Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- Re: [Ruang Kantor] Dari Kernet hingga Wikipedia From: interaktif
- 2.
- Artikel: Dimana Anda Memperingati Kemerdekaan RI Kali Ini? From: Dadang Kadarusman
- 3a.
- Re: [Catcil] Pengarang yang Baik From: novi_ningsih
- 4.
- [Kisah] Menikah Karena Buah Apel From: Mujiarto Karuk
- 5.
- [Renungan] Suara Gema adalah cermin kehidupan From: Mujiarto Karuk
- 6a.
- [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya From: Sugeanti Madyoningrum
- 6b.
- (Rampai) "Jelaga Jiwa" From: Satya Aditya
- 6c.
- Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya From: fil_ardy
- 6d.
- Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya From: Sugeanti Madyoningrum
- 6e.
- Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya From: Hadian Febrianto
- 6f.
- Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya From: humairayusuf
- 6g.
- Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya From: Hadian Febrianto
- 7.
- [Ruang Baca] Resensi Tanah Tabu di Suara Merdeka From: anin dita
- 8a.
- Re: (Catcil) Apa manfaatnya bagiku..? From: hariyanty thahir
- 9a.
- (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09 From: fiyan arjun
- 9b.
- Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09 From: Ramaditya Skywalker
- 9c.
- Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09 From: abdul azis
- 9d.
- Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09 From: fil_ardy
- 9e.
- Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09 From: Mimin
- 9f.
- Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09 From: abdul azis
- 9g.
- Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09 From: fil_ardy
- 9h.
- Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09 From: abdul azis
- 10.
- (Catatan Motivasi) Perjalanan Ramaditya Skywalker ke Bali From: Ramaditya Skywalker
- 11.
- [Maklumat] Hasil Rapat Panitia SK Jakarta Paket Bubar From: humairayusuf
- 12.
- [catcil] Tujuh Belasan Bersama Tangan-Tangan Mungil From: fiyan arjun
Messages
- 1a.
-
Re: [Ruang Kantor] Dari Kernet hingga Wikipedia
Posted by: "interaktif" diifaa_03@yahoo.com diifaa_03
Mon Aug 17, 2009 6:53 am (PDT)
wah ternyata di balik kesuksesan itu selalu ada kisah menyedihkan yang menerpa sehingga bisa menjadi sekuat batu karang yang diterpa ombak. terima kasih kang Dani atas sharingnya. kalau aku sih, tidak pernah bekerja, kecuali seusai kuliah karena buya selalu melarang untuk melakukan itu, takut tidak bisa konsentrasi dengan belajarnya. meski beliau harus banting tulang siang dan malam hiks.... jadi ingat beliau moga Allah mengampuninya.tapi aku selalu kagum terhadap mereka yang selalu bekerja sambil sekolah atau membantu mencukupi kebutuhan keluarganya di usia yang masih sangat muda. aku selalu menganggap merekalah orang - orang yang selalu tahan banting dalam menjalani hidup ini
salam wiwik H.
--- On Thu, 13/8/09, Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com > wrote:
From: Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] [Ruang Kantor] Dari Kernet hingga Wikipedia
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Pembaca Asma Nadia" <pembacaasmanadia@com yahoogroups. >, "Penulis Lepas" <penulislepas@com yahoogroups. >com
Cc: catatankecil@multiply. com
Date: Thursday, 13 August, 2009, 4:34 PM
Dari Kernet hingga Wikipedia
~Dani Ardiansyah~
Dari sekian banyak pekerjaan yang pernah saya lakoni, salah satunya adalah menjadi kernet angkot. Yup, sekitar 9 tahun ke belakang, pada awal-awal tahun 2000, saya pernah menjalani profesi tersebut. Peralihan ketahanan pangan dan finansial yang terjadi pada keluarga saya, membuat kami sekeluarga harus melakukan apa saja untuk tetap memenuhi
kebutuhan hidup.
Jika mencari penguatan terhadap istilah profesi bagi seorang kernet, maka bisa dirunutkan sedemikian rupa: Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. (Wikipedia)
Setelah sejak lama Bapak saya menjadi sopir
taksi, yang lumayan berhasil menghidupi keluarga dengan layak, karena --saat itu belum terlalu banyak taksi di Jakarta-- Bapak yang saat itu terpikirkan untuk berhenti menjadi sopir taksi dan beralih menjadi sopir angkot di kampung halaman, akhirnya melego satu buah mobil ex taksinya. FYI, perusahaan taksi tempat Bapak saya bekerja, memberlakukan sistem kredit untuk setiap pengemudinya. Jadi, setoran harian yang diserahkan kepada perusahaan sudah termasuk cicilan kredit untuk taksi tersebut.
Taraaaa.. satu buah angkot secondpun menjadi milik keluarga kami saat itu. Sebetulnya, pilihan ini tidak terlalu cerdas, mengingat perbandingan pendapatan sopir taksi dan sopir angkot tentu jauh berbeda. Yang
saya dengar dari cerita Bapak, seharian mengelilingi Jakarta dengan taksi dapat menghasilkan uang minimal Rp 100.000 bersih. Tentu jumlah tersebut lebih banyak jika dibandingkan pendapatan sopir angkot di jalanan utama kampung kami yang paling besar satu hari bisa menghasilkan uang minimal Rp 25.000. Tapi dengan keyakinan luar biasa, Bapak saya berkata: "Rejekimah Alloh nu ngatur. Moal pahili" (Rezeki Alloh yang mengatur, tidak akan tertukar). Dan itu menjadi mantera pamungkas yang berhasil menenangkan kegelisahan Ummi dan Kakak saya.
Selepas dari SMP pada pertengahan 1997, sambil menanti liburan kelulusan untuk naik jenjang ke SMU, saya didaulat untuk menjadi kernet angkot oleh Bapak. "Daripada nonton tipi wae,
mending ilu narik" katanya. (Daripada nonton TV terus, lebih baik ikut 'narik').
"Karacaaak.. Karacaaak.. Purasedaa.." Akhirnya saya bergelantungan juga di pintu angkot. Meneriakkan angkot main direction. Tanpa perlu menguasai pengetahuan dan diklat khusus di kawasan semi militer, saya dapat dengan mudah menguasai teknik menjadi kernet. Keyword pertama dari sebuah profesipun gugur. Kernet bukan lah sebuah profesi. Hiks. Entah jika ketahanan tubuh saya pada angin menjadi salah satu persyaratan sebuah profesi. Tapi saya tidak putus harapan, semoga ada hal-hal lain dari pekerjaan ini yang memiliki benang merah dengan syarat sebuah
profesi menurut Wikipedia ini :D
Karacak dan Puraseda yang saya teriakkan adalah sebuah desa di pertengahan kecamatan, dan satunya lagi nun jauh di sana. Dengan kondisi jalan berlubang yang tiada ampun, yang jika hari turun hujan, kita tidak bisa membedakan mana jalur angkot, mana selokan, dan mana areal persawahan :D. Semuanya tertutup air berwarna kecoklatan. "Genep opaat geneep opaat!" (enam empat enam empaat!). Instruksi terlazim yang senantiasa saya dengar dari kernet senior lainnya. Pun jumlah maksimal penumpang yang bisa diangkut di dalamnya hanya 9 setengah orang. Karena kursi di dekat pintu tak tuntas menjulur kedepan.
Percaya Diri
Tidak pernah sekalipun saya merasa tidak PD ketika saya menjalani profesi sebagai kernet. Bahkan, saya menjalaninya dengan optimis --untuk tidak mengatakan narsis-- sekali. Betapa tidak, angkot Bapak selalu sarat penumpang. Terutama anak-anak sekolah pada jam-jam pulang sekolah tentunya. Salah satu penumpang anak sekolah adalah tetangga saya. Darinya pula saya mengetahui bahwa ternyata, banyak anak-anak perempuan baik SMP maupun SMU titip salam buat saya. Bahkan ada yang sampai kirim surat cinta. OMG. Betapa GRnya saya saat itu. Jarang-jarang lho ada kernet jadi Idola. *Ahiiks..*
Suka duka Kernet
Tentu saja, jika rit demi rit (sebutan untuk perjalanan PP angkot, dari terminal awal hingga terminal akhir) mendapatkan penumpang yang silih berganti. Karena sesuai dengan sebuah peribahasa "turun satu naik seribu". Satu orang penumpang turun lalu berganti penumpang lainnya lebih menguntungkan daripada penumpang yang sama naik sejak awal dan turun di akhir perjalanan.
Hujan adalah masa paceklik bagi sopir angkot di kampung saya. Karena biasanya, orang-orang malas berpergian pada waktu hujan. Alamat saya akan menggigil kedinginan sepanjang hari. Baju satu kering di badan.. Hai baju satu kering di badan. Hiks, Bang Haji Rhoma seakan tak peduli perasaan saya saat itu.
Tidka Ada Asosiasi Perkernetan Nusantara, Kode Etik, Setifikasi dan Lisensi
Tak ada empati atau kepekaan ber-asah, asih, asuh dalam dunia kernet. Kami berjuang sendiri-sendiri demi memenuhi ruang kosong tubuh angkot. Tak jarang, kami berebutan penumpang di terminal. Bahkan, seorang kernet senior yang saya kenal sempat adu jotos dengan kernet lainnya hanya kerana pilihan penumpang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan si kernet. Rupanya,
perbedaan pendapat dalam hal ini tidak menjadi rahmat bagi para kernet, sebaliknya berarti musibah, karena angkotnya terancam kerontang. Bukti bahwa tidak ada rasa kekeluargaan diantara kernet di kampung saya. Apatah lagi sebuah asosiasi kernet Karacak Puraseda? Hiks, keyword selanjutnya gugur. Tidak ada asosiasi profesi perkernetan nusantara.
Selain yel-yel enam empat enam empat, dan membayar uang jalur yang entah apa dasar hukumnya, saya tidak mendapati macam-mcam kode etik lain seperti yang terdapat dalam gerakan Pramuka. Tidak ada dasadharma dan tristya, tidak ada dresscode, ataupun sensitifitas kemanusiaan. Pun para penumpang angkot sudah menutup hidung, ketika salah satu kernet senior --yang tidak
pernah tahu arti deodorant-- menggunting (istilah untuk meminta ongkos kepada penumpang) satu persatu, dengan ketiak terbuka lebar :D. Tidak ada kode etik dalam perkernetan ini.
Yang lebih mengejutkan, Bustomi, salah satu kernet senior yang sudah malang melintang di terminal, dan tidak ada yang berani nyodok (istilah untuk angkot yang mengambil jatah penumpang angkot yang ngetem) di depan hidungnya, ternyata sama sekali tidak lulus sekolah dasar. How come? Jika saya menjadi kernet ketika baru saja lulus SMP, adalah wajar karena sopir angkotnya orang tua saya sendiri, KKN berpengaruh besar dalam hal ini. Tapi Bustomi? Siapapun koneksinya, pastilah ia orang yang
sangat powerfull sehingga tanpa selembar ijazahpun dia bisa melenggang menjadi seorang kernet senior yang disegani. Hebat! Bukti lain bahwa sertfikasi dan lisensi tidak berpengaruh banyak dalam hal ini.
Dan itu ada menjadi sebuah kesimpulan, bahwa kernet bukanlah sebuah profesi. Hiks.
Namun demikian, demi melihat betapa tercukupinya hidup tetangga saya dengan penghasilan Suaminya yang seorang kernet, wisudanya seorang kawan yang ayahnya seorang kernet, bersihnya pakaian jama'ah jum'at yang baru saja rehat meng-kerneti, saya merasa harus merevisi definisi profesi yang ada di Wikipedia, hati, pikiran dan pandangan seseorang tentang profesi. Apapun itu, kernet sekalipun.
Jakarta, 13 Agustus 2009
Dani Ardiansyah
www.JasaPenerbitan. com
www.CatatanKecil. Multiply. com
New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
- 2.
-
Artikel: Dimana Anda Memperingati Kemerdekaan RI Kali Ini?
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Mon Aug 17, 2009 8:26 am (PDT)
Artikel: Dimana Anda Memperingati Kemerdekaan RI Kali Ini?
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
Dimana Anda memperingati kemerdekaan RI kali ini? Dilapangan upacara, atau didepan pesawat televisi? Sungguh, saya merindukan semangat semasa kecil dulu; ketika saya begitu antusiasnya menyambut peringatan kemerdekaan RI. Ketika bendera-bendera kecil berkibaran dimana-mana. Ketika penduduk dari berbagai kampung berangkat bersama-sama menuju lapangan luas di alun-alun kecamatan untuk bersama-sama melakukan upacara bendera, dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Ketika bunyi kedepruk sepatu pasukan pengibar bendera menghentak-hentak lantai semen. Ketika semuanya memberi warna tersendiri kepada rasa terimakasih kita atas pengorbanan para pejuang kemerdekaan. Apakah Anda merasakan semangat yang sama?
Entah bagaimana dengan Anda, tapi semakin hari, saya merasakan bahwa semangat itu semakin memudar saja. Dihari gini, 'mengikuti upacara' didepan pesawat televisi seolah sudah menjadi budaya baru cara kita mengenang kepahlawanan. Bahkan, mungkin semangat itu sudah sedemikian hambarnya sehingga Tanggal 17 Agustus tidak lebih dari sekedar sebuah tanggal merah belaka. Jadi, tidak heran jika kita menjadi mata rantai yang terputus dari sebuah proses pewarisan sejarah dan semangat itu dari generasi ke generasi. Betapa tidak? Kita tidak memberi kesempatan anak dan cucu kita untuk mencicipi sedikit dari semangat itu. Dan kita membiarkan mereka 'mengalami' semangat itu hanya dengan membacanya dari buku-buku disekolah.
Tahun ini pengurus RW dan RT dilingkungan kami bersepakat untuk mengembalikan semangat itu lagi. Berkoordinasi dengan Kelurahan dan RW-RW lain melakukan peringatan kemerdekaan itu secara bersama-sama. Bukan melalui pesawat televisi sambil menyaksikan upacara dari istana merdeka. Melainkan melakukannya secara 'live' dengan menggabungkan seluruh unsur masyarakat dan aparat pemerintahan. Kami bertekad bahwa mulai tahun ini; setiap peringatan 17 Agustus akan dilakukan secara bersama-sama, secara bergiliran. Dan sebagai penghargaan dari Pak Lurah, beliau memberikan kesempatan kepada RW kami untuk menjadi tuan Rumah Upacara bersama untuk pertama kalinya ini.
Maka, jadilah 17 Agustus tahun ini istimewa. Menghadirinya membuat saya kembali kepada masa-masa kecil dulu. Lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta kembali mengalun. Teks Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 kembali dibacakan. Dan naskah proklamasi kembali dikumandangkan. Serta merta saja, bulu kuduk saya merinding. Seolah semangat kepahlawanan berhembus lembut terbawa angin menerpa hati kami yang sudah lama gersang.
Untuk sejenak, kami merasakan kembali makna kemerdekaan ini. Kemerdekaan yang didapat dengan banyak pengorbanan, dan jiwa kepahlawanan. Seolah-olah, kami diingatkan kembali bahwa merdeka, juga berarti membebaskan diri dari belenggu ketidakpedulian. Terutama, ketidakpedulian bahwa bangsa ini sesungguhnya sudah merdeka. Namun, karena kita tidak perduli, kita tidak benar-benar merasakan maknanya. Makna, bahwa kita ini sudah merdeka. Merdeka!
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Natural Intelligence & Mental Fitness Learning Facilitator
http://www.dadangkadarusman. com/
Talk Show setiap Jumat jam 06.30-07.30 di 103.4 DFM Radio Jakarta
Catatan Kaki:
Merdeka, juga berarti membebaskan diri dari belenggu ketidakpedulian.
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com
- 3a.
-
Re: [Catcil] Pengarang yang Baik
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Mon Aug 17, 2009 8:34 am (PDT)
Jadi ingat pengalaman masa lalu :D
Sempat satu bulan mendiami meja redaksi ketika magang untuk praktik industri dulu.
Saat itu, naskah yang sedang aku teliti untuk laporan tugas akhir adalah naskah buku sekolah. Ada yang masih kurang dan sang editor (pembimbingku saat itu) menambahkan banyak hal di sana. Selain itu, untuk membedakan buku tersebut dengan terbitan yang lain, ada gaya selingkung yang juga tugas sang editor...
Banyak...
tugas editornya banyak, kalau perlu sampai ngambil gambar (foto-foto) untuk materi yang harus dikerjakan...
Banyak hal yang aku pelajari, hingga akhirnya...
aku diberi kesempatan untuk test dan diterima sebagai sekretaris redaksi di penerbit itu.
hehe, sayangnya, aku cuma bertahan 3 hari di kursi panas itu :D
Alasannya, ada sih, tapi kalau inget ya malu juga :D, malu-maluin almamater...
Udah mulai belajar dikit-dikit dan udah mulai ngurus absen, print surat perjanjian, dll :D
Terus, selain sebagai sekretaris redaksi, aku juga editor, jabatan rangkap, euy...
:D
Kerja di penerbit seru, lhoooooo :D
salam
Novi
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Rini Agus Hadiyono" <rinurbad@..com .> wrote:
>
> Hasil copas dari blog Michelle, sekretaris redaksi Gramedia Pustaka Utama, http://dunia-michelle. blogspot. com/2008/ 09/pengarang- yang-baik. html
>
> Punya pekerjaan jadi sekretaris di perusahaan penerbitan membuat gue menemui manusia dalam berbagai edisi. Kebanyakan pengarang, yang mau menerbitkan karyanya di tempat gue bekerja.
>
> Sejarah membuktikan bahwa pada saat mereka menyerahkan naskah, mereka datang dengan cukup sopan, baik, rendah hati. Ada yang optimis, ada yang pesimis. Tapi dengan berjalannya waktu dan lamanya naskahnya belum selesai dibaca editor, keluar deh sifat-sifat aslinya. Mulai jutek, ga sabaran. Bahkan ada yang pernah ngasih nasehat, "Mbak, coba deh tim editornya ditambah, biar kita-kita yang pengarang ini ga terlalu lama digantungin."
>
> Tapi, ada beberapa juga makhluk langka yang dinamakan pengarang yang baik. Biasanya mereka mengerti kalo naskahnya musti ngantri dulu, jadi butuh waktu minimal 3 bulan buat dinilai. Mereka ngerti juga kalo sampai 6 bulan masih juga belum selesai dibaca editor, karena sesungguhnya kerjaan editor bukan cuma baca naskah masuk. Kalo nelpon gue untuk konfirmasi naskahnya, tidak pernah mereka bicara dengan nada yang tinggi, selalu sopan dan tahu aturan, seperti layaknya menelepon ke sebuah instansi --- yang tentu aja beda dengan nelpon ke rumah sendiri! Sayangnya di dalam rimba kepenulisan, mereka termasuk edisi langka. Kaum minoritas. Hampir punah. Jadi, kalo diantara 200 pengarang gue nemuin satu yang seperti itu, langsung pengen dikasih air keras, biar tetap awet.
>
- 4.
-
[Kisah] Menikah Karena Buah Apel
Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com mkaruk
Mon Aug 17, 2009 6:22 pm (PDT)
Seorang
lelaki yang sholeh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota
Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun
buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air
liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa
berfikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lazat itu, akan
tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahawa buah itu bukan miliknya
dan dia belum mendapat izin pemiliknya.
Maka
ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar
meninta dihalalkan buah yang telah dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan
seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah
dari buah apel ini. Aku berharap anda menghalalkannya". Orang itu
menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan
menjaga dan mengurus kebunnya".
Dengan
nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan
menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah ku makan ini."
Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka
engkau harus menempuh perjalan sehari semalam".
Tsabit
bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada
orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun
rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku kerana tanpa izin
pemiliknya. Bukankah Rasulullah s.a.w. sudah memperingatkan kita melalui
sabdanya: "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak
menjadi umpan api neraka"
Tsabit
pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk
pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam
dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah
terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan.
Kerana itu mahukah tuan menghalalkan apa yang sudah ku makan itu?"
Lelaki
tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata
tiba-tiba, "Tidak, aku tidak boleh menghalalkannya kecuali dengan satu
syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu kerana takut ia tidak
dapat memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan?"
Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"
Tsabit
bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata,
"Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari
kebunmu, aku harus mengawini putrimu?"
Tetapi
pemilik kebun itu tidak mempedulikan pertanyaan Tsabit. Ia malah
menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu
dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli.
Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"
Tsabit
amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berfikir dalam hatinya,
apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai isteri gara-gara
setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu
menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak boleh menghalalkan apa yang
telah kau makan !"
Namun
Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan
perkahwinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul
'alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku
kepadanya kerana aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan
aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".
Maka
pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan
menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkahwinan selesai, Tsabit
dipersilahkan masuk menemui isterinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar
pengantin, dia berfikir akan tetap mengucapkan salam walaupun isterinya tuli
dan bisu, kerana bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu
tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam,
"Assalamu"alaikum..."
Tak disangka sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi
isterinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak
menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya.
Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi isterinya itu
menyambut uluran tangannya.
Tsabit
sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli
dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian
berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya
juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut
kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata
Tsabit dalam hatinya. Tsabit berfikir, mengapa ayahnya menyampaikan
berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ?
Setelah
Tsabit duduk di samping isterinya, dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku
bahwa engkau buta. Mengapa?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku
benar, kerana aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah".
Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli,
mengapa?" Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, kerana aku tidak pernah
mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah.
Ayahku
juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan?" Tanya wanita
itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan
mengiyakan pertanyaan isterinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku
dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk
menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh kerana kakiku tidak
pernah pergi ke tempat-tempat yang boleh menimbulkan kemurkaan Allah
Ta'ala".
Tsabit
amat bahagia mendapatkan isteri yang ternyata amat soleh dan wanita yang
memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang isterinya, "Ketika
kulihat wajahnya... Subhanallah, dia bagaikan bulan purnama di malam yang
gelap".
Tsabit
dan isterinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak
lama kemudian mereka dikurniakan seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah
ke seluruh penjuru dunia, Beliau adalah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin
Tsabit.
Sumber
Kisah kisah Teladan
- 5.
-
[Renungan] Suara Gema adalah cermin kehidupan
Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com mkaruk
Mon Aug 17, 2009 6:23 pm (PDT)
Bissmillahirrohmaanirrohiim
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau
belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" QS.Al-An'am [6] :32.
Seorang
bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah
mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. "Aduhh!"
jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan.
Si
bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan
teriakannya persis sama, "Aduhh!".
Dasar
anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa kau?" Jawaban yang
terdengar, "Hei! Siapa kau?" Lantaran kesal mengetahui
suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!"
Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa.
Ia
bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?" Dengan penuh
kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan."
Lelaki itu berkata keras, "Saya kagum padamu!" Suara di
kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah
berteriak "Kamu sang juara!" Suara itu menjawab, "Kamu
sang juara!" Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap
belum mengerti.
Lalu
sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah gema, tapi
sesungguhnya itulah kehidupan."
Kehidupan
memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain,
kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita.
Bila
kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di
dalam hatimu.
"Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan
tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu.
Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan
kepadanya.
Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu".
- 6a.
-
[Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya
Posted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com sinkzuee
Mon Aug 17, 2009 9:27 pm (PDT)
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi, siang, sore dan malam.
Dong.. dong.. dong... *mukul-mukul gong*
Buat yang ada di Surabaya dan sekitarnya. Atau yang tinggal dimana aja dan
kebetulan akhir Agustus sedang di wilayah kekuasaan SK Jatim. Dalam rangka
memeriahkan dan memperkuat silaturahim diantara anggota SK Surabaya dan
sekitarnya. Kami mengundang para sahabat eSKa (pasang senyum maut yang sok
dimanisin) pada acara *buka puasa bersama* pada:
hari/tgl : Minggu, 30 agustus 2009
Waktu : jam 16.00 WIB - sampai dengan selesai
Tempat : rumah P. Suhadi, Suko Asri - Sidoarjo
Untuk konfirmasi kehadiran dan alamat P.Suhadi, silahkan kontak ke :
Ugik 031-60100545
P.Suhadi 031-7871313 (sore)
Salam,
Ugik
Tiada kesan yg berarti tanpa kehadiran Anda *tsaaaah*
4 x 4 = 16, sempat tidak sempat pokoknya harus dibalas
halah... error dah jarinya :">
- 6b.
-
(Rampai) "Jelaga Jiwa"
Posted by: "Satya Aditya" ukasah_aditya@yahoo.com ukasah_aditya
Mon Aug 17, 2009 10:53 pm (PDT)
Ku bawa Pena ini dalam gengamanku Akan ku goreskan pada dinginnya dinding hatimu Yang mempetieskan ke-anggun-an dirimu Pada mahkota bunga yang kau kenakan di ujung kepalamu Otakku menjalar liar.. Mencari-cari signal pengirim pesan dari transmitter otak Hatiku bedegup, diskusi air raksa mengalir Keras…. Tanpa pernah menyerah Aku kembali tertidur pada mimpi dan angan panjang Setelah otakku benar-benar lelah mengungkapkan makna tiap goresan yang Kau buat. Mencari gejala di tengah jelaga Berat… hampir asaku terhenti sampai di sini. Sungguh..!!! Tak ku biarkan kau menari dalam anganku Aku tak akan menyerah pada titik nadir yang digoreskan Aku mau mengoreskannya sendiri Dengan kepalan tangan Dengan kekuatan pikiran Biar elektron ini menyebarkan ke seluruh ujung-ujung saraf tendonku Aku tak mau mati sampai di sini. Akan ku pacu jantungku agar tetap berdetak 100 km/jam kalau perlu Sungguh…!!! Sebelum ku cairkan kebekuan hatimu Ku hancurkan
peties yang selama ini bernaung. Termasuk angan dan mimpiku Aku akan berjelaga pada relung jiwa Pada kehampaan dunia Dan hausnya Iman akan ilmu dan Amal. Sungguh…!!! Pena Peradaban Bekasi, Juli 2008 Ukasah Aditya "Jelaga Jiwa"
Re-posting menjelang ramadhan....
Semoga bermanfaat
_____________________ _________ _________ _________ __
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com - 6c.
-
Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Mon Aug 17, 2009 11:07 pm (PDT)
Asiiik... giliran SK Jatim yang bubar,setelah Bandung
dan Jakarta. Sok lah, ramaikan ramadhan bersama Eska
SK Daerah Bandung dan Sekitarnya hubungi Kang Hadian
SK Daerah Jakarta, Bogor, Tgr, Bekasi, Depok hubungi Fiyan
SK Daerah Jawa Timur Hubungi Mbak Ugiek :)
Saya siap datang, Mbak Ugiek. Kalo ga salah, Pak Suhadi katanya
mau kasih saya ongkos tiket naik pesawat PP. Hehehe
Nuhun,
Dani
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Sugeanti Madyoningrum <ugikmadyo@.com ..> wrote:
>
> Assalamu'alaikum Wr. Wb.
> Selamat pagi, siang, sore dan malam.
>
> Dong.. dong.. dong... *mukul-mukul gong*
> Buat yang ada di Surabaya dan sekitarnya. Atau yang tinggal dimana aja dan
> kebetulan akhir Agustus sedang di wilayah kekuasaan SK Jatim. Dalam rangka
> memeriahkan dan memperkuat silaturahim diantara anggota SK Surabaya dan
> sekitarnya. Kami mengundang para sahabat eSKa (pasang senyum maut yang sok
> dimanisin) pada acara *buka puasa bersama* pada:
>
> hari/tgl : Minggu, 30 agustus 2009
> Waktu : jam 16.00 WIB - sampai dengan selesai
> Tempat : rumah P. Suhadi, Suko Asri - Sidoarjo
>
>
> Untuk konfirmasi kehadiran dan alamat P.Suhadi, silahkan kontak ke :
> Ugik 031-60100545
> P.Suhadi 031-7871313 (sore)
>
> Salam,
> Ugik
>
> Tiada kesan yg berarti tanpa kehadiran Anda *tsaaaah*
> 4 x 4 = 16, sempat tidak sempat pokoknya harus dibalas
> halah... error dah jarinya :">
>
- 6d.
-
Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya
Posted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com sinkzuee
Mon Aug 17, 2009 11:28 pm (PDT)
Hua.... *lompat2 kala jengking*
beneran nih... *lirik2 P.Suhadi*
Tentu ini kabar yg menggembirakan, Dan :)
Ugik
2009/8/18 fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com >
>
>
> Asiiik... giliran SK Jatim yang bubar,setelah Bandung
> dan Jakarta. Sok lah, ramaikan ramadhan bersama Eska
>
> SK Daerah Bandung dan Sekitarnya hubungi Kang Hadian
> SK Daerah Jakarta, Bogor, Tgr, Bekasi, Depok hubungi Fiyan
> SK Daerah Jawa Timur Hubungi Mbak Ugiek :)
>
> Saya siap datang, Mbak Ugiek. Kalo ga salah, Pak Suhadi katanya
> mau kasih saya ongkos tiket naik pesawat PP. Hehehe
>
> Nuhun,
>
> Dani
>
- 6e.
-
Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya
Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Mon Aug 17, 2009 11:33 pm (PDT)
Asyiiik... Bubar deui....
Semoga waktunya bertepatan dengan saya ke surabaya...
Biar ga bentrok dengan jadwal buka shaum yang lainnya, saya usul gimana kalo
buka shaumnya pk.16 aja... kan ada waktu ke tempat yang lain juga...
Namanya nanti bukan BUBAR, tapi BABAR (Batal Bareng) hehehe...
--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. PHH Musthofa no.39
Surapati Core Blok K-7 Bandung
Ph: (+6222) 8724 1434
Fax: (+6222) 8724 1435
- 6f.
-
Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya
Posted by: "humairayusuf" humaira_ys@yahoo.com humaira_ys
Mon Aug 17, 2009 11:48 pm (PDT)
Sorry nih yang ngasih nama BUBAR Fiyan arjun,... maksudnya Buka Puasa Bersama.
Gitu...., doainnnya yang sukses aja ya...
--- On Tue, 8/18/09, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com > wrote:
From: Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com >
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Tuesday, August 18, 2009, 1:32 PM
Asyiiik... Bubar deui....
Semoga waktunya bertepatan dengan saya ke surabaya...
Biar ga bentrok dengan jadwal buka shaum yang lainnya, saya usul gimana kalo buka shaumnya pk.16 aja... kan ada waktu ke tempat yang lain juga...
Namanya nanti bukan BUBAR, tapi BABAR (Batal Bareng) hehehe...
--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. PHH Musthofa no.39
Surapati Core Blok K-7 Bandung
Ph: (+6222) 8724 1434
Fax: (+6222) 8724 1435 - 6g.
-
Re: [Maklumat] Buka Puasa Bersama - SK Surabaya dan sekitarnya
Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Tue Aug 18, 2009 12:07 am (PDT)
hmm...tentu saja tidak hanya SK Jakarta yang berhak menggunakan nama itu
kan?
2009/8/18 humairayusuf <humaira_ys@yahoo.com >
>
>
> Sorry nih yang ngasih nama BUBAR Fiyan arjun,... maksudnya Buka Puasa
> Bersama.
> Gitu...., doainnnya yang sukses aja ya...
>
> .
>
>
>
--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. PHH Musthofa no.39
Surapati Core Blok K-7 Bandung
Ph: (+6222) 8724 1434
Fax: (+6222) 8724 1435
- 7.
-
[Ruang Baca] Resensi Tanah Tabu di Suara Merdeka
Posted by: "anin dita" bambu_merah@yahoo.com bambu_merah
Mon Aug 17, 2009 10:55 pm (PDT)
Papua dan Resistensi Sastra Pinggiran
Sumber: Harian Suara Mereka, Minggu 16 Agustus 2009
Judul: Tanah Tabu
Penulis: Anindita S Thayf
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: 2009
Tebal: 240 Halaman
NOVEL Tanah Tabu menyapa pembaca dengan naras-narasi kritis tentang
perempuan, kapitalisme, patriarki, dan kekuasaan. Novel jadi juru bicara untuk
membuka memori kolektif dan memaparkan pelbagai kebobrokan dan marginalisasi
terhadap Papua. Biografi Indonesia
masih sekadar menjadikan Papua sebagai catatan kaki. Kondisi membuat
orang-orang Papua mengalami pengabaian secara sistematis dan ideologis. Papua
justru jadi argumentasi politik dan ekonomi untuk menumbuhkan klaim tentang
harga diri Indonesia
di hadapan negara-negara lain.
Pengarang sengaja menghadirkan tokoh-tokoh kunci (Mabel, Mace, Leksi) untuk
memerkarakan Papua dalam perspektif perlawanan dan kepasrahan dengan
keterpaksaan. Mereka hadir dalam konstruksi peradaban tanpa akses dan hak
karena negara dan pemilik modal telah melakukan dominasi. Papua jadi tubuh luka
oleh perkosaan (eksploitasi) ekonomi, politik, identitas, dan kultural. Novel
ini hadir untuk memberi narasi kritis dalam memerkarakan Papua.
Novel ini memenangi Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2008. Dewan juri
(Kris Budiman, Linda Christanty, dan Seno Gumira Ajidarma) memilih novel ini
dengan sekian argumentasi untuk mengesahkannya sebagai representasi nasib masa
depan novel Indonesia .
Tanah Tabu cenderung jadi novel dengan suara-suara kritis memakai acuan
lokalitas dalam wacana pinggiran kesusastraan Indonesia
modern.
Pemakaian latar Papua menunjukkan kesanggupan pengarang untuk diposisikan sebagai
pengarang pinggiran. Pilihan latar dan tumpukan masalah tentang Papua selama
ini kerap digarap oleh kalangan aktivis politik atau LSM. Kesusastraan Indonesia
justru lengah untuk memberi perhatian dan ruang mengenai lakon-lakon kultural
dari ranah pinggiran. Pengarang sadar bahwa pilihan menulis novel Tanah Tabu
menjadi resistensi terhadap dominasi novel Indonesia
dengan latar kultural Jawa dan Sumatra .
Anindita dalam obrolan sastra di Taman Budaya Jawa Tengah (18 Juli 2009) dengan
tema Masa Depan Novel Indonesia mengakui: ''Saya menyebut Tanah Tabu sebagai
sastra pinggiran. Tanah Tabu berkisah tentang manusia-manusia pinggiran dan
sengaja dipinggirkan. Kisah tentang prang-orang biasa yang berusaha mengalirkan
hidupnya secara wajar. Mereka bekerja, menangis, berkeringat, tertawa, putus
asa, dan berusaha apa adanya.''
Pengakuan ini jadi ideologi estetika dan dieksplisitkan melalui karakterisasi
tokoh-tokoh perempuan sebagai korban tapi penantang.
Lakon Perempuan
Tanah Tabu mengisahkan lakon hidup tiga perempuan dalam fase (generasi)
berbeda. Mabel jadi tukang kisah tentang proses peradaban di Papua melalui
ketengangan kultural dari sisa-sisa kolonial, lokalitas, dan penetrasi kultur
pendatang dari Jawa atau daerah-daerah lain. Mabel melakukan afirmasi terhadap
model pendidikan dari keluarga asing secara konstruktif. Pengetahuan dan
praktik hidup dalam proses peradaban atas nama modernitas itu justru menjadi
acuan kritis untuk menolak pelbagai norma-norma hidup di Papua dalam cengkraman
patriarki.
Mabel terus melakukan resistensi dari model-model dominasi atas perempuan
melalui mesin parta politik, ekonomi kapitalistik, militerisme, dan hegemoni
kultural. Perlawanan Mabel kerap menemui ''kekalahan'' tapi memberi spirit
bahwa kebermaknaan hidup perempuan tidak ditentukan secara absolut oleh desain
kaum lelaki. Spirit emansipatif itu diwariskan pada Mace dan Leksi dengan
perbedaan kadar dan bentuk ekspresi. Mace justru mengalami pelemahan karena
mengalami represi dari perkosaan sampai jadi korban tindak kekerasan tanpa
janji keselamatan. Leksi menjadi pewaris naif tapi sanggup merumuskan diri
sebagai perempuan penantang meski masih bocah.
Mabel, Mace, dan Leksi terus menghadapi godaan dari pola kehidupan patriarki,
kegenitan politik, intervensi eksploitatif dari negara, dan ekspansi ekonomi
pertambangan asing. Papua dan tiga perempuan itu seperti menjadi tubuh terbuka
untuk mengeruk uang dan kuasa. Perlawanan dan kepasrahan adalah risiko untuk
tetap memiliki haraga diri sebagai perempuan. Rentetan tragedi terjadi tapi
tiga perempuan Papua itu belum ingin mati atau berhenti tanpa arti. Resistensi
ekonomi, politik, dan kultural membuat mereka jadi santapan dari kekerasan,
militerisme, hinaan, diskriminasi, dan marginalisasi.
Resistensi
Ekspresi resistensi terasakan dalam ambisi untuk melakukan demonstrasi karena
orang-orang Papua selalu jadi pihak merugi tanpa kompensasi seimbang. Mabel
terlibat aktif dalam proses penyadaran terhadap orang-orang Papua. Pelbagai
pertimbangan mengenai target dan risiko diajukan untuk realisasi demonstrasi.
Seorang tokoh mengekspresikan resistensi dengan tendensi membongkar stereotipe
terhadap kaum pribumi Papua di mata para pendatang: ''Mereka seharusnya takut
sama kita karena mereka hanya pendatang. Orang asing. Mereka mencari uang dan
hidup di tanah kita. Jadi kaya dan hidup senang karena mengambil emas kita.
Sedangkan kita ... tidak dapat apa-apa kecuali kotoran mereka dan janji-janji
palsu. Cuihh!''. Ekspresi ini menjadi bentuk kemarahan atas praktik kapitalisme
di Papua tanpa ada janji dan jalan penyelamatan.
Resistensi patriarki menjadi tema penting dalam novel Tanah Tabu dalam
bayang-bayang kuasa kapitalisme dan negara. Mabel tidak takut melawan meski
taruhan nyawa. Ekspresi resistensi jadi penting untuk membuktikan bahwa orang-orang
Papua tidak lemah dan merubah stereotipe orang-orang Papua tak beradab, bengis,
atau liar. Mabel adalah juru bicara penyadaran karena memiliki perangkat
pengetahuan kritis tanpa harus melakukan gerakan-gerakan kultural secara
gegabah dan konyol.
Lakon perempuan dan resistensi terhadap pelbagai mesin dominasi atau hegemoni
dirumuskan oleh pengarang dalam ungkapan reflektif: ''Di ujung sasr ada
perlawanan. Di batas nafsu ada kehancuran. Dan air mata hanyalah untuk yang
lemah.'' Pengarang telah memberikan novel Tanah Tabu ini untuk pembaca dengan
pesan penyadaran dan tanggapan kritis. Pembaca memiliki hak untuk membaca dan
menilai dalam pelbagai tendensi dan pamrih untuk memerkarakan Papua. (35)
(Bandung Mawardi, peneliti Kabut Institut Solo dan Redaktur
Jurnal Kandang Esai/)
- 8a.
-
Re: (Catcil) Apa manfaatnya bagiku..?
Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com anty_th
Mon Aug 17, 2009 10:58 pm (PDT)
^_^ menyegarkan siang ini
TFS
Salam
anty
- 9a.
-
(maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09
Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com paman_sam2
Mon Aug 17, 2009 11:12 pm (PDT)
Review Rapat Perdana Paket Bubar Jakarta '09
- 9b.
-
Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Mon Aug 17, 2009 11:26 pm (PDT)
Alhamdulillah...!
Wah, kapan-kapan gelar di rumah saya saja, hehehe!
On 8/18/09, fiyan arjun <paman_sam2@yahoo.com > wrote:
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Review Rapat Perdana �Paket Bubar Jakarta �09
>
>
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 9c.
-
Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09
Posted by: "abdul azis" abdul_azis80@yahoo.com abdul_azis80
Mon Aug 17, 2009 11:34 pm (PDT)
Rencana BUBAR BETAWI kapan neh?
Ane usul, jangan SK Jakarta aja, yang di BODETABEK bgm?
Ketuanya siapa?
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , fiyan arjun <paman_sam2@com ...> wrote:
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Review Rapat Perdana  Paket Bubar Jakarta â09
>
- 9d.
-
Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Mon Aug 17, 2009 11:43 pm (PDT)
Wah ususlan yg bagus tuh
biar bisa mengakomodir yg di sekitarnya
ya?
Mangkanya nanti Pak Aziz datang di acara
bubarnya, biar bisa sekalian sharing
Nuhun,
Dani
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "abdul azis" <abdul_azis80@com ...> wrote:
>
> Rencana BUBAR BETAWI kapan neh?
>
> Ane usul, jangan SK Jakarta aja, yang di BODETABEK bgm?
> Ketuanya siapa?
- 9e.
-
Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09
Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com mine_haway
Mon Aug 17, 2009 11:48 pm (PDT)
2009/8/18 abdul azis <abdul_azis80@yahoo.com >
> Rencana BUBAR BETAWI kapan neh?
>
> Ane usul, jangan SK Jakarta aja, yang di BODETABEK bgm?
> Ketuanya siapa?
>
Kemarin juga sudah dibicarakan, SK Jakarta sendiri meliputi DETABEK atau
ditambah Bogor boleh juga.
Dalam hal pemilihan ketuanya diserahkan rekan2 se-Jakarta. Termasuk
nama-nama calon ketuanya.
Mungkin Kang Dani yang lebih berwenang membicarakan hal ini.
*Ngasih mic ke Kang Dani
--
http://minehaway.com
http://minesweet.co.cc
http://www.facebook.com/minehaway
- 9f.
-
Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09
Posted by: "abdul azis" abdul_azis80@yahoo.com abdul_azis80
Mon Aug 17, 2009 11:49 pm (PDT)
Rencananya tanggal berapa kang?
Mau coba di niatkan, diazzamkan, dimusyawarahkan dan ditabung serta di lakukan....
~Seorang Ayah~
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "fil_ardy" <fil_ardy@..com .> wrote:
>
> Wah ususlan yg bagus tuh
> biar bisa mengakomodir yg di sekitarnya
> ya?
>
> Mangkanya nanti Pak Aziz datang di acara
> bubarnya, biar bisa sekalian sharing
>
> Nuhun,
>
> Dani
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "abdul azis" <abdul_azis80@com > wrote:
> >
> > Rencana BUBAR BETAWI kapan neh?
> >
> > Ane usul, jangan SK Jakarta aja, yang di BODETABEK bgm?
> > Ketuanya siapa?
>
- 9g.
-
Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Mon Aug 17, 2009 11:51 pm (PDT)
Terimakasih, Mimin *nerima mic dari mimin, LHO. kok malah risol yang dikasih??* InsyaAlloh nanti kita bicarakan di acara bubarnya ya, biar bisa sekalian tukar pikiran. Rasa2nya, dengan adanya perwakilan Jakarta dan Sekitarnya, SK akan semakin giat buka bersama eeeh, maksudnya akan semakin giat berkegiatan.
DANI
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Mimin <minehaway@.com ..> wrote:
>
> 2009/8/18 abdul azis <abdul_azis80@...>
>
> > Rencana BUBAR BETAWI kapan neh?
> >
> > Ane usul, jangan SK Jakarta aja, yang di BODETABEK bgm?
> > Ketuanya siapa?
> >
>
> Kemarin juga sudah dibicarakan, SK Jakarta sendiri meliputi DETABEK atau
> ditambah Bogor boleh juga.
> Dalam hal pemilihan ketuanya diserahkan rekan2 se-Jakarta. Termasuk
> nama-nama calon ketuanya.
> Mungkin Kang Dani yang lebih berwenang membicarakan hal ini.
> *Ngasih mic ke Kang Dani
>
> --
> http://minehaway.com
> http://minesweet.co.cc
> http://www.facebook.com/minehaway
>
- 9h.
-
Re: (maklumat) REVIEW, RAPAT PERDANA PAKET BUBAR JAKARTA 09
Posted by: "abdul azis" abdul_azis80@yahoo.com abdul_azis80
Tue Aug 18, 2009 12:08 am (PDT)
EMOSIMODE.COM
Kok pertanyaannya gak di jawab2 seh....
(Ups...walaupun belum Ramadhan gak boleh marah apalagi ngambek)
Klo bisa untuk bicarakan struktur/pengurus SK Jakarta, tim kecil aja yang bicarakan, nah di Launching saat BUBAR JAKARTA itu Eh...BUBAR BETAWI....
Coba risolnya di habiskan dulu,
Piring yang masih ada risolnya kasih ke saya sini...
trus jawab pertanyaannya
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "fil_ardy" <fil_ardy@..com .> wrote:
>
> Terimakasih, Mimin *nerima mic dari mimin, LHO. kok malah risol yang dikasih??* InsyaAlloh nanti kita bicarakan di acara bubarnya ya, biar bisa sekalian tukar pikiran. Rasa2nya, dengan adanya perwakilan Jakarta dan Sekitarnya, SK akan semakin giat buka bersama eeeh, maksudnya akan semakin giat berkegiatan.
>
> DANI
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Mimin <minehaway@> wrote:com
> >
> > 2009/8/18 abdul azis <abdul_azis80@>
> >
> > > Rencana BUBAR BETAWI kapan neh?
> > >
> > > Ane usul, jangan SK Jakarta aja, yang di BODETABEK bgm?
> > > Ketuanya siapa?
> > >
> >
> > Kemarin juga sudah dibicarakan, SK Jakarta sendiri meliputi DETABEK atau
> > ditambah Bogor boleh juga.
> > Dalam hal pemilihan ketuanya diserahkan rekan2 se-Jakarta. Termasuk
> > nama-nama calon ketuanya.
> > Mungkin Kang Dani yang lebih berwenang membicarakan hal ini.
> > *Ngasih mic ke Kang Dani
> >
> > --
> > http://minehaway.com
> > http://minesweet.co.cc
> > http://www.facebook.com/minehaway
> >
>
- 10.
-
(Catatan Motivasi) Perjalanan Ramaditya Skywalker ke Bali
Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com
Mon Aug 17, 2009 11:27 pm (PDT)
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Rekan-rekan SK, berikut ini saya posting link berisi foto, video, dan
catatan perjalanan motivasi saya ke Bali beberapa hari yang lalu
(baca: benar-benar sibuk sampai-sampai hanya makan dan shalat yang
bisa memutuskan kegiatan). Ini juga sekaligus untuk mengganti
kesempatan teman-teman yang tidak bisa hadir ke acara tersebut.
Semoga catatan ini dapat memberi pencerahan bagi kita semua... Mohon
review dan komentarnya...
http://ramaditya.multiply. com/photos/ album/74/ Perjalanan_ Motivasi_ Bersama_Dompet_ Dhuafa_5_ -_Bali
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Rekan-rekan SK, berikut ini saya posting link berisi foto, video, dan
catatan perjalanan motivasi saya ke Bali beberapa hari yang lalu
(baca: benar-benar sibuk sampai-sampai hanya makan dan shalat yang
bisa memutuskan kegiatan). Ini juga sekaligus untuk mengganti
kesempatan teman-teman yang tidak bisa hadir ke acara tersebut.
Semoga catatan ini dapat memberi pencerahan bagi kita semua... Mohon
review dan komentarnya...
http://ramaditya.multiply. com/photos/ album/74/ Perjalanan_ Motivasi_ Bersama_Dompet_ Dhuafa_5_ -_Bali
- 11.
-
[Maklumat] Hasil Rapat Panitia SK Jakarta Paket Bubar
Posted by: "humairayusuf" humaira_ys@yahoo.com humaira_ys
Mon Aug 17, 2009 11:37 pm (PDT)
Assalamu'alaikum Wr wb
Segala Puji kita Panjatkan kehadiran Allah SWT, atas berkat ramat dan rahmanNya kita semua masih diberi kesempatan untuk bisa saling bersilaturahmi dan berupaya untuk bisa bertemu kembali di Bulan ramadhan.
Saudaraku, rekan di Sekolah Kehidupan,..Alhamdulillah rapat kecil Panitia Buka puasa Bersama SK Jakarta,..telah terbentuk,walaupun dengan keterbatasan yang hadir.
Untu, itu saya perlkenankan yang turut hadir pada rapat tanggal 17 Agustus 2009, dirumah Bapak Diaz Rossano adalah :
1. Bapak Diaz (sebgai tuan rumah )
2. Fiyan Arjun
3. Mimin
4. Diah
5. Mira Humaira
Hasil rapat merencanakan agenda acara Buka Puasa Bersam
Jadwal Paket Bubar
Tgl : 5 September 2009
Isi acara :
- ramah tamah tentang kegiatan konkrit
- Tasyakuran
- Pemilihan ketua SK Jakarta
Pukul / waktu : Ba'da Ashar
Tempat : Rumah bapak Diaz Rossano
Peserta : Anggota milist Jakarta baik peserta aktif / pasif
Undangan special :Bapak Sinang (Pendiri Sekolah kehidupan )
Susunan Paket Bubar 2009 Sekolah Kehidupan
Ketua : Fiyan Arjun
Humas : Mira Humaira
Mimin
Acara : Dyah Zakiati
Novi khansa
Sie konsumsi : Endah
Susunan Acara :
1. 15.30-16.00 = persiapan
2. 16.00 – 17.00 = -perkenalan, sambutan Ketua panitia, ketua SK,
tasyakuran
3. 17.00-17.30 = Pemilihan Ketua SK Jakarta,sambutan ketua terpilih
4. 17.30-18.00 = inspirasi ramadhan ( Bapak sinang )
5. 18.00- 19.00 = Buka Puasa bersama. Sholat maghrib,makan malam
6. 19.00 = kembali kerumah masing-masing.
Untuk Konfirmasi Pendaftaran yang bersedia hadir :
hub. Mimin 081586616875 atau Mira humaira (0817870301 ) Via sms atau telpon..
Semoga rencana ini berjalan dengan lancar dan di ridhoinya untuk itu mohon dukungan semua komunitas Sekolah Kehidupan .
- 12.
-
[catcil] Tujuh Belasan Bersama Tangan-Tangan Mungil
Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com
Mon Aug 17, 2009 11:38 pm (PDT)
*Tujuh Belasan Bersama Tangan-Tangan Mungil*
*Sabtu, 16 Agustus 2009.*
*Dalam Perjalanan Berbagi Ilmu.*
Dengan menaiki bus seusai bada maghrib saya pun langsung menggenapkan niat
saya untuk pergi ke sebuah yayasan berbentuk ponpes yang beralokasikan di
daerah Kramat Jati, Jakarta Timur. Dimana tempat baru saya untuk berbagi
ilmu yang saya miliki kepada semua para penghuni tersebut sekaligus menjadi
keluarga baru saya nantinya. Dan ini adalah hal baru bagi saya di tempat
itu.
Adalah mengajar menulis saban malam Senin saya nanti mengajar ditempat itu
nantinya. Aneh, bagi saya yang masih minim ilmu ini. Orang semacam saya bisa
diperlukan oleh penghuni yayasan itu. Sungguh Allah Maha Mengetahui akan
kelebihan umatNya masing-masing.
Dari berbagai usia itulah yang saya lihat. Dari usia 11 tahun hingga sampai
16 tahun, tingkat Ibtidaiyah (SD) dan Tsanawiyah (SMP) saya harus mengajari
mereka belajar menulis. Betapa terkejutnya ketika kaki saya menginjak tanah
yayasan itu. Mereka begitu *welcome *terhadap diri saya. Saat saya ingin
melangkah lebih jauh mereka pun langsung berbondong-bondong menemui saya.
Sampai ada yang mencium tangan saya pula. Mungkin untuk menghargai saya yang
lebih tua. Atau, apa tapi entahlah. mungkin mereka meanganggap saya adalah
guru mereka nantinya. Guru mengajar menulis.
Tapi bagi saya itu bukan tujuan utama saya. Hanya satu saya ingin berbagi
ilmu dengan apa yang saya miliki. Itu saja. Tak lebih. Terlebih ketika saya
ketahui bahwa yayasan itu di penghuni oleh berbagai anak-anak dengan segala
rupa-rupa kehidupan mereka alami. Ada yang ditinggal ayah-ibu mereka, putus
sekolah bahkan ada yang tidak mampu (kaum dhuafa). Benar-benar membuat saya
ikut terharu sekaligus merasakannya. Iba.
�Ini Kak Fiyan, ya? Ya, sering di bicarakan di depan kelas oleh Kak Farik,�
sapaan yang membuat saya terkejut ketika salah satu dari mereka yang
menghuni tempat itu berkata demikian.
�Ehem�saya berdehem kecil dulu. Iya, ya ini Kak Fiyan,� jawab saya sambil
menyunggingkan simpul senyum ke mereka.
Lansung saya diserbu dan semua pun ikut mencium tangan saya.
*Berawal Dari Rekomendasi Seorang Kawan.*
Ya, awal saya bisa hadir diantara tengah-tengah mereka itu karena lantaran
kawan saya merekomendasikan diri saya untuk memberikan ilmu saya kepada
yayasan itu. Ilmu mengajari menulis�dan kawan saya langsung merekomendasikan
kepada ketua pengurus yayasan saat itu juga�kalau kawan saya sudah lebih
awal mengajar temapt itu. Kalau kawan saya itu mengajarkan bahasa Inggris.
Baik dari segi *gramar*-nya maupun *conversation*-nya. Dan saya pun akhirnya
diserah tugaskan mengajar di yayasan itu. Dan saban malam Senin saya diberi
amanah untuk mengajarkan mereka untuk menjadi seperti Abdurahman El-Shirazy
dan JK. Rowling seperti impian mereka yang tak pernah saya duga sebelumnya.
Malam itu, malam Senin saya melaksanakan tugas baru saya. Sebagai guru
mengjar menulis mereka. Tapi sayang mereka sedang ada gladiresik untuk
mempersiapkan upacara peringatan hari besar negara Indonesia, HUT Republik
Indonesia yang ke 46. Hingga saya dirolling waktunya usai bada shalat subuh
saya ditugaskan untuk mengajar menulis kepada mereka.
*Senin, 17 Agustus 2009.*
*Mengajar Menulis Di Hari Pertama.*
Pukul. 05.30 pagi saya pun mengajar mereka. Dengan rasa tak percaya saya
memberanikan diri di depan mereka. Bingung mau bicara apa? Pakai bahasa apa?
Saat itu pula pikiran saya langsung digerumuli berbagai pertanyaan apa!
Mereka lebih tepat saya bisa katakan seperti adik-adik saya yang masih
sangat belia. Dengan wajah-wajah polos dan lugu mereka memberikan senyuman
kepada saya. Saya jadi *salting*. Salah tingkah. Saat senyuman mereka
menyeruak ke muka saya hingga pipi saya langgsung memudar semu. Ya, saat itu
saya sedang berpikir bagaimana caranya agar apa yang sampaikan ke mereka
sampai.
Karena saya tahu mereka bukan orang-orang yang sering saya hadapi ketika
saya memberi materi di komunitas yang saya diami selama ini. Diantara mereka
ada yang seimbang mengenai usia dan malahan ada yang lebih dewasa dari saya.
Hingga saya terus berpikir: Saya harus bisa mengajarkan mereka, anak-anak
yang masih sangat belia dari segi usia itu.
�Apa kabar semua?� tanya saya kepada mereka.
�Baik, Kakkkk�� Koor mereka serempak.
�Nah sekarang di ganti ya? Bukan baik lagi tapi LUAR BIASA! Bagaimana?
Siapkan�?�
Mereka menuruti komando saya. Kompak.
Saat itu saya seperti mengajarkan traning motivasi saja kepada mereka ketika
saya bersorak menggantikan �yel-yel� ucapan BAIK menjadi LUAR BIASA. Mantap.
Satu jam sudah saya tak terasa mengajarkan mereka sekaligus bercengkerama
bersama mereka. Mengenalkan diri saya, Menceritakan hobi menulis saya yang *gue
banget!* Hingga sampai saya bisa menembus media bahkan bisa menulis buku.
Bukan itu saja saya pun harus memberikan ilmu saya bagaimana menulis baik
dan benar itu dengan bahasa yang di mengerti mereka bukan semau apa yang
saya sampaikan. Itu yang harus saya pikirkan adalah bagaiamana mereka bisa
menikmati apa yang saya sampaikan. Akhirnya mereka pun sedikit demi sedikit
bisa mengerti. Walau dalam hati saya berkata,� nih bocah-bocah pada ngerti
nggak ya apa yang gue omongin sampai berbusa kayak begini,� bathin saya
bertanya-tanya.
�Baik untuk oleh-oleh dari Kak Fiyan tolong kalian buat cerita bebas apa
saja yang kamu inginkan. Sebiasa mungkin kamu bisa. Tema yang akan Kak Fiyan
kasih tentang memperingati HUT Republik Indonesia. Tujuh belas Agustus-an.
Apa saja yang kamu rasakan dan lakukan jika memperingati HUT Republik
Indonesia Tulis maksimal dua halaman buku tulis.� Itulah penutupan dari
rangkain selama satu jam setengah saya memberikan ilmu yang saya miliki.
Namun ketika saya ingin beranjak dari tempat mengajar itu seorang anak
laki-laki yang kalau saya taksir usianya 16 tahun. Ia masih kelas tiga
Tsanawiyah. Dengan membawa buku tulis ia memberikan �maha karyanya� ke
hadapan saya. Ternyata yang ia bawa adalah buku harian dirinya selama ia
menetap di yayasan itu.
�Kak, kalau tulisan ini bentuknya seperti apa, ya?� tanyanya sambil
mengulurkan buku tulis itu kepada saya. Terlihat rasa keinginantahuannya
sangat besar saat ia begitu cepat membawa buku tulis yang berisi curhatan
dirinya kepada saya.
Saya baca satu persatu. Ada seberkas cahaya kehidupan dalam curhatannya itu
ketika saya baca dan menemukan tulisan yang benar-benar membuat saya terharu
sekaligus tak sanggup saya untuk membacanya. Hingga dalam hati saya
bergumam,� sungguh hebat anak laki-laki yang ada dihadapi saya ini. Ia bisa
menyempatkan menulis curhatannya walau hanya di buku tulis. Dulu, saya tak
bisa seperti itu.� Entah kenapa tiba-tiba kelopak mata saya berembun. Tak
sadar ternyata mata minus saya berkaca-kaca.
�Hmm�ini bentuk curhatan, Jang. Ungkapan hati Jajang. Tapi Jajang bisa
membuat ceirita pendek seperti tadi Kak Fiyan terangkan. Ambil yang menurut
Jajang baik dan bagus bila dibuat cerita,� jawab saya panjang lebar dan
akhirnya orang yang memiliki nama Jajang yang saya panggil itu pun paham.
Bicara buku harian atau buku curhatan saya jadi teringat dengan buku yang
sedang saya baca baru-baru ini. Dan buku itu hasil pinjaman dari seorang
kawan. From Diary To Be Story, Mengubah Buku Harian Jadi Cerita Fiksi buah
karya Naning Pranoto. Dan ternyata apa yang saya baca ada manfaatkannya dan
saya bisa memberikan ilmu yang saya dapat dalam buku itu lalu saya transfer
kembali kepada anak laki-laki yang akan menjadi murid saya nantinya. Sungguh
bermanfaat sekali buku itu dampak yang saya rasakan saat membaca buku itu.
* *
*Upacara Bendera Yang Pertama Kali*
�Tolong bagi guru-guru yang mengajar di yayasan harap kumpul di lapangan.
Sebentar lagi kita akan mengikuti upacara memperingati Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia yang ke-46. Bagi para pengajar yang masih ada di kamar
tidur harap segera bersiap-siap.�
Intruksi dari kepala pengurus yayasan membahana seketika di atas langit
yayasan. Saya yang masih baru tentu tak menghiraukan panggilan itu. Namun
ketika kepala pengurus yayasan itu tak sabaran melihat para pengajar yang
lama di tunggu akhirnya memeriksakan kamar tidur satu-satu. Saya pun terkena
juga. Saya mendapatkan ucapan yang begitu amat membuat saya terkejut.
�Mas Fiyan harus ikut upacara. Kan Mas Fiyan sudah bagian dari kami,�
ucapnya kembali.
Saya tak bisa berucap. Seakan saya dijatuhi uang 12 milyar di depan mata
saya dan mata saya tak bisa kedip. Hanya mulut saya seperti kuda nil. Mangap
saking terkejutnya.
Ya, saya akhirnya ikut upacara juga hari itu. Upacara bendera�yang menurut
saya sangat langkah saya lakukan usai selepas Sekolah Tingkat Atas. Saya
seperti kembali diingatkan masa-masa sekolah. Mengikuti upacara. Namun kali
itu saya bukan sebagai murid melainkan pengajar di depan mereka. Sungguh
membuat dua kali saya merasa tak percaya. Dan benar-benar saya bisa kembali
menikmati upacara bendera merah putih. Bendera kebanggaan negeri saya,
Indonesian. Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-46.
*Tujuh Belasan BersamA Tangan-tangan Mungil.*
Saat itu jam digital di tubuh ponsel saya menunjukan pukul 10 pagi. Seperti
sudah direncanakan malamnya bahwa tepat pukul demikian para penghuni yayasan
itu akan meramaikan Hari Kemerdekaan (Independence Day) Republik Indonesia
dengan berbagai perlombaan. Saya yang sudah dianggap bagian dari mereka
akhirnya pun turut turun tangan juga menjadi panitia perlombaan. Saya
bergabung dengan panitia yang sudah dibentuk sebelum-belumnya oleh pengurus
yayasan itu memberikan agar saya membantunya dalam panitia perlombaan itu.
Namun sayang ketika saya sedang semangat menjadi panitia perlombaan
memperingan Tujuh Belas Agustus-an mata minus saya tertuju kepada sosok
bocah perempuan yang sedang melamun. Bocah perempaun itu kalau saya taksir
masih sangat belia diri segi usai. Kalau saya bisa katakan masih beusia
sepuluh tahun. Yang menurut saya usia seperti itu masih belum akil/baligh.
Jadi belum memilki dosa sama sekali ketimbang saya. Sudah dikatakan cukup
berpikir. Berpikir untuk lebih mendekatkan diri Yang Maha Kuasa. Bukan
mendekatkan pada ciptaanNya yang belum pasti.
�Lho, kok kamu tidak ikut lomba sih?� tanya saya ketika ia sedang sendiri
duduk di bawah pohon jambu air.
�Nanti Kak menunggu lomba balap karung,� jawabnya lugas.
�Oh, gitu ya. Memangnya bisa bawa karung. Nanti malah karung yang
kebesaran,� canda saya. �Oya, siapa namanya?� lanjut saya lagi menanyakan
nama bocah perempuan itu.
�Nama saya Rika, Kak!�
�Ya, sudah tunggu saja, ya. Kakak mau bantu Kakak-kakak yang lainnya dulu,
ya.�
Akhirnya bocah perempuan itu ikut merasakan kebahagiannya pula. Ikut
perlombaan yang seperti dikatakan kepada saya. Bocah perempuan yang masih
sangat belia. Dan ia pun menikmati perlombaan balap karung. Halnya saya saat
itu. Saya bahagia sekali sekaligus tak ingin hal semacam itu cepat berlalu.
Terlebih ketika saya bersama diantara mereka untuk memperingati Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia. Yang ke 46. Tujuh Belas Agustus-an. Saya
sangat menikmati dan seakan jiwa-dan raga saya telah menyatu kepada mereka.
Para penghuni yayasan itu. Tepatnya lagi saat pada acara Agutus-an.
MERDEKA!!.(fy)
*Kramat Jati�Ulujami, 16-17 Agustus 2009*
*Pukul: 05.15 WIB-14.15 wib *
*Untuk anak bangsa setanah air. Merdeka!!!*
--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply. com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co. <fb%3Abujangkumbanf@id yahoo.co. >id
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar