Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- Re: [catatan kaki] SK Bandung terancam BUBAR (hiks...) From: Lygia Nostalina, Ms
- 1b.
- Re: [catatan kaki] SK Bandung terancam BUBAR (hiks...) From: novi_ningsih
- 2a.
- Re: [Dicatat Kaki] Tolong Help Me Sayah :-p From: Lygia Nostalina, Ms
- 3.
- workshop matematika yang mencerahkan From: ammy ramdhania
- 4a.
- BANJIR From: uncle vant
- 5a.
- PREMAN KEBAL From: uncle vant
- 5b.
- Re: PREMAN KEBAL From: veby
- 6a.
- Re: [Ruang Baca] Cinta Rasul, Kok Gitu? From: sismanto
- 6b.
- Re: [Ruang Baca] Cinta Rasul, Kok Gitu? From: Mimin
- 7a.
- (Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat! From: Ramaditya Skywalker
- 7b.
- Re: (Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat! From: Syafaatus Syarifah
- 7c.
- Re: (Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat! From: fil_ardy
- 7d.
- Re: (Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat! From: Lygia Nostalina, Ms
- 7e.
- Re: (Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat! From: Ramaditya Skywalker
- 8.
- Artikel: Cukup Berhargakah Pekerjaan Anda? From: Dadang Kadarusman
- 9a.
- Tiup Lilinnya Nak... From: Epri Saqib
- 9b.
- Re: Tiup Lilinnya Nak... From: Lygia Nostalina, Ms
- 10a.
- Salam kenal dari blogger tunanetra From: Ramaditya Skywalker
- 10b.
- Re: Salam kenal dari blogger tunanetra From: Mimin
- 10c.
- Re: Salam kenal dari blogger tunanetra From: Satya Aditya
- 10d.
- Re: Salam kenal dari blogger tunanetra From: Nia Robie'
- 11.
- [Artikel] Berdakwah lewat tulisan From: Nurhadi (Milis)
- 12a.
- Fw: Trs: [editing] Mumpung gratis From: Arief Gustaman
- 12b.
- Re: Fw: Trs: [editing] Mumpung gratis From: Nurhadi@tecsg.com.sg
- 13a.
- Kejutan Yang Indah From: agussyafii
Messages
- 1a.
-
Re: [catatan kaki] SK Bandung terancam BUBAR (hiks...)
Posted by: "Lygia Nostalina, Ms" lygianostalina@yahoo.com lygianostalina
Sun Aug 2, 2009 3:33 am (PDT)
Dear Nopi tersayang ( maaf...gak bisa nyebut 'f' )
hayu atuh SK bandung buka puasa bersamanya di rumah aku ajah....soal konsumsi bisa patungan kan...ehehehehe...dan, bisa sekalian sahur bersama kok......... fasilitas : kamar mandi , tempat buat tidur ( ngegelar tiker cukup kan ? heuheuheu..) , dapur umum, TV , tapi maaf tidak ada fasilitas internet .
Lygia Nostalina, SH
Jurnalist
Tabloid Alhikmah
www.alhikmahonline.com
www.pecintahujan.multiply. com
www.facebook.com/pecintahujan
--- On Sat, 8/1/09, novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com > wrote:
From: novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [catatan kaki] SK Bandung terancam BUBAR (hiks...)
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Saturday, August 1, 2009, 5:56 AM
Kalo SK Bandung bubar (buka puasa bareng) ikutan,ya...
InsyaAllah kalo ga ada halangan pengen menyambangi Bandung lg ;-)
Teh gia siap nampung?hehe
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "Lygia Nostalina, Ms" <lygianostalina@ ...> wrote:
>
> Assalamualaikum wr wb
>
>
> SK Bandung bubar ?? kata siapa ? buka bersama ? hayu atuh..kapan ? heuheuheu... ...
>
> tenang kang Hadian....walau kang Hadian, Budi, Zaenal dan Sinta mungkin akan meninggalkan kota Bandung tercinta ini ( mudah2an cuma untuk sementara ), tapi semangat kalian akan tetap sayah jaga disini bersama dengan yang lain. mengutip ucapan seorang sahabat : "SELERA SAYA BERSAMA KALIAN". Whuahahahahahaha. ...ucapan siapakah itu ??
>
> Jadi siapakah SK bandung nanti yang tersisa ? Lygia, Mukti, terus siapa lagiiii ?? waduh..waduh. ...Don't leave me alone , guys.......
>
>
> Lygia Nostalina, SH
> Jurnalist
> Tabloid Alhikmahwww. alhikmahonline. com
> www.pecintahujan. multiply. com
> www.facebook. com/pecintahujan
>
- 1b.
-
Re: [catatan kaki] SK Bandung terancam BUBAR (hiks...)
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Sun Aug 2, 2009 7:43 am (PDT)
-
gapapa ga ada fasilitas internet, SK Bandung kan punya modem masing-masing :D
hehehe, ini teh serius, insya Allah, kalau ga bentrok acara, kuliah, dll, aku mau ikutan, yaaaaaaaaaaaaaa :D
-- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Lygia Nostalina, Ms" <lygianostalina@com ...> wrote:
>
> Dear Nopi tersayang ( maaf...gak bisa nyebut 'f' )
>
> hayu atuh SK bandung buka puasa bersamanya di rumah aku ajah....soal konsumsi bisa patungan kan...ehehehehe...dan, bisa sekalian sahur bersama kok......... fasilitas : kamar mandi , tempat buat tidur ( ngegelar tiker cukup kan ? heuheuheu..) , dapur umum, TV , tapi maaf tidak ada fasilitas internet .
>
>
> Lygia Nostalina, SH
> Jurnalist
> Tabloid Alhikmah
> www.alhikmahonline.com
> www.pecintahujan.multiply. com
> www.facebook.com/pecintahujan
>
>
> --- On Sat, 8/1/09, novi_ningsih <novi_ningsih@...> wrote:
>
> From: novi_ningsih <novi_ningsih@...>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [catatan kaki] SK Bandung terancam BUBAR (hiks...)
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Date: Saturday, August 1, 2009, 5:56 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Kalo SK Bandung bubar (buka puasa bareng) ikutan,ya...
>
> InsyaAllah kalo ga ada halangan pengen menyambangi Bandung lg ;-)
>
>
>
> Teh gia siap nampung?hehe
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "Lygia Nostalina, Ms" <lygianostalina@ ...> wrote:
>
> >
>
> > Assalamualaikum wr wb
>
> >
>
> >
>
> > SK Bandung bubar ?? kata siapa ? buka bersama ? hayu atuh..kapan ? heuheuheu... ...
>
> >
>
> > tenang kang Hadian....walau kang Hadian, Budi, Zaenal dan Sinta mungkin akan meninggalkan kota Bandung tercinta ini ( mudah2an cuma untuk sementara ), tapi semangat kalian akan tetap sayah jaga disini bersama dengan yang lain. mengutip ucapan seorang sahabat : "SELERA SAYA BERSAMA KALIAN". Whuahahahahahaha. ...ucapan siapakah itu ??
>
> >
>
> > Jadi siapakah SK bandung nanti yang tersisa ? Lygia, Mukti, terus siapa lagiiii ?? waduh..waduh. ...Don't leave me alone , guys.......
>
> >
>
> >
>
> > Lygia Nostalina, SH
>
> > Jurnalist
>
> > Tabloid Alhikmahwww. alhikmahonline. com
>
> > www.pecintahujan. multiply. com
>
> > www.facebook. com/pecintahujan
>
> >
>
- 2a.
-
Re: [Dicatat Kaki] Tolong Help Me Sayah :-p
Posted by: "Lygia Nostalina, Ms" lygianostalina@yahoo.com lygianostalina
Sun Aug 2, 2009 3:35 am (PDT)
Duhai Jun,
dahulu kala saya pernah sekali membeli kamus bahasa sunda-indonesia yang teramat sangat lengkap. seingat saya, dahulu kamus itu saya tukar dengan lembaran2 uang kertas di Gramedia Bandung. tapiii..harganya lumayan mahal karena isinya yang sangat lengkap tadi ( sudah saya bilang lengkap kan ?). dulu sekitar seratus delapan puluh lima ribu rupiah. Jadi maaf, saya cuma bisa memberi info sebegini sajah. karena kalau hendak mengirimkan kepada saudara Jun, rasanya saya agak berat. ini dikarenakan kamus itu sekarang tidak ada di saya, dan itulah..saya lupa adanya dimana ya ? ada yang bisa bantu saya mencari keberadaan si sakadang kamu ? ho .. ho.. ho...
Jun, sorry ma men......kalau saya gak jadi di doain tambah keren, doain saya dapet jodoh lagi aja ya....
*kabuuuuuuuuurrrr*
Lygia Nostalina, SH
Jurnalist
Tabloid Alhikmah
www.alhikmahonline.com
www.pecintahujan.multiply. com
www.facebook.com/pecintahujan
--- On Sat, 8/1/09, fiyan arjun <fiyanarjun@gmail.com > wrote:
2009/8/1 jun an nizami <tinta_mirah@ yahoo.co. id>
Duhai kepada siapa sajah,jenis mahluk apa sajah,suku apa sajah,berwarna kulit apa sajah, tolong help me sayah! Sayah teh lagi membutuhkan kamus Sunda-Indonesia (yang sunda beneran). Jikalau (yaelah..jikalau) diantara anda ada yang mengetahui,dimana sayah dapat mendapatkannya, tolong beritahu (jangan beritempe..heuhe) sayah..yah! Lebih keren lagi,jika ada yang sudi (yaelah..sudi) mengirimkannya dengan gratis kepada diri sayah. Di doakan semoga lebih keren,deh.
"Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!
http://id.mail. yahoo.com"
--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku. multiply. com
fb:bujangkumbanf@ yahoo.co. id
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758- 0079
- 3.
-
workshop matematika yang mencerahkan
Posted by: "ammy ramdhania" ammy_ram@yahoo.co.id ammy_ram
Sun Aug 2, 2009 12:05 pm (PDT)
Meniti Pena- Gemilang Pembelajar bekerjasama dengan FUN MATH, kembali menggelar :
WORKSHOP MATEMATIKA :
BERMAIN DENGAN 11 JENIS SOAL CERITA
Bersama :
Yussy Kusumawardhani,ST
(konsultan, penulis & pemerhati pendidikan anak)
Fatimah Mulyana
(konsultan matematika sekolah, penulis & pemerhati pendidikananak)
Graha Harmoni, Jl budi no 28 Cimindi Bandung
Minggu, 9 Agustus 2009
Investasi Rp 75.000 - tempat sangat terbatas...
Fasilitas Peserta :
Sertifikat, Modul ekslusif, Snack, makan siang, ruangan ber-AC.
Informasi & Pendaftaran
Ibu Neneng : 665 4378 / 085 220 7411 73
atau email ke : ammy_ram@yahoo.co.id
Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! http://id.messenger.yahoo.com/ pingbox/
- 4a.
-
BANJIR
Posted by: "uncle vant" qanita331@gmail.com
Sun Aug 2, 2009 5:10 pm (PDT)
Kami berkemas dengan sigap. Berburu dengan air yang masuk dengan cepat
ke dalam rumah. Kami membereskan beberapa barang-barang yang menurut
kami penting: pakaian, obat-obatan, susu untuk si kecil dan beberapa
dokumen. Setelah selesai kami keluar. Air yang semula selutut di dalam
rumah, berubah menjadi sepinggang ketika di halaman. Tempat tinggal kami
memang berada lumayan tinggi dibandingkan dengan jalan di depannya.
Aku memunggung puteriku yang berusia lima tahun. Isteriku membawa
buntalan ringan berisi pakaian. Kami tersuruk-suruk, meraba-raba dengan
kaki agar tidak kejeblos saluran air ataupun terantuk polisi tidur yang
melintang di badan jalan.
Di sebuah jalan yang tidak terendam air telah menunggu sebuah truk. Di
dalamnya telah banyak anak-anak, ibu-ibu serta para jompo. Truk itupun
kabur ketika isteriku dan si kecil telah naik. Kendaraan penuh penumpang
itu menuju ke tempat pengungsian yang jauhnya tiga kilometer dari rumah
kami.
Aku menatap truk itu sampai membelok di sebuah pertigaan. Masih
terngiang ucapan isteriku yang mengharap aku untuk ikut bersamanya ke
pengungsian. Tapi aku tidak bisa memenuhinya. Aku harus menjaga rumah
kami. Aku pun tidak enak hati dengan tetangga lelakiku yang berjaga,
kalau aku enak-enakan beristirahat di pengungsian.
"Pak, kita ke mushala sebelah sana," ajak mang Tholibi mengagetkanku.
Aku beringsut mengikutinya ke mushala yang terletak di ketinggian.
Mushala itu tidak dijadikan tempat pengungsian permanen karena
diprediksikan akan terendam juga.
"Banjirnya hebat banget ya!" kataku pada mang Tholibi. Ia tersenyum.
"Satu kata saja: TERLALU. Seperti kata bang haji," gurau beliau yang
ngefans banget sama si raja dangdut itu.
"Kalau kata bang Meggi mah, DAHSYATNYA!" timpal yang lain terbahak-bahak.
Humor yang mereka tampilkan sedikit mengendurkan syarafku yang cemas dan
takut terhadap air yang meluap ini.
"Sudah jangan terlalu dipikirkan," kata seseorang meraih pundakku. "Kita
terima saja. Daerah ini memang langganan banjir. Kita tak bisa apa-apa.
Jangan cemas."
Aku tersenyum kecut.
"Sebagai warga baru, Bapak nanti akan terbiasa. Meski tidak hujan,
daerah kami pasti kebanjiran jika di hulu hujan deras. Bapak harus
terbiasa dengan hal itu," ujar yang lain.
Aku terdiam. Aku tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini. Hari
kesepuluh di rumah kontrakan itu membawa kami pada kejadian yang tidak
pernah aku bayangkan. Kami disambut air berwarna kecoklatan yang
merendam rumah dan barang-barang kami.
Esoknya, banjir makin meluas. Mushala yang kemarin kami jadikan posko
pun telah terendam hingga sepaha orang dewasa. Terpaksa kami pindah di
tengah hujan yang turun gerimis.
"Banjirnya besar sekali ya," kataku pada mang Tholibi sambil mendayung
sampan darurat yang pagi tadi kami buat.
"Ya, sangat besar."
"Tiap tahun seperti ini?"
"Nggak. Biasanya tidak sebesar ini."
Tiba-tiba terdengar suara perempuan memanggil. Aku memandang
berkeliling. Seorang ibu tua dengan seorang perempuan berusia dua
puluhan yang sedang menggendong balita menggapai-gapaikan tangannya pada
kami. Mereka berdiri penuh tatapan harap di lantai tiga rumahnya.
"Jangan dilihat."
"Apa?"
"Jangan dilihat."
"Siapa?"
"Mereka itu."
"Kenapa Mang? Mereka minta pertolongan kita. Kasihan anak kecil itu."
"Mereka yang menyebabkan banjir itu," katanya sambil mendayung menjauhi
runah bertingkat tiga itu
"Lho?"
"Iya. Mereka yang menyebabkan banjir itu. Mereka membuat kami susah.
Dulu sungai di sini lebarnya empat meter, tapi mereka membuatnya menjadi
kurang dari dua meter. Mereka itu yang mempunyai pabrik di pinggir
sungai itu. Mereka memperluas pabrik ke arah sungai. Sungai itu menjadi
sempit. Ketika hujan, air tidak terakomodasi oleh sungai yang telah
menyempit itu."
Aku terdiam mendengarnya.
"Memang disini langganan banjir. Hampir tiap tahun. Tapi setelah
berdirinya pabrik itu banjir di sini makin menggila. Kami pun tidak suka
terhadap keluarga itu, mereka kurang bersosialisasi dengan kami," jelasnya.
Malam harinya aku tidak bisa tidur. Aku teringat pada perempuan dan
balita yang meminta pertolongan itu. Mereka kami tinggalkan begitu saja.
Tidak kami tolong. Aku tidak menyangka warga bisa demikian kejam. Hanya
karena menganggap keluarga itu sebagai salah satu penyebab banjir.
Aku menggeliat. Keringat dingin mengucur dari badanku.
"Bapak kenapa?" seseorang bertanya. Aku tidak bisa menjawab.
"Ingat dengan keluarga? Tenang saja, keluarga Bapak tidak akan apa-apa.
Tidurlah. Kita nanti berjaga gantian," katanya menambahkan.
Ya, aku teringat pada mereka. Pada keluargaku. Aku takut perlakuan yang
kami terima akan berubah 180 derajat. Aku takut akan diperlakukan
seperti keluarga pemilik pabrik itu jika mereka tahu siapa kami sebenarnya.
Aku benar-benar risau. Kalut. Tidak tenang. Apalagi jika aku harus
bolak-balik ke pengungsian untuk mengantar beberapa warga yang sakit. Di
sana pasti aku bertemu dengan beberapa anggota kepolisian. Meski aku
telah mengubah penampilanku, hati kecilku tetap dijerat temali takut.
Mereka telah lama memburuku.
Ah, alangkah tersiksanya hidupku sekarang. Hidup seperti gelandangan.
Tidur beralaskan tikar butut. Makan seadanya. Sungguh berbeda dengan
kehidupanku sesungguhnya. Ingin rasanya aku terbang ke Singapura atau
Paris. Melepaskan diri dari banjir ini. Melepaskan diri dari pemerintah
yang menuduhku penjahat lingkungan karena melakukan pembalakan liar.
Merambah hutan lindung. Tapi itu tak mungkin karena kami telah dicekal.
Foto-foto kami disebar. Tidak ada jalan bagi kami untuk keluar dari
negeri ini.
Dan inilah sebabnya kami mengontrak rumah ini. Di lingkungan sederhana
dengan mengubah penampilan dan identitas. Agar tidak gampang dikenali.
Agar dianggap masyarakat biasa. Tapi tak dinyana. Di luar perkiraan, aku
tinggal di daerah yang salah. Daerah yang sekarang aku tempati adalah
daerah aliran sungai yang berhulu di hutan yang aku tebangi kayunya. Dan
akibatnya, aku merasakan sendiri menjadi pengungsi akibat banjir yang
disebabkan oleh perbuatanku sendiri.
"Pak, kita bagikan lagi makanan untuk warga yang terjebak banjir," suara
mang Tholibi mengagetkanku.
Dengan segan aku mengikutinya meski sebenarnya aku terpaksa melakukan
hal ini. Jarang, malah tidak pernah aku berkotor-kotor, berbasah-basah
air keruh, mengedarkan makanan untuk orang-orang kere itu. Dulu
pekerjaanku hanya duduk di kursi empuk. Menerima laporan dari anak
buahku. Menerima transferan hasil penjualan kayu. Dan selanjutnya, tentu
saja berwisata. Bersenang-senang.
Aku mengayuh sampan darurat dari jerigen-jerigen yang diikat tambang.
Aku terus mengayuhnya mendekati rumah warga yang masih terjebak banjir
untuk membagikan ransum makanan.
Ketika sedang berkeliling itu, tiba-tiba seorang anak muda
menggapai-gapaikan tangannya ke arah kami. Ia minta tolong. Dia
bermaksud untuk membawa bapaknya yang renta ke pengungsian.
Karena lorong menuju ke rumah mereka tidak bisa dilalui oleh sampan
darurat, aku berenang mendekati rumah bertingkat dua itu, sedangkan mang
Tholibi menunggu di atas sampan. Setelah sampai di rumah yang lantai
duanya tinggal sejengkal lagi digenangi air bah, kami memakaikan jaket
pelampung pada lelaki tua itu. Kami pun membawanya turun ke air. Kami
menariknya mendekati sampan darurat sambil berpegangan pada tali yang
dipasang oleh warga. Arus air bah yang kotor dan dingin itu
menarik-narik kami yang berenang mendekati sampan yang ditungggui oleh
mang Tholibi.
Setelah sampai, kami pun menaikkan orang tua yang sakit itu disusul oleh
anaknya dan terakhir, aku. Ketika bersiap mendayung, mang Tholibi dan
anak muda itu melihatku dengan pandangan aneh.
Aku bertanya pada mereka, "Kenapa Mang? Ada apa?"
Mang Tholibi dengan ragu bertanya, "P-Pak, kumis dan jambangnya kemana?"
Refleks aku meraba mukaku. Ternyata, kumis dan jambang palsu yang
kukenakan sebagai bagian dari alat penyamaran itu telah hilang dari
mukaku karena terbawa air bah.
- 5a.
-
PREMAN KEBAL
Posted by: "uncle vant" qanita331@gmail.com
Sun Aug 2, 2009 5:11 pm (PDT)
**
Aku tersurut mundur dengan mata melotot. Aku tak percaya dengan
penglihatanku. Apakah ini nyata? Ataukah mimpi? Aku mencubit pahaku.
Sakit! Ternyata aku tidak sedang bermimpi. Ini nyata!
Laki-laki itu tersenyum mengejek. Sinis. Dengan langkah pelan nan pasti
ia mendekatiku. Aku mundur ketika melihatnya melangkah. Tapi begitu
punggungku menyentuh dinding tembok itu aku terdiam. Tak ada jalan lain.
Aku kembali menebaskan benda yang ada di tanganku. Samurai ini membabat
cepat. Menyilang dari kanan atas ke kiri bawah. /Buk/! Samurai pinjaman
dari seorang teman itu membal di pundaknya seperti kejadian tadi. Ia
kebal terhadap senjata tajam yang kugenggam.
Aku pun langsung berlari. Aku kabur karena takut terhadap pembalasannya.
Aku menyingkir dari hadapannya tanpa menghiraukan sekeliling seperti
seorang matador diuber seekor banteng kalap. Dan aku terus berlari.
Bukan cuma menghindarkan diri dari preman pasar yang sering memalakku
itu. Aku pun pergi meninggalkan ibu bapakku. Meninggalkan adik perempuan
satu-satunya yang selalu menangis jika sedang mengompol.
Aku kabur karena takut terhadap apa yang akan dilakukan preman berbadan
bengkak itu. Dia dikenal sangat ganas dalam menggarap orang-orang yang
menentangnya. Apalagi terhadapku. Aku telah berusaha untuk membunuhnya
dengan samurai itu. Itu adalah genderang perang yang kutabuh. Meski aku
terpaksa melakukannya. Aku muak melihatnya yang suka memerasku,
teman-temanku terutama orang tuaku yang hanya penjual nasi goreng.
Hari itu, aku baru pulang dari berjualan asongan di perempatan lampu
merah. Aku melihat Mat Brewok -biasa lelaki itu dipanggil- keluar dari
warung orang tuaku dengan tergesa. Aku merasa ada sesuatu yang aneh
ketika melihatnya berjalan. Aku berlari mendekati warung tempat tumpuan
orang tuaku mencari nafkah. Dan aku melihatnya. Aku melihat ibuku
menangis di bangku panjang warung sederhana kami. Setelah kudesak beliau
menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Beliau meminta uang atas
semua yang telah dimakan oleh preman berwajah kriminal itu. Mat Brewok
bukannya membayar. Ia malah marah-marah. Ibuku ditamparnya beberapa
kali. Ia pun mengambil semua uang hasil penjualan nasi goreng hari itu.
Darahku bagaikan air yang dipanaskan di atas api ketika mendengar hal
itu. Ia bergolak, menggelegak. Dan ini bukanlah hal yang pertama
terjadi. Tapi telah berkali-kali.
Mengingat itu semua, kebencian dan kemarahan yang telah lama terpendam
tersembul dengan pasti ke permukaan. Aku segera berangkat menemui
seorang kawanku. Aku meminjam samurai kepunyaannya. Pada awalnya ia
melarangku untuk melakukan tindakan yang tidak baik itu. Ia mengingatkan
bahwa perbuatanku sia-sia.
"Ingat Man, ia kebal."
"Kata siapa?" kataku sambil membungkus samurai itu dengan kertas koran
agar tidak kelihatan.
"Kata orang-orang."
"Orang-orang siapa?"
Kawanku itu tak menjawab. Tak ada yang dapat membuktikannya bahwa ia
kebal. Kami hanya mendengar dari orang-orang penakut di sekitar kami.
Aku pun langsung mencari preman bertato kupu-kupu itu. Kebetulan aku
memergokinya sedang memalak seorang anak SMA di sebuah gang. Tanpa
basa-basi aku menebasnya dari belakang. Mat Brewok berbalik. Matanya
merah. Dan ia mendekatiku, seperti yang telah kuceritakan di awal. Ia
memang kebal.
Di keriuhan kota Bogor ini aku menenggelamkan diri. Aku menghindarkan
diri dari Mat Brewok yang dapat dipastikan akan terus mencari-cariku.
Karena takut dikenali, aku memelihara kumis dan jenggot. Aku membiarkan
semua bulu itu menggerayangi wajahku.
Tak terasa sudah satu tahun lebih aku membuang diri dari kejaran Mat
Brewok. Selama itu pula aku kehilangan kontak dengan kedua orang tuaku.
Aku tidak tahu nasib mereka. Apakah mereka dianiaya oleh preman pasar
itu? Apakah mereka dijadikan kambing hitam atas kelakuanku?
Aku mendesah. Rasa rindu yang beradu dengan rasa khawatir berloncatan di
pinngir hatiku. Aku takut orang tuaku celaka karena ulahku.
"Heh, melamun saja," Sabirin, seorang sahabat yang menjadi ruan rumahku
di Bogor, menepuk pundakku halus. Aku tergagap.
"Eh, nggak."
"Kamu mikirin apa?" katanya sambil duduk di sampingku. Barang
dagangannya disimpan di pangkuannya.
"Tidak. Tidak ada apa-apa."
"Teringat keluarga?"
Aku terdiam. Perangaiku dalam hari-hari terakhir tidak dapat membohongi
teman baikku itu.
"Tengoklah barang satu dua hari."
"Tapi..."
"Kamu masih takut dengan Mat Brewok? Dengan penampilan seperti ini kamu
tidak akan dikenali."
Aku termakan juga oleh ucapannya. Tampaknya tak akan ada yang mengenali
tampangku yang kacau. Rambut panjang tak terurus. Jambang, jenggot dan
kumis memenuhi seluruh wajahku.
Dengan hati bergetar keras, aku melangkahkan kaki meninggalkan stasiun
kereta api yang berjarak sekitar 600 meter dari tempat tinggalku. Aku
takut berpapasan dengan Mat Brewok ataupun dengan anak buahnya yang juga
sering berkeliaran di stasiun kereta api ini. Aku membenamkan topi yang
kupakai. Menyembunyikan wajahku ketika melihat Pardi salah seorang anak
buah Mat Brewok yang sedang duduk bersilang kaki di sebuah bangku. Di
tangannya tergenggam sebotol minuman keras. Di pinggangnya terselip
sebuah badik kecil.
Dengan segan aku berjalan di depannya. Hatiku tidak keruan. Sport
jantung melebihi ketika aku mengucapkan cinta pada Minah, seorang
pembantu rumah tangga yang aku taksir. Aku takut. Untungnya Pardi tidak
mengenaliku. Dengan sedikit menggusur kaki, aku mempercepat langkah
ketika melihat warung ibuku di tepi jalan raya. Aku berjalan
mendekatinya. Aku melihat sekilas bangunan warung tempat orang tuaku
berjualan. Warung ini tampak lebih bersih dibandingkan dengan satu tahun
lalu. Dindingnya putih. Tampaknya baru saja dicat. Dan barang
dagangannya makin lengkap. Tidak cuma makanan dan minuman. Tersedia pula
voucher isi ulang telepon selular dalam etalase.
Dan aku melihat mereka. Ibuku sedang menggoreng sesuatu di penggorengan.
Adikku sedang bermain boneka di pojok warung.
"Mau makan apa, Pak? Silahkan duduk."
Suara yang satu tahun lamanya tidak pernah kudengar itu mengagetkanku.
Ternyata ibuku telah berdiri di hadapanku dengan kening berkerut. Aku
tergagap sebentar. Setelah itu aku membuka topiku. Dan meledaklah tangis
ibuku ketika aku mencium tangannya. Adikku juga menangis. Kali ini bukan
karena mengompol. Tapi melihat ibu memeluk lelaki yang tidak dikenalnya.
"Begitulah ceritanya," beliau mengakhiri kisahnya. Waktu itu aku
mengutarakan keherananku dengan kemajuan warung makan yang dikelola oleh
beliau. Menurut perhitunganku, mestinya usaha warung ibuku mengalami
kemunduran setelah modal yang sedikit itu diambil oleh Mat Brewok.
Ternyata ada salah seorang kawan ibuku yang memberikan pinjaman modal
sehingga ibuku bisa melanjutkan usahanya.
"Bagaimana dengan si bangsat itu?"
"Mat Brewok maksudmu?"
Aku mengangguk.
"Setelah kejadian itu ia beberapa kali datang untuk mencarimu."
"Lalu?"
"Ya, sekarang aman. Tidak mungkin ia datang lagi kesini."
"Kenapa?"
"Ia telah tewas."
"Tewas? Apa sebabnya? Ditembak polisi? Ditusuk sesama preman? Tidak
mungkin! Mat Brewok `kan kebal!"
"Mat Brewok mati bukan karena ditembak polisi ataupun ditusuk sesama
preman."
"Lantas?"
"Karena demam berdarah."
- 5b.
-
Re: PREMAN KEBAL
Posted by: "veby" vbi_djenggotten@yahoo.com vbi_djenggotten
Sun Aug 2, 2009 11:15 pm (PDT)
apik...
endingnya apik...!!!
top!
--- On Sun, 8/2/09, uncle vant <qanita331@gmail.com > wrote:
From: uncle vant <qanita331@gmail.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] PREMAN KEBAL
To: penulislepas@yahoogroups. , forum_lingkarpena@com yahoogroups. , wordsmartcenter@com yahoogroups. , sekolah-kehidupan@com yahoogroups. com
Date: Sunday, August 2, 2009, 2:38 AM
**
Aku tersurut mundur dengan mata melotot. Aku tak percaya dengan
penglihatanku. Apakah ini nyata? Ataukah mimpi? Aku mencubit pahaku.
Sakit! Ternyata aku tidak sedang bermimpi. Ini nyata!
Laki-laki itu tersenyum mengejek. Sinis. Dengan langkah pelan nan pasti
ia mendekatiku. Aku mundur ketika melihatnya melangkah. Tapi begitu
punggungku menyentuh dinding tembok itu aku terdiam. Tak ada jalan lain.
Aku kembali menebaskan benda yang ada di tanganku. Samurai ini membabat
cepat. Menyilang dari kanan atas ke kiri bawah. /Buk/! Samurai pinjaman
dari seorang teman itu membal di pundaknya seperti kejadian tadi. Ia
kebal terhadap senjata tajam yang kugenggam.
Aku pun langsung berlari. Aku kabur karena takut terhadap pembalasannya.
Aku menyingkir dari hadapannya tanpa menghiraukan sekeliling seperti
seorang matador diuber seekor banteng kalap. Dan aku terus berlari.
Bukan cuma menghindarkan diri dari preman pasar yang sering memalakku
itu. Aku pun pergi meninggalkan ibu bapakku. Meninggalkan adik perempuan
satu-satunya yang selalu menangis jika sedang mengompol.
Aku kabur karena takut terhadap apa yang akan dilakukan preman berbadan
bengkak itu. Dia dikenal sangat ganas dalam menggarap orang-orang yang
menentangnya. Apalagi terhadapku. Aku telah berusaha untuk membunuhnya
dengan samurai itu. Itu adalah genderang perang yang kutabuh. Meski aku
terpaksa melakukannya. Aku muak melihatnya yang suka memerasku,
teman-temanku terutama orang tuaku yang hanya penjual nasi goreng.
Hari itu, aku baru pulang dari berjualan asongan di perempatan lampu
merah. Aku melihat Mat Brewok -biasa lelaki itu dipanggil- keluar dari
warung orang tuaku dengan tergesa. Aku merasa ada sesuatu yang aneh
ketika melihatnya berjalan. Aku berlari mendekati warung tempat tumpuan
orang tuaku mencari nafkah. Dan aku melihatnya. Aku melihat ibuku
menangis di bangku panjang warung sederhana kami. Setelah kudesak beliau
menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Beliau meminta uang atas
semua yang telah dimakan oleh preman berwajah kriminal itu. Mat Brewok
bukannya membayar. Ia malah marah-marah. Ibuku ditamparnya beberapa
kali. Ia pun mengambil semua uang hasil penjualan nasi goreng hari itu.
Darahku bagaikan air yang dipanaskan di atas api ketika mendengar hal
itu. Ia bergolak, menggelegak. Dan ini bukanlah hal yang pertama
terjadi. Tapi telah berkali-kali.
Mengingat itu semua, kebencian dan kemarahan yang telah lama terpendam
tersembul dengan pasti ke permukaan. Aku segera berangkat menemui
seorang kawanku. Aku meminjam samurai kepunyaannya. Pada awalnya ia
melarangku untuk melakukan tindakan yang tidak baik itu. Ia mengingatkan
bahwa perbuatanku sia-sia.
"Ingat Man, ia kebal."
"Kata siapa?" kataku sambil membungkus samurai itu dengan kertas koran
agar tidak kelihatan.
"Kata orang-orang."
"Orang-orang siapa?"
Kawanku itu tak menjawab. Tak ada yang dapat membuktikannya bahwa ia
kebal. Kami hanya mendengar dari orang-orang penakut di sekitar kami.
Aku pun langsung mencari preman bertato kupu-kupu itu. Kebetulan aku
memergokinya sedang memalak seorang anak SMA di sebuah gang. Tanpa
basa-basi aku menebasnya dari belakang. Mat Brewok berbalik. Matanya
merah. Dan ia mendekatiku, seperti yang telah kuceritakan di awal. Ia
memang kebal.
Di keriuhan kota Bogor ini aku menenggelamkan diri. Aku menghindarkan
diri dari Mat Brewok yang dapat dipastikan akan terus mencari-cariku.
Karena takut dikenali, aku memelihara kumis dan jenggot. Aku membiarkan
semua bulu itu menggerayangi wajahku.
Tak terasa sudah satu tahun lebih aku membuang diri dari kejaran Mat
Brewok. Selama itu pula aku kehilangan kontak dengan kedua orang tuaku.
Aku tidak tahu nasib mereka. Apakah mereka dianiaya oleh preman pasar
itu? Apakah mereka dijadikan kambing hitam atas kelakuanku?
Aku mendesah. Rasa rindu yang beradu dengan rasa khawatir berloncatan di
pinngir hatiku. Aku takut orang tuaku celaka karena ulahku.
"Heh, melamun saja," Sabirin, seorang sahabat yang menjadi ruan rumahku
di Bogor, menepuk pundakku halus. Aku tergagap.
"Eh, nggak."
"Kamu mikirin apa?" katanya sambil duduk di sampingku. Barang
dagangannya disimpan di pangkuannya.
"Tidak. Tidak ada apa-apa."
"Teringat keluarga?"
Aku terdiam. Perangaiku dalam hari-hari terakhir tidak dapat membohongi
teman baikku itu.
"Tengoklah barang satu dua hari."
"Tapi..."
"Kamu masih takut dengan Mat Brewok? Dengan penampilan seperti ini kamu
tidak akan dikenali."
Aku termakan juga oleh ucapannya. Tampaknya tak akan ada yang mengenali
tampangku yang kacau. Rambut panjang tak terurus. Jambang, jenggot dan
kumis memenuhi seluruh wajahku.
Dengan hati bergetar keras, aku melangkahkan kaki meninggalkan stasiun
kereta api yang berjarak sekitar 600 meter dari tempat tinggalku. Aku
takut berpapasan dengan Mat Brewok ataupun dengan anak buahnya yang juga
sering berkeliaran di stasiun kereta api ini. Aku membenamkan topi yang
kupakai. Menyembunyikan wajahku ketika melihat Pardi salah seorang anak
buah Mat Brewok yang sedang duduk bersilang kaki di sebuah bangku. Di
tangannya tergenggam sebotol minuman keras. Di pinggangnya terselip
sebuah badik kecil.
Dengan segan aku berjalan di depannya. Hatiku tidak keruan. Sport
jantung melebihi ketika aku mengucapkan cinta pada Minah, seorang
pembantu rumah tangga yang aku taksir. Aku takut. Untungnya Pardi tidak
mengenaliku. Dengan sedikit menggusur kaki, aku mempercepat langkah
ketika melihat warung ibuku di tepi jalan raya. Aku berjalan
mendekatinya. Aku melihat sekilas bangunan warung tempat orang tuaku
berjualan. Warung ini tampak lebih bersih dibandingkan dengan satu tahun
lalu. Dindingnya putih. Tampaknya baru saja dicat. Dan barang
dagangannya makin lengkap. Tidak cuma makanan dan minuman. Tersedia pula
voucher isi ulang telepon selular dalam etalase.
Dan aku melihat mereka. Ibuku sedang menggoreng sesuatu di penggorengan.
Adikku sedang bermain boneka di pojok warung.
"Mau makan apa, Pak? Silahkan duduk."
Suara yang satu tahun lamanya tidak pernah kudengar itu mengagetkanku.
Ternyata ibuku telah berdiri di hadapanku dengan kening berkerut. Aku
tergagap sebentar. Setelah itu aku membuka topiku. Dan meledaklah tangis
ibuku ketika aku mencium tangannya. Adikku juga menangis. Kali ini bukan
karena mengompol. Tapi melihat ibu memeluk lelaki yang tidak dikenalnya.
"Begitulah ceritanya," beliau mengakhiri kisahnya. Waktu itu aku
mengutarakan keherananku dengan kemajuan warung makan yang dikelola oleh
beliau. Menurut perhitunganku, mestinya usaha warung ibuku mengalami
kemunduran setelah modal yang sedikit itu diambil oleh Mat Brewok.
Ternyata ada salah seorang kawan ibuku yang memberikan pinjaman modal
sehingga ibuku bisa melanjutkan usahanya.
"Bagaimana dengan si bangsat itu?"
"Mat Brewok maksudmu?"
Aku mengangguk.
"Setelah kejadian itu ia beberapa kali datang untuk mencarimu."
"Lalu?"
"Ya, sekarang aman. Tidak mungkin ia datang lagi kesini."
"Kenapa?"
"Ia telah tewas."
"Tewas? Apa sebabnya? Ditembak polisi? Ditusuk sesama preman? Tidak
mungkin! Mat Brewok `kan kebal!"
"Mat Brewok mati bukan karena ditembak polisi ataupun ditusuk sesama
preman."
"Lantas?"
"Karena demam berdarah."
- 6a.
-
Re: [Ruang Baca] Cinta Rasul, Kok Gitu?
Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa
Sun Aug 2, 2009 5:17 pm (PDT)
Wwwkkkk :D :D
hehehe jadi ikutan tertawa, berarti kalo di baca malam hari malah nggak bisa tidur ..???
tapi makasih info dan resensinya, ditunggu lagi info yang lainnya ya...
SIs
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Mimin <minehaway@.com ..> wrote:
>
> Judul : Cinta Rasul, Kok Gitu..?
> Penulis : H.M. Subki Al-Bughury, S. Sos
> Penerbit : Al Mawardi Prima
> ISBN : 978-979-3862-53-8
>
>
> Seringkali saya baca humor yang lucu tapi saru (jorok). Tapi tidak dalam
> bu
- 6b.
-
Re: [Ruang Baca] Cinta Rasul, Kok Gitu?
Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com mine_haway
Sun Aug 2, 2009 9:47 pm (PDT)
2009/8/3 sismanto <siril_wafa@yahoo.co.id >
>
>
> Wwwkkkk :D :D
> hehehe jadi ikutan tertawa, berarti kalo di baca malam hari malah nggak
> bisa tidur ..???
> tapi makasih info dan resensinya, ditunggu lagi info yang lainnya ya...
>
Sama2 Bang Sis, makasih reply nya.
Iya gak bisa tidur, pengin baca terus sampai habis. Jadi kebawa mimpi.
Okay nanti saya siapkan resensi lainnya yg lebih lengkap
Sekalian latihan bikin resensinya.
--
http://minesweet.co.cc
YM : mine_haway
- 7a.
-
(Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat!
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Sun Aug 2, 2009 7:07 pm (PDT)
Sungguh menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika aku kembali
mendapat kehormatan diundang dalam OFF-AIR program favoritku,
KICKANDY. Lebih seru lagi karena selain dapat kembali tampil bareng
dengan Bang Andy F. Noya, aku pun kembali bertemu dengan rekan-rekanku
yang punya segudang kelebihan dan prestasi membanggakan! Pokoknya,
acara yang bertajuk "Satu Hati Cerdaskan Bangsa" ini benar-benar seru
dan bikin Parkir Timur Senayan menggelegar!
Bintang tamu pertama yang naik panggung adalah Ibu Siyem dan Ibu
Sumiyem. Keduanya punya profesi yang sama yakni penjual jamu gendong.
Namun, jangan salah! Meski dulunya beliau-beliau ini tidak pernah
"makan bangku sekolahan," tapi mereka berhasil menyekolahkan
putra-putri mereka hingga S2, bahkan di antaranya ada yang sampai
berkuliah di luar negeri!
Berikutnya adalah giliranku, Jedi Knight Ramaditya Skywalker "that
does not need further introduction!" Dengan kostum ksatria Jedi plus
lightsabernya, serta semangat penuh dan motivasi tinggi, aku berduet
dengan Bang Andy, menceritakan kisah hidup dan profesi yang saat ini
tengah kugeluti. Aku pun sempat memamerkan bukuku, Blind Power,
lengkap dengan ulasan singkat dan review Lima Bidadari yang menjadi
penggerak utama imajinasiku! Akhirnya, ucapan terima kasih pun
kuhaturkan menutup sesiku, bahwa segala pencapaian tersebut adalah
berkat karunia Allah, dukungan orangtua, serta keberadaan orang-orang
di sekelilingku.
Selanjutnya tampil Pak Ciptono, Kepala Sekolah SLB Negeri Semarang
yang bercita-cita mulia ingin memberi pendidikan yang layak bagi
rekan-rekan tunanetra. Pria yang telah berhasil menyabet 10
penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) itu datang bersama
putra didiknya, Kharisma, seorang penyandang Autis yang memiliki daya
ingat yang luar biasa! Si lincah yang pecicilan dan semaunya sendiri
itu kontan membuat pengunjung tertawa terbahak-bahak, sekaligus
bersorak-sorai, ikut bernyanyi dengan si penghapal 250 lagu itu.
YouTube Video bagian 1: http://www.youtube.com/watch? v=WW5S4Niimh0
YouTube Video bagian 2: http://www.youtube.com/watch? v=e0XesO2328o
PS: Liputan sesi Ramaditya Skywalker (YOUTUBE) akan segera tersedia di
halaman Facebook dan Multiply penulis.
- 7b.
-
Re: (Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat!
Posted by: "Syafaatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id sya4215
Sun Aug 2, 2009 7:45 pm (PDT)
Selamat ya Ra..
makin sukses aja dikau :)
- 7c.
-
Re: (Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat!
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Sun Aug 2, 2009 7:56 pm (PDT)
Wowowowo...
Lalaaa...eeh. Rama :D
Selamat ya, Mas Rama...
Selamat bergabung di SK
dan selamat untuk selalu memberi kami
inspirasi berharga :)
Salam,
DANI
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Skywalker <ramavgm@...com > wrote:
>
> Sungguh menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika aku kembali
> mendapat kehormatan diundang dalam OFF-AIR program favoritku,
> KICKANDY. Lebih seru lagi karena selain dapat kembali tampil bareng
> dengan Bang Andy F. Noya, aku pun kembali bertemu dengan rekan-rekanku
- 7d.
-
Re: (Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat!
Posted by: "Lygia Nostalina, Ms" lygianostalina@yahoo.com lygianostalina
Sun Aug 2, 2009 8:55 pm (PDT)
Aku mah selalu bersahabat dengan Wahita dari dulu ya Mas...salam lho..kemana aja nih Wahita lama banget ga muncul2 untuk nyapa sahabatnya si pecintahujan yang lucu dan imut ini ( please jangan ada yang protes ! hihihi...)
Senengnya sekarang mas Rama udah gabung disini..welkom..welkom.. .
Lygia Nostalina, SH
Jurnalist
Tabloid Alhikmah
www.alhikmahonline.com
www.pecintahujan.multiply. com
www.facebook.com/pecintahujan
--- On Sun, 8/2/09, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com > wrote:
From: fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat!
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Sunday, August 2, 2009, 7:55 PM
Wowowowo...
Lalaaa...eeh. Rama :D
Selamat ya, Mas Rama...
Selamat bergabung di SK
dan selamat untuk selalu memberi kami
inspirasi berharga :)
Salam,
DANI
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Ramaditya Skywalker <ramavgm@... > wrote:
>
> Sungguh menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika aku kembali
> mendapat kehormatan diundang dalam OFF-AIR program favoritku,
> KICKANDY. Lebih seru lagi karena selain dapat kembali tampil bareng
> dengan Bang Andy F. Noya, aku pun kembali bertemu dengan rekan-rekanku
- 7e.
-
Re: (Kickandy's Off-Air 2 Agustus 2009) Mereka Orang-Orang Hebat!
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Sun Aug 2, 2009 8:56 pm (PDT)
@ Bunda Mirza dan Mas Dani: Terima kaish banyak, ya!
Starting from now, saya akan pakai nick lima bidadari untuk semua
postingan, hihihi!
On 8/3/09, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com > wrote:
> Wowowowo...
> Lalaaa...eeh. Rama :D
> Selamat ya, Mas Rama...
> Selamat bergabung di SK
> dan selamat untuk selalu memberi kami
> inspirasi berharga :)
>
> Salam,
>
> DANI
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Skywalker <ramavgm@...com >
> wrote:
>>
>> Sungguh menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika aku kembali
>> mendapat kehormatan diundang dalam OFF-AIR program favoritku,
>> KICKANDY. Lebih seru lagi karena selain dapat kembali tampil bareng
>> dengan Bang Andy F. Noya, aku pun kembali bertemu dengan rekan-rekanku
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 8.
-
Artikel: Cukup Berhargakah Pekerjaan Anda?
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Aug 2, 2009 7:08 pm (PDT)
Artikel: Cukup Berhargakah Pekerjaan Anda?
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
Pernahkah anda memiliki sesuatu yang tidak anda sadari betapa pentingnya dia hingga anda kehilangan benda itu? Saya sering mengalami hal semacam itu. Misalnya, lampu senter. Ketika arus listrik mengalir lancar, saya sering tidak peduli pada keberadaan lampu senter itu. Namun, ketika lampu mati, saya kelimpungan mencari-cari dimana saya meletakkan benda kecil itu. Tiba-tiba saja saya merasakan betapa berharganya sebuah lampu senter. Dan betapa hidup saya bergantung kepadanya. Ketika seluruh ruangan dirumah saya menjadi gelap gulita, saya baru menyadari bahwa saya telah menyia-nyiakan sang lampu senter selama ini. Itu hanya soal lampu senter. Bayangkan seandainya itu menyangkut sesuatu yang sangat menentukan kelangsungan hidup kita? Misalnya pekerjaan yang kita miliki ini. Bukankah kita sering kurang menyadari betapa berharganya pekerjaan kita ini; sampai-sampai kita lebih sering mengeluh daripada mensyukurinya?
Beberapa waktu yang lalu saya mampir ke sebuah mal. Ada hal aneh di mal itu, namun saya tidak begitu yakin apa penyebabnya. Setelah cukup lama berkutat dengan rasa penasaran, akhirnya saya menemukan kejanggalan itu. Di Mal itu, ada beberapa outlet yang menghilang. Salah satunya adalah counter makanan kecil dimana saya biasa membeli kuaci untuk cemilan selagi menonton televisi. Ada outlet fashion yang berubah menjadi ruangan kosong melompong, sebuah restoran yang raib, dan space sebuah cafe yang tinggal setengahnya.
Untuk sejenak saya terpana. Membayangkan orang-orang yang beberapa hari lalu ada di mal ini untuk melayani pelanggan-pelanggannya. Namun, hari ini mungkin mereka berada dirumah, tanpa tahu kapan akan kembali melakukan pekerjaannya lagi. Anda yang tidak pernah kehilangan pekerjaan mungkin tidak akan mampu membayangkan betapa beratnya itu. Tapi mereka yang mengalaminya, tahu persis bagaimana rasanya. Pertanyaannya adalah; apakah kita harus menunggu kehilangan terlebih dahulu untuk bisa benar-benar menyadari betapa bernilainya pekerjaan kita ini?
Pengabaian kita terhadap pekerjaan memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan pengabaian kita kepada benda-benda kecil seperti lampu senter tadi. Mengapa? Karena kita seringkali menganggap bahwa ´kitalah sang pemilik´ pekerjaan itu. Oleh karena itu, sebagai pemilik kita merasa memiliki segala kewenangan untuk memperlakukan kepemilikan kita itu sesuka hati kita. Padahal, faktanya; ´kita bukanlah pemilik pekerjaan itu´. Perusahaan tempat kita bekerjalah yang memilikinya. Bukan kita. Buktinya, jika perusahaan ingin mengambil kembali pekerjaan yang kita pegang, maka kita dengan sukarela atau terpaksa mesti ´mengembalikan´ pekerjaan itu kepada perusahaan.
Jebakan rasa kepemilikan semu itu menimbulkan otoritas imitatif pada kebanyakan pekerja. Sehingga, mereka mengira boleh bersikap apapun terhadap pekerjaannya. Ya, namanya juga pemilik. Mau melakukan apapun semau-maunya juga boleh saja, bukan? Makanya, begitu banyak orang yang terlambat menyadari bahwa pekerjaannya benar-benar berharga, yaitu ketika mereka kehilangan pekerjaannya. Sebaliknya, ketika mereka masih ´memiliki´ pekerjaan itu, mereka cenderung mengabaikannya.
Salah satu ciri paling umum orang yang seperti itu adalah; mereka tidak sungguh-sungguh menuangkan seluruh potensi dan kapasitas dirinya untuk menghasilkan kinerja terbaik dalam pekerjaannya. Mereka mengira bahwa dengan tidak menggunakan kapasitas dirinya itu, perusahaan yang akan rugi. Padahal, kerugian paling besar dialami oleh dirinya sendiri. Mengapa begitu? Ada 2 alasan. Pertama, dengan tidak mencurahkan seluruh potensi dirinya secara optimal akan memperkuat alasan bagi perusahaan untuk mencari orang lain yang bisa menggantikannya. Kedua, tidak mendayagunakan potensi diri sama artinya menyia-nyiakan anugerah yang telah Tuhan berikan kepadanya. Bukankah Tuhan pun belum tentu suka kepada orang yang menyia-nyiakan anugerahNya?
Ciri lainnya adalah; rendahnya tingkat disiplin kerja mereka. Orang-orang yang percaya bahwa pekerjaannya berharga tidak mungkin mengabaikan disiplin diri dalam bekerja. Sebab, mereka tahu bahwa perusahaan bisa sewaktu-waktu mengambil pekerjaan itu darinya lalu diberikan kepada orang lain yang lebih bisa berdisiplin. Dengan kata lain, mereka tahu bahwa satu-satunya cara untuk mencegah hal itu tidak terjadi adalah; menunjukkan disiplin yang tinggi saat bekerja. Sebaliknya, orang-orang yang lupa betapa berharganya pekerjaannya sering menganggap bahwa disiplin mesti dijalankan jika dan hanya jika dia diawasi. Jika tidak ada yang mengawasi, mengapa mesti berdisiplin tinggi?
Padahal, disiplin adalah urusan pribadi. Karena, kedisiplinan berhubungan langsung dengan integritas diri. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki integritas diri pasti akan menghargai pekerjaannya. Sehingga selama bekerja, dia akan bersungguh-sungguh, dan mengerahkan seluruh potensi dirinya. Untuk mencapai prestasi. Yang tinggi.
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Natural Intelligence & Mental Fitness Learning Facilitator
http://www.dadangkadarusman. com/
Talk Show setiap Jumat jam 06.30-07.30 di 103.4 DFM Radio Jakarta
Catatan Kaki:
Saat yang tepat untuk menghargai sesuatu adalah pada saat kita masih memilikinya, bukan ketika kita telah kehilangannya.
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com
- 9a.
-
Tiup Lilinnya Nak...
Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com epri_tsi
Sun Aug 2, 2009 8:56 pm (PDT)
http://epriabdurrahman.multiply. com/journal/ item/214
Tsaqib,
demikian ia biasa dipanggil. Anak pertama dari 3 buah hati perkawinan
saya dengan istri saya yang kebetulan semuanya laki-laki. Ia sekarang
berusia 6,5 tahun dan sudah masuk SD kelas 1. Dari nama belakangnya
itulah saya mengambilnya sebagai nama pena saya sejak ia lahir ke dunia.
Kami
menyayanginya, sebagaimana kami menyayangi 2 adik-adiknya. Dan puisi
ini saya buat ketika ia sedang berulang tahun ke 4 dan kami [saya dan
istri] yang belum pernah merayakan sebuah hari ulang tahun, malam itu
membeli kue ke pasar yang semuanya serba sepasang, karena anak kami
waktu itu masih 2 orang agar adiknya tidak iri tentu saja. Ya adiknya
pun dibelikan kue lengkap dengan lilin ulang tahun dengan angka 4 dan 2
sesuai umur mereka ketika itu. Singkat cerita kami merayakan malam itu
dengan penuh cinta dan kenangan. Untuk kisah ini selengkapnya anda bisa
klik link ini -->
http://epriabdurrahman.multiply. com/photos/ album/29/ Momen_Cinta_ Keluarga_ Mungil_Kami
Lalu
saya menulis sebuah puisi, saya tujukan khusus untuknya di hari ulang
tahunnya. Mungkin satu saat ketika ia sudah tumbuh besar, ia akan
selalu ingat dengan tulisan sederhana ayahnya ini yang tak punya hadiah
istimewa di setiap ulang tahunnya, kecuali doa-doa saya dan ibunya yang
selalu menginginkan kebaikan baginya dan kemanfaatan dirinya untuk
orang-orang di sekitarnya.
Tsaqib, ayah dan ibu selalu menyayangimu....
selalu
--------------------- --------- -------
Tiup Lilinnya Nak
: M. Abdurrohim Ats-Tsaqib
\1\
tiup lilinmu nak
ambil nafas
sisipkan sebaris do'a
untuk teman-temanmu di luar sana
yang tak bisa tidur
karena lapar
malam ini
\2\
tiup lilinmu nak
ayah titip adikmu
jaga ibu
jangan buat airmata dukanya
tumpah karenamu
\3\
tiup lilinnya nak
cepatlah besar
jadilah pelangi
di lepas hujan gemuruh ini
\4\
tiup lilinnya nak
lukislah langit
dengan penamu
gambarlah rukuk
dan sujud luruhmu padaNya
hingga di penghujung nafasmu
\5\
tiup lilinnya nak
ayah ingin lihat kamu tumbuh
jadi mewangi sekitarmu
tak berkurang semerbaknya
meski wabah busuk mengitarimu
\6\
tiup lilinnya nak
bila setelah ini mata ayah
tertutup selamanya
ayah tahu kamu sempat
potong kuenya untuk ibumu
meski ayah tahu
ibu tak pernah minta apapun darimu nak
kecuali kokohnya cengkerammu di sumbuNYA
Epri Tsaqib, 23 Januari 2007
di ulang tahun ke 4 anak pertama saya
*Dimuat di Majalah Girly Zone, Maret 2009
Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/ pingbox/ - 9b.
-
Re: Tiup Lilinnya Nak...
Posted by: "Lygia Nostalina, Ms" lygianostalina@yahoo.com lygianostalina
Sun Aug 2, 2009 9:08 pm (PDT)
Selamat Milad buat Tsaqib, semoga makin pinteeer, makin sholeh, makin rajin bantu ayah ibu, sayang sama adik2.....dan jadi orang yang berguna.....muaaaaaaah. ........
Lygia Nostalina, SH
Jurnalist
Tabloid Alhikmah
www.alhikmahonline.com
www.pecintahujan.multiply. com
www.facebook.com/pecintahujan
--- On Sun, 8/2/09, Epri Saqib <epri_tsi@yahoo.com > wrote:
From: Epri Saqib <epri_tsi@yahoo.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] Tiup Lilinnya Nak...
To: rumahdunia@yahoogroups.com
Date: Sunday, August 2, 2009, 8:32 PM
http://epriabdurrah man.multiply. com/journal/ item/214
Tsaqib,
demikian ia biasa dipanggil. Anak pertama dari 3 buah hati perkawinan
saya dengan istri saya yang kebetulan semuanya laki-laki. Ia sekarang
berusia 6,5 tahun dan sudah masuk SD kelas 1. Dari nama belakangnya
itulah saya mengambilnya sebagai nama pena saya sejak ia lahir ke dunia.
Kami
menyayanginya, sebagaimana kami menyayangi 2 adik-adiknya. Dan puisi
ini saya buat ketika ia sedang berulang tahun ke 4 dan kami [saya dan
istri] yang belum pernah merayakan sebuah hari ulang tahun, malam itu
membeli kue ke pasar yang semuanya serba sepasang, karena anak kami
waktu itu masih 2 orang agar adiknya tidak iri tentu saja. Ya adiknya
pun dibelikan kue lengkap dengan lilin ulang tahun dengan angka 4 dan 2
sesuai umur mereka ketika itu. Singkat cerita kami merayakan malam itu
dengan penuh cinta dan kenangan. Untuk kisah ini selengkapnya anda bisa
klik link ini -->
http://epriabdurrah man.multiply. com/photos/ album/29/ Momen_Cinta_ Keluarga_ Mungil_Kami
Lalu
saya menulis sebuah puisi, saya tujukan khusus untuknya di hari ulang
tahunnya. Mungkin satu saat ketika ia sudah tumbuh besar, ia akan
selalu ingat dengan tulisan sederhana ayahnya ini yang tak punya hadiah
istimewa di setiap ulang tahunnya, kecuali doa-doa saya dan ibunya yang
selalu menginginkan kebaikan baginya dan kemanfaatan dirinya untuk
orang-orang di sekitarnya.
Tsaqib, ayah dan ibu selalu menyayangimu. ...
selalu
------------ --------- --------- -------
Tiup Lilinnya Nak
: M. Abdurrohim Ats-Tsaqib
\1\
tiup lilinmu nak
ambil nafas
sisipkan sebaris do'a
untuk teman-temanmu di luar sana
yang tak bisa tidur
karena lapar
malam ini
\2\
tiup lilinmu nak
ayah titip adikmu
jaga ibu
jangan buat airmata dukanya
tumpah karenamu
\3\
tiup lilinnya nak
cepatlah besar
jadilah pelangi
di lepas hujan gemuruh ini
\4\
tiup lilinnya nak
lukislah langit
dengan penamu
gambarlah rukuk
dan sujud luruhmu padaNya
hingga di penghujung nafasmu
\5\
tiup lilinnya nak
ayah ingin lihat kamu tumbuh
jadi mewangi sekitarmu
tak berkurang semerbaknya
meski wabah busuk mengitarimu
\6\
tiup lilinnya nak
bila setelah ini mata ayah
tertutup selamanya
ayah tahu kamu sempat
potong kuenya untuk ibumu
meski ayah tahu
ibu tak pernah minta apapun darimu nak
kecuali kokohnya cengkerammu di sumbuNYA
Epri Tsaqib, 23 Januari 2007
di ulang tahun ke 4 anak pertama saya
*Dimuat di Majalah Girly Zone, Maret 2009
Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah
- 10a.
-
Salam kenal dari blogger tunanetra
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Sun Aug 2, 2009 8:56 pm (PDT)
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
Salam hangat untuk seluruh rekan-rekan SK,
Sebelumnya mungkin sudah ada yang mengenalku, tapi sebagian juga
belum. Sebagai anggota SK yang masih muda ini maka ijinkanlah aku
untuk memperkenalkan diri.
NAMAKU Eko Ramaditya Adikara. Biasa dipanggil Rama. Eko artinya yang
pertama, sedangkan
Ramaditya diambil dari nama Rama pada lakon Ramayana
di dunia pewayangan, yakni seorang ksatria bijak yang menjadi
panutan dan pelindung jagat. Jadi, Eko Ramaditya berarti anak
pertama yang memiliki sifat bijaksana, serta menjadi panutan
dan pelindung. Adapun Adikara adalah nama salah seorang
kerabat bapakku di Madura. Menurut Bapak, Adikara diambil
dari nama adik kakekku, Iskandar Nata Adikara, yang menjadi
wali ketika Bapak menikah dengan Ibu. Menurut cerita
Bapak, tepat setelah mengucapkan kata "Bismillah " kakekku
terkulai sambil duduk, dan mengembuskan napas terakhir.
Nah, untuk mengenang beliau, Bapak mengambil nama
Adikara untuk nama belakangku.
Aku lahir di sebuah rumah sakit di Semarang, 3 Februari
1981. Di kemudian hari aku mendengar cerita bahwa ketika aku lahir,
aku tidak menangis seperti umumnya bayi normal.
Menurut keterangan tim medis yang disampaikan oleh Bapak
kepadaku, kejadian itu (aku yang lahir tidak menangis
maksudnya) adalah petunjuk yang menandakan adanya
kelainan pada diriku, yang tak lain adalah pada organ mataku
yang tak berfungsi. Ya, aku seorang tunanetra. Biasanya, kalau
bayi lahir menangis karena dia melihat sekelilingnya sebagai
hal yang baru yang sangat berbeda, mungkin karena takut atau
terkejut. Sebab, ketika di dalam rahim dia merasa aman dalam
keadaan gelap. Akan halnya aku, waktu bayi tidak menangis
mungkin karena aku tidak melihat perbedaan antara di dalam
rahim dan di luar rahim.
Bapakku-lah yang pertama kali mengetahui bahwa aku
lahir tanpa mata yang sempurna karena bentuknya yang
berbeda. Sekarang aku bisa merasakan betapa syok Bapak
ketika itu. Sebab, siapa orang yang ingin anaknya lahir tidak
sama dengan bayi lain?
Perlu waktu bagi Bapak untuk memberitahukan kondisi
bayinya kepada Ibu. Bagaimanapun, Ibu akan menyusui
sendiri bayinya, dan Bapak merasa harus memberitahunya
lebih dulu supaya Ibu tidak terlalu terkejut. Meskipun
demikian, aku juga bisa merasakan sekarang betapa syoknya
ibuku ketika mengetahui bayinya tunanetra.
Di Semarang, aku tinggal di rumah Eyang, kakek dari
ibuku, sampai aku berusia sekitar lima tahun. Meskipun aku
tunanetra, ketika kecil di sana aku mendapat limpahan kasih
sayang dari semua orang. Mereka memomongku, mengajakku
main-main bersama dengan anak-anak lain, mendengarkan
radio, diajak ke rumah tetangga, bahkan naik sepeda roda tiga.
Mereka memperlakukan dan mendukungku seperti anak
normal, tidak ada batasan perlakuan karena aku tunanetra.
----------
Itulah perkenalan singkat dariku, yang kisah-kisah selanjutnya dapat
diakses di www.ramaditya.com.
Untuk selanjutnya, aku akan menggunakan nickname "Ramaditya
Skywalker," mengingat aku seorang pecinta serial Star Wars.
Sekali lagi salam kenal dan semoga kita dapat saling bersilaturahim.
Ramaditya Skywalker
- 10b.
-
Re: Salam kenal dari blogger tunanetra
Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com mine_haway
Sun Aug 2, 2009 9:46 pm (PDT)
Selamat datang di Sekolah kehidupan
Salam kenal juga dari Saya, Mimin singkatan dari Mimi lan Mintuno
Nama itu pemberian almarhum kakek saya.
Beliau berharap dengan kehadiran Mimin bisa menjadi perekat Pak'e Bu'e
Karena hewan yang biasa disebut Mimi lan Mintuno itu harus dimakan bareng
Kalau dilepas, dan dimakan salah satu akan terasa pahit.
Monggo pinarak [?][?]
Jangan sungkan2 berbagi disini.
--
http://minesweet.co.cc
YM : mine_haway
- 10c.
-
Re: Salam kenal dari blogger tunanetra
Posted by: "Satya Aditya" ukasah_aditya@yahoo.com ukasah_aditya
Sun Aug 2, 2009 9:46 pm (PDT)
Salam kenal bung rama,
Ditunggu karya2 selanjutnya.
Buku "Blind Power"nya bagus, Sangat Inspiratif.
Semangat terus berkarya
Salam
Ukasah aditya
~Pena Peradaban~
"Turn From zero to hero"
--- On Sun, 8/2/09, Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com > wrote:
From: Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] Salam kenal dari blogger tunanetra
To: "sekolah-kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Date: Sunday, August 2, 2009, 11:26 PM
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
Salam hangat untuk seluruh rekan-rekan SK,
Sebelumnya mungkin sudah ada yang mengenalku, tapi sebagian juga
belum. Sebagai anggota SK yang masih muda ini maka ijinkanlah aku
untuk memperkenalkan diri.
NAMAKU Eko Ramaditya Adikara. Biasa dipanggil Rama. Eko artinya yang
pertama, sedangkan
Ramaditya diambil dari nama Rama pada lakon Ramayana
di dunia pewayangan, yakni seorang ksatria bijak yang menjadi
panutan dan pelindung jagat. Jadi, Eko Ramaditya berarti anak
pertama yang memiliki sifat bijaksana, serta menjadi panutan
dan pelindung. Adapun Adikara adalah nama salah seorang
kerabat bapakku di Madura. Menurut Bapak, Adikara diambil
dari nama adik kakekku, Iskandar Nata Adikara, yang menjadi
wali ketika Bapak menikah dengan Ibu. Menurut cerita
Bapak, tepat setelah mengucapkan kata "Bismillah..." kakekku
terkulai sambil duduk, dan mengembuskan napas terakhir.
Nah, untuk mengenang beliau, Bapak mengambil nama
Adikara untuk nama belakangku.
Aku lahir di sebuah rumah sakit di Semarang, 3 Februari
1981. Di kemudian hari aku mendengar cerita bahwa ketika aku lahir,
aku tidak menangis seperti umumnya bayi normal.
Menurut keterangan tim medis yang disampaikan oleh Bapak
kepadaku, kejadian itu (aku yang lahir tidak menangis
maksudnya) adalah petunjuk yang menandakan adanya
kelainan pada diriku, yang tak lain adalah pada organ mataku
yang tak berfungsi. Ya, aku seorang tunanetra. Biasanya, kalau
bayi lahir menangis karena dia melihat sekelilingnya sebagai
hal yang baru yang sangat berbeda, mungkin karena takut atau
terkejut. Sebab, ketika di dalam rahim dia merasa aman dalam
keadaan gelap. Akan halnya aku, waktu bayi tidak menangis
mungkin karena aku tidak melihat perbedaan antara di dalam
rahim dan di luar rahim.
Bapakku-lah yang pertama kali mengetahui bahwa aku
lahir tanpa mata yang sempurna karena bentuknya yang
berbeda. Sekarang aku bisa merasakan betapa syok Bapak
ketika itu. Sebab, siapa orang yang ingin anaknya lahir tidak
sama dengan bayi lain?
Perlu waktu bagi Bapak untuk memberitahukan kondisi
bayinya kepada Ibu. Bagaimanapun, Ibu akan menyusui
sendiri bayinya, dan Bapak merasa harus memberitahunya
lebih dulu supaya Ibu tidak terlalu terkejut. Meskipun
demikian, aku juga bisa merasakan sekarang betapa syoknya
ibuku ketika mengetahui bayinya tunanetra.
Di Semarang, aku tinggal di rumah Eyang, kakek dari
ibuku, sampai aku berusia sekitar lima tahun. Meskipun aku
tunanetra, ketika kecil di sana aku mendapat limpahan kasih
sayang dari semua orang. Mereka memomongku, mengajakku
main-main bersama dengan anak-anak lain, mendengarkan
radio, diajak ke rumah tetangga, bahkan naik sepeda roda tiga.
Mereka memperlakukan dan mendukungku seperti anak
normal, tidak ada batasan perlakuan karena aku tunanetra.
----------
Itulah perkenalan singkat dariku, yang kisah-kisah selanjutnya dapat
diakses di www.ramaditya.com.
Untuk selanjutnya, aku akan menggunakan nickname "Ramaditya
Skywalker," mengingat aku seorang pecinta serial Star Wars.
Sekali lagi salam kenal dan semoga kita dapat saling bersilaturahim.
Ramaditya Skywalker
--------------------- --------- ------
Yahoo! Groups Links
- 10d.
-
Re: Salam kenal dari blogger tunanetra
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Sun Aug 2, 2009 9:50 pm (PDT)
Assalamu'alaykum bang Rama..
akhirnya....
jadi jangan lupa ya...
milad milis SK tahun depan, ikut lagi...
(hehe.. jiwa kehumasan milad sk, masih blom ilang juga)
Nia Robie'
Pada 3 Agustus 2009 10:26, Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com > menulis:
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramaditya.com
>
>
>
> Salam hangat untuk seluruh rekan-rekan SK,
>
> Sebelumnya mungkin sudah ada yang mengenalku, tapi sebagian juga
> belum. Sebagai anggota SK yang masih muda ini maka ijinkanlah aku
> untuk memperkenalkan diri.
>
>
- 11.
-
[Artikel] Berdakwah lewat tulisan
Posted by: "Nurhadi (Milis)" hadynur@yahoo.com hadynur
Sun Aug 2, 2009 10:12 pm (PDT)
Berdakwah Lewat Tulisan
http://duniakreatif.wordpress. com/2009/ 08/02/berdakwah- lewat-tulisan/
Alhamdulillah,
saya mendapatkan sebuah hadiah buku dari seorang sahabat. Judulnya
"Menjadi powerful dai dengan menulis". Buku ini disusun oleh Mas
Bambang Trim yang merupakan praktisi perbukuan nasional. Meskipun ini
buku lama (Cetakan tahun 2006, Terbitan Qolbu), namun isinya cukup
bagus, terutama bagi calon dai dan para dai.
Sama seperti buku-buku lainnya, buku ini membahas secara detil dan
terstruktur tentang tata cara menulis buku, mulai dari : Bekal menulis,
membuat outline tulisan, kuadran menulis, resep tulisan yang enak
dibaca dan juga cara bekerjasama dengan editor.
Yang membedakan buku ini dengan buku-buku umum sejenis lainnya
adalah pendekatannya yang kental dengan nuansa islami. Mas Bambang Trim
kentara sekali ingin mendorong kaum muslimin, terutama para dai untuk
lebih serius menulis, karena menulis merupakan ladang dakwah yang
paling efektif disamping model ceramah yang biasa dilakukan.
Lanjut Mas Bambang, para dai, ustadz dan ustadzah adalah orang-orang
yang berilmu, maka sudah semestinya mereka menuliskan ilmunya. Tentu
saja agar ilmunya bisa diawetkan sepanjang masa; ia juga bisa
menghadapi perang pemikiran lewat tulisan; ia pun memiliki kreativitas
dakwah yang baik.
Semua dai, seakan sama dalam tugas dakwahnya. Mereka memakai atribut
islami, misalnya berbaju koko, memakai kopiah dan kadang bersorban.
Mereka bisa dipanggil untuk membacakan sebuah doa, mengajar membaca
al-quran ataupun memberikan tausiyah di masjid dan majelis-majelis
taklim. Namun percayalah, mereka akan berbeda diantara yang lainnya
manakala telah menulis sebuah buku. Ustadz Moh. Fauzil Adhim menjadi
orang yang begitu disegani manakala ia mampu menghasilkan karya-karya
indah tentang keluarga yang banyak menginspirasi orang.
Sebuah karya tulis, terutama buku, memang akan menjadikan kita
berbeda dengan orang lain. Bukan hendak mencari pengakuan dari orang
lain, membentuk kesombongan dalam diri ataupun meletakan diri lebih di
atas orang lain, melainka sudah menjadi janji Alloh SWT untuk
mengangkat orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Ustadz menulis
buku bukanlah sebuah kerugian, melainkan sebuah keberuntungan yang
tidak ternilai. Alangkah banyak orang yang berharap ilmunya menjadi
manfaat dan sebaik-baik manfaat adalah ilmu yang awet dan terus-terus
menerus mencerahkan orang lain. Ilmu yang awet di dalam tulisan, yakni
buku.
Salam kreatif !
Nurhadi
- 12a.
-
Fw: Trs: [editing] Mumpung gratis
Posted by: "Arief Gustaman" kangarief@yahoo.com kangarief
Sun Aug 2, 2009 10:55 pm (PDT)
--- On Mon, 8/3/09, demi gisela citra sinema <demigis@yahoo.com > wrote:
From: demi gisela citra sinema <demigis@yahoo.com >
Subject: Trs: [editing] Mumpung gratis
To: "arief gustaman" <kangarief@yahoo.com >
Date: Monday, August 3, 2009, 12:36 PM
--- Pada Sab, 1/8/09, enjah <endluher@yahoo.com > menulis:
Dari: enjah <endluher@yahoo.com >
Judul: Trs: [editing] Mumpung gratis
Kepada: "Riezta Tamtomo" <akuryzta@yahoo.com >, "Galuh Herlina" <azkamedina@yahoo.com >, "Budi Supriyono" <budi.supriyono@patra-jasa. >, "Rudi 'JAD" <cocojad@cbn..com net.id >, "Hakim" <demigis@yahoo..com >, praboend@gmail.com , anarchy.joker@yahoo.co. , agus_ktc08@yahoo.id co.id , aji_katob@yahoo.com , all_ie85@yahoo.com , yien_cuby@yahoo.com , amelku@hotmail.com , "anastasia kristi" <tasia_kristi@yahoo.com >, "Sytara Natasya" <natasya129@yahoo.com >, "hanif ridlo" <hridlo@yahoo.com >, "Asrul Dahlan" <jagadiraja@yahoo.com >, "lanie aryanawati"
<lanie.aryanawati@formis.net >, "Jessica Naidu Alba" <spicy_1500@yahoo.com >, "Dhidiet Bangun Yuliarto" <Yuliarto.Bangun@ptdh.co.id >, "Elmo Trikusworo" <elmo_trik@yahoo.com >, "Wahyu HS" <gilasyuting@yahoo.com >, "roselyn" <roselyn@alfatech-broadcast. >, "Bambang Sujadi" <unga_bs@yahoo.com com >, bulan_gerimis@yahoo.co. , ariepatria@yahoo.id co.id , den23riyo@yahoo.com , bengjad@gmail.com , b4_youshamanthagni@yahoo.com , assepcahyana@yahoo.com , semch0811@yahoo.com , bhieyanqa_khirana@yahoo.com , djauzi@gmail.com , cinta_ikhlasku@yahoo.co. , dikibuyu@gmail.id com , nonawinta@yahoo.com , ekaramdani88@yahoo.com , dian.wulandari@trakindo. , ovuy@ymail.com, tenggel4@yahoo.co.id co.id , hadi_kinikom@yahoo.com
Cc: applecorpjkt@mail2europe. com
Tanggal: Sabtu, 1 Agustus, 2009, 4:50 PM
--- Pada Jum, 31/7/09, Martinus Transm <martinus_tx@yahoo.co. > menulis:id
Dari: Martinus Transm <martinus_tx@yahoo.co. >id
Judul: [editing] Mumpung gratis
Kepada: "Albert" <albertjohannes@hotmail.com >, "Andry BATU TV" <batutelevisi@yahoo.com >, "Broadcast" <broadcast-engineer@yahoogroups. >, "carina finstoon" <crinastoon@gmail.com .com >, "danny" <d.dharmadi@yahoo.com >, "Dazo" <dazo_p@yahoo.com >, "TX AM" <decben@Yahoo.com >, "Editing" <editing@yahoogroups.com >, "ELLYZABETH ARTY" <ellyzabeth_cute@yahoo.co. >, "Film-tv" <film-tvprogram-id sinetron@ >, "Asosiasi Televisi Komunitas Indonesia" <ian@rajawali.yahoogroups. com web.id >, "Iwan Tower" <iwantower@yahoo.co.id >, "Nirwan Yohanes" <johannes.nirwan@yahoo.com >, "Gregorius Djunaedi Suhermanto" <jorjusjunior@yahoo.co. >, "mariongan 89" <mariongan89@id yahoo.co. >, "Eko Budhi Santoso"id
<oke_budisantoso@yahoo.co. >, "Yatno Okta" <okta21@live.id com >, "Robby" <robert@ptmts.co.id >, "johnson marzuki" <tx.banjarmasin@yahoo.co. >, "Upie" <upiedesign@yahoo.id com >, "Yoyok" <yoyokjokopring@yahoo.com >
Cc: applecorpjkt@mail2europe. com
Tanggal: Jumat, 31 Juli, 2009, 12:10 PM
> Mumpung gratis.
>
>
> --- Jakarta Promotion <applecorpjkt@ mail2europe. com>
> wrote:
> From: Jakarta Promotion <applecorpjkt@ mail2europe. com>
> Subject: GRATIS - HP iPhone3G dari AppleCorp
> To: <undisclosed- recipients>
> Cc:
>
> Pelanggan yang terhormat,
>
> Kami beritahukan kepada seluruh pelanggan bahwa perusahaan
> kami, Apple
> Corporation yang berkantor pusat di Cupertino, California
> US membuka
> kantor pemasaran di Jakarta, Indonesia
>
> Produk yang kami pasarkan adalah Hand Phone tipe iPhone3G
> yang
> dilengkapi dengan teknologi GPS, Wi-Fi, bluetooth,
> video-audio,
> camera-photo, 16GB flash drive capacity, dll.
> Details produk kami silakan kunjungi: http://www.apple. com/iphone/ specs.html
>
> Untuk peluncuran perdana di Indonesia, kami akan memberikan
> secara
> gratis produk terbaru HP iPhone3G yang dilengkapi features
> seperti
> diatas.
>
> Dengan memberikan iPhone3G ini, kami berharap akan
> mendapatkan umpan
> balik yang berharga dari para pelanggan dan mendapatkan
> efek promosi
> berantai yang besar.
>
> Yang harus anda lakukan adalah:
>
> - Fowardkan pesan ini kepada 20 orang teman. Setelah
> 2 minggu waktu
> pengiriman, anda akan menerima sebuah iPhone3G. Sebelumnya
> kami akan
> mengontak anda untuk alamat detail pengiriman, atau
>
> - Forwardkan pesan ini kepada 40 orang, anda akan
> menerima 2 produk:
> 1 bh iPhone3G + 1 bh iPod classic berkapasitas 120GB.
> Detail
produk
> iPod
classic kunjungi: http://www.apple. com/ipodclassic
> Harap dikirimkan sebuah copy / Cc email kepada:
> applecorpjkt@ mail2europe. com
> agar kami mengetahui bahwa anda telah memforward pesan
> ini.
>
> Hormat kami,
> Julia Christvanie
> Regional Sales Manager
> Apple Corporation - Jakarta Office
> Sudirman Square Office Tower, Tower B Lt. 23
> JI. Jend Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan 12930
> Email: applecorpjkt@ mail2europe. com
>
Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)
Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!
Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman
Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang!
- 12b.
-
Re: Fw: Trs: [editing] Mumpung gratis
Posted by: "Nurhadi@tecsg.com.sg" Nurhadi@tecsg.com.sg
Sun Aug 2, 2009 11:22 pm (PDT)
Walah mas........wong Manage Apple Corp. kok pake email gratisan?
Mbok ya, email spam begini di sensor aja deh.
===================== ========= ========= ========= ========
Julia Christvanie
> Regional Sales Manager
> Apple Corporation - Jakarta Office
> Sudirman Square Office Tower, Tower B Lt. 23
> JI. Jend Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan 12930
> Email: applecorpjkt@ mail2europe. com
===================== ========= ========= ========= ========
Regards
Nurhadi
PT TEC Indonesia.
Supply Chain Management Division,
Lot 108-110 Batamindo Industrial Park.
Muka Kuning - Batam 29433
Indonesia.
E-mail : Nurhadi@tecsg.com.sg
Phone : +62 770 611528 ext. 221
Fax : +62 770 611507
Website: http://www.tecsg.com.sg
Arief Gustaman <kangarief@yahoo.com >
Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
08/03/2009 12:55 PM
Please respond to
sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
To
meta rostiawati <mrostiawati@sampoerna. >, lisa stewardco.id
<seaword35@yahoo.com >
cc
ruangbaca@yahoogroups.com , safersmovie@yahoogroups. ,com
sastra_tki@yahoogroups.com , sastra-pembebasan@yahoogroups. ,com
sejuta_puisi@yahoogroups. , sekolah-kehidupan@com yahoogroups. , ninacom
septina <ninaseptina22@yahoo.com >, sinema-indonesia@yahoogroups. ,com
sm_indonesia@yahoogroups. , smartlistener@com yahoogroups. ,com
sms-bisnis@yahoogroups.com , studi_agama_agama@yahoogroup ,s.com
studi-hukum@yahoogroups. , suaratransjakarta@com yahoogroups. ,com
susan_oktaviany@yahoo.com , the_ics@yahoogroups.com ,
thejapanfoundation@yahoogroups. , tintin@minikino.com org ,
translator-bahasa@yahoogroups. , warta-e-commerce@com yahoogroups. ,com
wartawan@yahoogroups.com , yok_bacabuku@yahoogroups. , pattie yttria boydcom
<pattie_yttria_boyd@yahoo. >com
Subject
[sekolah-kehidupan] Fw: Trs: [editing] Mumpung gratis
--- On Mon, 8/3/09, demi gisela citra sinema <demigis@yahoo.com > wrote:
From: demi gisela citra sinema <demigis@yahoo.com >
Subject: Trs: [editing] Mumpung gratis
To: "arief gustaman" <kangarief@yahoo.com >
Date: Monday, August 3, 2009, 12:36 PM
--- Pada Sab, 1/8/09, enjah <endluher@yahoo.com > menulis:
Dari: enjah <endluher@yahoo.com >
Judul: Trs: [editing] Mumpung gratis
Kepada: "Riezta Tamtomo" <akuryzta@yahoo.com >, "Galuh Herlina"
<azkamedina@yahoo.com >, "Budi Supriyono" <budi.supriyono@patra-jasa. >,.com
"Rudi 'JAD" <cocojad@cbn.net.id >, "Hakim" <demigis@yahoo..com >,
praboend@gmail.com , anarchy.joker@yahoo.co. , agus_ktc08@yahoo.id co.id ,
aji_katob@yahoo.com , all_ie85@yahoo.com , yien_cuby@yahoo.com ,
amelku@hotmail.com , "anastasia kristi" <tasia_kristi@yahoo.com >, "Sytara
Natasya" <natasya129@yahoo.com >, "hanif ridlo" <hridlo@yahoo.com >, "Asrul
Dahlan" <jagadiraja@yahoo.com >, "lanie aryanawati"
<lanie.aryanawati@formis.net >, "Jessica Naidu Alba"
<spicy_1500@yahoo.com >, "Dhidiet Bangun Yuliarto"
<Yuliarto.Bangun@ptdh.co.id >, "Elmo Trikusworo" <elmo_trik@yahoo.com >,
"Wahyu HS" <gilasyuting@yahoo.com >, "roselyn"
<roselyn@alfatech-broadcast. >, "Bambang Sujadi" <unga_bs@yahoo.com com >,
bulan_gerimis@yahoo.co. , ariepatria@yahoo.id co.id , den23riyo@yahoo.com ,
bengjad@gmail.com , b4_youshamanthagni@yahoo.com , assepcahyana@yahoo.com ,
semch0811@yahoo.com , bhieyanqa_khirana@yahoo.com , djauzi@gmail.com ,
cinta_ikhlasku@yahoo.co. , dikibuyu@gmail.id com , nonawinta@yahoo.com ,
ekaramdani88@yahoo.com , dian.wulandari@trakindo. , ovuy@ymail.com,co.id
tenggel4@yahoo.co.id , hadi_kinikom@yahoo.com
Cc: applecorpjkt@mail2europe. com
Tanggal: Sabtu, 1 Agustus, 2009, 4:50 PM
--- Pada Jum, 31/7/09, Martinus Transm <martinus_tx@yahoo.co. > menulis:id
Dari: Martinus Transm <martinus_tx@yahoo.co. >id
Judul: [editing] Mumpung gratis
Kepada: "Albert" <albertjohannes@hotmail.com >, "Andry BATU TV"
<batutelevisi@yahoo.com >, "Broadcast"
<broadcast-engineer@yahoogroups. >, "carina finstoon"com
<crinastoon@gmail..com >, "danny" <d.dharmadi@yahoo.com >, "Dazo"
<dazo_p@yahoo.com >, "TX AM" <decben@Yahoo.com >, "Editing"
<editing@yahoogroups.com >, "ELLYZABETH ARTY"
<ellyzabeth_cute@yahoo.co. >, "Film-tv"id
<film-tvprogram-sinetron@ >, "Asosiasi Televisi Komunitasyahoogroups. com
Indonesia" <ian@rajawali.web.id >, "Iwan Tower" <iwantower@yahoo.co.id >,
"Nirwan Yohanes" <johannes.nirwan@yahoo.com >, "Gregorius Djunaedi
Suhermanto" <jorjusjunior@yahoo.co. >, "mariongan 89"id
<mariongan89@yahoo.co. >, "Eko Budhi Santoso"id
<oke_budisantoso@yahoo.co. >, "Yatno Okta" <okta21@live.id com >, "Robby"
<robert@ptmts.co.id >, "johnson marzuki" <tx.banjarmasin@yahoo.co. >,id
"Upie" <upiedesign@yahoo.com >, "Yoyok" <yoyokjokopring@yahoo.com >
Cc: applecorpjkt@mail2europe. com
Tanggal: Jumat, 31 Juli, 2009, 12:10 PM
> Mumpung gratis.
>
>
> --- Jakarta Promotion <applecorpjkt@ mail2europe. com>
> wrote:
> From: Jakarta Promotion <applecorpjkt@ mail2europe. com>
> Subject: GRATIS - HP iPhone3G dari AppleCorp
> To: <undisclosed- recipients>
> Cc:
>
> Pelanggan yang terhormat,
>
> Kami beritahukan kepada seluruh pelanggan bahwa perusahaan
> kami, Apple
> Corporation yang berkantor pusat di Cupertino, California
> US membuka
> kantor pemasaran di Jakarta, Indonesia
>
> Produk yang kami pasarkan adalah Hand Phone tipe iPhone3G
> yang
> dilengkapi dengan teknologi GPS, Wi-Fi, bluetooth,
> video-audio,
> camera-photo, 16GB flash drive capacity, dll.
> Details produk kami silakan kunjungi: http://www.apple. com/iphone/
specs.html
>
> Untuk peluncuran perdana di Indonesia, kami akan memberikan
> secara
> gratis produk terbaru HP iPhone3G yang dilengkapi features
> seperti
> diatas.
>
> Dengan memberikan iPhone3G ini, kami berharap akan
> mendapatkan umpan
> balik yang berharga dari para pelanggan dan mendapatkan
> efek promosi
> berantai yang besar.
>
> Yang harus anda lakukan adalah:
>
> - Fowardkan pesan ini kepada 20 orang teman. Setelah
> 2 minggu waktu
> pengiriman, anda akan menerima sebuah iPhone3G. Sebelumnya
> kami akan
> mengontak anda untuk alamat detail pengiriman, atau
>
> - Forwardkan pesan ini kepada 40 orang, anda akan
> menerima 2 produk:
> 1 bh iPhone3G + 1 bh iPod classic berkapasitas 120GB.
> Detail produk
> iPod classic kunjungi: http://www.apple. com/ipodclassic
> Harap dikirimkan sebuah copy / Cc email kepada:
> applecorpjkt@ mail2europe. com
> agar kami mengetahui bahwa anda telah memforward pesan
> ini.
>
> Hormat kami,
> Julia Christvanie
> Regional Sales Manager
> Apple Corporation - Jakarta Office
> Sudirman Square Office Tower, Tower B Lt. 23
> JI. Jend Sudirman Kav. 45-46 Jakarta Selatan 12930
> Email: applecorpjkt@ mail2europe. com
>
Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2
halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di
sini! (Gratis)
Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!
Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman
Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang!
- 13a.
-
Kejutan Yang Indah
Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com agussyafii
Sun Aug 2, 2009 11:49 pm (PDT)
Kejutan Yang Indah
By: agussyafii
Hari Ahad pagi saya bergegas bersama Ali Hozi, adik ipar saya ke Graha Bintaro. di Rumah Mbak Dyah, saya disambut begitu hangat. Saya bertemu dengan Mas Eko, Mbak Dyah sebagai tuan rumahnya dan Mas Zainul. Ahad pagi itu kami berdiskusi 'Menggapai keluarga yang barokah.' Waktu berlalu begitu cepat ditengah keasyikan berkumpul dengan teman2 KJI (Kontak Jodoh Islami) tiba-tiba hape saya berdering. 'Ayah, cepat pulang. sudah ditunggu nih,'kata istri saya.
Saya baru teringat kalo tadi pagi saya sudah ada janji dengan seorang teman. Saya pamit kepada teman2 panitia. begitu sampai di Rumah. Saya dikejutkan anak-anak Amalia, istri saya, Hana, Mbak Rani, Mbak Nia dan juga Mas Yusman. Mereka telah menyiapkan syukuran bertepatan hari milad saya. Kejutan yang indah saya merasakan. Ada sebuah rasa keharuan, Kami berdoa bersama2 memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas semua anugerah yang telah diberikan kepada kami. Memohon keberkahan atas yang kami lakukan.
Saya memandangi wajah anak-anak Amalia yang begitu ceria. senyum mereka begitu indah dan tulus. Bersama teman-teman dan anak-anak Amalia, kami berbagi. Berbagi cinta kasih untuk mencari keridhaanNya. Cinta itu begitu indah. Saya juga menemukan cinta yang tulus tertulis di Facebook saya dari teman2 semua.
Terima kasih buat teman2 semua atas perhatiannya dan berkenannya turut menyebarkan virus cinta bagi sesama. Hanya orang-orang yang berbahagialah yang mampu menebarkan cinta kasih untuk sesama. Anak-anak yang hidup dalam cinta akan tumbuh menjadi insan yang penuh cinta. Itulah tugas utama kita.
Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum, untuk seluruh umat manusia. (HR. Ath-Thabrani).
Wassalam,
agussyafii
----
Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program 'Senyum Amalia.' Kegiatan program 'Senyum Amalia' adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di http://agussyafii.blogspot. http://www.facebookcom, .com/agussyafii atau sms di 087 8777 12431
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar