Messages In This Digest (2 Messages)
Messages
- 1a.
-
Re: KASIH IBU
Posted by: "Sismanto" sirilwafa@gmail.com siril_wafa
Thu Dec 23, 2010 5:41 pm (PST)
Pagi hari ini saya membaca posting email ini, sederhana sekali tapi maknanya
luar biasa.
Selamat hari ibu untuk para ibu di seluruh dunia..
Salam,
Sis
http://mkpd.wordpress. com
2010/12/22 Sri Asih <asih_cp09@yahoo.co.id >
>
>
> Pagi2 seorang anak memberikan selembar kertas tagihan pada ibunya, menjaga
> adik 15000, mencuci piring 10000, menyapu 10000, mengepel 10000, menyiram
> tanaman 10000 total semua 55000 rupiah, Dengan senyum si ibu menulis di
> belakang kertas tagihan tadi, mengandungmu 9 bulan gratis, menjagamu siang
> malam waktu kau bayi gratis, menyusuimu gratis, menyiapkan makan dan semua
> keperluanmu gratis, bahkan jasih sayang ibu sampai akhir dunia kepadamu
> gratis. Dengan linangan air mata si anak membaca dan memeluk ibunya
> erat2."Ibuuuuuu maafkan aku,kalau begitu utang ibu semua lunas." SELAMAT
> HARI IBU BUAT SEMUA IBU DI DUNIA.
>
>
>
- 2.
-
Beri bendera pesan ini IBUku tidak PROFESIONAL
Posted by: "sam" rausmays@yahoo.com rausmays
Thu Dec 23, 2010 5:42 pm (PST)
Numpang nge-share tulisan orang....
******************
Dalam era modern saat ini, kinerja seseorang di ukur dengan "profesionalitas" yang bermuara pada produktivitas. Jika produktivitas adalah hasil kinerja per satuan waktu, maka profesionalisme seseorang diukur melalui ketrampilannya (skill) dan kecerdasannya (smart) dalam menghasilkan sesuatu. Kaum profesional adalah orang yang trampil dan cerdas dalam bidangnya. Ia bekerja untuk dibayar atas jasa ketrampilan dan kecerdasannya.
Ibu saya bukan seorang profesional. Ia seorang "amatir" tulen. Sungguh, karena ia bekerja atas dasar 'cinta'. Ke-amatir-an beliau diwujudkan melalui ketelatennya dalam mengasuh, mendidik pantang mengeluh, menggendong tanpa mengaduh. Amatirisme adalah kecintaan seseorang dalam setiap bidang yang dikerjakan. Amatir berasal dari kata 'armoure' yang berarti 'cinta'.
Bung Karno, Bung Hatta, Kartini adalah pejuang pejuang 'amatiran'. Mereka bekerja atas dasar cintanya kepada bangsanya. Bahkan Rasul Muhammad SAW adalah pendakwah 'amatiran'. Beliau bekerja, berbuat, syiar Islam atas dasar cintanya kepada Allah swt untuk mencintai ummatnya. Beliau tidak trampil dan tidak cerdas, melainkan 'mumpuni' lagi 'memahami' tugas dan kewajibannya.
Benar, jika orang pintar menempatkan 'amatirisme' lebih rendah dari 'profesionalisme', karena amatirisme itu seperti sendok yang selalu menempatkan diri di bawah dan melayani dari bawah, sedang profesionalisme seperti garpu yang menghunjamkan ketajamannya dari atas.
Saya, anak ibu saya, dididik dengan cara amatir dan pernah diajarkan profesionalisme di sekolah. Terima kasih ibu, aku tetap amatiran seperti dirimu, aku tak akan mampu menyampaikan tetesan cintamu dengan 'garpu'.? (22 Desember 2010)
Ditulis Oleh:Pudji Asmanto
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar