Kamis, 26 April 2012

[daarut-tauhiid] Honesty is a Mighty Power of Sharia Bank

 

Honesty is a Mighty Power of Sharia Bank

By Alihozi

"Kamu (ummat Islam) adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makhruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah...."

Berdasarkan penelitian saya terhadap perilaku nasabah bank syariah selama menjadi bankir bank syariah dalam kurun waktu 10 tahun sejak tahun 2002 s/d saat ini, ternyata alasan paling utama nasabah – nasabah bank syariah itu mau melakukan transaksi di bank syariah adalah karena keyakinan mereka akan kejujuran para pekerja di bank syariah dari level atas s/d level bawah.

Mereka berkeyakinan bahwa uang mereka akan dikelola dengan amanah dan profesional. Ini berarti saat ini para pekerja bank syariah mendapatkan kepercayaan yang sangat besar dari masyarakat dan kepercayaan ini tentu saja tidak boleh dikhianati dengan segala bentuk kecurangan.

Beberapa waktu yang lalu kita diperlihatkan beberapa kejadian skandal-skandal keuangan di dunia perbankan nasional , yang mana salah satunya justru itu terjadi di bank papan atas asing yang sudah terkenal akan keamanannya dalam mengelola dana nasabah dan setiap anggota masyarakat yang memiliki kartu kredit bank asing tsb memiliki rasa kebanggaan sendiri (prestise)

Namun apadaya malang tidak bisa ditolak, untung tidak bisa diraih, hanya karena perbuatan curang seorang oknum pegawai bank tsb seolah-olah nama bank asing itu akan hancur seketika dan bank asing tsb mendapatkan hukuman dari bank sentral tanah air akibat kelalaian dalam pengawasan terhadap oknum pegawainya tsb. Itulah contoh kejadian nyata yang mana hal tsb bisa terjadi di bank manapun tidak mengenal apakah itu baik bank konvensional maupun bank syariah.

Karena dalam dunia perbankan, walaupun mayoritas pekerjanya memiliki sifat jujur, hanya dibutuhkan beberapa apel yang busuk, beberapa nasabah atau pekerja yang tidak jujur untuk membuat bank-bank mengalami kesulitan-kesulitan serius. Satu penipuan besar saja dapat menyebabkan institusi-institusi keuangan mengalami kejatuhan.(1)

Kalau satu bank mengalami kejatuhan dikhawatirkan akan berimbas ke bank lain, kegagalan bank berganda dikenal dengan istilah bank panic , dimana para deposan atau penabung dalam kondisi panik akan menarik depositonya karena kegagalan bank, coba kita lihat kembali peristiwa bank panic pada tahun 1997 s/d 1998 yang melanda tanah air..(2)

Mudah-mudahan kita semua berharap istilah bank panic tidak terjadi di bank syariah tanah air tercinta ini karena bukan hanya system perbankan syariah akan hancur tapi juga akan menghantam secara keseluruhan system ekonomi Islam dengan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap ajaran islam. Nau'zubillah.

Oleh karena itulah bila kita kaitkan dengan ayat dalam Al-Qur'an awal paragrah tulisan ini , masalah nilai – nilai kejujuran ini harus betul-betul dipafahami dan ditanamkan oleh setiap pekerja bank syariah yaitu harus menjadi teladan , contoh yang baik bagi masyarakat dalam mewujudkan nilai-nilai kejujuran dan mengetahui betul segala konsekuensi logisnya bila melanggar nilai kejujuran tsb.

Setiap pekerja bank syariah harus ingat bahwa bekerja di bank syariah merupakan amanah yang besar dari masyarakat yang tentu saja nanti akan dimintakan pertanggungjawaban di mahkamah Illahi yang mana tidak ada seorangpun penolong kecuali amal dan perbuatan baiknya yang dipenuhi dengan nilai kejujuran.

Kejujuran pekerja bank syariah bisa diwujudkan dengan menyeleksi orang-orang yang akan bekerja di bank syariah adalah orang-orang yang mempunyai komitmen kuat terhadap nilai-nilai ajaran Islam dan untuk para pekerja harus ada refresh aktualisasi nilai – nilai ajaran Islam melalui pengajian-pengajian rutin di setiap kantor bank syariah. Selain itu juga tentu saja harus ada perhatian kesejahteraan dari pihak manajemen kepada para pekerja bank syariah sesuai dengan kontirbusi pekerja tsb kepada bank syariah.

Dan terakhir harus ada pengawasan dan punishment bagi para pekerja bank syariah yang mencoba – coba melakukan perbuatan kecurangan baik pengawasan dari manajemen bank syariah itu sendiri maupun dari bank sentral atau otoritas keuangan lainnya di tanah air.

Sebagai penutup catatan kecil ini berikut adalah pertemuan penulis dengan salah seorang nasabah yang sangat senang dengan kejujuran pekerja bank syariah, agar setiap pekerja bank syariah mempunyai motivasi kuat untu menegakkan nilai-nilai kejujuran dalam menjalankan bisnis perbankan sehingga kejujuran itu menjadi kekuatan terbesar bank syariah dalam memenangkan persaingan di dunia perbankan nasional.

"Saya bertemu dengan seorang pengusaha sektor UKM di Jakarta pada bulan Januari 2011, namanya Pak IR. Ia mengeluhkan kepada saya, kenapa perusahaannya sulit sekali mendapatkan kredit modal kerja dari bank swasta asing terbesar di tanah air, padahal usahanya sudah feasible dan bankable , mutasi rekening usahanya sejak berdiri 3 tahun yg lalu selalu menggunakan bank swasta asing terbesar tsb dan sangat bagus, usahanya menguntungkan, dan juga memiliki collateral.
Setiap ia mengajukan kredit modal kerja malah ditawarkan kredit kepemilikan rumah (KPR), lalu ia berfikir apa karena ia dari sektor ukm bukan dari corporate, yang kreditnya relatif tidak terlalu besar , sehingga sulit mendapatkan kredit modal kerja?

Saya tidak terlalu memikirkan cerita Pak IR tsb, saya hanya berkata kepada dia, bapak sekarang cobalah untuk mengumpulkan semua data dan persyaratan pengajuan pembiayaan modal kerja ke bank syariah, saya akan coba membantu perusahaan bapak prosesnya semaksimal mungkin, apapun keputusannya tergantung dari komite pembiayaan bank syariah tempat saya.

Alhamdulillah dalam tempo kira – kirat 3 minggu perusahaan Pak IR sudah bisa mendapatkan pembiayaan modal kerja dari bank syariah tempat saya dengan akad al-musyarakah (bagi hasil) dan saat ini sudah bisa berkembang jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum mendapatkan bantuan pembiayaan modal kerja dari bank syariah.

Waktu terus berjalan, Setelah pembiayaan pertama lunas, ia mengajukan kembali pembiayaan modal yang kedua. Pada saat akad pembiayaan modal kerja yang kedua ke notaris , ia berbicara dengan bahasa daerah dg notaris (kebetulan ia berasal dari satu daerah dg notaris) sambil tersenyum lebar keduanya melihat saya.

Setelah selesai akad, Lalu saya bertanya kepada staff notaris bank syariah tsb, apa maksud dari perkataan Pak IR dengan notaris tsb?
Staff notaris itu menjawab, " Pak Ali , Pak IR mengatakan alasan paling utama mengapa ia memilih menjadi nasabah deposan dan pembiayaan bank syariah bukan karena pelayanannya yang cepat akan tetapi KEJUJURAN para pegawai bank syariah yang sangat ia sukai.
Lalu saya terus merenung , apa yang dikatakan oleh Pak IR juga dikatakan oleh nasabah pembiayaan bank syariah lainnya, ternyata kekuatan terbesar bank syariah di tanah air tercinta ini adalah terletak pada KEJUJURAN para pegawainya dari level atas sampai dengan level bawah.

Mahas Suci Engkau Tidak Ada Ilmu kecuali yang telah engkau ajarkan kpd hamba , sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
Wallahua'lam

Al – Faqir

http://www.facebook.com/SejutaSenyumDenganBankirBankSyariah
http://alihozi77.blogspot.com

Sumber Bacaan :
1. Al-Qur'an dan Himpunan Hadist Shahih Bukhari
2. Islamic Finance , Ibrahim Warde
3. The Economic of Money, Banking and Financial Market, Prof .Dr. Frederic S.Mishkin
4. Fiqih Riba, Dr.Abdul Azhim Jalal Abu Zaid
5. Iqtishaduna, Muhamad Baqir Assdr
6. Strategi Genius Marketing ala Rasulullah
7. Membongkar Konspirasi Bunga Bank, Tareq Al-Diwany
8. Surat Kabar Peristiwa Bank Panic tahun 1997- 1998

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: