Jumat, 28 Januari 2011

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3309

Messages In This Digest (9 Messages)

1a.
Re: [Catcil] Itu Sudah! From: Novi Khansa
1b.
Re: [Catcil] Itu Sudah! From: Nursalam AR
1c.
Re: [Catcil] Itu Sudah! From: Nia Robie'
1d.
Re: [Catcil] Itu Sudah! From: Nia Robie'
1e.
Re: [Catcil] Itu Sudah! From: Hadian Febrianto
1f.
Re: [Catcil] Itu Sudah! From: Nia Robie'
1g.
Re: [Catcil] Itu Sudah! From: Nursalam AR
2.
(no subject) From: oom badriah oom
3.
[OOT] Crop Circle - Apa Kata Para Tokoh Indonesia? From: Nursalam AR

Messages

1a.

Re: [Catcil] Itu Sudah!

Posted by: "Novi Khansa" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Thu Jan 27, 2011 8:15 am (PST)




hehehe, lucu :)
pengalaman yang seru, ya, Ni :D

gimana lieurnya dikau membaca jawaban mereka

aku jadi ikut mengotak-atik kata "dibawa" dan "di bawah" yang mirip-mirip itu, hehe...
Kita mungkin baru ngerti maksudnya mereka "dibawa" kalau baca kalimatnya... :D ataupun sebaliknya...

Kalau gitu jangan lupa ajarin imbuhan dan keterangan tempat, xixixi
Jadi, kita tetep ngerti ketika mereka nulis "di bawa" yang maksudnya ya "di bawah" karena "di" diberi jarak spasi dengan "bawa". :D

yah, itu sudah :D

Aaaaaaaaaaah, nia, jadi kangen aku :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robie'" <musimbunga@...> wrote:
>
> diketik pake hp yang diposting di fb tnggl 18 jan 2011:D silahkan dinikmati
> :P
>
> ***
> Itu Sudah!
>
> Seminggu sekali adalah jadwal saya mengajar agama di salah satu kelas 6
> (kelas 6 ada 2 lokal). kelas 6A lebih tepatnya. Dua minggu terakhir saya
> 'dihadiahi' tugas mengajar kelas 6A secara full, dikarenakan rekan saya
> cuti.
>
> Memanglah mengajar bukan tugas utama kami, yang memiliki tugas utama
> mengawasi dan menjalankan program sdp (school development program) di salah
> satu SD di buli. namun karena di sini masih saja kekurangan guru, maka tak
> jarang dari kami turun menangani kelas-kelas yang tak 'terisi'. bahkan,
> beberapa rekan kerja saya yg telah lebih dulu datang ke sini akhirnya
> mengambil alih tugas wali kelas. mengajar penuh 6 kali seminggu.
>
> Dua minggu ini bukan hanya saya yang mengajarkan mereka banyak hal, tapi
> juga mereka. ada saja ulah mereka yang membuat saya gemas, tertawa, marah,
> atau merasa mempunyai sahabat2 baru.
>
> Saya pun mulai akrab dengan bahasa 'iyo', 'tho?' 'mo pigi kamana kong?',
> 'torang, dorang, ngoni, ngana,' bahkan 'kantu' yang diartikan kentut (maaf
> hehe) jika salah satu dari mereka ada yang iseng buang angin di kelas. :D
>
> Membudayakan bahasa daerah, untuk melestarikan kebudayaan yang sudah ada
> memang mempunyai maksud baik. namun bagaimana jika mereka menggunakannya di
> seluruh mata pelajaran? dalam kbm?
>
> pernah suatu hari, di rumah kontrakan yang sekaligus jadi kantor saya dan
> rekan2, kami menyelenggarakan nonton bersama. ruangan tengah penuh sesak
> anak2. awalnya kami menonton 'laskar pelangi' namun karena kerusakan dvd
> akhirnya kami menonton 'denias'. bagi sebagian yang sdh menonton denias,
> tentu tidak asing lagi dengan kata 'itu sudah'. bahkan sampai akhir film pun
> ditutup dengan 'itu sudah!'.
>
> walhasil, bocah laki2 hitam manis, berambut agak keriting, yang mempunyai
> lesung di kedua pipinya, dan berbulu mata sangat lentik, salah satu siswa
> kelas 6A. sering sekali menggunakan kata 'itu sudah'. yang jadi masalah
> adalah ketika dia menyangkutpautkan 'itu sudah' ke dalam jawaban ujian.
>
> soal ujian : nabi Musa AS membelah laut merah menggunakan?
> 'tongkat itu suda'
> soal ujian : Nabi Musa AS pernah secara tidak sengaja membunuh orang dari
> bangsa...
> 'maaf de oke "iyoto itu suda"' (maksudnya maaf tdk menjawab).
>
> benar2 antara kesal memeriksa jawaban itu, juga mau ketawa sejadi2nya. bocah
> laki2 ini memang jika saya perhatikan mudah sekali menyerap bahasa, bahkan
> saya sering tertawa jika di luar kbm dan acara2 non formal ia meledek saya
> dengan logat jakarta bahkan fasih berucap 'aya2 wae' sambil tersenyum dan
> menatap jahil ke saya. mungkin salah satu potensinya ada di bahasa.
>
> keesokan harinya saya menceramahi mereka tentang bagaimana penggunaan bahasa
> daerah dalam pelajaran. bukan mau membinasakan bahasa daerah (pun saya masih
> senang menggunakan bahasa sunda di beberapa keadaan non formal) tapi
> ternyata bahasa daerah yg tdk sesuai tempatnya apalagi dalam soal ujian,
> membuat mereka khususnya anak2 sd kadang bingung dalam pelajaran
> b.indonesia. akibatnya, tentu nilai ujian b. indonesia mereka susah sekali
> mendapat nilai yang memuaskan.
>
> contoh lainnya adalah ketika mereka menuliskan di bawah menjadi 'di bawa'
> dan menulis di bawa menjadi 'dibawah' juga beberapa penulisan bahasa
> indonesia yang dicampur dalam bahasa daerah dalam tugas mengarang.
>
> penyebabnya dikarenakan banyak alasan, ditambah dengan minimnya informasi,
> buku2 cerita, bahkan koran saja susah ditemui. kalaupun beruntung ditemui,
> jangan heran jika melihat tanggal, terlambat satu hari. miris memang.
>
> untuk menuju langkah seribu dibutuhkan langkah pertama untuk memulai.
> seiiring waktu, semoga mereka bisa membedakan penggunaan bahasa daerah dan
> bahasa indonesia yang sesuai tempatnya. bahkan bukan tidak mungkin, salah
> satu dari mereka ada yang mengikuti jejak novelis kenamaan putra daerah,
> Andrea Hirata. semoga ;)
>
> Itu sudah! hehe
>
> buli karya, 180111
>

1b.

Re: [Catcil] Itu Sudah!

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jan 27, 2011 6:42 pm (PST)



Hihi..kebayang serunya.

Hmm..jadi "itu sudah" itu maksudnya apa ya? *rada tulalit*

salam,

Nursalam AR
- yang pingin cari DVD "Denias" -

On 1/26/11, Nia Robie' <musimbunga@gmail.com> wrote:
> diketik pake hp yang diposting di fb tnggl 18 jan 2011:D silahkan dinikmati
> :P
>
> ***
> Itu Sudah!
>
> Seminggu sekali adalah jadwal saya mengajar agama di salah satu kelas 6
> (kelas 6 ada 2 lokal). kelas 6A lebih tepatnya. Dua minggu terakhir saya
> 'dihadiahi' tugas mengajar kelas 6A secara full, dikarenakan rekan saya
> cuti.
>
> Memanglah mengajar bukan tugas utama kami, yang memiliki tugas utama
> mengawasi dan menjalankan program sdp (school development program) di salah
> satu SD di buli. namun karena di sini masih saja kekurangan guru, maka tak
> jarang dari kami turun menangani kelas-kelas yang tak 'terisi'. bahkan,
> beberapa rekan kerja saya yg telah lebih dulu datang ke sini akhirnya
> mengambil alih tugas wali kelas. mengajar penuh 6 kali seminggu.
>
> Dua minggu ini bukan hanya saya yang mengajarkan mereka banyak hal, tapi
> juga mereka. ada saja ulah mereka yang membuat saya gemas, tertawa, marah,
> atau merasa mempunyai sahabat2 baru.
>
> Saya pun mulai akrab dengan bahasa 'iyo', 'tho?' 'mo pigi kamana kong?',
> 'torang, dorang, ngoni, ngana,' bahkan 'kantu' yang diartikan kentut (maaf
> hehe) jika salah satu dari mereka ada yang iseng buang angin di kelas. :D
>
> Membudayakan bahasa daerah, untuk melestarikan kebudayaan yang sudah ada
> memang mempunyai maksud baik. namun bagaimana jika mereka menggunakannya di
> seluruh mata pelajaran? dalam kbm?
>
> pernah suatu hari, di rumah kontrakan yang sekaligus jadi kantor saya dan
> rekan2, kami menyelenggarakan nonton bersama. ruangan tengah penuh sesak
> anak2. awalnya kami menonton 'laskar pelangi' namun karena kerusakan dvd
> akhirnya kami menonton 'denias'. bagi sebagian yang sdh menonton denias,
> tentu tidak asing lagi dengan kata 'itu sudah'. bahkan sampai akhir film pun
> ditutup dengan 'itu sudah!'.
>
> walhasil, bocah laki2 hitam manis, berambut agak keriting, yang mempunyai
> lesung di kedua pipinya, dan berbulu mata sangat lentik, salah satu siswa
> kelas 6A. sering sekali menggunakan kata 'itu sudah'. yang jadi masalah
> adalah ketika dia menyangkutpautkan 'itu sudah' ke dalam jawaban ujian.
>
> soal ujian : nabi Musa AS membelah laut merah menggunakan?
> 'tongkat itu suda'
> soal ujian : Nabi Musa AS pernah secara tidak sengaja membunuh orang dari
> bangsa...
> 'maaf de oke "iyoto itu suda"' (maksudnya maaf tdk menjawab).
>
> benar2 antara kesal memeriksa jawaban itu, juga mau ketawa sejadi2nya. bocah
> laki2 ini memang jika saya perhatikan mudah sekali menyerap bahasa, bahkan
> saya sering tertawa jika di luar kbm dan acara2 non formal ia meledek saya
> dengan logat jakarta bahkan fasih berucap 'aya2 wae' sambil tersenyum dan
> menatap jahil ke saya. mungkin salah satu potensinya ada di bahasa.
>
> keesokan harinya saya menceramahi mereka tentang bagaimana penggunaan bahasa
> daerah dalam pelajaran. bukan mau membinasakan bahasa daerah (pun saya masih
> senang menggunakan bahasa sunda di beberapa keadaan non formal) tapi
> ternyata bahasa daerah yg tdk sesuai tempatnya apalagi dalam soal ujian,
> membuat mereka khususnya anak2 sd kadang bingung dalam pelajaran
> b.indonesia. akibatnya, tentu nilai ujian b. indonesia mereka susah sekali
> mendapat nilai yang memuaskan.
>
> contoh lainnya adalah ketika mereka menuliskan di bawah menjadi 'di bawa'
> dan menulis di bawa menjadi 'dibawah' juga beberapa penulisan bahasa
> indonesia yang dicampur dalam bahasa daerah dalam tugas mengarang.
>
> penyebabnya dikarenakan banyak alasan, ditambah dengan minimnya informasi,
> buku2 cerita, bahkan koran saja susah ditemui. kalaupun beruntung ditemui,
> jangan heran jika melihat tanggal, terlambat satu hari. miris memang.
>
> untuk menuju langkah seribu dibutuhkan langkah pertama untuk memulai.
> seiiring waktu, semoga mereka bisa membedakan penggunaan bahasa daerah dan
> bahasa indonesia yang sesuai tempatnya. bahkan bukan tidak mungkin, salah
> satu dari mereka ada yang mengikuti jejak novelis kenamaan putra daerah,
> Andrea Hirata. semoga ;)
>
> Itu sudah! hehe
>
> buli karya, 180111
>

--
Blog : www.nursalam.wordpress.com
Twitter : http://twitter.com/salamrahman
LinkedIn : http://id.linkedin.com/in/nursalam

*"We make a living by what we get, but we make a life by what we give." —
Norman MacEwan*

1c.

Re: [Catcil] Itu Sudah!

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Fri Jan 28, 2011 12:59 am (PST)



haha.. artinya kaya 'begitu'
atau imbuhan di b. sunda kayak 'mah dan teh' itu sudah! :p

On 1/27/11, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> wrote:
> Hihi..kebayang serunya.
>
> Hmm..jadi "itu sudah" itu maksudnya apa ya? *rada tulalit*
>
> salam,
>
> Nursalam AR
> - yang pingin cari DVD "Denias" -
>
> On 1/26/11, Nia Robie' <musimbunga@gmail.com> wrote:
>> diketik pake hp yang diposting di fb tnggl 18 jan 2011:D silahkan
>> dinikmati
>> :P
>>
>> ***
>> Itu Sudah!
>>
>> Seminggu sekali adalah jadwal saya mengajar agama di salah satu kelas 6
>> (kelas 6 ada 2 lokal). kelas 6A lebih tepatnya. Dua minggu terakhir saya
>> 'dihadiahi' tugas mengajar kelas 6A secara full, dikarenakan rekan saya
>> cuti.
>>
>> Memanglah mengajar bukan tugas utama kami, yang memiliki tugas utama
>> mengawasi dan menjalankan program sdp (school development program) di
>> salah
>> satu SD di buli. namun karena di sini masih saja kekurangan guru, maka tak
>> jarang dari kami turun menangani kelas-kelas yang tak 'terisi'. bahkan,
>> beberapa rekan kerja saya yg telah lebih dulu datang ke sini akhirnya
>> mengambil alih tugas wali kelas. mengajar penuh 6 kali seminggu.
>>
>> Dua minggu ini bukan hanya saya yang mengajarkan mereka banyak hal, tapi
>> juga mereka. ada saja ulah mereka yang membuat saya gemas, tertawa, marah,
>> atau merasa mempunyai sahabat2 baru.
>>
>> Saya pun mulai akrab dengan bahasa 'iyo', 'tho?' 'mo pigi kamana kong?',
>> 'torang, dorang, ngoni, ngana,' bahkan 'kantu' yang diartikan kentut (maaf
>> hehe) jika salah satu dari mereka ada yang iseng buang angin di kelas. :D
>>
>> Membudayakan bahasa daerah, untuk melestarikan kebudayaan yang sudah ada
>> memang mempunyai maksud baik. namun bagaimana jika mereka menggunakannya
>> di
>> seluruh mata pelajaran? dalam kbm?
>>
>> pernah suatu hari, di rumah kontrakan yang sekaligus jadi kantor saya dan
>> rekan2, kami menyelenggarakan nonton bersama. ruangan tengah penuh sesak
>> anak2. awalnya kami menonton 'laskar pelangi' namun karena kerusakan dvd
>> akhirnya kami menonton 'denias'. bagi sebagian yang sdh menonton denias,
>> tentu tidak asing lagi dengan kata 'itu sudah'. bahkan sampai akhir film
>> pun
>> ditutup dengan 'itu sudah!'.
>>
>> walhasil, bocah laki2 hitam manis, berambut agak keriting, yang mempunyai
>> lesung di kedua pipinya, dan berbulu mata sangat lentik, salah satu siswa
>> kelas 6A. sering sekali menggunakan kata 'itu sudah'. yang jadi masalah
>> adalah ketika dia menyangkutpautkan 'itu sudah' ke dalam jawaban ujian.
>>
>> soal ujian : nabi Musa AS membelah laut merah menggunakan?
>> 'tongkat itu suda'
>> soal ujian : Nabi Musa AS pernah secara tidak sengaja membunuh orang dari
>> bangsa...
>> 'maaf de oke "iyoto itu suda"' (maksudnya maaf tdk menjawab).
>>
>> benar2 antara kesal memeriksa jawaban itu, juga mau ketawa sejadi2nya.
>> bocah
>> laki2 ini memang jika saya perhatikan mudah sekali menyerap bahasa, bahkan
>> saya sering tertawa jika di luar kbm dan acara2 non formal ia meledek saya
>> dengan logat jakarta bahkan fasih berucap 'aya2 wae' sambil tersenyum dan
>> menatap jahil ke saya. mungkin salah satu potensinya ada di bahasa.
>>
>> keesokan harinya saya menceramahi mereka tentang bagaimana penggunaan
>> bahasa
>> daerah dalam pelajaran. bukan mau membinasakan bahasa daerah (pun saya
>> masih
>> senang menggunakan bahasa sunda di beberapa keadaan non formal) tapi
>> ternyata bahasa daerah yg tdk sesuai tempatnya apalagi dalam soal ujian,
>> membuat mereka khususnya anak2 sd kadang bingung dalam pelajaran
>> b.indonesia. akibatnya, tentu nilai ujian b. indonesia mereka susah sekali
>> mendapat nilai yang memuaskan.
>>
>> contoh lainnya adalah ketika mereka menuliskan di bawah menjadi 'di bawa'
>> dan menulis di bawa menjadi 'dibawah' juga beberapa penulisan bahasa
>> indonesia yang dicampur dalam bahasa daerah dalam tugas mengarang.
>>
>> penyebabnya dikarenakan banyak alasan, ditambah dengan minimnya informasi,
>> buku2 cerita, bahkan koran saja susah ditemui. kalaupun beruntung ditemui,
>> jangan heran jika melihat tanggal, terlambat satu hari. miris memang.
>>
>> untuk menuju langkah seribu dibutuhkan langkah pertama untuk memulai.
>> seiiring waktu, semoga mereka bisa membedakan penggunaan bahasa daerah dan
>> bahasa indonesia yang sesuai tempatnya. bahkan bukan tidak mungkin, salah
>> satu dari mereka ada yang mengikuti jejak novelis kenamaan putra daerah,
>> Andrea Hirata. semoga ;)
>>
>> Itu sudah! hehe
>>
>> buli karya, 180111
>>
>
>
> --
> Blog : www.nursalam.wordpress.com
> Twitter : http://twitter.com/salamrahman
> LinkedIn : http://id.linkedin.com/in/nursalam
>
> *"We make a living by what we get, but we make a life by what we give." —
> Norman MacEwan*
>
>
> ------------------------------------
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

1d.

Re: [Catcil] Itu Sudah!

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Fri Jan 28, 2011 1:00 am (PST)



iya itu juga di tulisan itu aku nulisnya salah..
nafsu sih inetan cuma sebatas hp hihi
(kangen juga)

On 1/27/11, Novi Khansa <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:
>
> hehehe, lucu :)
> pengalaman yang seru, ya, Ni :D
>
> gimana lieurnya dikau membaca jawaban mereka
>
> aku jadi ikut mengotak-atik kata "dibawa" dan "di bawah" yang mirip-mirip
> itu, hehe...
> Kita mungkin baru ngerti maksudnya mereka "dibawa" kalau baca kalimatnya...
> :D ataupun sebaliknya...
>
> Kalau gitu jangan lupa ajarin imbuhan dan keterangan tempat, xixixi
> Jadi, kita tetep ngerti ketika mereka nulis "di bawa" yang maksudnya ya "di
> bawah" karena "di" diberi jarak spasi dengan "bawa". :D
>
> yah, itu sudah :D
>
>
> Aaaaaaaaaaah, nia, jadi kangen aku :)
>
>
>
>
>
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robie'" <musimbunga@...>
> wrote:
>>
>> diketik pake hp yang diposting di fb tnggl 18 jan 2011:D silahkan
>> dinikmati
>> :P
>>
>> ***
>> Itu Sudah!
>>
>> Seminggu sekali adalah jadwal saya mengajar agama di salah satu kelas 6
>> (kelas 6 ada 2 lokal). kelas 6A lebih tepatnya. Dua minggu terakhir saya
>> 'dihadiahi' tugas mengajar kelas 6A secara full, dikarenakan rekan saya
>> cuti.
>>
>> Memanglah mengajar bukan tugas utama kami, yang memiliki tugas utama
>> mengawasi dan menjalankan program sdp (school development program) di
>> salah
>> satu SD di buli. namun karena di sini masih saja kekurangan guru, maka tak
>> jarang dari kami turun menangani kelas-kelas yang tak 'terisi'. bahkan,
>> beberapa rekan kerja saya yg telah lebih dulu datang ke sini akhirnya
>> mengambil alih tugas wali kelas. mengajar penuh 6 kali seminggu.
>>
>> Dua minggu ini bukan hanya saya yang mengajarkan mereka banyak hal, tapi
>> juga mereka. ada saja ulah mereka yang membuat saya gemas, tertawa, marah,
>> atau merasa mempunyai sahabat2 baru.
>>
>> Saya pun mulai akrab dengan bahasa 'iyo', 'tho?' 'mo pigi kamana kong?',
>> 'torang, dorang, ngoni, ngana,' bahkan 'kantu' yang diartikan kentut (maaf
>> hehe) jika salah satu dari mereka ada yang iseng buang angin di kelas. :D
>>
>> Membudayakan bahasa daerah, untuk melestarikan kebudayaan yang sudah ada
>> memang mempunyai maksud baik. namun bagaimana jika mereka menggunakannya
>> di
>> seluruh mata pelajaran? dalam kbm?
>>
>> pernah suatu hari, di rumah kontrakan yang sekaligus jadi kantor saya dan
>> rekan2, kami menyelenggarakan nonton bersama. ruangan tengah penuh sesak
>> anak2. awalnya kami menonton 'laskar pelangi' namun karena kerusakan dvd
>> akhirnya kami menonton 'denias'. bagi sebagian yang sdh menonton denias,
>> tentu tidak asing lagi dengan kata 'itu sudah'. bahkan sampai akhir film
>> pun
>> ditutup dengan 'itu sudah!'.
>>
>> walhasil, bocah laki2 hitam manis, berambut agak keriting, yang mempunyai
>> lesung di kedua pipinya, dan berbulu mata sangat lentik, salah satu siswa
>> kelas 6A. sering sekali menggunakan kata 'itu sudah'. yang jadi masalah
>> adalah ketika dia menyangkutpautkan 'itu sudah' ke dalam jawaban ujian.
>>
>> soal ujian : nabi Musa AS membelah laut merah menggunakan?
>> 'tongkat itu suda'
>> soal ujian : Nabi Musa AS pernah secara tidak sengaja membunuh orang dari
>> bangsa...
>> 'maaf de oke "iyoto itu suda"' (maksudnya maaf tdk menjawab).
>>
>> benar2 antara kesal memeriksa jawaban itu, juga mau ketawa sejadi2nya.
>> bocah
>> laki2 ini memang jika saya perhatikan mudah sekali menyerap bahasa, bahkan
>> saya sering tertawa jika di luar kbm dan acara2 non formal ia meledek saya
>> dengan logat jakarta bahkan fasih berucap 'aya2 wae' sambil tersenyum dan
>> menatap jahil ke saya. mungkin salah satu potensinya ada di bahasa.
>>
>> keesokan harinya saya menceramahi mereka tentang bagaimana penggunaan
>> bahasa
>> daerah dalam pelajaran. bukan mau membinasakan bahasa daerah (pun saya
>> masih
>> senang menggunakan bahasa sunda di beberapa keadaan non formal) tapi
>> ternyata bahasa daerah yg tdk sesuai tempatnya apalagi dalam soal ujian,
>> membuat mereka khususnya anak2 sd kadang bingung dalam pelajaran
>> b.indonesia. akibatnya, tentu nilai ujian b. indonesia mereka susah sekali
>> mendapat nilai yang memuaskan.
>>
>> contoh lainnya adalah ketika mereka menuliskan di bawah menjadi 'di bawa'
>> dan menulis di bawa menjadi 'dibawah' juga beberapa penulisan bahasa
>> indonesia yang dicampur dalam bahasa daerah dalam tugas mengarang.
>>
>> penyebabnya dikarenakan banyak alasan, ditambah dengan minimnya informasi,
>> buku2 cerita, bahkan koran saja susah ditemui. kalaupun beruntung ditemui,
>> jangan heran jika melihat tanggal, terlambat satu hari. miris memang.
>>
>> untuk menuju langkah seribu dibutuhkan langkah pertama untuk memulai.
>> seiiring waktu, semoga mereka bisa membedakan penggunaan bahasa daerah dan
>> bahasa indonesia yang sesuai tempatnya. bahkan bukan tidak mungkin, salah
>> satu dari mereka ada yang mengikuti jejak novelis kenamaan putra daerah,
>> Andrea Hirata. semoga ;)
>>
>> Itu sudah! hehe
>>
>> buli karya, 180111
>>
>
>
>

1e.

Re: [Catcil] Itu Sudah!

Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com   hadian.kasep

Fri Jan 28, 2011 1:04 am (PST)



Oooh... Itu sudah...

Jadi itu sudahlah kalo baru masuk ke negeri orang. Pasti akan seperti itu, bukan itu sudah?

Heuheuheu... Tambah lieur!

(Itu sudah = begitu)


Powered by Hadian_Kasep BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Nia Robie'" <musimbunga@gmail.com>
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Fri, 28 Jan 2011 00:59:00
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Itu Sudah!

haha.. artinya kaya 'begitu'
atau imbuhan di b. sunda kayak 'mah dan teh' itu sudah! :p

On 1/27/11, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> wrote:
> Hihi..kebayang serunya.
>
> Hmm..jadi "itu sudah" itu maksudnya apa ya? *rada tulalit*
>
> salam,
>
> Nursalam AR
> - yang pingin cari DVD "Denias" -
>
> On 1/26/11, Nia Robie' <musimbunga@gmail.com> wrote:
>> diketik pake hp yang diposting di fb tnggl 18 jan 2011:D silahkan
>> dinikmati
>> :P
>>
>> ***
>> Itu Sudah!
>>
>> Seminggu sekali adalah jadwal saya mengajar agama di salah satu kelas 6
>> (kelas 6 ada 2 lokal). kelas 6A lebih tepatnya. Dua minggu terakhir saya
>> 'dihadiahi' tugas mengajar kelas 6A secara full, dikarenakan rekan saya
>> cuti.
>>
>> Memanglah mengajar bukan tugas utama kami, yang memiliki tugas utama
>> mengawasi dan menjalankan program sdp (school development program) di
>> salah
>> satu SD di buli. namun karena di sini masih saja kekurangan guru, maka tak
>> jarang dari kami turun menangani kelas-kelas yang tak 'terisi'. bahkan,
>> beberapa rekan kerja saya yg telah lebih dulu datang ke sini akhirnya
>> mengambil alih tugas wali kelas. mengajar penuh 6 kali seminggu.
>>
>> Dua minggu ini bukan hanya saya yang mengajarkan mereka banyak hal, tapi
>> juga mereka. ada saja ulah mereka yang membuat saya gemas, tertawa, marah,
>> atau merasa mempunyai sahabat2 baru.
>>
>> Saya pun mulai akrab dengan bahasa 'iyo', 'tho?' 'mo pigi kamana kong?',
>> 'torang, dorang, ngoni, ngana,' bahkan 'kantu' yang diartikan kentut (maaf
>> hehe) jika salah satu dari mereka ada yang iseng buang angin di kelas. :D
>>
>> Membudayakan bahasa daerah, untuk melestarikan kebudayaan yang sudah ada
>> memang mempunyai maksud baik. namun bagaimana jika mereka menggunakannya
>> di
>> seluruh mata pelajaran? dalam kbm?
>>
>> pernah suatu hari, di rumah kontrakan yang sekaligus jadi kantor saya dan
>> rekan2, kami menyelenggarakan nonton bersama. ruangan tengah penuh sesak
>> anak2. awalnya kami menonton 'laskar pelangi' namun karena kerusakan dvd
>> akhirnya kami menonton 'denias'. bagi sebagian yang sdh menonton denias,
>> tentu tidak asing lagi dengan kata 'itu sudah'. bahkan sampai akhir film
>> pun
>> ditutup dengan 'itu sudah!'.
>>
>> walhasil, bocah laki2 hitam manis, berambut agak keriting, yang mempunyai
>> lesung di kedua pipinya, dan berbulu mata sangat lentik, salah satu siswa
>> kelas 6A. sering sekali menggunakan kata 'itu sudah'. yang jadi masalah
>> adalah ketika dia menyangkutpautkan 'itu sudah' ke dalam jawaban ujian.
>>
>> soal ujian : nabi Musa AS membelah laut merah menggunakan?
>> 'tongkat itu suda'
>> soal ujian : Nabi Musa AS pernah secara tidak sengaja membunuh orang dari
>> bangsa...
>> 'maaf de oke "iyoto itu suda"' (maksudnya maaf tdk menjawab).
>>
>> benar2 antara kesal memeriksa jawaban itu, juga mau ketawa sejadi2nya.
>> bocah
>> laki2 ini memang jika saya perhatikan mudah sekali menyerap bahasa, bahkan
>> saya sering tertawa jika di luar kbm dan acara2 non formal ia meledek saya
>> dengan logat jakarta bahkan fasih berucap 'aya2 wae' sambil tersenyum dan
>> menatap jahil ke saya. mungkin salah satu potensinya ada di bahasa.
>>
>> keesokan harinya saya menceramahi mereka tentang bagaimana penggunaan
>> bahasa
>> daerah dalam pelajaran. bukan mau membinasakan bahasa daerah (pun saya
>> masih
>> senang menggunakan bahasa sunda di beberapa keadaan non formal) tapi
>> ternyata bahasa daerah yg tdk sesuai tempatnya apalagi dalam soal ujian,
>> membuat mereka khususnya anak2 sd kadang bingung dalam pelajaran
>> b.indonesia. akibatnya, tentu nilai ujian b. indonesia mereka susah sekali
>> mendapat nilai yang memuaskan.
>>
>> contoh lainnya adalah ketika mereka menuliskan di bawah menjadi 'di bawa'
>> dan menulis di bawa menjadi 'dibawah' juga beberapa penulisan bahasa
>> indonesia yang dicampur dalam bahasa daerah dalam tugas mengarang.
>>
>> penyebabnya dikarenakan banyak alasan, ditambah dengan minimnya informasi,
>> buku2 cerita, bahkan koran saja susah ditemui. kalaupun beruntung ditemui,
>> jangan heran jika melihat tanggal, terlambat satu hari. miris memang.
>>
>> untuk menuju langkah seribu dibutuhkan langkah pertama untuk memulai.
>> seiiring waktu, semoga mereka bisa membedakan penggunaan bahasa daerah dan
>> bahasa indonesia yang sesuai tempatnya. bahkan bukan tidak mungkin, salah
>> satu dari mereka ada yang mengikuti jejak novelis kenamaan putra daerah,
>> Andrea Hirata. semoga ;)
>>
>> Itu sudah! hehe
>>
>> buli karya, 180111
>>
>
>
> --
> Blog : www.nursalam.wordpress.com
> Twitter : http://twitter.com/salamrahman
> LinkedIn : http://id.linkedin.com/in/nursalam
>
> *"We make a living by what we get, but we make a life by what we give." —
> Norman MacEwan*
>
>
> ------------------------------------
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>


------------------------------------

Yahoo! Groups Links



1f.

Re: [Catcil] Itu Sudah!

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Fri Jan 28, 2011 1:30 am (PST)



babeh serius lieur aku hehe..
ntar kalo aku lieur ada dendanya baso akung ;))

On 1/28/11, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com> wrote:
> Oooh... Itu sudah...
>
> Jadi itu sudahlah kalo baru masuk ke negeri orang. Pasti akan seperti itu,
> bukan itu sudah?
>
> Heuheuheu... Tambah lieur!
>
> (Itu sudah = begitu)
>
>
> Powered by Hadian_Kasep BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: "Nia Robie'" <musimbunga@gmail.com>
> Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Fri, 28 Jan 2011 00:59:00
> To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
> Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Itu Sudah!
>
> haha.. artinya kaya 'begitu'
> atau imbuhan di b. sunda kayak 'mah dan teh' itu sudah! :p
>
> On 1/27/11, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> wrote:
>> Hihi..kebayang serunya.
>>
>> Hmm..jadi "itu sudah" itu maksudnya apa ya? *rada tulalit*
>>
>> salam,
>>
>> Nursalam AR
>> - yang pingin cari DVD "Denias" -
>>
>> On 1/26/11, Nia Robie' <musimbunga@gmail.com> wrote:
>>> diketik pake hp yang diposting di fb tnggl 18 jan 2011:D silahkan
>>> dinikmati
>>> :P
>>>
>>> ***
>>> Itu Sudah!
>>>
>>> Seminggu sekali adalah jadwal saya mengajar agama di salah satu kelas 6
>>> (kelas 6 ada 2 lokal). kelas 6A lebih tepatnya. Dua minggu terakhir saya
>>> 'dihadiahi' tugas mengajar kelas 6A secara full, dikarenakan rekan saya
>>> cuti.
>>>
>>> Memanglah mengajar bukan tugas utama kami, yang memiliki tugas utama
>>> mengawasi dan menjalankan program sdp (school development program) di
>>> salah
>>> satu SD di buli. namun karena di sini masih saja kekurangan guru, maka
>>> tak
>>> jarang dari kami turun menangani kelas-kelas yang tak 'terisi'. bahkan,
>>> beberapa rekan kerja saya yg telah lebih dulu datang ke sini akhirnya
>>> mengambil alih tugas wali kelas. mengajar penuh 6 kali seminggu.
>>>
>>> Dua minggu ini bukan hanya saya yang mengajarkan mereka banyak hal, tapi
>>> juga mereka. ada saja ulah mereka yang membuat saya gemas, tertawa,
>>> marah,
>>> atau merasa mempunyai sahabat2 baru.
>>>
>>> Saya pun mulai akrab dengan bahasa 'iyo', 'tho?' 'mo pigi kamana kong?',
>>> 'torang, dorang, ngoni, ngana,' bahkan 'kantu' yang diartikan kentut
>>> (maaf
>>> hehe) jika salah satu dari mereka ada yang iseng buang angin di kelas.
>>> :D
>>>
>>> Membudayakan bahasa daerah, untuk melestarikan kebudayaan yang sudah ada
>>> memang mempunyai maksud baik. namun bagaimana jika mereka menggunakannya
>>> di
>>> seluruh mata pelajaran? dalam kbm?
>>>
>>> pernah suatu hari, di rumah kontrakan yang sekaligus jadi kantor saya
>>> dan
>>> rekan2, kami menyelenggarakan nonton bersama. ruangan tengah penuh sesak
>>> anak2. awalnya kami menonton 'laskar pelangi' namun karena kerusakan dvd
>>> akhirnya kami menonton 'denias'. bagi sebagian yang sdh menonton denias,
>>> tentu tidak asing lagi dengan kata 'itu sudah'. bahkan sampai akhir film
>>> pun
>>> ditutup dengan 'itu sudah!'.
>>>
>>> walhasil, bocah laki2 hitam manis, berambut agak keriting, yang
>>> mempunyai
>>> lesung di kedua pipinya, dan berbulu mata sangat lentik, salah satu
>>> siswa
>>> kelas 6A. sering sekali menggunakan kata 'itu sudah'. yang jadi masalah
>>> adalah ketika dia menyangkutpautkan 'itu sudah' ke dalam jawaban ujian.
>>>
>>> soal ujian : nabi Musa AS membelah laut merah menggunakan?
>>> 'tongkat itu suda'
>>> soal ujian : Nabi Musa AS pernah secara tidak sengaja membunuh orang
>>> dari
>>> bangsa...
>>> 'maaf de oke "iyoto itu suda"' (maksudnya maaf tdk menjawab).
>>>
>>> benar2 antara kesal memeriksa jawaban itu, juga mau ketawa sejadi2nya.
>>> bocah
>>> laki2 ini memang jika saya perhatikan mudah sekali menyerap bahasa,
>>> bahkan
>>> saya sering tertawa jika di luar kbm dan acara2 non formal ia meledek
>>> saya
>>> dengan logat jakarta bahkan fasih berucap 'aya2 wae' sambil tersenyum
>>> dan
>>> menatap jahil ke saya. mungkin salah satu potensinya ada di bahasa.
>>>
>>> keesokan harinya saya menceramahi mereka tentang bagaimana penggunaan
>>> bahasa
>>> daerah dalam pelajaran. bukan mau membinasakan bahasa daerah (pun saya
>>> masih
>>> senang menggunakan bahasa sunda di beberapa keadaan non formal) tapi
>>> ternyata bahasa daerah yg tdk sesuai tempatnya apalagi dalam soal ujian,
>>> membuat mereka khususnya anak2 sd kadang bingung dalam pelajaran
>>> b.indonesia. akibatnya, tentu nilai ujian b. indonesia mereka susah
>>> sekali
>>> mendapat nilai yang memuaskan.
>>>
>>> contoh lainnya adalah ketika mereka menuliskan di bawah menjadi 'di
>>> bawa'
>>> dan menulis di bawa menjadi 'dibawah' juga beberapa penulisan bahasa
>>> indonesia yang dicampur dalam bahasa daerah dalam tugas mengarang.
>>>
>>> penyebabnya dikarenakan banyak alasan, ditambah dengan minimnya
>>> informasi,
>>> buku2 cerita, bahkan koran saja susah ditemui. kalaupun beruntung
>>> ditemui,
>>> jangan heran jika melihat tanggal, terlambat satu hari. miris memang.
>>>
>>> untuk menuju langkah seribu dibutuhkan langkah pertama untuk memulai.
>>> seiiring waktu, semoga mereka bisa membedakan penggunaan bahasa daerah
>>> dan
>>> bahasa indonesia yang sesuai tempatnya. bahkan bukan tidak mungkin,
>>> salah
>>> satu dari mereka ada yang mengikuti jejak novelis kenamaan putra daerah,
>>> Andrea Hirata. semoga ;)
>>>
>>> Itu sudah! hehe
>>>
>>> buli karya, 180111
>>>
>>
>>
>> --
>> Blog : www.nursalam.wordpress.com
>> Twitter : http://twitter.com/salamrahman
>> LinkedIn : http://id.linkedin.com/in/nursalam
>>
>> *"We make a living by what we get, but we make a life by what we give." —
>> Norman MacEwan*
>>
>>
>> ------------------------------------
>>
>> Yahoo! Groups Links
>>
>>
>>
>>
>
>
> ------------------------------------
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

1g.

Re: [Catcil] Itu Sudah!

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Fri Jan 28, 2011 1:43 am (PST)



oh, itu sudah. Ya sudahlah, terima kasihlah, kalo itu sudah. *jadi ga
sudah-sudah nih*

tabik,

NS

On 1/28/11, Nia Robie' <musimbunga@gmail.com> wrote:
> haha.. artinya kaya 'begitu'
> atau imbuhan di b. sunda kayak 'mah dan teh' itu sudah! :p
>
> On 1/27/11, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> wrote:
>> Hihi..kebayang serunya.
>>
>> Hmm..jadi "itu sudah" itu maksudnya apa ya? *rada tulalit*
>>
>> salam,
>>
>> Nursalam AR
>> - yang pingin cari DVD "Denias" -
>>
>> On 1/26/11, Nia Robie' <musimbunga@gmail.com> wrote:
>>> diketik pake hp yang diposting di fb tnggl 18 jan 2011:D silahkan
>>> dinikmati
>>> :P
>>>
>>> ***
>>> Itu Sudah!
>>>
>>> Seminggu sekali adalah jadwal saya mengajar agama di salah satu kelas 6
>>> (kelas 6 ada 2 lokal). kelas 6A lebih tepatnya. Dua minggu terakhir saya
>>> 'dihadiahi' tugas mengajar kelas 6A secara full, dikarenakan rekan saya
>>> cuti.
>>>
>>> Memanglah mengajar bukan tugas utama kami, yang memiliki tugas utama
>>> mengawasi dan menjalankan program sdp (school development program) di
>>> salah
>>> satu SD di buli. namun karena di sini masih saja kekurangan guru, maka
>>> tak
>>> jarang dari kami turun menangani kelas-kelas yang tak 'terisi'. bahkan,
>>> beberapa rekan kerja saya yg telah lebih dulu datang ke sini akhirnya
>>> mengambil alih tugas wali kelas. mengajar penuh 6 kali seminggu.
>>>
>>> Dua minggu ini bukan hanya saya yang mengajarkan mereka banyak hal, tapi
>>> juga mereka. ada saja ulah mereka yang membuat saya gemas, tertawa,
>>> marah,
>>> atau merasa mempunyai sahabat2 baru.
>>>
>>> Saya pun mulai akrab dengan bahasa 'iyo', 'tho?' 'mo pigi kamana kong?',
>>> 'torang, dorang, ngoni, ngana,' bahkan 'kantu' yang diartikan kentut
>>> (maaf
>>> hehe) jika salah satu dari mereka ada yang iseng buang angin di kelas. :D
>>>
>>> Membudayakan bahasa daerah, untuk melestarikan kebudayaan yang sudah ada
>>> memang mempunyai maksud baik. namun bagaimana jika mereka menggunakannya
>>> di
>>> seluruh mata pelajaran? dalam kbm?
>>>
>>> pernah suatu hari, di rumah kontrakan yang sekaligus jadi kantor saya dan
>>> rekan2, kami menyelenggarakan nonton bersama. ruangan tengah penuh sesak
>>> anak2. awalnya kami menonton 'laskar pelangi' namun karena kerusakan dvd
>>> akhirnya kami menonton 'denias'. bagi sebagian yang sdh menonton denias,
>>> tentu tidak asing lagi dengan kata 'itu sudah'. bahkan sampai akhir film
>>> pun
>>> ditutup dengan 'itu sudah!'.
>>>
>>> walhasil, bocah laki2 hitam manis, berambut agak keriting, yang mempunyai
>>> lesung di kedua pipinya, dan berbulu mata sangat lentik, salah satu siswa
>>> kelas 6A. sering sekali menggunakan kata 'itu sudah'. yang jadi masalah
>>> adalah ketika dia menyangkutpautkan 'itu sudah' ke dalam jawaban ujian.
>>>
>>> soal ujian : nabi Musa AS membelah laut merah menggunakan?
>>> 'tongkat itu suda'
>>> soal ujian : Nabi Musa AS pernah secara tidak sengaja membunuh orang dari
>>> bangsa...
>>> 'maaf de oke "iyoto itu suda"' (maksudnya maaf tdk menjawab).
>>>
>>> benar2 antara kesal memeriksa jawaban itu, juga mau ketawa sejadi2nya.
>>> bocah
>>> laki2 ini memang jika saya perhatikan mudah sekali menyerap bahasa,
>>> bahkan
>>> saya sering tertawa jika di luar kbm dan acara2 non formal ia meledek
>>> saya
>>> dengan logat jakarta bahkan fasih berucap 'aya2 wae' sambil tersenyum dan
>>> menatap jahil ke saya. mungkin salah satu potensinya ada di bahasa.
>>>
>>> keesokan harinya saya menceramahi mereka tentang bagaimana penggunaan
>>> bahasa
>>> daerah dalam pelajaran. bukan mau membinasakan bahasa daerah (pun saya
>>> masih
>>> senang menggunakan bahasa sunda di beberapa keadaan non formal) tapi
>>> ternyata bahasa daerah yg tdk sesuai tempatnya apalagi dalam soal ujian,
>>> membuat mereka khususnya anak2 sd kadang bingung dalam pelajaran
>>> b.indonesia. akibatnya, tentu nilai ujian b. indonesia mereka susah
>>> sekali
>>> mendapat nilai yang memuaskan.
>>>
>>> contoh lainnya adalah ketika mereka menuliskan di bawah menjadi 'di bawa'
>>> dan menulis di bawa menjadi 'dibawah' juga beberapa penulisan bahasa
>>> indonesia yang dicampur dalam bahasa daerah dalam tugas mengarang.
>>>
>>> penyebabnya dikarenakan banyak alasan, ditambah dengan minimnya
>>> informasi,
>>> buku2 cerita, bahkan koran saja susah ditemui. kalaupun beruntung
>>> ditemui,
>>> jangan heran jika melihat tanggal, terlambat satu hari. miris memang.
>>>
>>> untuk menuju langkah seribu dibutuhkan langkah pertama untuk memulai.
>>> seiiring waktu, semoga mereka bisa membedakan penggunaan bahasa daerah
>>> dan
>>> bahasa indonesia yang sesuai tempatnya. bahkan bukan tidak mungkin, salah
>>> satu dari mereka ada yang mengikuti jejak novelis kenamaan putra daerah,
>>> Andrea Hirata. semoga ;)
>>>
>>> Itu sudah! hehe
>>>
>>> buli karya, 180111
>>>
>>
>>
>> --
>> Blog : www.nursalam.wordpress.com
>> Twitter : http://twitter.com/salamrahman
>> LinkedIn : http://id.linkedin.com/in/nursalam
>>
>> *"We make a living by what we get, but we make a life by what we give." —
>> Norman MacEwan*
>>
>>
>> ------------------------------------
>>
>> Yahoo! Groups Links
>>
>>
>>
>>
>
>
> ------------------------------------
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

--
Blog : www.nursalam.wordpress.com
Twitter : http://twitter.com/salamrahman
LinkedIn : http://id.linkedin.com/in/nursalam

*"We make a living by what we get, but we make a life by what we give." —
Norman MacEwan*

2.

(no subject)

Posted by: "oom badriah oom" venus_shining@yahoo.com   venus_shining

Thu Jan 27, 2011 5:16 pm (PST)

3.

[OOT] Crop Circle - Apa Kata Para Tokoh Indonesia?

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jan 27, 2011 10:35 pm (PST)



Dear all,

Happy Friday. Santai sejenak dengan crop circle (tapak melingkar) yuk:)

Tabik,

Nursalam AR

---------- Forwarded message ----------
From: Silverio R L Aji Sampurno <rioaji@gmail.com>
Date: Thu, 27 Jan 2011 04:37:07 +0000
Subject: [ASIRPA] Crop circle
To: Link Alumni Bangau <bangau_alumni@yahoogroups.com>, Link ASIRPA
<asirpa@yahoogroups.com>, Link Amdal kita <amdalkita@yahoogroups.com>,
Link IPB <ipb-link@yahoogroups.com>, Link Sejarah87
<sejarah87@yahoogroups.com>, Link History USD
<History_USD@yahoogroups.com>

Setelah muncul gejala Crop Circle (bentuk geometris yang diduga jejak
UFO) ke-2 di Piyungan, Bantul, setelah sebelumnya di Berbah, Sleman.

Inilah rangkuman komentar2 para tokoh2 di Indonesia pagi ini...

SBY : Crop circle itu kejadian misterius, sama misteriusnya dengan
gaji saya 7 tahun tidak naik2.!!

Aburizal Bakrie : Waah..Itu jelas sekali karena bencana alam, sama
seperti kasus lumpur Lapindo....

Nudirman Munir dkk: Kami tidak bisa menjawab karena tidak ada
rujukan...Maka karena itu kami mau study banding dulu ke Inggris,
Amerika, Belanda, dan Pattaya. (???#a):/??)

Anis Matta : Apakah itu perbuatan UFO, manusia, atau fenomena alam,
tidak bisa kami putuskan sendiri. Kita tunggu keputusan Setgab. Nanti
kami kena re-shuffle kalo beda pendapat....

Gayus T. : Itu merupakan perbuatan CIA..!!

Rhoma Irama : crop circle? TER-LAAAA...-LUUUU...!

Denny Indrayana : Saya minta kamu jujur.! Kamu itu buatan UFO atau manusia !???

Mu'nim Idris : Ditemukan tanda2 trauma dan kekerasan dalam proses pembuatannya

Marzuki Alie : Itu merupakan pertanda bahwa gedung baru DPR harus
segera dibangun secepatnya....

Megawati : Proses pembuatan crop circle itu sudah dimulai sejak saat
saya menjabat presiden...(???)

Ruhut Sitompul : Itu tandanya UFO sayang kepada partai Demokrat dan
pak SBY.....(Weleeeh..!)

BHD : Kami tahu penyebab crop circle..!! Kami punya rekamannya & sudah
diserahkan ke Jaksa Agung...(Hhhmmmm...)

Hendarman S. : Rekaman itu ada, tetapi cuma catatan komunikasi dari
UFO ke KPK...(Wakaka...)

Cirrus Sinaga : Mau apa kamu ikut-ikut. Saya sedang sibuk..!!

Nurdin Halid : Itu bisa terjadi berkat jasa Golkar...!

Kak Seto : Masa kecil mereka kurang bahagia, jadi seperti ini jadinya
kalau sudah dewasa.. (Jiakakkka...ka..)

Foke (Fauzi Bowo) : Mana crop circle..??? Inikan cuma beceeeek....

Sule : Prikitieeew :D!!

=============

Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Yahoo! Groups

Small Business Group

Share experiences

with owners like you

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.

Tidak ada komentar: