganti kebaikan kepada mang Udien dengan berlipat-lipat ganda.

Tiba masanya badan yang sudah digrogoti virus ini melemah,karena beban pekerjaan yang terlalu berat. Dan diriku sudah mulai mudah lelah dan mudah sakit,mungkin karena kekebalan tubuh ini sudah tidak perkasa lagi dan apakah mungkin virus ini sudah resistant karena jadwal minum arvku mundur berjam-jam lamanya.aahhh…,hanya Allah yang tahu,lalu timbulah niatku mengikuti jejak Abdullah untuk mengundurkan diri. Tapi aku kembali berfikir dari mana aku mendapatkan uang untuk membayar peanalty fee? lalu kuutarakan niatku ini pada Pak Wawan Managerku,beliau bilang " sabar gung,tunggu sampai musim haji selasai baru antum pulang " lalu jawabku " ya Allah Pak, sepertinya saya sudah tidak kuat lagi,Insya Allah saya ada uang untuk membayar peanalty fee nya." Aku hanya meyakinkan diriku sendiri akan tetapi aku belum tahu dari mana untuk mendapatkan uang sebanyak itu bila di kalkulasikan kedalam rupiah sekitar lima belas juta rupiah. "
Lalu dengan jawaban yang bijak Pak Wawan berkata " ya sudah keluhanmu ini saya tampung dahulu,jangan terburu-buru, gung,terburu-buru itu adalah pekerjaan setan " jelas pak Wawan. "coba antum sholat isthigharoh,sholat tahajud.didepan Ka,bah,antum khan sering ke Haram kalau pulang ,coba minta diberi petunjuk bagaimana baiknya,jangan takut gung,semuanya bisa terjadi yang penting antum minta dengan sungguh-sungguh,buktinya antum bisa sampai di Mekah walaupun dengan kondisi yang seperti ini."sambungnya lagi. " Insya Allah Pak akan saya jalani nasehatnya ,sukron Jazakumullah"jawabku."
Setelah ada kesempatan bagiku untuk memohon petunjuknya akupun berdoa didalam Hijr Ismail dibawah naungan mizhab Ka,bah , aku memohon." ya Allah berilah aku kekuatan dalam menjalani semua ini,bila pekerjaan ini baik untuk masa depan dan keluargaku,maka mudahkanlah aku dalam menjalaninya, dan bila pekerjaan ini tidak baik untukku,maka pulangkanlah aku ke negaraku dengan jalan MU,dengan jalan yang Engkau ridhoi,dan dengan selamat ,sesungguhnya Engkau maha tahu mana yang terbaik bagi hamba MU lahaula wallakuatta illabillahilaliul adzim ", tanpa terasa air mata ini menetes pada kedua pipiku,terbayang wajah-wajah keluargaku tercinta.bahkan sekarang ketika aku menulis cerita ini selalu terbayang wajah mereka.Masya Allahu Akbar.menangis jiwa dan batinku,aku pasrahkan semuanya kepada MU ya Robb,mana yang menurut MU terbaik akan kujalani dengan ikhlas, fikiranku kembali melayang dari mana aku uang sebanyak itu untuk membayar uang peanalty fee,belum lagi bila agency di Jakarta tahu aku sudah kembali sebelum masa kontrakku habis,merekapun akan menuntut uang kompensasi dari kontrak kerja yang belum berakhir,haahhh,,bingung hati ini.ya Allah kepada siapa aku meminjam uang sebanyak itu ?,apakah aku harus menyusahkan orang tuaku lagi,? Ya Allah sudah tak terhitung jumlahnya aku menyusahkan orang tuaku ,hanya Allah & keluargakulah yang bisa menolongku. mudah–mudahan mereka ada uang untuk aku pinjamkan,dan Allhamdulillah orang tuaku mendapatkan rezki dari NYA. aku bingung mereka bilang uang itu ingin dipakai untuk biaya sekolah SMP & SMA adik-adikku,Masya Allah,berikanlah jalanmu kepadaku untuk menuju pulang dengan selamat.Timbulah niatku untuk menanyakan hasil medical check up ku kepada personnel deparment, lalu datanglah aku ke personnel deparment untuk menanyakannya,merekapun terkejut " you have been medcheck again beside in the hotel clinic ? " Tanya Mr Fazmi personnel deparment Supervisor.
Yes I have at the clinic in al hidaya street " jawabku
"Oh ididnt know that " sambung Mr Fazmi,lalu dia masuk ke ruang personnel deparment Manager Mr Hosein Marzoeq menanyakan tentang hal ini,aku tidak paham apa yang mereka bicarakan,karena mereka menggunakan bahasa arab,tak lama kemudian mereka keluar bersama-sama dari ruangan , Mr Marzoeq bilang ," ok Den Mas tomorrow morning you will going to the hospital,for making your iqomah(working permit dr pemerintah saudi) you have to once again check your healt" aku bingung apa hubungannya iqomah dengan medchek,tapi aku tak ambil pusing , aku tinggalkan ruang personnel deparment menuju lobby hotel untuk kembali bekerja.Tiba-tiba ada sms masuk dari handphoneku " Asalamualaikum,gung mba Evie sudah sampai di Jeddah,langsung mau menuju Madinah,Insya Allah dua hari lagi sampai di Mekah."rupanya kakak sepupuku yang tercinta memberitahukan bahwa dia sudah tiba dan ingin melaksanakan umrah ,Allhamdulillah betapa senang hati ini kakak sepupuku yang sudah aku anggap sebagai kakak kandungku sendiri ada disini.lalu aku menjawab sms tersebut " Insya Allah mba kita bisa bertemu nanti di Mekah,mba menginap dimana ? " tanyaku melalui sms.lalu dia menjawab " mba menginap di hotel Rawasy ,dekat pasar seng."oh ya sudah insya Allah saya datang ketempat mba, kebetulan dekat dengan tempat saya bekerja " jawabku kembali melalui sms.setelah selesai menjawab sms dari kakak sepupuku ,aku kembali bekerja seperti biasa.mengangkat koper,tas dan barang bawaan para jamaah dari satu bis ke bis yang lainnya,dari satu truk ke truk yang lainnya.tak terasa pagipun tiba aku menunggu panggilan dari personnel deparment untuk berangkat menuju rumah sakit seperti yang mereka beritahukan kepadaku kemarin.setelah menunggu dan menunggu dengan hati yang gundah ,barulah selepas ba,da ashar Mr Fawzy (asst personnel deparment manager) menelpon concierge,aku bicara padanya ,dia bilang ditunda besok pagi untuk memeriksakan aku ke rumah sakit.makin tak karuan hati ini rasanya karena menunda masalah,semuanya aku pasrahkan saja kepada Allah." Hasbunallah wanimalwakil nimalmaulla wanimannasir".aku berfikir mungkin personnel deparment kehilangan fileku atau belum bisa beri jawaban yang pasti.aku lepaskan saja pikiranku bekerja. Pada esok harinya jam 10 pagi datang orang dari personnel deparment bersama petugas jawazad (imigrasi) dengan menggunakan sepeda motor diseretnya aku dari lobby hotel masih menggunakan seragam kerja untuk menaiki salah satu motor dari petugas tersebut." fin ruh? " tanyaku dalam bahasa arab yang artinya mau pergi kemana kita? mereka hanya menjawab " iqomah,mustatsfa,halas"
Apa maksudnya ini aku tak mengerti, aku menaiki salah satu motor tersebut dan pergi dari lobby hotel dengan teman-teman yang terpaku melihatku. Diseret naik keatas motor seperti penjahat dengan masih menggunakan seragam hotel dibawanya aku berkeliling dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain sampai akhirnya tiba di rumah sakit yang ketiga yaitu King Abdul faisal hospital,berlokasi di daerah Seisha. Aku dibawa bolak-balik dari satu ruangan ke ruangan lain dari satu lantai ke lantai lain, akhirnya sampailah aku di ruangan isolasi seperti penjara lengkap dengan jeruji besinya, ruangan yang begitu besar yang bisa menampung 15 orang. Kala itu hanya aku yang menepatinya sendirian. Aku bertanya pada mereka mengapa aku dibawa dan dikurung disini ?.mereka tak langsung menjawab ,seraya mengunci pintu dari luar penjaganya berkata
"halas anta Insya Allah bukhra ruh andonesi mafi muskila ( ya sudah anda ingin dipulangkan ke Indonesia besok,insya allah tidak ada masalah jadi jangan takut )".
Begitu penjaga meninggalkan ruangan aku dikurung sendiri, aku berusaha tidak untuk menangis. Lalu yang pertama kali aku hubungi adalah pak Wawan,managerku. Aku bilang aku di rumah sakit king Abdul faisal ,
"Tolong pak mereka menahan saya disini,tolong bawakan obat antiretroviral saya di akomodasi Aziziah".
"Apa gung? Masya Allah , iya –iya ana akan kesana sekarang juga".
Terharu hati ini begitu baik Pak Wawan yang mau mengorbankan waktu dan tenaganya untuk seorang penderita HIV sepertiku ini. sehabis menghubungi pak Wawan,aku langsung telpon istriku,disinilah aku tak kuasa menahan kesedihanku.
"nie, ya Allah aku dipenjara aku dikurung diruangan isolasi" aku berkata pada istriku.
"Hah yang bener kamu jangan bercanda"
"Demi Allah nie,aku dikurung dikrangkeng seperti penjahat"
Iistriku tak kuasa menahan jua tangisnya."Masya Allah.sabar ya , Insya Allah ada hikmahnya dengan adanya peristiwa ini" karena istriku tinggal satu rumah dengan ibuku,otomatis ibuku mendengar dan bertanya
"ada apa kamu menangis?" Tanya ibuku pada istriku.
"Agung, ma..dipenjara disana".
"Ya Allah agung, ibuku langsung berbicara padaku. Masya Allah gung, apa benar kamu dipenjara?"
"Iya ma. saya dikurung dipenjara diisolasi seperti penjahat."sambungku
"kamu salah apa nak?"Tanya ibuku
"Pasti mereka sudah tahu bahwa saya positif HIV jadi saya diperlakukan seperti ini. " sambungku.
"Ya Allah agung mama memang ingin mentransfer uang peanaltymu, tapi mama baru dapat uangnya hari ini, maafkan mama ya nak". ibuku berkata sambil menangis.
"Ga apa-apa, ma..mama ga salah mungkin memang jalannya sudah seperti ini " jawabku.
"Mama bisa Bantu apa nak" Tanya ibuku.
"Bantu doa aja, ma..Insya Allah doa orang tua mustajab..didengar Allah"
"Kamu sudah bertemu dengan mba evie?"Tanya ibuku.
"Belum, ma…dia nanti malam datangnya dari Madinah,nanti saya telpon dia"
"Ya sudah , hati-hati ya kamu disana nak..mama selalu berdoa untukmu gung".
"Terima kasih .ma…"
Lalu istriku berbicara lagi denganku sambil terisak
"Sayang sabar ya ,Insya Allah Allah memberikan jalan keluar yang terbaik untukmu".kata istriku dengan bijak
"iya nie ,Insya Allah jaga anak kita baik-baik ya assalamualaikum" sambungku menutup pembicaraan.
Aku tetap tak kuasa menahan air mata ini ,terbayang wajah-wajah keluargaku tercinta,Tiba-tiba kakak sepupuku menelpon
"Agung kamu kenapa?"tanyanya.
"saya dipenjara mba,dikurung diruang isolasi" jawabku sambil meneteskan air mata.
"Ya Allah,gung mba Evie baru keluar dari hotel di Madinah,Insya Allah nanti malam sampai di Mekah,nanti mba Evie Bantu gung tenang dan sabar ya "sambung kakak sepupuku.
" Insya Allah mba" jawabku. setelah itu aku menghubungi dokter yang sering merawatku di Jakarta Prof Zubairi (dokter special Hiv&Aids).
"Assalamualaikum Prof,ini Agung"sapaku
"walaikum salam agung yang mana ya ? Tanya beliau
"Agung mekah Prof,ya Allah Prof tolong saya,saya diseret ditahan dipenjara diruang isolasi dirumah sakit King Abdul Faisal. ,Mereka tahu saya positif HIV,lalu mereka menjebloskan saya disini,tolong saya Prof,"aku berkata sambil menangis.
"Iya Insya Allah nanti saya hubungi dan koordinasi dengan teman-teman disini,ini nomor kamu yang diMekah ya?"sambungnya
"Iya Prof "sambungku.
"Sabar gung Insya Allah ada jalan keluarnya"jawab Prof Zubairi.
"terima kasih Prof " aku menutup pembicaraan.
Setelah itu handphoneku habis baterainya,Subhanallah ini satu-satunya hubunganku dengan dunia luar,lalu tiba-tiba mati.lahaula walakuata illabillah. aku bingung,sedih,takut semua rasa bercampur baur dihati,tanpa disadari jiwa yang lemah ini memohon pertolongan pada sang Khalik, " Ya Allah janganlah engkau ambil nyawaku ditempat yang seperti ini ,berilah kekuatan pada hatiku,berilah kekuatan iman padaku,kuatkanlah badanku dalam menghadapi cobaanMU ini ".Dengan masih menggunakan seragam hotel yang masih melekat di tubuhku aku mengambil air wudhu lalu sholat dhuhur.dari mulai takbiratul ikhram hingga tahiyatul akhir, air mata ini menetes membasahi pipiku,lama sekali rasanya aku bersujud,aku berdoa …….

Allahuma ya Allah….
Tiada yang maha pengasih dan maha penyayang selain Engkau
Telah banyak karunia yang telah engkau berikan padaku
Telah banyak Engkau limpahkan rizki padaku ditanah suciMU ini
Tak terhingga nikmat Engkau yang aku rasakan
Namun demikian ,aku sering sekali lalai dalam mensyukurinya.
Aku sering sekali membangkang padaMU
Janganlah karena kealpaanku itu Engkau murkai aku ya Allah
Janganlah engkau campakan dan jauhi aku
Akan tetapi teteskanlah ya Allah,seberkas cahayamu dalam Qolbuku
Karena tanpa bantuanMU tak akan mungkin aku bisa selamat dari tempat yang hina ini
Ya Allah hanya engkau yang maha kuat
Aku ini lemah ,maka berilah kekuatan pada diriku
Ya Allah junjungan hati orang-orang beriman
Terimalah ibadahku
Terimalah sholatku
Terimalah sedekahku
Terimalah zikirku
Terimalah umrahku
Maafkanlah bila ibadahku tercampur dengan riya
Ampunilah bila amal sholeh yang aku kerjakan tidak dengan keikhlasan hati
Ya Allah,yang maha pengasih lagi maha penyayang
Janganlah Engkau menghukum aku bila aku lupa akan mengingatMU
Janganlah Engkau tinggalkan aku bila aku lalai dalam mengagungkanMU
Wahai junjunganku
Aku bermohon kepadaMU dengan kekuasaanMU
Janganlah Engkau tutup doaku karena kejelekan amal dan peringaiku
Anugrahkan kepadaku manisnya ampunanMU dan lezatnya MaghfirohMU
Ya Allah kirimkanlah tangan-tanganMU untuk menolongku disini
Kirimkanlah bala bantuanMU untuk mengeluarkan aku dengan selamat dari tempat yang hina ini
Tiada tempat bagiku untuk meminta tolong melaikan hanya kepadaMU
Ya Allah,ya Dzuldzalali Wal Ikram,ya Hayyu ya Qoyum,ya Mailkul kudus
Ya Malikul Mulk,ya Sami ya Mujib,Ya Robb wa takobbal doa,yang maha mendengar lagi maha mengabulkan dengarkanlah & Ijabahlah doa hambaMU yang hina ini ya ALLAH , Lahahawla Wallaquata Illabillah,Salawlah Alla Muhammad Salwlah Alaihi Wasallam Walhamdullilah Hirobbil alamin.

Tak terasa lama sekali aku bersujud kepadaNYA.Setelah sholat aku bingung mau berbuat apa akhirnya kuputuskan untuk tidur.Mata ini terpejam,batin ini menangis pikiran ini melayang mengingat semua kejadian yang telah berlalu,Maha besar ALLAH yang berfirman andai manusia bisa membalikan waktu mereka akan memintanya. Haripun berganti malam tanpa bisa kurasakan didalam sini apakah siang atau malam,kamar yang dikelilingi oleh tembok yang tinggi tanpa ada ventilasi udara sedikitpun,kamar mandi yang sangat tidak manusiawi. Akupun bingung akan waktu sholat karena tidak terdengar suara adzan di dalam sini. Tiba-tiba polisi pun datang membuka pintu dia berbicara dalam bahas Arab yang tidak aku pahami,akhirnya timbul niatku untuk minta tolong charge hpku,Alhamdulillah dia mau menolongku dia mengacungkan jarinya dengan angka dua ,mungkin artinya dua jam lagi ia akan kembalikan hpku aku jawab "aiwa" yang dalam bahasa arab berarti ya ."Sukron ya Shodiq Jazakumullah bi khaier".Tak lama berselang dua jam pun berlalu walaupun aku tak tahu waktu mungkin kurang lebih dua jam,dan polisi itu datang membawa hpku yang telah terisi baterainya. Begitu aku buka banyak sekali miss call yang masuk dari teman-temanku yang bekerja di Hilton Mekah. Banyak sekali sms yang memberitahu bahwa aku harus tabah,ikhlas dalam menghadapi cobaanNYA. Tak lama kemudian hpku berbunyi ternyata Pak Wawan yang menelpon.
"Assalamualiakum, gimana gung khabarnya saya udah bawakan obat ARVnya tapi saya tidak boleh masuk,diambil sama Askarie (polisi arab) tasnya gung,katanya nanti dia yang kasihkan ke antum"sambung Pak Wawan
"Iya tidak apa-apa pak Insya Allah, Allhamdullilah saya sehat-sehat saja,mudah-mudahan terus seperti ini,gimana khabar dari Hilton Pak?"tanyaku,
"Mereka kaget gung kok bisa beda medcheck di Jakarta dengan yang disini,takutnya mereka mengusut dan menuntut di Jakarta gung,jadi nanti kalo ada polisi yang datang antum mengaku aja biar prosesnya tidak lama"kata Pak Wawan
"Insya Allah Pak dan tolong diurus ya Pak " jawabku
"Iya sabar ya gung besok Insya Allah ana telpon lagi, baik-baik ya".
Telponpun ditutupnya kembali. dalam kesendirianku hanya suara-suara kecil dari kejauhan yang aku dengar. Waktu makan malampun tiba, makanan diantarkan oleh dua perawat pria menggunakan masker penutup hidung dan sarung tangan. Mereka sembarangan saja menaruh makanan lalu langsung keluar . Akupun melihat apa yang ada didalam piring yang ditutupi oleh almunium foil tersebut,ternyata adalah makanan yang selama ini aku hindari yang ada di kafetaria hotel sekarang ada didepanku dan aku tak punya pilihan lain selain untuk mengisi perutku yang belum terisi semenjak pagi,disamping itu juga untuk mengisi tenagaku agar aku tidak lemah. Kupaksakan untuk makan tapi mulut ini menolak perut ini memberontak namun otakku memberi perintah telanlah jikalau kamu ingin cepat pulang dengan sehat dan selamat. Setelah makan aku kembali merenung terdiam ingin berbuat apalagi aku ini,akhirnya kuputuskan untuk Sholat Isya dengan berdoa dengan khusuk dan bertafakur sendiri ,lagi-lagi tak terasa air mata ini mengalir deras,disertai isak tangis aku memohon doa untuk kebaikanku disini setelah selesai aku berbaring di tempat tidur, batin dan ragaku sangat tersiksa.Malam pertamaku di tempat isolasi ini bagaikan satu tahun lamanya,tidur sebentar lalu tahajud kembali memohon ampun serta memanjatkan doa dengan tiada henti.Tak terasa pagipun datang walaupun aku tak bisa melihatnya karena terhalang tembok yang tinggi. Setiap waktu sholat datang aku selalu bermunajat kepada ALLAH agar dimudahkan urusanku ini disegerakan prosesnya,dikuatkan jiwa dan ragaku agar bisa kembali berkumpul lagi bersama keluarga tercinta.Memang benar orang bijak berkata harta yang paling berharga adalah keluarga.

Hari ini hari kamis hari keduaku disini,satu menit rasanya bagaikan satu jam karena terisolasi dari dunia luar.Pagi ini selepas sholat subuh aku terus berdzikir hingga waktu dhuha tiba,didalam Dhuhaku aku berdoa :

"Allahumma innadhuaa,a dhuaa,uka walbahaa,a bahaa,uka waljamaala jamaaluka walquwwata quwwatuka walqudrata qudratuka wal,ishmata ishmatuka.Allahumma inkaana rizqii fissamaa,i fanzilhu wainkaana fiil ardhi faakhrijhu wainkaana mu,siran fayassirhu wainkaana haraaman fathahhirhu wainkaaana ba,iidan faqarribhu bihaqqi dhuaa,ika wabahaa,ika wajamaalika waquwwatika waqudratika aatinii maa aataita "ibaadakash shaalikhiina"
( " ya Allaah ,sesungguhnya dhuha itu adalah dhuha-MU,keagungan itu adalah ke agungan-MU keindahan itu adalah keindahan-MU,kekuatan itu adalah kekuatan-MU dan pemeliharan itu adalah pemeliharan-MU.ya Allah , jika rizqiku berada dilangit-MU maka turunkanlah,jika dibumi maka keluarkanlah,jika sukar maka mudahkanlah,jika haram maka sucikanlah dan jika jauh maka dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-MU,keagungan-MU,keindahan-MU,kekuatan-MU,kekuasaan-MU.berilah aku seperti apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-MU yang sholeh " )

Hari-hariku disini hanya diisi dengan bermunujat kepada ALLAH tiada yang yang lain,mungkin ALLAH sengaja mengirimkan aku ketempat ini. DIA ingin mendengarkan rintihan hambaNYA dalam berdoa, tidak terasa waktu untuk melaksanakan sholat ashar pun tiba, tanpa menunggu lama aku pun segera mendirikan sholat. Setelah selesai sholat kudengar pintu dibuka dari luar dan kulihat wajah Pak Wawan,Mba Evie,Uwa Haris datang menjengukku,tak kuasa airmata terbendung begitu juga dengan mereka.
"Gimana gung keadaannya,?" Tanya Mba Evie.Walaupun setakut apapun aku sekarang,aku tetap jawab " Allhamdulillah,Insya Allah akan baik-baik saja Mba " aku selalu berbaik sangka atas kehendakNYA.
"Jadi gimana Pak Wawan nasib saya disini, sampai berapa lama?"tanyaku.
"Sekarang hari kamis besok jumat libur,serahkan deh semua barang kepunyaan hotel nanti ana yang ngurusin semuanya"jawab Pak Wawan.
aku berikan seragamku,name tag ku,kunci kamar akomodasi,kunci loker,semuanya aku berikan,
"Ya sudah sekarang gini,besok jumat libur Insya Allah sabtu pagi ana clearance barang-barang kepunyaan hotel dari antum,setelah itu kita tunggu khabar selanjutnya mudah-mudahan cepat,Insya Allah"sambung Pak Wawan.
"Yang sabar ya gung, semua ini pasti ada hikmahnya yang tersembunyi dari ALLAH terima dan jalani dengan ikhlas Insya Allah ada jalan keluarnya" Uwaku kali ini angkat bicara.
"Insya Allah Amin wa, Insya Allah mudah-mudahan Allah memberikan jalan keluarnya padaku yang terbaik".
"Oh iya gung hampir lupa ini titipan obat arv dari Jakarta,katanya arv kamu sudah mau habis?" Mba Evie mengingkatkannya.
"Terima kasih mba,untung mba Evie ingat,memang obat arv saya hanya untuk tinggal beberapa hari ini saja,terima kasih ya sudah mau membawakan arv saya"
"Sama-sama gung yang penting kamu sehat dan jangan berfikir yang macam-macam nanti penyakitmu kambuh lagi"sambung mba evie.
Setelah agak lama kami berbincang muntawa (polisi) pun datang "halas ziarah"(waktu berkunjungnya sudah selesai),hati sedih,ingin rasanya ikut mereka keluar dari sini,tapi apadaya nasibku mengatakan aku masih harus disini,bertemu kami menangis berpisah pun tak kuasa airmata ini terbendung.
"Hati-hati ya gung jangan banyak pikiran,jangan lupa minum obat ARVnya. Itu makanan yang Mba bawa dimakan ya" Mba Evie tak henti-hentinya memberikan nasihatnya kepadaku.
"iya Mba Insya Allah " jawabku
Uwaku berkata " hati-hati ya gung jaga dirimu baik-baik"
" iya Wa Insya Allah kita bisa bertemu lagi di Jakarta" jawabku
"Ok gung ana pamit dulu besok Insya Allah ana kesini lagi bersama teman-teman, assalamualaikum
"Walaikum sallam" jawabku

Tinggalah aku sendiri lagi didalam kamar isolasi ini hanya ada aku dan ALLAH beserta malaikatnya yang menemaniku.Aku kembali bertafakur kepada ALLAH sampai akhirnya badan ini terasa lelah dan tertidur.Seperti biasanya tengah malam aku terbangun untuk bertahajud memohon bantuanNYA.Air mata ini selalu menetes jikala aku bermunajat kepadaNYA.Pagipun tiba walaupun aku tak bisa melihat matahari,tetapi ada jam di hpku yang menunjukannya.Hari ini jumat hari ke tiga aku di ruang isolasi ini,aku tak bisa menunaikan ibadah sholat jumat yang bisanya aku selalu sholat jumat didepan pintu Ka'bahNYA,akan tetapi disini tidak diizinkan keluar dari ruang atau kamar isolasi,Bissmillah terpaksa aku hanya menunaikan sholat dhuhur,setelah ba'da Ashar kembali Pak Wawan datang bersama teman-temanku berjumlah lima belas orang sampai penuh berdesakan kamar ini ,mereka mensupportku dalam hal moril dan materil,berupa nasehat kesabaran & makanan,minuman,pulsa hp,buah dan masih banyak lagi.aku terharu dibuatnya,begitu baik mereka kepadaku padahal baru kenal beberapa bulan saja tapi seperti saudara sendiri.sahabatku yang satu kamar denganku, Noviar dan Dedi tak kuasa menahan airmatanya begitu juga dengan diriku ketika mereka pamit untuk pulang kamipun berpelukan sampai terharu Noviar berkata" sabar gung,berdoalah hanya ALLAH yang bisa menolongmu disini berdoa dan bertafakur dengan penuh konsentrasi Insya Allah,ALLAH akan menolongmu " " iya Nov,terima kasih ya"jawabku",begitu mereka pulang kembali aku dalam kesendirian dikamar penjara isolasi ini.Walaupun terasa lama ditempat ini,hari ini sudah hari ketujuh aku disini.Pintu berbunyi kencang tanda gembok pintu dibuka dan sarapanpun tiba aku melihat apa yang terisi didalam kotak dus makanan,hanya ada satu roti kering dan air mineral.Allhamdulilah aku masih bisa makan batinku bicara,kemudian tak lama setelah pintu ditutup kembali ada yang berteriak dari luar "anta Andonesie?"Tanya muntawa (polisi) dari balik luar jeruji besi "aiwa ana Andonisie"jawabku " halas anta ruh Andonesie"( sudah kamu pulang ke indonesia sekarang ) "
"Allhamdullilah " jawabku,langsung aku mengemasi barang-barangku yang ada tanpa menghiraukan sarapan yang masih tersisa,lantas aku keluar dari penjara isolasi bersama orang Burma yang ditahan disebelah kamarku dengan tangan dan kaki di borgol layaknya seorang kriminal kami dibawa keluar dari rumah sakit King Abdul Faisal menggunakan kendaraan seperti kendaraan tahanan mobil berjeruji besi.Masya Allah dalam hati aku berakata mereka memperlakukan kami layaknya kami seorang teroris international,padahal mereka tahu kami menderita suatu penyakit,apakah orang-orang disini di tanah suci ini mereka memperlakukan orang-orang yang menderita suatu penyakit seperti ini?.Dengan tangan dan tubuh yang selalu gemetar orang Burma berbicara kepadaku "Antum Andonesi ?" aiwa" jawabku" Andonesi khois "sambungnya".Sawa-sawa Burma Khois " jawabku.Dia sepertinya ketakutan dalam kondisi tangan dan kaki diborgol dan dimasukan kedalam mobil tahanan membuat orang Burma sangat ketakutan " aku berkata kepadanya " Isgtighfar ya sodik, ma ismuk ? " siapa namamu tanyaku " Abdul rojak "jawabnya" "Ana Agung "sambungku" Anta Burmise,rangoon? " tanyaku sepatah-sepatah karena aku belum bisa bahasa arab dengan lancar " " la Rangoon , Arkhan "jawabnya dia menjelaskan dia bukan tinggal di ibukota Burma(sekarang Myanmar) tapi di daerah terpencil yang jauh dari Rangoon yang bernama Arkhan " dia kemudian bertanya aku rumah di Jakarta " aku jawab"aiwa".Didalam perjalanan aku tak henti-hentinya mengucapkan Alhamdulillah,karena telah keluar dari tempat isolasi.Didalam mobil aku dikawal oleh satu orang muntawa (polisi) dan satu orang jawazad (petugas imigrasi).mobil dikemudikan oleh jawazad melaju dengan sangat cepat,seakan-akan tahu bahwa aku ingin cepat kembali pulang ke tanah air tercinta.setelah memasuki kota Jeddah mobil tidak berbelok menuju airport,aku sangat terkejut melihat marka jalan yang menunjukan bahwa ke kanan menuju airport dan lurus menuju ke pusat industry Jeddah.kembali hatiku bertanya mau dibawa kemana lagi aku ini.tak lama kemudian aku tiba disuatu tempat yang bertembok tinggi dan berpintu pagar besi yang terbuka dan tertutup secara otomatis dan dijaga oleh orang yang berpakaian seragam.dengan membunyikan klakson pintu otomatispun terbuka.lalu aku bertanya kepada abdul rojak"mafi airport?(kita tidak ke airport)"tanyaku" mafi,heina tarhil( tidak, disini penjara)"jawabnya"masya Allah aku dibawa ke penjara yang sesungguhnya.gelisahlah hati ini melihat tempat yang begitu luas yang dikelilingi oleh tembok tinggi dan kawat berduri.lalu aku diturunkan dari mobil,dengan hati-hati aku melangkah karena menggunakan borgol di tangan dan kaki aku berjalan perlahan-lahan agar tidak terasa sakit tangan dan kakiku.kemudian didorongnya aku oleh jawazad agar berjalan lebih cepat,Astaghfirullah,batinku berkata, apa salahku kenapa aku diperlakukan seperti ini dengan menahan sakit aku berjalan melalui pintu-pintu berjeruji besi.setelah melalui proses foto dengan memegang papan nama bak seperti penjahat dan semua barang-barangku,tas,hp,obat arvku ditahan oleh pihak imigrasi,setelah melalui proses admistrasi yang panjang dan melewati kamar-kamar penjara yang sempit diisi oleh orang berbagai macam suku bangsa,tibalah aku di depan kamar nomor delapan di sarfiah tarhil. dari kejauhan sudah tercium bau tak sedap.aku tak bisa membayangkan seperti apa didalam.kemudian datanglah petugas tarhil dengan membawa tang besar untuk membuka gembok pintu penjara.aku berfikir kemana kunci gemboknya kenapa dia membukanya menggunakan tang besar apakah mungkin mereka membuang kuncinya lalu menggantinya dengan yang baru.biarlah itu menjadi urusan mereka.belum habis aku berfikir, pintupun dibuka tercium aroma sangat tidak sedap dari dalam kamar penjara,dan terpampang jelas tulisan arab Qurfa Al-maut ( yang artinya kamar kematian ) dengan hati yang tergetar dan mengucapkan basmalah aku melangkah masuk diikuti oleh Abdul rojak yang dibawa bersamaku dari rumah sakit King Abdul faisal.Assalamualaikum "sapaku pada orang-orang yang didalam tarhil" "Walaikumusallam"ternyata yang menjawab salamku hanya satu orang yang kemudian aku berkenalan dengannya dia bernama Muhammad Tayub dia berasal dari Burma,sama seperti Abdul Rojak.kami berkomunikasi dalam bahasa inggris karena aku belum lancar berbahasa arab,diapun meresponsnya dengan berkomunikasi menggunakan bahasa inggris.
Marhaban,ya shodiq( selamat datang)"sambutnya"
Sukron"jawabku"
Dia bertanya " why are you here ?"
I have hiv positive ,that's why they brought me here " jawabku "
What about you my brother ? " tanyaku "
I have leukemia " jawabnya
What.? you only have leukemia ,why they put you inside ? " tanyaku "
Welcome to Saudi Arabia my friend ,they will capture all people who had problem with the blood " sambungnya" kemudian dia memperkenalkan orang-orang yang ada didalam kamar penjara satu persatu,this is husein from Bangladesh he had hepatitis B,and the one that sitting near the door is Zakaria he's from Burma also and he don't know why they brought him here.i think he had the blood problem same like us.the man that sleeping is Habbiburahman,he's only wake up when sholat time and when the food is coming.inside here the food didn't come regulary,so if the food is coming you must eat we don't know tomorrow they will diliver food or not. Habbiburahman have to save his energy because he had very-very seriues AIDS,you can see he's very thin and always cough,and in the corner he's name is Naser he's from Egypt,he had hepatitis C,if you want to make a call out side,you may ask him because yesterday he smuggle mobile phone from cleaning service guy,he pays about 50SR for that mobile so he can contact someone out side.and this one Tayub menunjuk orang hitam yang sedang terdiam sambil menutup mulut dan hidungnya.he's from Sudan he's name is Nurul islam,he had very cronical healt problem he didn't know what is it,but I think its AIDS.he's nose and mouth always bleeding so that's why he always close he nose and mouth with he's syal.Masya Allah did we get any medicine here " tanyaku " what, its only a dream my friend,even when you are very-very sick,they will not come to see you,for example beside our room four days ago there is Philipina man die,they took his body after two days inside the room" jelas Tayub "what Subhanallah,Astaghfirullahaladzim why they didn't response very quickly " sambungku
" haah,how do I know " jawab Tayub sambil menghela nafasnya"
"how long did the Sudan guy inside here " tanyaku
"I don't know maybe two month"sambung Tayub.oke let me continue interducing you with the rest of the people " sambung Tayub " the one behind you is Anwar he's from Bangladesh he's only have malaria,he just cant think why they brought him here." " ya Allah malaria also have the medicine to cure " jawabku " well once again welcome to Saudi Arabia my friend " sambungnya.tak lama kemudian suara bergemuruh seperti besi yang dilempar terdengar dari luar
" its food time " Tayub berkata "
"What time is it"tanyaku" its 3.45.Pm " jawab Tayub" sambil melihat arlojinya
" so the food its usually come at this time " tanyaku
" not really , some times they diliver food early,sometimes at this moment,its up to them to feed us "sambung Tayub
" Masya Allah,is it true? " tanyaku"
" yes , what do we want to eat , there is no food inside here ,so if the food come what ever it is eat it you will not sure if they diliver food on time for tomorrow " sambung Tayub
Terdengar suara gembok yang dipatahkan dari luar seperti waktu pertama kali aku masuk ,lalu makananpun dilempar bagaikan memberi makan pada binatang,hampir saja makanan itu mengenai Abdul rojak (penderita AIDS yang dibawa bersamaku dari R.S King abdul Faisal).
"this is the way they feed us ?"tanyaku," just like animal"sambungku" yes,because they scared with the disease that we have, be passion you get use to it " kata Tayub
"we didn't get the water to drink"tanyaku
"no we usually drink from toilet water"sambung Tayub
"Lahaula Wallakuata Illabillah,how come they treat us like this?"tanyaku
"I don't know maybe they want to us suffer and die slowly,so they didn't have to bother deport us to our country"jawab Tayub
"oke then what are we waiting for lets eat"sambung Tayub,sembari membangunkan semua orang yang ada didalam kamar.Makanan yang diberikan adalah roti kering yang bila dimakan akan menimbulkan keseretan didalam tenggorokan kita,jumlahnya memang melebihi orang yang ada didalam,tapi apa boleh buat aku harus makan tiada pilihan lain.lalu Tayub menyaring air dari kran toilet untuk aku minum dengan menggunakan kaleng yang entah dari mana dan aku tak tahu apakah bersih atau tidak.
"here's for you water to drink"kata Tayub
"Thank you very much my brother " sambungku
"you have to drink it Insya Allah good,you don't have any choice"kata Tayub
Bissmillah akhirnya aku meminum dengan endapan air dari kran kamar mandi ,yang biasanya dipakai untuk berwudhu dan mandi.sambil menyantap roti kering yang tersedia,aku bercengkrama dengan orang-orang.aku bertanya kepada Tayub.mengapa kamar ini disebut Qurfa Al-maut atau kamar kematian.dia menjawab"because all people here have a disease and we didn't treat well,they will keep us here as long as they like,in another word they will keep us die slowly without any doctor,no medicine,no treatment at all for us so that's why they name it Qurfa Al-maut."
Masya Allah its very scery"jawabku"
well you have to face the reality ,this is whats going on here"sambung Tayub
but we all moslem,moslem don't treat all moslem brother like this.moslem have to treat another moslem nicely,politely,that's what prophet Muhammad SAW said"aku berkata"
yes its true,but the reality here,in Saudi Arabia they treat another moslem specially a person with diseases like this.they want all the person who have diseases to be deport to their country,but we Burmish people we don't have our Safara here"sambung Tayub"
"what is Safara?"tanyaku
Embassy , we don't have embassy for the Burmish people who have some problem here in Saudi Arabia,and if the Saudi government deport us to our country we will be hounted in our country,we will be shoot after we arrive at the airport"kata Tayub"
why"tanyaku"
its very complicated in Burma my friend,moslem are hounted by the buddish government,they we be very happy capture a moslem person like us"sambung Tayub"
"and then what will they do after they capture a moslem in Burma?"tanyaku
"only ALLAH knows what will they do to the moslem person that capture with the government"sambung Tayub
"Subbhanallah,its very complicated problem,so if you didn't have embassy and you don't have Khafil or sponsor here , what will they do with the Burmish people here?"tanyaku
"Hasbunallah Wani,mal Wakil Ni,mal Maula Wa ni,mannasir , its up to ALLAH what will ALLAH do to us. Setelah bercengkrama dengan sesama tahanan didalam akupun berfikir,mengapa disini dipusatnya Negara Islam mereka memperlakukan manusia sangat tidak manusiawi.dalam perjalanan dari luar menuju kekamar tahanan,aku melihat banyak sekali ibu-ibu dengan anak-anaknya yang masih bayi,balita mereka ditahan dalam satu sel yang besar yang mungkin didalamnya berisi lebih dari 100 orang.Masya Allah dimana hati orang-orang Arab ini,tidak ada belas kasihan sekali terhadap mereka.apakah dunia international tahu keadaan disini seperti ini.?,dan apakah pemerintah Indonesia mengetahui juga banyak warga negaranya yang diperlakukan sangat tidak manusiawi disini.?.
Haripun merangkak malam, kemudian aku teringat akan jadwal meminum obat arvku,Astaghfirullah aku lupa obat arvku mereka tahan tidak boleh dibawa masuk.ya ALLAH bagaimana ini…? hatipun menjadi bimbang dan gelisah,sebab aku tidak boleh putus meminum obat antiretroviralku itu.pikirankupun terbersit untuk meminjam telepon seluler kepada orang Mesir yang bernama Naser.karena kendala bahasa aku meminta tolong kepada Tayub untuk berbicara pada Naser agar meminjamkan telponnya padaku.tanpa tunggu lama lagi aku langsung menekan nomor telpon istriku di Jakarta.teleponpun tersambung dengan suara istriku menjawab.
Assalamualaikum , Nie" sapaku"
Waalikumsalam,An kamu dimana..?"Tanya istriku"
aku dipenjara imigrasi,mereka menahanku disini,dan mereka menahan obat arvku nie,tolong kamu hubungi siapa saja yang bisa membantuku disini"sambil menahan airmata aku berkata pada istriku.
iya,An Insya Allah nanti aku hubungi orang-orang yang bisa membantu kamu disana,tapi kamu tidak apa-apa khan..? maksudku,orang-orang didalam penjara jahat atau baik sama kamu"dengan suara yang tersendat-sendat menahan tangis istriku bertanya"
Allhamdullilah mereka baik semua sama aku,mereka mempunyai masalah yang sama denganku yaitu masalah dalam darah mereka"sambungku
oh,syukur Allhamdullilah kalau begitu,sabar ya An,hati-hati ya , ini nomornya siapa..?kamu ganti nomor ya..?"Tanya istriku"
"ngga aku ngga ganti nomor , ini nomornya orang Mesir , dia menyelundupkan hp dari luar agar bisa berhubungan dengan orang luar,jadi aku pinjam hpnya dia.aku ga tahu sampai kapan dia disini,mudah-mudahan aku yang keluar lebih dahulu dari pada dia agar kita bisa berhubungan terus melalui hpnya"kataku"
ya Allah jahat kamu,jangan begitu dong bilangnya,Insya Allah bisa keluar sama-sama"sambung istriku"
iya Insya Allah bisa keluar sama-sama"jawabku"
ya sudah ya,nanti kalau ada apa-apa aku miscalled ya,dan kamu tolong telepon balik ya Nie"aku berkata pada istriku"
iya Insya Allah"jawabnya"
Wassalamualiakum"aku menutup pembicaraan"
Waalaikumusalam"jawab istriku"
Setelah menelepon istriku tak terasa air mata ini mengalir,terbayang wajah istriku,wajah anakku,aku tak tahu apakah bisa berjumpa kembali dengan mereka.hanya berdoa kepadaNYA lah harapanku satu-satunya agar bisa berkumpul kembali dengan keluargaku di tanah air tercinta.
Setelah selesai menelpon istriku terasa badan ini tidak enak dan ngilu.akhirnya aku putuskan untuk tidur.Tayub memberikan botol air mineral yang diisi dengan air dari toilet sebagai bantalku.dengan beralaskan lantai semen yang kasar dan berdebu aku pejamkan mataku.dalam keheningan malam aku terjaga,karena merasa dingin dan pegal pada leherku.tanpa tunggu lama lagi aku beranjak ke hamam(toilet) untuk berwudhu seraya menjalankan sholat tahajud.air mata ini mengalir dari pertama aku ucapkan takbir hingga tahiyat akhir.dalam sujudku aku memohon.
ya Allah , ya Rohman ya Rohim…..
kirimkanlah bala bantuanmu untuk menolongku keluar dari tempat yang hina ini dengan selamat kuatkanlah jiwaku,kuatkanlah ragaku dalam menghadapi cobaan ini , Allhamdullilah , terima kasih ya Allah atas segala cobaan yang engkau berikan ini , semoga segala cobaan dan ujian ini berakhir dengan senyum kebahagiaan untukku ya Allah , ya Hayyu ya Qoyum.pulangkanlah aku ke tanah air tercintaku dengan selamat ,dalam keadaan sehat wal afiat tanpa kurang suatu apapun jua.agar aku bisa berkumpul kembali dengan keluargaku.janganlah Engkau kirimkan malaikatMU untuk mencabut nyawaku di tempat yang hina ini ya Allah.tolonglah hambaMU yang berlumur dosa ini,ya Aziz,ya Ghofar,hanya kepadaMUlah aku meminta tolong hanya kepadaMUlah pengharapanku kembali..ya Allah ya Sami ya Mujib,ya Robb wa taqubbal doa,dengarkanlah dan kabulkanlah doa hambaMU yang hina ini,Sallawlah Alla Muhammad Sallawlah Alaihi Wassalam Walhamdulliahirobbil Alamin………
Dua hari berlalu sudah aku disini didalam jawazad tarhil,karena daya tahan tubuhku yang menurun atau mungkin juga aku meminum air dari kran kamar mandi dengan wadah yang kotor akhirnya aku mengalami diare kronis,yang biasanya menjadi penyerta bila daya tahan tubuh menurun pada penderita HIV sepertiku ini.akupun kembali mengabari istriku melalui telepon milik Naser.aku menyampaikan keadaanku yang semakin buruk dengan adanya diare.aku berkata pada istriku aku harus mendapatkan obat arvku kembali secepatnya.aku tak mau ada penyakit-penyakit lain yang muncul karena daya tahan tubuhku menurun.aku bilang pada istriku"coba kamu tolong hubungi Pak Wawan,Tanya nomor handphonenya Bpk Syarif Juhdi Konjen R.I di Riyadh yang pernah menginap dihilton.Insya Allah dia bisa membantu.bila kamu sudah terhubung dengan Bpk Juhdi,tolong kamu Tanya nomor Konjen R.I di Jeddah.dan bila kamu sudah dapat nomornya tolong sebarkan pada orang-orang yang bisa membantu untuk mendapatkan arvku secepatnya.istriku meresponsnya dengan suara dan hati yang sangat terpukul mendengar keadaanku,tak lupa ia berkata sabar dan selalu tawakal pada Allah , Insya Allah ada jalan keluarnya yang terbaik untukmu.aku menjawabnya dengan suara yang terbata-bata,.. "Amin,Insya Allah Ta,ala.."Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.tanpa tunggu lama lagi istriku menghubungi Pak Wawan Chief Conciargeku di Hilton dan Pak Wawanpun memberikan no telepon seluler Bpk Juhdi,kemudian beliau memberikan no telp orang Konjen R.I di Jeddah yang bernama Bpk Lucky.(semoga ALLAH memberikan rahmat dan berkahnya kepada beliau,karena melalui tangan beliaulah aku bisa keluar dari penjara imigrasi Jeddah) setelah mendapatkan nomor telpon seluler Bpk Lucky istriku langsung menyebarkan nomor telepon tersebut kepada tangan-tangan Allah yang membantuku di Jakarta.pada sore harinya petugas dari KJRI pun datang beliau bernama Bpk Andi.aku sangat gembira dengan kedatangan beliau menjengukku.melalui lubang berukurang sejengkal orang dewasa kami berbicara.kepada beliau aku mengungkapkan prihal tentang penyakitku dan obat arvku yang ditahan oleh pihak imigrasi,beliau berkata"tak usah takut, mati hanya sekali. banyak-banyak berdoa minta pada Allah agar dimudahkan." kemudian aku menjawab " disamping berdoa kita harus ikhtiar dengan meminum obat arv itu pak,saya tidak boleh putus meminum obat itu pak,saya sangat tergantung dengan obat itu pak,tolong ambilkan,keadaan saya sudah mengalami diare yang kronis,tolong pak ".tapi dia tidak meresponsnya dengan baik. "dia menjawab kita lihat saja besok."
" ya Allah pak kita sebangsa setanah air, masa Bapak tidak bisa menolong saya"jawabku
"ya sudah kita lihat saja besok , memang hanya kamu yang saya urusin,kenapa kamu harus takut mati cuma sekali,ya sudah saya permisi dulu"tanpa ada kata yang melegakan hati petugas KJRI itupun pergi.dengan perasaan pedih dan kecewa akupun kembali duduk didalam kamar tahanan.hati ini bergemuruh,dengan perasaan kesal,kecewa.beginikah perlakuan Konjen RI terhadap orang sebangsa dan setanah air,pantas saja banyak TKI/TKW yang meninggal dan terlantar bila mereka mempunyai masalah di Saudi Arabia,karena mereka mendapatkan pelayanan yang kurang baik dari petugas dilapangan KJRI seperti yang aku alami ini.aku kembali meminjam telepon Naser dan kali ini hanya miss called istriku berharap dia telepon kembali.
Setelah menunggu lama ia pun menelponku kembali
maaf agak lama,teleponku lagi hang terus,aku ga tau kenapa"kata istriku"
Kemudian aku menceritakan prihal petugas KJRI yang datang dan berbicara padaku seperti itu.istriku menjawab ia akan menceritakan hal itu kepada orang-orang di Jakarta dan berharap mereka menghubungi kepala KJRI agar obat arvku diberikan padaku.
Keesokan harinya pada hari ke 4,petugas yang samapun datang kembali,kali ini dengan tutur kata dan sikap yang lebih baik,aku tak tahu mengapa sikapnya berubah drastis.dia bertanya tanda terima titipan barangku.akupun memberikannya.aku berkata obatnya ada ditas hitamku didalam tas obat kecil.tak lama kemudian dia pun kembali membawa obat arvku.Allhamdullilah,batinku berkata."terima kasih ya pak"kataku
ya sama-sama,Insya Allah kamu tanggal 30 April ini bisa pulang,banyak berdoa saja ya ,"petugas KJRI berkata"
Allahamdulliah ,terima kasih pak tapi kenapa begitu lama sekali pak..?apakah tidak bisa dipercepat ?soalnya saya perlu cepat mendapatkan pemeriksaan lebih intensif apakah virus hiv saya ini resistant terhadap obat arv atau tidak,karena saya sudah putus meminum obat arv saya Selama tiga hari"sambungku"
Iya kita usahakan lebih cepat"jawabnya"
Kemudian melalui lobang ventilasi yang berukuran sejengkal orang dewasa dan hanya satu-satunya ventilasi yang mengalirkan udara dari luar kekamar ini,kami pun berjabat tangan.
Hati-hati ya ,jangan lupa minum obatnya"dia berkata"
Iya ,Insya Allah pak,terima kasih banyak "jawabku"
Kemudian petugas KJRI pun berlalu,dan aku kembali duduk didalam kamar,lalu teman-teman bertanya obat apa yang diberikan petugas KJRI kepadaku,akupun berfikir cepat bila mereka tahu obat ini untuk mereduce virus HIV,maka pastilah mereka akan memintanya.maka aku bilang obat ini untuk diare dan jantungku.Allhamdullilah mereka mau mengerti,tanpa tunggu lama lagi aku langsung minum arvku.lega rasanya bisa meminum arvku kembali,walaupun aku tidak tahu apakah virus ini resisitant terhadap arv atau tidak Wollalahualam bissawab hanya Allah yang tahu.

Hari-haripun berlalu sangat lambat didalam penjara,seperti daun yang jatuh dari tangkai pohon seakan mengabari dunia penderitaanku disini.waktuku aku habiskan untuk beribadah kepadaNYA dengan sholat dan mengaji.begitu waktu sholat tiba tanpa menunggu lebih lama lagi aku berwudhu dan melaksanakan sholat.Allhamdullilah mereka mempercayaiku menjadi imam mereka dalam sholat berjamaah.dalam satu kesempatan sholat berjamaah aku membaca ayat tentang musibah……………………………………………..,membuat yang mendengarnya meresapi dengan isakan dan pengharapan, pengharapan kembali kepada sang Khalik.dan merekapun meminta aku untuk mengajari mereka dalam membaca Al-quran,ada satu Al-quran yang sudah lapuk dan usang sekali didalam kamar penjara entah kepunyaan siapa merekapun tidak tahu.
Pada hari ke enam setelah sholat dhuhur tiba – tiba Abdul rojak yang dibawa bersamaku dari R.S king Abdul faisal,mengalami muntah darah dan dari hidungnya keluar darah yang sangat banyak,entah mengapa bisa terjadi seperti itu.mungkin dia sudah masuk pada tahap AIDS yang sangat serius.kamipun menggedor pintu kamar penjara dengan tujuan ada zawajad (penjaga penjara) yang datang, karena kegaduhan yang kami buat.tapi hingga tangan ini memar,tak ada satupun zawajad yang datang.batinku menangis melihat penderitaan Abdul rojak yang tak kuat menahan sakit,akhirnya diapun tak sadarkan diri,entah pingsan atau tertidur,tapi nafasnya sangat pelan dan teratur.hatiku seperti teriris melihat penderitaan Abdul rojak,tanpaku sadari batin ini berdoa " ya Allah kuatkanlah hatiku,jiwaku,serta jasadku dalam menghadapi cobaan ini."tak terasa air mata ini menetes " lalu Toyub menghampiriku dan bertanya"why are you crying Agung..?"
Iam so scared that maybe we will have the situation same like Abdul rojak if they lock us here for a long time with out some treatment dan medicine" kataku "
Relax and pray with your heart and soul,Insya Allah there will be an answer"Tayub memberikan jawabanya yang bijak"
Bye the way , you didn't tell me where are you worked before here in mecca? " Tanya Tayub"
I worked at Hilton hotel mecca,opposite Al-haram I worked there as a bellboy"jawabku"
I know where Hilton is,so they dump you here because you have the diseases?"Tanya Tayub"
No,basically its my foult, not their,I know I have problem in my blood,but iam dare to take that challenge,because I want to see the masjidil haram,before I close my eye permanenlly"sambungku"
How about you Tayub,where are you worked before you got here?"tanyaku"
You know Al-Jawal,the biggest mobile phone operator in Saudi " Tanya Tayub"
Yes I know,you worked there?as what? "tanyaku"
I worked there as I.T.staff in Jeddah,when I want to make my new iqomah,they took my blood sample in the hospital,and they found out I have the same problem like you"sambung Tayub"
Which hospital did they took your blood sample?"tanyaku"
Malik Abdul Faisal in Seisha"jawab Tayub"
Oh , same like me,you also spend the day in the isolation chamber in third floor"tanyaku"
Abselutelly,my brother,I spend 16 days alone in there,before I got transfered here."sambung Tayub"

Haripun beranjak malam bagi kami yang didalam penjara ini, hari sepertinya tidak beranjak jalan akan tetapi seperti terdiam seakan ikut merasakan lama dan letihnya penderitaan kami ini.begitu malam tiba aku mendengar dari sebelah ruangan anak kecil menangis keras memanggil ayahnya dengan sebutan Abi,..abi mana ummi..? aku mau digendong sama abi.aku tertegun mendengar suara anak yang merindukan ayahnya menangis didalam penjara bersama ibunya.dari informasi yang Toyub berikan,biasanya satu keluarga ditahan dipenjara imigrasi akan dideportasi kembali ke negaranya dan mereka ditempatkan terpisah antara suami,istri,dan anak mereka.tak jarang ada suaminya yang sudah dideportasi kembali kenegaranya lalu anak dan istrinya masih tertinggal disini sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan.tak bisa ku bayangkan perasaan orang yang anak dan istrinya masih tertinggal disini dipenjara di negeri orang.
Hari-hariku didalam penjara imigrasi ini kulalui dengan beribadah dan menulis buku harian ini.Toyub bertanya apa yang aku tulis,aku menjawab aku menulis nikmat dan penderitaan yang aku dapat sebelum dan pada waktu aku didalam penjara ini.

Tanpa terasa sudah tiga minggu aku berada didalam penjara imigrasi ini banyak pengalaman yang dapat aku petik dari peristiwa ini.salah satunya adalah aku bisa mengajarkan teman-teman didalam penjara ini untuk mengaji.bila waktu sholat tiba mereka mempersilahkan aku untuk menjadi imam mereka dalam sholat.seusai melaksanakan sholat tak lupa aku bermunajat dalam doaku :

Allahumma inna nasaluka ridhoka wal jannah
Wanaudzubika min shakhortika wannar
Allahumma inna nasaluka salamatan fiddin wal akhiroh
Wa afiattan fil jasad , Wa ziadattan fill ilmi
Wa barokattan fi rizqi , wa taubattan qoblal maut
Wa roh mattan indal maut , wa maghfirohtan ba,dal maut
Allahumma hawwin alaina fi sakaratul maut Ya Allah
Wa najatt minnanar wa afwa indal hisab
Robbanna la tuzigh qulubana ba,da idz hadaitana
Wahablana mi ladunka rohmah innaka antal wahab
Robbana Habblana min adzwazina wazuriatina quratta
A,yun wa ja allna lil mutaqinna imama
Robbana ta,qobal minna innaka antasamiul alim watuf,alaina
Innaka anttatauwaburohim
Robbana Dzolamna anfusana wailam taghfirlana watarhamna
Lanakunana minal khosirin
Robbana attina findun ya hasanah wafil akhiroti
Wakinna adzabannar..
Subbanaka robbi idzati ama yasifun wa salawlallahu alla mursalin
Walhamdullilahiirobbil alamin.

Hari berganti hari kerinduanku kepada keluarga tercinta makin tak terbendung,kuserahkan semua Urusanku disini kepadaNYA.diminggu ketiga aku dipenjara imigrasi ini berbeda pada waktu pertama kali aku datang keadaannya sungguh tidak manusiawi lagi dengan bertambahnya orang yang masuk kedalam penjara ini dengan kronologis yang bermacam-macam.membuat kamar penjara ini semakin sesak.entah sampai kapan aku berada disini.Apakah benar yang dikatakan oleh petugas KJRI bahwa aku akan dipulangkan akhir bulan nanti.? semoga perkataannya benar hanya Allah yang tahu.

Selepas ba'da Ashar pada minggu ketiga aku mendengar namaku dipanggil dari luar kamar penjara.ternyata Pak Wawan datang bersama Konjen RI yang bernama Bapak Lucky
(semoga Allah melimpahkan taufik dan hidayahya kepada mereka).mereka datang dengan membawakan makanan cepat saji Al-Baik.lalu kami bercengkrama melalui lubang ventilasi yang berukuran sejengkal orang dewasa.
Assalamualaikum gung."Pak Wawan memanggilku"
Aku yang sedang tiduran ,spontan bangun berdiri menghampiri lubang ventilasi
Waalaikumsalam"jawabku"
Bagaimana keadaannya,gung? kenalkan ini Pak Lucky dari Konjen RI di Jeddah " sambung Pak Wawan memperkenalkan aku dengan Pak Lucky " kamipun berjabat tangan melalui lubang ventilasi.
"Allhamdullilah , pak Insya Allah saya akan baik-baik saja."jawabku"
Ini kita bawakan makanan,bagi-bagi untuk temen-temen di dalam,ada berapa orang didalam,gung? " Tanya pak Wawan "
Allhamdullilah,terima kasih pak,Pertama saya datang ada tujuh orang pak delapan dengan saya , tapi sekarang bertambah sembilan orang lagi menjadi tujuh belas orang"sambungku"
Apakah muat didalam gung,bukannya kecil sekali ruangannya,sepertinya dari luar terlihat kecil"sambung pak Wawan
Insya Allah,cukup ruangannya didalam,kebanyakan dari mereka berasal dari Bangladesh dan Burma Pak " sambungku"
Memang ruangan ini dikhususkan untuk orang-orang yang mempunyai penyakit,dan akan dideportasikan kenegaranya masing-masing,jadi jumlahnya terbatas dan dipisahkan dari yang lain Kalau kamu mau tahu disebelah kamarmu ini jumlahnya bisa ratusan orang dalam satu kamar gung,tapi kamarnya lebih besar daripada yang kamu tempati,bermacam-macam masalah mereka,kami KJRI sebagai kepanjangan pemerintah R.I disini, bertugas untuk membantu mereka,jadi maaf kalau saya baru bisa datang berkunjung sekarang,karena begitu banyak yang harus saya kerjakan "sambung Pak Lucky menjelaskan
Tidak apa-apa Pak dengan perhatian Bapak datang kesini walaupun hanya sebentar sudah sangat menghibur saya"jawabku"
Ngomong-ngomong,Cukup tidak makanan yang kita bawa untuk semua yang ada didalam
"sela pak Wawan"
Insya Allah cukup Pak"jawabku"
Air minum gimana ,ada tidak,kita lupa bawakan air untuk minum? "tanya Pak Lucky"
Insya Allah Ada pak , tinggal kita kucurkan saja dari kran kamar mandi " jawabku "
Apa ? kalian minum dari air kamar mandi?"Tanya Pak Lucky"
Iya pak, tidak apa-apa,sudah terbiasa"jawabku"
Memangnya mereka tidak memberikan air untuk minum?"Tanya Pak Lucky"
Tidak pak,kami sudah terbiasa,pada waktu pertama saya mengalami diare , tapi lama kelamaan menjadi terbiasa"sambungku"
Oh iya waktu itu Pak Andy cerita sama saya kamu diare kronis,maaf saya baru sempat datang saya juga bawakan untuk obat diare,takutnya kamu masih diare"sambung Pak Lucky"
Tidak apa-apa Pak , Allhamdullilah saya sudah agak baikan,terima kasih atas perhatian bapak yang sudah repot-repot membawakan obat"jawabku"
Sama-sama gung,dan Insya Allah bila tidak ada halangan kamu bisa kembali ke Jakarta akhir bulan ini,berdoa saja semoga tidak ada halangan"kata Pak Lucky"
Allhamdullilah,Insya Allah saya selalu berdoa dan mudah-mudahan tidak ada halangan ya pak"jawabku"
Kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk hubungi saya, ini nomor seluler saya , kamu punya pulpen tidak ?"Tanya Pak Lucky"
Ada pak , sebentar "sambungku sambil meminjam pulpen didalam"
Berapa pak nomornya"tanyaku"
+966500165XXX,jangan malu untuk menghubungi saya , kapan saja,dan bila seluler saya tidak aktif berarti saya sedang sholat atau sedang meeting"jawab pak Lucky"
Baik pak ,terima kasih banyak atas semua kebaikannya mudah-mudahan Allah balas dengan berlipat-lipat ganda."sambungku"
Amin,memang sudah tugas saya gung,untuk membantu saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air disini"jawab Pak Lucky"
Ya ,sudah pak Wawan ada lagi yang mau disampaikan?"Tanya Pak Lucky"
Mba Evie dan Uwa kamu titip salam mereka sudah kembali ke Jakarta tadi siang,mereka bilang Insya Allah nanti mereka akan jemput kamu di Jakarta"sambung Pak Wawan"
Waalaikumsalam,Insya Allah saya bisa bertemu kembali dengan mereka di Jakarta,lalu Dari pihak Hilton bagaimana Pak apakah mereka akan menuntut saya ?" tanyaku"
Mereka tidak menuntut macam-macam,gung barang-barang kepunyaan Hilton yang ana ambil dari antum seperti seragam,name tag,kunci housing apartment,kunci locker dan lain sebagainya sudah ana clearance sama pihak hotel,jadi dari pihak hotel Insya Allah sudah tidak ada masalah lagi gung "jawab Pak Wawan "
Jadi tinggal tunggu proses di imigrasinya saja ya ,gung"sambung Pak Lucky"
Iya pak,terima kasih mudah-mudahan tidak ada halangan yang berarti,saya sudah rindu dengan keluarga,pak"kataku"
Sabar ,gung kita semua juga rindu dengan keluarga,Tawakal,Istiqomah,dan berdoa,Insya Allah ada kemudahan dibalik ini"sambung Pak Lucky
Baik pak ,sekali lagi terima kasih banyak atas nasehat,dukungan,dan doanya,Insya Allah kita bisa bertemu kembali di lain kesempatan"jawabku"
Ya sudah , kami mohon pamit dulu,nanti bila ada apa-apa,hubungi saya atau Pak Lucky"sambung Pak Wawan"
Insya Allah,terima kasih pak"jawabku sambil menjabat tangan mereka melalui lubang ventilasi"
Wassalamualaikum"pak wawan memberikan salam"
Walaikumsalam warohmatullah"jawabku"
Selepas kepergian mereka aku menyantap makanan yang dibawa oleh Pak Wawan & Pak lucky mereka membawakanku Al-Baik makanan ayam goreng cepat saji.seperti orang yang belum pernah melihat makanan yang enak,teman-teman didalam penjara menyantapnya dengan lahap.

Hari yang dinantikan pun datang pada pagi itu selepas aku mengerjakan sholat dhuha ,pintu kamar terbuka.
Fi Andonesi..?"Tanya Jawazad"(petugas imigrasi)
Fi ana Andonesi"Jawabku"
Ma ismuk"Tanya jawazad
Ana Den Mas Agung"jawabku"
Halas, anta buhra ruh Andonesi,da giga,da giga"sambung Jawazad dengan nada tinggi"
Allhadulillah,setelah penantian yang panjang akhirnya aku bisa keluar dari tempat ini.akupun bergegas membereskan barang bawaanku,lalu aku pamit dengan teman-teman yang ada didalam kamar tahanan.aku membangunkan Tayub yang sedang tertidur.
Tayub,wake up my brother iam going to go home now,Jawazad allready come."kataku"
Dengan sigap Tayubpun terbangun,ok my brother,take care and please call us if you arrive in your country"sambung Tayub"
Insya Allah I will do that"jawabku"lalu aku berpamitan pula dengan yang lainnya.
Terbersit pengharapan dalam raut wajah mereka,berharap akan bisa cepat pulang ke negara mereka untuk berkumpul kembali bersama keluarga tercinta.

Setelah keluar dari kamar penjara,akupun dibawa ke aula yang besar mirip dengan hanggar pesawat.aula yang sangat besar dikelilingi oleh pembatas besi yang tinggi berkumpul ratusan orang untuk di deportasi kembali kenegara mereka masing-masing.banyak sekali orang dengan berbagai macam persoalan berkumpul diaula ini.ada yang senang,ada juga yang murung,karena keluarga mereka masih didalam penjara.seperti keterangan Tayub ada satu keluarga ditangkap petugas Jawazad dengan berbagai macam persoalan,banyak dari mereka tidak dideportasi secara bersama-sama,sering kali suaminya sudah dideportasi akan tetapi anak dan istri mereka masih tertinggal disini hingga berminggu-minggu lamanya.tak bisa kubayangkan seperti apa perasaan orang yang keluarganya masih tertinggal disini.

Setelah lama menunggu datang dua orang petugas jawazad memanggil satu persatu nama orang-orang yang akan dideportasi dengan menggunakan passport mereka.ketika namaku dipanggil jawazad menanyakan tanda terima penitipan barang padaku lalu aku memberikannya dan dia menukarnya dengan nomor kupon untuk mengambil barangku.sambil menunggu akupun bercengkrama dengan para TKI,terbersit wajah-wajah lelah,lelah mencari pekerjaan di negeri sendiri tanpa adanya titik terang akan mendapatkan perkerjaan yang layak di negeri sendiri.dan akhirnya merekapun memutuskan untuk mengadu nasib di negeri orang dengan mengambil resiko yang ada.banyak dari mereka yang melarikan diri dan akhirnya tertangkap oleh pihak imigrasi karena tidak membawa iqomah (izin kerja).entah sampai kapan situasi ini berlangsung di negeri kita tercinta.hanya Allah yang tahu.setelah menunggu lama baru nomor kuponku dipanggil untuk mengambil barang-barang yang dititipkan ketika pertama kali aku dijebloskan kedalam penjara imigrasi ini.tanpa tunggu lama lagi langsung aku mengambil telpon selularku dan menghubungi ibuku tercinta di Jakarta.
Assalamualaikum,ma"sapaku"
Walaikumsalam,Agung telponmu sudah aktif nak,berarti kamu sudah keluar dari penjara."sambung ibuku tercinta dengan nada suara yang haru"
Allhamdullilah , ma saya sudah keluar tadi pagi,sekarang sedang tunggu proses untuk diberangkatkan ke bandara."sambungku"
Allhamdullilah,gung,mama selalu berdoa untukmu,nak.mudah-mudahan kamu bisa selamat sampai disini"kata ibuku"
Iya ,ma Insya Allah kita bisa bertemu lagi di Jakarta"jawabku"lalu pembicaraanpun aku akhiri.,tak sabar rasanya hati ini ingin cepat berjumpa kembali dengan keluarga di tanah air tercinta.

Bersambung………………………………

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
New web site?

Drive traffic now.

Get your business

on Yahoo! search.

Everyday Wellness

on Yahoo! Groups

Find groups that will

help you stay fit.

Dog Groups

on Yahoo! Groups

discuss everything

related to dogs.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: