Jumat, 27 Januari 2012

[daarut-tauhiid] BAKORNAS LDMI PB HMI : Sarasehan Nasional Dr. Ir. M. ‘Imaduddin ‘Abdulrahim, M. Sc. Memorial Lecture (TERBUKA UNTUK UMUM)

 



Sarasehan Nasional Dr. Ir. M. 'Imaduddin 'Abdulrahim, M. Sc. ( Bang Imad ) Memorial
Lecture
 
Tema
Kegiatan :
" Revitalisasi Gerakan Dakwah;
Menuju
Kebangkitan Islam dan Indonesia"
 
Waktu
& Tempat Pelaksanaan:
Hari / Tanggal         : Senin / 30 Januari 2012
Pukul                         :
08.00 WIB - Selesai
Tempat                      :
Gedung Aula Barat ITB – Bandung
 
Rangkaian acara :
 
Keynote
Speaker :
Anwar Ibrahim ( Malaysia )
Ir. M. Hatta Rajasa
 
Lifetime
Achievementuntuk Dr. Ir. M. 'Imaduddin 'Abdulrahim, M. Sc(diwakilkan keluarga)
 
1.      Memorial Lecture I"Telaah
Perjuangan & Pemikiran Dakwah Bang Imad":
-          Dr. (HC) A.
M. Fatwa
-          Ir. A. M. Luthfi
-          Prof. Dr. KH. Miftah
Faridl
-          Dr. Ir.Hermawan K. Dipojono
Moderator:
Dr.
(Cand) Sidratahta Mukhtar
 
2.      Memorial
Lecture II"Refleksi Gerakan Kultural vs Gerakan Politik":
-          Dr. Ir. Muslimin Nasution
-          Dr. MS.
Ka'ban, M. Si
-          Fuad Amsyari,
MPH., PhD.
-          Dr. Ir. Akbar Tandjung
Moderator:
     Dr. Robby Nurhadi
 
Dasar Pemikiran :

Dalam sejarahnya, peran Masjid Salman mencuat di tangan kombinasi
Sadali yang kalem dan Imaduddin yang berapi-api. Rektor ITB Prof. Doddy
Tisnaamidjaja waktu itu sangat menyokong Salman. Namun, yang membuat banyak
menarik minat kalangan muda ke Salman adalah Bang Imad begitu Imaduddin akrab
dipanggil.

Tahun 1974, Bang Imad melontarkan arena Latihan Mujahid Dakwah
(LMD). Sekitar 50 mahasiswa digembleng di Ruang Serba Guna. Mereka diharapkan
sebagai kader dakwah yang tangguh. LMD segera jadi api bangkitnya semangat ke-Islam-an
di kampus-kampus. Selama tujuh hari suntuk, mereka tak berhubungan dengan dunia
luar. Membaca koran bahkan tidak. Peserta diajak mengkhidmati Quran, Surah
Al-Fath (ayat 27-29) yang mengisyaratkan titik balik kemenangan dakwah Islam
melalui Perjanjian Hudaibiyah antara Rasulullah dan kaum jahiliyah Quraisy di
tahun ke-6 Hijri. Peserta lalu disuruh menyantap habis berbagai materi, di
antaranya sumber Nilai Islam, Qur'an dan Sunnah, Nilai Dasar Islam, Nilai-Nilai
Dasar Perjuangan yang milik HMI, Himpunan Mahasiswa Islam. Hasilnya segera tampak.
Mahasiswa dari berbagai Universitas di Jawa berdatangan ke Salman. Alumni LMD
mulai meramaikan Islam di kampus masing-masing. Ini terjadi pada tahun
1976-1977.

Di IPB, Badan Kerohanian Islam (BKI) bangkit, walau belum punya
masjid. Di Jakarta, Masjid Arief Rahman Hakim (ARH) jadi basis kegiatan ke-Islam-an
mahasiswa UI, walau kemudian memunculkan Fahmi Basya yang membuat tafsir Qur'an One Million Fenomena. Kondisi
serupa merebak di UGM Yogya, pada Jamaah Salahuddin. Semangat ke-Islam-an itu
melebar pula ke ITS dan Unair, yang hampir seluruhnya lewat anggota HMI.

Sejak 1978 masjid-masjid kampus tumbuh menjamur, bahkan tak sepi
dari jamaah. Kegiatan serta halaqah, pengkajian Islam, berjalan lancar. Sekitar
tahun itulah Islam, yang tanpa berkait pada organisasi ekstra misalnya HMI,
mulai diterima di tengah mahasiswa. Sedang masjid di luar kampus juga dijubeli
kalangan muda.

Sejumlah fenomena itu agaknya menjadi bukti terhadap ke-Islam-an
yang berbeda warna dengan sebelumnya. Ke-Islam-an kaum muda kali itu bukan
seperti yang dianut kaum tradisionalis yang hanya mengharuskan umatnya salat,
puasa, mengaji, patuh pada kiai. Ke-Islam-an telah membuat mereka, sebagai
pemeluknya, bangga.

Tak bisa dipungkiri geliat dakwah di kampus di awal tahun 1980-an
tidak terlepas dari peran andil yang besar dari Dewan Dakwah Islamiyah
Indonesia (DDII). DDII memiliki agenda khusus untuk melakukan pembinaan masjid
kampus di seluruh Indonesia. Masjid kampus diyakini sebagai wadah komunitas
mahasiswa Islam yang dapat memadukan antara sains modern dengan Nilai-Nilai
Islam. Pada tahun 1974 DDII meluncurkan program yang disebut dengan Bina Masjid
Kampus, yang dirintis dengan mengkader penggerak dakwah oleh PHI (Panitia Haji
Indonesia) dengan instrukturnya antara lain : M. Natsir, K.H. E.Z. Muttaqien,
Dr. Rasyidi, Osman Raliby, Zainal Abidin Ahmad dll. Alumni PHI yang pertama
diantaranya Bang Imad, A.M. Lutfi, Endang Saefudin Anshari, Ahmad Noe'man dll.
Dari alumni PHI pertama selanjutnya menyelenggarakan kegiatan training yang
sama di masjid kampus seluruh Indonesia.

Dari adanya kegiatan training Bina Masjid Kampus oleh DDII, dari
kegiatan inilah lahir tokoh-tokoh dakwah yang menjadi penggerak ke-Islam-an di
dunia kampus. Harapan kelak, dunia kampus yang merupakan tempat keilmuan dibina
agar mapan di bidangnya, tapi diharapkan juga akan munculnya mahasiswa
berkepribadian Islam
 
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "yisc_pengurus" group.
To post to this group, send email to yisc_pengurus@googlegroups.com.
To unsubscribe from this group, send email to yisc_pengurus+unsubscribe@googlegroups.com.
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/yisc_pengurus?hl=en.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: