Kamis, 30 Desember 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3284

Messages In This Digest (5 Messages)

Messages

1.

Selamat Tahun Baru

Posted by: "Pandika Sampurna" pandika_sampurna@yahoo.com   pandika_sampurna

Wed Dec 29, 2010 8:21 pm (PST)



Teman-teman Milis ESKA Yth.,

Hari ini, 30 Desember 2010. 1 (satu) hari lagi, tahun 2010 akan kita tinggalkan. Banyak suka dan tentunya banyak duka yang kita hadapi sepanjang perjalanan kita di tahun 2010 ini. Beberapa rencana berhasil kita laksanakan, namun beberapa lainnya mungkin tidak sesuai dengan harapan kita. Kecewakah kita? Kecewa pasti ada, namun kita tak boleh termenung menghadapi kekecewaan itu. Bangkit dan terus berjuang mesti kita lakukan.

Teman-teman,
Kesibukan di 2010, tampaknya sangat membatasi komunikasi sesama kita, sehingga kegiatan di Milis jauh sangat berkurang. Tak apa, ada FB yang selama ini menjembatani; sedikit informasi dan kegiatan teman-teman masih bisa terbaca. Namun demikian, milis yang ada teruslah digunakan; baik sekedar cerita atau berbagi berita.

Teman-teman,
2011 segera menjelang, apa yang akan kita lakukan? Lihatlah ke sekeliling kita, jangan cuma menatap diri. Sedikit kata membangun pasti sangat berarti bagi sesama, terlebih sedikit kepedulian akan kehidupan Milis dan FB sangat berarti bagi kita semua.
Janganlah tinggal menonton; kami para pendiri Milis ESKA sangat suka melihat kita saling bekerjasama untuk kelangsungan hidup Milis ini. Semua anggota sudah pasti akan gembira, bila kita saling menyapa.

Teman-teman,
Teruslah berkarya, dan teruslah bangkit bangun Milis ini. Jangan pernah berhenti, jangan pernah putus asa, jangan pernah berdiam diri, dan janganlah pernah berhenti.
 
Menatap cerahnya hari dan hamparan peluang,
Bersiap mengolah harapan menjadi keberhasilan
Bersama Kita Meraih Sukses di Tahun 2011
Selamat Tahun Baru
 
Salam Hormat,
Sinang Bulawan 

2.

(Sajak) Epilog Bulan 12

Posted by: "Yons Achmad" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Thu Dec 30, 2010 12:02 am (PST)



*Epilog Bulan 12***

*oleh: yons achmad*

*untuk niluh*

* *

Kita menang niluh..

Sebab berhasil mentertawakan diri kita sendiri

Kepada hidup yang memang kadang nyaris di ujung

Namun, lagi-lagi kita bisa melewatinya

Seperti para pejalan kaki yang setiap hari melawan maut

Kini saatnya kita mengakrapi usia

Tentang diri kita yang semakin tua

Semacam pohon yang bergantung

Di akar yang rapuh

Kita memang bukan siapa-siapa

Dan, tidak benar-benar ingin bersama

Kau punya masa lalu yang tak kumengerti

Aku punya masa silam yang tak kau pahami

Tapi setidaknya kita pernah berjanji

Tak akan pernah mengubur sejarah

Ia bukan untuk dilupakan, tapi dikenangkan

"Hidup kita aneh ya" Itu katamu senja itu

Kata itu memang tak perlu jawaban

Cukup menjadi bagian dari dongeng kita

Yang kita tahu setiap rahasianya

"Jalan memutar" kau juga menanyakan itu

Sebenarnya itu bukan benar-benar keinginan

Justru, aku menginginkan jalan lurus tanpa kelok

Tapi, sayang belum juga kutemukan

Hidup berjalan terasa pelan

Seperti juga ketika kau merindu sosok ayah

Sosok yang selama ini tak kau temukan

Kau hanya bisa memimpikan, sekali saja

Dia cium kening manismu...

Memang begitulah, kadang hidup tak menyediakan

Semua yang kita inginkan. Tapi hidup mesti terus berjalan

Pada akhirnya, hanya ada satu pilihan

Kembali ke rumah Tuhan

Mata air kedamaian

Halim Perdanakusuma: 30 Desember 2010
3.

BUDAYA 3 S SALAM SENYUM SAPA

Posted by: "Sri Asih" asih_cp09@yahoo.co.id   asih_cp09

Thu Dec 30, 2010 12:25 am (PST)



Good morning selamat pagi sahabat SK, Sahabat Shaleh pinter

Kehidupan megapolitan jakarta cukup membuat orang sibuk dengan urusan masing-masing hingga lupa bahwa kita manusia tidak bisa hidup sendiri, bahkan untuk sekedar senyum aja begitu sulitnya. Kondisi seperti ini membuat kita dengan tetangga tidak mengenal, dengan teman sejawat kadang tak kenal, bahkan tetangga samping rumahpun kadang ga tahu. Hal ini sungguh sangat jauh dari budaya Indonesia yang terkenal dengan keramahannya. Untuk itu perlu ada pembudayaan lagi tentang budaya 3 S ini, yaitu bila bertemu oarang lain kita berusaha memberi salam diteruskan dengan senyuman dan sapaan biarpun hanya sekedar "say hallo" Syukur-syukur dilanjutkan dengan pembicaraan sekedarnya, sehingga kita  kembali terbiasa menyambut teman dengan ramah dan senyuman.

Akan lebih efektif kalau itu kita lakukan di lingkungan masing-masing, baik di rumah, sekolah maupun tempat kerja, mari mulailah dari diri kita sendiri, BUDAYAKAN DAN WARISKAN KERAMAHAN SALAM,SENYUM DAN SAPA PADA GENERASI MUDA.

Wasalam.

4a.

Re: Bls: [sekolah-kehidupan] MENSYUKURI NIKMAT

Posted by: "thia_sly@yahoo.com" thia_sly@yahoo.com

Thu Dec 30, 2010 12:26 am (PST)



Saya rasa jenuh adalah perasaan yg alamiah dan wajar. Jangan terlalu cepat diartikan tidak mensyukuri nikmatNYA. Karena terkadang kejenuhan datang bukan karena ketidakpuasan atau kekurangan semata, tetapi lebih hanya kejenuhan terhadap suatu rutinitas tertentu saja. Tinggal bagaimana pandai2nya kita mengatasi kejenuhan agar tak berpengaruh pada kualitas hidup kita.
Dapatkan rupiah2 dr bisnis internet!
Dijamin!
Http://modalkecilplus.com/?id=slygranger
Peace regard by synthia montolalu
Manado
Link facebook.com/thia.montolalu
Link http://www.synthiasly.multiply.com
Ym: thia_sly
Sms: 081244444889

-original message-
Subject: Bls: [sekolah-kehidupan] MENSYUKURI NIKMAT
From: GIWANTO IWAN <giwanto_1881@yahoo.co.id>
Date: 28/12/2010 3:15 pm

Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur "Nikmat Tuhan Kamu
Manakah yang kamu Dustakan?" (S.Arohman)

________________________________
Dari: Sri Asih <asih_cp09@yahoo.co.id>
Kepada: sk <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Cc: kang_guru Moderator <kang_guru-owner@yahoogroups.com>
Terkirim: Jum, 24 Desember, 2010 09:09:41
Judul: [sekolah-kehidupan] MENSYUKURI NIKMAT

Manusia memang tidak pernah ada puasnya, jika sedang bekerja ingin libur, sudah
libur bingung ingin bekerja, apakah itu untuk orang yang kurang kreatif? Apakah
itu termasuk orang yang kurang bersyukur? mungkin juga, tapi kebanyakan orang
yang kutemui selalu begitu, mungkin perlu penelitian lebih lanjut mengapa orang
gampang jenuh menghadapi persoalan, yang jelas apapun masalahnya kita sebagai
manusia haruslah pandai2 bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan, sekecil
apapun nikmat itu. MARI JADIKAN DIRI KITA TERMASUK ORANG2 YANG PANDAI MENSYUKURI
NIKMAT, SEMOGA KEBERKAHAN SELALU ALLAH BERIKAN PADA KELUARGA , SAUDARA DAN
BANGSA KITA.


5.

[catatan akhir tahun] Antara Resolusi, Intropeksi dan Ekstropeksi

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Thu Dec 30, 2010 12:27 am (PST)



*Antara Resolusi, Intropeksi dan Ekstropeksi*

* *

*Resolusi*

*
*

Satu kata tapi banyak mengundang tanda tanya. Terlebih ketika mendekati dan
menjumpai penghujung akhir tahun saat-saat ini.

* *

Perlukah kita membuatnya?

Ini mungkin ada di benak kita masing-masing saat ini. Resolusi ya!
R-e-s-o-l-u-s-i yang kini telah menjadi bagian Anda tentunya saat iniâ€"dengan
sudah datangnya pergantian tahun. Kita masing-masing sudah disibukan oleh
yang namanya membuat resolusi. Entah, itu dibuat dan dirancang sedemikian
rupa di *Black Barry *atau bisa di *note bookâ€"*dan itu bagi mereka yang
berada dikalangan *jetset*. Baik itu eksekutif muda maupun konglomerat. Lalu
bisa juga dibuat dan dirancang di buku Diary atau bisa buku agenda kita bagi
kitaâ€"yang masih berstatus pelajar, mahasiswa maupun berprofesi sebagai
penulis. Halnya, saya!

Ya, halnya saya. Namun tahun ini saya tak demikian. Membuat atau
merancangkan segala sesuatu apaâ€"yang belum saya capai dan belum terlaksana
tahun lalu. Bukan! Bukan! Bukan, saya tak mempunyai dan tak memiliki arah
atau tujuan hidup. Tak memiliki cita-cita apalagi impian. Atau, ibarat
tamsil hidup segan mati tak mau...Tidak! Itu tidak ada sama sekali dalam
diri saya. Sekali lagi saya katakan tidak! Lagi pula siapa yang tak ingin
merubah nasib dan juga menggapai cita-cita. Semua orang pun ingin! Halnya
juga saya! Tapi saya tidak mau tergopoh-gopoh membuat atau merancang
resolusi. Apalagi terlalu ngoyo! Karena pengalaman telah mengajarkan saya
dan juga guru kehidupan saya pula.

Hingga akhirnya pikiran saya jatuh pada pertanyaan kawan saya kepada saya
yang menanyakan tentang sudah membuat resolusi atau belum.

”Sudah buat resolusi tahun 2011 belum, Yan. Biasanya rajin buat resolusi.”
Begitu kata kawan saya suatu hari dalam percakapan saya dengan kawan saya
itu via online situs raksasa di dunia. Situs jejaringan sosial yang sering
kita Facebook. Atau, FBâ€"yang sering saya singkat begitu juga para facebooker
lainnya katakan.

”Belum!”

Jawab saya singkat saat itu. Memang saat itu saya memang belum benar-benar
bahkan sama sekali belum ada rencana membuat resolusi tahun ini. Tahun 2011.

Namun walau pun begitu saya juga melakukan hal itu. Dalam hal ini resolusi
internal dalam diri saya khususnya. Lagi-lagi perlu ”service” ulang lagi
agar bisa lebih baik. Halnya motor jika tidak pernah diganti dengan *spare
parts* (busi)* *yang baru mana mungkin bisa berjalan dengan dinamis
mengikuti ritme kehidupan. *Hmm...*kalau dari segi eksternal-nya mungkin
saya harus memperbaiki hubungan saya dengan pihak-pihak luar bukan hal yang
menyangkut ke arah yang ambisius. Hal inilah yang jangan sampai tergoda
dalam diri saya. Karena lagi-lagi pengalaman telah mengajarkan saya.

Untuk lebih lanjut merasakan hal itu mari simak perkataan Anis Matta Lc.

*Tugas kita menyalakan lilin, bukan mencela kegelapan....*

Resolusi itulah kuncinya! Atau, istilah kata mengulang ”target”â€"yang belum
tercapai dan terlaksana lalu mengulanginya kembali pada berikutnya.
Sederhananya saja adalah target atau rencana yang akan hendak dicapai.
Seperti saat iniâ€"dengan pertimbangan serta berhati-hati mau tidak mau
resolusi adalah salah satu solusi jalan keluar untuk menangkar kehidupan
yang akan kita lalui dan akan kita jalani saat ini. Halnya saya. Apakah Anda
begitu?

*Intropeksi*

Hal ini tak asing lagi di telinga kita. Kata intropeksi sudah menjadi urat
nadi dalam diri kita. Kemana pun dan dimana kita pasti akan selalu
berdampingan dengan hal itu. Intropeksi. Ya, intropeksi merupakan kegiatan
untuk mengevaluasi diri dengan cara bercermin dengan atas apa yang telah
kita jalani.

Dan output maksimal dari intropeksi adalah yakni mendapatkan pemetaan
tentang kualitas, kapasitas dan kapabilitas diri sebagai manusia biasa yang
memang tak luput dari kelemahan serta kekhilafan. Hanya saja intropeksi
dilakukan dengan cara mengevaluasi ke dalam internal pribadi atas apa yang
telah dilalui dan dijalani.

Untuk itu dengarkanlah kata-kata Imam Syafe’i di bawah ini.

*Biarkan hari-hari berbuat semaunya*

*Dan buatlah hati ini rela ketika takdir tiba*

*Jangan gelisah dengan kelamnya malam*

*Karena peristiwa di dunia ini tiada yang abadi*

* *

Dapat disimpulkan bahwa intropeksi obat mujarab untuk kita ketika kita akan
melakukan hal sesuatu sebelum bertindak. Pantaskah kita melakukan hal yang
tidak sesuai diri kita. Apalagi ketika kita menyadari usia kita terus
bertambah. Prestasi apa yang membuat kita menyejarah? Setiap langkah
sudahkah ilmu yang kita memiliki terus berbuah? Lalu sudahkah amal kita
membawa berkah? Waktu terus berputar sudahkah kita mengisinya dengan hal
yang bermutu, amal yang paling baru dan menuju kesuksesan yang selalu baru?

Ah, saya rasa hal itu tak pernah kita sadari ketika sedang berada dan
melakukan yang membuat kita dilema oleh kesenangan keduniawian. Mungkin
sudah saat waktunya kita untuk berintropeksi apalagi tahun sudah berganti
dan belum lama berlalu. Kalau begitu maukah Anda saling berintropeksi dengan
saya bersama-sama?

*Ekstropeksi*

Mungkin kata ini belum familiar di telinga kita. Namun ketika saya
memberitahukan hal ini tentu Anda akan terkejut bahwa hal ini sangatlah
penting halnya intropeksi. Dikarenakan ekstropeksi sangat berkaitan dengan
intropeksi. Dua kata ini saling berkesinambungan. Ibarat sayur asem tanpa
ada sambal dan ikan goreng lalu di makan waktu siang hari kurang nikmat
rasanya. Begitu juga entropeksi dan intropeksi kedua saling berkaitan.

Ekstropeksi adalah mengevaluasi sisi eksternal kita atas apa yang terkjadi
untuk di ambil ibrahnya. Atau, istilah kata dibuat dijadikan pengalaman.
Bukankah pengalaman adalah guru sejati kita dalam kehidupan nyata? *Hmm...saya
tentu demikian.*

Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di dunia ini tidak ada hal yang
tidak kebetulan di dunia. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa tidak
ada yang sia-sia dalam setiap peristiwa yang terjadi di sekeliling hidup
kita. Dengan melakukan intropeksi dan ektropeksi diharapkan kita menjadi
manusia yang beruntung. Apalagi ketika kita sudah membuat target sesuai
dengan apa yang kita buat dan kita rancang sedemikian rupa agar kita bisa
memilah dan mefilter apa saja yang kita lalui dan yang belumâ€"dengan
kegagalan dan kekecewaan yang kita alami. Hingga tanpa sadar resolusi,
intropeksi dan ekstropkesi membuat kita terus berpikir.

Pun Sang Legenda Raja Dangdut Haji Rhoma Irama pernah mengatakan dalam
tliriknya berjudul Kehilangan Tongkat.

*Orang yang baik bukannya yang tidak pernah melakukan kesalahan tetapi yang
menyadari kesalahannya dan memperbaikinya…” *Bukan begitu?[]

Ulujamiâ€"Jakarta, 01 Januari 2009



Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Dog Zone

Connect w/others

who love dogs.

Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Schizophrenia groups

Find support

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

Tidak ada komentar: