Messages In This Digest (5 Messages)
- 1.
- [Ruang Baca] Dari Negeri Asing From: ukhti hazimah
- 2a.
- Re: [MAKLUMAT] Menghitung Hari MILAD ke -IV Sekolah Kehidupan (Updat From: Sugeanti Madyoningrum
- 3a.
- Pembeli adalah Raja. ahhh sudah kuno.! From: Supriyadi (PPIC)
- 3b.
- Bls: [sekolah-kehidupan] Pembeli adalah Raja. ahhh sudah kuno.! From: veby
- 4.
- Mengapa Lari dari Cinta? From: Ruli Amirullah
Messages
- 1.
-       [Ruang Baca] Dari Negeri AsingPosted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com ukhtihazimahThu Jun 24, 2010 3:42 am (PDT)
 Setelah membaca tiga cerpen pertama dalam buku kumcer "Dari Negeri
 Asing" saya diingatkan dengan sabda Rasulullah yang berbunyi, "Orang
 cerdas adalah orang yang senantiasa mengingat mati."
 
 Mengingat mati memang salah satu trik jitu untuk mengembalikan manusia
 ke 'jalan lurus'. Bagaimana tidak? Saat kepala dan bayangan kita
 dipenuhi dengan adegan lubang tanah yang menganga siap memendam tubuh
 berbalut kain putih, rasanya mata pun sulit untuk tidak berair, rasanya
 sulit untuk melakukan dosa, rasa untuk bertaubat begitu mengencang di
 setiap sudut hati. Namun sayang, rasa yang begitu mahal itu seringkali
 hanya hadir dalam tempo yang singkat. Manusia kerap lebih memilih untuk
 melihat kefanaan dunia yang menggoda dan melupakan kehidupan absolut
 yang pasti akan menggenggam hidup para insan.
 
 Pasti sebagian besar dari kita kenal dengan Majalah Hidayah. Ya, majalah
 yang sering memampangkan kisah misteri berhubungan dengan kematian
 manusia. Kematian yang dapat dijadikan 'wajah' dari perilaku sang
 manusia semasa hidup. Ketiga cerpen yang berjudul Kematian yang
 Begitu Penting, Tanah dan Tarian Pengantin, juga sama-sama
 mempertontonkan kematian, tetapi dengan gaya penulisan yang lebih halus.
 
 Kematian pasti akan menjemput manusia, sekaligus menjadi 'gerbang'
 pertanggung-jawaban atas apa yang telah diperbuat semasa hidup. Mahsyar 
 Kanjeng Sinuhun, mempertontonkan dunia mahsyar, dimana segala
 amalan dunia menjadi penentu penjeblosan manusia ke dalam surga/neraka.
 Uniknya tokoh Kanjeng Sinuhun, seorang tokoh yang adil, rendah hati,
 peduli dengan rakyat, ditambah dengan kualitas ibadah yang apik,
 ternyata mendapat keputusan neraka dalam buku yang digenggam sang
 malaikat. Ending cerita mengejutkan dan menyindir/mengingatkan maraknya 
 fatwa yang akhir-akhir ini sering dilontarkan beberapa pihak.
 
 Seperti halnya Kanjeng Sinuhun yang berkeinginan meraih surga, semua
 orang pasti juga menginginkannya. Itupun berlaku pada diri tokoh 'Aku'
 dalam cerpen Ke Surga. Dengan polosnya si tokoh mengambil nasehat
 sang ustad tanpa menafsir terlebih dahulu, dan mengambil perjalanan
 yang melewati jalan yang benar-benar lurus. Keriuhan hati menemani
 perjalanan panjang dari si tokoh. Apakah jalan yang ku ambil benar?
 Jangan-jangan waktu di awal aku mengambil belokan yang salah? Dapatkah
 perasaan menjadi tolak ukur kebenaran?. Simpang siur pertanyaan
 memenuhi kepalanya hingga perjalanan pun akhirnya berujung dengan lucu.
 
 Tidak jauh berbeda dengan 'Aku', tokoh dalam cerpen Daun-daun
 Makrifat, yang juga menyinggung tentang pergulatan religi. Jika
 tokoh 'Aku' dengan innocent-nya mengambil jalan lurus [benar-benar
 jalanan yang lurus] maka tokoh Had melewati perenungan yang panjang,
 hingga menginginkan dirinya seperti Musa yang mencari 'sosok' Tuhan.
 
 Teungku Ahmad Lebai Muda, tokoh sentral dalam cerpen Bila Tuhan Telah
 Tiada, mengalami dilemma dengan masyarakat desanya yang tidak mau
 datang ke masjid. Sebagai pengumandang adzan, Ahmad kemudian mulai
 datang ke setiap rumah untuk mengajak kembali para tetangga berkunjung
 ke rumah ibadat yang telah berumur. Namun, apa yang dia dapatkan?
 Keluhan-keluhan penduduk yang malah membuat keimanannya semakin melemah.
 
 Kumpulan cerpen yang diisi dengan penulis yang terbilang memiliki nama
 yang telah 'berkibar' terlihat sangat mumpuni dalam mengurai cerita.
 Afifah Afra, Sakti Wibowo, Agustrijanto, Novia Syahidah adalah sebagian
 dari Pemenang Lomba Cipta Cerpen Islami Forum Lingkar Pena 2002 Kategori
 Dewasa. Dari naskah-naskah tersebut, akhirnya terbentuklah buku
 berjudul 'Dari Negeri Asing'.
 
 Selain keenam cerpen di atas masih ada kisah Orang Gila di Atas Bukit.
 Gaya penceritaan surealism mewarnai cerita tentang orang gila yang
 setiap harinya mendapatkan 'mainan' dari para raksasa. Saya paling suka
 dengan cerpen ini. Dengan gaya yang berbeda, penulis menuturkan episode
 dari sejarah bangsa yang memperlihatkan arogansi pemerintahan pada masa
 itu.
 
 Pati Obong, Pasanga Ri Kajang dan Garwa Anggara Curanggana.
 Mengambil latar sejarah dan budaya dilakukan oleh ketiga penulis
 cerpen-cerpen tersebut. Dengan mengusung tema keimanan dan akhlak,
 ketiga cerpen ini cukup menarik walaupun agak membosankan. Namun
 terlepas dari itu, ketiga cerpen ini mampu membuat buku terbitan Syaamil
 ini menjadi semakin berwarna.
 
 Judul : Dari Negeri Asing
 
 Penulis : Pemenang Lomba Cipta Cerpen Islami Forum Lingkar Pena 2002
 Kategori Dewasa
 
 Penerbit : Syaamil
 
 Tahun : September 2002
 
 Tebal : 151 halaman
 
 Genre : Kumcer
 
 ISBN : 979-3279-09-5 
 
 :sinta:
 
 "Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
 
 BloG aKu & buKu
 http://jendelakumenatapdunia. blogspot. comhttp:/ /wisata-buku. comhttp:/ /sinthionk. multiply. com 
 
 YM : SINTHIONK
 
 
- 2a.
-       Re: [MAKLUMAT] Menghitung Hari MILAD ke -IV Sekolah Kehidupan (UpdatPosted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com sinkzueeThu Jun 24, 2010 7:24 am (PDT)
 neng Nia,
 
 aku juga daftar milad ya
 *ngacung tangan tinggi2 gak peduli sebelah pada mabok*
 semoga bisa ketemu di milad.
 kangen sama Nia :)
 
 On 6/24/10, Siwi LH <siuhik@yahoo.com > wrote:
 > Nia, Aku daptar, dewasa 2 anak kecil 2, uangnya sdh di Mbak Ugik
 > cash,....sssstttt.... tapi masih kurang alias nyicil, jangan bilang siapa2 
 > ya? .... dicatet ya neng....
 > Salam Hebat Penuh Berkah
 > Siwi LH
 > cahayabintang. wordpress.com
 > siu-elha. blogspot.com
 > YM : siuhik
 >
 >
 >
 >
 > _____________________ _________ __ 
 > From: Nia Robie' <musimbunga@gmail.com >
 > To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >;com 
 > kabinet-eska@yahoogroups. com 
 > Sent: Thu, June 24, 2010 12:00:59 PM
 > Subject: [sekolah-kehidupan] [MAKLUMAT] Menghitung Hari MILAD ke -IV Sekolah
 > Kehidupan (Update 24 Juni 2010)
 >
 >
 > Sahabat SK di mana pun berada, yuk meriahkan kembali Milad SK ke-IV dengan
 > kebersamaan dan manisnya kekeluargaan. untuk info lebih lengkapnya silahkan
 > baca maklumat dari ketua SK (Dani Ardiansyah) dan beberapa info tambahan,
 > sebagai berikut:
 >
 >
 > ***
 >
 >
 >
 >
 >
 
 --
 Ugik Madyo
 http://ugik.multiply. com 
 Toko buku online => http://bukuucha.blogspot. com 
 
 
- 3a.
-       Pembeli adalah Raja. ahhh sudah kuno.!Posted by: "Supriyadi (PPIC)" SUPRIYS3@Mattel.com supriyadisoloFri Jun 25, 2010 1:02 am (PDT)
 > Pembeli adalah Raja... ahhh sudah kuno...
 > By Supriyadi
 >
 > Pembeli adalah RAJA... ahhh itu sudah KUNO....!
 > Demikian nasehat yang disampaikan pemilik Toko Cat dan Bangunan
 > Mataram, salah satu Toko perlengkapan bangunan terbesar di Purwokerto.
 > Bagi dia Pembeli adalah Saudara...
 >
 > Wah ini menggelitik PENASARANku habis-habisan tadi malam...
 > Pembeli adalah Saudara
 > Perlakukan Pembeli seperti Saudaramu....! 
 >
 > Dalam otak saya yang mungil ini, dari dulu selalu tercatat bahwa
 > pembeli adalah raja yang harus dilayani apapun keinginannya
 > Tapi ternyata pendekatan Pembeli adalah Saudara, lebih powerful
 > Karena kita menganggap bahwa untuk saudara ada equality, kesetaraan,
 > dan kita pun melayani dan menghormati pembeli sebagaimana kita ingin
 > dilayani ketika kita di posisi menjadi pembeli.
 > Dengan saudara ada ketulusan, kesabaran, keramahan dan kejujuran...
 > Kita mendengarkan keluhan mereka, kesulitan mereka dan kita siap
 > membantunya.
 >
 > Banyak diantara kita, ketika menjadi pembeli tidak suka dengan
 > basa-basi, sebagaimana yang dilakukan penganut Pembeli adalah Raja...
 > Kita lebih suka ketulusan, kejujuran dan keramahan tidak sekedar
 > selisih harga yang lebih murah...
 > Kita juga suka rumah makan yang bersih baik di meja makan maupun di
 > dapurnya
 > Bahkan kadang senyum tulus di bibir pelayan yang siap melayani lebih
 > indah dibandingkan diskon besar-besaran... 
 > Betapa nikmatnya ketika kita di sebuah restoran dengan senyum
 > mengembang di antara para pelayan
 > Suasana kekeluargaan antara pemilik - pegawai - pelanggan yang
 > terbangun membuat kita merasa di tempat sendiri
 >
 > Dengan menganggap Pembeli adalah Saudara, kita menjual bukan untuk
 > sekedar melayani tapi untuk membahagiakan pelanggan...
 > Meringankan beban pelanggan
 > Bahkan kita dengan suka hati mengantar pesanan ke rumah walaupun
 > secara profit mungkin kita rugi... hey... jangan cemberut dong...kita
 > bicara long term customer nih...
 > Kita bikin gathering di toko kita untuk sekedar launching produk baru
 > Bahkan pengajian, arisan antar pelanggan atau sekedar memberikan
 > permen atau cokelat buat anak kecil dari pelanggan
 >
 > Tetapi percayalah apabila Raja tidak suka pelayanan kita dia bisa
 > memecat sesuka hati sang Raja...
 > Tetapi apabila anda bisa menjalin persaudaraan dengan pembeli anda,
 > maka dia akan kembali lagi...
 > Bukan hanya karena pelayanan anda, tetapi dia merasa ikut terlibat
 > dalam bisnis anda...
 > Bahkan ada pelanggan yang akan datang dan melaporkan bahwa ada
 > kompetitor anda yang sedang banting harga...
 > Bahkan ada pelanggan yang melaporkan bahwa produk yang sama dijual di
 > toko lain dengan harga lebih murah
 > Hebat kan kalau kita merubah Pelanggan menjadi aset...
 >
 > Karena Pembeli telah menjadi Saudara kita...
 >
 >
 > Semoga bermanfaat... 
 >
 > Salam pembelajar
 > Supriyadi
 >
 FB: priyadis2006@yahoo.co. id 
 
 
- 3b.
-       Bls: [sekolah-kehidupan] Pembeli adalah Raja. ahhh sudah kuno.!Posted by: "veby" vbi_djenggotten@yahoo.com vbi_djenggottenFri Jun 25, 2010 1:07 am (PDT)
 idiom yang menarik!!! menginspirasi, makasih udah sharing...
 
 "mencoba meramaikan komik dan buku anak Indonesia...:)" 
 
 http://www.bikumiku.com 
 
 --- Pada Jum, 25/6/10, Supriyadi (PPIC) <SUPRIYS3@Mattel.com > menulis:
 
 Dari: Supriyadi (PPIC) <SUPRIYS3@Mattel.com >
 Judul: [sekolah-kehidupan] Pembeli adalah Raja. ahhh sudah kuno.!
 Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com 
 Tanggal: Jumat, 25 Juni, 2010, 12:02 AM
 
 
 
 Pembeli adalah Raja… ahhh sudah kuno…
 
 By Supriyadi
 
 Pembeli adalah RAJA… ahhh itu sudah KUNO….!
 
 Demikian nasehat yang disampaikan pemilik Toko Cat dan Bangunan Mataram, salah satu Toko perlengkapan bangunan terbesar di Purwokerto.
 
 Bagi dia Pembeli adalah Saudara…
 
 Wah ini menggelitik PENASARANku habis-habisan tadi malam…
 
 Pembeli adalah Saudara
 
 Perlakukan Pembeli seperti Saudaramu….!
 
 Dalam otak saya yang mungil ini, dari dulu selalu tercatat bahwa pembeli adalah raja yang harus dilayani apapun keinginannya
 
 Tapi ternyata pendekatan Pembeli adalah Saudara, lebih powerful
 
 Karena kita menganggap bahwa untuk saudara ada equality, kesetaraan,
 
 dan kita pun melayani dan menghormati pembeli sebagaimana kita ingin dilayani ketika kita di posisi menjadi pembeli.
 
 Dengan saudara ada ketulusan, kesabaran, keramahan dan kejujuran…
 
 Kita mendengarkan keluhan mereka, kesulitan mereka dan kita siap membantunya.
 
 Banyak diantara kita, ketika menjadi pembeli tidak suka dengan basa-basi, sebagaimana yang dilakukan penganut Pembeli adalah Raja…
 
 Kita lebih suka ketulusan, kejujuran dan keramahan tidak sekedar selisih harga yang lebih murah…
 
 Kita juga suka rumah makan yang bersih baik di meja makan maupun di dapurnya
 
 Bahkan kadang senyum tulus di bibir pelayan yang siap melayani lebih indah dibandingkan diskon besar-besaran. ..
 
 Betapa nikmatnya ketika kita di sebuah restoran dengan senyum mengembang di antara para pelayan
 
 Suasana kekeluargaan antara pemilik - pegawai - pelanggan yang terbangun membuat kita merasa di tempat sendiri
 
 Dengan menganggap Pembeli adalah Saudara, kita menjual bukan untuk sekedar melayani tapi untuk membahagiakan pelanggan…
 
 Meringankan beban pelanggan
 
 Bahkan kita dengan suka hati mengantar pesanan ke rumah walaupun secara profit mungkin kita rugi… hey… jangan cemberut dong...kita bicara long term customer nih...
 
 Kita bikin gathering di toko kita untuk sekedar launching produk baru
 
 Bahkan pengajian, arisan antar pelanggan atau sekedar memberikan permen atau cokelat buat anak kecil dari pelanggan
 
 Tetapi percayalah apabila Raja tidak suka pelayanan kita dia bisa memecat sesuka hati sang Raja…
 
 Tetapi apabila anda bisa menjalin persaudaraan dengan pembeli anda, maka dia akan kembali lagi…
 
 Bukan hanya karena pelayanan anda, tetapi dia merasa ikut terlibat dalam bisnis anda…
 
 Bahkan ada pelanggan yang akan datang dan melaporkan bahwa ada kompetitor anda yang sedang banting harga…
 
 Bahkan ada pelanggan yang melaporkan bahwa produk yang sama dijual di toko lain dengan harga lebih murah
 
 Hebat kan kalau kita merubah Pelanggan menjadi aset…
 
 Karena Pembeli telah menjadi Saudara kita...
 
 
 
 Semoga bermanfaat.. .
 
 Salam pembelajar
 
 Supriyadi
 
 FB: priyadis2006@ yahoo.co. id
 
 
- 4.
-       Mengapa Lari dari Cinta?Posted by: "Ruli Amirullah" ruli_amirullah@yahoo.com ruli_amirullahFri Jun 25, 2010 1:02 am (PDT)
 
 
 Mengapa Lari dari Cinta?
 
 Written by: Ruli Amirullah
 
 
 
 Wanita itu
 menatap sang pria yang baru saja mengajaknya kenalan. Ia hampir saja
 mengucapkan namanya seperti yang diminta oleh si pria. Tapi kemudian dia
 melontarkan sebuah ide, "Bagaimana bila kita tak perlu tahu nama kita
 masing-masing?"
 
 
 
 "Mengapa?" Tanya
 pria itu keheranan
 
 
 
 "Karena aku
 ingin malam ini jadi malam yang indah. Coba lihat, kita ketemu di pesta
 pernikahan teman kita. Kita tidak saling kenal, tapi kita saling tertarik. Mungkin
 lebih baik malam ini kita berbicara santai, menikmati dinner bersama dan dansa
 bersama pada saat acara dansa dimulai, kemudian setelah selesai, kita pulang ke
 rumah masing-masing tetap tanpa tahu siapa diri kita masing-masing. Pulang ke
 rumah dengan perasaan bahagia…."
 
 
 
 Pria itu
 menatap heran pada si wanita, "Mengapa harus begitu?"
 
 
 
 "Agar
 kenangan indah ini berlangsung abadi! Coba bayangkan, saat kita tua nanti
 dengan rambut putih memenuhi kepala, dan beragam masalah kita hadapi, kita akan
 memiliki suatu kenangan indah untuk menghibur diri. Kenangan akan malam ini. Kenangan
 yang tak akan pernah rusak. Karena telah tersimpan abadi di masa lalu dengan
 tanpa cacat sedikitpun. Karena memang kita tak merusaknya dengan berantem satu
 sama lain, dengan perbedaan pendapat, dengan rasa cemburu, dengan kekecewaan…."
 
 
 
 Pria itu
 memandang takjub pada si wanita yang didapannya. Ide itu sungguh-sungguh
 terdengar gila. Karena sesungguhnya ia begitu ingin kenal lebih jauh. Tapi kemudian
 ia malah mengangguk perlahan. Dan malam itu, mereka berbicara, menyantap makan
 malam dan berdansa dengan indahnya. Menciptakan kenangan indahnya sendiri. Dan kemudian
 berpisah, tetap tanpa mengenal siapa nama asli satu sama lainnya…
 
 
 
 (cuplikan
 film seri "When I met your mother – session 1" yang ditayangkan oleh Star World)
 
 
 
 Wew…
 
 Seru ya filmnya! It's about love. Emang cinta gak pernah ada matinya deh. Selalu aja
 menjadi inspirator beragam jenis bentuk kesenian. Novel, lagu, film, drama, puisi
 dll dll dll. Bahkan jujur saja, mungkin
 juga menjadi sering menjadi sebuah imaji dalam benak kita…
 
 
 
 Mau tau lanjutan film itu? Akhirnya si pria
 keesokan harinya terus kepikiran wanita tersebut. Hidupnya menjadi gelisah. Ia
 pun kemudian memutuskan untuk mencari tahu siapa wanita itu. Ia tak lagi peduli
 apabila dengan pertemuan berikutnya, mungkin memang akan menimbulkan kekecewaan
 dan akhirnya merusak kenangan indah abadi yang sudah mereka simpan untuk masa
 tua kelak. Ia tak peduli, ia ingin lebih mengenal lagi pujaan hatinya tersebut.
 Ia siap kecewa karena cinta daripada tidak bisa mengekspresikan apa yang ia
 rasa. Rasa cinta yang kini begitu bergemuruh di dadanya. Ia tidak bisa lari dari
 cinta…
 
 
 
 Aku jadi inget prolog dalam buku berjudul "Yusuf
 dan Zulaikha" yang pernah aku baca beberapa saat yang lalu. Sang penulis (Hakim
 Nuruddin Abdurrahman Jami) berkata dalam tulisannya;
 
 
 
 Hati yang bebas dari sakit cinta bukanlah hati sama sekali.
 Berpalinglah dari dunia kepada wilayah cinta yang sangat menyenangkan. Jangan
 biarkan hati luput dari siksaan cinta yang manis!
 
 ...
 
 Apabila engkau hendak bebas, jadilah tawanan cinta! Apabila engkau
 ingin kegembiraan, bukalah hatimu bagi penderitaan cinta. Dari anggur cinta datang
 kehangatan dan pesona, tanpa itu hanya ada kesusahan dan keakuan yang dingin…
 
 ….
 
 Ribuan orang yang berbakat cemerlang, tapi asing terhadap cinta, telah
 lenyap tanpa meninggalkan riwayat atau peninggalan yang mengaabdikan namanya. Engkau boleh mencoba seratus hal, tetapi
 hanya cinta yang akan membebaskan dirimu sendiri. Maka janganlah melarikan diri
 dari cinta, jangan! Sekalipun itu dari cinta dalam samaran duniawi. Karena ia
 merupakan persiapan bagi KEBENARAN TERTINGGI. Bagaimana engkau akan membaca
 Al Quran tanpa mempelajari abjad?
 
 ….
 
 (Yusuf & Zulaikha, Prolog – halaman 14 )
 
 
 
 Lebih jauh memikirkan cinta, aku kemudian jadi
 teringat juga pada puisi CINTA karya Kahlil Gibran. Ini penggalan puisi
 tersebut;
 
 
 
 Apabila
 cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
 
 Walau jalannya sukar dan curam.
 
 Dan pabila sayapnya memelukmu menyerahlah kepadanya.
 
 Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
 
 Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
 
 Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik
 taman.
 
 
 
 Lagi-lagi waw…. Cinta emang dahsyat ya!
 
 
 
 Seseorang yang dekat denganku pernah berkata, "Ketika aku memutuskan untuk mencintai
 seseorang maka aku akan totalitas mencintainya, walau aku tahu, mungkin suatu
 saat aku bisa kecewa karenanya. Tapi saat aku mencintainya, maka kan kuberikan
 yang terbaik untuk dia…"
 
 
 
 Jadi beruntunglah yang pernah merasakan cinta! Karena
 seperti yang pernah aku tulis di email terdahulu, bisa jadi saat kita merasakan
 cinta, mungkin sesungguhnya Allah sedang mengajari kita tentang bagaimana cinta
 padaNYA harus kita jalani. Seperti kata Hakim Nuruddin tadi, bagaimana kita
 bisa membaca Al Quran bila kita tidak belajar abjad? Dengan kata lain, mungkin
 ia ingin mengatakan, bagaimana kita bisa mencintai yang MAHA ABADI dengan cinta
 sejati bila kita tidak mempelajari cinta-cinta yang pernah kita miliki
 sebelumnya?
 
 
 
 Jadi mengapa harus menafikan cinta? Tanpa cinta,
 Taj Mahal tak akan pernah ada karena tak ada yang dikenang oleh Kaisar Shah
 Jahan. Tanpa cinta, Kahlil Gibran mungkin tak akan bisa menghasilkan
 puisi-puisi indah dan menjadikannya penyair besar. Bahkan karena cinta yang begitu
 menggebu pula-lah, kisah cinta Zulaikha dan Yusuf diabadikan dalam surat pada
 Al Quran.
 
 
 
 Semua karena cinta…. It's all about love!
 
 Jadi mengapa harus takut bertemu dengan cinta dan
 lari daripadanya? Jangan takut pada cinta! Nikmati cinta, baik itu manisnya
 maupun pahitnya, pertemuannya maupun perpisahannya, tawanya maupun tangisnya,
 pelukannya maupun sayatannya, bahagianya maupun perihnya, harapannya maupun
 kecewanya. Nikmati semua dengan lengkap! Jangan hanya ingin mengambil yang
 manis dan menolak yang pahit. Nikmati semua!
 
 
 
 Dan yang terpenting dari segalanya, jangan lupa
 untuk mengambil pelajaran dari setiap cinta yang ada. Hikmah dari kisah cinta
 kita tersebut. Untuk mengantar kita pada pemahaman akan cinta yang seharusnya
 kita tuju. Cinta yang menjadi tujuan akhir kita. Cinta pada yang Abadi…
 
 Cinta pada Sang Maha….
 
 Karena sesungguhnya yang hati kita cintai, adalah
 yang meniupkan rasa cinta itu di hati kita dan di hati semua orang yang
 mencintai kita…
 
 
 
 Wassalam,
 
 www.ruliamirullah.com 
 
 Semuaaaaa... karena cintaaa..... (kalo ini lagunya Joy Tobing, hehehe)
 
 (wanna read my other stories? order my 1st book now!
 and get 25% discount until end of June 2010)
 order by email : ruli_amirullah@yahoo.com 
 
 
Need to Reply?
               Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
             
 Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar