Rabu, 22 Desember 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3277

Messages In This Digest (7 Messages)

Messages

1.

Mau Tau Ta'aruf Rasa Gado-Gado Betawi? Cekidot!

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Tue Dec 21, 2010 7:08 am (PST)



Kebanyakan orang bila ta'aruf itu prosesnya lama dan bikin ribet ketika
sedang menjalani. Padahl belum tentu jadi atu juga bukan jodoh. Tapi
disinilah uniknya. Bahkan malah membuat saya jadi bahan inspirasi untuk
menulisnya...Dan jugasaya sedang menggarap novelettenya pula...hehe. Tapi
sebelum membaca novelettenya dan nanti bukunya. Lebih dahulu "like" saya
dulu tulisan kisah ta'aruf saya ya ini...Terima kasih.

*Pertemuan Itu*

* *


*Jgn lp hr Ahad jam 09.30 kau hrs sdh tb di Cijantung Plz Tangerang dkat
taman. Nti aku jmput kau disana nti, okay. See u again.*

Sabtu sore saat matahari ingin menenggelamkan dirinya di ufuk barat kuterima
pesan singkat itu.

Kubaca. Dan…ternyata dari Salman, kawanku itu. Ia memberitahukan aku pesan
singkat untuk rencana pertemuanku dengan "Perempuan Bertahi Lalat di Atas
Bibir"—yang sudah diatur sedemikian rupa olehnya dan bersama istrinya itu.
Usai membaca pesan itu aku pertama kali cukup terkejut ketika menyadari jika
esok diriku punya "agenda" istimewa.

Ya, esok hari (Minggu) aku ingin dipertemukan oleh tulang rusukku yang
hilang. Tak lain perempuan yang memiliki tanda tahi lalat di atas bibir yang
akan aku temui nanti. Entah aku sendiri pun tidak tahu seperti apa wajah dan
bentuk rupa perempuan itu? Aku bena-benar tak mengetahuinya!

Secantik apakah dia? Aku juga belum pernah melihatnya. Apalagi mendapatkan
fotonya. Tidak sama sekali. Jadi diibaratkan aku ini bisa juga dikatakan
musafir yang tidak tahu arah kemana kaki melangkah.

Aneh? Memang! Tapi itulah kenyataannya aku benar-benar sama sekali buta
untuk menilai wajah dan rupanya.

Secantik Kajol[1] atau Aishwarya Rai[2] ? *Hmm*…sepertinya aku terlalu
banyak menonton film-film Bollywood. Film Hindi berasal dari negeri Paman
Thakur, Bombay, India. Yang menurutku jika sedih, berduka maupun bahagia
selalu benyanyi. Selaaaalu begitu! Dan yang menjadi korban kesedihan,
kedukaan dan bahagianya itu ternyata tidak jauh-jauh—dan itu bernama
lapangan, lahan lebar maupun taman dengan penuh tebaran bunga-bunga dan
pepohonan. Sungguh aku begitu heran jika melihat itu semua. Seperti itukah
kehidupan mereka sehari-hari? Entahlah.

Seperti apakah perempuan itu? Apakah mirip Kajol atau Aiswarya Rai...Cekidot
link dibawah ini.

http://www.facebook.com/#!/note.php?note_id=478308047907&id=1298556971

Kalo tidak bisa membuka linknya:

add FB saya aja:bujangkumbang@yahoo.co.id <aja%3Abujangkumbang@yahoo.co.id>

Terima kasih. Mohon like yang banyak ya untuk saya. Sukses selalu buat Anda
semua. Amin
2a.

Bahasa Ibu

Posted by: "Udo Yamin Majdi" ibnu_majdi@yahoo.com   ibnu_majdi

Tue Dec 21, 2010 4:29 pm (PST)



Bahasa Ibu
Oleh: Udo Yamin Majdi

Bahasa ibu. Tema ini, tiba-tiba saja memenuhi otak saya, saat orang lain mulai membicarakan Mother's Day. Bila 75 negara di belahan dunia lain, misal Amerika, Kanada, Jerman, Italia, Belanda, Jepang, Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Australia dan seterus, merayakan Hari Ibu atau Mother's Day pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei untuk mengenang aktivis sosial Julia Ward Howe (1870) yang mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara, atau di Eropa dan Timur Tengah mereka memperingatinya setiap bulan Maret untuk memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani Kuno, maka di Indonesia kita merayakannya pada saat ini, tanggal 22 Desember.

Tentu saja, spirit Hari Ibu di Indonesia, berbeda dengan di Barat dan Eropa sana, sebab Kongres Perempuan Indonesia III, tahun 1938 dan dikukuh oleh Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Indonesia untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa. Pejuang perempuan itu diantaranya: Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Saya tidak mau membahas polemik: "mengapa diberi nama Hari Ibu, bukan Hari Perempuan?" atau pertanyaan, "Apa hukumnya menurut Islam merayakan Hari Ibu?", dan pertanyaan lainnya. Sehingga kita ribut, dan lupa berbuat baik untuk ibu kita. Saya membuat catatan ini, bukan pula untuk menggegap-gepitakan Hari Ibu, melainkan sekeder refleksi kita agar kita lebih mencintai ibu kita. Sengaja saya tidak membahas kebaikan ibu kita, sebab kisah luar biasa tentang ibu itu, telah ditulis hampir 500 peserta Lomba Kisah Kasih Ibu --kerjasama antara Word Smart Center dan Penerbit Mizan-- dan 100 naskah terbaik dibukukan, insya Allah terbit bulan depan, Januari 2011. Saya ingin membidik kisah ibu dari sudut lain, seperti yang saya kemukakan di awal, yaitu bahasa Ibu.

*  *  *

Bahasa ibu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah "bahasa pertama" yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat, seperti keluarga dan lingkungan. Tidak salah memang, bahasa ini dinisbatkan kepada ibu --Bahasa Ibu, bukan Bahasa Bapak-- sebab memang ibu adalah keluarga dan lingkungan pertama yang dimiliki seorang bayi. Setidaknya, selama sembilan bulan, seorang ibu bercakap-cakap dengan anaknya dalam kandungan.

Bahasa ibu, bahasa pertama dan tidak pernah akan terlupakan. Ini yang saya rasakan. Hampir dua dasawarsa, tepatnya 17 tahun, saya tidak menggunakan bahasa ibu saya, Bahasa Lampung. Sejak saya menjadi santri di Garut, saya lebih sering menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Sunda. Dan di Mesir, tentu saja selain dua bahasa itu, saya memakai bahasa Arab.

Meskipun saya sangat jarang menggunakan bahasa Lampung, namun ketika saya bertemu dengan orang Lampung, terutama di internet, saya menggunakannya. Misalnya, tiga hari yang lalu, di facebook, saya bertemu dengan teman satu kelas ketika SLTP. Dalam berkomunikasi, kami menggunakan bahasa Lampung. Walaupun kami saat ini, tidak tinggal di kampung halaman kami. Bahkan, suatu ketika, saya mengikuti sebuah seminar di Jawa Barat dan pembicaranya, salah satunya, Prop. Dr. Bagir Manan, MA.. Mantan Ketua Mahkamah Agung dan rektor UNISBA itu berkata, "Saya merantau sudah 40 tahun, namun sampai saat ini saya tidak lupa dengan bahasa Lampung."

Nah, bisa jadi, bahasa ibu, bukan hanya bahasa pertama, melainkan juga bahasa terakhir yang muncul dari mulut seseorang. Dengan kata lain, bahasa ibu adalah bahasa sejak lahir hingga mati.

*  *  *

Apakah bahasa ibu sama dengan bahasanya ibu?

Sebelum saya menjawab pertanyaan itu, saya ingin mendiskusikan bagaimana Allah memilih bahasa ibu Nabi Muhammad SAW.

Dalam beberapa kitab tarikh, diceritakan bahwa Nabi Muhammad Saw. ketika masa menyusu tidak tinggal bersama ibunya, Aminah, di Makkah, melainkan tinggal bersama ibu susunya, Halimah as-Sa'diyah, di Kampung Bani Bani Sa'ad. Mengapa?

Sebab, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfury, dalam kitab Ar-Rahiq al-Makhtum (Dar el-Wafa, 2003), salah satunya untuk menjaga lisan nabi agar fasih berbahasa Arab. Dalam Al-Quran surat ke-106, Allah menuturkan kebiasaan Suku Quraisy melancong untuk berdagang, ke Syria pada musim panas dan ke Yaman pada musim dingin. Dan setiap tahun, ada pasar besar bernama Pasar 'Ukaz.

Dengan demikian, kota Makkah sejak waktu itu, sudah menjadi kota spritual sekaligus kota bisnis. Banyak orang luar berkunjung di sana, selain untuk tawaf di Ka'bah, juga untuk berdagang. Secara otomatis, selain Quraisy sebagai penduduk asli yang suka melancong keluar negeri melakukan eksport-import, di Makkah juga tinggal masyarakat urban. Dari sinilah terjadilah akulturasi dan asimilasi budaya, termasuk percampuran bahasa asli dengan bahasa pendatang, dan lahirlah bahasa baru, ini kita kenal dengan "bahasa pasaran". Maka di Arab, ada bahasa Arab fushah dan bahasa Arab 'ammiyah.

Sedangkan di Kampung Bani Sa'ad itu, bahasa Arab masih murni. Bani Sa'ad ini masih bagian dari suku Quraisy. Dan bahasa Quraisy merupakan bahasa pemersatu kabilah-kabilah Arab.Jadi, Allah menakdirkan Nabi disusui oleh Halimah, karena menginginkan bahasa ibu nabi Muhammad Saw adalah bahasa Arab asli, sehingga semua suku Arab bisa memahami apa yang akan beliau sampaikan.

Dapat kita bayangkan, apa jadinya, jika Nabi tinggal di Makkah dan bahasa ibunya bahasa pasaran, maka Al-Quran akan berisi bahasa 'ammiyah dan belum tentu suku-suku di Arab itu akan memahami dakwah beliau.

Di sini kita dapat melihat perbedaan "bahasa ibu", dengan "bahasanya ibu". Siti Aminah tinggal di Makkah, secara otomatis memakai bahasa 'ammiyah, minimal dalam dialeknya. Sedangkan Nabi Muhammad Saw karena tinggal di keluarga Sa'ad bin Bakr yang memakai bahasa fushah. Begitu juga halnya dengan keluarga kami, meskipun isteri saya berbahasa Sunda, tidak serta merta berbahasa Sunda. Kami memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu untuk ketiga anak kami: Fatih, Fathin dan Fatiya.

*  *  *

Jika bahasa ibu tidak mungkin kita lupakan, maka bagaimana mungkin kita bisa melupakan sosok ibu yang memperkenalkan kita dengan bahasa ibu itu? Manakala kita menyakini pada hakikatnya semua yang kita kuasai dari Allah, bagaimana mungkin kita melupakan-Nya yang telah mengajari kita berbicara? Lalu, sudahkah kita mengucapkan terima kasih kepada ibu kita dan bersyukur kepada Allah Swt? Bila kasih sayang ibu sepanjang masa dan rahmat Allah melebihi siapapun, maka wajarkah jika kita berterima kasih dan bersyukur hanya sehari dalam setahun?

"Dialah Allah, telah menciptakan manusia dan mengajarinya berbicara" (QS. Ar-Rahman [55]:3-4)

*  *  *

Cairo, 22 Desember 2010

NB: Catatan sederhana ini hanyalah sebatas renungan saya disela-sela mengurus copy right buku di Cairo. Semoga menjadi bahan diskusi, dan tolong luruskan manakala ada yang keliru.

2b.

Re: Bahasa Ibu

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Tue Dec 21, 2010 5:44 pm (PST)



Tulisan Udo selalu bergizi dan renyah....
terimakasih, hari Ibu memang tidak untuk digegap gempitakan Udo, bahkan bagi
saya (yg juga seorg Ibu), justru menjadi terminal untuk merenung, apakah saya
sudah jadi Ibu yang baik untuk anak-anak saya? sudah jadi istri yang
menyenangkan untuk suami saya? rasanya masih lebih keras lagi belajar dan
berusaha...hehehe...
*malah curcol...*
sekali lagi terima kasih Udo atas pencerahannya...
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

________________________________
From: Udo Yamin Majdi <ibnu_majdi@yahoo.com>
To: wordsmartcenter@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 22, 2010 7:28:57 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Bahasa Ibu

Bahasa Ibu
Oleh: Udo Yamin Majdi

Bahasa ibu. Tema ini, tiba-tiba saja memenuhi otak saya, saat orang lain mulai
membicarakan Mother's

3a.

(Catcil) Jangan Remehkan Feeling Seorang Ibu

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Tue Dec 21, 2010 5:22 pm (PST)



Jangan Remehkan Feeling Seorang Ibu
Siu Elha

Seorang Ibu bukanlah tempat kita bersandar, tapi Ibulah orang yang mampu membuat
kita mampu berdiri tegak (Mario Teguh)

Dulu saat saya masih kecil sering dibuat takjub dengan keajaiban yang diciptakan
ibu saya (almarhumah). Banyak hal-hal yang kurang bisa dinalar bisa terjadi, yah
semacam miracle begitu.

Suatu hari pernah Ibu bilang bahwa kakak tertua saya akan datang malam itu,
padahal kangmas saya itu posisinya jauh di Semarang, sementara kami di
selatannya Jawa Timur. Jaman dulu belum ada teknologi telepon apalagi hape, jadi
harus lewat surat-menyurat ato telegram kalau mau berkirim kabar. Dan kangmas
saya ini sudah lamaa tidak pulang, pun kirim kabar via surat ato telegram.
Ajaibnya malem itu dia bener-bener hadir ditengah-tengah kami persis seperti
prediksi Ibu.

Juga saat saya sedang sakit di kos-kosan jauh dari ortu, tiba-tiba ajaibnya
besok ibu sudah mengetuk pintu kamar kos saya, sampai saya nangis kejer
dibuatnya.

Pernah ada kejadian horor kangmas saya yang nomor dua, digondhol genderuwo *asli
ini nggak mbujuk* Ibulah orang yang pertama kali merasa gelisah kehilangan
putranya ini, telat sedikit pasti kangmas saya ini sudah kalap di dunia lain.
Alhamdulillah, kangmas saya ini slamet seger waras sampai sekarang.*ngelap
kringet*

Buanyakkk sekali kejadian yang melibatkan 'rasa'seorang ibu yang saya alami. Dan
rasanya memang ajaib. Bahkan saat saya ketemu sama soulmate saya, Ibulah orang
yang berperan penting didalamnya. Bukan dijodohin, tapi sekali lagi faktor
feeling seorang Ibu. Padahal pertama kali datang ke rumah saya saat itu
dia sudah dalam posisi milik orang *tapi janur melengkungnya belum* dan justru
mau ngenalin temennya ke saya, etapi malah si mas saya ini yang sering2
disinggung n ditanyain sama Ibu. Elhadalah beberapa tahun kemudian takdir
mempertemukan kami dipelaminan. Padahal saat ketemu pertama kali itu kami bener2
pure temenan. *dibahas.. *

Begitulah intinya, 'jangan remehkan feeling seorang Ibu'.

Dan ketika 'here I am' jadi seorang Ibu, saya sepertinya juga ngerasain
keajaiban itu, walopun dalam skala richter yang lebih kecil. Semacam ada
'panduan' saat melakoni peran saya sebagai seorang Ibu. Ada semacam warning yang
memberi tanda adanya bahaya, dsb. Saat anak saya sakit, feeling bahwa dia harus
dibawa ke dokter, feeling dia sedang troble dengan dirinya, dia laper, haus, dan
feeling-feeling yang lainnya. Dan menurut saya, sebenarnya 'feeling seorang Ibu
yang ajaib' ini sudah built-in dalam diri seorang Ibu *sok teu /*

Hmmhh… mikir panjanggg…

So, intinya saya hanya ingin mengatakan, bagi yang berstatus 'anak'
beruntunglah karena bisa mengaca dari kebeningan hati Ibu. Berbahagialah karena
dari feeling beliau kita bisa belajar tentang kehidupan. Takzimlah padanya
selagi beliau berada dalam pelukan kita, karena ketika beliau sudah tak ada,
hanya do'a dan air mata yang bisa menepis rindu ini.Dan untuk yang sudah naik
status jadi Ibu, yuk maree lebih mengasah kepekaan kita tentang 'feeling' ini.
Karena bisa jadi, itulah cara Tuhan menjaga anak-anak lewat tangan kita. What
amazing, Mother!

Saya juga pengennnn *triple n menunjukkan pengen banged* untuk bisa jadi Ibu
yang feelingnya sebening dan semanjur almarhum Ibu saya. Bibarakatillah Amin…...

Revised, 22 Desember 2010

Selamat Hari Ibu.
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

3b.

Re: (Catcil) Jangan Remehkan Feeling Seorang Ibu

Posted by: "suhadi hadi" abinyajundi@yahoo.com   abinyajundi

Tue Dec 21, 2010 5:37 pm (PST)



hmm..nice post :)..kalo mo terasah feeling mbak siwi
seringlah2 latihan menatap air didalam baskom mbak hi..hi..peace ah !

________________________________
From: Siwi LH <siuhik@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 22, 2010 8:22:23 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Jangan Remehkan Feeling Seorang Ibu

Jangan Remehkan Feeling Seorang Ibu
Siu Elha

Seorang Ibu bukanlah tempat kita bersandar, tapi Ibulah orang yang mampu membuat
kita mampu berdiri tegak (Mario Teguh)

Dulu saat saya masih kecil sering dibuat takjub dengan keajaiban yang diciptakan
ibu saya (almarhumah). Banyak hal-hal yang kurang bisa dinalar bisa terjadi, yah
semacam miracle begitu.

Suatu hari pernah Ibu bilang bahwa kakak tertua saya akan datang malam itu,
padahal kangmas saya itu posisinya jauh di Semarang, sementara kami di
selatannya Jawa Timur. Jaman dulu belum ada teknologi telepon apalagi hape, jadi
harus lewat surat-menyurat ato telegram kalau mau berkirim kabar. Dan kangmas
saya ini sudah lamaa tidak pulang, pun kirim kabar via surat ato telegram.
Ajaibnya malem itu dia bener-bener hadir ditengah-tengah kami persis seperti
prediksi Ibu.

Juga saat saya sedang sakit di kos-kosan jauh dari ortu, tiba-tiba ajaibnya
besok ibu sudah mengetuk pintu kamar kos saya, sampai saya nangis kejer
dibuatnya.

Pernah ada kejadian horor kangmas saya yang nomor dua, digondhol genderuwo *asli
ini nggak mbujuk* Ibulah orang yang pertama kali merasa gelisah kehilangan
putranya ini, telat sedikit pasti kangmas saya ini sudah kalap di dunia lain.
Alhamdulillah, kangmas saya ini slamet seger waras sampai sekarang.*ngelap
kringet*

Buanyakkk sekali kejadian yang melibatkan 'rasa'seorang ibu yang saya alami. Dan
rasanya memang ajaib. Bahkan saat saya ketemu sama soulmate saya, Ibulah orang
yang berperan penting didalamnya. Bukan dijodohin, tapi sekali lagi faktor
feeling seorang Ibu. Padahal pertama kali datang ke rumah saya saat itu
dia sudah dalam posisi milik orang *tapi janur melengkungnya belum* dan justru
mau ngenalin temennya ke saya, etapi malah si mas saya ini yang sering2
disinggung n ditanyain sama Ibu. Elhadalah beberapa tahun kemudian takdir
mempertemukan kami dipelaminan. Padahal saat ketemu pertama kali itu kami bener2
pure temenan. *dibahas.. *

Begitulah intinya, 'jangan remehkan feeling seorang Ibu'.

Dan ketika 'here I am' jadi seorang Ibu, saya sepertinya juga ngerasain
keajaiban itu, walopun dalam skala richter yang lebih kecil. Semacam ada
'panduan' saat melakoni peran saya sebagai seorang Ibu. Ada semacam warning yang
memberi tanda adanya bahaya, dsb. Saat anak saya sakit, feeling bahwa dia harus
dibawa ke dokter, feeling dia sedang troble dengan dirinya, dia laper, haus, dan
feeling-feeling yang lainnya. Dan menurut saya, sebenarnya 'feeling seorang Ibu
yang ajaib' ini sudah built-in dalam diri seorang Ibu *sok teu /*

Hmmhh… mikir panjanggg…

So, intinya saya hanya ingin mengatakan, bagi yang berstatus 'anak'
beruntunglah karena bisa mengaca dari kebeningan hati Ibu. Berbahagialah karena
dari feeling beliau kita bisa belajar tentang kehidupan. Takzimlah padanya
selagi beliau berada dalam pelukan kita, karena ketika beliau sudah tak ada,
hanya do'a dan air mata yang bisa menepis rindu ini.Dan untuk yang sudah naik
status jadi Ibu, yuk maree lebih mengasah kepekaan kita tentang 'feeling' ini.
Karena bisa jadi, itulah cara Tuhan menjaga anak-anak lewat tangan kita. What
amazing, Mother!

Saya juga pengennnn *triple n menunjukkan pengen banged* untuk bisa jadi Ibu
yang feelingnya sebening dan semanjur almarhum Ibu saya. Bibarakatillah Amin…...

Revised, 22 Desember 2010

Selamat Hari Ibu.
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

3c.

Re: (Catcil) Jangan Remehkan Feeling Seorang Ibu

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Tue Dec 21, 2010 5:58 pm (PST)



hmm..baiklah ntar saya tatap bak mandi deh...biar lebih lapang, kalo baskom kan
terbatas pandangan...
*nyatet trik dari pak Suhadi*
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

________________________________
From: suhadi hadi <abinyajundi@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 22, 2010 8:37:21 AM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Jangan Remehkan Feeling Seorang Ibu

hmm..nice post :)..kalo mo terasah feeling mbak siwi
seringlah2 latihan menatap air didalam baskom mbak hi..hi..peace ah !

________________________________
From: Siwi LH <siuhik@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 22, 2010 8:22:23 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Jangan Remehkan Feeling Seorang Ibu

4.

[New post] Kenapa harus ada hari ibu?

Posted by: "Seorang" abdul_azis80@yahoo.com   abdul_azis80

Tue Dec 21, 2010 7:57 pm (PST)








Kenapa harus ada hari ibu?



seorangayah | 22 December 2010 at 03:41 | Categories: Ibadah, Inspirasi Lelaki, Tips Keluarga Sakinah
| URL: http://wp.me/pCc2s-4O




seorangayah.wp.com, "Harusnya hari ini bunda ga usah kerja neh, kan hari ini hari ibu" demikianlah sebuah ucapan seorang ibu kepada penghuni rumah. Ehm...tidak ada yang salah dengan kalimat itu, harusnya seorang ibu-yang memiliki anak sudah besar-idealnya tinggal khusyu beribadah dan menanti kiriman "dana bulanan" dari anak-anaknya serta sudah disiapkan kebutuhan hariannya oleh anak-anaknya.
Read more of this post


Add a comment to this post















WordPress.com | Thanks for flying with WordPress!

Manage Subscriptions

| Unsubscribe

| Reach out to your own subscribers with WordPress.com.





Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser:
http://subscribe.wordpress.com



Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Group Charity

Food Bank

Feeding America

in tough times

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

Tidak ada komentar: