Tentang Khitan bagi wanita
Tentang Khitan bagi wanita ini terjadi berbedaan pendapat dalam memahami
dalil-dalil yang ada. Sebagian 'ulama berpendapat bahwa wanita juga harus
berkhitan. Adapun dalil-dalil tersebut adalah sebagai berikut :
???? ????? ?????????? ?? ???? ????????? ? ?????: ???????????? ???????
??????????? ?? ???????????????? ?? ?????? ????????? ?? ????? ?????????? ??
?????????? ????????????. ??????? 7: 143
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, :Fithrah itu ada lima
: 1. Khitan, 2. Mencukur rambut kemaluan, 3. Mencabut bulu ketiak, 4.
Memotong kumis, dan 5. Memotong kuku". [HR. Bukhari juz 7, hal. 143]
???? ????????? ???????: ????? ??????? ?????????? ?????????? ?????? ??????
?????????? ?????????? ????? ?? ???????? ????? ? ??????????????. ??????? 1:
72? ???: 108
Dari 'Aisyah, ia berkata, "Apabila khitan bertemu khitan, maka sungguh telah
wajib mandi. Aku telah melakukannya dengan Rasulullah SAW, maka kami mandi".
[HR. Tirmidzi juz 1, hal. 72, no. 108]
Keterangan :
Dari hadits ini mereka memahami bahwa wanita juga harus berkhitan, karena
disebutkan "apabila khitan bertemu khitan". Dan hadits "khomsun minal
fihtrah" itu difahami sebagai dalil umum, bagi laki-laki maupun wanita. Dan
juga berdasar hadits-hadits sebagai berikut :
???? ????? ??????????? ???? ????????? ???? ???????? ????? ?????????? ?
?????: ?????????? ??????? ?????????? ?????????? ??????????. ????: 7: 381?
???: 20744
Dari Abul Malih bin usamah dari ayahnya, bahwasanya Nabi SAW bersabda,
"Khitan itu sunnah bagi kaum laki-laki dan kemuliaan bagi kaum wanita". [HR.
Ahmad juz 7, hal. 381, no. 20744]
Keterangan :
Hadits ini dla'if, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Al-Hajjaj bin
Arthah, ia seorang mudallis.
???? ????? ???????? ???? ????????? ? ?????: ??????????? ??????? ??????????
?? ?????????? ??????????. ???????? ?? ?????? 11: 186? ???: 11590
Dari Ibnu 'Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Khitan itu sunnah bagi
kaum laki-laki dan kemuliaan bagi kaum wanita". [HR. Thabrani, dalam
Al-Kabir, juz 11, hal. 186, no. 1159]
Keterangan :
Hadits riwayat Thabrani ini juga diriwayatkan oleh Baihaqi di dalam Sunanul
Kubra juz 8, hal. 824, dan ia berkata, "Haadzaa isnaadun dla'iifun (ini
sanad yang lemah), yang benar hadits tersebut adalah mauquf.
???? ???? ????????? ????????????????? ????? ????????? ??????? ????????
??????????????? ??????? ????? ?????????? ?: ??? ?????????? ??????? ?????
??????? ???????????? ?? ??????? ????? ?????????. ??? ???? 4: 368? ???: 5271
Dari Ummu 'Athiyah Al-Anshariyah, bahwasanya ada seorang wanita yang biasa
mengkhitan di Madinah, maka Nabi SAW bersabda kepadanya, "Jangan kamu
habiskan, karena yang demikian itu lebih menyenangkan bagi wanita dan lebih
disukai oleh suami". [HR.Abu Dawud juz 4, hal. 368, no. 5271]
Keterangan :
Hadits ini dla'if, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Muhammad bin
Hassan, ia majhul.
???? ??????????? ???? ?????? ?????: ??????? ??????????????? ?????????
???????? ????????? ??????? ????? ????? ?????????. ??????? ????? ????????
????? ?: ???????? ????? ????????? ????????? ???????? ?????????? ?? ???????
?????? ?????????. ?????? 3: 603? ???: 6236
Dari Dlahhak bin Qais, ia berkata : Dahulu di Madinah ada seorang wanita
yang biasa mengkhitan anak-anak perempuan, ia bernama Ummu 'Athiyah. Maka
Rasulullah SAW bersabda kepadanya, "Khitanlah, dan jangan kamu habiskan,
karena yang demikian itu lebih mencerahkan wajah, dan lebih menyenangkan
suami". [HR. Hakim juz 3, hal. 603, no. 6236]
Keterangan :
Hadits ini dalam sanadnya ada seorang rawi bernama 'Abdul Maalik bin 'Umair
yang masih diperselisihkan,
???? ?????? ????? ???? ?????? ????????: ??? ??????? ?????????????
???????????? ??????? ?? ????????? ?? ??? ?????????? ????????? ??????? ??????
?????????????? ?? ??????????? ?? ????????? ????????.
Dari 'Abdullah bin 'Umar, ia mengatakannya dari Nabi SAW, beliau bersabda,
"Hai para wanita Anshar, pakailah pewarna kuku yang merata dan berkhitanlah,
dan janganlah kalian habiskan, karena yang demikian itu lebih menyenangkan
suami-suami kalian, dan hati-hatilah kalian dari mengkufuri ni'mat". [HR.
Al-Bazzaar dari Ibnu 'Adiy, dalam Takhiishul Habiir juz 4, hal. 225]
Keterangan :
Hadits ini dla'if, karena dalam sanadnya Al-Bazzar ada perawi bernama Mandil
bin 'Aliy, ia dla'if. Dan dalam sanadnya Ibnu 'Adiy ada perawi bernama
Khalid bin 'Amr al-Qurasyiy, ia lebih dla'if dari pada Mandil. [Talkhiisul
Habiir juz 4, hal. 225]
Sebagian 'ulama memahami bahwa khitan itu khusus untuk laki-laki, sedangkan
untuk wanita tidak ada hadits yang shahih dan sharih (secara tegas) yang
menyuruh wanita untuk berkhitan.
Adapun hadits tentang "apabila khitan bertemu khitan maka wajib mandi", itu
tidak mesti menunjukkan bahwa wanita itu berkhitan. Tetapi maksud hadits itu
"apabila kemaluan laki-laki bertemu kemaluan wanita (bersetubuh), maka wajib
mandi". Walloohu a'lam.
----- Original Message -----
From: <efirmans@yahoo.co.id>
To: <daarut-tauhiid@yahoogroups.com>
Sent: Monday, October 31, 2011 9:34 AM
Subject: [daarut-tauhiid] Khitan anak perempuan
> Assalamualaikum, Insya Allah dalam waktu dekat istri ana mau melahirkan,
> yang mau ana tanyakan adalah hukum khitan bagi anak perempuan apakah
> wajib/sunah/mubah, mohon pencerahannya akhi/ukhti. Jazakallah
> Sent from my BlackBerry® via Smart 1x / EVDO Network. Smart
>
> ------------------------------------
>
> ====================================================
> Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
> ====================================================
> Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
> ====================================================
> website: http://dtjakarta.or.id/
> ====================================================Yahoo! Groups Links
>
>
------------------------------------
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar