Messages In This Digest (11 Messages)
- 1a.
- Alat Contact Angle Goniometer di Indonesia From: adi adijuga
- 1b.
- Re: Alat Contact Angle Goniometer di Indonesia From: Satria Zulkarnaen
- 2a.
- Re: big bang From: Tri Laksmana
- 3a.
- Re: 10 misteri besar alam semesta From: Tri Laksmana
- 4a.
- Re: Minta tolongni... ada pertanyaan siswa saya From: Tri Laksmana
- 5a.
- Re: Alat sederhana praktikum efek fotolistrik From: Tri Laksmana
- 6a.
- Re: mohon bantuan... From: Tri Laksmana
- 7a.
- Re: Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan From: Tri Laksmana
- 7b.
- Re: Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan From: Tri Laksmana
- 7c.
- Re: Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan From: Haryo Sumowidagdo
- 7d.
- Re: Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan From: Tri Laksmana
Messages
- 1a.
-
Alat Contact Angle Goniometer di Indonesia
Posted by: "adi adijuga" adijugalhoh@yahoo.co.id
Sun Oct 31, 2010 10:31 am (PDT)
Mau tanya di forum ini, dimanakah tersedia fasilitas alat Contact Angle Goniometer ? Dengan alat ini kita dapat mengukur sudut kontak tetesan air di suatu permukaan padat, sehingga dapat diketahui/diprediksi al :
- Surface Tension
- Sifat Hidrofilik / Hidrofobik permukaan padat tsb terhadap air
Istilah Goniometer tidak selalu berarti alat tsb dapat digunakan utk mengukur Contact Angle suatu droplet/tetesan air di permukaan padat. Yang dapat digunakan hanyalah jenis Contact Angle Goniometer ini saja.
Info rekan2 ditunggu. Makasih.
- 1b.
-
Re: Alat Contact Angle Goniometer di Indonesia
Posted by: "Satria Zulkarnaen" izoel13@yahoo.com izoel13
Sun Oct 31, 2010 6:41 pm (PDT)
Saya kurang tahu di Indonesia yang punya alat ini dimana. Tetapi, sebetulnya
anda bisa juga melakukan eksperimennya dengan peralatan yang cukup sederhana,
yang kadang lab-lab besar sekalipun suka melakukan eksperimennya dengan cara
ini.
Yang perlu anda persiapkan adalah:
1. Sebuah kamera digital sederhana (sebaiknya ada tripod mininya, dan bisa
dioperasikan pada mode "macro")
2. Permukaan yang cukup rata dan stabil untuk menyimpan sampel, sebaiknya dicek
dengan waterpass (alat yang biasa dipakai tukang2 untuk menguji kerataan suatu
permukaan).
3. Lampu (untuk ditempatkan di belakang sampel menghadap kamera).
3. Sebuah pipet tetes (semakin kecil nozzle pipetnya semakin baik, pastikan juga
pipetnya bersih).
4. DI water (intinya air yang sudah di deionisasi).
Cara eksperimennya cukup simpel:
-Pastikan optical axis camera anda sejajar dan betul-betul segaris dengan
permukaan sampel yang ingin anda uji.
-Buat water droplet sekecil mungkin di atas permukaan sampel anda (yang penting
bisa terdeteksi oleh kamera).
-Ambil foto sebuah water droplet pada permukaan itu dengan kamera digital yang
sudah dipersiapkan (usahakan pada zoom maximum dan kualitas macro terbaik).
Dari image water droplet pada permukaan tersebut, anda bisa mengukur water
contact angle-nya. Kalau anda tidak butuh data yang betul-betul presisi (0.01
derajat), water contact angle yang anda dapatkan dengan metode di atas bisa
dipakai untuk dianalisis lebih lanjut.
Itu tips dari saya. Sebetulnya tidak perlu alat mahal kok untuk melakukan
eksperimen ini. Sebagai info, harga water contact angle goniometer sendiri
sekitar 400000 yen (sekitar 40 juta rupiah), tetapi dengan metode diatas, kita
bisa melakukan eksperimen dengan harga yang jauh lebih murah.
Wassalam,
Izul
Satria Zulkarnaen Bisri
_____________________ _________ __
From: adi adijuga <adijugalhoh@yahoo.co. >id
To: fisika_indonesia@yahoogroups. com
Sent: Sun, October 31, 2010 9:04:13 PM
Subject: [FISIKA] Alat Contact Angle Goniometer di Indonesia
Mau tanya di forum ini, dimanakah tersedia fasilitas alat Contact Angle
Goniometer ? Dengan alat ini kita dapat mengukur sudut kontak tetesan air di
suatu permukaan padat, sehingga dapat diketahui/diprediksi al :
- Surface Tension
- Sifat Hidrofilik / Hidrofobik permukaan padat tsb terhadap air
Istilah Goniometer tidak selalu berarti alat tsb dapat digunakan utk mengukur
Contact Angle suatu droplet/tetesan air di permukaan padat. Yang dapat
digunakan hanyalah jenis Contact Angle Goniometer ini saja.
Info rekan2 ditunggu. Makasih.
- 2a.
-
Re: big bang
Posted by: "Tri Laksmana" trilaksmana@gmail.com tri_laksmana
Sun Oct 31, 2010 10:31 am (PDT)
Teori Big Bang sekarang2 ini sudah menjadi model standar kosmologi karena
didukung oleh banyak fakta observasi. Fakta observasi yang paling penting
adalah adanya CMB (radiasi latar belakang kosmik), yang merupakan foton2
yang tercipta dari periode paling awal penciptaan alam semesta. Foton ini
memancar dari saat ketika alam semesta mulai transparan bagi foton. Tadinya
foton ini punya energi lebih tinggi, namun energinya sudah mengalami
pergeseran merah sehingga kita saat ini mengamatinya pada temperatur 2.7
Kelvin. Mengenai CMB:
http://map.gsfc.nasa.gov/ universe/ bb_tests_ cmb.html
http://www.astro.ubc.ca/people/ scott/faq_ basic.html
Mengenai teori2 alternatif selain Big Bang. Dulu ada teori penanding Big
Bang, namanya Teori Keadaan Tunak (Steady State Theory [SST]. Diajukan oleh
trio Hoyle, Bondi, dan Gold). Teori ini dapat menjelaskan ekspansi alam
semesta sama baiknya dengan Teori Big Bang. Namun kemudian banyak penemuan
yang bertentangan dengan prediksi2 yang dibuat oleh Teori Keadaan Tunak, dan
paku terakhir pada peti mati Teori Keadaan Tunak adalah penemuan CMB, karena
teori ini sama sekali tidak memprediksi adanya CMB. Sebaliknya, teori Big
Bang dapat menjelaskan keberadaan CMB dengan baik sekali.
Di zaman kiwari ini, ada berbagai alternatif untuk teori big bang yang juga
dapat menjelaskan ekspansi alam semesta dan CMB. Hoyle dan Narlikar (Jayant
Narlikar adalah murid Fred Hoyle) memodifikasi Teori Keadaan Tunak sehingga
dapat menjelaskan CMB, namanya Quasi-Steady State Theory (QSST), namun teori
ini kurang banyak didukung orang karena kehilangan elegansi yang tadinya
dimiliki SST.
Alternatif lain pada saat ini yang menurut saya cukup ``seksi'' adalah
pekerjaan Steinhardt dan Turok (2002) mengenai kosmologi siklik:
http://adsabs.harvard.edu/ abs/2002Sci. ..296.1436S
http://wwwphy.princeton. edu/~steinh/ cycliccosmology. html
Ada banyak teori alternatif yang kesemuanya memanfaatkan partikel dan/atau
mekanisme ``eksotik'' yang termasuk ``frontier'' dalam fisika kontemporer.
Kesemuanya masih menunggu eksperimen atau observasi astronomis yang dapat
mengkonfirmasi prediksi2 yang dibuat teori-teori ini.
Salam,
-tri-
2010/2/14 Asis Pattisahusiwa <asisphysic04@gmail.com >
>
>
> saya mau tanya, apakah teori big bang sudah benar-benar valid ataukah masih
> ada kekurangannya? adakah teori penciptaan alam semesta lainnya yang
> dikembangkan belakangan ini selain teori big bang????
> thanks.
>
> --
>
> .
>
>
>
- 3a.
-
Re: 10 misteri besar alam semesta
Posted by: "Tri Laksmana" trilaksmana@gmail.com tri_laksmana
Sun Oct 31, 2010 10:31 am (PDT)
Objek bergerak saling menjauhi satu sama lain---akibat ekspansi alam
semesta---efeknya baru terasa hanya bila kita memandangnya dalam skala
kosmologi yang sangat besar (dalam hitungan gigaparsec).
Kecepatan ekspansi alam semesta dapat dinyatakan dalam Hukum Hubble:
http://en.wikipedia.org/wiki/ Hubble_law
v = H_0 * d
v adalah kecepatan ekspansi antara dua titik sembarang di alam semesta
(km/s)
H_0 adalah konstanta Hubble (km/s /Mpc) pada saat ini
d adalah jarak antara kedua titik (Mpc)
Karena persoalan teknologi pengamatan dan pendekatan, besarnya konstanta
Hubble selalu menjadi perdebatan selama 80 tahun terakhir, namun berkat
perkembangan selama 20 tahun terakhir kita sudah mengerucut pada nilai yang
semakin teliti yaitu sekitar 75 km/s/Mpc.
Artinya, dua titik yang terpisah sejauh 1 Mpc hanya menjauh satu sama lain
(akibat ekspansi alam semesta) sebesar 75 km/s. Kecepatan ekspansi alam
semesta dalam skala ini masih jauh lebih kecil daripada gerak akibat
interaksi galaksi-galaksi, misalnya interaksi antara Bima Sakti dengan
Galaksi Andromeda (jarak antara keduanya kira 0.77 Mpc)
Interaksi galaksi-galaksi dekat masih dapat menghasilkan tubrukan antar
galaksi. Sekarang ini kita mengetahui bahwa ada kemungkinan Galaksi Bima
Sakti akan bertubrukan dengan Galaksi Andromeda dan bergabungkan membentuk
galaksi baru. Kejadian ini selain belum terlalu pasti juga masih lama,
sekitar 4-5 milyar tahun dari sekarang.
Bila tertarik mengetahui detailnya, ini ada paper tulisan Cox & Loeb (2008)
yang melakukan simulasi komputer tubrukan Bima Sakti dengan Andromeda:
http://arxiv.org/abs/0705. 1170
Salam,
-tri-
P.S. Parsec (pc) adalah satuan jarak dalam astronomi, satu Parsec setara
dengan 3.26 tahun cahaya atau 3 x 10^{13} km.
2010/9/1 TEDI LESMANA <hinata_freak_87@yahoo. >co.id
>
>
> Wah,poin yg no 1 bikin bingung. Saya pernah dengar katany galaksi2 itu
> bergerak saling menjauhi dgn kecepatan tertentu sebanding dgn jarak antar
> keduany. Kalau saling menjauhi kenapa bisa terjadi tabrakan? Mohon
> pencerahany
> Trima kash
>
> ,___
>
- 4a.
-
Re: Minta tolongni... ada pertanyaan siswa saya
Posted by: "Tri Laksmana" trilaksmana@gmail.com tri_laksmana
Sun Oct 31, 2010 10:31 am (PDT)
Dengan menggunakan pengetahuan mengenai Siklus Saros, maka dapat disimpulkan
bahwa setiap 54 tahun sekali akan terjadi gerhana matahari di lokasi
geografis yang kurang lebih sama.
Siklus Saros adalah siklus gerhana yang memanfaatkan tiga periode siklus
orbit Bulan: periode sinodis, periode anomalistik, dan periode drakonis.
223 periode sinodis ternyata sama dengan 239 periode anomalistik dan sama
dengan 242 periode drakonis, yaitu kira2 18 tahun 11 bulan 8 jam. Periode 18
tahun 11 bulan 8 jam ini disebut Siklus Saros dan gerhana yang muncul setiap
satu siklus saros punya karakteristik yang sama.
Karena lamanya satu siklus Saros tidak sama dengan jumlah hari penuh (ada
ekstra 8 jam), satu2nya perbedaan karakteristik dua gerhana yang terpisah
sejauh satu siklus saros adalah lokasinya bergeser 8 jami ke barat yaitu
sekitar 120 derajat ke barat. Setelah tiga siklus Saros barulah
pergeserannya 360 derajat dan kembali ke lokasi geografis semula.
Jadi setiap 3 Siklus Saros (~ 54 tahun) akan terjadi gerhana matahari di
lokasi geografis yang kurang lebih sama.
Penjelasannya dan ilustrasi bisa dilihat di Sub-Bab 1.4 dan Gambar 1 dari
taut berikut ini: http://eclipse.gsfc.nasa. gov/SEsaros/ SEperiodicity. html
salam,
-tri-
On 30 March 2010 06:06, ilyas smuplus <ilyas_zaky@yahoo.com > wrote:
>
>
> Ada pertanyaan dari siswa saya. Jika hari ini terjad gerhana matahari,
> perkirakan kapan terjadi gerhana matahari lagi ( minta perhitungannya......
> please)
> --------------------- ---------
> Get your new Email address!
> <http://sg.rd.yahoo.com/ >aa/mail/domainch oice/mail/ signature/ *http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
> Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
>
>
- 5a.
-
Re: Alat sederhana praktikum efek fotolistrik
Posted by: "Tri Laksmana" trilaksmana@gmail.com tri_laksmana
Sun Oct 31, 2010 10:32 am (PDT)
Lampu bohlam? http://en.wikipedia.org/wiki/ Incandescent_ light_bulb
Salam,
-tri-
2010/10/4 TEDI LESMANA <hinata_freak_87@yahoo. >co.id
>
>
> Salam,
> Rekan-rekan milis,mohon bantuany. Saya ingin membuat alat sederhana untuk
> kepentingan praktikum efek fotolistrik..tapi untuk tabung vakumny cukup
> mahal,adakah yang bisa menggantikan peran tabung vakum?
> Terima kasih
>
> __
>
- 6a.
-
Re: mohon bantuan...
Posted by: "Tri Laksmana" trilaksmana@gmail.com tri_laksmana
Sun Oct 31, 2010 10:32 am (PDT)
Coba kamu google dengan kata kunci ``piezoelectricity'' atau ``piezoelectric
materials'' dan lihat materi2 yang keluar paling atas. Pelajari saja dulu
dan cari inspirasi dari situ.
Kalau tertarik dengan fisika astropartikel, sekarang2 ini banyak usaha untuk
mendeteksi neutrino lewat metode akustik, misalnya di air laut:
http://arxiv.org/abs/1009. 4179
Salam,
-tri-
2010/10/3 jutex_malay <jutex_malay@yahoo.co. >id
>
>
> Saya ada tugas nich tuk di seminarkan, untuk mata kuliah "Akustik Bawah
> Air",, n mesti berkaitan dengan teknologi.
> tapi saya kesulitan dalam pencarian judul tersebut.. KepAda rekan-rekan,
> mohon bantuannya dunk dalam pencarian judul yang cocok.
> Terimakasih sebelumnya ^_^
>
>
>
- 7a.
-
Re: Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Posted by: "Tri Laksmana" trilaksmana@gmail.com tri_laksmana
Sun Oct 31, 2010 10:33 am (PDT)
Tentu saja wajah Bumi yang tampak dari Bulan berbeda-beda, karena periode
rotasinya 24 jam, sementara periode rotasi Bulan jauh lebih lama yaitu
kira-kira 27 hari. Kalau seandainya periode rotasi Bumi dan Bulan sama, maka
wajah Bumi dilihat dari Bulan akan selalu sama.
Fase Bumi timbul karena posisi Matahari relatif terhadap Bulan dan Bumi,
btw.
Salam,
-tri-
2010/10/2 frank_the_hero <frank_nasch@yahoo.com >
>
> Saya mengerti kalau fase bulan dilihat dari bumi memang mestinya
> komplementer dengan fase bumi dilihat dari bulan. Tapi kok data-data
> astronomi dan simulasi di akhir video itu menunjukkan kalau bumi berotasi
> ketika dilihat dari bulan? Atau jangan-jangan memang sisi bumi yang terlihat
> dari bulan tidak selalu sama? Mengapa kasusnya berbeda dengan fase bulan
> yang terlihat dari bumi?
>
> Mungkin ada astronom disini yang bisa menjelaskan?
>
> Salam,
> Frank
>
> ___
>
- 7b.
-
Re: Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Posted by: "Tri Laksmana" trilaksmana@gmail.com tri_laksmana
Sun Oct 31, 2010 10:33 am (PDT)
Dalam interaksi dua benda, fenomena kesamaan antara periode rotasi suatu
benda langit terhadap sumbunya dengan periode revolusinya mengorbit benda
yang lain disebut dengan tidal-locking:
http://en.wikipedia.org/wiki/ Tidal_locking
http://www.astronomy.ohio-state. edu/~pogge/ Ast161/Unit4/ tides.html
Ini terjadi karena interaksi antara Bulan dengan gaya pasang dari Bumi *(tidal
forces)*. Awalnya periode rotasi Bulan lebih cepat dari sekarang namun
friksi antara Bulan dengan gaya pasang Bumi memperlambat periode rotasi ini
(Bulan menghasilkan torka yang arahnya berlawanan dengan gaya pasang Bumi)
dan akhirnya ``terkunci'' dalam kombinasi periode rotasi = periode revolusi.
Fenomena tidal-locking terjadi di berbagai kasus interaksi dua benda,
misalnya pada satelit2 planet2 lain di tata surya kita, atau pada bintang
ganda. Salah satu contoh kasus lanjut adalah interaksi planet katai Pluto
dan satelitnya, Charon. Tidak hanya Charon yang memiliki periode rotasi =
periode revolusi, Pluto juga demikian. Akibatnya, bila kita berada di
permukaan Pluto, Charon tidak hanya akan menampilkan wajah yang sama namun
juga akan berada di posisi yang sama.
Kasus *tidal-locking* ekstrim ini terjadi karena perbedaan massa antara
Pluto dan Charon tidak terlalu besar, dan juga karena jarak antara keduanya
relatif dekat. Akibatnya interaksi gravitasi antara keduanya cukup intens
dan memperpendek skala waktu sinkronisasi.
Jauh di masa depan nanti (milyaran tahun dari sekarang), hal yang sama dapat
terjadi pada sistem Bumi-Bulan. Namun perhitungan akan dipersulit karena
adanya pengaruh gravitasi dari Matahari.
2010/10/2 Eka Subyantara <eka.subyantara@widyatama. >ac.id
>
>
> Pak Frank,
>
> Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas pertanyaannya yang begitu
> "menggugah".
> Terus terang baru sekarang terfikir masalah yang bapak kemukakan.
>
> Ulasan saya:
> SETUJU bahwa sisi bulan yang menghadap bumi SELALU SAMA, sehingga siapapun
> orang di bumi akan melihat bulan pada sisi yang sama. Hal ini disebabkan
> ALLAH SWT Sang Maha Pencipta sudah menakdirkan bahwa periode ROTASI (waktu
> untuk mengelilingi pusat bulan sendiri) SAMA PERSIS dengan periode REVOLUSI
> (waktu untuk mengelilingi bumi) yaitu sekitar 29 hari (persisnya bisa
> dilihat pada rujukan resmi). Jadi konsep Anda akan hal ini adalah BENAR.
>
>
- 7c.
-
Re: Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Posted by: "Haryo Sumowidagdo" sumowidagdo@gmail.com haryo_hep
Sun Oct 31, 2010 10:49 am (PDT)
Setelah agak lama tidak melihat thread ini, baru saja saya kepikiran jawaban yang benar dengan argument yang sederhana:
Muka bumi yang terlihat dari bulan berbeda-beda. Alasannya: Bulan purnama dapat dilihat dari seluruh permukaan bumi, selama bulan masih berada di atas horizon. Konsekuensi: permukaan bumi/wajah bumi yang dilihat dari bulan juga berganti-ganti.
Haryo
- 7d.
-
Re: Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Posted by: "Tri Laksmana" trilaksmana@gmail.com tri_laksmana
Sun Oct 31, 2010 6:14 pm (PDT)
2010/10/31 Haryo Sumowidagdo <sumowidagdo@gmail.com >
>
>
> Setelah agak lama tidak melihat thread ini, baru saja saya kepikiran
> jawaban yang benar dengan argument yang sederhana:
>
> Muka bumi yang terlihat dari bulan berbeda-beda. Alasannya: Bulan purnama
> dapat dilihat dari seluruh permukaan bumi, selama bulan masih berada di atas
> horizon. Konsekuensi: permukaan bumi/wajah bumi yang dilihat dari bulan juga
> berganti-ganti.
>
> Haryo
>
>
>
Maksudnya ni apabila seorang pengamat di permukaan Bumi terus-menerus
menggeser lokasinya untuk menjaga Bulan terus-menerus berada di atas
horizonnya ya?
Kalau maksudnya begitu, hal itu memang betul. Tetapi ini terjadi karena
kecepatan rotasi Bumi lebih cepat daripada kecepatan rotasi Bulan dan
kecepatan revolusi Bulan mengelilingi Bumi.
Ini ada animasi yang keren buat ilustrasi:
http://www.edumedia-sciences. (kalau kelamaancom/en/a520- sun-earth- moon
ngeliat nanti disuruh beli sama yang punya lapak, btw. Di-refresh saja kalau
itu terjadi)
Bayangkan kita berdiri di satu titik sembarang di permukaan Bulan di mana
Bumi berada di zenith kita, lalu nongkrong 24 jam, terlihat bahwa dalam
periode 24 jam tersebut dari Bulan permukaan Bumi dapat terlihat seluruhnya.
Salam,
-tri-
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
===============================================================
** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/
** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
<fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================
** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/
** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
<fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar