Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang From: mm_hamb
- 1b.
- Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang From: Ramaditya Skywalker
- 1c.
- Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang From: deenie_25
- 1d.
- Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang From: Diah Utami
- 1e.
- Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang From: Ramaditya Skywalker
- 1f.
- Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang From: Ramaditya Skywalker
- 2a.
- Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang From: Sisca Lahur
- 2b.
- Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang From: Ramaditya Skywalker
- 2c.
- Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang From: Sisca Lahur
- 3a.
- (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack From: Ramaditya Skywalker
- 3b.
- Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack From: fil_ardy
- 3c.
- Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack From: Ramaditya Skywalker
- 3d.
- Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack From: Hadian Febrianto
- 3e.
- Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack From: fil_ardy
- 3f.
- Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack From: fil_ardy
- 3g.
- Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack From: Ramaditya Skywalker
- 3h.
- Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack From: Hadian Febrianto
- 3i.
- Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack From: Ramaditya Skywalker
- 3j.
- Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack From: hariyanty thahir
- 4a.
- Re: (Undangan) Sharing Motivasi: Breaking the Limits - Break Your Bo From: Diah Utami
- 4b.
- Re: (Undangan) Sharing Motivasi: Breaking the Limits - Break Your Bo From: Ramaditya Skywalker
- 4c.
- Re: (Undangan) Sharing Motivasi: Breaking the Limits - Break Your Bo From: hariyanty thahir
- 5.
- Fw: [wordsmartcenter] Undangan Launching buku Achi TM - pembicara Ra From: Neng Fatimah
- 6.
- [ruang kesehatan] Garam terapi, obat luar penyembuhan penyakit. From: klinikitc
- 7.
- [Catatan Kaki] Permohonan Pengisian Kuisioner From: marwah lati
Messages
- 1a.
-
Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
Posted by: "mm_hamb" mm_hamb@yahoo.co.id mm_hamb
Wed Aug 12, 2009 2:37 am (PDT)
Cerita yang bagus, namun ada satu hal yang membuat saya bertanya-tanya....bagaimanakah cara membuat cerita yang bisa langsung membuat orang tertarik tuk membacanya..
seringkali waktu saya membaca sebuah cerita mendadak malas tuk meneruskan membacanya...mungkin ga ya karena isi cerita yg terlalu bertele2?...
MOhon sarannya..
Terima kasih
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Skywalker <ramavgm@...com > wrote:
>
> Hehehe, Mbak Indar, kan saya cowok, jadi wajar lah kalau seneng
> dikelilingi cewek-cewek! *senyum kuda* Terima kasih juga buat Mas
> Aditya (wah namanya hampir sama nih).
>
- 1b.
-
Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Wed Aug 12, 2009 3:03 am (PDT)
Waduh! *pasang tampang Lala* Gimana ya? Saya rasa banyak rekan-rekan
SK (baca: senior) yang bisa membantu.
Well, kalau menurut saya, ketika kita mengerti dan fokus pada apa yang
ingin kita sampaikan (baca: kita tahu apa yang mau dibicarakan dan
tidak melebar kemana-mana), maka itu akan menggiring pembaca untuk
mengikuti cerita kita. Kalau bisa unsur audio visualnya lengkap, dan
waktu menulis/menceritakan kita memposisikan diri kita sedang
berbicara dengan orang lain. Oh ya, judul dan headline yang menarik
juga bisa menggiring pembaca.
Selebihnya ada pada faktor pembaca sih (baca: selera, mood, ketertarikan).
On 8/12/09, mm_hamb <mm_hamb@yahoo.co.id > wrote:
> Cerita yang bagus, namun ada satu hal yang membuat saya
> bertanya-tanya....bagaimanakah cara membuat cerita yang bisa langsung
> membuat orang tertarik tuk membacanya..
> seringkali waktu saya membaca sebuah cerita mendadak malas tuk meneruskan
> membacanya...mungkin ga ya karena isi cerita yg terlalu bertele2?...
>
> MOhon sarannya..
> Terima kasih
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Skywalker <ramavgm@...com >
> wrote:
>>
>> Hehehe, Mbak Indar, kan saya cowok, jadi wajar lah kalau seneng
>> dikelilingi cewek-cewek! *senyum kuda* Terima kasih juga buat Mas
>> Aditya (wah namanya hampir sama nih).
>>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 1c.
-
Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
Posted by: "deenie_25" deenie_25@yahoo.co.id deenie_25
Wed Aug 12, 2009 6:09 pm (PDT)
Kerrreen abiz Mas ...
serrru ... membacanya serasa ikut serta melayang-layang di udara ... Lima bidadari yg berbeda tapi kompak dan penuh cinta. Salam untuk mereka ^ _ ^
Ditunggu kisah perjalanan mereka yg lainnya ...
- 1d.
-
Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
Posted by: "Diah Utami" batikmania@yahoo.com batikmania
Wed Aug 12, 2009 6:10 pm (PDT)
Wah... seru, ternyata. Mbaca pengalaman lima bidadari mengawal sang Ramaditya, dengan dialog seru antara mereka berlima. Asyik! Gaya bertuturnya lincah, jadinya nggak ngebosenin.
Mungkin dialog serupa juga muncul di kepala kita semua, tapi tidak disadari bahwa ada 'sosok lain' di dalam benak kita. Mas Rama sendiri sudah mendeskripsikan kelima bidadari ini untuk berperan sesuai keperluan. Kapan saja perlu mengaktifkan mode tertentu, switch to... certain button.
btw, di antara kelima bidadari, apa ada yang relatif lebih aktif atau mendominir? Siapa tuh...? ;)
Diah Utami
- 1e.
-
Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Wed Aug 12, 2009 6:34 pm (PDT)
@ Deenie: "Awas, awaaasss!!! Jangan terbang ke jemuran tetangga!
Anyway, terima kasih sudah membaca, ya!"
@ Mbak Diah: "Well, semuanya punya porsi tersendiri kok. Jadi ya akan
dominan pada saat dibutuhkan. Gampangnya seperti ini saja. Wahita
(Ibadah, berbuat baik, menolong orang lain, sharing motivasi), Tiara
(Makan, minum, merasa (panas/dingin/haus//lapar/ jatuh cinta/rangsangan
seksual, dll), penikmat/penggubah karya seni, rekan curhat/berbagi),
Aurora (Every person knows how IQ is used, right?), Darth Aurora
(Grrr!!!), Lala (Am I...handsome or what!?)"
On 8/12/09, Diah Utami <batikmania@yahoo.com > wrote:
> Wah... seru, ternyata. Mbaca pengalaman lima bidadari mengawal sang
> Ramaditya, dengan dialog seru antara mereka berlima. Asyik! Gaya bertuturnya
> lincah, jadinya nggak ngebosenin.
> Mungkin dialog serupa juga muncul di kepala kita semua, tapi tidak disadari
> bahwa ada 'sosok lain' di dalam benak kita. Mas Rama sendiri sudah
> mendeskripsikan kelima bidadari ini untuk berperan sesuai keperluan. Kapan
> saja perlu mengaktifkan mode tertentu, switch to... certain button.
> btw, di antara kelima bidadari, apa ada yang relatif lebih aktif atau
> mendominir? Siapa tuh...? ;)
>
> Diah Utami
>
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 1f.
-
Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Wed Aug 12, 2009 6:35 pm (PDT)
@ Deenie: "Awas, awaaasss!!! Jangan terbang ke jemuran tetangga!
Anyway, terima kasih sudah membaca, ya!"
@ Mbak Diah: "Well, semuanya punya porsi tersendiri kok. Jadi ya akan
dominan pada saat dibutuhkan. Gampangnya seperti ini saja. Wahita
(Ibadah, berbuat baik, menolong orang lain, sharing motivasi), Tiara
(Makan, minum, merasa (panas/dingin/haus//lapar/ jatuh cinta/rangsangan
seksual, dll), penikmat/penggubah karya seni, rekan curhat/berbagi),
Aurora (Every person knows how IQ is used, right?), Darth Aurora
(Grrr!!!), Lala (Am I...handsome or what!?)"
On 8/13/09, Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com > wrote:
> @ Deenie: "Awas, awaaasss!!! Jangan terbang ke jemuran tetangga!
> Anyway, terima kasih sudah membaca, ya!"
>
> @ Mbak Diah: "Well, semuanya punya porsi tersendiri kok. Jadi ya akan
> dominan pada saat dibutuhkan. Gampangnya seperti ini saja. Wahita
> (Ibadah, berbuat baik, menolong orang lain, sharing motivasi), Tiara
> (Makan, minum, merasa (panas/dingin/haus//lapar/ jatuh cinta/rangsangan
> seksual, dll), penikmat/penggubah karya seni, rekan curhat/berbagi),
> Aurora (Every person knows how IQ is used, right?), Darth Aurora
> (Grrr!!!), Lala (Am I...handsome or what!?)"
>
> On 8/12/09, Diah Utami <batikmania@yahoo.com > wrote:
>> Wah... seru, ternyata. Mbaca pengalaman lima bidadari mengawal sang
>> Ramaditya, dengan dialog seru antara mereka berlima. Asyik! Gaya
>> bertuturnya
>> lincah, jadinya nggak ngebosenin.
>> Mungkin dialog serupa juga muncul di kepala kita semua, tapi tidak
>> disadari
>> bahwa ada 'sosok lain' di dalam benak kita. Mas Rama sendiri sudah
>> mendeskripsikan kelima bidadari ini untuk berperan sesuai keperluan.
>> Kapan
>> saja perlu mengaktifkan mode tertentu, switch to... certain button.
>> btw, di antara kelima bidadari, apa ada yang relatif lebih aktif atau
>> mendominir? Siapa tuh...? ;)
>>
>> Diah Utami
>>
>>
>>
>
>
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramaditya.com
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 2a.
-
Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
Posted by: "Sisca Lahur" sapijinak2000@yahoo.com sapijinak2000
Wed Aug 12, 2009 6:51 am (PDT)
Maaf, pembicaraan agak melenceng.
Rama, mau tanya nih.
Kalau kamu pakai istilah ' senyum nakal ', saya bisa mengerti.
Tapi, kalau pakai istilah ' senyum kuda ', yang ada dibayangan kamu apa ya ?
Kan gelap ?
sapijinak
( sedang penasaran, bingung dan membayangkan )
--- On Wed, 8/12/09, Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com > wrote:
From: Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com >
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Wednesday, August 12, 2009, 1:49 PM
Hehehe, Mbak Indar, kan saya cowok, jadi wajar lah kalau seneng
dikelilingi cewek-cewek! *senyum kuda* Terima kasih juga buat Mas
Aditya (wah namanya hampir sama nih).
Semangaaattt! !!
On 8/12/09, Satya Aditya <ukasah_aditya@ yahoo.com> wrote:
>
> Rama..!!! Hebat tulisanmu, Semangat berkarya ya
>
>
>
> Salam
> Ukasah aditya
> ~Pena Peradaban~
> "Turn From zero to hero"
>
> --- On Tue, 8/11/09, patisayang <patisayang@yahoo. com> wrote:
>
>
> From: patisayang <patisayang@yahoo. com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke
> Gunung Padang
> To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
> Date: Tuesday, August 11, 2009, 10:12 PM
>
>
>
>
>
>
> Ramaaa! Gile bener bidadari2mu itu. Nano-nano! :)Nyesel br kenal skrg. Btw,
> u kan cwok, knp g bidadara aja? Gak bs dipakein baju seksi ya? Hehe...Mau
> kubikinkan teman versiku ngambl dr multiple intelligence gak? Hehe.
>
> Salam,
> Indar
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Ramaditya Skywalker <ramavgm@...
>> wrote
>>
>>
>> (Diambil dari catatan harian Ramaditya, Juni 2008)
>>
>
>>
>> Darth Aurora (mengumpat): "Dasar brengsek! Mentang-mentang pembicara
>> itu jadi sponsor, terus seenaknya aja nyerobot sesi bicara Rama? Kalo
>> ampe telat dan
>> kemaleman di Sukabumi, apa mereka mau tanggung jawab!?"
>>
>> Tiara (mengeluh): "Aduuuuuuhhhh, pelan-pelan dong! Aku kan belum makan
>> siang?"
>>
>> Aurora (memeriksa waktu): "Tiara, menurut perhitunganku, kayaknya
>> perjalanan ke Sukabumi bakal makan waktu sekitar 4 sampai 5 jam,
>> selebihnya aku masih
>> belum tahu berapa lama waktu yang kita perluin untuk sampai ke Gunung
>> Padang.
>>
>> Tiara: "Ya ampyun!!! Kalo kita semua pingsan, gimana dong...? Wahita!!!"
>>
>> Wahita (terbang mendekati Tiara): "Jangan khawatir, Tiara. Rama kan
>> sarapan ketupat sayur dua piring plus Indomie telor kornet semangkok,
>> dan dia udah minum
>> Ovaltine, kok? Jadi, kupikir dia masih punya cukup tenaga buat nerusin
>> perjalanan ke Sukabumi dan mengaktifkan kita semua."
>>
>> Aurora (mengkalkulasi) : "Ditambah juga dua kotak snack pagi yang
>> dikasih panitia seminar...jadi ada sokongan tenaga tambahan..."
>>
>> Lala (terbang kesana kemari): "Ayo ayo ayo...AYO AYO AYO!!! Itu dia
>> busnya, Langsung Jaya jurusan Kampung Rambutan - Sukabumi! Cihuy!!!"
>>
>> -> Terminal Kampung Rambutan, 31 Mei 2008 - 13:53 WIB: Akhirnya,
>> setelah menunggu sekitar 1 jam hingga isi bus penuh, Rama pun naik ke
>> bus Langsung Jaya
>> yang akan mengantarnya ke kota Sukabumi.
>>
>> Tiara (mengeluh): "Aduuuhhh, panas! Wahita! Emangnya nggak ada bus AC ya?"
>>
>> Wahita: "Aku sudah cek, Tiara, tapi memang cuma bus ekonomi ini yang
>> ada...nggak ada yang pakai AC."
>>
>> Darth Aurora: "Dan penumpang keparat itu seenaknya aja buang angin
>> tanpa mikir-mikir kita duduk di belakangnya? "
>>
>> Aurora (memeriksa peralatannya yang tiba-tiba error): "Pencemaran
>> udara...terjadi kesalahan fatal pada sistem...perangkat mati total!"
>>
>> Lala (menutup hidung): "Hhhh, gimana nggak jadi rusak coba? Wong aroma
>> buang anginnya aja kombinasi antara ubi ama telor gini nih? Ditambah
>> lagi Rama lupa
>> pake deodoran...komplit deh!"
>>
>> Wahita: "Aurora, apa peralatanmu masih bisa diperbaiki dengan cadangan
>> tenaga Rama sekarang? Karena tanpa itu, kita bakal kesulitan nemuin
>> perkemahan teman-teman
>> Multiplyers yang mengundang Rama kesana, Apalagi Rama belum pernah ke
>> Gunung Padang sebelumnya."
>>
>> Aurora: "Riskan sekali, Wahita...kecuali, kalau Rama sedikit mengisi
>> perutnya. Darth Aurora, bisa tolong belikan tahu goreng buat Rama?
>> Tuh, sama penjual
>> itu tuh!"
>>
>> Darth Aurora: "Seenaknya aja nyuruh!? Aku nggak peduli Rama mau nyasar
>> kek, mau pingsan kek, terserah! Aku nggak peduli sama perjalanan ini!"
>>
>> Lala" "Alaaa, masak seeh!? Siapa tuh yang paling semangat ngepakin
>> barang habis nerima undangan camping dari teman-teman MP-nya Rama?
>> Siapa juga tuh yang
>> dengan semangat 45-nya lari dan gelantungan di angkot demi supaya bisa
>> cepet sampai ke Gunung Padang?"
>>
>> Darth Aurora (mengarahkan pedangnya ke arah Lala): "Say that again.......
>> .."
>>
>> Wahita: "Eh eh eh eh, udah udah! Kok jadi ribut sendiri sih? Ya udah,
>> biar aku yang beli tahunya."
>>
>> Rama (Status Wahita): "Maaf, Mang! Boleh beli tahu gorengnya sebungkus?"
>>
>> Penjual Tahu: "Mangga, Jang! Ini sebungkusnya 4 ribu."
>>
>> Rama (status Wahita): "4 ribu?"
>>
>> Darth Aurora: "Kampret!!! Wahita, minggir!!!"
>>
>> Rama (status Darth Aurora): "Mahal banget sih, Mang!? Biasanya
>> seribuan, kok 4 ribu? Yang bener dong, Mang!"
>>
>> Penjual Tahu (agak takut karena suara Rama yang meninggi): "Iya, Jang!
>> Biasa juga segitu?"
>>
>> Wahita: "Pssssst, udah lah! Darth Aurora, biar aku yang ngomong..."
>>
>> Rama (status Wahita): "Hmmm...mmm. .., ya udah lah, ini uangnya, Mang."
>>
>> Penjual Tahu (menyerahkan tahu, lalu pergi): "Makasih ya, Jang!"
>>
>> Darth Aurora (mencengkeram leher Wahita): "Shit! Kenapa kamu sok
>> berlagak pahlawan dan ngebiarin tukang tahu sialan itu pergi!? Bedebah
>> itu udah nipu kita!"
>>
>> Wahita (melepaskan cengkeraman Darth Aurora dengan sedikit sentilan
>> aura): "Let it be... Darth Aurora, saat ini Rama sedang dalam
>> perjalanan jauh dan membutuhkan
>> banyak tenaga untuk bisa mengaktifkan kita berlima. Kalau kamu nggak
>> bisa ngendaliin diri dan membuang energi percuma, bisa-bisa Rama
>> pingsan di jalan.
>> Please be wise, control yourself..."
>>
>> Darth Aurora: "...like hell I will!"
>>
>> Wahita: "OK, Tiara...ayo makan... Kamu kan yang dari tadi ngeluh? Ayo
>> charge ulang tenaga Rama...that' s your job..."
>>
>> Tiara: "Yups... NYAM NYAM NYAM!"
>>
>> Wahita: "So, how's that, Aurora?"
>>
>> Aurora: "Reparasi berhasil...sistem aura Rama dan peralatanku sudah
>> bekerja normal..."
>>
>> Lala: "Masih jauh nggak? Aku udah nggak sabar nih mau ketemu
>> teman-teman disana! Pasti nyenengin banget deh!"
>>
>> Aurora: "Tergantung macet tidaknya jalan kesana. Sekarang laju bus
>> agak tersendat karena memang sudah macet dari tadi, tapi menurutku
>> Rama bisa sampai Sukabumi
>> sebelum gelap. Menurutku, lebih baik kita berlima non aktif untuk
>> sementara waktu."
>>
>> Wahita: "Supaya Rama tertidur ya? Ide bagus. Jadi Rama nggak harus
>> terus-terusan mengeluarkan tenaga untuk mengaktifkan kita. Tapi, salah
>> satu dari kita
>> harus ada yang aktif buat berjaga-jaga, kali kali aja ada SMS atau
>> telepon dari temannya Rama disana, atau untuk menjaga dari copet dan
>> orang Jahat. So...?"
>>
>> Darth Aurora: "Yeah yeah yeah, I'll do it!"
>>
>> Wahita: "Terkadang kamu bisa juga bijaksana ya, sobat?
>> OK...teman-teman, kita non aktif sekarang!"
>>
>> -> Sukabumi, 31 Mei 2008 - 16:48 WIB: Akhirnya, bus yang ditumpangi
>> Rama memasuki terminal Sukabumi. Setelah turun dari bus, Rama segera
>> mencari tukang
>> ojek dan memintanya untuk mengantar sampai ke Gunung Padang.
>>
>> Lala (terbang kegirangan): "Asyik!!! Waaahhh!!! Seru banget! Udaranya
>> sejuk! Pemandangan sekitar juga mempesona!!! Wah, ternyata lebih asyik
>> menikmati pemandangan
>> ini dari motor ketimbang dari mobil ya? Jadi nggak rugi nih walaupun
>> nggak berangkat bareng rombongan! Aurora, bisa zoom out nggak supaya
>> lebih jelas
>> ngeliat pemandangannya? "
>>
>> Aurora: "Maaf, Lala...tenaga Rama udah nggak mencukupi untuk melakukan
>> zoom out dan memperluas bidang pandang."
>>
>> Lala: "Ah, sayang, ya? Padahal pemandangan gunung di waktu matahari
>> terbenam gini tuh indah banget."
>>
>> Tiara: "Setuju! Walaupun aku agak kedinginan nih, tapi suasananya
>> romantis!"
>>
>> Wahita: "Luar biasa... Jadi ini legenda Situs Megalitik Gunung Padang
>> yang terkenal itu? Aku bersyukur kepada Tuhan karena telah diberi
>> kesempatan menyaksikan
>> karyanya yang menakjubkan ini..."
>>
>> Lala (terbang berputar untuk mengamati sekitar): "Eh, lihat! Ada
>> perkebunan teh juga disini! Lihat juga, tuh! Ada lembah, di bawahnya
>> ada sawah! Waaah!?"
>>
>> Tiara: "Iya! Aku juga suka suasananya.. .remang-remang, dan banyak
>> kerlipan lampu di sisi gunung... Suara hembusan angin dan satwa
>> sekitar juga membuat suasana
>> jadi ... duh, aku jadi terharu..."
>>
>> Wahita: "Aurora, apa kau punya pengetahuan seputar Situs Megalitik
>> Gunung Padang ini?"
>>
>> Aurora (membuka perangkat gadgetnya): "Iya. Gunung ini disokong oleh
>> bebatuan alami yang dibangun dan disusun oleh nenek moyang bangsa
>> Indonesia sejak ratusan
>> tahun silam. Nama "Gunung Padang" sendiri diambil karena ukuran tempat
>> ini yang besar, dan puncak gunungnya bercahaya bila diterpa sinar.
>> Pemerintah Indonesia
>> baru meresmikan tempat ini tahun 1982, dan sejak itu, tempat yang juga
>> menjadi sarana ziarah dan pemujaan ini banyak dikunjungi orang.
>> Presiden Susilo
>> Bambang Yudhoyono bahkan pernah kesini juga..."
>>
>> Wahita: "Maha besar Tuhan yang telah melukis tempat ini..."
>>
>> Lala: "Ngomong-ngomong mana nih Darth Aurora? Kok nggak kedengeran
>> suaranya?"
>>
>> Darth Aurora (mabuk gunung): "..."
>>
>> -> Gunung Padang, 31 Mei 2008 - 18:40 WIB: Akhirnya, setelah lebih
>> dari 1 jam berkendara di atas ojek, Rama tiba juga di tempat tujuan
>> dan langsung disambut
>> Mas Opang, rekan MP yang mengundangnya. Lalu, Mas Opang membawa Rama
>> masuk ke rumah penduduk yang bertindak selaku kuncen, lalu
>> memperkenalkannya dengan
>> teman-teman yang lain.
>>
>> Lala: "Wah, bocor-bocor tuh temennya Rama! Apalagi yang namanya Yeyen,
>> seru banget orangnya! Itu Rika, si Chatfly ya? Cool as always!"
>>
>> Aurora: "Iya..., kamu masih ingat ya, Lala? Beberapa di antara mereka
>> kan sudah pernah ketemuan sebelumnya, jadi ... lho, Tiara? Kamu
>> kenapa?"
>>
>> Tiara (meneteskan air mata, lalu mulai terisak): "..."
>>
>> Lala (kaget): "Tiara? Tiara!? Ih, kamu kenapa? Kok tiba-tiba aja nangis?"
>>
>> Tiara (terisak): "Oh, tidak..., ya Tuhan... Wahita...tolong hentikan
>> mendeteksi isi kepalanya... aku...aku tak sanggup menyaksikan dan
>> merasakan kesedihannya. ..
>> Wahita, kumohon..."
>>
>> Wahita (menghentikan proses deteksi dan penyaluran energi ke tubuh
>> teman baru Rama): "Jadi kamu juga merasakannya ya, Tiara? Maafkan
>> aku...aku tak sengaja
>> menemukan kesedihan dan penderitaan dalam kepala wanita ini saat
>> melakukan pemijatan... "
>>
>> Tiara (mulai histeris): "Aku mohon berhenti, Wahita...! Please...!"
>>
>> Wahita (terbang menghampiri Tiara dan menenangkannya dengan mengelus
>> rambut Tiara): "Tenanglah, Tiara... Sebagai sisi emosional dari Rama
>> yang paling peka
>> terhadap rasa, kamu seharusnya tidak terlalu membandingkannya dengan
>> keadaan diri Rama. Iya, memang benar bahwa penderitaan dan kesedihan
>> dalam kepala
>> teman wanita Rama itu sangat berat, tapi..."
>>
>> Tiara (histeris, memotong ucapan Wahita): "Tapi trauma yang dialami
>> wanita itu mengingatkanku pada kisah sedih itu! Oh, Tuhan! Aku tak mau
>> Rama mengalaminya
>> lagi...mengalami hal yang sama...!"
>>
>> Wahita (merangkul Tiara): "Dengar dulu kataku... Tiara, ini sudah
>> menjadi tugas Rama untuk membantu siapa saja, termasuk melegakan hati
>> teman-temannya dari
>> beban apapun yang dirasakan. Jadi, kita akan sering sekali menjumpai
>> hal semacam ini. Jadi, kumohon kamu bisa mengontrol emosimu, karena
>> ini bukan beban
>> buat Rama dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kita. So,
>> wipe your tears dry... Kasihan tuh Lala main main sendiri. Jangan
>> sampai kepekaanmu
>> mengubah ekspresi muka Rama jadi sedih... Ingat, dia diundang untuk
>> memberi semangat buat teman-temannya. So, let's help him, okay?"
>>
>> Tiara (menghentikan tangisnya,): "...iya...maaf ya..."
>>
>> Wahita: "That's better! So, kita berikan waktu rekreasi ini untuk
>> Rama... Lala, kamu yang paling depan ya! Keluarkan seluruh keceriaan
>> yang kamu punya!
>> Tiara, nikmati suasana sekitar dan bersantailah, sementara Darth
>> Aurora yang akan berjaga-jaga kalau ada apa-apa. Biar aku yang tuntun
>> Rama jalan dan mendaki
>> gunung ini. Aurora, bisa tolong analisa keadaan sekeliling?"
>>
>> Aurora: "Keadaan aman dari gangguan fisik maupun mental. Kondisi area
>> tidak terlalu sulit untuk dikuasai, hanya saja Rama harus berhati-hati
>> dengan undak-undakannya,
>> karena semuanya terbuat dari batu."
>>
>> Darth Aurora (mendengus): "...and WHY everytime we have to deal with
>> security everyone always order ME, ME ALONE!?"
>>
>> -> Puncak Gunung Padang, 31 Mei 2008 - 20:30 WIB: Akhirnya, Rama
>> beserta rombongan sampai juga di puncak gunung dan bergabung dengan
>> rekan-rekan MP yang
>> telah sampai lebih dulu dan sudah selesai mendirikan tenda. Setelah
>> makan dan berbincang-bincang, tibalah saat peserta memperkenalkan
>> diri.
>>
>> Darth Aurora (membusungkan dada): "Hahahahaha, lihat muka dan ekspresi
>> kagum mereka waktu tahu Rama datang kesini sendiri tanpa dibantu orang
>> lain. Ya, ayo
>> puji terus, karena itu memang layak!"
>>
>> Wahita: "Jangan jumawa, Darth Aurora. Rama bisa sampai kesini bukan
>> karena kita saja, tapi karena Tuhan memang memberinya perlindungan dan
>> orang lain juga
>> ikut membantunya. Jadi, simpan arogansimu itu, Darth Aurora..."
>>
>> Darth Aurora: "..."
>>
>> Lala: "Tuh khan? Ribut lagi ribut lagi? Aku kan lagi asyik ngobrol ama
>> Bu Rachmi, nih! Eh, oops? Wah? Waduh? Gimana neeh!?"
>>
>> Aurora: "Kenapa, Lala?"
>>
>> Lala: "Mas Opang tuh! Dia minta Rama berdiri dan ngasih motivasi!
>> Aduh, gawat gawat gawat! Aku ini kan penggembira, jadi nggak bakalan
>> bisa ngomong serius
>> tanpa hahahihi di hadapan orang banyak? Yang bisa kan cuma Wahita?
>> Duh, mana dia lagi tidur? Gimana dong?"
>>
>> Rama (status Lala, berusaha bicara serius seperti saat kesadaran
>> dikendalikan Wahita): "Ya, ehem...selamat malam teman-teman, terima
>> kasih telah saya diundang...ehem,
>> telah mengundang saya untuk menghadiri malam yang berbahagia ini..."
>>
>> Lala (panik): "Aduuuuhhh!! !??? Gimana donk!?!? Wahita!!! Ayo bangun
>> dong!!! Aku groggy nih!!! Nggak biasa ngomong serius kayak
>> kamu...please dong!!! AYO
>> BANGUUUUUUNNNN! !!!!"
>>
>> Wahita (tiba-tiba bangun): "Kamu butuh bantuan, Lala?"
>>
>> Lala: "NGGAK!!! Makan aja tuh bolu sebakul! Ya IYA LAA, masa iya DONK?
>> Ayo gantiin posisiku nih! Tuh kaki Rama udah gemeteran khan?"
>>
>> Wahita: "OK...biar aku maju, sekarang kamu istirahat aja..."
>>
>> Lala: "Thanks, God! Btw, lap dulu tuh iler sama beleknya!"
>> -> Puncak Gunung Padang, 1 Juni 2008 - 00:36 WIB: Rama semakin akrab
>> dengan rekan-rekan MP yang lain. Sambil duduk di atas matras yang
>> digelar di tengah-tengah
>> barisan tenda, Rama membaur dengan rekan-rekan MP yang tengah
>> menikmati suasana malam.
>>
>> Rama (status Wahita, melakukan gerakan penyembuhan ke tubuh salah satu
>> teman): "Hmmm, lepaskan bebanmu... Kalau mau nangis, nangis aja...
>> Beban pikiranmu
>> memang harus dirilis nih, supaya kamu plong..."
>> Teman Wanita (sambil menangis): "Iya...makasih ya..."
>>
>> Teman Pria: "Habis itu saya juga mau ya!"
>>
>> Rama (status Wahita): "OK!"
>>
>> Aurora: "Peringatan! Rama butuh energi tambahan! Mohon segera mengisi
>> perut dengan makanan!"
>>
>> Rama (status Wahita): "Maaf, boleh minta bolu kejunya?"
>>
>> Teman Wanita 2: "Oh, iya iya..., ini nih! Rama mau kopi juga?"
>>
>> Rama (Wahita mundur, status Lala): "CofeeMix ada nggak? Pokoknya apa
>> yang ada keluarin aja deh! Mbak, kamu mau nggak keluar bareng aku?"
>>
>> Teman Wanita: "Ih apaan seeh!?"
>> Tiara (makan dan minum): "NYAM NYAM NYAM"
>>
>> Aurora: "Tenaga pulih, siap digunakan!"
>>
>> Wahita: "OK Lala, ayo mundur. Biar aku tangani teman pria Rama ini.
>> Hmmm, sepertinya aku butuh tenaga ekstra, karena kumparan energi di
>> tubuh Rama sudah
>> menumpuk banyak sekali. Sudah lebih dari lima orang yang harus kita
>> tangani. Panasnya harus dilepaskan."
>>
>> Rama (status Wahita, melepaskan kaus dan singlet): "OK... Wah, gerah
>> juga ya? Well, daerah kepala...migren. ..penyakit malarindu... "
>>
>> -> Puncak Gunung Padang, 1 Juni 2008 - 03:02 WIB: Setelah menggunakan
>> Wahita dan Tiara untuk melakukan gerakan penyembuhan dan konseling,
>> Wahita dan Tiara
>> langsung non aktif. Rama pun merebahkan diri di atas terpal, posisi
>> terlentang berdesak-desakan dengan teman wanitanya di dalam sleeping
>> bag.
>>
>> Lala (tertawa terpingkal-pingkal) : "Hihihihihi, kok tiba-tiba aja
>> ngomongin pentil sih? Aku jadi ngebayangin pentilnya Rama,
>> temen-temennya Rama, dan pentil-pentil
>> kita sendiri nih! Hahahahaha!"
>>
>> Wahita dan Tiara (kecapaian): "Zzz...zzz.. .zzz"
>>
>> Aurora (memberi analisa terakhir sebelum ikut shut down): "Tanpa
>> adanya kontrol Wahita dan membiarkan Lala mendominasi dialog tentang
>> pentil ini, Rama telah
>> melewati ambang batas kewarasan sebuah otak manusia... Semoga analisa
>> ini menjadi bagian yang pentil dan berguna bagi kepentilan orang
>> banyak."
>>
>> -> Puncak Gunung Padang, 1 Juni 2008 - 03:28 WIB: Setelah selesai
>> bersenda gurau, Rama pun tertidur. Empat karakternya; Wahita, Tiara,
>> Aurora, dan Lala
>> pun telah non aktif. Hanya satu kesadaran yang tetap aktif dan membuat
>> Rama tetap mengetahui keadaan sekelilingnya. Dialah, Darth Aurora...
>>
>> Darth Aurora (menggunakan kekuatannya untuk menjangkau makhluk-makhluk
>> tak kasat mata di sekeliling bumi perkemahan): "Wahai kalian semua,
>> aku yang bertanggungjawab
>> atas anak manusia ini. Maka, kuminta ijin kalian untuk menjaga mereka
>> semua!"
>>
>> Darth Aurora (menyelimuti tubuh Rama dengan aura hangat, bicara
>> sendiri): "Hmph... Sebenarnya aku malas melakukan ini, tapi walau
>> bagaimanapun, Tuhan telah
>> memberikan aku tugas sebagai fisik Rama, sebagai pelindung
>> Rama...jadi, apa boleh buat... Selamat tidur, anak manusia..."
>>
>> Wahita (tiba-tiba berdiri di belakang Darth Aurora): "Jadi, kau
>> mengakuinya juga, sobat?"
>>
>> Darth Aurora (kaget): "Sial! Sejak kapan kamu berdiri disitu?"
>>
>> Wahita: "Aku hanya pura-pura tidur, begitu pula teman-teman yang lain.
>> Kau sendiri sadar kalau di alam terbuka seperti ini, Rama butuh
>> perlindungan ekstra.
>> Aku dan yang lain tak mungkin membiarkannya begitu saja. Jujur, kami
>> kaget mendengar pengakuanmu, Darth Aurora... Ternyata kau juga
>> peduli..."
>>
>> Darth Aurora: "Hmph! Itu hanya karena aku telah berjanji pada Tuhan
>> untuk melindungi Rama, jadi jangan salah sangka!"
>>
>> Wahita: "Begitukah, wahai fisik Rama? Kau tak akan pernah bisa
>> berbohong dari mataku, Darth Aurora. Meski kau adalah fisik Rama yang
>> juga menyimpan sifat-sifat
>> negatif Rama, tapi kau tetap menyayanginya dengan sepenuh hati, karena
>> kau tetap ingin jadi bagian dari kami, dan bila Rama sampai sirna,
>> maka kami dan
>> juga kamu akan sirna, iya kan? Tapi aku tahu bukan itu saja motifmu.
>> Aku tahu bahwa secara sembunyi-sembunyi kamu jugalah yang selalu
>> melindungi fisik
>> Rama dari ancaman dan gangguan, dan itu kamu lakukan semata-mata
>> karena ingin melindungi Rama..."
>>
>> Darth Aurora: "Kurasa aku tak bisa mengelak, wahai Wahita, simbol
>> spiritual diri Rama...namun, biar ini jadi rahasiamu dan Tuhan... Aku
>> tak mau
>> siapapun tahu...dan jangan tanya kenapa..."
>>
>> Wahita: "Tak masalah..., pentilku jaminannya.. .! So, kupercayakan
>> Rama beserta pentilnya padamu...aku tidur..."
>>
>> Darth Aurora: "..."
>>
>> Rama pun tidur pulas dan bermimpi indah, mimpi indah tentang
>> persahabatannya dengan rekan-rekan MP, yang berubah jadi kenyataan
>> saat ia terbangun di pagi
>> hari, hingga ia meninggalkan Gunung Padang, dan semoga saja...hingga
>> ia menutup mata...
>>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramadity a.com
- 2b.
-
Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Wed Aug 12, 2009 7:15 am (PDT)
Lala: "Huehehe, ya bayangin kuda lagi senyum donk, masak sapi?"
Tiara: "Aku pernah meraba moncong mulut kuda."
Wahita: "Dengan mempelajari aura aku bisa mendeteksi warna, rupa, dan bentuk."
Aurora: "Meski itu tidak dapat digunakan untuk aktivitas sehari-hari
karena menyedot banyak energi."
Darth Aurora: "Ayo, BERANI PROTES!? BERANI TANYA LAGI!?"
On 8/12/09, Sisca Lahur <sapijinak2000@yahoo.com > wrote:
> Maaf, pembicaraan agak melenceng.
>
> Rama, mau tanya nih.
>
> Kalau kamu pakai istilah ' senyum nakal ', saya bisa mengerti.
> Tapi, kalau pakai istilah ' senyum kuda ', yang ada dibayangan kamu apa ya ?
> Kan gelap ?
>
> sapijinak
> ( sedang penasaran, bingung dan membayangkan )
>
>
> --- On Wed, 8/12/09, Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com > wrote:
>
>
> From: Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com >
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke
> Gunung Padang
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Date: Wednesday, August 12, 2009, 1:49 PM
>
>
>
>
>
>
> Hehehe, Mbak Indar, kan saya cowok, jadi wajar lah kalau seneng
> dikelilingi cewek-cewek! *senyum kuda* Terima kasih juga buat Mas
> Aditya (wah namanya hampir sama nih).
>
> Semangaaattt! !!
>
> On 8/12/09, Satya Aditya <ukasah_aditya@ yahoo.com> wrote:
>>
>> Rama..!!! Hebat tulisanmu, Semangat berkarya ya
>>
>>
>>
>> Salam
>> Ukasah aditya
>> ~Pena Peradaban~
>> "Turn From zero to hero"
>>
>> --- On Tue, 8/11/09, patisayang <patisayang@yahoo. com> wrote:
>>
>>
>> From: patisayang <patisayang@yahoo. com>
>> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke
>> Gunung Padang
>> To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
>> Date: Tuesday, August 11, 2009, 10:12 PM
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Ramaaa! Gile bener bidadari2mu itu. Nano-nano! :)Nyesel br kenal skrg.
>> Btw,
>> u kan cwok, knp g bidadara aja? Gak bs dipakein baju seksi ya? Hehe...Mau
>> kubikinkan teman versiku ngambl dr multiple intelligence gak? Hehe.
>>
>> Salam,
>> Indar
>>
>> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Ramaditya Skywalker
>> <ramavgm@...
>>> wrote
>>>
>>>
>>> (Diambil dari catatan harian Ramaditya, Juni 2008)
>>>
>>
>>>
>>> Darth Aurora (mengumpat): "Dasar brengsek! Mentang-mentang pembicara
>>> itu jadi sponsor, terus seenaknya aja nyerobot sesi bicara Rama? Kalo
>>> ampe telat dan
>>> kemaleman di Sukabumi, apa mereka mau tanggung jawab!?"
>>>
>>> Tiara (mengeluh): "Aduuuuuuhhhh, pelan-pelan dong! Aku kan belum makan
>>> siang?"
>>>
>>> Aurora (memeriksa waktu): "Tiara, menurut perhitunganku, kayaknya
>>> perjalanan ke Sukabumi bakal makan waktu sekitar 4 sampai 5 jam,
>>> selebihnya aku masih
>>> belum tahu berapa lama waktu yang kita perluin untuk sampai ke Gunung
>>> Padang.
>>>
>>> Tiara: "Ya ampyun!!! Kalo kita semua pingsan, gimana dong...? Wahita!!!"
>>>
>>> Wahita (terbang mendekati Tiara): "Jangan khawatir, Tiara. Rama kan
>>> sarapan ketupat sayur dua piring plus Indomie telor kornet semangkok,
>>> dan dia udah minum
>>> Ovaltine, kok? Jadi, kupikir dia masih punya cukup tenaga buat nerusin
>>> perjalanan ke Sukabumi dan mengaktifkan kita semua."
>>>
>>> Aurora (mengkalkulasi) : "Ditambah juga dua kotak snack pagi yang
>>> dikasih panitia seminar...jadi ada sokongan tenaga tambahan..."
>>>
>>> Lala (terbang kesana kemari): "Ayo ayo ayo...AYO AYO AYO!!! Itu dia
>>> busnya, Langsung Jaya jurusan Kampung Rambutan - Sukabumi! Cihuy!!!"
>>>
>>> -> Terminal Kampung Rambutan, 31 Mei 2008 - 13:53 WIB: Akhirnya,
>>> setelah menunggu sekitar 1 jam hingga isi bus penuh, Rama pun naik ke
>>> bus Langsung Jaya
>>> yang akan mengantarnya ke kota Sukabumi.
>>>
>>> Tiara (mengeluh): "Aduuuhhh, panas! Wahita! Emangnya nggak ada bus AC
>>> ya?"
>>>
>>> Wahita: "Aku sudah cek, Tiara, tapi memang cuma bus ekonomi ini yang
>>> ada...nggak ada yang pakai AC."
>>>
>>> Darth Aurora: "Dan penumpang keparat itu seenaknya aja buang angin
>>> tanpa mikir-mikir kita duduk di belakangnya? "
>>>
>>> Aurora (memeriksa peralatannya yang tiba-tiba error): "Pencemaran
>>> udara...terjadi kesalahan fatal pada sistem...perangkat mati total!"
>>>
>>> Lala (menutup hidung): "Hhhh, gimana nggak jadi rusak coba? Wong aroma
>>> buang anginnya aja kombinasi antara ubi ama telor gini nih? Ditambah
>>> lagi Rama lupa
>>> pake deodoran...komplit deh!"
>>>
>>> Wahita: "Aurora, apa peralatanmu masih bisa diperbaiki dengan cadangan
>>> tenaga Rama sekarang? Karena tanpa itu, kita bakal kesulitan nemuin
>>> perkemahan teman-teman
>>> Multiplyers yang mengundang Rama kesana, Apalagi Rama belum pernah ke
>>> Gunung Padang sebelumnya."
>>>
>>> Aurora: "Riskan sekali, Wahita...kecuali, kalau Rama sedikit mengisi
>>> perutnya. Darth Aurora, bisa tolong belikan tahu goreng buat Rama?
>>> Tuh, sama penjual
>>> itu tuh!"
>>>
>>> Darth Aurora: "Seenaknya aja nyuruh!? Aku nggak peduli Rama mau nyasar
>>> kek, mau pingsan kek, terserah! Aku nggak peduli sama perjalanan ini!"
>>>
>>> Lala" "Alaaa, masak seeh!? Siapa tuh yang paling semangat ngepakin
>>> barang habis nerima undangan camping dari teman-teman MP-nya Rama?
>>> Siapa juga tuh yang
>>> dengan semangat 45-nya lari dan gelantungan di angkot demi supaya bisa
>>> cepet sampai ke Gunung Padang?"
>>>
>>> Darth Aurora (mengarahkan pedangnya ke arah Lala): "Say that again.......
>>> .."
>>>
>>> Wahita: "Eh eh eh eh, udah udah! Kok jadi ribut sendiri sih? Ya udah,
>>> biar aku yang beli tahunya."
>>>
>>> Rama (Status Wahita): "Maaf, Mang! Boleh beli tahu gorengnya sebungkus?"
>>>
>>> Penjual Tahu: "Mangga, Jang! Ini sebungkusnya 4 ribu."
>>>
>>> Rama (status Wahita): "4 ribu?"
>>>
>>> Darth Aurora: "Kampret!!! Wahita, minggir!!!"
>>>
>>> Rama (status Darth Aurora): "Mahal banget sih, Mang!? Biasanya
>>> seribuan, kok 4 ribu? Yang bener dong, Mang!"
>>>
>>> Penjual Tahu (agak takut karena suara Rama yang meninggi): "Iya, Jang!
>>> Biasa juga segitu?"
>>>
>>> Wahita: "Pssssst, udah lah! Darth Aurora, biar aku yang ngomong..."
>>>
>>> Rama (status Wahita): "Hmmm...mmm. .., ya udah lah, ini uangnya, Mang."
>>>
>>> Penjual Tahu (menyerahkan tahu, lalu pergi): "Makasih ya, Jang!"
>>>
>>> Darth Aurora (mencengkeram leher Wahita): "Shit! Kenapa kamu sok
>>> berlagak pahlawan dan ngebiarin tukang tahu sialan itu pergi!? Bedebah
>>> itu udah nipu kita!"
>>>
>>> Wahita (melepaskan cengkeraman Darth Aurora dengan sedikit sentilan
>>> aura): "Let it be... Darth Aurora, saat ini Rama sedang dalam
>>> perjalanan jauh dan membutuhkan
>>> banyak tenaga untuk bisa mengaktifkan kita berlima. Kalau kamu nggak
>>> bisa ngendaliin diri dan membuang energi percuma, bisa-bisa Rama
>>> pingsan di jalan.
>>> Please be wise, control yourself..."
>>>
>>> Darth Aurora: "...like hell I will!"
>>>
>>> Wahita: "OK, Tiara...ayo makan... Kamu kan yang dari tadi ngeluh? Ayo
>>> charge ulang tenaga Rama...that' s your job..."
>>>
>>> Tiara: "Yups... NYAM NYAM NYAM!"
>>>
>>> Wahita: "So, how's that, Aurora?"
>>>
>>> Aurora: "Reparasi berhasil...sistem aura Rama dan peralatanku sudah
>>> bekerja normal..."
>>>
>>> Lala: "Masih jauh nggak? Aku udah nggak sabar nih mau ketemu
>>> teman-teman disana! Pasti nyenengin banget deh!"
>>>
>>> Aurora: "Tergantung macet tidaknya jalan kesana. Sekarang laju bus
>>> agak tersendat karena memang sudah macet dari tadi, tapi menurutku
>>> Rama bisa sampai Sukabumi
>>> sebelum gelap. Menurutku, lebih baik kita berlima non aktif untuk
>>> sementara waktu."
>>>
>>> Wahita: "Supaya Rama tertidur ya? Ide bagus. Jadi Rama nggak harus
>>> terus-terusan mengeluarkan tenaga untuk mengaktifkan kita. Tapi, salah
>>> satu dari kita
>>> harus ada yang aktif buat berjaga-jaga, kali kali aja ada SMS atau
>>> telepon dari temannya Rama disana, atau untuk menjaga dari copet dan
>>> orang Jahat. So...?"
>>>
>>> Darth Aurora: "Yeah yeah yeah, I'll do it!"
>>>
>>> Wahita: "Terkadang kamu bisa juga bijaksana ya, sobat?
>>> OK...teman-teman, kita non aktif sekarang!"
>>>
>>> -> Sukabumi, 31 Mei 2008 - 16:48 WIB: Akhirnya, bus yang ditumpangi
>>> Rama memasuki terminal Sukabumi. Setelah turun dari bus, Rama segera
>>> mencari tukang
>>> ojek dan memintanya untuk mengantar sampai ke Gunung Padang.
>>>
>>> Lala (terbang kegirangan): "Asyik!!! Waaahhh!!! Seru banget! Udaranya
>>> sejuk! Pemandangan sekitar juga mempesona!!! Wah, ternyata lebih asyik
>>> menikmati pemandangan
>>> ini dari motor ketimbang dari mobil ya? Jadi nggak rugi nih walaupun
>>> nggak berangkat bareng rombongan! Aurora, bisa zoom out nggak supaya
>>> lebih jelas
>>> ngeliat pemandangannya? "
>>>
>>> Aurora: "Maaf, Lala...tenaga Rama udah nggak mencukupi untuk melakukan
>>> zoom out dan memperluas bidang pandang."
>>>
>>> Lala: "Ah, sayang, ya? Padahal pemandangan gunung di waktu matahari
>>> terbenam gini tuh indah banget."
>>>
>>> Tiara: "Setuju! Walaupun aku agak kedinginan nih, tapi suasananya
>>> romantis!"
>>>
>>> Wahita: "Luar biasa... Jadi ini legenda Situs Megalitik Gunung Padang
>>> yang terkenal itu? Aku bersyukur kepada Tuhan karena telah diberi
>>> kesempatan menyaksikan
>>> karyanya yang menakjubkan ini..."
>>>
>>> Lala (terbang berputar untuk mengamati sekitar): "Eh, lihat! Ada
>>> perkebunan teh juga disini! Lihat juga, tuh! Ada lembah, di bawahnya
>>> ada sawah! Waaah!?"
>>>
>>> Tiara: "Iya! Aku juga suka suasananya.. .remang-remang, dan banyak
>>> kerlipan lampu di sisi gunung... Suara hembusan angin dan satwa
>>> sekitar juga membuat suasana
>>> jadi ... duh, aku jadi terharu..."
>>>
>>> Wahita: "Aurora, apa kau punya pengetahuan seputar Situs Megalitik
>>> Gunung Padang ini?"
>>>
>>> Aurora (membuka perangkat gadgetnya): "Iya. Gunung ini disokong oleh
>>> bebatuan alami yang dibangun dan disusun oleh nenek moyang bangsa
>>> Indonesia sejak ratusan
>>> tahun silam. Nama "Gunung Padang" sendiri diambil karena ukuran tempat
>>> ini yang besar, dan puncak gunungnya bercahaya bila diterpa sinar.
>>> Pemerintah Indonesia
>>> baru meresmikan tempat ini tahun 1982, dan sejak itu, tempat yang juga
>>> menjadi sarana ziarah dan pemujaan ini banyak dikunjungi orang.
>>> Presiden Susilo
>>> Bambang Yudhoyono bahkan pernah kesini juga..."
>>>
>>> Wahita: "Maha besar Tuhan yang telah melukis tempat ini..."
>>>
>>> Lala: "Ngomong-ngomong mana nih Darth Aurora? Kok nggak kedengeran
>>> suaranya?"
>>>
>>> Darth Aurora (mabuk gunung): "..."
>>>
>>> -> Gunung Padang, 31 Mei 2008 - 18:40 WIB: Akhirnya, setelah lebih
>>> dari 1 jam berkendara di atas ojek, Rama tiba juga di tempat tujuan
>>> dan langsung disambut
>>> Mas Opang, rekan MP yang mengundangnya. Lalu, Mas Opang membawa Rama
>>> masuk ke rumah penduduk yang bertindak selaku kuncen, lalu
>>> memperkenalkannya dengan
>>> teman-teman yang lain.
>>>
>>> Lala: "Wah, bocor-bocor tuh temennya Rama! Apalagi yang namanya Yeyen,
>>> seru banget orangnya! Itu Rika, si Chatfly ya? Cool as always!"
>>>
>>> Aurora: "Iya..., kamu masih ingat ya, Lala? Beberapa di antara mereka
>>> kan sudah pernah ketemuan sebelumnya, jadi ... lho, Tiara? Kamu
>>> kenapa?"
>>>
>>> Tiara (meneteskan air mata, lalu mulai terisak): "..."
>>>
>>> Lala (kaget): "Tiara? Tiara!? Ih, kamu kenapa? Kok tiba-tiba aja nangis?"
>>>
>>> Tiara (terisak): "Oh, tidak..., ya Tuhan... Wahita...tolong hentikan
>>> mendeteksi isi kepalanya... aku...aku tak sanggup menyaksikan dan
>>> merasakan kesedihannya. ..
>>> Wahita, kumohon..."
>>>
>>> Wahita (menghentikan proses deteksi dan penyaluran energi ke tubuh
>>> teman baru Rama): "Jadi kamu juga merasakannya ya, Tiara? Maafkan
>>> aku...aku tak sengaja
>>> menemukan kesedihan dan penderitaan dalam kepala wanita ini saat
>>> melakukan pemijatan... "
>>>
>>> Tiara (mulai histeris): "Aku mohon berhenti, Wahita...! Please...!"
>>>
>>> Wahita (terbang menghampiri Tiara dan menenangkannya dengan mengelus
>>> rambut Tiara): "Tenanglah, Tiara... Sebagai sisi emosional dari Rama
>>> yang paling peka
>>> terhadap rasa, kamu seharusnya tidak terlalu membandingkannya dengan
>>> keadaan diri Rama. Iya, memang benar bahwa penderitaan dan kesedihan
>>> dalam kepala
>>> teman wanita Rama itu sangat berat, tapi..."
>>>
>>> Tiara (histeris, memotong ucapan Wahita): "Tapi trauma yang dialami
>>> wanita itu mengingatkanku pada kisah sedih itu! Oh, Tuhan! Aku tak mau
>>> Rama mengalaminya
>>> lagi...mengalami hal yang sama...!"
>>>
>>> Wahita (merangkul Tiara): "Dengar dulu kataku... Tiara, ini sudah
>>> menjadi tugas Rama untuk membantu siapa saja, termasuk melegakan hati
>>> teman-temannya dari
>>> beban apapun yang dirasakan. Jadi, kita akan sering sekali menjumpai
>>> hal semacam ini. Jadi, kumohon kamu bisa mengontrol emosimu, karena
>>> ini bukan beban
>>> buat Rama dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kita. So,
>>> wipe your tears dry... Kasihan tuh Lala main main sendiri. Jangan
>>> sampai kepekaanmu
>>> mengubah ekspresi muka Rama jadi sedih... Ingat, dia diundang untuk
>>> memberi semangat buat teman-temannya. So, let's help him, okay?"
>>>
>>> Tiara (menghentikan tangisnya,): "...iya...maaf ya..."
>>>
>>> Wahita: "That's better! So, kita berikan waktu rekreasi ini untuk
>>> Rama... Lala, kamu yang paling depan ya! Keluarkan seluruh keceriaan
>>> yang kamu punya!
>>> Tiara, nikmati suasana sekitar dan bersantailah, sementara Darth
>>> Aurora yang akan berjaga-jaga kalau ada apa-apa. Biar aku yang tuntun
>>> Rama jalan dan mendaki
>>> gunung ini. Aurora, bisa tolong analisa keadaan sekeliling?"
>>>
>>> Aurora: "Keadaan aman dari gangguan fisik maupun mental. Kondisi area
>>> tidak terlalu sulit untuk dikuasai, hanya saja Rama harus berhati-hati
>>> dengan undak-undakannya,
>>> karena semuanya terbuat dari batu."
>>>
>>> Darth Aurora (mendengus): "...and WHY everytime we have to deal with
>>> security everyone always order ME, ME ALONE!?"
>>>
>>> -> Puncak Gunung Padang, 31 Mei 2008 - 20:30 WIB: Akhirnya, Rama
>>> beserta rombongan sampai juga di puncak gunung dan bergabung dengan
>>> rekan-rekan MP yang
>>> telah sampai lebih dulu dan sudah selesai mendirikan tenda. Setelah
>>> makan dan berbincang-bincang, tibalah saat peserta memperkenalkan
>>> diri.
>>>
>>> Darth Aurora (membusungkan dada): "Hahahahaha, lihat muka dan ekspresi
>>> kagum mereka waktu tahu Rama datang kesini sendiri tanpa dibantu orang
>>> lain. Ya, ayo
>>> puji terus, karena itu memang layak!"
>>>
>>> Wahita: "Jangan jumawa, Darth Aurora. Rama bisa sampai kesini bukan
>>> karena kita saja, tapi karena Tuhan memang memberinya perlindungan dan
>>> orang lain juga
>>> ikut membantunya. Jadi, simpan arogansimu itu, Darth Aurora..."
>>>
>>> Darth Aurora: "..."
>>>
>>> Lala: "Tuh khan? Ribut lagi ribut lagi? Aku kan lagi asyik ngobrol ama
>>> Bu Rachmi, nih! Eh, oops? Wah? Waduh? Gimana neeh!?"
>>>
>>> Aurora: "Kenapa, Lala?"
>>>
>>> Lala: "Mas Opang tuh! Dia minta Rama berdiri dan ngasih motivasi!
>>> Aduh, gawat gawat gawat! Aku ini kan penggembira, jadi nggak bakalan
>>> bisa ngomong serius
>>> tanpa hahahihi di hadapan orang banyak? Yang bisa kan cuma Wahita?
>>> Duh, mana dia lagi tidur? Gimana dong?"
>>>
>>> Rama (status Lala, berusaha bicara serius seperti saat kesadaran
>>> dikendalikan Wahita): "Ya, ehem...selamat malam teman-teman, terima
>>> kasih telah saya diundang...ehem,
>>> telah mengundang saya untuk menghadiri malam yang berbahagia ini..."
>>>
>>> Lala (panik): "Aduuuuhhh!! !??? Gimana donk!?!? Wahita!!! Ayo bangun
>>> dong!!! Aku groggy nih!!! Nggak biasa ngomong serius kayak
>>> kamu...please dong!!! AYO
>>> BANGUUUUUUNNNN! !!!!"
>>>
>>> Wahita (tiba-tiba bangun): "Kamu butuh bantuan, Lala?"
>>>
>>> Lala: "NGGAK!!! Makan aja tuh bolu sebakul! Ya IYA LAA, masa iya DONK?
>>> Ayo gantiin posisiku nih! Tuh kaki Rama udah gemeteran khan?"
>>>
>>> Wahita: "OK...biar aku maju, sekarang kamu istirahat aja..."
>>>
>>> Lala: "Thanks, God! Btw, lap dulu tuh iler sama beleknya!"
>>> -> Puncak Gunung Padang, 1 Juni 2008 - 00:36 WIB: Rama semakin akrab
>>> dengan rekan-rekan MP yang lain. Sambil duduk di atas matras yang
>>> digelar di tengah-tengah
>>> barisan tenda, Rama membaur dengan rekan-rekan MP yang tengah
>>> menikmati suasana malam.
>>>
>>> Rama (status Wahita, melakukan gerakan penyembuhan ke tubuh salah satu
>>> teman): "Hmmm, lepaskan bebanmu... Kalau mau nangis, nangis aja...
>>> Beban pikiranmu
>>> memang harus dirilis nih, supaya kamu plong..."
>>> Teman Wanita (sambil menangis): "Iya...makasih ya..."
>>>
>>> Teman Pria: "Habis itu saya juga mau ya!"
>>>
>>> Rama (status Wahita): "OK!"
>>>
>>> Aurora: "Peringatan! Rama butuh energi tambahan! Mohon segera mengisi
>>> perut dengan makanan!"
>>>
>>> Rama (status Wahita): "Maaf, boleh minta bolu kejunya?"
>>>
>>> Teman Wanita 2: "Oh, iya iya..., ini nih! Rama mau kopi juga?"
>>>
>>> Rama (Wahita mundur, status Lala): "CofeeMix ada nggak? Pokoknya apa
>>> yang ada keluarin aja deh! Mbak, kamu mau nggak keluar bareng aku?"
>>>
>>> Teman Wanita: "Ih apaan seeh!?"
>>> Tiara (makan dan minum): "NYAM NYAM NYAM"
>>>
>>> Aurora: "Tenaga pulih, siap digunakan!"
>>>
>>> Wahita: "OK Lala, ayo mundur. Biar aku tangani teman pria Rama ini.
>>> Hmmm, sepertinya aku butuh tenaga ekstra, karena kumparan energi di
>>> tubuh Rama sudah
>>> menumpuk banyak sekali. Sudah lebih dari lima orang yang harus kita
>>> tangani. Panasnya harus dilepaskan."
>>>
>>> Rama (status Wahita, melepaskan kaus dan singlet): "OK... Wah, gerah
>>> juga ya? Well, daerah kepala...migren. ..penyakit malarindu... "
>>>
>>> -> Puncak Gunung Padang, 1 Juni 2008 - 03:02 WIB: Setelah menggunakan
>>> Wahita dan Tiara untuk melakukan gerakan penyembuhan dan konseling,
>>> Wahita dan Tiara
>>> langsung non aktif. Rama pun merebahkan diri di atas terpal, posisi
>>> terlentang berdesak-desakan dengan teman wanitanya di dalam sleeping
>>> bag.
>>>
>>> Lala (tertawa terpingkal-pingkal) : "Hihihihihi, kok tiba-tiba aja
>>> ngomongin pentil sih? Aku jadi ngebayangin pentilnya Rama,
>>> temen-temennya Rama, dan pentil-pentil
>>> kita sendiri nih! Hahahahaha!"
>>>
>>> Wahita dan Tiara (kecapaian): "Zzz...zzz.. .zzz"
>>>
>>> Aurora (memberi analisa terakhir sebelum ikut shut down): "Tanpa
>>> adanya kontrol Wahita dan membiarkan Lala mendominasi dialog tentang
>>> pentil ini, Rama telah
>>> melewati ambang batas kewarasan sebuah otak manusia... Semoga analisa
>>> ini menjadi bagian yang pentil dan berguna bagi kepentilan orang
>>> banyak."
>>>
>>> -> Puncak Gunung Padang, 1 Juni 2008 - 03:28 WIB: Setelah selesai
>>> bersenda gurau, Rama pun tertidur. Empat karakternya; Wahita, Tiara,
>>> Aurora, dan Lala
>>> pun telah non aktif. Hanya satu kesadaran yang tetap aktif dan membuat
>>> Rama tetap mengetahui keadaan sekelilingnya. Dialah, Darth Aurora...
>>>
>>> Darth Aurora (menggunakan kekuatannya untuk menjangkau makhluk-makhluk
>>> tak kasat mata di sekeliling bumi perkemahan): "Wahai kalian semua,
>>> aku yang bertanggungjawab
>>> atas anak manusia ini. Maka, kuminta ijin kalian untuk menjaga mereka
>>> semua!"
>>>
>>> Darth Aurora (menyelimuti tubuh Rama dengan aura hangat, bicara
>>> sendiri): "Hmph... Sebenarnya aku malas melakukan ini, tapi walau
>>> bagaimanapun, Tuhan telah
>>> memberikan aku tugas sebagai fisik Rama, sebagai pelindung
>>> Rama...jadi, apa boleh buat... Selamat tidur, anak manusia..."
>>>
>>> Wahita (tiba-tiba berdiri di belakang Darth Aurora): "Jadi, kau
>>> mengakuinya juga, sobat?"
>>>
>>> Darth Aurora (kaget): "Sial! Sejak kapan kamu berdiri disitu?"
>>>
>>> Wahita: "Aku hanya pura-pura tidur, begitu pula teman-teman yang lain.
>>> Kau sendiri sadar kalau di alam terbuka seperti ini, Rama butuh
>>> perlindungan ekstra.
>>> Aku dan yang lain tak mungkin membiarkannya begitu saja. Jujur, kami
>>> kaget mendengar pengakuanmu, Darth Aurora... Ternyata kau juga
>>> peduli..."
>>>
>>> Darth Aurora: "Hmph! Itu hanya karena aku telah berjanji pada Tuhan
>>> untuk melindungi Rama, jadi jangan salah sangka!"
>>>
>>> Wahita: "Begitukah, wahai fisik Rama? Kau tak akan pernah bisa
>>> berbohong dari mataku, Darth Aurora. Meski kau adalah fisik Rama yang
>>> juga menyimpan sifat-sifat
>>> negatif Rama, tapi kau tetap menyayanginya dengan sepenuh hati, karena
>>> kau tetap ingin jadi bagian dari kami, dan bila Rama sampai sirna,
>>> maka kami dan
>>> juga kamu akan sirna, iya kan? Tapi aku tahu bukan itu saja motifmu.
>>> Aku tahu bahwa secara sembunyi-sembunyi kamu jugalah yang selalu
>>> melindungi fisik
>>> Rama dari ancaman dan gangguan, dan itu kamu lakukan semata-mata
>>> karena ingin melindungi Rama..."
>>>
>>> Darth Aurora: "Kurasa aku tak bisa mengelak, wahai Wahita, simbol
>>> spiritual diri Rama...namun, biar ini jadi rahasiamu dan Tuhan... Aku
>>> tak mau
>>> siapapun tahu...dan jangan tanya kenapa..."
>>>
>>> Wahita: "Tak masalah..., pentilku jaminannya.. .! So, kupercayakan
>>> Rama beserta pentilnya padamu...aku tidur..."
>>>
>>> Darth Aurora: "..."
>>>
>>> Rama pun tidur pulas dan bermimpi indah, mimpi indah tentang
>>> persahabatannya dengan rekan-rekan MP, yang berubah jadi kenyataan
>>> saat ia terbangun di pagi
>>> hari, hingga ia meninggalkan Gunung Padang, dan semoga saja...hingga
>>> ia menutup mata...
>>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramadity a.com
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 2c.
-
Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
Posted by: "Sisca Lahur" sapijinak2000@yahoo.com sapijinak2000
Wed Aug 12, 2009 8:01 am (PDT)
I....i..iya, ngerti. Trims.
Sapijinak
"Astaga, yang terakhir galak banget". ( sambil lari terbirit-birit )
--- On Wed, 8/12/09, Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com > wrote:
From: Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail.com >
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke Gunung Padang
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Wednesday, August 12, 2009, 9:13 PM
Lala: "Huehehe, ya bayangin kuda lagi senyum donk, masak sapi?"
Tiara: "Aku pernah meraba moncong mulut kuda."
Wahita: "Dengan mempelajari aura aku bisa mendeteksi warna, rupa, dan bentuk."
Aurora: "Meski itu tidak dapat digunakan untuk aktivitas sehari-hari
karena menyedot banyak energi."
Darth Aurora: "Ayo, BERANI PROTES!? BERANI TANYA LAGI!?"
On 8/12/09, Sisca Lahur <sapijinak2000@ yahoo.com> wrote:
> Maaf, pembicaraan agak melenceng.
>
> Rama, mau tanya nih.
>
> Kalau kamu pakai istilah ' senyum nakal ', saya bisa mengerti.
> Tapi, kalau pakai istilah ' senyum kuda ', yang ada dibayangan kamu apa ya ?
> Kan gelap ?
>
> sapijinak
> ( sedang penasaran, bingung dan membayangkan )
>
>
> --- On Wed, 8/12/09, Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail. com> wrote:
>
>
> From: Ramaditya Skywalker <ramavgm@gmail. com>
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke
> Gunung Padang
> To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
> Date: Wednesday, August 12, 2009, 1:49 PM
>
>
>
>
>
>
> Hehehe, Mbak Indar, kan saya cowok, jadi wajar lah kalau seneng
> dikelilingi cewek-cewek! *senyum kuda* Terima kasih juga buat Mas
> Aditya (wah namanya hampir sama nih).
>
> Semangaaattt! !!
>
> On 8/12/09, Satya Aditya <ukasah_aditya@ yahoo.com> wrote:
>>
>> Rama..!!! Hebat tulisanmu, Semangat berkarya ya
>>
>>
>>
>> Salam
>> Ukasah aditya
>> ~Pena Peradaban~
>> "Turn From zero to hero"
>>
>> --- On Tue, 8/11/09, patisayang <patisayang@ yahoo. com> wrote:
>>
>>
>> From: patisayang <patisayang@ yahoo. com>
>> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (Catatan Lima Bidadari) Perjalanan Ke
>> Gunung Padang
>> To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
>> Date: Tuesday, August 11, 2009, 10:12 PM
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Ramaaa! Gile bener bidadari2mu itu. Nano-nano! :)Nyesel br kenal skrg.
>> Btw,
>> u kan cwok, knp g bidadara aja? Gak bs dipakein baju seksi ya? Hehe...Mau
>> kubikinkan teman versiku ngambl dr multiple intelligence gak? Hehe.
>>
>> Salam,
>> Indar
>>
>> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Ramaditya Skywalker
>> <ramavgm@...
>>> wrote
>>>
>>>
>>> (Diambil dari catatan harian Ramaditya, Juni 2008)
>>>
>>
>>>
>>> Darth Aurora (mengumpat): "Dasar brengsek! Mentang-mentang pembicara
>>> itu jadi sponsor, terus seenaknya aja nyerobot sesi bicara Rama? Kalo
>>> ampe telat dan
>>> kemaleman di Sukabumi, apa mereka mau tanggung jawab!?"
>>>
>>> Tiara (mengeluh): "Aduuuuuuhhhh, pelan-pelan dong! Aku kan belum makan
>>> siang?"
>>>
>>> Aurora (memeriksa waktu): "Tiara, menurut perhitunganku, kayaknya
>>> perjalanan ke Sukabumi bakal makan waktu sekitar 4 sampai 5 jam,
>>> selebihnya aku masih
>>> belum tahu berapa lama waktu yang kita perluin untuk sampai ke Gunung
>>> Padang.
>>>
>>> Tiara: "Ya ampyun!!! Kalo kita semua pingsan, gimana dong...? Wahita!!!"
>>>
>>> Wahita (terbang mendekati Tiara): "Jangan khawatir, Tiara. Rama kan
>>> sarapan ketupat sayur dua piring plus Indomie telor kornet semangkok,
>>> dan dia udah minum
>>> Ovaltine, kok? Jadi, kupikir dia masih punya cukup tenaga buat nerusin
>>> perjalanan ke Sukabumi dan mengaktifkan kita semua."
>>>
>>> Aurora (mengkalkulasi) : "Ditambah juga dua kotak snack pagi yang
>>> dikasih panitia seminar...jadi ada sokongan tenaga tambahan..."
>>>
>>> Lala (terbang kesana kemari): "Ayo ayo ayo...AYO AYO AYO!!! Itu dia
>>> busnya, Langsung Jaya jurusan Kampung Rambutan - Sukabumi! Cihuy!!!"
>>>
>>> -> Terminal Kampung Rambutan, 31 Mei 2008 - 13:53 WIB: Akhirnya,
>>> setelah menunggu sekitar 1 jam hingga isi bus penuh, Rama pun naik ke
>>> bus Langsung Jaya
>>> yang akan mengantarnya ke kota Sukabumi.
>>>
>>> Tiara (mengeluh): "Aduuuhhh, panas! Wahita! Emangnya nggak ada bus AC
>>> ya?"
>>>
>>> Wahita: "Aku sudah cek, Tiara, tapi memang cuma bus ekonomi ini yang
>>> ada...nggak ada yang pakai AC."
>>>
>>> Darth Aurora: "Dan penumpang keparat itu seenaknya aja buang angin
>>> tanpa mikir-mikir kita duduk di belakangnya? "
>>>
>>> Aurora (memeriksa peralatannya yang tiba-tiba error): "Pencemaran
>>> udara...terjadi kesalahan fatal pada sistem...perangkat mati total!"
>>>
>>> Lala (menutup hidung): "Hhhh, gimana nggak jadi rusak coba? Wong aroma
>>> buang anginnya aja kombinasi antara ubi ama telor gini nih? Ditambah
>>> lagi Rama lupa
>>> pake deodoran...komplit deh!"
>>>
>>> Wahita: "Aurora, apa peralatanmu masih bisa diperbaiki dengan cadangan
>>> tenaga Rama sekarang? Karena tanpa itu, kita bakal kesulitan nemuin
>>> perkemahan teman-teman
>>> Multiplyers yang mengundang Rama kesana, Apalagi Rama belum pernah ke
>>> Gunung Padang sebelumnya."
>>>
>>> Aurora: "Riskan sekali, Wahita...kecuali, kalau Rama sedikit mengisi
>>> perutnya. Darth Aurora, bisa tolong belikan tahu goreng buat Rama?
>>> Tuh, sama penjual
>>> itu tuh!"
>>>
>>> Darth Aurora: "Seenaknya aja nyuruh!? Aku nggak peduli Rama mau nyasar
>>> kek, mau pingsan kek, terserah! Aku nggak peduli sama perjalanan ini!"
>>>
>>> Lala" "Alaaa, masak seeh!? Siapa tuh yang paling semangat ngepakin
>>> barang habis nerima undangan camping dari teman-teman MP-nya Rama?
>>> Siapa juga tuh yang
>>> dengan semangat 45-nya lari dan gelantungan di angkot demi supaya bisa
>>> cepet sampai ke Gunung Padang?"
>>>
>>> Darth Aurora (mengarahkan pedangnya ke arah Lala): "Say that again.......
>>> .."
>>>
>>> Wahita: "Eh eh eh eh, udah udah! Kok jadi ribut sendiri sih? Ya udah,
>>> biar aku yang beli tahunya."
>>>
>>> Rama (Status Wahita): "Maaf, Mang! Boleh beli tahu gorengnya sebungkus?"
>>>
>>> Penjual Tahu: "Mangga, Jang! Ini sebungkusnya 4 ribu."
>>>
>>> Rama (status Wahita): "4 ribu?"
>>>
>>> Darth Aurora: "Kampret!!! Wahita, minggir!!!"
>>>
>>> Rama (status Darth Aurora): "Mahal banget sih, Mang!? Biasanya
>>> seribuan, kok 4 ribu? Yang bener dong, Mang!"
>>>
>>> Penjual Tahu (agak takut karena suara Rama yang meninggi): "Iya, Jang!
>>> Biasa juga segitu?"
>>>
>>> Wahita: "Pssssst, udah lah! Darth Aurora, biar aku yang ngomong..."
>>>
>>> Rama (status Wahita): "Hmmm...mmm. .., ya udah lah, ini uangnya, Mang."
>>>
>>> Penjual Tahu (menyerahkan tahu, lalu pergi): "Makasih ya, Jang!"
>>>
>>> Darth Aurora (mencengkeram leher Wahita): "Shit! Kenapa kamu sok
>>> berlagak pahlawan dan ngebiarin tukang tahu sialan itu pergi!? Bedebah
>>> itu udah nipu kita!"
>>>
>>> Wahita (melepaskan cengkeraman Darth Aurora dengan sedikit sentilan
>>> aura): "Let it be... Darth Aurora, saat ini Rama sedang dalam
>>> perjalanan jauh dan membutuhkan
>>> banyak tenaga untuk bisa mengaktifkan kita berlima. Kalau kamu nggak
>>> bisa ngendaliin diri dan membuang energi percuma, bisa-bisa Rama
>>> pingsan di jalan.
>>> Please be wise, control yourself..."
>>>
>>> Darth Aurora: "...like hell I will!"
>>>
>>> Wahita: "OK, Tiara...ayo makan... Kamu kan yang dari tadi ngeluh? Ayo
>>> charge ulang tenaga Rama...that' s your job..."
>>>
>>> Tiara: "Yups... NYAM NYAM NYAM!"
>>>
>>> Wahita: "So, how's that, Aurora?"
>>>
>>> Aurora: "Reparasi berhasil...sistem aura Rama dan peralatanku sudah
>>> bekerja normal..."
>>>
>>> Lala: "Masih jauh nggak? Aku udah nggak sabar nih mau ketemu
>>> teman-teman disana! Pasti nyenengin banget deh!"
>>>
>>> Aurora: "Tergantung macet tidaknya jalan kesana. Sekarang laju bus
>>> agak tersendat karena memang sudah macet dari tadi, tapi menurutku
>>> Rama bisa sampai Sukabumi
>>> sebelum gelap. Menurutku, lebih baik kita berlima non aktif untuk
>>> sementara waktu."
>>>
>>> Wahita: "Supaya Rama tertidur ya? Ide bagus. Jadi Rama nggak harus
>>> terus-terusan mengeluarkan tenaga untuk mengaktifkan kita. Tapi, salah
>>> satu dari kita
>>> harus ada yang aktif buat berjaga-jaga, kali kali aja ada SMS atau
>>> telepon dari temannya Rama disana, atau untuk menjaga dari copet dan
>>> orang Jahat. So...?"
>>>
>>> Darth Aurora: "Yeah yeah yeah, I'll do it!"
>>>
>>> Wahita: "Terkadang kamu bisa juga bijaksana ya, sobat?
>>> OK...teman-teman, kita non aktif sekarang!"
>>>
>>> -> Sukabumi, 31 Mei 2008 - 16:48 WIB: Akhirnya, bus yang ditumpangi
>>> Rama memasuki terminal Sukabumi. Setelah turun dari bus, Rama segera
>>> mencari tukang
>>> ojek dan memintanya untuk mengantar sampai ke Gunung Padang.
>>>
>>> Lala (terbang kegirangan): "Asyik!!! Waaahhh!!! Seru banget! Udaranya
>>> sejuk! Pemandangan sekitar juga mempesona!!! Wah, ternyata lebih asyik
>>> menikmati pemandangan
>>> ini dari motor ketimbang dari mobil ya? Jadi nggak rugi nih walaupun
>>> nggak berangkat bareng rombongan! Aurora, bisa zoom out nggak supaya
>>> lebih jelas
>>> ngeliat pemandangannya? "
>>>
>>> Aurora: "Maaf, Lala...tenaga Rama udah nggak mencukupi untuk melakukan
>>> zoom out dan memperluas bidang pandang."
>>>
>>> Lala: "Ah, sayang, ya? Padahal pemandangan gunung di waktu matahari
>>> terbenam gini tuh indah banget."
>>>
>>> Tiara: "Setuju! Walaupun aku agak kedinginan nih, tapi suasananya
>>> romantis!"
>>>
>>> Wahita: "Luar biasa... Jadi ini legenda Situs Megalitik Gunung Padang
>>> yang terkenal itu? Aku bersyukur kepada Tuhan karena telah diberi
>>> kesempatan menyaksikan
>>> karyanya yang menakjubkan ini..."
>>>
>>> Lala (terbang berputar untuk mengamati sekitar): "Eh, lihat! Ada
>>> perkebunan teh juga disini! Lihat juga, tuh! Ada lembah, di bawahnya
>>> ada sawah! Waaah!?"
>>>
>>> Tiara: "Iya! Aku juga suka suasananya.. .remang-remang, dan banyak
>>> kerlipan lampu di sisi gunung... Suara hembusan angin dan satwa
>>> sekitar juga membuat suasana
>>> jadi ... duh, aku jadi terharu..."
>>>
>>> Wahita: "Aurora, apa kau punya pengetahuan seputar Situs Megalitik
>>> Gunung Padang ini?"
>>>
>>> Aurora (membuka perangkat gadgetnya): "Iya. Gunung ini disokong oleh
>>> bebatuan alami yang dibangun dan disusun oleh nenek moyang bangsa
>>> Indonesia sejak ratusan
>>> tahun silam. Nama "Gunung Padang" sendiri diambil karena ukuran tempat
>>> ini yang besar, dan puncak gunungnya bercahaya bila diterpa sinar.
>>> Pemerintah Indonesia
>>> baru meresmikan tempat ini tahun 1982, dan sejak itu, tempat yang juga
>>> menjadi sarana ziarah dan pemujaan ini banyak dikunjungi orang.
>>> Presiden Susilo
>>> Bambang Yudhoyono bahkan pernah kesini juga..."
>>>
>>> Wahita: "Maha besar Tuhan yang telah melukis tempat ini..."
>>>
>>> Lala: "Ngomong-ngomong mana nih Darth Aurora? Kok nggak kedengeran
>>> suaranya?"
>>>
>>> Darth Aurora (mabuk gunung): "..."
>>>
>>> -> Gunung Padang, 31 Mei 2008 - 18:40 WIB: Akhirnya, setelah lebih
>>> dari 1 jam berkendara di atas ojek, Rama tiba juga di tempat tujuan
>>> dan langsung disambut
>>> Mas Opang, rekan MP yang mengundangnya. Lalu, Mas Opang membawa Rama
>>> masuk ke rumah penduduk yang bertindak selaku kuncen, lalu
>>> memperkenalkannya dengan
>>> teman-teman yang lain.
>>>
>>> Lala: "Wah, bocor-bocor tuh temennya Rama! Apalagi yang namanya Yeyen,
>>> seru banget orangnya! Itu Rika, si Chatfly ya? Cool as always!"
>>>
>>> Aurora: "Iya..., kamu masih ingat ya, Lala? Beberapa di antara mereka
>>> kan sudah pernah ketemuan sebelumnya, jadi ... lho, Tiara? Kamu
>>> kenapa?"
>>>
>>> Tiara (meneteskan air mata, lalu mulai terisak): "..."
>>>
>>> Lala (kaget): "Tiara? Tiara!? Ih, kamu kenapa? Kok tiba-tiba aja nangis?"
>>>
>>> Tiara (terisak): "Oh, tidak..., ya Tuhan... Wahita...tolong hentikan
>>> mendeteksi isi kepalanya... aku...aku tak sanggup menyaksikan dan
>>> merasakan kesedihannya. ..
>>> Wahita, kumohon..."
>>>
>>> Wahita (menghentikan proses deteksi dan penyaluran energi ke tubuh
>>> teman baru Rama): "Jadi kamu juga merasakannya ya, Tiara? Maafkan
>>> aku...aku tak sengaja
>>> menemukan kesedihan dan penderitaan dalam kepala wanita ini saat
>>> melakukan pemijatan... "
>>>
>>> Tiara (mulai histeris): "Aku mohon berhenti, Wahita...! Please...!"
>>>
>>> Wahita (terbang menghampiri Tiara dan menenangkannya dengan mengelus
>>> rambut Tiara): "Tenanglah, Tiara... Sebagai sisi emosional dari Rama
>>> yang paling peka
>>> terhadap rasa, kamu seharusnya tidak terlalu membandingkannya dengan
>>> keadaan diri Rama. Iya, memang benar bahwa penderitaan dan kesedihan
>>> dalam kepala
>>> teman wanita Rama itu sangat berat, tapi..."
>>>
>>> Tiara (histeris, memotong ucapan Wahita): "Tapi trauma yang dialami
>>> wanita itu mengingatkanku pada kisah sedih itu! Oh, Tuhan! Aku tak mau
>>> Rama mengalaminya
>>> lagi...mengalami hal yang sama...!"
>>>
>>> Wahita (merangkul Tiara): "Dengar dulu kataku... Tiara, ini sudah
>>> menjadi tugas Rama untuk membantu siapa saja, termasuk melegakan hati
>>> teman-temannya dari
>>> beban apapun yang dirasakan. Jadi, kita akan sering sekali menjumpai
>>> hal semacam ini. Jadi, kumohon kamu bisa mengontrol emosimu, karena
>>> ini bukan beban
>>> buat Rama dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kita. So,
>>> wipe your tears dry... Kasihan tuh Lala main main sendiri. Jangan
>>> sampai kepekaanmu
>>> mengubah ekspresi muka Rama jadi sedih... Ingat, dia diundang untuk
>>> memberi semangat buat teman-temannya. So, let's help him, okay?"
>>>
>>> Tiara (menghentikan tangisnya,): "...iya...maaf ya..."
>>>
>>> Wahita: "That's better! So, kita berikan waktu rekreasi ini untuk
>>> Rama... Lala, kamu yang paling depan ya! Keluarkan seluruh keceriaan
>>> yang kamu punya!
>>> Tiara, nikmati suasana sekitar dan bersantailah, sementara Darth
>>> Aurora yang akan berjaga-jaga kalau ada apa-apa. Biar aku yang tuntun
>>> Rama jalan dan mendaki
>>> gunung ini. Aurora, bisa tolong analisa keadaan sekeliling?"
>>>
>>> Aurora: "Keadaan aman dari gangguan fisik maupun mental. Kondisi area
>>> tidak terlalu sulit untuk dikuasai, hanya saja Rama harus berhati-hati
>>> dengan undak-undakannya,
>>> karena semuanya terbuat dari batu."
>>>
>>> Darth Aurora (mendengus): "...and WHY everytime we have to deal with
>>> security everyone always order ME, ME ALONE!?"
>>>
>>> -> Puncak Gunung Padang, 31 Mei 2008 - 20:30 WIB: Akhirnya, Rama
>>> beserta rombongan sampai juga di puncak gunung dan bergabung dengan
>>> rekan-rekan MP yang
>>> telah sampai lebih dulu dan sudah selesai mendirikan tenda. Setelah
>>> makan dan berbincang-bincang, tibalah saat peserta memperkenalkan
>>> diri.
>>>
>>> Darth Aurora (membusungkan dada): "Hahahahaha, lihat muka dan ekspresi
>>> kagum mereka waktu tahu Rama datang kesini sendiri tanpa dibantu orang
>>> lain. Ya, ayo
>>> puji terus, karena itu memang layak!"
>>>
>>> Wahita: "Jangan jumawa, Darth Aurora. Rama bisa sampai kesini bukan
>>> karena kita saja, tapi karena Tuhan memang memberinya perlindungan dan
>>> orang lain juga
>>> ikut membantunya. Jadi, simpan arogansimu itu, Darth Aurora..."
>>>
>>> Darth Aurora: "..."
>>>
>>> Lala: "Tuh khan? Ribut lagi ribut lagi? Aku kan lagi asyik ngobrol ama
>>> Bu Rachmi, nih! Eh, oops? Wah? Waduh? Gimana neeh!?"
>>>
>>> Aurora: "Kenapa, Lala?"
>>>
>>> Lala: "Mas Opang tuh! Dia minta Rama berdiri dan ngasih motivasi!
>>> Aduh, gawat gawat gawat! Aku ini kan penggembira, jadi nggak bakalan
>>> bisa ngomong serius
>>> tanpa hahahihi di hadapan orang banyak? Yang bisa kan cuma Wahita?
>>> Duh, mana dia lagi tidur? Gimana dong?"
>>>
>>> Rama (status Lala, berusaha bicara serius seperti saat kesadaran
>>> dikendalikan Wahita): "Ya, ehem...selamat malam teman-teman, terima
>>> kasih telah saya diundang...ehem,
>>> telah mengundang saya untuk menghadiri malam yang berbahagia ini..."
>>>
>>> Lala (panik): "Aduuuuhhh!! !??? Gimana donk!?!? Wahita!!! Ayo bangun
>>> dong!!! Aku groggy nih!!! Nggak biasa ngomong serius kayak
>>> kamu...please dong!!! AYO
>>> BANGUUUUUUNNNN! !!!!"
>>>
>>> Wahita (tiba-tiba bangun): "Kamu butuh bantuan, Lala?"
>>>
>>> Lala: "NGGAK!!! Makan aja tuh bolu sebakul! Ya IYA LAA, masa iya DONK?
>>> Ayo gantiin posisiku nih! Tuh kaki Rama udah gemeteran khan?"
>>>
>>> Wahita: "OK...biar aku maju, sekarang kamu istirahat aja..."
>>>
>>> Lala: "Thanks, God! Btw, lap dulu tuh iler sama beleknya!"
>>> -> Puncak Gunung Padang, 1 Juni 2008 - 00:36 WIB: Rama semakin akrab
>>> dengan rekan-rekan MP yang lain. Sambil duduk di atas matras yang
>>> digelar di tengah-tengah
>>> barisan tenda, Rama membaur dengan rekan-rekan MP yang tengah
>>> menikmati suasana malam.
>>>
>>> Rama (status Wahita, melakukan gerakan penyembuhan ke tubuh salah satu
>>> teman): "Hmmm, lepaskan bebanmu... Kalau mau nangis, nangis aja...
>>> Beban pikiranmu
>>> memang harus dirilis nih, supaya kamu plong..."
>>> Teman Wanita (sambil menangis): "Iya...makasih ya..."
>>>
>>> Teman Pria: "Habis itu saya juga mau ya!"
>>>
>>> Rama (status Wahita): "OK!"
>>>
>>> Aurora: "Peringatan! Rama butuh energi tambahan! Mohon segera mengisi
>>> perut dengan makanan!"
>>>
>>> Rama (status Wahita): "Maaf, boleh minta bolu kejunya?"
>>>
>>> Teman Wanita 2: "Oh, iya iya..., ini nih! Rama mau kopi juga?"
>>>
>>> Rama (Wahita mundur, status Lala): "CofeeMix ada nggak? Pokoknya apa
>>> yang ada keluarin aja deh! Mbak, kamu mau nggak keluar bareng aku?"
>>>
>>> Teman Wanita: "Ih apaan seeh!?"
>>> Tiara (makan dan minum): "NYAM NYAM NYAM"
>>>
>>> Aurora: "Tenaga pulih, siap digunakan!"
>>>
>>> Wahita: "OK Lala, ayo mundur. Biar aku tangani teman pria Rama ini.
>>> Hmmm, sepertinya aku butuh tenaga ekstra, karena kumparan energi di
>>> tubuh Rama sudah
>>> menumpuk banyak sekali. Sudah lebih dari lima orang yang harus kita
>>> tangani. Panasnya harus dilepaskan."
>>>
>>> Rama (status Wahita, melepaskan kaus dan singlet): "OK... Wah, gerah
>>> juga ya? Well, daerah kepala...migren. ..penyakit malarindu... "
>>>
>>> -> Puncak Gunung Padang, 1 Juni 2008 - 03:02 WIB: Setelah menggunakan
>>> Wahita dan Tiara untuk melakukan gerakan penyembuhan dan konseling,
>>> Wahita dan Tiara
>>> langsung non aktif. Rama pun merebahkan diri di atas terpal, posisi
>>> terlentang berdesak-desakan dengan teman wanitanya di dalam sleeping
>>> bag.
>>>
>>> Lala (tertawa terpingkal-pingkal) : "Hihihihihi, kok tiba-tiba aja
>>> ngomongin pentil sih? Aku jadi ngebayangin pentilnya Rama,
>>> temen-temennya Rama, dan pentil-pentil
>>> kita sendiri nih! Hahahahaha!"
>>>
>>> Wahita dan Tiara (kecapaian): "Zzz...zzz.. .zzz"
>>>
>>> Aurora (memberi analisa terakhir sebelum ikut shut down): "Tanpa
>>> adanya kontrol Wahita dan membiarkan Lala mendominasi dialog tentang
>>> pentil ini, Rama telah
>>> melewati ambang batas kewarasan sebuah otak manusia... Semoga analisa
>>> ini menjadi bagian yang pentil dan berguna bagi kepentilan orang
>>> banyak."
>>>
>>> -> Puncak Gunung Padang, 1 Juni 2008 - 03:28 WIB: Setelah selesai
>>> bersenda gurau, Rama pun tertidur. Empat karakternya; Wahita, Tiara,
>>> Aurora, dan Lala
>>> pun telah non aktif. Hanya satu kesadaran yang tetap aktif dan membuat
>>> Rama tetap mengetahui keadaan sekelilingnya. Dialah, Darth Aurora...
>>>
>>> Darth Aurora (menggunakan kekuatannya untuk menjangkau makhluk-makhluk
>>> tak kasat mata di sekeliling bumi perkemahan): "Wahai kalian semua,
>>> aku yang bertanggungjawab
>>> atas anak manusia ini. Maka, kuminta ijin kalian untuk menjaga mereka
>>> semua!"
>>>
>>> Darth Aurora (menyelimuti tubuh Rama dengan aura hangat, bicara
>>> sendiri): "Hmph... Sebenarnya aku malas melakukan ini, tapi walau
>>> bagaimanapun, Tuhan telah
>>> memberikan aku tugas sebagai fisik Rama, sebagai pelindung
>>> Rama...jadi, apa boleh buat... Selamat tidur, anak manusia..."
>>>
>>> Wahita (tiba-tiba berdiri di belakang Darth Aurora): "Jadi, kau
>>> mengakuinya juga, sobat?"
>>>
>>> Darth Aurora (kaget): "Sial! Sejak kapan kamu berdiri disitu?"
>>>
>>> Wahita: "Aku hanya pura-pura tidur, begitu pula teman-teman yang lain.
>>> Kau sendiri sadar kalau di alam terbuka seperti ini, Rama butuh
>>> perlindungan ekstra.
>>> Aku dan yang lain tak mungkin membiarkannya begitu saja. Jujur, kami
>>> kaget mendengar pengakuanmu, Darth Aurora... Ternyata kau juga
>>> peduli..."
>>>
>>> Darth Aurora: "Hmph! Itu hanya karena aku telah berjanji pada Tuhan
>>> untuk melindungi Rama, jadi jangan salah sangka!"
>>>
>>> Wahita: "Begitukah, wahai fisik Rama? Kau tak akan pernah bisa
>>> berbohong dari mataku, Darth Aurora. Meski kau adalah fisik Rama yang
>>> juga menyimpan sifat-sifat
>>> negatif Rama, tapi kau tetap menyayanginya dengan sepenuh hati, karena
>>> kau tetap ingin jadi bagian dari kami, dan bila Rama sampai sirna,
>>> maka kami dan
>>> juga kamu akan sirna, iya kan? Tapi aku tahu bukan itu saja motifmu.
>>> Aku tahu bahwa secara sembunyi-sembunyi kamu jugalah yang selalu
>>> melindungi fisik
>>> Rama dari ancaman dan gangguan, dan itu kamu lakukan semata-mata
>>> karena ingin melindungi Rama..."
>>>
>>> Darth Aurora: "Kurasa aku tak bisa mengelak, wahai Wahita, simbol
>>> spiritual diri Rama...namun, biar ini jadi rahasiamu dan Tuhan... Aku
>>> tak mau
>>> siapapun tahu...dan jangan tanya kenapa..."
>>>
>>> Wahita: "Tak masalah..., pentilku jaminannya.. .! So, kupercayakan
>>> Rama beserta pentilnya padamu...aku tidur..."
>>>
>>> Darth Aurora: "..."
>>>
>>> Rama pun tidur pulas dan bermimpi indah, mimpi indah tentang
>>> persahabatannya dengan rekan-rekan MP, yang berubah jadi kenyataan
>>> saat ia terbangun di pagi
>>> hari, hingga ia meninggalkan Gunung Padang, dan semoga saja...hingga
>>> ia menutup mata...
>>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramadity a.com
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramadity a.com
- 3a.
-
(Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Wed Aug 12, 2009 4:11 pm (PDT)
Multiply, 15 Desember 2008
Setelah sekian lama hiatus alias tidak menggubah musik sama sekali,
akhirnya tiga karya musik terbaruku selesai hari ini! Tiga musik ini
menjadi sebuah
album mini yang kuberi judul "Simfoni Angkasa." Mengapa demikian?
Karena tema dari ketiga musik ini adalah tentang angkasa dan digubah
dalam bentuk gaya
musik orkestra.
Ada pun inspirasi tiga musik ini datang dari komposer musik film Star
Wars, John Williams, dan komposer musik game yang terkenal dengan gaya
musik sinematisnya,
Yasunori Mitsuda. Aku juga menambahkan beberapa alat musik marching
band untuk mempermegah atmosfer tiga musik ini.
Untuk mendengarkan, silahkan download melalui link di bawah ini.
Disarankan untuk menggunakan speaker yang dilengkapi dengan subwoofer
agar seluruh instrumentasi
dapat dinikmati dengan sempurna.
Selamat menikmati...!
PERHATIAN: Seluruh musik yang ada di halaman ini bebas
didistribusikan. Dilarang keras memperjual belikan karya-karya ini,
dan hak cipta menjadi milik
sepenuhnya dari Eko Ramaditya Adikara.
--------------------
Track 01: Terbanglah Bidadariku
http://www.fileden.com/files/ 2008/6/4/ 1945085/ramadity a_-_01_terbangla h_bidadariku. mp3
Lagu ini sebenarnya sudah lama selesai dan pernah dinaikkan di
Multiply, namun kali ini lebih sempurna dan telah dipoles dengan efek
suara seperlunya.
Setelah lagu ini selesai kugubah, yang terjadi selanjutnya adalah aku
tertidur selama kurang lebih 10 jam. Ya, karena waktu yang aku
habiskan untuk
membuat lagu ini (32 jam non-stop) benar-benar menguras tenaga. aku
hanya istirahat untuk melakukan rutinitas, selebihnya tancap gas!
Sudah sejak lama
aku ingin mewujudkan imajinasiku; bidadari terbang di angkasa yang
indah, pemandangan di sekelilingnya terlihat megah dan mempesona
(langit dan bumi terlihat seluruhnya). Untuk itu, aku mewujudkan
imajinasi itu dalam bentuk musik orkestra.
Track 02: Senandung Angkasa
http://www.fileden.com/files/ 2008/6/4/ 1945085/ramadity a_-_02_senandung _angkasa. mp3
Imajinasi lagu ini mengambil latar belakang matahari terbit,di mana
aku berdiri tenang di sebuah padang rumput hijau yang memantulkan
cahaya surya. Ketika
angin berhembus, aku melompat dan melayang di ketinggian yang cukup
untuk melihat seluruh isi bumi di bawahku dan langit di atasku. Aku
melayang diam,
menikmati ciptaan Tuhan yang begitu menakjubkan dan luar biasa,
sementara hembusan angin pagi dan belaian sinar mentari mendekapku,
ditimpali kicau burung
yang seakan mengerti betapa indahnya suasana yang tengah kurasakan.
Track 03: Menuju Kaki Langit
http://www.fileden.com/files/ 2008/6/4/ 1945085/ramadity a_-_03_menuju_ kaki_langit. mp3
Aku berdiri diam, memusatkan perhatianku pada langit di atasku, pada
atap alam ciptaan Tuhan yang luar biasa menakjubkan. Ya, karena detik
berikutnya aku
segera akan bersatu dengan ciptaan Tuhan tersebut, mengangkasa dan
melesat secepat kilat. Saat berikutnya, aku mulai berlari, makin lama
makin cepat, hingga
tubuhku berubah menjadi transparan dan semakin lama semakin
transparan. Bukan, bukan menghilang, namun tubuh yang tengah berpendar
itu mulai memisahkan
diri dan membentuk lima sosok, yang tak lain adalah lima bidadariku.
Setelah berlari cukup kencang, kelima tubuh bidadari itu pun
mengangkasa, semakin
cepat dan semakin tinggi. Di bawah mereka, tampak gunung, hutan,
sawah, dan kebun yang menghijau berpadu dengan warna cokelat
kekuningan. Laut tampak biru
keperakan tertimpa cahaya matahari, persis seperti sebuah cermin
raksasa yang digelar di atas bumi. Sementara itu, sang surya bersinar
terang, menyinari
birunya langit dan putihnya awan. Di antara gumpalan mega bak kapas
putih, lima bidadari melesat...hingga akhirnya menghilang di kaki
langit, tempat salah
satu istana Tuhan berada...
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
Multiply, 15 Desember 2008
Setelah sekian lama hiatus alias tidak menggubah musik sama sekali,
akhirnya tiga karya musik terbaruku selesai hari ini! Tiga musik ini
menjadi sebuah
album mini yang kuberi judul "Simfoni Angkasa." Mengapa demikian?
Karena tema dari ketiga musik ini adalah tentang angkasa dan digubah
dalam bentuk gaya
musik orkestra.
Ada pun inspirasi tiga musik ini datang dari komposer musik film Star
Wars, John Williams, dan komposer musik game yang terkenal dengan gaya
musik sinematisnya,
Yasunori Mitsuda. Aku juga menambahkan beberapa alat musik marching
band untuk mempermegah atmosfer tiga musik ini.
Untuk mendengarkan, silahkan download melalui link di bawah ini.
Disarankan untuk menggunakan speaker yang dilengkapi dengan subwoofer
agar seluruh instrumentasi
dapat dinikmati dengan sempurna.
Selamat menikmati...!
PERHATIAN: Seluruh musik yang ada di halaman ini bebas
didistribusikan. Dilarang keras memperjual belikan karya-karya ini,
dan hak cipta menjadi milik
sepenuhnya dari Eko Ramaditya Adikara.
--------------------
Track 01: Terbanglah Bidadariku
http://www.fileden.com/files/ 2008/6/4/ 1945085/ramadity a_-_01_terbangla h_bidadariku. mp3
Lagu ini sebenarnya sudah lama selesai dan pernah dinaikkan di
Multiply, namun kali ini lebih sempurna dan telah dipoles dengan efek
suara seperlunya.
Setelah lagu ini selesai kugubah, yang terjadi selanjutnya adalah aku
tertidur selama kurang lebih 10 jam. Ya, karena waktu yang aku
habiskan untuk
membuat lagu ini (32 jam non-stop) benar-benar menguras tenaga. aku
hanya istirahat untuk melakukan rutinitas, selebihnya tancap gas!
Sudah sejak lama
aku ingin mewujudkan imajinasiku; bidadari terbang di angkasa yang
indah, pemandangan di sekelilingnya terlihat megah dan mempesona
(langit dan bumi terlihat seluruhnya). Untuk itu, aku mewujudkan
imajinasi itu dalam bentuk musik orkestra.
Track 02: Senandung Angkasa
http://www.fileden.com/files/ 2008/6/4/ 1945085/ramadity a_-_02_senandung _angkasa. mp3
Imajinasi lagu ini mengambil latar belakang matahari terbit,di mana
aku berdiri tenang di sebuah padang rumput hijau yang memantulkan
cahaya surya. Ketika
angin berhembus, aku melompat dan melayang di ketinggian yang cukup
untuk melihat seluruh isi bumi di bawahku dan langit di atasku. Aku
melayang diam,
menikmati ciptaan Tuhan yang begitu menakjubkan dan luar biasa,
sementara hembusan angin pagi dan belaian sinar mentari mendekapku,
ditimpali kicau burung
yang seakan mengerti betapa indahnya suasana yang tengah kurasakan.
Track 03: Menuju Kaki Langit
http://www.fileden.com/files/ 2008/6/4/ 1945085/ramadity a_-_03_menuju_ kaki_langit. mp3
Aku berdiri diam, memusatkan perhatianku pada langit di atasku, pada
atap alam ciptaan Tuhan yang luar biasa menakjubkan. Ya, karena detik
berikutnya aku
segera akan bersatu dengan ciptaan Tuhan tersebut, mengangkasa dan
melesat secepat kilat. Saat berikutnya, aku mulai berlari, makin lama
makin cepat, hingga
tubuhku berubah menjadi transparan dan semakin lama semakin
transparan. Bukan, bukan menghilang, namun tubuh yang tengah berpendar
itu mulai memisahkan
diri dan membentuk lima sosok, yang tak lain adalah lima bidadariku.
Setelah berlari cukup kencang, kelima tubuh bidadari itu pun
mengangkasa, semakin
cepat dan semakin tinggi. Di bawah mereka, tampak gunung, hutan,
sawah, dan kebun yang menghijau berpadu dengan warna cokelat
kekuningan. Laut tampak biru
keperakan tertimpa cahaya matahari, persis seperti sebuah cermin
raksasa yang digelar di atas bumi. Sementara itu, sang surya bersinar
terang, menyinari
birunya langit dan putihnya awan. Di antara gumpalan mega bak kapas
putih, lima bidadari melesat...hingga akhirnya menghilang di kaki
langit, tempat salah
satu istana Tuhan berada...
- 3b.
-
Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Wed Aug 12, 2009 7:54 pm (PDT)
Tadinya saya kira saya suka sama musik pertama, Terbanglah bidadariku
terasa banget imajinasi pada ke-5 bidadarinya mas Rama..
eeh ternyata saya suka sama musik kedua "Senandung Angkasa" kayaknya gw banget gitu loh. Pas banget introducingnya berdentang di hati *tsaaah*.
Lalu pas saya dengar musik ke-3, lebih surprise lagi,ada sentuhan etnik nan ritmis didalamnya *halah.. sok tau banget aku*
heuheuheu, tapi dari ke-3nya, saya suka yang ke-2, Mas Rama. ya itu tadi, GW banget :D
DANI
---
In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Skywalker <ramavgm@...com > wrote:
>
> Multiply, 15 Desember 2008
>
> Setelah sekian lama hiatus alias tidak menggubah musik sama sekali,
> akhirnya tiga karya musik terbaruku selesai hari ini! Tiga musik ini
> menjadi sebuah
> album mini yang kuberi judul "Simfoni Angkasa." Mengapa demikian?
> Karena tema dari ketiga musik ini adalah tentang angkasa dan digubah
> dalam bentuk gaya
> musik orkestra.
- 3c.
-
Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Wed Aug 12, 2009 8:02 pm (PDT)
Yups, Kang Dani. Yang kedua memang lebih kalem, sepertinya Kang Dani
sedang mendambakan kedamaian ya? Cocok tuh Mas!
On 8/13/09, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com > wrote:
> Tadinya saya kira saya suka sama musik pertama, Terbanglah bidadariku
> terasa banget imajinasi pada ke-5 bidadarinya mas Rama..
> eeh ternyata saya suka sama musik kedua "Senandung Angkasa" kayaknya gw
> banget gitu loh. Pas banget introducingnya berdentang di hati *tsaaah*.
> Lalu pas saya dengar musik ke-3, lebih surprise lagi,ada sentuhan etnik nan
> ritmis didalamnya *halah.. sok tau banget aku*
>
> heuheuheu, tapi dari ke-3nya, saya suka yang ke-2, Mas Rama. ya itu tadi, GW
> banget :D
>
> DANI
>
>
> ---
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Skywalker <ramavgm@...com >
> wrote:
>>
>> Multiply, 15 Desember 2008
>>
>> Setelah sekian lama hiatus alias tidak menggubah musik sama sekali,
>> akhirnya tiga karya musik terbaruku selesai hari ini! Tiga musik ini
>> menjadi sebuah
>> album mini yang kuberi judul "Simfoni Angkasa." Mengapa demikian?
>> Karena tema dari ketiga musik ini adalah tentang angkasa dan digubah
>> dalam bentuk gaya
>> musik orkestra.
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 3d.
-
Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack
Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Wed Aug 12, 2009 8:15 pm (PDT)
Kang Mas Rama (kan sundanese)... Musik SUPER yang bisa menemani kerja nih...
Jika album sebelumnya (lima bidadari) lebih enak digunakan untuk menjelang
tidur... gelombang alfanya membuat otak semakin tenang dan ketika bangun
akan membuat fikiran lebih fresh.
Untuk album ini, saya lebih cenderung digunakan untuk pengiring kerja karena
otak distimulasi untuk fokus (gelombang beta)... Terima kasih banyak kang
mas Rama...
Terus berkarya...
--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. PHH Musthofa no.39
Surapati Core Blok K-7 Bandung
Ph: (+6222) 8724 1434
Fax: (+6222) 8724 1435
- 3e.
-
Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Wed Aug 12, 2009 8:18 pm (PDT)
Iya nih, saya sedang merindukan kedamaian
yang telah lama hilang, semuanya terasa
gaduh dengan semua yang terjadih. Saya ingin
semuanya damai seperti diangkasa sanah.Heuheuheu
Mas Rama, kira2 memungkinkan ga sih musik2
hasil composingmu (apa sih istilahnya?)diberi
lirik, biar bisa dinyanyikan gituh? kalo bisa
saya mau dong jadi vokalisnyah *ahiiks..*
Nuhun,
Dani
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Skywalker <ramavgm@...com > wrote:
>
> Yups, Kang Dani. Yang kedua memang lebih kalem, sepertinya Kang Dani
> sedang mendambakan kedamaian ya? Cocok tuh Mas!
- 3f.
-
Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Wed Aug 12, 2009 8:23 pm (PDT)
Kang Hadian, mulai sekarang, mau ga saya kasih amanah?
untuk mengumpulkan musik2 yang ditebarkan oleh, Mas Rama
di SK, kapan2, dijadikan 1 album dalam 1 cd dan jadi marcing band
eh jadi marchendise buat sahabat SK, kan kata mas Rama boleh
didistribusikan sesuka hati, tapi tidak untuk diperjual belikan.
Ngono tho, Mas Rama?
Dani
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Hadian Febrianto <hadianf@...com > wrote:
>
> Kang Mas Rama (kan sundanese)... Musik SUPER yang bisa menemani kerja nih...
> Jika album sebelumnya (lima bidadari) lebih enak digunakan untuk menjelang
> tidur... gelombang alfanya membuat otak semakin tenang dan ketika bangun akan membuat fikiran lebih fresh.
- 3g.
-
Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Wed Aug 12, 2009 8:26 pm (PDT)
Hehehe, saya orang Madura lho, Mas Hadian!
Wah, ketahuan juga rahasia saya nih! Memang gelombang alfa dan beta
itu paling pas distimulasi pada saat yang tepat. Media musik orkestra
yang punya kerumitan pola tata lagu merupakan salah satu media yang
paling efektif untuk menstimulasi gelombang otak tersebut.
On 8/13/09, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com > wrote:
> Iya nih, saya sedang merindukan kedamaian
> yang telah lama hilang, semuanya terasa
> gaduh dengan semua yang terjadih. Saya ingin
> semuanya damai seperti diangkasa sanah.Heuheuheu
>
> Mas Rama, kira2 memungkinkan ga sih musik2
> hasil composingmu (apa sih istilahnya?)diberi
> lirik, biar bisa dinyanyikan gituh? kalo bisa
> saya mau dong jadi vokalisnyah *ahiiks..*
>
> Nuhun,
>
> Dani
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Skywalker <ramavgm@...com >
> wrote:
>>
>> Yups, Kang Dani. Yang kedua memang lebih kalem, sepertinya Kang Dani
>> sedang mendambakan kedamaian ya? Cocok tuh Mas!
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 3h.
-
Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack
Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Wed Aug 12, 2009 8:26 pm (PDT)
sudah kok... semua musik karya anak SK ada semua di sayah... kecuali yang
belum dirilis di milis.
hatur tengkiyu...
--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. PHH Musthofa no.39
Surapati Core Blok K-7 Bandung
Ph: (+6222) 8724 1434
Fax: (+6222) 8724 1435
- 3i.
-
Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Wed Aug 12, 2009 8:40 pm (PDT)
Iyo, Kang Dani! Tapi kasihan Kang Hadian tuh, kasih dana buat beli CD
kosong donk!
On 8/13/09, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com > wrote:
> sudah kok... semua musik karya anak SK ada semua di sayah... kecuali yang
> belum dirilis di milis.
>
> hatur tengkiyu...
>
>
>
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. PHH Musthofa no.39
> Surapati Core Blok K-7 Bandung
> Ph: (+6222) 8724 1434
> Fax: (+6222) 8724 1435
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 3j.
-
Re: (Ruang Musik) Simfoni Angkasa Original Soundtrack
Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com anty_th
Wed Aug 12, 2009 11:06 pm (PDT)
> Iyo, Kang Dani! Tapi kasihan Kang Hadian tuh, kasih dana buat beli CD
> kosong donk!
>
..................... ......... .
Babeh mah klo sekedar CD kosong ngga akan nagih mas
iya kan be :P
apalagi ngirim ke medan
jadi hadiah ultah buat anty kan beh
wkwkwk
salam
anty
- 4a.
-
Re: (Undangan) Sharing Motivasi: Breaking the Limits - Break Your Bo
Posted by: "Diah Utami" batikmania@yahoo.com batikmania
Wed Aug 12, 2009 6:10 pm (PDT)
Iiih... acaranya di Bali. Pengen ikutan, tapi kejauhan buat saya, mas Rama. Tapi saya yakin, kalau nanti ada acara serupa di Bandung, insya Allah saya berkesempatan untuk berpartisipasi (mudah-mudahan ada rezeki. Amiin)
btw, buku Blind Power-nya saya cari di beberapa toko buku, kok belum nemu ya. Pasar buku sih... yang cukup lengkap di Bandung. Saya suka beli buku di sana, soalnya pake diskon & bonus dikasih sampul plastik. Keuntungannya buat penjual buku yang tidak bermodal besar di sana ya. Tapi sudah berapa kali coba, belum nemu juga. Masa sih harus ke toko buku besar (yang pajaknya buat orang-orang kaya juga...:()
Atau... nunggu langsung dari mas Rama kali ya. Hehe... (ngarep dot com)
Wassalaam
Diah Utami
- 4b.
-
Re: (Undangan) Sharing Motivasi: Breaking the Limits - Break Your Bo
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Wed Aug 12, 2009 6:38 pm (PDT)
Mbak Diah, Insya Allah tanggal 19 Agustus ini saya ke TELKOM Bandung
(Geger Kalong), mau datang?
Breaking the Limits sudah pernah digelar di Bandung bulan Marret lalu, Mbak.
Hmmm, soal buku, alhamdulillah sudah sold out untuk cetakan kedua
(bulan ini genap setahun beredar). Ini sedang proses cetak lagi. Kalau
Mbak Diah mau bisa saya kirimkan. Atau mau format PDF?
Salam hangat,
On 8/12/09, Diah Utami <batikmania@yahoo.com > wrote:
> Iiih... acaranya di Bali. Pengen ikutan, tapi kejauhan buat saya, mas Rama.
> Tapi saya yakin, kalau nanti ada acara serupa di Bandung, insya Allah saya
> berkesempatan untuk berpartisipasi (mudah-mudahan ada rezeki. Amiin)
> btw, buku Blind Power-nya saya cari di beberapa toko buku, kok belum nemu
> ya. Pasar buku sih... yang cukup lengkap di Bandung. Saya suka beli buku di
> sana, soalnya pake diskon & bonus dikasih sampul plastik. Keuntungannya buat
> penjual buku yang tidak bermodal besar di sana ya. Tapi sudah berapa kali
> coba, belum nemu juga. Masa sih harus ke toko buku besar (yang pajaknya buat
> orang-orang kaya juga...:()
> Atau... nunggu langsung dari mas Rama kali ya. Hehe... (ngarep dot com)
> Wassalaam
>
> Diah Utami
>
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 4c.
-
Re: (Undangan) Sharing Motivasi: Breaking the Limits - Break Your Bo
Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com anty_th
Wed Aug 12, 2009 11:00 pm (PDT)
Mau donk format PDF nya .....
ditunggu ya mas, ke email juga boleh ^_^
best regards
salam
anty
- 5.
-
Fw: [wordsmartcenter] Undangan Launching buku Achi TM - pembicara Ra
Posted by: "Neng Fatimah" f.neng@yahoo.com f.neng
Wed Aug 12, 2009 6:12 pm (PDT)
--- On Wed, 8/12/09, Neng Fatimah <f.neng@yahoo.com > wrote:
From: Neng Fatimah <f.neng@yahoo.com >
Subject: [wordsmartcenter] Undangan Launching buku Achi TM - pembicara Raditya Dika (si KambingJantan)
To: wordsmartcenter@yahoogroups. com
Date: Wednesday, August 12, 2009, 2:38 PM
Achi TM
penulis muda yang sudah menghasilkan 4 novel dan puluhan skenario FTV dan Sinetron, kini akan mengeluarkan buku terbarunya yang berjudul 'WO AI NI - Jangan Ekspor Cintaku'
Bayangkan jika kamu mengikuti pelatihan dan pendidikan bahasa mandarin yang anggotanya semua berasal dari 33 propinsi, dan yang paling heboh adalah di antara 250 peserta, hanya ada 18 peserta perempuan yang salah satunya adalah si Achi TM ini. Waks! Jadi
perawan di sarang penyamun dong! Ngga juga! Awalnya emang ngeri tapi pengalaman demi pengalaman membuat sosok Achi jadi dewasa. Niat suci pengen belajar Bahasa Mandarin supaya bisa kerja sama orang cina, eh, malah disuruh pergi ke Taiwan buat jadi TKI. Mimpi, cita dan cinta pun berbaur di asrama itu. Selama tiga bulan dengan sistem semiliter yang tiap hari harus bangun jam 4 pagi dan tidur jam
10 malem, yang kalau salah sedikit disuruh push up, sit up, bahkan skot jam kepala (apaan tuh?)
WO AI NI - Jangan Ekspor Cintaku adalah catatan gokil seorang Achi TM saat mengikuti pelatihan di diklat Bahasa Mandarin itu... sampai akhirnya dia menemukan cinta di sana... tapi ups... cintanya mau diekspor ke Taiwan buat jadi TKI. Mau tahu gimana serunya pengalaman Achi TM di sana dan kelanjutan cintanya? Beli dan baca bukunya! Sudah bisa dicari di Gramedia dan toko buku terdekat anda.
BERMINAT BUAT NGOBROL LANGSUNG SAMA ACHI TM (PENULIS) DAN RADITYA DIKA (SEBAGAI EDITOR) ???
Kalau minat! Dateng aja langsung ke Launching buku WO AI NI - Jangan Ekspor Cintaku
catet ya!
Hari / Tanggal : Sabtu - 15 Agustus 2009
Tempat : Gramedia Lippo Supermal Karawaci Tangerang
Waktu : dari jam 2 siang sampe jam 4
sore
Acara : - Launching buku Achi TM
- Pembacaan puisi
- Dialog interaktif bersama Achi TM dan Raditya Dika
- Bagi-bagi doorprize buku WO AI NI gratis!
Ayo catet di agenda kamu. Jangan sampai telat. Acaranya FREE alias GRATIS dan ngga dipungut biaya apapun. Buat 50 orang pendatang pertama akan mendapatkan pin WO AI NI Gratis dan dapet air minum AQUA. Asyik, kan????
kalo mau booking tempat bisa kontek OCHA di
021-99147306
Event Organized by : RUMAH PENA
Salam
RUMAH
PENA
Kursus menulis cerpen, novel dan skenario
Jln. Tenggiri 4 no 85 Perum 1 Tangerang
phone : 021-55730925
Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini!
- 6.
-
[ruang kesehatan] Garam terapi, obat luar penyembuhan penyakit.
Posted by: "klinikitc" klinikitc@yahoo.com klinikitc
Wed Aug 12, 2009 7:33 pm (PDT)
Garam sangat erat hubungannya dengan kesehatan. Khususnya dalam membasmi kuman. Garam bersifat antiseptik dan berfungsi mematikan penyakit yang disebabkan jamur dan bakteri.
Dalam tubuh kita terdapat cairan dan elektrolit. Eloktrolit adalah
gabungan dari ion positif dan ion negative yang berguna membantu
kelancaran fungsi cairan tubuh..Setiap harinya kita mengeluarkan cairan melalui keringat, buang air kecil, buang air besar dan bernafas.
Terapi rendaman kaki dan mandi menggunakan air garam khusus dipadukan
dengan aneka herbal Indonesia bermanfaat untuk menggantikan ion-ion
tubuh yang hilang dan membantu keseimbangan cairan tubuh. Garam terapi
digabung dengan aneka herbal mengandung antioksidant tinggi dan
berkhasiat melancarkan peredaran darah serta membantu mempercepat
kesembuhan. Gunakan hanya `Garam Terapi Kesehatan dan Garam Terapi
Wangi' produksi PT.Mahkotadewa Indonesia. Teruji mutunya dan terukur
khasiatnya.
Menggabungkan garam khusus dipadu dengan aneka herbal semakin diyakini
membantu mempercepat proses penyembuhan aneka penyakit setelah beberepa pasien di klinik herbal Ny.Ning Harmanto secara mengejutkan berhasil sembuh. Seperti testimoni ibu Windra yg menderita kista 10cm, berhasil sembuh dan hilang kistanya dalam waktu 3minggu setelah terapi buka syaraf dan terapi garam herbal selama 3 minggu.
Selain itu beberapa penderita stroke dan Diabetes berhasil sembuh dalam waktu lebih cepat. Berita yg sangat menggembirakan datang dari pak Edy yg menderita kanker ganas di tujuh tempat di bagian leher dan kaki.Berikut ini cuplikan kesaksiannya:
"Pak Edy tidak mengkonsumsi obat lain selain ramuan saya?"
"Saya hanya menggunakan ramuan bu Ning, enggak ada yang lain"
"Rahasianya apa nih pak kok secepat itu bisa sembuh?',tanya saya
penasaran
"Begini bu Ning, saat sebelum minum ramuan saya menggenggam
ramuannya lalu saya bawa dalam doa baru saya minum. Selain itu saya
patuh mengikuti pantangan dan selalu merendam kaki dengan air garam
terapi pagi dan malam hari untuk membuang energi negatif dan melancarkan
peredaran darah".
Menjaga stamina dan melancarkan peredaran darah. Biasanya sehabis jalan atau pulang kerja banyak aktivitas berdiri atau jalan. Alangkah enaknya apabila sampai rumah kaki direndam dalam air hangat dicampurkan dengan garam terapi atau urut dengan garam sehingga
kulit-kulit kering terangkat lalu bilas kaki dengan air biasa dan
keringkan. Kaki akan terasa ringan dan tubuh jadi segar bugar.
Cara Pemakaian :
1. Rebus Air 1 liter sampai mendidih, masukkan garam terapi selama 5
menit lalu matikan api.
2. Tuang rebusan air garam terapi kedalam ember, kemudian
tambahkan 3 liter air dingin.
3. Rendam kaki kedalam ember yang berisi rebusan air garam
selama 10 menit
4. Setelah itu bilas air biasa dan keringkan kaki dengan kain
bersih.
5. Air rendaman setelah dipakai harap dibuang ke kloset
# khusus untuk 'garam terapi wangi', bisa digunakan untuk terapi
penguapan setelah itu mencampurkan dengan air hangat untuk mandi.
Sumber : www.ningharmanto.com
- 7.
-
[Catatan Kaki] Permohonan Pengisian Kuisioner
Posted by: "marwah lati" marwah_ty@yahoo.com marwah_ty
Wed Aug 12, 2009 11:58 pm (PDT)
[Attachment(s) from marwah lati included below]
Salam
Saya Dian Ekar
mahasiswi tingkat akhir sedang meyelesaikan skripsi saya di sebuah perguruan
Tinggi Swasta Universitas Islam Indonesia ,
Jurusan Akuntansi.
Berkenaan tugas
akhir saya yang berjudul "Kepercayaan Belanja Online: Pengujian
Pengalaman Menggunakan Web Site" meminta tolong kepada saudara atau
pun rekan-rekan untuk mengisi kuisioner penelitian saya. Mengetahui syarat
untuk responden saya adalah saudara yang pernah melakukan pembelian online,
maka untuk saudara yang belum pernah melakukan belanja online tidak perlu
mengisinya :D. Kuisioner ini berisi 23 item pertanyaan dan hanya memerlukan
kurang dari 10 menit mengisinya. Kirim saja di postnyadian@gmail.com
Besar harapan saya untuk saudara berpartisipasi
dan mengembalikan kuisioner secepatnya. Terima kasih banyak saya haturkan kepada
saudara sekalian.
Attachment(s) from marwah lati
1 of 1 File(s)
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar