Kamis, 19 April 2012

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3587

Messages In This Digest (2 Messages)

Messages

1a.

Bls: [sekolah-kehidupan] (CATCIL) Aceh, Gempa dan Huru-hara

Posted by: "Teha Sugiyo" kembangpring049@yahoo.co.id   kembangpring049

Wed Apr 18, 2012 5:29 am (PDT)



wiiihhhh... nia memang menunjukkan kepiawaiannya dalam menulis. di tengah kepedihan dan kegalauan masih ada sejumput tawa dan senyum... di tengah tawa dan senyum terselip juga kepedihan.... kayak sastra Prancis saja, ceunah... hehehe... 

________________________________
Dari: Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>
Kepada: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Dikirim: Rabu, 18 April 2012 13:02
Judul: [sekolah-kehidupan] (CATCIL) Aceh, Gempa dan Huru-hara


 

 
Jikalau saya  memutuskan untuk menikah dengan orang
Halmahera artinya saya pun sadar mungkin sisa hidup saya kebanyakan akan
tinggal di Halmahera, begitupun pada akhirnya saya menikah dengan orang Aceh,
konsekuensi saya akan tinggal di Aceh sudah terbayang sebelum ijab kabul dilaksanakan.

Tak terasa sudah sekitar 3 bulan ini saya tinggal di Aceh, penyesuaian
wajib hukumnya, begitu pula menenangkan sang emak yang tinggal di bogor,
seberapapun bandelnya saya ke beliau, saya tau kami nyatanya banyak saling
membutuhkan.

Meyakinkan keluarga tentang kondisi Aceh saat ini sudah saya
mulai sebelum saya menikah, tentang huru hara, tentang konflik, bahkan tentang bencana
alam yang mungkin terjadi. Selesai memberikan penjelasan kepada keluarga dan Alhamdulillah
mereka bisa menerima keputusan saya, akhirnya beberapa pertanyaan justru timbul
dari teman-teman dekat saya, yang menanyakan kondisi perpolitikan Aceh.

Saya yang masih tak seujung kukupun tau banyak tentang
kondisi perpolitikin di Aceh, banyak bertanya kepada suami, bahkan kadang
pertanyaan saya sering beranak pinak. Yap, seperti yang kita tau, politik jaman
sekarang kadang penuh konspirasi, entah yang mana yang harus kita lihat
menggunakan nurani.

Tapi sejujurnya mengenai kondisi perpolitikan di sini, juga
konflik-konflik yang terjadi tak begitu menciutkan saya untuk mencoba tinggal
di Aceh, mungkin saya juga belajar banyak dari konflik –yang katanya – masalah agama
di sebagian besar wilayah Maluku, ujung-ujungnya selalu berujung pada politik,
uang, dan kekuasaan.

Banyak juga teman-teman yang ingin berlibur ke Banda Aceh
(karena Sabang yang terkenal itu) juga beberapa teman penulis terkait dengan
pekerjaan yang maju mundur untuk datang ke sini karena kondisi politik, takut
genjatan senjata di mana-mana. Hmm.. sepertinya kondisi di Aceh sekarang tidak
seseram yang diberitakan di tv-tv. Jadi datanglah, jangan lupa hubungin saya,
mau nitip oncom hehe.

Terkait dengan gempa dan tsunami des 2004, pada tgl 10 April
2012 saya banyak bertanya kepada pemilik rumah kontrakan mengenai peristiwa
tersebut, saya biasa menyebut nenek, nenek ini menceritakan, wilayah kami
terkena sunami yang airnya setinggi pohon kelapa, karena wilayah tempat saya
tinggal sekarang memang cukup dekat dengan laut. ia dan keluarganya menjadi
korban, bahkan anak ipar, juga cucu-cucunya tertelan air dan tak selamat. Masih
jelas diingatan ketika nenek berujar "saya yang bikin shock itu, malemnya masih
tidur sama cucu-cucu, tapi paginya mereka sudah pada meninggal". Nenekpun digulung
ombak, terlihat dari bekas luka jahitan besar yang ada di lengannya. Alhamdulillahnya
masih diberi kesempatan  hidup.
11 April 2012 saat itu saya sedang tertidur pulas, maklum
kondisi hamil begini sering membuat saya cepat ngantuk, tiba-tiba ada sesuatu
yang mengayun-ayun dengan keras. Saya berdiri setengah melompat. Saya beberapa
kali mengalami gempa di pulau jawa dan di Halmahera lumayan sering tapi sensasinya
jauh berbeda. Saat itu, kekuatan gempa jauh lebih besar dan lebih lama.

Untungnya, suami sedang ada di rumah, saya meminta agar
cepat mengungsi, jalanan pun sudah macet, bahkan kadang ada yang menyerudug
motor yang kami naiki. Panic dan trauma terlihat jelas dari muka ibu-ibu,
anak-anak dan lansia, bagaimana tidak, tsunami 2004 sangat banyak mengurangi
populasi penduduk di Aceh, mungkin trauma, mungkin takut, mungkin juga panic,
atau mengkhawatirkan sanak keluarga.

Bbm (yang banyak berisi ping!), sms, fb, mp, twitter, miss
call, dsb, tak terjawab, maklum sinyal setelahnya kacau, ditambah dengan mati
lampu, bahkan disusul dengan gempa susulan yang juga kuat dan cukup lama.
Setelah cukup reda dan kami berhasil mengungsi, akhirnya
saya bisa menghubungi adik lwt twitter (krn mudah sampai), adik bilang ibu di
rumah khawatir dan nangis terus.

Malamnya saya menelpon ibu saya, mengabarkan keadaan, ah
emang sang emak kadang lucu saat kondisi genting. Ketika berita banyak diliput
di tv, ibu saya melihat banyak ibu-ibu duduk di jalan saat gempa lalu ia cerita
"masyaAllah  di tv kirain nia… duduk di
jalan.. kirain gak bisa lari saking beratnya bawa badan" jiahaha.. tambah cinta
ama emak saya kalo kocak begini.
Begitupun keponakan di bogor, yang usianya masih tk,  saat neneknya asik nangis dia heboh merajuk "aduh
neeeek… aku takut banget nih nek, tsunaminya sampe sini gak nek? Gempanya sampe
sini gak nek" lalu ia sambil nangis lebay. Haha..
 
-ah kangen.
 
18 April 2012
(yang sampe kemaren pun masih kerasa gempa susulan)
 
 
 
 
 
1b.

Re: Bls: [sekolah-kehidupan] (CATCIL) Aceh, Gempa dan Huru-hara

Posted by: "Siu Elha" siuelha@yahoo.com   siuhik

Wed Apr 18, 2012 9:48 pm (PDT)



Nia cuma satu kata, BIG HUGS

Baca tulisanmu, seperti ikut hidup di Aceh, semoga kalian selalu diberkahi, 
 
Siwi LH
Salam Hebat Penuh Berkah
www. cahayabintang.wordpress.com (diary saya)
id ym siuhik

________________________________
From: Teha Sugiyo <kembangpring049@yahoo.co.id>
To: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, April 18, 2012 7:29 PM
Subject: Bls: [sekolah-kehidupan] (CATCIL) Aceh, Gempa dan Huru-hara


 
wiiihhhh... nia memang menunjukkan kepiawaiannya dalam menulis. di tengah kepedihan dan kegalauan masih ada sejumput tawa dan senyum... di tengah tawa dan senyum terselip juga kepedihan.... kayak sastra Prancis saja, ceunah... hehehe... 

________________________________
Dari: Nia Robie' <musimbunga@gmail.com>
Kepada: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Dikirim: Rabu, 18 April 2012 13:02
Judul: [sekolah-kehidupan] (CATCIL) Aceh, Gempa dan Huru-hara


 

 
Jikalau saya  memutuskan untuk menikah dengan orang
Halmahera artinya saya pun sadar mungkin sisa hidup saya kebanyakan akan
tinggal di Halmahera, begitupun pada akhirnya saya menikah dengan orang Aceh,
konsekuensi saya akan tinggal di Aceh sudah terbayang sebelum ijab kabul dilaksanakan.
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Parenting Zone

Resources and tips

for parents

Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Yahoo! Groups

Small Business Group

Own a business?

Connect with others.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: