Kamis, 25 Juni 2009

[daarut-tauhiid] KONTRAK CINTA



Sebuah Nasihat Untuk Yang akan berkeluarga dan juga yang sudah berkeluarga, dari milis tetangga.

Selamat membaca…

abdulazis.com-Banyak
Orang yang menganggap nafkah hanyalah materi. Ada juga yang beranggapan
nafkah itu terbagi dua, yaitu nafkah lahir (materi) dan nafkah batin
(Seks-biasanya) . Padahal nafkah itu jauh mencakup banyak hal.

Sebuah cerita sederhana tentang sepasang suami istri dan seorang
anaknya yang masih kecil, dimana sang suami bekerja di sebuah
perusahaan dan mempunyai penghasilan yang tidak mencukupi. Tapi
kerukunan dan kebahagiaan melingkupi keluarga itu.
Setiap hari di waktu kerja, ketika jam menunjukkan waktu pulang,
tanpa banyak cakap sang suami segera bergegas pulang. "Selama tidak ada
pekerjaan yang urgent buat besok pagi atau tidak bisa dikerjakan di
rumah" begitu piker sang suami. Karena hal ini terjadi setiap hari,
maka teman-teman kantornya sampai hafal kebiasaan sang suami ini.

Sering kali mereka mencandai hal ini. Tapi hal itu hanya ditanggapi
dengan senyum. Sampai suatu kali akhirnya sang suami menjelaskan kenapa
ia melakukan kebiasaan itu kepada temannya. "Saya hanya
menjalankan nasihat ustad saya. Kata beliau kita mempunyai kewajiban
untuk memenuhi hak-hak yang telah kita ikat dengan perjanjian.
Contohnya perusahaan tempat kita bekerja, mempunyai hak atas kita
selama 8 jam dari jam masuk sampai jam pulang. Maka kita harus memenuhi
hak-hak itu. Lalu istri dan keluarga mempunyai hak atas kita juga,
karena kita telah mengikat perjanjian dalam sebuah "kontrak cinta."

Waktu yang diberikan kepada keluarga harus waktu tebaik seperti waktu
yang kita berikan kepada perusahaan, bukan waktu sisa. Maka ketika
waktu pulang datang, habislah hak perusahaan atas saya dan dimulailah
hak keluarga atas saya."

"Ah, jika materi tidak cukup saya berikan kepada
keluarga, maka waktu tidak boleh kurang saya berikan kepada mereka",
begitu batin sang suami.

Sebuah pelajaran besar dari orang-orang kecil dan sederhana. Pernah
suatu saat sang suami ditawarin pekerjaan sampingan yang dilakukan pada
malam hari dan hari sabtu yang akan menyebabkan waktu untuk keluarganya
berkurang. Maka ia putuskan mengajak istrinya untuk berunding. "Bunda,
aku ditawarkan pekerjaan yang dapat menambah penghasilanku untuk
keluarga namun di lakukan di malam hari dan di hari Sabtu, tapi tentu
kamu tahu konsekuensinya maka aku tawarkan kepadamu, apakah kamu ingin
aku memberimu materi atau memberimu waktu?". Dengan tatapan lembut sang istri berkata "Cukuplah waktu dan perhatianmu yang aku butuhkan dari dirimu". Maka dengan senyuman mantap, sang suami menolak tawaran pekerjaan itu.

Sesungguhnya keadaan keluarga ini sangat kekurangan namun rasa
Qana'ah atas yang mereka miliki, menumbuhkan rasa syukur terhadap Allah
Subhana wa Ta'ala dan Allah Subhana wa Ta'ala membalasnya dengan
memberi mereka kebahagiaan lahir dan bathin. Apalagi yang dicari di
dunia ini selain kebahagiaan lahir dan bathin?

Di balik kesabaran sang istri, tumbuh pula rasa syukur karena sang
suami masih punya waktu ketika ia membutuhkannya dan sang suami
membantunya tanpa ia meminta. Dan di balik rasa syukur sang suami
karena memiliki istri yang sangat pengertian maka ia memiliki rasa
sabar dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan selalu berdoa kepada Allah
Yang Maha Kaya lagi Maha Pengasih.

Sang suami teringat janji sebelum mereka menikah "Aku
tidak bisa berjanji untuk bisa mencukupi kebutuhanmu dan aku tidak bisa
berjanji memberi yang kamu inginkan, namun aku berjanji aku tidak akan
pernah berhenti berusaha untuk itu."

Maka itulah yang membuat sang istri bertahan diterpa badai yang
berusaha merobohkan mereka. "Toh nafkah tak hanya materi.." begitu
batin sang istri.

Kita mengetahui, berapa banyak manusia yang begitu gencarnya mencari
nafkah materi untuk keluarganya, mereka memiliki rumah yang mewah,
mobil yang juga mewah serta banyak hal mewah lainnya, namun, tidak juga
mereka merasakan bahagia lahir dan bathin.
Salah seorang sahabat pernah mengirimkan sms kepada saya :

"Dalam hidup banyak
pilihan, ada yang mengeluh dan merasa jenuh, ingin jatuh dan berkata
'LELAH', Ada juga yang lelah tubuh dan pikiranpun penat, tapi tetap
semangat, Ada yang ingin INI, ingin ITU dengan berkata 'seandainya…'
dan Ada juga yang QONAAH dengan berkata 'Cukup Allah saja bagiku..'
Lalu…apa pilihan Anda?"

=========================

Disalin dari majalah Shaff edisi April 2009, judul Asli : Nafkah
Bukan Hanya Materi, diedit dan ditambahkan seperlunya oleh : Salman Al
Muhandis

2 Rajab 1430 H/25 Juni 2009

"Istriku…terima kasih ya, Moga Allah memuliakan engaku Dunia dan Akhirat"

Seorang manusia yang berharap menjadi Suami Sholeh bagi Istrinya, Ayah Sholeh bagi Anak-anaknya dan Mushlih bagi masyarakatnya…

~ Jangan Mati Sebelum Berarti, Berbuatlah Yang Terbaik, Karena Hidup Hanya Sekali ~

Abdul Azis, S.Pd

Direktur Eksekutif Salman Institute

PT JARING DATA INTERAKTIF

Wisma Kodel 2nd fl.

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B4,

Jakarta 12920, Indonesia

e.mail : azis@qchannel.tv

Ph. +6221-5222339 | Fax. +6221-5276303 | www.qchannel.tv | www.swara.tv

www.cahayarumah.multiply.com
www.abdulazis.com

YM. abdul_azis80

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: