Kamis, 19 April 2012

[daarut-tauhiid] Ketika Dua Jiwa Menjadi Satu

 

Ketika Dua Jiwa Menjadi Satu
Oleh Dikdik Andhika Ramdhan

=========

Ini memang untuk kesekian kalinya kami melewati pelataran
masjid ini di pagi itu. Sebuah masjid dengan nuansa warna hijau yang
menyeruak dari setiap dindingnya, dimana matahari selalu terasa lebih
hangat ketika menyapa warnanya. Membuat kami para musafir yang
melewatinya bertambah tentram, meski hadirnya hanya sejenak dalam
mengisi perjalanan kami dalam mengais-ngais rezeki di hari itu.

Pelataran depan masjid ini memang menjadikan salah satu jalan
alternatif bagi kami lewati setiap pagi, semenjak kepindahan kami ke
lingkungan baru ini sekitar satu setengah bulan yang lalu. Selain jarak
yang kami perhitungkan terasa lebih dekat, kami juga berpendapat bahwa
polusi asap kendaraan terasa lebih kurang tentunya ketika kami lewat
disana jika dibandingkan dengan melewati jalan raya.

Tapi bukan itu sebetulnya yang membuat kami tercengang bahkan kadang
mematung berdecak kagum setiap kali melewati pelataran masjid itu.
Namun semua adalah karema keberadaan dua orang manusia yang selalu
menambah cinta bagi kami, ketika kami memahami keberadaan dan kesyukuran atas mereka.
Mereka mungkin hampir seabad menapaki dunia ini. Kulit-kulit yang
menutup tubuhnya kini semakin mengkerut dimana-mana. Tonjolan-tonjolan
tulang menghias di setiap sudut tubuh mereka. Seorang kakek yang selalu
terbaring di bale bambu di depan masjid itu, ditemani oleh seorang nenek yang dengan sabar menyertainya.

Dan kini kami tahu, setelah istriku yang memang lebih sering melewati tempat itu bertanya pada rekannya yang tinggal disekitar sana, ternyata mereka, keduanya memang telah udzur. Penglihatan mata sang kakek itu
memang sudah lama tak lagi berfungsi normal. Seiring dengan kaburnya
usia, kabur juga kini penglihatannya. Sering kali ia hanya tergolek
lemah disana dan tergopoh-gopoh ketika berdiri untuk berjalan dituntun
istrinya. Lalu lain lagi dengan sang nenek. Ia pendengarannya juga telah menghilang entah kemana. Usianya telah memaksa ia untuk melepas satu
nikmat yang kadang kita yang masih sehat jarang sekali mensyukurinya.

Na'udzubillah ...

Kamipun tak mengetahui dimana sebetulnya keluarga atau mungkin
anak-anak mereka berada. Namun meskipun demikian kami masih kagum akan
keberadaan mereka. Setidaknya selalu ada hikmah yang bisa kami reguk
ketika melihat mereka.

Keudzuran mereka berdua tanpa disadari ternyata menjadi satu hal yang kami dibuat kagum olehnya. Ketika yang salah satunya tak mampu melihat
dengan jelas, maka yang satunya menuntun ia untuk melangkah. Kemudian
begitu pula ketika yang satu tak mampu mendengar dengan sempurna, maka
yang lainnya mampu hadir untuk membimbing ia melakukan hal yang
seharusnya ia lakukan seandainya ia mampu mendengar dengan baik.
Subhanalloh ...

Dua jiwa memang, namun layaknya keberadaannya bagai satu jiwa dengan
hati yang telah berpadu. Satu dengan yang lainnya telah menjadi
penyempurna keberadaannya bagi pasangannya ...

Kami tak hentinya berucap tasbih dalam hati ini ...

Pagi itu, matahari masih begitu hangat menyapa kami yang masih
berjalan menyusuri tapak demi tapak jalanan kecil itu. Aroma panas
alunan suasana menuju ibukota semakin menyesak dalam serat demi serat
dalam dada ini. Namun ternyata, kehadiran mereka dengan segala
keudzurannya telah menancapkan rasa sejuk yang semakin mendalam dalam
jiwa kami ini, menambah rasa syukur yang terbenam didalamnya dan
tentunya menambah cinta yang kami harapkan akan semakin menambah
kecintaan kami juga pada-Nya. Semoga Alloh mengabulkan do'a kami ini ...

Aamiin yaa robbal'alamiin ...
 
============sumber:eramuslim.com

**SURYATI**
Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi (PPIE)
Gd. Pascasarjana FEUI Lt. 2
Kampus UI Depok

Telp : 78849152-53
Fax : 78849154
Hp : 0857-11771749
Email : y4t12002@yahoo.com, suryati06@ui.ac.id

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: