Rabu, 05 Agustus 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2758

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
Trilogi Lima Bidadari - Book 1 (In progress) From: Ramaditya Skywalker
1b.
Re: Trilogi Lima Bidadari - Book 1 (In progress) From: patisayang
1c.
Re: Trilogi Lima Bidadari - Book 1 (In progress) From: Ramaditya Skywalker
2a.
Re: [catcil] Ketika Disapa Masalah-->Novi Ningsih From: Nursalam AR
2b.
Re: [catcil] Ketika Disapa Masalah-->Novi Ningsih From: Rini Agus Hadiyono
3a.
Re: [Catatanku] Tentang Sebuah Warnet di Pojok Samping Kantor Pos Pu From: Nursalam AR
4a.
Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar From: Nursalam AR
4b.
Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar From: Mimin
4c.
Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar From: fiyan arjun
4d.
Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar From: azzura_author
4e.
Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar: From: bujang kumbang
4f.
Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau  Bikin Paket Bubar From: bujang kumbang
5.
Fwd: [PasarBuku] Membaca Mbah Surip From: Nursalam AR
6.
Fwd: [PasarBuku] Selamat Jalan, Mbah Surip! From: Nursalam AR
7.
[ruangkerja] Curhat (Penerjemah) yang Ga Penting!-->Mbak Indar From: Nursalam AR
8.
Re: [catcil] Berawal dari Hinaan --> Mbak Indar From: Nursalam AR
9a.
Re: [Kelana] Menyapa Singapura From: azzura_author
10.
Re: [catcil] Berawal dari Hinaan--> Kang Dani From: Nursalam AR
11.
Re: [Lomba] Sayembara Cerpen-Cerber FEMINA--> Mbak Indar From: Nursalam AR
12.
Fwd:[Sayembara] Krakatau Award 2009 From: Nursalam AR
13.
Re: Lomba Esai The Japan Foundation --> Kang Hadian From: Nursalam AR
14.
Re: SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar--> MImin From: Nursalam AR
15.
(Cerpen) DIMANA AYAH, MAK? Tribute From: fiyan arjun
16a.
Re: [flpdki] [Kelana] Menyapa Singapura From: Nursalam AR
17.
Re: [Kelana] Menyapa Singapura => mbak novi From: Lia Octavia

Messages

1a.

Trilogi Lima Bidadari - Book 1 (In progress)

Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 5:58 pm (PDT)



Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Selamat pagi semuanya, atau selamat apa pun tergantung kapan
rekan-rekan membacanya.

Alhamdulillah, bulan Agustus ini menjadi bulan ulang tahun untuk
otobiografi yang saya tulis; Blind Power - Berdamai Dengan Kegelapan.
Sebuah buku yang mengetengahkan kisah hidup saya sebagai tunanetra.

Teman-teman, pagi ini saya ingin berbagi draft visual novel Trilogi
Lima Bidadari - Book 1 yang tengah saya tulis bersama rekan saya,
Slamet Riyanto. Ada pun Lima Bidadari adalah karakter yang saya buat,
selengkapnya dapat dibaca di buku Blind Power atau akses
www.ramaditya.multiply.com.

Ada pun genre yang saya ambil sebagai dasar penulisan visual novel ini
adalah fiksi (epik futuristik). Dalam penceritaannya pun saya
menuangkan dengan bebas segala ide yang terpikirkan, bahkan tak jarang
ide-ide tersebut berhubungan dengan hal terlarang (Maaf, seksual,
maksudnya).

Saya ingin mendapatkan feedback dari rekan-rekan sekalian atas draft
yang sudah setengah jalan saya tulis ini. Apabila ada yang berkenan
membantu jadi editor saya sangat berterima kasih sekali.

Download:
http://www.fileden.com/files/2008/6/4/1945085/Ramaditya_-_Trilogi_5_Bidadari_b1_update_august_2009%20%28In%20Progress%29.doc

Terima kasih, dan selamat menikmati!

1b.

Re: Trilogi Lima Bidadari - Book 1 (In progress)

Posted by: "patisayang" patisayang@yahoo.com   patisayang

Tue Aug 4, 2009 8:38 pm (PDT)



Hmm, jadi gak sabar bacanya. Ingat btapa menariknya salah satu tulisan yg dibacakan di milad eska dulu, tentang pegangan di daerah terlarang. Hehe.
Di sini banyak editor lho, Ram. Aku salah satunya. Nawarin diri nih critanya. Hehe...

Salam,
Indar

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ramaditya Skywalker <ramavgm@...> wrote:
>
> Assalamu'alaikum Wr.Wb.
>
> Selamat pagi semuanya, atau selamat apa pun tergantung kapan
> rekan-rekan membacanya.
>
> Alhamdulillah, bulan Agustus ini menjadi bulan ulang tahun untuk
> otobiografi yang saya tulis; Blind Power - Berdamai Dengan Kegelapan.
> Sebuah buku yang mengetengahkan kisah hidup saya sebagai tunanetra.
>
> Teman-teman, pagi ini saya ingin berbagi draft visual novel Trilogi
> Lima Bidadari - Book 1 yang tengah saya tulis bersama rekan saya,
> Slamet Riyanto. Ada pun Lima Bidadari adalah karakter yang saya buat,
> selengkapnya dapat dibaca di buku Blind Power atau akses
> www.ramaditya.multiply.com.
>
>
> Ada pun genre yang saya ambil sebagai dasar penulisan visual novel ini
> adalah fiksi (epik futuristik). Dalam penceritaannya pun saya
> menuangkan dengan bebas segala ide yang terpikirkan, bahkan tak jarang
> ide-ide tersebut berhubungan dengan hal terlarang (Maaf, seksual,
> maksudnya).
>
> Saya ingin mendapatkan feedback dari rekan-rekan sekalian atas draft
> yang sudah setengah jalan saya tulis ini. Apabila ada yang berkenan
> membantu jadi editor saya sangat berterima kasih sekali.
>
>
> Download:
> http://www.fileden.com/files/2008/6/4/1945085/Ramaditya_-_Trilogi_5_Bidadari_b1_update_august_2009%20%28In%20Progress%29.doc
>
>
> Terima kasih, dan selamat menikmati!
>

1c.

Re: Trilogi Lima Bidadari - Book 1 (In progress)

Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 8:54 pm (PDT)



Silahkan dibaca saja draft ini, kira-kira bagaimana? Yang mana bagian
seksual yang sekiranya tidak cocok untuk pembaca kita? Huehehe,
kayaknya heavy editing nih!

On 8/5/09, patisayang <patisayang@yahoo.com> wrote:
> Hmm, jadi gak sabar bacanya. Ingat btapa menariknya salah satu tulisan yg
> dibacakan di milad eska dulu, tentang pegangan di daerah terlarang. Hehe.
> Di sini banyak editor lho, Ram. Aku salah satunya. Nawarin diri nih
> critanya. Hehe...
>
> Salam,
> Indar
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ramaditya Skywalker <ramavgm@...>
> wrote:
>>
>> Assalamu'alaikum Wr.Wb.
>>
>> Selamat pagi semuanya, atau selamat apa pun tergantung kapan
>> rekan-rekan membacanya.
>>
>> Alhamdulillah, bulan Agustus ini menjadi bulan ulang tahun untuk
>> otobiografi yang saya tulis; Blind Power - Berdamai Dengan Kegelapan.
>> Sebuah buku yang mengetengahkan kisah hidup saya sebagai tunanetra.
>>
>> Teman-teman, pagi ini saya ingin berbagi draft visual novel Trilogi
>> Lima Bidadari - Book 1 yang tengah saya tulis bersama rekan saya,
>> Slamet Riyanto. Ada pun Lima Bidadari adalah karakter yang saya buat,
>> selengkapnya dapat dibaca di buku Blind Power atau akses
>> www.ramaditya.multiply.com.
>>
>>
>> Ada pun genre yang saya ambil sebagai dasar penulisan visual novel ini
>> adalah fiksi (epik futuristik). Dalam penceritaannya pun saya
>> menuangkan dengan bebas segala ide yang terpikirkan, bahkan tak jarang
>> ide-ide tersebut berhubungan dengan hal terlarang (Maaf, seksual,
>> maksudnya).
>>
>> Saya ingin mendapatkan feedback dari rekan-rekan sekalian atas draft
>> yang sudah setengah jalan saya tulis ini. Apabila ada yang berkenan
>> membantu jadi editor saya sangat berterima kasih sekali.
>>
>>
>> Download:
>> http://www.fileden.com/files/2008/6/4/1945085/Ramaditya_-_Trilogi_5_Bidadari_b1_update_august_2009%20%28In%20Progress%29.doc
>>
>>
>> Terima kasih, dan selamat menikmati!
>>
>
>
>

--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"

- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com

2a.

Re: [catcil] Ketika Disapa Masalah-->Novi Ningsih

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 6:13 pm (PDT)



Ufs, sorry, Jeng. Mau klik 'pink' malah kena yang 'merah',hehe...Gpp deh,
biar melek tuh mata,haha...

Nyusun tulisan tentang persiapan nikah kan ga harus merasakan menikah to?
*gossip mode on*

Tabik,

Nursalam AR
- yang disapa 'prof' pagi-pagi, bukan 'profesor' tapi 'profokator':))
--sorry, KBBI, plesetan dikit: ^_^

On 8/5/09, novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> Tanggapan pertama, kenapa tinta merah *sensi.mode.on :P
>
> iya, lihat ke atas, ke bawah, proporsional, tergantung kondisi...
>
> Hehe, kuliah yang sekarang benar-benar menantang. Kalau bisa jangan bolos
> :D, beda banget sama kuliah-kuliah sebelumnya, yang ya gitu, deh, hehehe...
> :D *udeh gede (gede apa tua, ya?) kudu lebih sadar, hehe...
>
> Selain itu, berkali-kali, harus sadar, kudu banyak banget belajar,
> tantangan-tantangan... yang sempet bikin down, tapi kudu semangat :D. Makasi
> ya, mbak Rini, hehe... Sharing paginya renyah :)
>
> Percaya-percaya...
> soal tulisan bapak...
>
> Nah lho, tulisan tentang nikah?
> hehehe, nyusun doank :P kalo belum ngerasain gimana nulisnya, :P
> dasar iseng :P
>
> salam
>
> Novi
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
> >
> > Untuk kesulitan, lihat orang-orang yang lebih sulit. Untuk prestasi,
> lihat
> > orang-orang yang lebih tinggi prestasinya. Entah ini hadis atau bukan.
> Atau
> > kata bijak atau pesan dari siapa. Tapi rasanya cukup layak untuk
> direnungkan
> > dan dihayati serta diamalkan *beuh, bahasa P-4 banget ya!*
> >
> > Makasih untuk sharing ya, Nov. Baca cerita Novi untuk kuliah lagi, aku
> jadi
> > ingat janji sama mertua untuk lanjut kuliah S-1 dahulu yang terpenggal di
> > akhir. Pinginnya banyak: mau ambil S1-ekstension UI di vak FKM (lagi),
> > perdalam ilmu penerjemahan di D-3 Penerjemahan UT atau sosiologi di
> > universitas yang sama. Juga mau belajar terapi medis semacam akupuntur
> dan
> > bekam. Fyuh! Dan baca cerita Novi tentang bapak, jadi ingat sama almarhum
> > aba' yang wafat dua tahun silam. Tapi semoga ketika nanti baca cerita
> Novi
> > untuk nikah (mungkin sedang disusun ya tulisannya:)) aku tidak pingin
> untuk
> > nikah (lagi),hehe...
> >
> > Tfs!
> >
> > Tabik,
> >
> > Nursalam AR
> >
> >
> > On 8/5/09, novi khansa' <novi_ningsih@...> wrote:
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Setiap orang punya masalah. Hanya orang gila dan orang mati
> > > yang tidak punya masalah.
> > >
> > >
> > > Kutipan yang entah aku temukan di mana. Yah, namanya orang hidup itu
> pasti
> > > punya masalah, entah bentuk masalahnya seperti apa. Ada yang berat,
> kecil,
> > > sedang. Bergantung juga bagaimana kita menyikapi masalah-masalah itu.
> > >
> > >
> > > Entah apa yang terjadi belakangan ini. Aku panik, bingung, kejar sana,
> > > kejar sini. Aku pikir ketika aku memutuskan kuliah lagi, aku akan
> memulainya
> > > dengan baik, membayangkan tekadku yang sudah mantap. Kelegaaan akhirnya
> bisa
> > > memulai belajar lagi setelah sekian lama jeda. Tapi, ternyata tidak,
> > > beruntun berbagai hal terjadi. Tumpukan masalah beberapa waktu lalu
> mencuat,
> > > berbarengan dengan adaptasi yang ternyata tidak mudah.
> > >
> > >
> > > Pada pekan pertama kuliah, godaan demi godaan untuk bolos begitu besar.
> > > Pekerjaan yang diatur sedemikian rupa, terkadang tidak sesuai rencana.
> > > Panik, menangis, dan bingung. Sementara, di sini aku sendiri mengurus
> > > berbagai urusan rumah dari A-Z. Semua tumpang tindih. Seolah berkejaran
> > > minta diurus. Satu saja ditinggalkan, masalah baru menanti.
> > >
> > >
> > > Menangis. Memohon, mencari solusi. Haruskah ada pembantu di rumah ini?
> > > Haruskan aku selesaikan masalah kemarin-kemarin yang mencuat lagi
> dengan
> > > kemarahan? Haruskah aku kaji ulang kuliahku? Haruskah aku negosiasi
> dengan
> > > klien atas kesulitan pekerjaan tidak biasa yang aku hadapi? Haruskan
> aku
> > > marah? Minder? Ketika kemampuanku dipertanyakan di kampus, sementara di
> > > tempat ini aku dibutuhkan? Haruskah aku tinggalkan amanah yang sedang
> > > kujalani? Sementara, tumpukan tugas kuliah sudah menanti...
> > > Blank... Blank...
> > >
> > >
> > > Hingga aku dihadapkan pada suatu hari yang tidak biasa.
> > >
> > > SMS dari seorang sahabat yang memohon doa karena sedang ditimpa masalah
> > > keluarga yang pelik.
> > >
> > > SMS lain datang, ayah seorang sahabat masuk ruang ICU
> > >
> > > SMS lain datang, ayah seorang sahabat yang masuk ICU meninggal dunia...
> > >
> > > SMS lain datang, seorang sahabat kecelakaan motor saat berangkat kerja,
> > > kakinya patah dan dirawat di rumah sakit.
> > >
> > >
> > > Aku mencoba menelepon satu demi satu, hingga yang terdengar di
> telingaku
> > > adalah tangis dan pilu. Tapi tetap ada sepercik harapan untuk bisa
> > > mengatasi, menyelesaikan, dan menerima kenyataan.
> > >
> > >
> > > Mencoba mendengar dan berempati atas kesulitan sahabat yang entah
> bagaimana
> > > aku bisa membantu. Hanya doa yang bisa kupinta, agar urusannya
> dipermudah...
> > > Seorang sahabat yang biasanya lebih sering menjadi pendengar sahabat
> > > lainnya. Seorang sahabat yang tak ingin menyusahkan orang lain atas
> > > kesulitan yang dihadapinya.
> > >
> > >
> > > Mencoba berempati, merasakan kesulitan yang tengah mereka hadapi. Tapi,
> > > yang ada aku hanya mampu menangis. Kegetiran kehilangan orang tercinta
> > > menjadi hal yang traumatis buatku. Membayangkan wajah sahabat yang
> binar
> > > matanya indah harus kehilangan ayahanda tercinta membuatku tak tahan
> untuk
> > > terus menangis.
> > >
> > >
> > > Mendengar suara sahabat yang menahan sakit, setelah operasi karena
> > > kecelakaan dan kakinya patah. Mencoba menghibur, mengingat hadiah ulang
> > > tahun yang belum sempat tersampaikan untuknya. Terdengar harapan untuk
> > > bertemu bersama sahabat-sahabat lain. Dia masih mampu bercerita,
> bersyukur
> > > keadaanya sudah membaik daripada kemarin.
> > >
> > >
> > > Aaaah, betapa piciknya aku dengan tumpukan masalah yang tidak ada
> > > apa-apanya dibanding mereka. Masalah yang sebenarnya bisa aku atasi
> satu
> > > demi satu. Masalah yang tidak harus kehilangan nyawa, kesakitan, dan
> > > kekhawatiran.
> > >
> > >
> > > Betapa naifnya aku yang tidak segera mencari solusi, malah diam dan tak
> > > mampu bergerak. Menjalani hari seolah mengalir begitu saja, padahal aku
> > > harus membuat keputusan, me-manage ulang waktuku, mengkaji pekerjaanku,
> > > kuliahku, rencana hidupku. Bukankah Allah tidak akan mengubah suatu
> kaum,
> > > hingga kaum itu mengubah dirinya sendiri. Yah, aku harus terus
> berusaha. Aku
> > > harus bisa menjalani semua yang sudah aku putuskan, pilih, inginkan,
> terima,
> > > dan jalani dari hidup ini.
> > >
> > >
> > > Aku harus bisa menyikapi masalah demi masalah dengan sebaik mungkin.
> > > Melupakan berbagai hal yang mengganggu pikiran dan membuang energi.
> Menata
> > > ulang berbagai hal yang sedang dan baru saja aku jalani. Bersemangat
> meraih
> > > cita-cita dan membuka mata selebar-lebarnya untuk sebuah harapan dan
> impian.
> > >
> > >
> > >
> > > Bismillah...
> > >
> > >
> > >
> > > ***
> > >
> > > "Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
> > > (Syekh Muhammad Al Ghazali)
> > >
> > > ***
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > novi_khansa'kreatif
> > > ~Graphic Design 4 Publishing~
> > > YM : novi_ningsih
> > > http://akunovi.multiply.com
> > > http://novikhansa.wordpress.com/
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
> >
> >
> > --
> > "Open up your mind and fly!"
> >
> > Nursalam AR
> > Penerjemah, Penulis & Editor
> > 0813-10040723
> > 021-92727391
> > www.nursalam.multiply.com
> > www.facebook.com/nursalam.ar
> >
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
2b.

Re: [catcil] Ketika Disapa Masalah-->Novi Ningsih

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Tue Aug 4, 2009 10:00 pm (PDT)



Dear Nopi,
terima kasih kembali. Meski tak banyak yang bisa kuutarakan sebagai respon, khawatirnya jadi penghamburan dan bawelisme..:D
Yakin saja kita bisa, setiap masalah ada akhirnya, dan pasti ada manfaatnya. Oke?

Pesanku satu saja: Jangan pernah lari, karena itu tidak ksatria *wayang mode on*

Tetap ceria ya Non,

Rinurbad

3a.

Re: [Catatanku] Tentang Sebuah Warnet di Pojok Samping Kantor Pos Pu

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 6:19 pm (PDT)



Terima kasih, Bang Jonru, sudah berbagi. Hmm..wasantara? Eudora? Dulu juga
trend chatting di MIRC dan situs ngetop bolehmail:)).

Btw, OOT, itu proses menjadikan adik ipar tak terduga atau sudah terencana
sih?:)

Tabik,

Nursalam AR

On 8/5/09, Jonru <jonrusaja@gmail.com> wrote:
>
> Tentang Sebuah Warnet di Pojok Samping Kantor Pos Pusat Semarang
>
> Oleh: Jonru
>
> http://jonru.blogdetik.com/2009/07/19/my-first-online-experience-tentang-sebuah-warnet-di-pojok-samping-kantor-pos-pusat-semarang/
>
> Bila Anda berkunjung ke Kantor Pos Pusat Semarang, cobalah tengok ke
> sisi-kanannya. Masih adakah paviliun kecil di sana? Jika ada, apakah
> masih ada warnet yang beroperasi di sana?
>
> Pertanyaan ini bukan teka-teki, bukan jebakan, bukan sebuah misteri
> untuk menemukan harta karun. Saya sudah bertahun-tahun tidak ke
> Semarang. Dulu saya kuliah di sana, lulus tahun 1998, lalu mulai
> bekerja dan tinggal di Jakarta sejak 2000. Tahun 2004 dan 2005 saya
> pernah ke Semarang, tapi tidak mampir di Kantor Pos Pusat.
>
> Kenapa saya tertarik pada Kantor Pos Pusat Semarang, khususnya
> pavililun kecil di samping kanannya? Sebab di tempat itulah untuk
> pertama kalinya tahun 1998 lalu saya berkenalan dengan internet.
>
> Orang yang berjasa dalam mengajari saya berinternet adalah Edi
> Santoso, sahabat akrab di pers kampus, dan secara tak terduga sejak
> tahun 2003 lalu menjadi adik ipar saya!
>
> Saat itu saya memang minta diajari internet olehnya. Saya lupa apa
> motivasi utama saya ketika itu. Yang jelas, satu-satunya dialog yang
> masih saya ingat adalah, "Bila nanti kita sudah berpisah, kan masih
> bisa kontak-kontakan via internet."
>
> Edi pun mengajak saya ke Kantor Pos Pusat itu, singgah di warnetnya,
> menunjukkan apa itu internet dan bagaimana cara kerjanya.
>
> Sebagai pemula, saya tentu tidak langsung mengerti. Saya banyak
> bertanya pada Edi, juga pada si petugas yang sangat penyabar.
>
> Saya masih ingat betul, saat itu warnet di Kantor Pos Pusat tersebut
> menggunakan akses internet dari Wasantara.Net.Id. Aksesnya sangat
> lambat. Tapi karena saya belum pernah pakai internet di tempat lain,
> dan tentu saja belum ada perbandingan, maka saya menganggapnya
> biasa-biasa saja. Saya bahkan pasrah saja ketika si petugas warnet
> berkata bahwa saya harus menjadi anggota di warnet tersebut, lalu
> mendapat alamat email yang cukup panjang:
> wr-jonru@smg.wasantara.net.id.
>
> Inilah alamat email pertama saya!
>
> Saya orangnya senang mencoba-coba, terutama untuk hal-hal yang baru
> saya kenal. Demikian pula halnya dengan internet. Edi hanya satu kali
> menemani saya ke warnet. Setelah itu, secara diam-diam saya pergi
> sendiri. Saya coba-coba sendiri. Saya belajar sendiri. Saya utak-atik
> sendiri. Ketika bingung, saya coba cari tahu sendiri bagaimana cara
> mengatasi masalah yang muncul. Barulah setelah mentok, saya memanggil
> si petugas warnet yang penyabar.
>
> Tragisnya:
> Walau si petugas sudah berusaha semaksimal mungkin membantu dan
> memberikan penjelasan, saya belum mengerti juga
>
> Salah satu masalah terbesar yang saya hadapi ketika itu adalah tentang
> cara menggunakan email. Saya sudah buka program pengelola emailnya
> (waktu itu namanya Eudora kalau tak salah), tapi kok inboks email saya
> tak ketemu juga??? Yang muncul di layar justru ratusan pesan email
> dari orang-orang yang tidak saya kenal, dan ditujukan entah kepada
> siapa, tapi anehnya kok bisa muncul di layar komputer di hadapan
> saya????
>
> Belakangan saya tahu, ternyata itu adalah mailing list (milis).
> Mungkin saya pernah tanpa sadar bergabung di milis tertentu???
> Entahlah!
>
> * * *
>
> Tahun 1999, karena berbagai macam alasan, saya meninggalkan Semarang
> dan pindah ke Bandung. Selama di Bandung itulah saya makin rajin
> menyambangi warnet untuk bermain internet. Bukan untuk
> bersenang-senang semata, tapi tujuan utama saya adalah untuk mencari
> pekerjaan.
>
> Lalu suatu hari, tanpa sengaja di sebuah warnet, saya membaca majalah
> InfoKomputer yang berisi tulisan tentang "Software Terbaik untuk
> Membangun Halaman Web". Saya membaca tulisan itu dengan antusias, dan
> pahamlah saya tentang cara membangun halaman web.
>
> Di rumah (saya waktu itu punya komputer tapi belum ada akses
> internetnya), saya langsung praktek membuat web. Duhai! Alangkah
> senangnya ketika untuk pertama kalinya saya berhasil membuat halaman
> web dan meng-online-kannya di Geocities.com. Ya, waktu itu memang
> masih banyak layanan website gratisan, dan belum ada blog. Dan
> Geocities.com, salah satu penyedia layanan web gratisan terbesar saat
> itu, masih menyediakan fasilitas upload file menggunakan FTP software.
> Maka di situs inilah - antara lain - untuk pertama kalinya saya
> belajar tentang pembuatan dan pengelolaan web.
>
> Saya lulusan S1 Akuntansi, dan sama sekali belum pernah kuliah/kursus
> di bidang komputer atau internet. Semua keahlian komputer/internet
> yang saya dapatkan murni dari hasil belajar secara otodidak.
>
> Sejak pertama kali mengenal internet di Warnet Kantor Pos Besar
> Semarang tahun 1998, saya terus belajar. Semua keahlian saya dapatkan
> dengan sistem trial and error saja. Memang saya juga belajar dari
> buku. Tapi saya membacanya sekilas saja, lalu langsung dipraktekkan.
> Begitu ada masalah, barulah saya lihat lagi bukunya. Bila di buku
> tidak ada, saya tanya kepada teman-teman yang lebih pintar.
>
> Intinya: Bila bingung, saya tidak langsung bertanya pada orang lain,
> tapi saya SECARA MANDIRI mencoba mempelajarinya terlebih dahulu.
>
> Maka demikianlah. Alhamdulillah kini saya sudah bisa mendirikan dan
> mengelola banyak website. Saya aktif di sejumlah komunitas online.
> Walau bukan seorang webmaster, bukan ahli komputer/internet, tapi
> insya Allah dasar-dasar pengetahuan dan keahlian di bidang ini sudah
> saya kuasai. Karena itulah, saya merasa bersyukur. Pengetahuan dan
> keahlian seperti ini menjadi modal yang sangat berharga ketika saya
> menekuni kegiatan apapun di internet. Misalnya internet marketing,
> atau ketika saya mendirikan dan mengelola sebuah bisnis pelatihan
> penulisan secara online di Sekolah-Menulis Online.
>
> Alhamdulillah, semua ini berawal dari perkenalan saya dengan internet
> di Warnet Pojok Kantor Pos Pusat Semarang tahun 1998 lalu. Semua ini
> bisa terjadi karena bantuan Allah, dan karena saya orangnya suka
> mencoba-coba, suka belajar secara trial and error, langsung berani
> action walau pengetahuan saya masih sangat terbatas.
>
> Tahun 2002, saya mendapat kabar bahwa Wasantara.Net.Id dibubarkan.
> Tentu ada rasa kehilangan tersendiri di hati saya. Sebab provider
> internet yang satu ini memiliki peran historis tersendiri bagi
> perjanalan hidup saya di dunia maya.
>
> Oh ya, bagaimana dengan pertanyaan awal saya? Sudahkah Anda berkunjung
> ke Kantor Pos Pusat Semarang? Kalau sudah, tolong jawab pertanyaan
> saya di awal tulisan ini, ya.
>
> Terima kasih banyak.
>
> Jonru
>
> --
> NB: Info eBook Gratis. MAU?
> Klik saja http://www.infoebookgratis.com
>
> Terima Kasih dan Salam Sukses!
>
> Jonru
> (*) Telp: 0852-1701-4194 / 021-9705-6247
> (*) YM: jonrusaja
>
> (*) Founder & Mentor Sekolah-Menulis Online
> http://www.SekolahMenulisOnline.com
> (*) Penulis Buku "Menerbitkan Buku Itu Gampang!" (MBIG)
> http://www.MenerbitkanBukuItuGampang.com/
> (*) Founder PenulisLepas.com & BelajarMenulis.com
> http://www.penulislepas.com/v2
> http://www.belajarmenulis.com/
>
> (*) Personal blog:
> http://www.jonru.net
> http://jonru.multiply.com
>
> (*) Facebook: http://www.facebook.com/jonru2
> (*) Twitter: http://www.twitter.com/jonru
> (*) Plurk: http://www.plurk.com/jonru
> .
>
>
> ------------------------------------
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
4a.

Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 6:24 pm (PDT)



Sip! Rencana yang oke punya. Insya Allah, jika masih ada umur dan
kesempatan, saya akan datang. Entah boleh bawa keluarga ga ya? Numpang
ngirit ongkos makan.haha:))

Btw, Fiyan, kalo nyatet jangan di kaki ya!^ _^

Tabik,

Nursalam AR

On 8/4/09, fiyan arjun <fiyanarjun@gmail.com> wrote:
>
>
>
> SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar
>
>
>
>
>
> Senin malam pukul 19:56:19 saya coba-coba menghubungi Pak Dias melalui
> ponselnya. Dan kebetulan langsung di balas oleh beliau.
>
>
>
> *Aslm, pkbr Pak? Oya, Pak mau nggak kalo SK Jkt kita adain buka bareng di
> rumah Bpk…*
>
> * *
>
> Dikirim
>
>
>
> *Boleh, gampang aja kl itu sih*
>
> * *
>
> Diterima
>
>
>
> *Kalo Bpk rmhnya bersedia ditempati buat Buka Bareng Puasa sy langsung
> posting di millis SK. Kalo oke sy yg koordinir sm Mimin sekalian
> pembentukan SK jkt.*
>
> * *
>
> Dikirim
>
> * *
>
> *Ok, silakan atur acarnya.*
>
>
>
> Diterima
>
>
>
> Maka jelaslah bahwa SK Jakarta mau bikin Paket Bubar.
>
>
>
> Pasti akan bertanya-tanya: Memangnya ada SK Jakarta? Saya pun berkata
> demikian. Kapan dibentuk kapan berdirinya saya juga tidak tahu. Makanya itu
> saya ingin—dan sekaligus minta kerjasamanya kepada para Sahabat ESKA yang
> ada di wilayah Jakarta , khususnya yang mau menyukseskan dan ikut
> partisipasinya dalam pembetukan SK Jakarta nantinya. Begitu pun yang di
> Bogor , Bandung dan Yogyakarta yang mau datang silakan…Ayo, datang saja….
>
>
>
>
> Apa itu Paket Bubar? Paket Bubar itu akronim dari Pemilihan Ketua (SK
> Jakarta) dan Buka Bareng. Dan insyaAllah akan diadakan di rumah Pak Dias
> Rossano—yang ikut milad SK Bandung di Pondok Karang Tumaritis, Bandung ,
> 18-19 Juli 2009—dan membawa anak-anaknya yang lucu-lucu. Ingatkan? Dan ini
> juga untuk mengabulkan permohonan Ketua SK —dan pernah disampaikan oleh saya
> sebelum menjelang keberangkatan milad SK yang Ketiga. Beliau mengatakan
> bagaimana kalau SK Jakarta dibentuk. Karena kelihatannya di Pusat
> sendiri—belum terbentuk. Ya, ini sih hanya usulan saja apa boleh SK Jakarta
> di bentuk dan diadakan pemilihan Ketuanya atau tidak—tapi saya sudah
> menjatuhkan kepada Pak Dias untuk didaulat menjadi Ketua SK Jakarta. Tapi
> ini tergantung nanti pas saat di acara Paket Bubar yang insyaAllah diadakan
> pada minggu kedua bulan Ramadhan.
>
>
>
> Maka untuk itu kami meminta bantuannya untuk membantu
> kelancaran acara Paket Bubar ini. Saya minta bagi Sahabat ESKA yang ada di
> wilayah Jakarta mana pun kiranya mau membantu dan ikut partisipasinya untuk
> acara Paket Bubar ini. Kalau ketua SK, Kang Dahni Ardiansyah ya pastilah
> harus datang nanti pas saat rapat untuk acara ini. Yang isyaAllah akan
> diposting selanjutnya.
>
>
>
> Oke, kami meminta Sdr/I Mimin, Novi, Tya, Lia Octavia, Bang
> Nursalam AR, Yayan, Galih, Dikdik dan semuanya yang ada di wilayah Jakarta
> maupun yang ada di Bogor dan di Bandung, Tangerang kiranya bisa membantu
> dan ikut partisipasinya dalam acara Paket Bubar ini. Adapun acaranya belum
> dipastikan. Nanti setelah ada rapat susulan lagi.
>
>
>
> Pembentukan susunan acaranya adalah sbb:
>
>
>
> 1. Silaturahiim antar warga SK Jakarta dan seluruh cabang SK dimana
> pun berada,
>
> 2. Pemilihan Ketau SK Jakarta . (Ini hanya usul mau dilanjutkan atau
> tidak?)
>
> 3. Ada usulan lagi….? Silakan isi aja sampai nomor berapa aja….
>
>
>
> Demikian kiranya kami menginformasikan kabar bahagia ini. Jika ada masukan
> dan tambahan dengan senang kami akan menerimanya. Sukses acara ini, itu
> karena Anda semua peduli dengan komunitas Sekolah Kehdupan…hehe. Terima
> kasih.
>
>
>
> Sukses selalu untuk Anda semua.
>
>
>
> Hormat kami,
>
>
>
> Panitia Sementara Paket Bubar 09.
>
>
>
>
> --
> "Books inside you"
> Fiyan 'Anju' Arjun
> Anju Online Bookshop
> Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
> www.bukumurahku.multiply.com
> fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
> Tlp:(021) 7379858
> Hp:0852-8758-0079
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
4b.

Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar

Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com   mine_haway

Tue Aug 4, 2009 7:55 pm (PDT)



Ide bagus, insyaAllah ana ikutan
Moga jadwalnya gak bentrok dengan agenda ramadhan ku
Sebenarnya saya juga bertanya-tanya dalam hati saja
Adakah SK Jakarta?
Setahu saya yang aktif ngadain pertemuan cuman SK Bandung.

--
http://minesweet.co.cc
YM : mine_haway
4c.

Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 8:35 pm (PDT)



Buat Mimin dan Bang Nursalam AR (beserta Alham si jagoan datang ya?)sy minta
bantuannya jika nanti diundang sm sy dan Pak Dis Rossano di Ciledug ato di
Ulujami. Mungkin tanggal 15 ato 16 Agustus rapat perdana. InsyaAllah
rapatnya di rumah sy ato Pak Dias atau nanti saya posting lagi jika nanti
dari Pak Dias ada konfirmasi lagi untuk rapat perdananya dimana? Saya minta
Pak ketua SK datang ya...hehe. Terima kasih.Oya, yg lain mana nih...Kan
banyak nih yg dari Jkt....

2009/8/4 fiyan arjun <fiyanarjun@gmail.com>

> SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar
>
>
>
>
>
> Senin malam pukul 19:56:19 saya coba-coba menghubungi Pak Dias melalui
> ponselnya. Dan kebetulan langsung di balas oleh beliau.
>
>
>
> *Aslm, pkbr Pak? Oya, Pak mau nggak kalo SK Jkt kita adain buka bareng di
> rumah Bpk…*
>
> * *
>
> Dikirim
>
>
>
> *Boleh, gampang aja kl itu sih*
>
> * *
>
> Diterima
>
>
>
> *Kalo Bpk rmhnya bersedia ditempati buat Buka Bareng Puasa sy langsung
> posting di millis SK. Kalo oke sy yg koordinir sm Mimin sekalian
> pembentukan SK jkt.*
>
> * *
>
> Dikirim
>
> * *
>
> *Ok, silakan atur acarnya.*
>
>
>
> Diterima
>
>
>
> Maka jelaslah bahwa SK Jakarta mau bikin Paket Bubar.
>
>
>
> Pasti akan bertanya-tanya: Memangnya ada SK Jakarta? Saya pun berkata
> demikian. Kapan dibentuk kapan berdirinya saya juga tidak tahu. Makanya itu
> saya ingin—dan sekaligus minta kerjasamanya kepada para Sahabat ESKA yang
> ada di wilayah Jakarta , khususnya yang mau menyukseskan dan ikut
> partisipasinya dalam pembetukan SK Jakarta nantinya. Begitu pun yang di
> Bogor , Bandung dan Yogyakarta yang mau datang silakan…Ayo, datang saja….
>
>
>
>
> Apa itu Paket Bubar? Paket Bubar itu akronim dari Pemilihan Ketua (SK
> Jakarta) dan Buka Bareng. Dan insyaAllah akan diadakan di rumah Pak Dias
> Rossano—yang ikut milad SK Bandung di Pondok Karang Tumaritis, Bandung ,
> 18-19 Juli 2009—dan membawa anak-anaknya yang lucu-lucu. Ingatkan? Dan ini
> juga untuk mengabulkan permohonan Ketua SK —dan pernah disampaikan oleh saya
> sebelum menjelang keberangkatan milad SK yang Ketiga. Beliau mengatakan
> bagaimana kalau SK Jakarta dibentuk. Karena kelihatannya di Pusat
> sendiri—belum terbentuk. Ya, ini sih hanya usulan saja apa boleh SK Jakarta
> di bentuk dan diadakan pemilihan Ketuanya atau tidak—tapi saya sudah
> menjatuhkan kepada Pak Dias untuk didaulat menjadi Ketua SK Jakarta. Tapi
> ini tergantung nanti pas saat di acara Paket Bubar yang insyaAllah diadakan
> pada minggu kedua bulan Ramadhan.
>
>
>
> Maka untuk itu kami meminta bantuannya untuk membantu
> kelancaran acara Paket Bubar ini. Saya minta bagi Sahabat ESKA yang ada di
> wilayah Jakarta mana pun kiranya mau membantu dan ikut partisipasinya untuk
> acara Paket Bubar ini. Kalau ketua SK, Kang Dahni Ardiansyah ya pastilah
> harus datang nanti pas saat rapat untuk acara ini. Yang isyaAllah akan
> diposting selanjutnya.
>
>
>
> Oke, kami meminta Sdr/I Mimin, Novi, Tya, Lia Octavia, Bang
> Nursalam AR, Yayan, Galih, Dikdik dan semuanya yang ada di wilayah Jakarta
> maupun yang ada di Bogor dan di Bandung, Tangerang kiranya bisa membantu
> dan ikut partisipasinya dalam acara Paket Bubar ini. Adapun acaranya belum
> dipastikan. Nanti setelah ada rapat susulan lagi.
>
>
>
> Pembentukan susunan acaranya adalah sbb:
>
>
>
> 1. Silaturahiim antar warga SK Jakarta dan seluruh cabang SK dimana
> pun berada,
>
> 2. Pemilihan Ketau SK Jakarta . (Ini hanya usul mau dilanjutkan atau
> tidak?)
>
> 3. Ada usulan lagi….? Silakan isi aja sampai nomor berapa aja….
>
>
>
> Demikian kiranya kami menginformasikan kabar bahagia ini. Jika ada masukan
> dan tambahan dengan senang kami akan menerimanya. Sukses acara ini, itu
> karena Anda semua peduli dengan komunitas Sekolah Kehdupan…hehe. Terima
> kasih.
>
>
>
> Sukses selalu untuk Anda semua.
>
>
>
> Hormat kami,
>
>
>
> Panitia Sementara Paket Bubar 09.
>
>
>
>
> --
> "Books inside you"
> Fiyan 'Anju' Arjun
> Anju Online Bookshop
> Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
> www.bukumurahku.multiply.com
> fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
> Tlp:(021) 7379858
> Hp:0852-8758-0079
>

--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply.com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
4d.

Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar

Posted by: "azzura_author" azzura_author@yahoo.com   azzura_author

Tue Aug 4, 2009 8:36 pm (PDT)



kapanpun jadinya rencana paket bubarnya, aku ikutan ya ^_^

yg penting belum masuk jadwal mudik aja.

4e.

Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar:

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Tue Aug 4, 2009 8:59 pm (PDT)



pokoknya nti datang ya, Mbak Azzura....
rumahnya Pak Dias enak lho...
tempatnya adem dan asri...hehehe

--- Pada Rab, 5/8/09, azzura_author <azzura_author@yahoo.com> menulis:

Dari: azzura_author <azzura_author@yahoo.com>
Judul: [sekolah-kehidupan] Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 5 Agustus, 2009, 9:55 AM

 

kapanpun jadinya rencana paket bubarnya, aku ikutan ya ^_^

yg penting belum masuk jadwal mudik aja.











Coba Yahoo! Messenger 9.0 baru. Akhirnya datang juga! http://id.messenger.yahoo.com
4f.

Re: (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau  Bikin Paket Bubar

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Tue Aug 4, 2009 9:02 pm (PDT)



tolong persiapkan waktunya untuk rapat perdananya nti
tgl 15 ato 16 Agustus 2009
di rumah MasFy ato rumah Pak Dias
nti diposting lagi deh pemberitahuannya..ya
makacih

--- Pada Rab, 5/8/09, Mimin <minehaway@gmail.com> menulis:

Dari: Mimin <minehaway@gmail.com>
Judul: Re: [sekolah-kehidupan] (catatan dikaki) SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 5 Agustus, 2009, 9:15 AM

 

Ide  bagus, insyaAllah ana ikutan
Moga jadwalnya gak bentrok dengan agenda ramadhan kuSebenarnya saya juga bertanya-tanya dalam hati sajaAdakah SK Jakarta?Setahu saya yang aktif ngadain pertemuan cuman SK Bandung.

--
http://minesweet. co.cc
YM : mine_haway











Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/
5.

Fwd: [PasarBuku] Membaca Mbah Surip

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 6:27 pm (PDT)



Sekadar meneruskan dari milis sebelah. Moga Mas Agus Irkham, sang penulis,
yang juga member milis SK berkenan:).

IN MEMORIAM MBAH SURIP

---------- Forwarded message ----------
From: agus irkham <agus_irkham@yahoo.com>
Date: Aug 4, 2009 3:50 PM
Subject: [PasarBuku] Membaca Mbah Surip
To: pasarbuku@yahoogroups.com, penulislepas@yahoogroups.com

Mbah surip dan Hibridasi Budaya
:agus m. irkham
http://kubukubuku.blogspot.com

Tak gendong kemana-mana
Tak gendong kemana-mana
Daripada kamu naik pesawat, kedinginan
Lebih baik tak gendong
Enak tho, manteb tho
Tak gendong kemana-mana

Potongan
bait lagu berjudul “Tak Gendong” itu hari-hari ini terdengar di
mana-mana. Mulai dari dalam bis hingga mobil pribadi. Dari stasiun
radio hingga handphone. Dari warung makan hingga pusat perbelanjaan.
Wajah mbah Surip, penyanyinya pun muncul di hampir semua stasiun
televisi. Dengan penampilannya yang ajek. Rambut gimbal, topi dan kaos
kombinasi warna kuning, hijau, merah, lengkap dengan aksesori tak ajek,
kadang tas punggung, kadang rompi dan derai tawa pastinya: Hahahaha!

Seiring
semakin tenarnya lagu “Tak Gendong”, mbah Surip pun kebanjiran order.
Mulai dari wawancara, manggung, main sinetron, hingga melawak. Dalam
sebuah penampilannya di salah satu stasiun televisi (14/7), ia mengaku
jadwal kesehariannya lumayan padat. Mulai jam 6 pagi hingga 12 malam.
Tulisan ini tidak hendak memperpanjang deretan kabar ketenaran lagu
“Tak Gendong” tersebut.

Tulisan ini lebih menempatkan dandanan
mbah Surip, bait lagu yang ia bawakan, serta nama “mbah Surip” itu
sendiri sebagai teks yang diharus dimaknai ulang. Apa sebab? Karena
ketiganya memunculkan semacam anomali tersendiri.

Dandanan mbah
Surip adalah dandanan ala subkultur rasta di Jamaika sana. Itu sebab
melodi/iringan musiknya pun berbau musik rege. Namun bait lagu yang ia
bawakan bukan lagi berbahasa Inggris penuh, tapi campuran aneh antara
bahasa Jawa, Indonesia, dan sedikit Inggris.

Penggunaan nama
”mbah Surip” yang mengenakan dadanan ala rasta itu sendiri juga sudah
memunculkan makna salah tempat. Dalam kosmologi orang jawa, nama
”Surip” apalagi di depannya ada kata ”mbah” menunjukkan orang yang
memiliki sebutan ituâ€"meminjam istilah Tukul Arwanaâ€"katrok, ndeso, katak
dalam tempurung. Dunianya seluas kampung halamannya. Sudah mbah-mbah,
Surip lagi, tidak mungkin mengetahui ragam kultur negara lain, apalagi
subkultur.

Sampai di situ, apa yang dilakukan mbah Surip,
dilihat dari beberapa segi, dapat dibaca sebagai bentuk wacana sanding,
jika kita enggan menyebutnya sebagai bentuk wacana tanding, terhadap
logika linear di atas. Biar mbah, Surip lagi, tak masalah jika ia
berdandan ala subkultur rasta, bernyanyi rege. Keberjinakkan mbah Surip
terhadap logika linear itu, hanya dapat kita temukan pada bait-bait
lagunya: mencampuradukkan antara bahasa Jawa dan Indonesia, sebagaimana
yang sering terjadi pada orang Jawa yang sudah berusia uzur.

Penampilan
mbah Surip dengan ”Tak Gendong” nya dapat pula kita baca sebagai bentuk
penentangan terhadap dua narasi besar ke relativisme yang tidak
berwatas, dan membiarkan dua narasi besar itu dalam ketidakadaanputusan
dan penangguhan makna. Dua narasi besar itu pertama, berupa logika
linear yang diproduksi oleh kosmologi Jawa bahwa ”Surip” apalagi
”mbah-mbah” pasti katrok. Kedua, anggapan bahwa sesuatu yang datang
dari luar (rasta) itu pasti wujud imperialisme kultural/ kolonialisme
wacana. Dominasi kebudayaan satu negara atas satu negara lainnya.

Apa
yang dilakukan mbah Surip, dalam bingkai pemahaman Yasraf Amir Piliang
(Dunia yang Dilipat, 2004) juga mengarah kepada kecenderungan
penghargaan akan keanekaragaman, pluralitas, kelimpahruahan,
fragmentasi, dan memungut apa saja, dari mana saja. Melakukan
peniruan/peminjaman berbagai elemen kebudayaan. Melanggengkan sekaligus
menegasikan dominasinya.

Mimikri
Fenomenaâ€"kalau memang
boleh disebut demikianâ€"mbah Surip dengan ”Tak Gendong” itu mengikuti
logika Antariksa, (2006) mengantarkan kita kepada pemahaman bahwa
kebudayaan dan identitas selalu merupakan pertemuan dan percampuran
berbagai kebudayan dan identitas yang berbeda-beda. Inilah yang disebut
hibriditas kebudayaan dan identitas. Batas-batas kebudayaan yang mapan
dikaburkan dan dibuat tidak stabil oleh hibridasi. Mana yang Indonesia
dan mana yang bukan Indonesia tidak lagi penting. Termasuk pendekatan
oposisi biner: Jawa-non Jawa, luar negeri-dalam negeri,
tradisional-internasional, lokal-global menjadi tidak relevan lagi.

Mengamini
jalan pemikiran yang dikemukan Tomlinson (1991), dan Homi Bhabha (1994)
via Antariksa memberikan paling tidak dua saluran, modus bekerjanya
proses hibridasi. Pertama, kreolisasi. Proses penyerapan elemen-elemen
kebudayaan lain, dengan tidak mempertimbangkan makna aslinya. Dalam
bingkai kreolisasi, konsumen (mbah Surip) tidaklah pasif, melainkan
menciptakan makna-makna baru bagi benda-benda dan simbol-simbol yang ia
konsumsi (musik rege, pakaian rasta, bahasa Jawa, Indonesia, dan
Inggris).

Kedua, mimikri. Mimikri tidak menunjukkan
ketergantungan sang terjajah kepada yang menjajah (dalam ”kasus” mbah
Surip berupa dominasi Jamaika atas Indonesia; jawa atas luar jawa).
Justru sebaliknya, mimikri bisa dipandang sebagai strategi menghadapi
dominasi. Peniru menikmati/bermain dengan pengambangan yang terjadi
dalam proses imitasi. Mimikri selalu mengindikasikan makna yang “tidak
tepat” dan “salah tempat”.

Pada titik itu, mbah Surip dengan
”Tak Gendong” nya bukan saja bentuk fenomena imitasi kebudayaan, tapi
sekaligus ”subversi” kebudayaan.♦

(tulisan ini saya selesaikan, sehari (SENIN) sebelum mbah surip meninggal)

[Non-text portions of this message have been removed]

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
6.

Fwd: [PasarBuku] Selamat Jalan, Mbah Surip!

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 6:31 pm (PDT)



Berikut terusan pesan dari Indra Jaya Piliang, seorang aktivis politik
(alumnus Sastra UI) yang juga sahabat setongkrongan Mbah Surip...

---------- Forwarded message ----------
From: Indra Jaya Piliang <pi_liang@yahoo.com>
Date: Aug 4, 2009 1:09 PM
Subject: [PasarBuku] Selamat Jalan, Mbah Surip!
To: RantauNet@googlegroups.com, Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com

Selamat Jalan, Mbah Surip!
(Indra J. Piliang)

Hari ini kau meninggalkan dunia yang fana ini. Tentu dalam keadaan
tersenyum. Selamat jalan, Mbah. Pada saat bangsa ini dilamun oleh lanun
ketidakpastian dan keberingasan, engkau hadir menawarkan kejenakaan. Dengan
modal gitar, nyanyian jiwa, rambut yang tertata dari zaman entah yang mana,
engkau melaju bersama asistenmu di atas motor. Kemana-mana. Ke hotel
berbintang, stasiun televisi, dandutan jalanan, atau tempat-tempat tanpa
strata, tanpa kelas. Engkau jelas penghibur kelas satu.

Barangkali karena itu juga engkau tidak memerhatikan kesehatanmu. Ketika
engkau katakan ingin membeli segelas kopi seharga 1 Milyar, aku mulai
khawatir satu hal dalam dirimu: kesehatanmu. Apalagi engkau siang malam
berdendang, kemana-mana. Aku ingat dulu, bagaimana Gombloh yang juga
meninggal setelah hitnya Kebyar-Kebyar meluluh-lantakkan seluruh hari pada
bulan Agustus.

Mbah, aku ingin sekali menganalisa seluruh teks lagumu lewat ilmu yang
kupelajari di kampus. Tetapi biarlah itu dikerjakan oleh yang lain. Sejarah
hidupmu begitu renyah, karena lahir dari imajinasi. Kau mengatakan veteran
di banyak negara. Ya, inilah yang hidup di banyak kaum hippies, ketika
mereka melawan batas-batas negara. Kaum hippies hidup dari satu jalanan ke
jalanan yang lain. Batasnya hanyalah langit. Batas tak berbatas. Satu hal
yang mereka perjuangkan: hilangkan kewarganegaraan di muka bumi.

Falsafah hidupmu tentu sulit dimengerti sebagian orang yang terbiasa dengan
bingkai-bingkai aturan. Seperti soal strata sosial, bagimu itu tidak ada.
Tidurpun kau perlakukan dengan layak, karena setelah tidur, ya, engkau tidur
lagi. Tidak perlu menggosok gigi atau senam pagi. Engkau mewakili kealamian,
kebumian, juga kemurnian kemanusiaan. Sungguh engkau manusia sejati.

Mbah, ijinkan aku cemburu kepadamu. Ijinkan juga aku berguru pada hidupmu
yang sebebas angin itu. Telah kau depa perjalanan demi perjalanan, hingga
sampai pada sebuah akhir. Barangkali akhir dari bekerjanya jantungmu memompa
darah ke seluruh nadi. Tetapi bagi orang-orang yang masih hidup, barangkali
inilah awal dari sebuah pelajaran penting bagi kemanusiaan zaman ini.

Mbah, hanya teks ini yang bisa kusampaikan kepadamu, ketika seluruh hidupmu
telah terurai menjadi keringan bagi kami. Hanya sedikit waktu barangkali
kusediakan untuk memejamkan mata untuk mengingat kembali wajahmu, juga
penampilanmu.

Dulu, aku merekam lagu-lagumu di hpku, ketika kita sama-sama hadir di acara
Kenduri Cinta Emha Ainun Nadjib di Taman Ismail Marzuki. Pada malam
menjelang pagi, ketika orang-orang barangkali sudah tertidur pulas. Yang
kuingat waktu itu, engkau seperti malaekat, karena bisa langsung nyanyi
ketika dibangunkan dari tidurmu. Ya, kau mengisi acara ketika semua orang
yang berkata-kata berhenti berkata-kata, lantas mempersilakan engkau
menyanyi, lalu mengeluarkan kemampuanmu untuk mentertawakan kata,
membebaskan kata, dari makna pengucapnya. Ketika orang-orang mulai
berkata-kata lagi, termasuk aku tentunya, engkau tidur mendengkur lagi
dengan memeluk gitar.

Engkaulah sufi itu. Sufi yang hidup ketika peradaban semakin gersang dari
kemurnian nurani. Terbanglah, Mbah. Engkau tidak pernah terbenam dan
tenggelam. Engkau hanya berubah menjadi medan-medan energi yang hidup di
dada setiap orang. Tertawalah. Tertawalah.

Jakarta, 04 Agustus 2009.

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
7.

[ruangkerja] Curhat (Penerjemah) yang Ga Penting!-->Mbak Indar

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 6:41 pm (PDT)



Hahaha...yang namanya variasi kan perlu, Mbak:). Sekalian jajal jurus-jurus
yang belum dikeluarkan (halah!). Btw, memang soal harga buku ini juga
menjadi bahan pertanyaan di milis Bahtera sendiri. Tapi mengingat proyek ini
didanai secara pribadi oleh para founder milis Bahtera barangkali -- saya
tak tahu detil soal teknis penerbitan -- itu yang menjadikan harganya
melonjak. Namun, royalti sebagian besar penulis --sesuai kemauan
masing-masing -- disumbangkan ke kas Bahtera untuk kegiatan sosial. Jadi,
itung-itung beli buku ini termasuk beramal lho! *promosi mode on*

Makasih sudah memberikan komentar!

Tabik,

Nursalam AR

On 8/4/09, patisayang <patisayang@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> Hehe..baru baca gaya bercerita Salam yang lain. Biasanya 'berat' dengan
> referensi di sana-sini. Yang ini karena curhatan ya ngalir bae. Sukses buat
> Salam, Mbak Rini, dkk. Btw, kok harga bukunya termasuk berat ya?
> jangan-jangan diterjemahkan ke bahasa asing yang dikuasai penerjemah
> masing-masing? Halah, mode ngawur on. :)
>
> salam,
> Indar
> yang pernah melirik profesi penerjemah juga. hihi
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
> >
> > Hehe...pertama "ga penting" karena dibuat sekali jadi dan rada ngasal:).
> > *perfeksionis mode on*.
> > Kedua, taktik promosi. Kan jadinya ada yang mau baca sekaligus
> > (syukur-syukur) komentar,seperti Nopi,hehe...Kena deh satu
> > ikannya,huahaha...
> > Ketiga, "ga penting" karena aku yakin bakal ada yang posting tentang
> > pekerjaannya yang juga sangat berat dan tentu saja curhatan "penting":)).
> > *ini maksudnya provokasi lho, Nov, Rini,hehe..*
> >
> > Makasih sudah komentar ya, Nov!
> > Tabik,
> >
> > Nursalam AR
> > On 8/4/09, novi_ningsih <novi_ningsih@...> wrote:
> > >
> > >
> > >
> > > Kenapa dipakein judul ga penting, sih? :P
> > > Padahal apapun bentuknya tulisan itu bisa berguna dan "penting" buat
> yang
> > > baca, hehe
> > >
> > > Kan kita jadi tahu, mas nursalam lagi promo tulisannya di dalam buku,
> > > hehe...
> > >
> > > Kita jadi tahu juga kalau kerjaan penerjemah itu berat banget... :D
> > >
> > > Kita juga jadi tahu mas nursalam itu penerjemah dokumen, bukan buku...
> > > dll
> > >
> > > Penting, kan? :D
> > >
> > > Jadi tahu profesi lain di dunia ini? hehe
> > >
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
8.

Re: [catcil] Berawal dari Hinaan --> Mbak Indar

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 7:05 pm (PDT)



Betul,Mbak, hidup kita "beririsan":). Maklum, dirimu kan baru 17 tahun. 17
tahun punya KTP, maksudnya,hehe..Dan aku 2 tahun lebih muda:). Apalagi
generasi akhir 70-an kan hidup di masa TVRI, yang semuanya seragam dan
nyaris tanpa variasi.

Btw, perjuanganmu untuk nonton TV cukup mengharukan juga ya. Tapi kenapa
tidak nonton di TV kelurahan saja? Waktu itu, di zaman itu, aku masih
mengalami saat-saat nonton bareng dari TV kelurahan. Satu TV dengan puluhan
penonton. Padahal yang ditonton acara -- yang menurut ukuran sekarang
--sangat biasa, seperti kuis dan, yang favorit, film Barat hingga pukul 11
malam:). Yah, itulah pengalaman tak terlupakan yang membentuk keberadaan
kita saat ini.

Thanks untuk komentarnya!

Nursalam AR

On 8/4/09, patisayang <patisayang@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> Memakai istilah Pak Eko Endarmoko dalam sebuah ruang chat, ternyata hidup
> kita 'beririsan', Lam. :)
> Belive It or Not, Hunter, Remington Steel, adalah film yang wajib tonton
> meski itu berarti memanjat jendela kamar demi lari ngungsi nonton tivi ke
> rumah tetangga. Maklum, jaman itu, jangankan tivi. Listrik saja kami belum
> punya sambungannya. :)
>
> Karena 'dendam' (tapi tak ada yang menghina) juga aku sempat masuk sastra
> Inggris. Sayang, musti terpenggal demi jiwa Ais yang tengah berkecambah dan
> pipa di kantor yang tak bisa dilepaskan karena dia menyambung asap dapurku
> tetap mengebul. :)
>
> Masa lalu, jika kita rasa pedih dulu, sekarang tak ada kata yang pantas
> selain kesyukuran. Pengalaman itulah yang menjadikan kita seperti sekarang.
>
> salam,
> Indar
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
> >
> > *Berawal dari Hinaan*
> >
> > *Oleh Nursalam AR*
> >
> >
> >
> > Siapa yang mau dihina? Tentu tidak ada, bukan? Karena dihina itu sungguh
> > sakit, tidak enak. Harga diri turun seketika. Dunia runtuh rasanya. Dan
> kita
> > adalah orang termalang di dunia saat itu.
> >
> >
> >
> > Itulah yang aku rasakan pada suatu hari di kelas tiga madrasah diniyah
> > (setingkat SD) belasan tahun lalu. Orang tuaku seperti kebanyakan
> masyarakat
> > Betawi era 80-an, menyekolahkan aku di dua tempat. Pagi hari aku
> bersekolah
> > di SD Negeri, sementara siang hingga sore hari di madrasah diniyah
> (khusus
> > bahasa Arab dan ilmu agama, jadi agak berbeda dengan madrasah ibtidaiyah)
> > yang biasa disebut dengan "Sekolah Arab". Karena aku lebih dulu masuk SD
> > maka di madrasah aku baru kelas tiga meski sudah kelas enam SD.Nah, hari
> > itu, saat jam istirahat Sekolah Arab yakni sekitar pukul 2 siang,adalah
> hari
> > yang paling aku kenang. Ya, rasanya sakit sekali dihina. Terlebih aku
> tipe
> > orang yang sensitif.
> >
> >
> >
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
9a.

Re: [Kelana] Menyapa Singapura

Posted by: "azzura_author" azzura_author@yahoo.com   azzura_author

Tue Aug 4, 2009 7:57 pm (PDT)



waah, mbak lia udah sempat nulis sepanjang ini? hebat...
alhamdulillah, berhasil mendarat dengan selamat di jakarta lagi ya. semoga tumpukan inspirasi di kepala segera bisa dituangkan ke atas lembaran-lembaran kertas.

btw, just for information, ID yahoo messenggerku adalah azzura_dayana@yahoo.com, bukan ID emailku yg ini ^_^
maaf kalo info ini gak penting, hehehe

sekalian mo ngucapin selamat juga buat temen2 para musafir yang udah punya buku baru, "Padang Oase" yang ciamik itu.

terus berjaya!

azzura

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "novi_ningsih" <novi_ningsih@...> wrote:
>
> hehe, apa aja, deh :D seikhlasnya aja
> *lho
> cerita kan bisa jadi oleh2 :P
>
> wah, galih sih ke mana aja?
> ga nongol di milad pula? :P
> ketinggalan berita, deh :D
>
> masih sibuk, Bro?
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, galih@ wrote:
> >
> > Novi tunggu cerita apa nunggu oleh-olehnya....?
> > Hayo ngaku...?
> >
> > Mba Lia, kok aku baru tau yah kala dirimu ke Singapura??
> > *WING*
> >
> >
> >
> >
> >
> > "novi_ningsih" <novi_ningsih@>
> > Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> > 07/30/2009 10:39 AM
> > Please respond to
> > sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> >
> >
> > To
> > sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> > cc
> >
> > Subject
> > [sekolah-kehidupan] Re: [Kelana] Menyapa Singapura
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > menyapamu mbak Lia :)
> > tfs udah berbagi cerita perjalanannya
> > aku masih menunggu cerita-cerita lainnya lagi :)
> >
> > pasti seru, ya, mbak :)
> >
> > salam
> >
> > Novi
> >
> > -- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Lia Octavia <liaoctavia@>
> > wrote:
> > >
> > > *Menyapa Singapura*
> > >
> > > *Oleh Lia Octavia*
> > >
> > >
> > >
> > > Menyapamu Singapura, adalah rangkaian asa dan cinta yang
> > > terserak di balik tiket sebuah penerbangan asing yang telah kudapatkan
> > sejak
> > > hampir dua bulan yang lalu. Sebuah mimpi yang menjelma nyata di
> > > tengah-tengah tumpukan kesibukan kerja di kantor dan rimbunan amanah
> > > beberapa organisasi serta lahirnya beberapa buku yang kukerjakan bersama
> > > teman-teman sejak awal tahun ini. Perjalanan yang direncanakan
> > sesederhana
> > > mungkin dan sehemat mungkin membuatku harus melupakan niat untuk
> > menghubungi
> > > teman-teman dan sanak kerabatku yang bermukim di bumimu, yang pasti akan
> > > langsung menjamuku dengan nyaman. Juga harus melupakan niat untuk
> > > menghubungi biro perjalanan langgananku karena pasti mereka akan
> > menyediakan
> > > akomodasi yang juga nyaman bagiku. Mereka yang selalu menyediakan
> > apa-apa
> > > yang kubutuhkan pada saat aku hanya tinggal mengatakannya.
> > >
> > > Menyapamu Singapura adalah salah satu usahaku untuk hanya mengandalkan
> > Allah
> > > dalam setiap langkah kakiku. Mulai dari memesan penginapan sejak
> > jauh-jauh
> > > hari hingga mempelajari peta serta rute yang dilewati MRT untuk mencapai
> > > tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi. Juga menyediakan uang kontan
> > > serta membawa sesedikit mungkin barang-barang agar memudahkanku untuk
> > > berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Hari-hari sibuk
> > > mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhirnya hari yang dinanti itu
> > tiba
> > > juga. Aku juga akan singgah di Johor, Malaka, dan Kuala Lumpur selama
> > > seminggu perjalanan ini.
> > >
> > > Menyapamu Singapura adalah senyum yang terkembang dari wajah-wajah asing
> > > yang senantiasa membantuku melewati senja di bandara Soekarno Hatta.
> > Senyum
> > > yang terus merekah hingga aku menginjakkan kaki di bumimu, Singapura,
> > malam
> > > ini. Dari para petugas imigrasi yang penuh disiplin memeriksa
> > barang-barang
> > > bawaan dan pasporku hingga senyum Mbak Shinta Anita, sahabat yang
> > sekaligus
> > > salah satu narasumber buku terbaruku yang kini menghuni bumimu, datang
> > > menjemput malam itu bersama putri kecilnya yang cantik.
> > >
> > > Menyapamu Singapura adalah butir-butir syair yang meluruh di atas
> > *shuttle
> > > bus* yang membawaku keluar terminal kedatangan Changi International
> > Airport,
> > > meniup ujung-ujung kerudungku, hingga kemudian syair itu menjelma lagu
> > > seiring langkahku memasuki MRT yang membawaku menuju penginapan di
> > daerah
> > > Geylang. Daerah pemukiman yang berbeda di sisi lain negaramu.
> > >
> > > Menyapamu Singapura adalah *culture shock* yang kualami saat membeli
> > makan
> > > malam di sebuah kedai muslim India. Menggunakan bahasa Indonesia, tak
> > > mungkin. Menggunakan bahasa Inggris ternyata pelayan kedai makanan itu
> > tidak
> > > bisa bahasa Inggris. Menggunakan bahasa Melayu malah membuatku makin
> > tidak
> > > mengerti apa yang mereka maksud. Rasa lapar yang kian menggigit ditambah
> > > kacaunya berkomunikasi walau akhirnya aku memakai bahasa isyarat,
> > > membuat *homesick
> > > *langsung menyergap dan membasahi mataku. Namun ketika nasi goreng itu
> > > akhirnya telah mengepul di atas bungkusan styrofoam putih di tanganku,
> > > seluruh rasa meluruh dan bertaburan menjadi bintang-bintang di setiap
> > binar
> > > petugas resepsionis penginapan dan Mbak Shinta serta Mas Nandha,
> > suaminya,
> > > yang mengantarku hingga masuk ke kamar yang telah ditentukan. Mbak Yana,
> > > sahabat yang menyertai perjalananku kali ini, langsung menyantap makan
> > > malam, mandi, serta beristirahat.
> > >
> > > Menyapamu Singapura adalah ucap selamat malam yang kaubisikkan saat aku
> > > merebahkan tubuhku yang penat sambil menutup tirai dan melambai pada
> > bulan
> > > yang memandang di luar jendela. Suaramu yang lembut menjawab sapaku
> > malam
> > > ini Menjawab mimpi yang telah menjelma nyata. *Selamat datang, Lia*.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Bandara Soekarno Hatta â€" Changi Airport â€" Geylang, Singapore, Kamis 23
> > Juli
> > > 2009
> > >
> > >
> > >
> > > http://mutiaracinta.multiply.com
> > >
> > > ************
> > >
> >
>

10.

Re: [catcil] Berawal dari Hinaan--> Kang Dani

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 8:11 pm (PDT)



Iya ya, bahkan Kang Dani ini, kalo ga salah, sempat kuliah bahasa Inggris
juga kan di STBA di Bandung? Dan, seperti kata Mbak Indar, karir kita juga
sempat "beririsan" --sama-sama pernah mengajar di tempat krusus bahasa
Inggris yang sama, somewhere in Mampang:).

Dibanding satu kelemahan, teramat banyak kelebihan yang harus disyukuri^ _^.

Tabik,

Nursalam AR

On 8/4/09, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> Yup.. kecuali kita tetap mengingat2 hal itu. bagus sekali, brow.
>
> Berbeda dengan bang salam yang kursus bahasa inggris berawal dari
> hinaan, saya masuk kursus bahasa inggris karena tertarik dengan
> cerita2 menyenangkan bisa keluar negeri. Alhasil saya masuk kursus
> selama dua tahun. Tapi, layaknya mengemudi, meski pernah bisa, jika
> jarang digunakan maka tingkat kemahirannya menurun. itulah yang terjadi
> pada saya dalam bahasa inggris. Meski sempat sekali dua kali
> mengajar bahasa inggris di tinggkat TK, SD dan SMP. Makin lama, kesaktian
> itu melemah. Hiks.. sedih juga sih :(
>
> DANI
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
> >
> > *Berawal dari Hinaan*
> >
> > *Oleh Nursalam AR*
> >
>
> > Siapa yang mau dihina? Tentu tidak ada, bukan? Karena dihina itu sungguh
> > sakit, tidak enak. Harga diri turun seketika. Dunia runtuh rasanya. Dan
> kita
> > adalah orang termalang di dunia saat itu.
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
11.

Re: [Lomba] Sayembara Cerpen-Cerber FEMINA--> Mbak Indar

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 8:17 pm (PDT)



Haha...rayuan yang manjur,Mbak! Aku jadi tersanjung nih. Ah, sekadar berbagi
saja. Moga ada yang bisa ikutan. Mencerdaskan anak bangsa kan bagian dari
amal juga,hehe...

Yuk, berlomba lagi! Juara di Femina kan obsesimu sejak dulu, yang kutahu
begitu....^ _^

Tabik,

Nursalam AR

On 8/4/09, patisayang <patisayang@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> Ini nìh salah satu yg kusuka dr Bang Salam, paling gesit woro2 lomba. ;)
> Pernah suatu masa beliau mogok atau terhalang 'kerja sosial' spt ini,
> milist rasanya sunyi, hambar.
> Makasih banyak ya Bro. Yuk berlomba lagi. ;)
>
> Salam,
> Indar
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
> >
> > Maaf, cross-posting dari milis jiran:))
> >
> > ---------- Forwarded message ----------
> > From: taufan e.prast <te_prast@...>
> > Date: Aug 4, 2009 11:15 AM
> > Subject: [flpdki] [Lomba] Sayembara Cerpen-Cerber FEMINA
> > To: Milis FLP DKI <flpdki@yahoogroups.com <flpdki%40yahoogroups.com>>
> >
> >
> >
> > Femina menantang Anda mengeksplorasi berbagai tema dan gaya bercerita.
> >
> > SYARAT UMUM SAYEMBARA CERPEN & CERBER:
> > • Peserta adalah Warga Negara Indonesia.
> > • Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik & benar dan menggunakan
> > ejaan yang disempurnakan.
> > • Naskah harus asli, bukan terjemahan.
> > • Tema bebas, namun seusai untuk majalah femina.
> > • Naskah belum pernah dipublikasikan di media massa cetak maupun
> elektronik
> > & online, dan tidak sedang diikutsertakan sayembara lain.
> > • Peserta hanya boleh mengirimkan dua naskah terbaiknya.
> > • Hak untuk menerbitkan dalam bentuk buku dan menyiarkannya di media
> online
> > ada pada PT Gaya Favorit Press.
> > • Redaksi berhak mengganti judul dan menyunting tanpa mengubah isi.
> > • Naskah yang tidak menang, namun memenuhi syarat, akan dimuat di femina.
> > Penulis akan mendapat honor sesuai standar femina.
> > • Keputusan juri mengikat. Tidak dapat diganggu-gugat dan tidak diadakan
> > surat-menyurat.
> > • Lomba ini tertutup untuk Karyawan Feminagroup.
> >
> > SYARAT KHUSUS CERPEN:
> > • Diketik dengan komputer di atas kertas HVS kuarto dengan jarak dua
> spasi.
> > Font Arial ukuran 12.
> > • Panjang naskah 6 – 8 halaman, dan dikirim sebanyak dua rangkap disertai
> 1
> > (satu) disket atau CD berisi naskah.
> > • Naskah dilampiri formulir asli dan fotokopi KTP.
> > • Amplop kiri atas tulis: Sayembara Mengarang Cerpen femina 2009.
> > • Naskah ditunggu selambat-lambatnya 30 September 2009.
> > • Pemenang akan diumumkan di majalah femina terbit November 2009.
> > • Karya pemenang utama akan dimuat di femina edisi tahunan 2009.
> >
> > SYARAT KHUSUS CERBER:
> > • Diketik dengan komputer di atas kertas HVS kuarto dengan jarak dua
> spasi.
> > Font Arial ukuran 12.
> > • Panjang naskah antara 40 – 50 halaman.
> > • Dijilid dan dikirim sebanyak dua rangkap, disertai 1 (satu) disket atau
> CD
> > berisi naskah.
> > • Naskah dilampiri formulir asli, fotokopi KTP, dan sinopsis cerita.
> > • Amplop kiri atas ditulis: Sayembara Mengarang Cerber femina 2009.
> > • Naskah ditunggu selambat-lambatnya 30 November 2009.
> > • Pemenang akan diumumkan di femina, terbit akhir April 2010.
> >
> > HADIAH SAYEMBARA CERPEN *
> > Pemenang I : Rp4.000.000
> > Pemenang II : Rp2.500.000
> > Pemenang III : Rp2.000.000
> >
> > HADIAH SAYEMBARA CERBER *
> > Pemenang I : Rp10.000.000
> > Pemenang II : Rp7.000.000
> > Pemenang III : Rp5.000.000
> > 3 Pemenang Penghargaan @ Rp3.000.000
> > 3 Pemenang Penghargaan @ Rp1.500.000
> >
> > *) Hadiah dikenakan pajak 5% (dengan NPWP) atau 6% (tanpa NPWP).
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > --
> > "Open up your mind and fly!"
> >
> > Nursalam AR
> > Penerjemah, Penulis & Editor
> > 0813-10040723
> > 021-92727391
> > www.nursalam.multiply.com
> > www.facebook.com/nursalam.ar
> >
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
12.

Fwd:[Sayembara] Krakatau Award 2009

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 8:19 pm (PDT)



Untuk para penyair dan cerpenis di milis SK, ini untukmu!!

Tabik,

Nursalam AR

--- On Sun, 8/2/09, zulkarnain zubairi <zulzet@yahoo.com<zulzet%40yahoo.com>>
wrote:

From: zulkarnain zubairi <zulzet@yahoo.com <zulzet%40yahoo.com>>
Subject: [Penyair] [Sayembara] Krakatau Award 2009
To: komunitas_lingkarpena@yahoogroups.com<komunitas_lingkarpena%40yahoogroups.com>,
penyair@yahoogroups.com <penyair%40yahoogroups.com>
Date: Sunday, August 2, 2009, 8:04 PM

DKL Gelar Krakatau Award 2009

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Dewan Kesenian Lampung (DKL) akan menggelar lomba
penulisan puisi-prosaik tingkat nasional Krakatau Award 2009. Tema yang
diusung budaya dan pariwisata Lampung.

"Krakatau Award yang digagas mulai 2002 telah menjadi ikon DKL setiap
tahunnya. Krakatau Award 2009 kali ini merupakan rangkaian dari Festival
Kesenian Lampung (Lampung Arts Festival) 2009 yang akan dihelat November
mendatang," kata Ari Pahala Hutabarat, Ketua Panitia Krakatau Award

Menurut Ari, Krakatau Award dipertahankan karena animo masyarakat-- terutama
dari luar Lampung--terhadap Krakatau Award meningkat setiap tahunnya. "Jadi
sudah selayaknya lomba cipta karya sastra yang terbuka untuk umum
se-Indonesia ini terus dilanjutkan. Selain itu, untuk tahun ini kami
meningkatkan jumlah hadiah," kata Ari Pahala yang didampingi sekretaris
panitia, Arman A.Z.

Krakatau Award 2009 akan menentukan empat puisi-prosaik terbaik dan enam
nominasi. Juara I-IV memeroleh hadiah uang masing-masing Rp2 juta, Rp1,5
juta, Rp1 juta, dan Rp500 ribu. Selain itu, juara akan diundang pada acara
Festival Kesenian Lampung 2009, November mendatang.

Arman menambahkan lomba penulisan puisi-prosaik Krakatau Award 2009 ini
terbuka untuk umum. Setiap peserta dapat mengirim maksimal tiga naskah
puisi-prosaik, naskah dikirim dalam bentuk print out rangkap empat, karya
asli, bukan jiplakan, tidak sedang diikutsertakan pada perlombaan lain, dan
tidak pernah dipublikasikan.

Persyaratan lain, naskah maksimal 10 halaman diketik 1,5 spasi. Biodata
peserta dan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM/kartu pelajar/kartu mahasiswa)
disertakan pada lembar terpisah.

Naskah dikirim ke Panitia Krakatau Award 2009, Dewan Kesenian Lampung,
Kompleks PKOR Way Halim, Jalan Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung.

Lomba ini akan ditutup pada 2 Oktober 2009 (cap pos). Pengumuman akan
disampaikan lewat media massa nasional dan daerah pada akhir Oktober 2009. n
TRI/K-2

Dari Lampung Post, Sabtu, 1 Agustus 2009

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
13.

Re: Lomba Esai The Japan Foundation --> Kang Hadian

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 8:21 pm (PDT)



Kang Hadian memang 17 tahun. !7 tahun punya KTP maksudnya:))

On 8/4/09, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com> wrote:
>
>
>
> wah saya yang 17 tahun ga bisa ikutan ya?
>
> 2009/8/4 Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
>
>>
>>
>> *Lomba Esai Bagi Mahasiswa
>> Tema: Jepang di Mata Orang Indonesia
>>
>> *The Japan Foundation mengundang anda dengan kriteria di bawah ini untuk
>> mengikuti lomba esai tentang Jepang:
>>
>> 1. Warga negara Indonesia
>> 2. Berusia di antara 18-23 tahun.
>>
>> Kirimkan karya tulis anda berbentuk esai (berupa hasil print-out dan soft
>> copy dalam CD) ke alamat di bawah ini:
>>
>> The Japan Foundation, Jakarta
>> Gedung Summitmas I, Lt. 3
>> Jl. Jenderal Sudirman Kav. 61-62
>> Jakarta 12190
>> u.p. Dipo Siahaan
>>
>> Kami akan memilih 5 karya terbaik untuk mendapatkan hadiah sebagai
>> berikut:
>> Juara 1: Rp 2 juta
>> Juara 2: Rp 1.5 juta
>> Juara 3: Rp 1 juta
>> 2 Juara Harapan, masing-masing Rp 500.000
>>
>> Karya tulis para pemenang ini juga akan dikumpulkan untuk diterbitkan
>> dalam sebuah buku. Buku terbitan the Japan Foundation tersebut kemudian akan
>> dibagikan ke berbagai Perpustakaan dan Taman Bacaan di seluruh Indonesia.
>>
>> *Karya tulis diterima paling lambat hari Senin, 5 Oktober 2009.*Pengumuman pemenang akan diadakan pada:
>>
>> Hari/Tanggal : Jumat, 6 November 2009
>> Tempat : Aula The Japan Foundation, Jakarta
>>
>> Mohon agar memperhatikan persyaratan di bawah sebelum mengirimkan karya
>> tulis anda:
>>
>> 1. Naskah harus orisinil, bukan saduran, terjemahan atau jiplakan.
>> 2. Belum pernah dilombakan atau dipublikasi.
>> 3. Ditulis dalam Bahasa Indonesia.
>> 4. Diketik dalam program MS Word for Windows, huruf Times New Roman 12pt,
>> spasi ganda, kertas A4.
>> 5. Panjang tulisan tidak lebih dari 10 halaman.
>> 6. Naskah dikirim dalam bentuk hasil print-out dan soft copy yang disimpan
>> dalam CD.
>> 7. Sertakan nama dan alamat lengkap, fotokopi kartu identitas, nomor
>> telepon/fax dan ponsel pada lembaran kertas terpisah dari esai.
>> 8. Naskah harus merupakan hasil karya individu, tidak boleh karya
>> kolaborasi.
>>
>> Info lebih lanjut silahkan hubungi Dipo via email ke dipo@jpf.or.id<dipo%40jpf.or.id>;
>> telpon (021) 520 1266, atau fax (021) 525 5159.
>>
>> *Sumber: Milis Pasarbuku*
>>
>>
>> --
>> "Open up your mind and fly!"
>>
>> Nursalam AR
>> Penerjemah, Penulis & Editor
>> 0813-10040723
>> 021-92727391
>> www.nursalam.multiply.com
>> www.facebook.com/nursalam.ar
>>
>
>
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. PHH Musthofa no.39
> Surapati Core Blok K-7 Bandung
> Ph: (+6222) 8724 1434
> Fax: (+6222) 8724 1435
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
14.

Re: SK Jakarta (Insya Allah) Mau Bikin Paket Bubar--> MImin

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 8:23 pm (PDT)



Yang kita tidak tahu belum tentu tidak ada:))

On 8/5/09, Mimin <minehaway@gmail.com> wrote:
>
>
>
> Ide bagus, insyaAllah ana ikutan
>
> Moga jadwalnya gak bentrok dengan agenda ramadhan ku
> Sebenarnya saya juga bertanya-tanya dalam hati saja
> Adakah SK Jakarta?
> Setahu saya yang aktif ngadain pertemuan cuman SK Bandung.
>
>
> --
> http://minesweet.co.cc
> YM : mine_haway
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
15.

(Cerpen) DIMANA AYAH, MAK? Tribute

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 8:35 pm (PDT)



Ayah Dimana, Mak?

Fiyan 'Anju' Arjun

Basar mengelap peluhnya di tengah matahari yang sudah membulat besar saat ia
pulang bersama Emaknya. Emak yang setiap hari menjual sayuran di pasar.
Menjual sayuran demi mengepulkan asap di dapur untuk mereka berdua. Sesekali
ekor matanya yang bulat itu terus saja melihat wajah Emak yang lelah
seharian berjibaku di pasar. Karena melihat wajah lelah Emak akhirnya Basar
membatalkan niatnya yang sejak tadi di dalam kelas ingin sekali ia tanyakan
kepada Emaknya itu.

"Hmm…kenapa kamu Sar melihat Emak seperti itu. Sepertinya tatapan kamu itu
lain seperti yang Emak lihat. Ada apa kamu sebenarnya?" tanya Emak melihat
wajah polos anak semata wayangnya yang begitu amat dicintainya.

Basar yang diperhatikan seperti itu jadi salah tingkah. Tersipu-sipu. Ia
hanya bisa membalas senyuman kecutnya itu kepada Emak.

"Ayolah, apa yang mau kamu sampaikan sama Emak. Kamu kok sekarang jadi
pendiam sama Emak sih, Sar. Apa kamu sakit," lanjut Emak sambil menempelkan
tangannya ke kening Basar. Ternyata tak ada gejala sakit yang di derita
Basar.

"Eh, ya Emak tadi di kelas ada pelajaran membuat puisi lho? Dan yang
mendapat nilai besar, Basar, Mak. Nanti kalau sudah sampai di rumah Basar
kasih tahu deh hadiahnya, ya, Emak," anak yang masih duduk di kelas 4
Sekolah Dasar itu mengalihkan pembicaraannya.

"Sar selamat ya kamu emang jago membuat puisi di kelas. Pantas saja kamu di
pilih sama Ibu Sarti untuk ikut mewakili sekolah kita untuk mengikuti lomba
puisi sekecamatan tingkat Sekolah Dasar. Aku doakan ya Sar biar kamu bisa
mengharumkan sekolah kita. Aku duluan ya, Sar," di pertengahan jalan Basar
bertemu dengan Rahmi ketua kelas di sekolahnya yang mengucapkan selamat
kepada dirinya. Ucapan selamat atas terpilih dirinya untuk mewakilkan
sekolahnya dalam ajang lomba puisi tingkat Sekolah Dasar sekecamatan.

"Terima kasih ya, Mi. Doakan aku bisa mengharumkan sekolah kita," jawab
Basar datar.

Emak yang mendengar anaknya mendapatkan ucapan selamat dari teman
perempuannya amat terharu. Dan ia tak bisa menyembunyikan keharuannya itu
hingga setitik air di kelopak matanya berembun tak dirasakannya.

"Emak nangis ya?"

"Ah, nggak, kok perasaan mata Emak kelilipan saja. Itu siapa tadi. Pacar
kamu ya. Kok, masih kecil sudah main pacar-pacaran tidak boleh itu," goda
Emak menghalau keharuannya itu dengan menggoda anak yang didekapnya itu.
Penuh haru.

"Ah, Emak bisa aja...."

Mereka berdua akhirnya tertawa bahagia walau di atas kepala mereka sang jago
merah begitu angkuhnya memancarkan cahayanya yang terik.

***

"Kamu tidak sarapan pagi dulu, Sar. Di meja makan sudah Emak siapi makanan
kesukaan kamu. Nasi goreng campur ikan teri goreng. Ayolah, makan dulu biar
nanti di sekolah kamu kuat."

Basar yang mulanya ingin lekas melayangkan kakinya ke sekolah ia batalkan
untuk menikmati masakan Emaknya yang sudah susah payah dimasak untuk
dirinya. Dengan lahap ia habiskan nasi goreng kesukaannya itu. Emak yang
melihat anaknya begitu lahap hanya tersenyum. Senyum yang pernah ia berikan
kepada seorang laki-laki yang sudah memberi ia seorang jagoan yang nanti
akan membantu di hari tuanya. Laki-laki itu tak lain Ayahnya Basar yang
telah meninggalkan Emak karena berpaling ke pelukan perempuan lain. Bukan
itu saja laki-laki pun menikahi perempuan itu pula. Dan itu membuat Emak
menutup rapat-rapat keberadaan laki-laki itu dari anak yang ada di
hadapannya itu. Emak sudah kepalang sakit hati.

"Emak, Basar berangkat dulu. Nanti kesiangan lagi." Ucap Basar langsung
membuyarkan wajah laki-laki yang pernah mengisi hidupnya dan amat Emak benci
itu.

"Ya, su-sudah berangkat saja. Hati-hati kamu di jalan ya," jawab Emak
tergagap.

***

Usai pulang sekolah Basar langsung menyiapkan untuk perlombaan yang akan
dilaksanakan esok pagi. Ia rapikan segala keperluannya untuk esok. Begitu
juga dengan puisi yang sudah ia lombakan. Namun ia merasa ada yang hilang
dalam perlombaan nanti. Semua para peserta yang mengikuti dalam perlombaan
itu harus diwajibkan didampingi oleh Ayahnya masing-masing. Basar? Ia
sendiri bingung. Ia tak tahu harus berbuat apa? Mau bertanya sama Emak ia
tak mau mengganggu tidur istirahatnya yang sejak pagi sudah membanting
tulang di pasar pada malam itu.

"Apa nanti Ayahmu datang dalam perlombaan, Sar?" tanya Ibu Sarti wali
kelasnya suatu hari bertanya kepada Basar sehari sebelum perlombaan
diselenggarakan.

Basar yang ditanya oleh Ibu Sarti hanya terpaku. Ia tak bisa menjawab
apa-apa. Kalau pun ia menjawab apa yang akan dijawab. Sedangkan yang akan
dijawab tak pernah ia lihat wajahnya sejak ia lahir ke dunia. Seorang Ayah.
Ayah yang selama ini ia rindukan dalam hari-harinya. Terlebih ketika ia
melihat teman-teman sekolahnya diantar oleh ayahnya masing-masing. Sedang
ia? Hanya bisa menatap jauh-jauh jika saat teman-teman mulai menanyakan
keberadaan Ayahnya itu.

Perkataan Ibu Sarti terus mengiang di telinganya. Dan itu tak mampu membuat
ia mengabulkan permintaan Ibu Sarti, wali kelasnya itu. Ia juga sendiri
bingung bagaimana ia mau mengabulkannya kalau orang yang diinginkannya itu
tak hadir di tengah-tengah kehidupannya bersama Emak. Akhirnya karena lelah
memikirkan hal itu Basar terlelap. Tertidur di ruang tamu yang sangat
sederhana. Hanya ada beberpa buah kursi dan ditambah meja yang sudah
terlihat tua.

Akhirnya perlombaan puisi tingkat Sekolah Dasar sekecamatan pun dimulai.
Dalam rentang waktu yang cukup lama dan alot maka dipilihlah para
juara-juaranya.

Juara Ketiga dan Kedua sudah diumumkan pemenangnya. Pemenangnya jatuh kepada
Sekolah Dasar Melati dan Sekolah Dasar Bakti. Dan kini tingal mengumumkan
juara Pertama.

* *

*Juara Pertama pada lomba Puisi tingkat sekecamatan kali ini adalah dengan
total 850 jatuh pada Sekolah Dasar Kumbang yang diwakilakn oleh Basar kelas
4. Untuk Basar dimohon kesediaannya untuk naik ke podium untuk menerima
hadianya serta membacakan puisi yang di lombakan kali ini…*

Hari itu nama Basar menggaung di langit-langit ruang perlombaan. Sorak sorai
dan tepuk tangan terus mengelu-elukan namanya. Memuja-muji kehebatan seorang
Basar dalam perlombaan itu.

* *

*Sekarang kiranya sebagai pemenang lomba Puisi kali ini mungkin bisa
membacakan puisi yang telah memenangkan perlombaan kali ini.*

* *

Suara pembawa acara saat itu memberikan kesempatan kepada Basar untuk
membacakan puisi yang sudah membawa dirinya ke atas podium.

Tidak berapa lama kemudian Basar sudah diatas podium dengan membawa secarik
ketas yang sudah ada tulisan kecil untuk ia bacakan saat itu. Tulisan kecil
berupa puisi.

"Puisi ini kupersembahkan untuk Ayah. Ayah yang selama ini aku rindukan
dalam hari-hariku. Dan inilah puisi yang aku tulis untuknya…" Dengan datar
Basar mengucapkan sepatah kata ke para hadirin di dalam ruang perlombaan
itu.

Hening.

Senyap.

Dan mulailah Basar membacakan puisinya…

*Dalam tidur aku selalu menyebut namanya…*

* *

*Dalam sepi aku selalu memimpikanya…*

* *

*Tetapi aku takut Emak tahu akan itu*

* *

*Dalam mimpi aku bertemu dengannya…*

* *

*Dalam sedih aku ingin selalu bersamanya…*

* *

*Tetapi aku takut Emak marah kepadaku*

* *

*Emak bolehkan aku bertanya?*

* *

*Karena aku sangat rindu kehadirannya*

* *

*Kehadiran yang selalu aku tunggu-tunggu*

* *

*Aku rindu dia Emak*

* *

*Rindu….*

* *

*Rindu sekali*

* *

*Jika aku boleh meminta sama Emak…*

* *

*Dimana sekarang ia Emak*

* *

*Aku rindu dia Emak*

* Rindu dia….*

*
*

*Rindu seorang Ayah!*

* *

Emak yang mendengar puisi anaknya itu tak dapat menyembunyikan
rasa bersalahnya. Seakan-akan puisi itu bagai pisau bermata dua yang siap
menancap di tepat jantung Emak.(fy)

* *

* Cerpen ini aku persembahkan buat Nihaw, (Nia) khususnya—juga
sebagai ucapan bela sungkawa dari aku: Fiyan Arjun. Dan juga untuk para
anak-anak tercinta yang ditinggalkan oleh seorang Ayah termasuk aku. Selamat
jalan Ayah…Selamat jalan…I luv you full…Ayah!*

* *

* Ulujami—Pesanggrahan, 05 Juli 2009* **

--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply.com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
16a.

Re: [flpdki] [Kelana] Menyapa Singapura

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 4, 2009 8:43 pm (PDT)



Wah, tulisan sebagus ini terlewat:(. Asyik bacanya. Serasa membaui aroma
Singapura. Fuhh! Kapan ya bisa ke sana? Sempat ada peluang bekerja di sana
sebagai staf penerjemah di SDL Singapura pada 2008. Sayang mentok di tes
akhir (online test) karena tidak bisa pake Trados (software penerjemahan):(.

Tfs!

tabik,

Nursalam AR

On 7/30/09, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com> wrote:
>
>
>
> *Menyapa Singapura*
>
> *Oleh Lia Octavia*
>
>
>
> Menyapamu Singapura, adalah rangkaian asa dan cinta yang
> terserak di balik tiket sebuah penerbangan asing yang telah kudapatkan sejak
> hampir dua bulan yang lalu. Sebuah mimpi yang menjelma nyata di
> tengah-tengah tumpukan kesibukan kerja di kantor dan rimbunan amanah
> beberapa organisasi serta lahirnya beberapa buku yang kukerjakan bersama
> teman-teman sejak awal tahun ini. Perjalanan yang direncanakan sesederhana
> mungkin dan sehemat mungkin membuatku harus melupakan niat untuk menghubungi
> teman-teman dan sanak kerabatku yang bermukim di bumimu, yang pasti akan
> langsung menjamuku dengan nyaman. Juga harus melupakan niat untuk
> menghubungi biro perjalanan langgananku karena pasti mereka akan menyediakan
> akomodasi yang juga nyaman bagiku. Mereka yang selalu menyediakan apa-apa
> yang kubutuhkan pada saat aku hanya tinggal mengatakannya.
>
> Menyapamu Singapura adalah salah satu usahaku untuk hanya mengandalkan
> Allah dalam setiap langkah kakiku. Mulai dari memesan penginapan sejak
> jauh-jauh hari hingga mempelajari peta serta rute yang dilewati MRT untuk
> mencapai tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi. Juga menyediakan uang
> kontan serta membawa sesedikit mungkin barang-barang agar memudahkanku untuk
> berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Hari-hari sibuk
> mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhirnya hari yang dinanti itu tiba
> juga. Aku juga akan singgah di Johor, Malaka, dan Kuala Lumpur selama
> seminggu perjalanan ini.
>
> Menyapamu Singapura adalah senyum yang terkembang dari wajah-wajah asing
> yang senantiasa membantuku melewati senja di bandara Soekarno Hatta. Senyum
> yang terus merekah hingga aku menginjakkan kaki di bumimu, Singapura, malam
> ini. Dari para petugas imigrasi yang penuh disiplin memeriksa barang-barang
> bawaan dan pasporku hingga senyum Mbak Shinta Anita, sahabat yang sekaligus
> salah satu narasumber buku terbaruku yang kini menghuni bumimu, datang
> menjemput malam itu bersama putri kecilnya yang cantik.
>
> Menyapamu Singapura adalah butir-butir syair yang meluruh di atas *shuttle
> bus* yang membawaku keluar terminal kedatangan Changi International
> Airport, meniup ujung-ujung kerudungku, hingga kemudian syair itu menjelma
> lagu seiring langkahku memasuki MRT yang membawaku menuju penginapan di
> daerah Geylang. Daerah pemukiman yang berbeda di sisi lain negaramu.
>
> Menyapamu Singapura adalah *culture shock* yang kualami saat membeli makan
> malam di sebuah kedai muslim India. Menggunakan bahasa Indonesia, tak
> mungkin. Menggunakan bahasa Inggris ternyata pelayan kedai makanan itu tidak
> bisa bahasa Inggris. Menggunakan bahasa Melayu malah membuatku makin tidak
> mengerti apa yang mereka maksud. Rasa lapar yang kian menggigit ditambah
> kacaunya berkomunikasi walau akhirnya aku memakai bahasa isyarat, membuat
> *homesick *langsung menyergap dan membasahi mataku. Namun ketika nasi
> goreng itu akhirnya telah mengepul di atas bungkusan styrofoam putih di
> tanganku, seluruh rasa meluruh dan bertaburan menjadi bintang-bintang di
> setiap binar petugas resepsionis penginapan dan Mbak Shinta serta Mas
> Nandha, suaminya, yang mengantarku hingga masuk ke kamar yang telah
> ditentukan. Mbak Yana, sahabat yang menyertai perjalananku kali ini,
> langsung menyantap makan malam, mandi, serta beristirahat.
>
> Menyapamu Singapura adalah ucap selamat malam yang kaubisikkan saat aku
> merebahkan tubuhku yang penat sambil menutup tirai dan melambai pada bulan
> yang memandang di luar jendela. Suaramu yang lembut menjawab sapaku malam
> ini Menjawab mimpi yang telah menjelma nyata. *Selamat datang, Lia*.
>
>
>
>
>
> Bandara Soekarno Hatta – Changi Airport – Geylang, Singapore, Kamis 23 Juli
> 2009
>
>
>
> http://mutiaracinta.multiply.com
>
> ************
>
>
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
17.

Re: [Kelana] Menyapa Singapura => mbak novi

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Tue Aug 4, 2009 10:05 pm (PDT)



menyapamu juga mbak novi... ^_^
iyah insya Allah cerita2 lainnya menyusul... ^_^
seru dan alhamdulillah aku jadi banyak belajar & dpt pengalaman.. ^_^

salam
lia
*when travelling and writing are amusing* ^_^

2009/7/30 novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com>

>
>
> menyapamu mbak Lia :)
> tfs udah berbagi cerita perjalanannya
> aku masih menunggu cerita-cerita lainnya lagi :)
>
> pasti seru, ya, mbak :)
>
> salam
>
> Novi
>
> -- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Lia Octavia <liaoctavia@...> wrote:
> >
> > *Menyapa Singapura*
>
> >
> > *Oleh Lia Octavia*
> >
> >
> >
> > Menyapamu Singapura, adalah rangkaian asa dan cinta yang
> > terserak di balik tiket sebuah penerbangan asing yang telah kudapatkan
> sejak
> > hampir dua bulan yang lalu. Sebuah mimpi yang menjelma nyata di
> > tengah-tengah tumpukan kesibukan kerja di kantor dan rimbunan amanah
> > beberapa organisasi serta lahirnya beberapa buku yang kukerjakan bersama
> > teman-teman sejak awal tahun ini. Perjalanan yang direncanakan
> sesederhana
> > mungkin dan sehemat mungkin membuatku harus melupakan niat untuk
> menghubungi
> > teman-teman dan sanak kerabatku yang bermukim di bumimu, yang pasti akan
> > langsung menjamuku dengan nyaman. Juga harus melupakan niat untuk
> > menghubungi biro perjalanan langgananku karena pasti mereka akan
> menyediakan
> > akomodasi yang juga nyaman bagiku. Mereka yang selalu menyediakan apa-apa
> > yang kubutuhkan pada saat aku hanya tinggal mengatakannya.
> >
> > Menyapamu Singapura adalah salah satu usahaku untuk hanya mengandalkan
> Allah
> > dalam setiap langkah kakiku. Mulai dari memesan penginapan sejak
> jauh-jauh
> > hari hingga mempelajari peta serta rute yang dilewati MRT untuk mencapai
> > tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi. Juga menyediakan uang kontan
> > serta membawa sesedikit mungkin barang-barang agar memudahkanku untuk
> > berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Hari-hari sibuk
> > mempersiapkan segala sesuatunya hingga akhirnya hari yang dinanti itu
> tiba
> > juga. Aku juga akan singgah di Johor, Malaka, dan Kuala Lumpur selama
> > seminggu perjalanan ini.
> >
> > Menyapamu Singapura adalah senyum yang terkembang dari wajah-wajah asing
> > yang senantiasa membantuku melewati senja di bandara Soekarno Hatta.
> Senyum
> > yang terus merekah hingga aku menginjakkan kaki di bumimu, Singapura,
> malam
> > ini. Dari para petugas imigrasi yang penuh disiplin memeriksa
> barang-barang
> > bawaan dan pasporku hingga senyum Mbak Shinta Anita, sahabat yang
> sekaligus
> > salah satu narasumber buku terbaruku yang kini menghuni bumimu, datang
> > menjemput malam itu bersama putri kecilnya yang cantik.
> >
> > Menyapamu Singapura adalah butir-butir syair yang meluruh di atas
> *shuttle
> > bus* yang membawaku keluar terminal kedatangan Changi International
> Airport,
> > meniup ujung-ujung kerudungku, hingga kemudian syair itu menjelma lagu
> > seiring langkahku memasuki MRT yang membawaku menuju penginapan di daerah
> > Geylang. Daerah pemukiman yang berbeda di sisi lain negaramu.
> >
> > Menyapamu Singapura adalah *culture shock* yang kualami saat membeli
> makan
> > malam di sebuah kedai muslim India. Menggunakan bahasa Indonesia, tak
> > mungkin. Menggunakan bahasa Inggris ternyata pelayan kedai makanan itu
> tidak
> > bisa bahasa Inggris. Menggunakan bahasa Melayu malah membuatku makin
> tidak
> > mengerti apa yang mereka maksud. Rasa lapar yang kian menggigit ditambah
> > kacaunya berkomunikasi walau akhirnya aku memakai bahasa isyarat,
> > membuat *homesick
> > *langsung menyergap dan membasahi mataku. Namun ketika nasi goreng itu
> > akhirnya telah mengepul di atas bungkusan styrofoam putih di tanganku,
> > seluruh rasa meluruh dan bertaburan menjadi bintang-bintang di setiap
> binar
> > petugas resepsionis penginapan dan Mbak Shinta serta Mas Nandha,
> suaminya,
> > yang mengantarku hingga masuk ke kamar yang telah ditentukan. Mbak Yana,
> > sahabat yang menyertai perjalananku kali ini, langsung menyantap makan
> > malam, mandi, serta beristirahat.
> >
> > Menyapamu Singapura adalah ucap selamat malam yang kaubisikkan saat aku
> > merebahkan tubuhku yang penat sambil menutup tirai dan melambai pada
> bulan
> > yang memandang di luar jendela. Suaramu yang lembut menjawab sapaku malam
> > ini Menjawab mimpi yang telah menjelma nyata. *Selamat datang, Lia*.
> >
> >
> >
> >
> >
> > Bandara Soekarno Hatta – Changi Airport – Geylang, Singapore, Kamis 23
> Juli
> > 2009
> >
> >
> >
> > http://mutiaracinta.multiply.com
> >
> > ************
> >
>
>
>
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: