Kamis, 24 Juni 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3109

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (7 Messages)

Messages

1.

[Resensi Buku] Diaspora Orang Indonesia di Amerika Serikat

Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com   wartax

Wed Jun 23, 2010 6:06 pm (PDT)



[Resensi Buku]

Diaspora Orang Indonesia di Amerika Serikat
---Anwar Holid

Mantra Maira (Kumpulan Cerita Pendek)
Penulis: Sofie Dewayani
Penerbit: Jalasutra, 2010
Tebal: xxiv + 108 hlm
ISBN: 978-602-8252-27-0
Harga: Rp. 20.000,-

Mantra Maira (Jalasutra, 2010, 132 hal.) karya Sofie Dewayani punya tiga ciri khas: mungil, tipis, dan serius. Buku berformat mungil ini berisi sebelas cerpen yang hampir semua pernah dipublikasi media massa kelas nasional, antara lain Femina, Koran Tempo, dan Republika. Kalau mau, kita bisa menamatkan buku ini hanya dalam beberapa jam. Meski begitu, subjek cerpen dia rata-rata kategorinya serius, dengan bentuk khas sastra koran Indonesia.

Kesan serius tampak dari cara penyajian buku ini. Faruk H. T. memberi kata pengantar dengan topik 'sastra pasca-aksara' dengan pendekatan Saussurean, sembari menyatakan bahwa cerpen dalam buku ini cenderung membenturkan tulisan dengan dunia pengalaman, sehingga terkesan sekadar mereproduksi ketegangan lama, yaitu ketegangan antara bahasa dengan dunia pengalaman (hal. xi). Sang penulis mengantarkan bukunya dengan esai mengenai hubungan aksara dan manusia memanfaatkan pemikiran Jack Goody, Walter J. Ong, Shirley Brice Heath. Faruk dan Sofie sama-sama mengusung tema literasi. Secara tersirat mereka sepakat menganggap itu merupakan budaya manusia yang lebih unggul dan reflektif dibandingkan lisan. Keseriusan makin menghebat manakala sebelas cerpen itu dibagi tiga dengan komposisi 4-4-3, masing-masing menggunakan judul ala makalah ilmiah, yaitu 'teks dan internalisasi individual,' 'modernitas dan identitas,' dan 'kelas dan literasi.' Buat apa kumpulan cerpen
ini dibagi-bagi? Apa mereka benar-benar berbeda satu sama lain, sehingga perlu dengan tegas dipisah? Subjek tentang individu pasti mudah terkait dengan identitas, dan teks pasti mudah menyerempet ke soal literasi.

Lengkap sudah prasyarat bahwa buku ini merupakan teks sastra. Kelengkapan ini makin sempurna oleh komentar Budi Darma, salah seorang legenda hidup sastra Indonesia, yang menyatakan buku ini menarik berkat kewajarannya mempergunakan nuansa-nuansa wanita, melalui pilihan kata yang biasa dipergunakan wanita, gaya bahasa khas wanita, dan permasalahan yang dihadapi oleh wanita. Otomatik karya sastra ini juga bisa masuk dalam kategori ecriture feminine alias tulisan perempuan.

Sejumlah cerpen di buku ini bercerita tentang perempuan Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat karena berbagai latar belakang dan alasan. Ada yang ke sana demi melanjutkan studi, ada juga yang terdampar sebagai tenaga kerja ilegal. Dunia baru ini membuat mereka menjadi misfit, yakni orang yang jadi canggung karena kesulitan berbaur dengan lingkungan atau situasi tertentu. Cerita seperti ini tampaknya khas sastra diaspora, yaitu sastra yang lahir dari orang, bahasa, budaya yang awalnya berkumpul di satu tempat tertentu, kini tercecer ke mana-mana. Contoh terbaik dari sastra diaspora ialah karya-karya Jhumpa Lahiri, yang menulis mengenai orang Amerika Serikat keturunan India atau orang India yang akhirnya menetap di sana. Karena Sofie menulis dalam bahasa Indonesia, kita bisa segera menyadari kecenderungan itu. Sebenarnya wajar Sofie menulis tema diaspora, sebab dia sendiri sekarang tengah berada di Urbana-Champaign, Illinois, Amerika Serikat. Bagi
pembaca Indonesia, tema diaspora ini mungkin bisa mengingatkan pada buku Seribu Kunang-Kunang di Manhattan (Umar Kayam) atau Orang-Orang Bloomington (Budi Darma).

Kecanggungan berinteraksi dengan dunia sekitar ini merupakan tema paling menonjol dalam buku ini, sampai melahirkan persoalan psikologis bagi sang pelaku atau merusakkan hubungan antar personal. Mantra Maira, cerpen pembuka, bercerita tentang seorang gadis remaja Indo yang kesulitan menghadapi ibunya yang munafik. Gadis ini lebih paham bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Perkawinan ayah dan ibunya gagal, sementara ibunya ingin terus dekat dengan dirinya. Terpaksalah dia hidup dengan ibu yang suka mengarang cerita, menutup-nutupi hubungan barunya dengan lelaki lain, dan mencari nafkah secara ilegal di Amerika Serikat. Begitu menjengkelkan ibunya, hingga Maira berniat memantrai ibunya biar celaka, soalnya dia suka memaksa agar Maira mau berbohong juga demi kepentingan dirinya. Begitu juga dengan Sri Prihatini dalam Dialog Dua Nama (hal. 61-74) yang awalnya memenangi Lomba Cerpen Femina tahun 2004. Wanita Jawa setengah baya ini mengubah nama jadi
Fabiana Martinez, memanipulasi umur, berpenampilan seperti keturunan Hispanik agar mudah mencari nafkah sebagai pelayan toko di Amerika Serikat untuk membiayai keluarga. Namun kondisi ini jadi rumit ketika dia jatuh cinta pada pemuda setempat seumuran anaknya, sementara dirinya masih kesulitan mengucapkan kosakata Meksiko. Dalam Bangku Belakang (hal. 46 - 52), Sam kesulitan berkompromi dengan kehidupan dan teman-teman masa remajanya yang kemungkinan jauh lebih sukses dari dirinya, sampai dia membohongi diri sendiri baik di dunia maya maupun rela menutup-nutupi kondisi asli dirinya ketika bertemu dengan kawan-kawan lama yang membuatnya minder. Dia hanya berani jujur pada Tino, sebab Tino lebih canggung lagi menghadapi kawan-kawan lama itu, sampai membuatnya menghindari mereka semua baik di dunia nyata ataupun maya.

Sofie menghadirkan dunia gamang orang dewasa dan kanak-kanak. Kegelisahan dan kerusakan hubungan antar individu tergambar wajar, membuat salah pengertian mudah merebak dan memperburuk keadaan. Mereka rapuh, bingung, ingin memperbaiki diri, tapi kesulitan, karena ada banyak penghalang ketika hendak jujur menampilkan identitas---baik karena faktor internal maupun eksternal. Tapi tidak semua berakhir buruk. Ketika Tuhan Berjubah Putih (hal. 75-80) membuktikan betapa nasib nelangsa seorang ibu rumah tangga Muslim di Amerika Serikat bisa lungsur hanya oleh kebetulan kecil sederhana. Dia kembali mendapatkan lagi identitasnya dengan sempurna. Itu sudah cukup untuk menghadapi dunianya yang serba kekurangan dan hidup di lingkungan yang ekstrem berbeda dengan asal usulnya.

Berbeda dengan pendapat di back cover, teknik berkisah Sofie menurut saya cukup sederhana. Tanpa perlu bereksperimen aneh-aneh atau absurd biar terkesan punya kemampuan 'tingkat tinggi,' dia sudah terampil dan mampu menorehkan kesan kuat. Cerita-cerita dalam buku ini berpotensi mengganggu pembaca. Ini sudah cukup untuk melahirkan cerpen yang kuat. Kesan ini makin kentara betapa Sofie tahu kecenderungan cerpen di media massa Indonesia. Dia tidak berminat menulis cerpen sangat panjang (long-short story) yang mudah ditemui di media massa Amerika Serikat. Editing buku ini boleh dibilang bagus. Tiga-empat salah eja dan tanda baca di sana bolehlah kita anggap minor.

Sofie Dewayani kini tengah menempuh program doktoral di bidang pendidikan literasi di University of Illinois, Amerika Serikat. Dia kini memutuskan menanggalkan semua yang dulu dipelajarinya di Institut Teknologi Bandung (ITB), beralih ke sastra dan humaniora. Karya terdahulunya ialah novel berjudul Rumah Cinta Kelana (2002).

Anwar Holid ialah editor, penulis, dan publisis. Blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.

Situs terkait:
http://dialogkecil.multiply.com/ --> blog Sofie Dewayani
http://www.jalasutra.com/

Anwar Holid: penulis, penyunting, publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku.

Kontak: wartax@yahoo.com | (022) 2037348 | 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141

Sudilah mengunjungi link ini, ada lebih banyak hal di sana:
http://www.goethe.de/forum-buku
http://www.rukukineruku.com
http://ultimusbandung.info
http://www.visikata.com
http://www.gramedia.com
http://halamanganjil.blogspot.com

Come away with me and I will write you
---© Norah Jones

2.

(Inspirasi) Doa Tahu Diri Seorang 'Mantan' Atheis

Posted by: "~ Made Teddy Artiana ~" made.t.artiana@gmail.com

Wed Jun 23, 2010 6:07 pm (PDT)



*Doa Tahu Diri Seorang 'Mantan' Atheis*

ditulis oleh Made Teddy Artiana, S. Kom

fotografer, praktisi IT dan penulis

* *

* *

* *

Sebagai seorang yang berlatar belakang pendidikan Sarjana Komputer, dan
sempat bekerja selama delapan tahun lebih di dunia IT, tentunya dulu aku
lebih mengakrabi 'benda mati' dibandingkan manusia. Server, PC, Networking,
dan kumpulan *code-code *bahasa pemrograman, menjejali pengalaman ku selama
bertahun-tahun. Baru setelah sebuah sentuhan dari hobby *motret* yang
kemudian menjadi salah satu profesi, manusialah yang kemudian menjadi objek
utama yang harus selalu –mau tidak mau- mendominasi kepala dan hati.

Sejauh ini pengalaman bertutur betapa objek manusia yang luar biasa unik
ini, begitu kaya baik akan misteri maupun pencerahan. Sehingga sampailah aku
pada sebuah kesimpulan, bahwa manusia adalah guru sekaligus murid bagi
manusia lain.

Tersebutlah seorang wanita yang bagiku demikian unik. Bukan karena ia adalah
adalah client ku, tetapi lebih karena wanita itu adalah seorang atheis.

"Saya atheis", akunya ketika pertama kali bertemu, sembari menunggu reaksi
dari ku. Merasa yang ditunggu tak kunjung muncul, wanita itupun berkata,
"eergh…tak ber-TUHAN".

Ia menatapku penuh selidik. Aku tersenyum.

"Terus kenapa ? Apakah itu masalah bagi orang yang terdaftar sebagai anggota
dalam milis Atheis ?", tanyaku.

Kini ganti ia yang tersenyum.

"Tapi saya tahu Anda bukan Atheis", katanya kepadaku.

"Ya memang saya bukanlah seorang Atheis. Pikiran dan hati saya tidak mampu
menafikan keberadaan NYA", aku menatapnya dalam-dalam,"Tetapi sebagaimana
TUHAN memberikan kebebasan bagi siapapun untuk mengasihi atau membenci,
mengakui ataupun mengabaikan Nya, sayapun akan melakukan hal yang sama
kepada Anda atau siapapun itu berkaitan dengan sikap mereka terhadap TUHAN".

Itu pertemuan pertama kami. Dalam pertemuan selanjutnya tersingkaplah bahwa
sebenarnya ia kini berstatus sebagai 'mantan' atheis. Rupanya baru saja ia
mendapat pencerahan tentang keberadaan TUHAN.

Sebagaimana dunia korporasi yang seringkali mempekerjakan para pimpinan
diluar bidang / kompetensi perusahaan tersebut. Tujuannya ? mendapatkan
wawasan yang *fresh* dan sudut pandang yang sama sekali lain. Begitu juga
dengan mantan atheis ini. Berbicara tentang TUHAN dengan seorang ulama,
pendeta atau pandita memang merupakan sumber yang benar untuk mengenal TUHAN
lebih dalam. Namun ternyata berbicara tentang TUHAN dengan seorang mantan
atheis, justru menjadi tak kalah lebih mencerahkan.

"Kallo persoalan rejeki saya nggak neko-neko", sambungnya,"sepengasihan-NYA
saja"

(sepengasihan = seberapa dikasih oleh TUHAN)

"Saya juga tak pernah meminta panjang umur", katanya, "saya hanya meminta
kesehatan. Saya tidak mau panjang umur, tapi ujung-ujungnya menyusahkan
orang lain. Baik karena perbuatan yang merugikan ataupun karena menjadi
beban bagi orang lain"

Sederhana tapi menarik, sementara banyak dari kita yang berdoa membabi-buta
demi panjang umur, hanya karena kita takut mati dan merasa selalu kurang
dalam mereguk kenikmatan hidup ?

Tanpa pernah sedikit berpikir tentang 'apakah kita memang layak hidup' atau
'apakah hidup kita ini berguna untuk orang lain' sehingga kita berhak
meminta bonus panjang umur dari TUHAN.

Kalau boleh jujur, jangankan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam,
jangan-jangan bagi orang-orang terdekat kita, suami, istri, anak, orang tua
ataupun teman, kita lebih dari sekedar persoalan, bahkan sebuah musibah !

Sementara identitas : menjadi rahmat bagi semesta alam -yang merupakan
takdir kita- hanya sekedar slogan cantik, yang pada prakteknya ternyata
sangat jauh panggang dari api. Kita mengambil, merampas, memperkosa apa saja
dan siapa saja demi kepentingan diri kita sendiri. Hanya supaya kita menang,
puas dan sukses, persetan dengan apakah itu ternyata merugikan orang lain
(semesta alam).

Jika itu benar, sepertinya kita harus lebih punya malu untuk berdoa, pada
saat ingin berangkat tidur, bekerja atau doa-doa jenis apapun, terutama
ketika kita berulang tahun. Supaya jangan pertambahan hari-hari kita tidak
membawa rahmat bagi siapapun, namun justru membawa bencana bagi orang lain
(semesta alam).

Kalau seorang mantan atheis saja, cukup tahu diri untuk meminta pertambahan
umur, seharusnya kita-kita yang mengaku dan merasa beragama sejak dari
kandungan ini jauh lebih tahu diri dari mereka. Itupun jika keagamaan kita
tidak hanya tersimpan dalam dompet pada selembar kertas keras berlapis
laminating bernama KTP (*)

--
what a wonderfull world !!!
*Made Teddy Artiana*
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com
mobile# 081317822720
email# teddyartiana_photograhy@yahoo.com

MTA di Majalah Human Capital
http://www.portalhr.com/majalah/edisiterbaru/bisnis/1id1549.html

MTA di Majalah SWA
http://swa.co.id/2009/08/made-teddy-artiana/

MTA di Majalah Bahana
http://www.ebahana.com/warta-2162-Dari-Hobi-Datanglah-Rejeki.html

MTA di Kompas
http://ekonomi.kompasiana.com/2010/02/12/testimoni-seorang-mantan-karyawan-bca-resign-dari-tempat-kerjanya
3a.

Re: (Ruang Keluarga) Pengalaman Pendarahan

Posted by: "Syafaatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id   sya4215

Wed Jun 23, 2010 9:07 pm (PDT)



Mbak Indar maaf baru baca... gimana keadaannya sekarang? semoga baik2 aja ya..
alhamdulilah punya suami yang begitu siaga ya..

----- Original Message -----
From: INDARWATI
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
4a.

[MAKLUMAT] Menghitung Hari MILAD ke -IV Sekolah Kehidupan (Update 24

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Wed Jun 23, 2010 10:01 pm (PDT)



*Sahabat SK di mana pun berada, yuk meriahkan kembali Milad SK ke-IV dengan
kebersamaan dan manisnya kekeluargaan. untuk info lebih lengkapnya silahkan
baca maklumat dari ketua SK (Dani Ardiansyah) dan beberapa info tambahan,
sebagai berikut:*

***

Sahabat SK, tidak lama lagi SK jelang miladnya yang ke IV, ibarat seorang
anak, harusnya dia sudah pandai berlari. Begitu juga SK, pun masih lara-lari
ditempat, SK sudah 4 tahun berdiri. Tentu saja, selain lewat tangan dingin
founder SK, ini juga berkat kehadiran sahabat SK selama ini.

So, untuk ikut menyemarakkan peringatan milad SK yang ke-IV, yang insya
allah akan tetap diselenggarakan pada tanggl 31 Juli - 1 agustus 2010 di
Hotel Newstart Traawas Mojokerto, yang pastinya sudah disiapkan berbagai
macam acara seru oleh Paniti dari tim SK Jatim yang dikomandoi oleh Pak
SUhadi,mari kita berkontribusi dengan mendaftarkan diri sebagai peserta.

FYI, biaya pendaftaran untuk acara ini adalah Rp 85.000/orang./ Wooow, murah
bukan (belum termasuk ongkir, eh transportasi). Dengan fasilitas :

- Menginap 1 (satu) malam
- Makan 3 kali dengan menu buffet ala Newstart.
- Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Milad Eska ke IV di Newstart
Trawas, Jatim
- Untuk anak-anak dibawah 10 th free charge, selama tidak membuka piring
saat makan.
- Untuk anak-anak diatas 10 th, dikenakan biaya makan saja Rp.
15.000/pax.

Karena jarak yang ditempuh lumayan jauh, maka sahabat SK dari luar Jatim
yang ingin mengikuti acara ini akan dikordinir oleh PJ masing-masing wilayah
:

Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi PJnya :
Divin. So yg mau ikutan harap daftar ke Divin segera. Tempat terbatas.

Bandung, Cicaheum, Ledeng Kebon Kalapa, Kenek, eh PJnya Kang Hadian. So,
sila langsung kontak-kontak.

Sumatra, Medan dan sekitarnya PJnya
Haryanti Tahir. So yg mau ikutan harap daftar ke Mbak Anty segera. Tiket
diskon terbatas.

Untuk para PJ, harap segera mengupdate status facebooknya, eh.. data peserta
yang menjadi tanggung jawab masing-masing wilayahnya.

Divin
Kang Hadian
Mbak Anty

Silakan membuka pendaftaran, dan merembukkan dengan cara apa para peserta
dari luar Jatim bisa sampai ke TKP.

Batas akhir pendaftaran adalah tgl 20 Juli 2010, cap Pos!

Jika ada yang belum jelas, silakan kontak PJ masing-masing di YM :

*Divin : divin_nahb_dn (HP 085693765775 )
Anty : anty_th (HP 081372568907 )
Hadian : co_bdg_ganteng eh, salah ini yg bener hadian_kasep (022-601534) *

Ini dulu informasi sementara. Jika sakit masih berlanjut segera hubungi
dokter.

Terimakasih,

Dani Ardianysah

Ketua SK

***

*INFO TAMBAHAN:*

*Pendaftaran dan Transfer* (*Rp. 85.000*, belum termasuk transportasi luar
Surabaya, silahkan berembuk dengan masing-masing PJ wilayah) diterima *paling
lambat 20 Juli 2010* ke:

1. *BCA* atas nama *SUHADI*, no rekening 2581721163,

2.* Mandiri* atas nama *SUGEANTI MADYONINGRUM*, Cabang Wiyung no rek
142-000-499-5139

3. *BNI Syariah* atas nama *Nia Robiatun*, no rekening 0161176550

*setelah transfer harap konfirmasi ke:*

1. Suhadi hp. 0812 1089865

2. Sugeanti (mba Ugik) hp. 0856 3434248

3. Nia Robie' hp. 08567583508

*
*

*YANG SUDAH MENDAFTAR*

- Mimin

- Asma Sembiring

- Novi Khansa

- Dyah Zakiati

- Nia Robie'

- Dani Ardiansyah

- Hadian

- Teha Sugiyo

- Diaz & kel

- Nursalam & kel

- Yon's Achmad

- Fiyan Arjun

- Divin Nahb
4b.

Re: [MAKLUMAT] Menghitung Hari MILAD ke -IV Sekolah Kehidupan (Updat

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Thu Jun 24, 2010 3:03 am (PDT)



Nia, Aku daptar, dewasa 2 anak kecil 2, uangnya sdh di Mbak Ugik cash,....sssstttt.... tapi masih kurang alias nyicil, jangan bilang siapa2 ya? .... dicatet ya neng....
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

________________________________
From: Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>
To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>; kabinet-eska@yahoogroups.com
Sent: Thu, June 24, 2010 12:00:59 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] [MAKLUMAT] Menghitung Hari MILAD ke -IV Sekolah Kehidupan (Update 24 Juni 2010)

Sahabat SK di mana pun berada, yuk meriahkan kembali Milad SK ke-IV dengan kebersamaan dan manisnya kekeluargaan. untuk info lebih lengkapnya silahkan baca maklumat dari ketua SK (Dani Ardiansyah) dan beberapa info tambahan, sebagai berikut:

***

5.

(Ruang baca) Kado uLAng tahun Kekasihku

Posted by: "interaktif" diifaa_03@yahoo.com   diifaa_03

Thu Jun 24, 2010 2:43 am (PDT)



sudah menjadi kebiasaanku untuk memberikan kado spesial buat diri
sendiri ketika sedang ulang tahun. Bagiku ulang tahun adalah sebuah
moment istimewa meski tidak selalu harus dirayakan dengan orang yang
spesial. Kado untuk diri sendiri biasanya aku pikirkan jauh- jauh hari
sebelumnya, kado itu tidak selalu berupa materi, kadang keberhasilan
kecil, atau merencanakan sesuatu untuk perbaikan diri yang aku deadline
tepat di hari kelahiran. Hal itu juga membuatku lebih fokus meraih apa
yang aku inginkan.

Pada beberapa tahun lalu tepatnya di tahun 2003, ketika masih menyandang
status sebagai mahasiswa aku tertarik dengan sebuah buku judulnya “Kado
Ulang Tahun Kekasihku”. Buku itu sebenarnya sederhana, tipis dan tidak
terlalu mahal, tetapi karena tak banyak uang yang bisa dialokasikan
untuk membeli buku selain kebutuhan kuliah, maka mau tidak mau aku harus
menyisihkan uang saku dengan lebih mengirit pengeluaran. Setiap aku ke
toko buku tak lupa aku jenguk buku itu untuk memastikan buku itu masih
ada dan membaca sekilas sebagai pengobat keinginanku untuk
mendapatkannya.

Tepat sehari sebelum ulang tahun aku bisa membeli buku itu. Senang tiada
terkira akhirnya aku bisa mendapatkannya untuk diriku. Buku itulah yang
banyak memberikan pengaruh kepadaku, buku yang seukuran saku ini mampu
menjawab Tanya yang sering meresahkan diri ini. tentang bahagia, makna
hidup, kesuksesan dan yang terpenting adalah penemuan diri sejati.

buku yang ditulis oleh adik penulis novel ayat â€"ayat cinta ini
mengajakku menengok kembali makna ulang tahun. Ulang tahun bukan hanya
pesta yang diadakan untuk merayakannya atau bertaburan ucapan selamat
dan do’a â€" do’a, tetapi lebih pada perenungan kembali tentang perjalanan
hidup yang singkat ini dan lahan meningkatkan kesadaran. Merumuskan
visi dan misi hidup agar kehidupan ini bisa memberi makna juga
mengabadikan diri dengan memberikan manfaat bagi orang lain, untuk
kelangsungan hidup sesama. Penulis mencontohkan dirinya yang mencoba
mengabadikan diri dengan menyebarkan kebaikan melalui tulis menulis.

Aku tahu bahwa sebelum manusia terlahir ke bumi, terlebih dahulu telah
membuat perjanjian primordial dengan Allah yaitu masing â€" masing jiwa
dan roh manusia akan selalu menyembah Allah. Namun kadang di tengah
perjalanan, manusia sering lupa dengan perjanjian itu. Manusia baru
teringat Tuhannya ketika dia terpuruk dalam penderitaan, dari situ
kemudian manusia mulai mengenal dirinya bahwa manusia adalah mahluk yang
lemah yang selalu membutuhkan pertolongan dari Allah. Perlahan buku ini
mulai mengajakku merenungkan banyak hal.

Menurut Andrias Harefa Manusia itu dilahirkan dengan tiga tugas pokok;
yakni:pertama, menjadi manusia pembelajar yang belajar terus menerus di
“sekolah kehidupan” kehidupan nyata untuk semakin memanusiakan dirinya;
kedua, menjadi pemimpin sejati dengan cara mengambil prakarsa dan
menerima tanggung jawab untuk menciptakan masa depan bagi dirinya,
lingkungannya dan perusahaannya, atau organisasi di mana ia bekerja;
ketiga, bertumbuh menjadi guru bagi bangsa- bangsa dan bagi umat manusia
di” sekolah besar” kehidupan. (Hal.54)

Jadi manusia dilahirkan ke dunia dititahkan tidak hanya menjadi
hamba/abdi tetapi juga menjadi seorang kholifah yang harus menuruti
semua perintah Allah, menyeru kepada kebaikan dan memakmurkan alam
semesta.

Lebih jauh lagi buku ini juga mengajakku untuk menjadikan hidup ini
lebih bermakna. Sering aku mendengar kata hidup ini harus bermakna,
namun sebuah tanda tanya besar tentang apa makna hidup itu sebenarnya.

Dijelaskan bahwa Kebermaknaan hidup adalah sebuah motivasi yang kuat dan
mendorong orang untuk melakukan sesuatu kegiatan yang berguna. Hidup
berguna adalah hidup yang terus menerus memberi makna pada diri sendiri
dan orang lain. (hal. 68)

namun untuk menggapai kehidupan yang bermakna itu bukan persoalan yang
mudah karena ada prasyarat yang harus dipenuhi yaitu kita harus paham
siapa kita, paham akan diri sejati, - diri yang selalu belajar
bertanggung jawab untuk hanya menjadi dirinya sendiri bukan yang lain,-
selain itu manusia juga harus tahu tujuan hidupnya, kemana kapal akan
dilabuhkan dalam mengarungi bahtera kehidupan ini. nah ketika kita
memenuhi prasyarat itu insya Allah kita akan mudah menjadikan hidup kita
lebih bermakna sehingga kita akan menemukan keberkahan dalam umur kita
yang pendek ini.

Akhirnya hari kelahiran yang kita peringati adalah untuk merengkuh masa
depan cemerlang, untuk menggapai hidup bermakna, untuk memenuhi
perjanjian primordial kita dengan dengan sang pencipta, untuk menemukan
diri sejati kita, untuk berbuat terbaik bagi seluruh penghuni jagad
raya, untuk memakmurkan dunia, untuk mengatakan bahwa saya adalah saya,
dan kita dilahirkan untuk menjadi master bagi diri kita dan bukan untuk
hal yang sia-sia. (hal.79)

So mari kita rayakan ulang tahun kelahiran kita sebagai ajang untuk
muhasabah diri untuk mengadakan perbaikan diri sehingga kita akan
menjadi orang yang beruntung dengan menjadikan hari ini lebih baik dari
hari kemarin dan menjadi mutiara kehidupan yang akan selalu memberi
manfaat bagi umat manusia.

Mengadopsi petuah bijak sayyidina Ali “kita tidak boleh mati ketika kita
hidup, tetapi kita harus hidup meskipun telah mati.”

Ah aku beruntung dipertemukan Allah dengan buku ini.

Judul : Kado Ulang Tahun Kekasihku

Penulis : Sirsaeba Alafsana

Penerbit : Inspeal Press

Tahun : Juni 2003 (cet.5)

Tebal : 170 Hal.

salam

Wiwik Hafidzoh

6a.

Re: [Diary Perjalanan] Solitude @ Fatahillah

Posted by: "Yons" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Thu Jun 24, 2010 3:16 am (PDT)



Eh kapan-kapan jalan-jalan yuk
keliling Jakarta naik kreta or bas we. Ajak yang lain juga pastinya.
Maklum seumur-umur aye lom pernah naik Bas We or kreta di JKT.
"pengakuan.com", cara beli karcisnya juga kagak tahu. aye naiknya angkot mulu plus "Sepeda Merah Warnanya".
Dulu pernah sih rencana itu terpikir naik bas we ke Ancol bareng mantan "pacar" si "gadis senja" ituh. sayang keburu bubaran. Yah "Perpisahan termanis". sial kok gw jadi ingat dia yak ihiks :-(

gimana, kalau gak ntar ke taman suro ya. tp lo bawa biola terus
mainin donna-donna joan baes yak ^_^ awas kalo mainnya jelek :-p

oh ya gambaran lagunya lihat di link bawah

http://www.youtube.com/watch?v=P6poDgI-rr0

perlu diketahui, tokoh yg lagi nyender di tiang itu sayah :-p

gmn gmn?

salam
yons

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robie'" <musimbunga@...> wrote:
>
> Solitude @ Fatahillah
>
>
>
> Tentara Inggris pernah menuliskan kata `Solitude' yang berarti `Kesunyian'
> sesaat sebelum mereka meninggalkan markas besar Rawabangke yang sekarang
> berubah nama menjadi Rawabunga pada peristiwa berdarah abad 18an yang
> menyebabkan wilayah tersebut penuh dengan bangkai dan darah manusia akibat
> pertempuran tentara Inggris dan Perancis di Batavia.
>
>
>
> Solitude, juga yang pada awalnya saya rasakan ketika memutuskan untuk pergi
> menatap senja di Kota Tua sendirian setelah rapat mengenai perkembangan
> Rumbel (Rumah Belajar) di salah satu tempat nan rindang di Universitas
> Indonesia. Menaiki kereta ekonomi yang pada akhirnya tanpa sadar membuat
> saya melakukan kebodohan. Kalau ingat kejadian di sore itu, yang ada hanya
> pikiran untuk tertawa. Sudah sampai stasiun terakhir, stasiun Jakartakota,
> dengan santainya saya hanya melamun dan duduk sambil memperhatikan manusia
> yang beralu lalang. Terlambat untuk bergerak ketika kereta itu perlahan
> menjauhi Stasiun Jakartakota bergerak balik menuju Bogor kembali.
>
>
>
> Segera saya memutuskan untuk turun di stasiun terdekat, stasiun Jayakarta.
> Menunggu kereta kembali, namun ternyata kereta lain masih membutuhkan waktu
> minimal 30 menit untuk sampai ke Jayakarta. Ojeg menjadi pilihan yang baik
> saat kemacetan sore hari melanda Jakarta dan saya harus sampai ke Kota Tua
> segera sebelum magrib tiba. Kebodohan saya menuai hikmah. Ketika bersama
> ojeg, saya melintasi beberapa bangunan dan rumah tua, nampak di sekitarnya
> banyak warga keturunan Tiong Hoa berlalu lalang, membuka sebuah ingatan.
>
>
>
> Sebuah tragedi pernah terjadi di Jakarta pada Oktober 1740. Lima sampai
> sepuluh ribu etnis Tionghoa mati terbunuh pada masa pemerintahan Jendral
> Adrian Valkenier. Pada zaman Belanda ribuan orang dari China memenuhi
> jakarta, pengangguran pun tak dapat ditampik. Akhirnya pemerintah Belanda
> memutuskan untuk `membuang' mereka ke Srilangka. Akibat perlakuan
> semena-mena, dan isu bahwa mereka ditenggelamkan di lautan sebelum sampai
> Srilangka menuai reaksi etnis Tionghoa yang masih tersisa di Jakarta.
> Akhirnya Jenderal Adrian Valkenier memutuskan menghabisi mereka. Tak
> terelakan lagi peristiwa berdarah kembali terjadi. Saya hanya berfikir,
> sebegitu mudahnya ribuan nyawa dan penghinaan terhadap kemanusian direnggut
> atas kepentingan golongan dan kekuasaan secara semena-mena.
>
>
>
> Beberapa menit sebelum magrib tiba, saya telah berada di salah satu pojok
> halaman luar Museum Fatahillah. Mengamati sekitar, sesekali memotret, sambil
> membayangkan kira-kira dimana letak tiang gantungan ditempatkan. Sekaligus
> menebak dimana lokasi yang dijadikan tempat Sarah Speax (anak asuhan dan
> dayang-dayang istri JP Coen, Eva) ditelanjangkan dan dipermalukan, juga
> kekasihnya yang tampan meregang nyawa dengan cara dipancung akibat buah
> cinta yang terlarang..
>
>
>
> Selepas sholat magrib dan berkeliling sebentar, saya memutuskan untuk duduk
> tepat di depan museum Fatahillah, mengambil beberapa gambar dan mengajak
> seorang pengamen yang juga brigdancer untuk sedikit berbincang-bincang. Alex
> namanya. Jelas sekali anak itu bertutur dengan logat dari luar Jakarta,
> Bugis tepatnya. Namun anak itu mengaku dia lahir dan berasal dari keturunan
> asli jakarta. Sesekali dia menunjukkan beberapa tempat yang menjadi
> terowongan di museum Fatahillah, namun sayangnya terowongan tersebut tidak
> bisa lagi dibuka untuk umum karena banyak genangan air di dalamnya.
>
>
>
> Alex juga yang memperkenalkan saya dengan teman-temannya. Solitude saya
> membawa berkah, mereka bercerita tentang banyak hal. Sesekali bercerita
> mengenai perjalanan hidup mereka, juga mengenai `kegilaan' dunia. Karena
> dari mereka saya bisa tahu juga bnyk hal. Ternyata beberapa waktu yang lalu,
> sekitar halaman museum Fatahillah kadang dijadikan arena mesum para lesbian.
> Dari mereka juga saya tahu pelaku lesbian ada yang disebut Buci
> (`laki-laki'nya kaum lesbi) dan Femi (perempuannya kaum lesbi). Ah, rasanya
> ingin sekali mendendangkan lagu Damai BersamaMu – Chrisye.
>
>
>
> "Jangan biarkan damai ini pergi...
>
> Jangan biarkan semuanya berlalu...
>
> Hanya padaMu Tuhan, tempatku mengeluh
>
> Dari semua KEPALSUAN dunia... "
>
>
>
> Salah satu dari mereka ada yang sedang melakukan pelitian tentang anak
> jalanan untuk tugas akhirnya di jurusan perfilm-an.
>
> "banyak yang gak tau kalo saya kuliah mba.. dan jangan salah, kadang anak
> jalanan kaya mereka susah untuk cerita." Itulah alasan dia melakukan
> `penyamaran', malah kadang ia ikut ngamen bersama yang lainnya. Sebuah usaha
> yang cukup unik bagi saya.
>
>
>
> Namun sempat saya dikagetkan dengan sebuah pernyataannya,
>
> "Mba.. kalo seandainya saya masuk ke neraka, saya ikhlas".
>
> "iya mba.. karena saya pernah menghujat Allah dan berfikir Allah gak adil ke
> saya".
>
> Laki-laki muda disamping saya bercerita pengalamannya ketika banyak ujian
> menerpanya. Namun selanjutnya dia berkata.
>
> "Tapi Alhamdulillah-nya mba, saya ketemu seseorang di Surabaya. Yang pernah
> bilang ke saya. `sebelum kamu menghujat Allah dan merasa tersakiti coba
> tanya ke diri kamu sendiri berapa banyak orang yang pernah kamu sakiti? Saat
> kamu merasa dibohongi, coba tanya ke diri kamu berapa banyak orang yang kamu
> telah bohongi?"
>
> saya tersenyum, setelahnya saya hanya berceloteh tentang makna lingkaran
> kebaikan dan lingkaran keburukan yang saya yakini itu ada.
>
>
>
> Mereka, orang-orang yang saat itu mengelilingi saya, begitu muda. Di mata
> mereka menyimpan banyak harapan tentang hidup dan kehidupan. Mereka juga
> butuh didengarkan, bukan sebuah pengasingan. Jadi ingat nasehat salah satu
> dosen pernah bilang,
>
>
>
> "kalau kamu menyeberangi sungai, bukan dengan cara lurus ke depan kamu bisa
> sampai tujuan, yang ada malah kamu terjerumus ke dalam arus. Menyeberanglah
> dengan cara sedikit menyerong, setelah sampai di seberang, berjalanlah ke
> tujuan."
>
> Sebuah analogi sederhana untuk bisa memahami arti menebar kebaikan kepada
> sesama tanpa terbawa arus dan terkesan frontal.
>
>
>
> Mulanya memang solitude, namun pada akhirnya saya beruntung dari kesunyian
> itu saya mendapatkan sesuatu yang berharga untuk dijadikan pelajaran.
> Sungguh hari itu saya yang menjadi murid bagi mereka. Syukur kepadaNya,
> dengan izinNya pulalah saya pulang membawa hikmah walau malam semakin kelam
> dan dingin Jakarta menusuk tulang.
>
>
>
> "Mba, gak takut sering jalan sendirian?"
> "cukuplah Allah sebagai jaminan."
>
>
>
> Obrolan itu berakhir dengan senyuman.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ***
>
> pengen jalan-jalan ke kota tua, imbas abis baca buku2 Alwi Shahab:
>
>
>
> 1. Robin Hood Betawi
> 2. Maria Van Engels, Menantu Habib Kwitang
> 3. Saudagar Baghdad dari betawi...
>
>
>
> Ada beberapa karya Alwi Shahab yang belum sampai ditangan. Kalo ada lempar
> ke mari :D
>

Recent Activity
Visit Your Group
Stay on top

of your group

activity with

Yahoo! Toolbar

Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Find support for

Mental illnesses

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Get real-time World Cup coverage on the Yahoo! Toolbar. Download now to win a signed team jersey!

2 komentar:

thysaez mengatakan...

c5c42s0m23 g7f45v4o62 e3t21r6x04 q0j98o2o31 n7w53v3b31 t2e38u5i17

tathe mengatakan...

o8o03o2l99 j8s48w1i72 x9o64d9g91 r4q40w0x97 l4g49t3e74 u1r88p7w88