Rabu, 26 Januari 2011

[daarut-tauhiid] menikah membuat jadi pinter

 

Menikah Membuat Jadi Pintar




Oleh Mamah Hikmatussa'adah



Banyak yang bertanya pada saya ketika saya telah menikah. "Mbak
nikah itu enak ya?" saya bingung menjawabnya. Boleh dikatakan nikah
secara umum secara kasat mata memang enak. Ke mana-mana berdua, punya
ruang curhat sendiri, punya pendamping, dan hal indah lainnya. Apalagi
bagi mereka yang baru merasakan nikmatnya pacaran setelah menikah.
Benarlah syair sebuah lagu mengatakan, "jatuh cinta berjuta rasanya."
Tapi tidak hanya itu saja. Hidup ini bagai dua mata koin yang saling
berdampingan. Saat mereka bilang menikah itu enak, ada pula sebagian
dari mereka yang mengatakan sebaliknya. Bagi yang hubungan rumah
tangganya tidak harmonis misalnya, tentu akan memberi kesan sendiri
tentang arti sebuah pernikahan. Saya tidak mau menakut-nakuti anda. Tapi
memang begitulah konsekuensi dari pernikahan. Ketika berani mengambil
keputusan menikah, maka harus pula berani belajar. Itu yang perlu
digaris bawahi.

Dalam pernikahan pun kita harus banyak belajar. Belajar untuk sabar,
menahan emosi, pengertian, faham, tidak egois, penyayang dan sebagainya.
Belajar tentang dunia baru dalam babak kehidupan. Dan sebaiknya kita
belajar segala hal tak hanya sendiri, tapi berdua dengan pasangan kita.
Tapi saya lebih suka bilang dengan menikah kita jadi pintar. Karena ada
beberapa teman saya yang mengeluh "Mbak, saya takut menikah, belum
siap." dan sebagainya. Padahal dalam menikah itu Allah telah siapkan
tarbiyah (pendidikan) untuk kita semua. Yang bahkan kita belum pernah
dapatkan itu di bangku sekolah.

Kita jadi pintar berperan sebagai istri, suami, ibu, ayah, teman
untuk anak-anak kita, berperan sebagai psikolog untuk mendengar curhat
dan member solusinya, pintar membagi waktu, melayani pasangan kita,
menata rumah, memasak, menjaga penampilan, mengatur keuangan, dan hal
lainnya. Subhanallah! Maha Suci Allah yang Maha Tau dengan segala
kebutuhan hambaNya.

Jadi jangan takut untuk menikah. "Tapi bagaimana Mbak dengan kendala
orang tua dan ekonomi?" Pertanyaan yang kesekian kalinya yang saya
dengar saat seseorang hendak menikah. Tenang saja, selama kita yakin,
ikhtiar dan tawakal sama Allah maka semuanya akan mudah dilewati.
Bukankah dengan menikah Alloh akan membuat rezeki kita semakin
bertambah? Buktinya, anda yang masih sendiri kini menjadi berdua dengan
pasangan anda. Yang tadinya hanya memiliki keluarga kecil maka kini
keluarga anda bertambah besar. Serahkan semua urusan pada Nya. Maka
semuanya akan terasa ringan dilalui.

Berpeganglah pada tali agama Alloh. Maka seberat apapun ujian itu,
saya yakin anda akan keluar sebagai juaranya. So, menikah? Siapa takut!
Wallohu 'alam bishowab.

(Mamah Hikmatussa'adah anggota FLP Cabang Sangatta)


**SURYATI**
Gd. Pascasarjana FEUI
Pascasarjana Ilmu Ekonomi Lt. 2
Kampus UI
Depok

Telp : 78849152-53
Fax : 78849154
Email : y4t12002@yahoo.com, suryati06@ui.ac.id

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: