Kamis, 30 Desember 2010

[daarut-tauhiid] Renungan Soal Ucapan "Selamat Natal"

Renungan Soal Ucapan "Selamat Natal" Oleh Ihsan Tandjung

Sungguh kondisi sebagian ummat Islam dewasa ini sudah sangat memprihatinkan.
Betapa tidak, Allah di dalam Kitabullah Al-Quranul Karim jelas-jelas
memerintahkan kita untuk mengajak Ahli Kitab (yakni kaum penganut Yahudi dan
Nasrani) agar hanya menyembah Allah semata, namun dalam realitanya justeru
tidak sedikit ummat Islam yang setiap tahun ketika memasuki bulan Desember
malah berbondong-bondong mengucapkan selamat atas perayaan hari Natal.
Sudahkah mereka benar-benar merenungi dampak dari ucapan "Selamat Natal"
yang mereka layangkan kepada ummat Kristiani tersebut? Mari kita coba
mendalami hal ini dengan hati yang tenang dan fikiran yang jernih.

Marilah kita lihat apa yang Allah perintahkan kepada kita ummat Islam di
dalam Al-Qur'an. Allah berfirman:

Þõáú íóÇ Ãóåúáó ÇáúßöÊóÇÈö ÊóÚóÇáóæúÇ Åöáóì ßóáöãóÉò ÓóæóÇÁò ÈóíúäóäóÇ
æóÈóíúäóßõãú ÃóáÇ äóÚúÈõÏó ÅöáÇ Çááóøåó æóáÇ äõÔúÑößó Èöåö ÔóíúÆðÇ

Katakanlah, "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak
kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu
apapun." (QS. Ali Imran [3] : 64)

Jelas di dalam ayat di atas Allah menyuruh kita mengajak kaum Nasrani untuk
bertauhid yaitu hanya mengesakan dan menyembah Allah semata dan agar tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun di muka bumi ini. Dan tidak ada
seorangpun muslim yang tidak kenal surah Al-Ikhlas —bahkan hafal sejak masih
duduk di bangku SD— di mana di dalamnya terdapat firman Allah sebagai
berikut:

áóãú íóáöÏú æóáóãú íõæáóÏú æóáóãú íóßõäú áóåõ ßõÝõæðÇ ÃóÍóÏñ

"Dia (Allah) tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada
seorang pun yang setara dengan Dia (Allah)." (QS. Al-Ikhlas [112] : 3-4)

Bagi seorang muslim keyakinan bahwa Allah subhaanahu wa ta'aala itu Maha Esa
adalah perkara yang sudah selesai dan mantap diyakininya. Allah tidak punya
anak dan Allah tidak punya orang-tua. Bahkan tidak ada sesuatupun atau
seseorangpun di muka bumi ini, baik di masa lalu, masa kini maupun di masa
depan yang bisa dan boleh disetarakan atau diserupakan dengan Allah *subhaanahu
wa ta'aala*.

Lalu mengapa Allah menyuruh ummat Islam untuk mengajak ahli Kitab —termasuk
kaum Nasrani di dalamnya— agar bersepakat dengan ajaran tauhid? Bahwa tidak
boleh ada di dunia ini yang disembah selain Allah dan bahwa tidak boleh ada
apapun atau siapapun di dunia ini yang dipersekutukan dengan Allah *subhaanahu
wa ta'aala*. Allah menyuruh kita mengajak mereka kepada kalimat Tauhid sebab
pada asalnya kalimat ini pulalah yang telah diajarkan oleh Yesus Kristus
(kata mereka) atau Nabiyullah Isa '*alaihis salaam* (kata Allah dan ummat
Islam) kepada Bani Israel. Nabiyullah Isa *'alaihis salaam* tidak pernah
menyatakan bahwa dirinya adalah anak tuhan apalagi tuhan itu sendiri.
Nabiyullah Isa '*alaihis salaam* tidak pernah menyuruh ummatnya untuk
mempersekutukan Allah dengan dirinya dan diri ibundanya Maryam.

æóÅöÐú ÞóÇáó Çááóøåõ íóÇ ÚöíÓóì ÇÈúäó ãóÑúíóãó ÃóÃóäúÊó ÞõáúÊó áöáäóøÇÓö
ÇÊóøÎöÐõæäöí æóÃõãöøíó Åöáóåóíúäö ãöäú Ïõæäö Çááóøåö ÞóÇáó ÓõÈúÍóÇäóßó ãóÇ
íóßõæäõ áöí Ãóäú ÃóÞõæáó ãóÇ áóíúÓó áöí ÈöÍóÞòø

"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu
mengatakan kepada manusia, 'Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain
Allah?'" Isa menjawab, 'Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan
apa yang bukan hakku (mengatakannya).'" (QS. Al-Maidah [5] : 116)

Adalah suatu dusta besar bila ada yang menyangka apalagi meyakini bahwa
seorang Nabi yang diutus Allah akan menyuruh ummatnya untuk menyembah
dirinya dan bukan menyembah Allah *subhaanahu wa ta'aala* yang telah
mengutus dirinya menjadi seorang Nabiyullah.

ãóÇ ßóÇäó áöÈóÔóÑò Ãóäú íõÄúÊöíóåõ Çááóøåõ ÇáúßöÊóÇÈó æóÇáúÍõßúãó
æóÇáäõøÈõæóøÉó Ëõãóø íóÞõæáó áöáäóøÇÓö ßõæäõæÇ ÚöÈóÇÏðÇ áöí ãöäú Ïõæäö
Çááóøåö

Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab,
hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia, "Hendaklah kamu
menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." (QS. Ali Imran [3] :
79)

Sehingga Nabiyullah Isa *'alaihis salaam* sendiri ketika ditanya Allah
mengenai dusta besar yang telah dilakukan oleh sebagian ummatnya, menjawab
sebagai berikut:

ãóÇ ÞõáúÊõ áóåõãú ÅöáÇ ãóÇ ÃóãóÑúÊóäöí Èöåö Ãóäö ÇÚúÈõÏõæÇ Çááóøåó ÑóÈöøí
æóÑóÈóøßõãú

"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau
perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu, 'Sembahlah Allah, Tuhanku dan
Tuhanmu'." (QS. Al-Maidah [5] : 117)

Jadi sebenarnya peringatan dan perayaan hari kelahiran Yesus Kristus
bukanlah suatu peringatan hari ulang tahun biasa sebagaimana ulang tahun
manusia lain pada umumnya. Bagi sebagian besar ummat Kristiani di seluruh
dunia Hari Natal atau kelahiran Yesus setiap tanggal 25 Desember diyakini
merupakan hari lahirnya anak tuhan bahkan hari lahirnya tuhan itu
sendiri...! *Subhaanallahi 'amma yusyrikun* (Maha Suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan). Ummat Nasrani meyakini bahwa setiap tanggal tersebut
mereka menegaskan kembali keyakinan keliru mereka bahwa Allah punya anak
atau Allah boleh diserupakan dengan seorang manusia, dalam hal ini Yesus
atau kita menyebutnya Isa '*alaihis salaam*.

Dan Allah dengan tegas memvonis kafir bagi siapa saja yang mengucapkan
kalimat sesat tersebut:

áóÞóÏú ßóÝóÑó ÇáóøÐöíäó ÞóÇáõæÇ Åöäóø Çááóøåó åõæó ÇáúãóÓöíÍõ ÇÈúäõ ãóÑúíóãó
æóÞóÇáó ÇáúãóÓöíÍõ íóÇ Èóäöí ÅöÓúÑóÇÆöíáó ÇÚúÈõÏõæÇ Çááóøåó ÑóÈöøí
æóÑóÈóøßõãú

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah
adalah Al Masih putra Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani
Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." (QS. Al-Maidah [5] : 72)

áóÞóÏú ßóÝóÑó ÇáóøÐöíäó ÞóÇáõæÇ Åöäóø Çááóøåó ËóÇáöËõ ËóáÇËóÉò æóãóÇ ãöäú
Åöáóåò ÅöáÇ Åöáóåñ æóÇÍöÏñ

"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, 'Bahwasanya Allah salah
satu dari yang tiga', padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Tuhan Yang Esa." (QS. Al-Maidah [5] : 73)

Bila Allah memvonis mereka karena ucapan batilnya itu, lalu mengapa ummat
Islam malah turut mengucapkan selamat kepada mereka atas kebatilan keyakinan
mereka itu? Alih-alih kita mengajak mereka untuk bertaubat dan hanya
menyembah Allah sebagaimana Allah perintahkan kita dan Nabiyullah Isa '*alaihis
salaam* atau Yesus telah menyuruh mereka, malah sebagian ummat Islam dewasa
ini turut memberikan dukungan dan ucapan selamat atas kekeliruan, kekafiran
dan kemusyrikan mereka itu.

Bukankah ucapan selamat dari ummat Islam justeru akan melestarikan keyakinan
sesat mereka? Mereka tidak diingatkan bahwa itu keliru malah mereka
diberikan kalimat ucapan selamat? Alangkah tega dan zalimnya perbuatan
orang-orang yang mengucapkan selamat Natal kepada ummat Kristiani yang
merayakan hari kelahiran anak tuhan bahkan kelahiran tuhan itu sendiri. Kita
tahu bahwa itu adalah kebatilan tetapi kita malah memberikan reinforcement
dengan Christmas Greeting yang diucapkan, baik melalui ucapan langsung,
facebook, email, kartu Natal atau Televisi. Ibaratnya seorang muslim yang
seperti itu sedang menyatakan kepada seorang Nasrani, "Selamat ya Anda telah
menjadi seorang yang kafir di mata Allah Tuhan Yang Sebenarnya."
*Na'udzubillahi
min dzaalika.*..!

Bahkan di dalam ayat-ayat berikut Allah sangat murka dengan orang-orang yang
meyakini bahwa Allah Yang Maha Pemurah telah mengambil seorang anak.
Sehingga Allah mengancam dengan berbagai bentuk bencana alam dahsyat
dikarenakan adanya orang-orang yang mengucapkan claim batil tersbut.

æóÞóÇáõæÇ ÇÊóøÎóÐó ÇáÑóøÍúãóäõ æóáóÏðÇ áóÞóÏú ÌöÆúÊõãú ÔóíúÆðÇ ÅöÏðøÇ
ÊóßóÇÏõ ÇáÓóøãóÇæóÇÊõ íóÊóÝóØóøÑúäó ãöäúåõ æóÊóäúÔóÞõø ÇáÃÑúÖõ æóÊóÎöÑõø
ÇáúÌöÈóÇáõ åóÏðøÇ Ãóäú ÏóÚóæúÇ áöáÑóøÍúãóäö æóáóÏðÇ æóãóÇ íóäúÈóÛöí
áöáÑóøÍúãóäö Ãóäú íóÊóøÎöÐó æóáóÏðÇ Åöäú ßõáõø ãóäú Ýöí ÇáÓóøãóÇæóÇÊö
æóÇáÃÑúÖö ÅöáÇ ÂÊöí ÇáÑóøÍúãóäö ÚóÈúÏðÇ

"Dan mereka berkata, 'Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.'
Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar,
hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan
gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah
mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil
(mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan
datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba." (QS. Maryam
[19] : 88-93)

Sekali lagi, alangkah tega dan zalimnya bila ada seorang muslim yang mengaku
menjadikan Allah sebagai Tuhan Yang Esa, tidak beranak dan tidak
diperanakkan, tidak bisa diserupakan dengan apapun dan siapapun, kemudian
melihat ada orang-orang yang meng-claim bahwa *Ar-Rahman* (Allah Yang Maha
Pemurah) punya anak lalu malah turut mengucapkan selamat pada hari dimana
mereka merayakan peringatan hari kelahiran anak tuhan atau bahkan tuhan
mereka itu.

Tidak mengucapkan "Selamat Natal" kepada kaum Nasrani bukan berarti kita
tidak bisa bergaul dan berlaku baik kepada mereka. Silahkan berlaku baik
kepada mereka sepanjang tahun. Tapi pada giliran tiba bulan Desember,
khususnya tanggal tertentu, tunjukkanlah sikap Tauhid kita dengan tidak ikut
serta melegitimasi kekeliruan keyakinan mereka dengan mengucapkan Christmas
Greetings.

Mungkin ada yang bertanya, "Tetapi kenapa kita tidak mengucapkan 'Christmas
Greetings' kepada mereka sedangkan mereka mengucapkan 'Selamat Hari Raya
Idul Fitri' kepada kita?" Saudaraku, sungguh tidaklah sama antara Perayaan
Natal dengan Hari Raya Idul Fitri. Hari Raya Idul Fitri merupakan sebuah
momen dimana ummat Islam bersyukur telah sebulan penuh beribadah Ramadhan
dengan shaum di siang hari, taraweh di malam hari dan berburu *lailatul
qadar*. Ini semua merupakan perintah-perintah Allah untuk dilaksanakan dan
dijanjikanNya akan mendatangkan keselamatan di dunia maupun di akhirat bagi
pelakunya. Artinya memang seorang muslim yang mentaati Allah dengan
beribadah Ramadhan adalah fihak yang selamat dan patut diberikan ucapan
selamat. Sementara fihak yang merayakan peringatan hari lahirnya 'anak
tuhan' atau lahirnya 'tuhan' bagaimana bisa dikatakan selamat sedangkan
Allah sangat murka dengan claim batil tersebut? Lalu apa perlunya diberikan
ucapan selamat kepadanya? Malah semestinya —jika sanggup— kita mengajak
mereka untuk bertaubat dari claim batil tersebut dan kembali kepada ajaran
murni Yesus alias Nabiyullah Isa '*alahis salaam*, yakni ajaran Tauhid.

Malah seharusnya kita malu kepada Allah karena kita belum kunjung
melaksanakan perintahNya untuk mengajak mereka kepada kalimat yang
disepakati antara kita dengan mereka:

ÊóÚóÇáóæúÇ Åöáóì ßóáöãóÉò ÓóæóÇÁò ÈóíúäóäóÇ æóÈóíúäóßõãú ÃóáÇ äóÚúÈõÏó ÅöáÇ
Çááóøåó æóáÇ äõÔúÑößó Èöåö ÔóíúÆðÇ

Katakanlah, "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak
kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu
apapun." (QS. Ali Imran [3] : 64)

Ya Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengampun, ampunilah kami yang belum
kunjung sanggup secara terbuka melaksanakan perintahMu di atas bahkan
sebagian kami justeru malah melegitimasi kesesatan Ahli Kitab dari kalangan
kaum Nasrani. Amin ya *Rabbal 'aalamiin*.

http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/renungan-soal-ucapan-selamat-natal.htm

12/29/2010 6:05 AM


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: