Selasa, 24 April 2012

[daarut-tauhiid] Ummu Syuraik; Bila Allah Hendak Memberinya Rezeki, Tak Seorangpun Dapat Menghalanginya

Ummu Syuraik; Bila Allah Hendak Memberinya Rezeki, Tak Seorangpun Dapat
Menghalanginya


<http://www.eramuslim.com/syariah/bercermin-salaf/cetak/ummu-syuraik-bila-allah-hendak-memberinya-rezeki-tak-seorangpun-dapat-menghalanginya>

Namanya adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Beliau seorang wanita dari
Quraisy, wanita dari Bani Amir bin Lu'ai dan ia pernah menjadi istri Abu
al-Akr ad-Dausi. Beliau merasa simpati hatinya dengan Islam sejak masih di
Mekah, hingga menjadi mantaplah iman di hatinya dan beliau memahami
kewajiban dirinya terhadap din yang lurus sehingga beliau mempersembahkan
hidupnya untuk menyebarkan dakwah tauhid, meninggikan kalimat Allah dan
mengibarkan panji *laa ilaha illallahu muhammadur rasulullahi.*

Mulailah Ummu Syuraik bergerak untuk berdakwah dan mengajak wanita-wanita
Quraisy secara sembunyi­-sembunyi. Beliau berdakwah kepada mereka,
memberikan dorongan-dorongan agar mereka masuk Islam tanpa kenal lelah dan
jemu. Beliau menyadari resiko yang akan menimpa dirinya, baik pengorbanan
maupun penderita­an, serta resiko yang telah menghadangnya, berupa gangguan
dan siksaan terhadap jiwa dan harta. Akan tetapi, iman bukanlah sekedar
kalimat yang diucapkan oleh lisan, melainkan iman pada hakikatnya memiliki
konsekuensi dan amanah yang mengandung beban dan iman berarti jihad yang
membutuhkan kesabaran.

Takdir Allah menghendaki setelah masa berlalu beberapa lama, mulailah
hari-hari ujian, hari-hari meng­hadapi cobaan yang mana aktivitas Ummu
Syuraik radhiyallahu 'anha telah diketahui penduduk Mekah. Akhirnya, mereka
menangkapnya dan berkata, "Kalaulah bukan karena kaum kamu, kami akan
tangani sendiri. Akan tetapi, kami akan menyerahkan kamu kepada mereka."

Ummu Syuraik berkata, "Maka datanglah keluarga Abu al-Akr (yakni kelurga
suaminya) kepadaku kemudian berkata, 'Jangan-jangan engkau telah masuk
kepada agamanya (Muhammad)?' Aku jawab, 'Demi Allah, aku telah masuk agama
Muhammad'. Mereka berkata, `Aku akan menyiksamu dengan siksaan yang berat'.
Kemudian, mereka membawaku dari rumah kami, kami berada di Dzul Khalashah
(terletak di Shan'a'), mereka ingin membawaku ke sebuah tempat dengan
mengendarai seekor onta lemah, yakni kendaraan mereka yang paling jelek dan
kasar. Mereka memberiku makan dan madu, akan tetapi tidak memberikan
setetes air pun kepadaku. Hingga manakala tengah hari dan matahari telah
terasa pangs, mereka menurunkan aku dan memukuliku, kemudian mereka
meninggalkanku di tengah teriknya matahari hingga hampir-hampir hilang
akalku, pendengaranku dan penglihatanku. Mereka melakukan hal itu selama
tiga hari. Tatkala hari ketiga, mereka berkata kepadaku, 'Tinggalkan­lah
agama yang telah kau pegang!' Ummu Syuraik berkata, `Aku sudah tidak lagi
dapat mendengar perkataan kalian, kecuali satu kata demi satu kata dan aku
hanya mem­berikan isyarat dengan telunjukku ke langit sebagai isyarat
tauhid'."

Ummu Syuraik melanjutkan, "Demi Allah, tatkala aku dalam keadaan seperti
itu, ketika sudah berat aku rasakan, tiba-tiba aku mendapatkan dinginnya
ember yang berisi air di atas dadaku (beliau dalam keadaan berbaring), maka
aku segera mengambilnya dan meminumnya sekali teguk. Kemudian, ember
tersebut terangkat dan aku melihat ternyata ember tersebut menggantung
antara langit dan bumf dan aku tidak mampu mengambilnya. Kemudian, ember
tersebut menjulur kepadaku untuk yang kedua kalinya, maka aku minum darinya
kemudian terangkat lagi. Aku melihat ember tersebut berada antara langit
dan bumi. Kemudian, ember tersebut menjulur kepadaku untuk yang ketiga
kalinya, maka aku minum darinya hingga aku kenyang dan aku guyurkan ke
kepala, wajah dan bajuku. Kemudian, mereka keluar dan melihatku seraya
berkata,'Dari mana engkau dapatkan air itu wahai musuh Allah'. Beliau
menjawab, 'Sesungguhnya musuh Allah adalah selain diriku yang menyimpang
dari agama-Nya. Adapun pertanyaan kalian dari mana air itu, maka itu adalah
dari sisi Allah yang dianugerahkan kepadaku'. Mereka bersegera menengok
ember mereka dan mereka dapatkan ember tersebut masih tertutup rapat belum
terbuka. Lalu, mereka berkata, 'Kami bersaksi bahwa Rabbmu adalah Rabb kami
dan kami bersaksi bahwa yang telah memberikan rezeki kepadamu di tempat ini
setelah kami menyiksamu adalah Dia Yang Mensyari'atkan Islam'." Akhirnya,
masuklah mereka semuanya ke dalam agama Islam dan semuanya berhijrah
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka mengetahui
keutamaanku atas mereka dan apa yang telah dilakukan Allah terhadapku.

Semoga Allah merahmati Ummu Syuraik, yang telah mengukir sebaik-baik contoh
dalam berdakwah ke jalan Allah, dalam hal keteguhan dalam memperjuangkan
iman dan akidahnya dan dalam bersabar di saat menghadapi cobaan serta
berpegang kepala tali Allah. Marabahaya tidak menjadikan beliau kendor
ataupun lemah yang mengakibatkan beliau bergeser walaupun sedikit untuk
menyelamatkan jiwanya dari kematian dan kebinasaan. Akan tetapi, hasil dari
ketegaran beliau, Allah memuliakan beliau dan menjadikan indah pandangan
matanya dengan masuknya kaumnya ke dalam agama Islam. Inilah target dari
apa yang dicita-citakan oleh seorang muslim dalam berjihad.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya, "*Sungguh,
seandainya Allah memberikan hidayah kepada satu orang karena dakwahmu, maka
itu lebih balk dari unta yang merah (harta kekayaan yang paling berharga)*."

(Sumber: kitab Nisaa' Haular Rasuul, karya Mahmud Mandi al-Istanbuli dan
Musthafa Abu an-Nashr asy­Syalabi, Potret Salaf Menjemput Rezeki Yang
Barokah, Abdul Malik al-Qasim, Penerbit as Salam Publishing, Hal.151-155)

source: www.kisahislam.net

http://www.eramuslim.com/syariah/bercermin-salaf/ummu-syuraik-bila-allah-hendak-memberinya-rezeki-tak-seorangpun-dapat-menghalanginya.htm#


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: