Minggu, 22 Januari 2012

[daarut-tauhiid] Kekuatan Cinta

 

Kekuatan Cinta
 
Si kecil masuk ke rumah sambil meringis, tangannya
memegangi lututnya yang terluka. Rupanya ia baru saja terjatuh dari
mobil-mobilannya. Dan seperti biasa, ia akan melaporkan kejadian yang baru saja
dialaminya kepada saya, meski dengan bahasa lisan bercampur dengan bahasa
tangan. Dari wajahnya saya bisa melihat rasa sakit yang dirasakannya. "Sini Abi
sembuhkan sakitnya ya…"
 
Dengan sentuhan lembut penuh cinta, saya mengusap bagian
lututnya yang luka. Ia meringis kesakitan, tapi buru-buru saya kecup lukanya
dan sambil mengatakan, "Bismillaahirrahmaanirrahiim, sembuh deh. Sakitnya
hilang kan? Bisa main lagi deh…" Ajaib! Ia tersenyum meski wajahnya masih
sedikit menyeringai. Saya yakin rasa sakitnya masih terasa, namun kekuatan
cinta yang sudah saya alirkan melalui sentuhan dan kecupan di lukanya membuat
ia yakin bahwa lukanya memang sudah sembuh. Terbukti, ia pun bermain lagi
seperti biasa. Jika ia terjatuh lagi, ia sudah tahu kemana akan mencari dokter
ajaibnya.
 
Waktu hari pertama sekolah beberapa tahun lalu, si sulung
tak berani masuk kelas. Ia mematung persis di depan kelas, seolah kakinya
terpaku sangat kuat disitu dan tak beranjak maju. Kemudian isteri saya
mendekapnya dan mendaratkan kecupan di keningnya. Ia tahu apa yang harus
dilakukannya, "Bismillaahirrahmaannirrahiim, sekali cium saja anak Ummi pasti
lebih hebat dari semua yang ada di dalam kelas. Yak an?" Seperti dihipnotis,
puteri kecil kami melangkah masuk dengan tenang, mengambil kursi paling depan.
Wajahnya bersemangat, kedipan matanya menandakan ia sangat siap hari itu. Kami
melihat ia begitu yakin bisa melewati hari pertamanya, karena kami telah
tanamkan energi cinta melalui kecupan hangat di pintu masuk kelas tadi.
 
Pernah anak saya pulang dari sekolah dengan wajah muram,
"mungkin ada masalah di sekolahnya…" gumam saya. Berikan ia waktu sebentar
untuk menenangkan diri, namun tak boleh terlalu lama ia memendam masalahnya.
Saya saling lirik dengan isteri untuk memberi isarat siapa terlebih dulu untuk
masuk ke kamarnya, tidur di sisinya sambil mencari tahu penyebab wajah
muramnya. Hanya masalah kecil memang, tetapi jika ia tidak mendapatkan
siapa-siapa untuk sekadar mencurahkan perasaannya, maka ia akan mencari "sosok
lain" yang dianggap mau mendengarkannya.
 
Anak-anak yang memasuki usia remaja, mulai mengenal
"sosok lain" dari orang tua. Siapapun akan menjadi pengganti orang tuanya
asalkan mau mendengarkan. "Sosok lain" itu bisa berupa seseorang atau sesuatu.
"Galau" adalah tema paling trend di media sosial, dengan harapan mendapatkan
sekadar perhatian dari sosok lain. Saat itulah peran orang tua mulai
tergantikan, anak-anak tak lagi membutuhkan perhatian orang tua secara penuh
karena ada sosok lain yang bisa memberikannya. Sesuatu yang selama ini kosong
tak terisi, alpa oleh kesibukan orang tua, kini terisi sudah.
 
Karenanya, kami tak membiarkan anak-anak merasa
kehilangan sosok orang tua sehingga tak perlu mencari sosok lain di luar
lingkungan rumah. Masalah kecil bisa menjadi besar bagi anak-anak remaja yang
baru mengenal hal-hal baru dalam kehidupannya. Sekadar duduk atau berbaring di
sisinya, dengan segenap hati mendengarkan segala keluh dan curahan hatinya,
ternyata mampu memberi kekuatan luar biasa hebat. Memberinya satu keyakinan
bahwa sebesar apapun masalah yang akan dihadapinya, ada orang tua yang siap
memberinya kekuatan untuk mampu melewatinya. Saya melihat isteri membelai
rambut anak kami, sambil mendengarkan curahan hatinya. Meski tak menjawab
dengan banyak kata, tetapi belaian lembut ibunya telah merasuk ke seluruh tubuh
dan hatinya, tak ada lagi muram di wajahnya.
 
Perhatian, sentuhan, belaian lembut kepada orang-orang
yang kita cintai adalah aliran energi cinta yang akan memberinya semangat,
kekuatan, dan keyakinan bahwa ia mampu melewati apapun yang merintangi
jalannya. Bukan sulap bukan sihir, namun ini terjadi. Tak membutuhkan waktu
lama untuk mengalirkan kekuatan-kekuatan itu, meskipun tetap bersarat.
Saratnya, kita melakukannya dengan setulus hati nan penuh cinta.
 
Saya tak perlu menjadi pesulap, tak harus menguasai
kekuatan super, atau bertapa empat puluh hari untuk mendapatkan kekuatan maha
dahsat itu. Saya telah mendapatkannya secara turun temurun sejak kecil. Ketika
saya terjatuh kesakitan atau dipukul teman bermain, tiba-tiba berubah menjadi
sosok tegar yang sangat kuat setelah mendapat kecupan dari ibu. Atau ketika
bisikan hangat dan usapan lembutnya di kepala saya membuat diri ini sangat
percaya diri memasuki kelas pertama sekolah dasar. Waktu saya sakit, obat
terhebat yang membantu menyembuhkan adalah perhatian dan kasih sayang ibu. Ia
membasuh keringat dan membersihkan kotoran yang tak berdaya diri ini
melakukannya sendiri. Saya tahu ibu bisa tak tidur berhari-hari menunggu
pangerannya sembuh. Segenap energi luar biasa dialirkan ibu setiap saya
menyandarkan kepala di pangkuannya, lalu tangan ibu mengusap halus punggung
saya.
 
Kini, kekuatan cinta itulah yang selalu saya alirkan
kepada anak-anak setiap kali mereka mendapati masalah, sebesar apapun. Dan ketika
saya kehabisan kekuatan untuk bisa menghadapi ujian kehidupan sendiri, maka
saya hanya perlu mengunjungi ibu. Mengecup keningnya, kemudian meminta izin
untuk menyandarkan kepala ini di pangkuannya. Tanpa diminta ibu akan mengusap
kepala dan punggung saya, sebuah ritual pengaliran kekuatan cinta. Kepala ini
berbantal kakinya, lalu tangannya yang sudah mulai keriput masih terus mengusap
kepala dan punggung ini. Kelembutannya masih sama dengan sentuhan beberapa
puluh tahun lalu. Kehangatan merasuki sekujur tubuh, saat tahu bahwa ibu masih
seperti dulu, tak pernah absen menyebut semua nama anak-anaknya dalam doanya.
 
Di pangkuan ibu, saya memang selalu menjadi pangeran
kecilnya. Selalu butuh sentuhan lembutnya, selalu minta dialiri doa-doanya,
kemudian mendapatkan kekuatan untuk bisa menjalani berbagai ujian hidup. Satu
harap, semoga anak-anak saya pun mengerti kemana mereka harus mencari kekuatan
cinta saat mereka membutuhkannya. Saat dewasa nanti, mereka akan tahu darimana
saya mendapatkan semua kekuatan itu. (Gaw)
 
 
Bayu Gawtama

LifeSharer
SOL - School of Life

085219068581 - 087878771961

twitter:
@bayugawtama

@schoolof_life

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: