Rabu, 12 Agustus 2009

[daarut-tauhiid] Presentasi di Dunia Saja Sudah Repot

 


 

From
http://solifecenter.com

 

Pekan
lalu saya diminta presentasi program oleh salah satu perusahaan besar. Seperti
halnya Anda juga saat hendak menghadapi klien atau mitra untuk presentasi kerja
sama bisnis, maka saya pun berupaya menyiapkan yang terbaik, mulai dari isi dan
bahan presentasi, sampai penampilan fisik, sekalipun yang saya presentasikan
bukanlah kerjasama bisnis.

 

Sehari
sebelum presentasi, saya memastikan tidak ada isi yang keliru dalam bahan
presentasi tersebut. Saya cek satu persatu isinya, bahkan kalimat dan
kata-katanya tidak boleh ada yang salah meski satu huruf pun. Di hari saat
harus presentasi, beberapa jam sebelumnya saya buka kembali laptop dan membaca
ulang bahan presentasi itu untuk mengantisipasi sekecil apapun kekeliruan yang
bakal terjadi. Sesekali menghela nafas mencoba meningkatkan level kepercayaan
diri yang sebenarnya sudah sangat biasa percaya diri. Sekadar menyesuaikan,
kurang jangan kelebihan percaya diri juga tidak boleh.

 

Meskipun
sudah sering berhadapan dengan beragam mitra, tetap saja saya tidak boleh
mengabaikan hal sekecil apapun yang berpotensi mengganggu keberhasilan
presentasi. Maka penampilan pun harus dipikirkan, mulai dari memilih pakaian
sampai sempat-sempatnya saya pergi ke pangkas rambut untuk bercukur. Tidak
hanya saya, saya pun mengingatkan dua sahabat yang akan ikut dalam presentasi
itu baik dalam hal penampilan maupun kehati-hatian dalam berbicara.

 

Sampai
di lobi perusahaan dimaksud, masih saja saya memerhatikan penampilan,
setidaknya masih sama rapinya dengan ketika berangkat dari kantor. Oya, saya
pun tidak lupa mengecek laptop agar tidak bermasalah saat harus presentasi.
Kami bertiga masing-masing membawa laptop, sekadar berjaga-jaga jika ada salah
satu yang bermasalah. Maklum, menurut pengalaman beberapa rekan kadang ketika
semua hal sudah siap justru perangkat presentasinya yang bermasalah. Atau ada
rekan lain yang bilang, rasa gugup dan grogi kita bisa berpengaruh sama
perangkat presentasi seperti laptop. Dugaan saya, mungkin lantaran kelewat
grogi sampai salah tekan keyboard atau lainnya.

 

Alhamdulillah,
satu jam di ruang presentasi semua berjalan lancar. Hanya saja kami masih harus
menunggu jawaban dari pihak perusahaan tersebut tentang kesepakatan
kerjasamanya. Perlu waktu juga bagi mereka untuk memutuskan dan menentukan
pilihan untuk bermitra, bisa jadi bukan hanya kami yang mengajukan presentasi
program kepada perusahaan tersebut. Perlu Anda ketahui, saya perlu waktu hampir
sepekan untuk berpikir, memilih dan menentukan jenis program yang akan
ditawarkan, kemudian ditambah dua hari kurang tidur untuk membuatnya menjadi
sebuah proposal berikut bahan presentasinya. Ini pun sudah dibantu teman yang
lain.

 

Bayangkan,
berhari-hari berpikir dan membuat bahan presentasi yang terbaik hanya untuk
bicara tidak lebih dari satu jam di hadapan calon mitra. Yang membuat hati
belum tenang, karena masih harus menunggu mereka memberi jawaban dan menentukan
apakah program yang kami tawarkan cocok dengan yang mereka harapkan. Sekalipun
sudah banyak portofolio program yang kami lampirkan di proposal tersebut, boleh
jadi bukan jaminan mereka percaya bahwa lembaga kami cukup layak untuk
diberikan kepercayaan untuk bermitra.

 

Kalau
dipikir-pikir, repot juga ya memersiapkan bahan presentasi untuk menggolkan
sebuah program kemitraan. Mulai dari berpikir jenis programnya, membuat
proposalnya, bahan presentasinya berikut tampilan presentasi yang bagus luar
biasa, perangkat presentasi dicek berulang kali agar tidak bermasalah, sampai
penampilan fisik dan sedikit latihan berbicara agar tidak salah ucap. Minimal
tidak banyak diam ketika beragam pertanyaan diajukan.

 

Mungkin
tidak semua orang serepot saya ketika hendak melakukan presentasi. Namun sempat
pula saya bertanya kepada beberapa rekan lain, ternyata ya sedikit saja
perbedaannya, artinya sama repotnya. Setidaknya beberapa teman tidak perlu
repot bercukur dulu sehari sebelum presentasi, walau ada juga teman yang sampai
harus membeli pakaian baru untuk menambah kepercayaan dirinya.

 

Ini
menjadi perenungan sendiri bagi saya. serepot ini pula kah saya saat harus
menyajikan presentasi diri dan perbuatan di hadapan Allah kelak? Bahan apa yang
sudah saya siapkan untuk diajukan kepada Allah, jawaban-jawaban apa yang sudah
saya siapkan saat mendapatkan beragam pertanyaan nanti? Sudahkah saya
memikirkan amal shalih apa yang sekiranya membuat Allah tersenyum dan
menjadikan proposal diri ini layak diterima? Ups, jangan-jangan saya belum merasa repot dan belum juga
bersiap-siap untuk melakukan presentasi, padahal panggilan presentasinya tidak
pernah saya ketahui waktunya. Atau malah… saya belum punya bahan apapun untuk
dipresentasikan.

 

Duuh, seharusnya saya lebih repot
ya (Gaw)

Bayu Gawtama
Life-Sharer
http://solifecenter.com
0852 190 68581

Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Need traffic?

Drive customers

With search ads

on Yahoo!

Dog Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about dogs.

You can help

Support Our Troops

At Home

DonorsChoose.org

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: