Jumat, 08 Juli 2011

[daarut-tauhiid] CARA MENGHAFAL YANG UNIK MILIK UMMAT ISLAM

 

________________________________

 
CARA MENGHAFAL YANG UNIK MILIK UMMAT ISLAM
Bagaimana cara Anda menghafal? Boleh jadi cara Anda yang kurang pas membuat Anda
tidak menyukai hafalan dan prosesnya. Sesungguhnya proses menghafal itu boleh
jadi amat mengasyikkan bila Anda mengerti cara yang tepat.
 
Ini sebuah contoh, Rasulullah Saw menerima wahyu pertama adalah beberapa ayat
surat Al Alaq atau yang dikenal dengan Iqra'. Wahyu kedua yang turun ke beliau
adalah surat Al Muddatsir. Lalu Al Muzammil, Ad Dhuha dan seterusnya. Rasulullah
Saw dan para sahabat menghafalkan seluruh Al Quran yang turun secara tadrijiyyan
(satu per satu tidak sekaligus) hampir selama 23 tahun. 6236 ayat yang mereka
hafal selama itu, namun pada Ramadhan terakhir Rasul Saw masih hidup Jibril As
turun dua kali ke bumi untuk memberitahu beliau SAW bahwa susunan surat-surat Al
Quran yang benar adalah seperti yang kita ketahui sekarang; yaitu dimulai dari
Al Fatihah, Al Baqarah, Ali Imran dan seterusnya…..
Bayangkanlah saudaraku…., Rasul Saw dan para sahabat menggunakan cara menghafal
seperti apa kiranya hingga memory hafalan Al Quran di otak mereka tidak buyar.
Tidak kalah serunya dengan kisah kehebatan memory Imam Bukhari berikut ini….,
Dalam sejarah. Imam Bukhari pernah diuji hapalan haditsnya. Suatu ketika,
Muhammad ibn Ismail Al-Bukhari datang ke Baghdad. Rupanya para ahli hadits
mendengar kedatangannya itu. Lalu, mereka pun berkumpul dan sepakat ingin
menguji hapalan beliau. Mereka mengumpulkan seratus hadis dan kemudian mengacak
matan (teks hadits) dan sanad (periwayat)nya. Mereka menempatkan sanad hadits
yang satu ke sanad hadits yang lain, matan hadits yang satu ke matan hadits yang
lain. Sengaja mereka lakukan itu dengan pola random (acak).
Ketika hari 'pengujian' itu tiba, datanglah 10 orang ahli hadits yang
masing-masing orang membawa 10 hadits dengan kondisi sanad dan matan telah
diacak.
Secara bergiliran mereka menanyakan satu persatu hadits hingga genap berjumlah
100 hadits.
Singkat cerita, Bukhari menoleh ke orang pertama dan berkata kepadanya,
"Mengenai hadits pertama yang kamu bacakan kepadaku tadi, kamu membacanya
'begini'. Padahal yang benar adalah 'begini'. Hadits yang kedua, engkau
membacanya 'begini', sementara yang benar adalah 'begini'. Begitulah Bukhari
terus mengomentari dan mengoreksi kesepuluh hadits yang dibaca oleh orang
pertama itu sampai selesai. Dilanjutkan dengan orang kedua, ketiga hingga
penanya kesepuluh. Walhasil, orang-orang mengakui kekuatan hapalan Imam Bukhari.
(Dikutip dari buku Lilin Yang Tak Pernah Padam hal-30-32, karya Abu Malik
Muhammad ibn Hamid ibn Abdul Wahhab)
Setelah membaca artikel ini mungkin Anda berkilah bahwa mereka adalah orang suci
yang diberi karunia Allah Swt untuk bisa memiliki hafalan luar biasa canggih
seperti itu.
Ketahuilah saudaraku, benar kiranya bahwa mereka adalah orang-orang shalih yang
Allah Swt cintai. Namun sesungguhnya mereka memiliki cara yang tepat untuk
menghafal sehingga hafalan itu adalah sebuah aktifitas yang amat mereka sukai.
Bagaimana kiranya bila saya sampaikan bahwa saya bisa ajarkan Anda cara
menghafal semudah tersenyum? Ya, kita bisa menghafal Al Quran dengan cara yang
digunakan oleh Rasulullah Saw, para sahabatnya yang mulia juga dengan cara yang
diterapkan oleh Imam Bukhari.

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: