Jumat, 25 Juni 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3110

Messages In This Digest (5 Messages)

Messages

1.

[Ruang Baca] Dari Negeri Asing

Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com   ukhtihazimah

Thu Jun 24, 2010 3:42 am (PDT)



Setelah membaca tiga cerpen pertama dalam buku kumcer "Dari Negeri
Asing" saya diingatkan dengan sabda Rasulullah yang berbunyi, "Orang
cerdas adalah orang yang senantiasa mengingat mati."

Mengingat mati memang salah satu trik jitu untuk mengembalikan manusia
ke 'jalan lurus'. Bagaimana tidak? Saat kepala dan bayangan kita
dipenuhi dengan adegan lubang tanah yang menganga siap memendam tubuh
berbalut kain putih, rasanya mata pun sulit untuk tidak berair, rasanya
sulit untuk melakukan dosa, rasa untuk bertaubat begitu mengencang di
setiap sudut hati. Namun sayang, rasa yang begitu mahal itu seringkali
hanya hadir dalam tempo yang singkat. Manusia kerap lebih memilih untuk
melihat kefanaan dunia yang menggoda dan melupakan kehidupan absolut
yang pasti akan menggenggam hidup para insan.

Pasti sebagian besar dari kita kenal dengan Majalah Hidayah. Ya, majalah
yang sering memampangkan kisah misteri berhubungan dengan kematian
manusia. Kematian yang dapat dijadikan 'wajah' dari perilaku sang
manusia semasa hidup. Ketiga cerpen yang berjudul Kematian yang
Begitu Penting, Tanah dan Tarian Pengantin, juga sama-sama
mempertontonkan kematian, tetapi dengan gaya penulisan yang lebih halus.

Kematian pasti akan menjemput manusia, sekaligus menjadi 'gerbang'
pertanggung-jawaban atas apa yang telah diperbuat semasa hidup. Mahsyar
Kanjeng Sinuhun, mempertontonkan dunia mahsyar, dimana segala
amalan dunia menjadi penentu penjeblosan manusia ke dalam surga/neraka.
Uniknya tokoh Kanjeng Sinuhun, seorang tokoh yang adil, rendah hati,
peduli dengan rakyat, ditambah dengan kualitas ibadah yang apik,
ternyata mendapat keputusan neraka dalam buku yang digenggam sang
malaikat. Ending cerita mengejutkan dan menyindir/mengingatkan maraknya
fatwa yang akhir-akhir ini sering dilontarkan beberapa pihak.

Seperti halnya Kanjeng Sinuhun yang berkeinginan meraih surga, semua
orang pasti juga menginginkannya. Itupun berlaku pada diri tokoh 'Aku'
dalam cerpen Ke Surga. Dengan polosnya si tokoh mengambil nasehat
sang ustad tanpa menafsir terlebih dahulu, dan mengambil perjalanan
yang melewati jalan yang benar-benar lurus. Keriuhan hati menemani
perjalanan panjang dari si tokoh. Apakah jalan yang ku ambil benar?
Jangan-jangan waktu di awal aku mengambil belokan yang salah? Dapatkah
perasaan menjadi tolak ukur kebenaran?. Simpang siur pertanyaan
memenuhi kepalanya hingga perjalanan pun akhirnya berujung dengan lucu.

Tidak jauh berbeda dengan 'Aku', tokoh dalam cerpen Daun-daun
Makrifat, yang juga menyinggung tentang pergulatan religi. Jika
tokoh 'Aku' dengan innocent-nya mengambil jalan lurus [benar-benar
jalanan yang lurus] maka tokoh Had melewati perenungan yang panjang,
hingga menginginkan dirinya seperti Musa yang mencari 'sosok' Tuhan.

Teungku Ahmad Lebai Muda, tokoh sentral dalam cerpen Bila Tuhan Telah
Tiada, mengalami dilemma dengan masyarakat desanya yang tidak mau
datang ke masjid. Sebagai pengumandang adzan, Ahmad kemudian mulai
datang ke setiap rumah untuk mengajak kembali para tetangga berkunjung
ke rumah ibadat yang telah berumur. Namun, apa yang dia dapatkan?
Keluhan-keluhan penduduk yang malah membuat keimanannya semakin melemah.

Kumpulan cerpen yang diisi dengan penulis yang terbilang memiliki nama
yang telah 'berkibar' terlihat sangat mumpuni dalam mengurai cerita.
Afifah Afra, Sakti Wibowo, Agustrijanto, Novia Syahidah adalah sebagian
dari Pemenang Lomba Cipta Cerpen Islami Forum Lingkar Pena 2002 Kategori
Dewasa. Dari naskah-naskah tersebut, akhirnya terbentuklah buku
berjudul 'Dari Negeri Asing'.

Selain keenam cerpen di atas masih ada kisah Orang Gila di Atas Bukit.
Gaya penceritaan surealism mewarnai cerita tentang orang gila yang
setiap harinya mendapatkan 'mainan' dari para raksasa. Saya paling suka
dengan cerpen ini. Dengan gaya yang berbeda, penulis menuturkan episode
dari sejarah bangsa yang memperlihatkan arogansi pemerintahan pada masa
itu.

Pati Obong, Pasanga Ri Kajang dan Garwa Anggara Curanggana.
Mengambil latar sejarah dan budaya dilakukan oleh ketiga penulis
cerpen-cerpen tersebut. Dengan mengusung tema keimanan dan akhlak,
ketiga cerpen ini cukup menarik walaupun agak membosankan. Namun
terlepas dari itu, ketiga cerpen ini mampu membuat buku terbitan Syaamil
ini menjadi semakin berwarna.

Judul : Dari Negeri Asing

Penulis : Pemenang Lomba Cipta Cerpen Islami Forum Lingkar Pena 2002
Kategori Dewasa

Penerbit : Syaamil

Tahun : September 2002

Tebal : 151 halaman

Genre : Kumcer

ISBN : 979-3279-09-5

:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia.blogspot.comhttp://wisata-buku.comhttp://sinthionk.multiply.com

YM : SINTHIONK

2a.

Re: [MAKLUMAT] Menghitung Hari MILAD ke -IV Sekolah Kehidupan (Updat

Posted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com   sinkzuee

Thu Jun 24, 2010 7:24 am (PDT)



neng Nia,

aku juga daftar milad ya
*ngacung tangan tinggi2 gak peduli sebelah pada mabok*
semoga bisa ketemu di milad.
kangen sama Nia :)

On 6/24/10, Siwi LH <siuhik@yahoo.com> wrote:
> Nia, Aku daptar, dewasa 2 anak kecil 2, uangnya sdh di Mbak Ugik
> cash,....sssstttt.... tapi masih kurang alias nyicil, jangan bilang siapa2
> ya? .... dicatet ya neng....
> Salam Hebat Penuh Berkah
> Siwi LH
> cahayabintang. wordpress.com
> siu-elha. blogspot.com
> YM : siuhik
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>
> To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>;
> kabinet-eska@yahoogroups.com
> Sent: Thu, June 24, 2010 12:00:59 PM
> Subject: [sekolah-kehidupan] [MAKLUMAT] Menghitung Hari MILAD ke -IV Sekolah
> Kehidupan (Update 24 Juni 2010)
>
>
> Sahabat SK di mana pun berada, yuk meriahkan kembali Milad SK ke-IV dengan
> kebersamaan dan manisnya kekeluargaan. untuk info lebih lengkapnya silahkan
> baca maklumat dari ketua SK (Dani Ardiansyah) dan beberapa info tambahan,
> sebagai berikut:
>
>
> ***
>
>
>
>
>

--
Ugik Madyo
http://ugik.multiply.com
Toko buku online => http://bukuucha.blogspot.com

3a.

Pembeli adalah Raja. ahhh sudah kuno.!

Posted by: "Supriyadi (PPIC)" SUPRIYS3@Mattel.com   supriyadisolo

Fri Jun 25, 2010 1:02 am (PDT)



> Pembeli adalah Raja... ahhh sudah kuno...
> By Supriyadi
>
> Pembeli adalah RAJA... ahhh itu sudah KUNO....!
> Demikian nasehat yang disampaikan pemilik Toko Cat dan Bangunan
> Mataram, salah satu Toko perlengkapan bangunan terbesar di Purwokerto.
> Bagi dia Pembeli adalah Saudara...
>
> Wah ini menggelitik PENASARANku habis-habisan tadi malam...
> Pembeli adalah Saudara
> Perlakukan Pembeli seperti Saudaramu....!
>
> Dalam otak saya yang mungil ini, dari dulu selalu tercatat bahwa
> pembeli adalah raja yang harus dilayani apapun keinginannya
> Tapi ternyata pendekatan Pembeli adalah Saudara, lebih powerful
> Karena kita menganggap bahwa untuk saudara ada equality, kesetaraan,
> dan kita pun melayani dan menghormati pembeli sebagaimana kita ingin
> dilayani ketika kita di posisi menjadi pembeli.
> Dengan saudara ada ketulusan, kesabaran, keramahan dan kejujuran...
> Kita mendengarkan keluhan mereka, kesulitan mereka dan kita siap
> membantunya.
>
> Banyak diantara kita, ketika menjadi pembeli tidak suka dengan
> basa-basi, sebagaimana yang dilakukan penganut Pembeli adalah Raja...
> Kita lebih suka ketulusan, kejujuran dan keramahan tidak sekedar
> selisih harga yang lebih murah...
> Kita juga suka rumah makan yang bersih baik di meja makan maupun di
> dapurnya
> Bahkan kadang senyum tulus di bibir pelayan yang siap melayani lebih
> indah dibandingkan diskon besar-besaran...
> Betapa nikmatnya ketika kita di sebuah restoran dengan senyum
> mengembang di antara para pelayan
> Suasana kekeluargaan antara pemilik - pegawai - pelanggan yang
> terbangun membuat kita merasa di tempat sendiri
>
> Dengan menganggap Pembeli adalah Saudara, kita menjual bukan untuk
> sekedar melayani tapi untuk membahagiakan pelanggan...
> Meringankan beban pelanggan
> Bahkan kita dengan suka hati mengantar pesanan ke rumah walaupun
> secara profit mungkin kita rugi... hey... jangan cemberut dong...kita
> bicara long term customer nih...
> Kita bikin gathering di toko kita untuk sekedar launching produk baru
> Bahkan pengajian, arisan antar pelanggan atau sekedar memberikan
> permen atau cokelat buat anak kecil dari pelanggan
>
> Tetapi percayalah apabila Raja tidak suka pelayanan kita dia bisa
> memecat sesuka hati sang Raja...
> Tetapi apabila anda bisa menjalin persaudaraan dengan pembeli anda,
> maka dia akan kembali lagi...
> Bukan hanya karena pelayanan anda, tetapi dia merasa ikut terlibat
> dalam bisnis anda...
> Bahkan ada pelanggan yang akan datang dan melaporkan bahwa ada
> kompetitor anda yang sedang banting harga...
> Bahkan ada pelanggan yang melaporkan bahwa produk yang sama dijual di
> toko lain dengan harga lebih murah
> Hebat kan kalau kita merubah Pelanggan menjadi aset...
>
> Karena Pembeli telah menjadi Saudara kita...
>
>
> Semoga bermanfaat...
>
> Salam pembelajar
> Supriyadi
>
FB: priyadis2006@yahoo.co.id

3b.

Bls: [sekolah-kehidupan] Pembeli adalah Raja. ahhh sudah kuno.!

Posted by: "veby" vbi_djenggotten@yahoo.com   vbi_djenggotten

Fri Jun 25, 2010 1:07 am (PDT)



idiom yang menarik!!! menginspirasi, makasih udah sharing...

"mencoba meramaikan komik dan buku anak Indonesia...:)"

http://www.bikumiku.com

--- Pada Jum, 25/6/10, Supriyadi (PPIC) <SUPRIYS3@Mattel.com> menulis:

Dari: Supriyadi (PPIC) <SUPRIYS3@Mattel.com>
Judul: [sekolah-kehidupan] Pembeli adalah Raja. ahhh sudah kuno.!
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 25 Juni, 2010, 12:02 AM

 

Pembeli adalah Raja… ahhh sudah kuno…

By Supriyadi

Pembeli adalah RAJA… ahhh itu sudah KUNO….!

Demikian nasehat yang disampaikan pemilik Toko Cat dan Bangunan Mataram, salah satu Toko perlengkapan bangunan terbesar di Purwokerto.

Bagi dia Pembeli adalah Saudara…

Wah ini menggelitik PENASARANku habis-habisan tadi malam…

Pembeli adalah Saudara

Perlakukan Pembeli seperti Saudaramu….!

Dalam otak saya yang mungil ini, dari dulu selalu tercatat bahwa pembeli adalah raja yang harus dilayani apapun keinginannya

Tapi ternyata pendekatan Pembeli adalah Saudara, lebih powerful

Karena kita menganggap bahwa untuk saudara ada equality, kesetaraan,

dan kita pun melayani dan menghormati pembeli sebagaimana kita ingin dilayani ketika kita di posisi menjadi pembeli.

Dengan saudara ada ketulusan, kesabaran, keramahan dan kejujuran…

Kita mendengarkan keluhan mereka, kesulitan mereka dan kita siap membantunya.

Banyak diantara kita, ketika menjadi pembeli tidak suka dengan basa-basi, sebagaimana yang dilakukan penganut Pembeli adalah Raja…

Kita lebih suka ketulusan, kejujuran dan keramahan tidak sekedar selisih harga yang lebih murah…

Kita juga suka rumah makan yang bersih baik di meja makan maupun di dapurnya

Bahkan kadang senyum tulus di bibir pelayan yang siap melayani lebih indah dibandingkan diskon besar-besaran. ..

Betapa nikmatnya ketika kita di sebuah restoran dengan senyum mengembang di antara para pelayan

Suasana kekeluargaan antara pemilik - pegawai - pelanggan yang terbangun membuat kita merasa di tempat sendiri

Dengan menganggap Pembeli adalah Saudara, kita menjual bukan untuk sekedar melayani tapi untuk membahagiakan pelanggan…

Meringankan beban pelanggan

Bahkan kita dengan suka hati mengantar pesanan ke rumah walaupun secara profit mungkin kita rugi… hey… jangan cemberut dong...kita bicara long term customer nih...

Kita bikin gathering di toko kita untuk sekedar launching produk baru

Bahkan pengajian, arisan antar pelanggan atau sekedar memberikan permen atau cokelat buat anak kecil dari pelanggan

Tetapi percayalah apabila Raja tidak suka pelayanan kita dia bisa memecat sesuka hati sang Raja…

Tetapi apabila anda bisa menjalin persaudaraan dengan pembeli anda, maka dia akan kembali lagi…

Bukan hanya karena pelayanan anda, tetapi dia merasa ikut terlibat dalam bisnis anda…

Bahkan ada pelanggan yang akan datang dan melaporkan bahwa ada kompetitor anda yang sedang banting harga…

Bahkan ada pelanggan yang melaporkan bahwa produk yang sama dijual di toko lain dengan harga lebih murah

Hebat kan kalau kita merubah Pelanggan menjadi aset…

Karena Pembeli telah menjadi Saudara kita...

 

Semoga bermanfaat.. .

Salam pembelajar

Supriyadi

FB: priyadis2006@ yahoo.co. id

4.

Mengapa Lari dari Cinta?

Posted by: "Ruli Amirullah" ruli_amirullah@yahoo.com   ruli_amirullah

Fri Jun 25, 2010 1:02 am (PDT)





Mengapa Lari dari Cinta?

Written by: Ruli Amirullah

 

Wanita itu
menatap sang pria yang baru saja mengajaknya kenalan. Ia hampir saja
mengucapkan namanya seperti yang diminta oleh si pria. Tapi kemudian dia
melontarkan sebuah ide, "Bagaimana bila kita tak perlu tahu nama kita
masing-masing?"

 

"Mengapa?" Tanya
pria itu keheranan

 

"Karena aku
ingin malam ini jadi malam yang indah. Coba lihat, kita ketemu di pesta
pernikahan teman kita. Kita tidak saling kenal, tapi kita saling tertarik. Mungkin
lebih baik malam ini kita berbicara santai, menikmati dinner bersama dan dansa
bersama pada saat acara dansa dimulai, kemudian setelah selesai, kita pulang ke
rumah masing-masing tetap tanpa tahu siapa diri kita masing-masing. Pulang ke
rumah dengan perasaan bahagia…."

 

Pria itu
menatap heran pada si wanita, "Mengapa harus begitu?"

 

"Agar
kenangan indah ini berlangsung abadi! Coba bayangkan, saat kita tua nanti
dengan rambut putih memenuhi kepala, dan beragam masalah kita hadapi, kita akan
memiliki suatu kenangan indah untuk menghibur diri. Kenangan akan malam ini. Kenangan
yang tak akan pernah rusak. Karena telah tersimpan abadi di masa lalu dengan
tanpa cacat sedikitpun. Karena memang kita tak merusaknya dengan berantem satu
sama lain, dengan perbedaan pendapat, dengan rasa cemburu, dengan kekecewaan…."

 

Pria itu
memandang takjub pada si wanita yang didapannya. Ide itu sungguh-sungguh
terdengar gila. Karena sesungguhnya ia begitu ingin kenal lebih jauh. Tapi kemudian
ia malah mengangguk perlahan. Dan malam itu, mereka berbicara, menyantap makan
malam dan berdansa dengan indahnya. Menciptakan kenangan indahnya sendiri. Dan kemudian
berpisah, tetap tanpa mengenal siapa nama asli satu sama lainnya…

 

(cuplikan
film seri "When I met your mother – session 1" yang ditayangkan oleh Star World)

 

Wew…

Seru ya filmnya! It's about love. Emang cinta gak pernah ada matinya deh. Selalu aja
menjadi inspirator beragam jenis bentuk kesenian. Novel, lagu, film, drama, puisi
dll dll dll.  Bahkan jujur saja, mungkin
juga menjadi sering menjadi sebuah imaji dalam benak kita…

 

Mau tau lanjutan film itu? Akhirnya si pria
keesokan harinya terus kepikiran wanita tersebut. Hidupnya menjadi gelisah. Ia
pun kemudian memutuskan untuk mencari tahu siapa wanita itu. Ia tak lagi peduli
apabila dengan pertemuan berikutnya, mungkin memang akan menimbulkan kekecewaan
dan akhirnya merusak kenangan indah abadi yang sudah mereka simpan untuk masa
tua kelak. Ia tak peduli, ia ingin lebih mengenal lagi pujaan hatinya tersebut.
Ia siap kecewa karena cinta daripada tidak bisa mengekspresikan apa yang ia
rasa. Rasa cinta yang kini begitu bergemuruh di dadanya. Ia tidak bisa lari dari
cinta…

 

Aku jadi inget prolog dalam buku berjudul "Yusuf
dan Zulaikha" yang pernah aku baca beberapa saat yang lalu. Sang penulis (Hakim
Nuruddin Abdurrahman Jami) berkata dalam tulisannya;

 

Hati yang bebas dari sakit cinta bukanlah hati sama sekali.
Berpalinglah dari dunia kepada wilayah cinta yang sangat menyenangkan. Jangan
biarkan hati luput dari siksaan cinta yang manis!

...

Apabila engkau hendak bebas, jadilah tawanan cinta! Apabila engkau
ingin kegembiraan, bukalah hatimu bagi penderitaan cinta. Dari anggur cinta datang
kehangatan dan pesona, tanpa itu hanya ada kesusahan dan keakuan yang dingin…

….

Ribuan orang yang berbakat cemerlang, tapi asing terhadap cinta, telah
lenyap tanpa meninggalkan riwayat atau peninggalan yang mengaabdikan namanya. Engkau boleh mencoba seratus hal, tetapi
hanya cinta yang akan membebaskan dirimu sendiri. Maka janganlah melarikan diri
dari cinta, jangan! Sekalipun itu dari cinta dalam samaran duniawi. Karena ia
merupakan persiapan bagi KEBENARAN TERTINGGI. Bagaimana engkau akan membaca
Al Quran tanpa mempelajari abjad?

….

(Yusuf & Zulaikha, Prolog – halaman 14 )

 

Lebih jauh memikirkan cinta, aku kemudian jadi
teringat juga pada puisi CINTA karya Kahlil Gibran. Ini penggalan puisi
tersebut;

 

Apabila
cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,

Walau jalannya sukar dan curam.

Dan pabila sayapnya memelukmu menyerahlah kepadanya.

Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.

Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.

Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik
taman.

 

Lagi-lagi waw…. Cinta emang dahsyat ya!

 

Seseorang yang dekat denganku pernah berkata, "Ketika aku memutuskan untuk mencintai
seseorang maka aku akan totalitas mencintainya, walau aku tahu, mungkin suatu
saat aku bisa kecewa karenanya. Tapi saat aku mencintainya, maka kan kuberikan
yang terbaik untuk dia…"

 

Jadi beruntunglah yang pernah merasakan cinta! Karena
seperti yang pernah aku tulis di email terdahulu, bisa jadi saat kita merasakan
cinta, mungkin sesungguhnya Allah sedang mengajari kita tentang bagaimana cinta
padaNYA harus kita jalani. Seperti kata Hakim Nuruddin tadi, bagaimana kita
bisa membaca Al Quran bila kita tidak belajar abjad? Dengan kata lain, mungkin
ia ingin mengatakan, bagaimana kita bisa mencintai yang MAHA ABADI dengan cinta
sejati bila kita tidak mempelajari cinta-cinta yang pernah kita miliki
sebelumnya?

 

Jadi mengapa harus menafikan cinta? Tanpa cinta,
Taj Mahal tak akan pernah ada karena tak ada yang dikenang oleh Kaisar Shah
Jahan. Tanpa cinta, Kahlil Gibran mungkin tak akan bisa menghasilkan
puisi-puisi indah dan menjadikannya penyair besar. Bahkan karena cinta yang begitu
menggebu pula-lah, kisah cinta Zulaikha dan Yusuf diabadikan dalam surat pada
Al Quran.

 

Semua karena cinta…. It's all about love!

Jadi mengapa harus takut bertemu dengan cinta dan
lari daripadanya? Jangan takut pada cinta! Nikmati cinta, baik itu manisnya
maupun pahitnya, pertemuannya maupun perpisahannya, tawanya maupun tangisnya,
pelukannya maupun sayatannya, bahagianya maupun perihnya, harapannya maupun
kecewanya. Nikmati semua dengan lengkap! Jangan hanya ingin mengambil yang
manis dan menolak yang pahit. Nikmati semua!

 

Dan yang terpenting dari segalanya, jangan lupa
untuk mengambil pelajaran dari setiap cinta yang ada. Hikmah dari kisah cinta
kita tersebut. Untuk mengantar kita pada pemahaman akan cinta yang seharusnya
kita tuju. Cinta yang menjadi tujuan akhir kita. Cinta pada yang Abadi…

Cinta pada Sang Maha….

Karena sesungguhnya yang hati kita cintai, adalah
yang meniupkan rasa cinta itu di hati kita dan di hati semua orang yang
mencintai kita…

 

Wassalam,

www.ruliamirullah.com

Semuaaaaa... karena cintaaa..... (kalo ini lagunya Joy Tobing, hehehe)

(wanna read my other stories? order my 1st book now!
and get 25% discount until end of June 2010)
order by email : ruli_amirullah@yahoo.com

Recent Activity
Visit Your Group
Stay on top

of your group

activity with

Yahoo! Toolbar

Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Y! Groups blog

the best source

for the latest

scoop on Groups.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

Tidak ada komentar: