Senin, 23 April 2012

[daarut-tauhiid] Jihad Merupakan Jalan Menyambut Babak Kelima (oleh Ihsan Tandjung)

Jihad Merupakan Jalan Menyambut Babak Kelima oleh Ihsan Tandjung

Hidup di babak keempat era Akhir Zaman sungguh penuh dengan ujian kesabaran
dari Allah. Babak ini diwarnai dengan bercokolnya para *Mulkan
Jabbriyyan*(Para Penguasa Diktator) di panggung kepemimpinan dunia.
Inilah babak
dimana ummat Islam *babak belur*. Inilah babak dimana giliran kemenangan
Allah berikan kepada kaum kuffar. Allah cabut giliran kemenangan dan
kepemimpinan dari tangan ummat Islam. Ummat Islam telah memimpin manuisa
selama empat belas abad sepanjang tiga babak sebelumnya, yaitu babak

*An-Nubuwwah* (Kenabian),

*Khilafatun 'ala Minhaj An-Nubuwwah* (Kekhalifahan yang mengikuti manhaj
Nabi *shollallahu 'alaih wa sallam*)

dan *Mulkan Aadhdhon* (Raja-raja yang menggigit).



Pada babak pertama babak *An-Nubuwwah* ummat Islam langsung dipimpin oleh
Nabi Muhammad *shollallahu 'alaih wa sallam* selama duapuluhtiga tahun.



Lalu pada babak kedua *Khilafatun 'ala Minhaj An-Nubuwwah *ummat Islam
dipimpin oleh para sahabat utama Abu Bakar Ash-shiddiq, Umar bin Khattab,
Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib alias para *Khulafa
Ar-Rasyidin*selama tigapuluh tahun. Selanjutnya pada babak ketiga
ummat Islam dipimpin
oleh para *Mulkan Aadhdhon *ditandai dengan berkuasanya tiga kerajaan
besar yaitu Daulat Bani Umayyah, Daulat Bani Abbasiyyah dan Kesultanan
Ustmani Turki selama tigabelas abad hingga tahun 1928/1382 H.



Babak ketiga disebut sebagai babak *Mulkan Aadhdhon *karena pada masa itu
walaupun ummat Islam memiliki para pemimpin yang dijuluki khalifah, namun
pola suksesinya menggunakan sistem waris turun-temurun antar generasi.
Sehingga Nabi *shollallahu 'alaih wa sallam* menyebutnya sebagai babak
raja-raja. Dan mereka disebut sebagai para raja yang menggigit karena
mereka masih "menggigit" Al-Qur'an dan As-Sunnah. Walaupun tidak sebaik
babak sebelumnya dimana para *Khulafa Ar-Rasyidin *"menggengam" Al-Qur'an
dan As-Sunnah.

Ibarat orang yang mendaki bukit tentunya lebih aman dan pasti bila talinya
digenggam daripada digigit. Itulah sebabnya seringkali kita temukan di
babak ketiga munculnya para khalifah yang berlaku zalim kepada rakyat
bahkan kepada ulama seperti Imam Ahmad bin Hambal. Walaupun pada babak
ketiga itu pula kita temukan khalifah yang jujur dan adil-bijaksana seperti
Umar bin Abdul Aziz.

Pada babak ketiga jika ummat menghadapi pemimpin yang zalim, para ulama
tidak membenarkan rakyat untuk berontak kepada khalifah. Mengapa? Karena
betapapun zalimnya person khalifah, namun sistem yang berlaku masih sistem
Islam. Hukum yang diterapkan masih hukum dan syariat Allah. Sehingga
menentang pemimpin berarti menentang sistem yang Allah ridhai. Para ulama
hanya menyuarakan protes melalui nasihat yang terkadang sangat tajam
kepada khalifah yang zalim.



Setelah berlalunya babak ketiga, maka ummat Islam praktis menjadi laksana
anak-anak ayam kehilangan induk. Anak-anak yatim kehilangan ayah. Dan
gelandangan kehilangan tempat bernaung. Mulailah ummat mengalami era yang
paling kelam dalam sejarah Islam, yaitu era kepemimpinan *Mulkan
Jabbriyyan*(Para Penguasa Diktator). Bukan saja ummat dipimpin oleh
person penguasa
yang zalim, tetapi sistem yang berlakupun bukan sistem Islam yang penuh
keadilan Ilahi. Sistem yang berlaku adalah sistem jahiliyyah alias sistem
kafir berlandaskan hukum buatan manusia yang banyak cacatnya dan penuh
ketidakadilan.



Namun, alhamdulillah, berdasarkan hadits Nabi *shollallahu 'alaih wa
sallam*ternyata era Akhir Zaman tidak berakhir di babak keempat.





Masih ada babak kelima yang bakal terjadi. Itulah babak yang disebut
*Khilafatun
'ala Minhaj An-Nubuwwah* (Kekhalifahan yang mengikuti manhaj Nabi). Babak
yang mirip dengan babak kedua era Akhir Zaman. Artinya, Nabi *shollallahu
'alaih wa sallam* memberitahu kita semua bahwa setelah babak keempat yang
penuh kezaliman dan kesewenang-wenangan di bawah kepemimpinan *Mulkan
Jabbriyyan* (Para Penguasa Diktator), maka dunia akan menyaksikan kembali
beralihnya giliran kepemimpinan kepada orang-orang beriman.



*Pertanyaannya ialah*: bagaimanakah gerangan proses peralihan itu
berlangsung? Apakah ia akan berlangsung dengan mulus dan damai? Ataukah ia
akan diwarnai kehebohan dan huru-hara? Apakah cukup melalui meja
perundingan, permainan politik dan demokrasi? Ataukah ia menuntut
pengorbanan ummat Islam hingga perlu terjadinya *al-jihad fi
sabilillah*dalam pengertian mengangkat senjata di jalan Allah?



Berdasarkan berbagai hadits yang menyangkut tanda-tanda akhir zaman kita
jumpai bahwa beralihnya kepemimpinan dunia dari kaum kuffar kepada
orang-orang beriman alias berpindahnya ummat dari babak keempat *Mulkan
Jabbriyyan* memasuki babak kelima *Khilafatun 'ala Minhaj An-Nubuwwah *ternyata
melalui gejolak perang. Bahkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim
disebutkan bahwa setidaknya ada empat perang yang bakal dialami ummat Islam
di bawah kepemimpinan Imam Mahdi yang membawa kepada kemenangan ummat Islam
terhadap segenap *Mulkan Jabbriyyan* (Para Penguasa Diktator).



ÊóÛúÒõæäó ÌóÒöíÑóÉó ÇáúÚóÑóÈö ÝóíóÝúÊóÍõåóÇ Çááóøåõ Ëõãóø ÝóÇÑöÓó
ÝóíóÝúÊóÍõåóÇ Çááóøåõ

Ëõãóø ÊóÛúÒõæäó ÇáÑõøæãó ÝóíóÝúÊóÍõåóÇ Çááóøåõ Ëõãóø ÊóÛúÒõæäó ÇáÏóøÌóøÇáó
ÝóíóÝúÊóÍõåõ Çááóøåõ

*"Kalian memerangi Jazirah Arab, lalu Allah menaklukkannya. Kemudian
Persia, lalu Allah menaklukkannya. Setelah itu kalian memerangi Romawi, dan
Allah menaklukkannya. Kemudian kalian perangi Dajjal, lalu Allah
menaklukkannya." (HR Muslim 5161)*

* *Jadi, akan ada dua perang yang sifatnya dimaksudkan untuk mengatasi
*problema
internal* Ummat Islam, yaitu jazirah Arab (para diktator Sunni) serta
Persia (para diktator Syiah). Dan ada dua perang yang sifatnya untuk
menuntaskan *musuh eksternal*, yaitu Romawi (para diktator Salibis-Nasrani)
dan Dajjal yang memimpin pasukan Zionis-Yahudi yang sekaligus merupakan
fitnah paling dahsyat sepanjang zaman.



Haruskah kita menunggu kedatangan Imam Mahdi? Yang pasti, Nabi *shollallahu
'alaih wa sallam* telah mengisyaratkan bahwa kehadirannya merupakan kabar
gembira dan sepatutnya disambut dengan semangat oleh ummat Islam. Sebab
dialah –dengan izin Allah- yang bakal mengajak kita berpindah dari babak
penuh kezaliman menuju babak penuh keadilan.



ÃõÈóÔöøÑõßõãú ÈöÇáúãóåúÏöíöø íõÈúÚóËõ Ýöí ÃõãóøÊöí Úóáóì ÇÎúÊöáóÇÝò ãöäú
ÇáäóøÇÓö

æóÒóáóÇÒöáó ÝóíóãúáóÃõ ÇáúÃóÑúÖó ÞöÓúØðÇ æóÚóÏúáðÇ ßóãóÇ ãõáöÆóÊú ÌóæúÑðÇ
æóÙõáúãðÇ

* "Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke
tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan
gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran
sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman."*
*(HR Ahmad 10898)*



* *Kondisi global dunia dewasa ini sarat dengan perselisihan dan
pertikaian. Bahkan di berbagai belahan bumi mulai terkonsentrasi
kantong-kantong perlawanan (baca: *jihad*) ummat Islam terhadap dominasi
kekuatan dunia internasional yang memerangi ummat Islam dengan dalih *War
on Terror*. Di Somalia ada Harakah Syabab Al-Mujahidin.

Di Irak ada Al-Qaedah.

Di Afghanistan dan Pakistan ada Thaliban.

Di Kashmir ada Mujahidin Kashmir.

Di Chechnya ada Umara of Caucasian Mujahideen.

Di Mindanao ada Moro Islamic Liberation Front.

Dan di bumi suci Palestina ada Hamas dengan sayap militernya Izzuddin
Al-Qossam beserta sayap militer faksi-faksi Palestina lainnya.



Tampaknya, hanya masalah waktu saja sebelum Allah taqdirkan munculnya sang
Komandan sekaligus Pemersatu Mujahidin, yaitu lelaki keturunan Nabi
*shollallahu
'alaih wa sallam* yang namanya mirip nama Nabi *shollallahu 'alaih wa sallam
* dan nama ayahnya mirip nama ayah Nabi *shollallahu 'alaih wa sallam*,
yaitu Muhammad bin Abdullah.



áóæú áóãú íóÈúÞó ãöäú ÇáÏõøäúíóÇ ÅöáóøÇ íóæúãñ áóØóæóøáó Çááóøåõ Ðóáößó
Çáúíóæúãó ÍóÊóøì íóÈúÚóËó Ýöíåö

ÑÌá ãöäú Ãóåúáö ÈóíúÊöí íõæóÇØöÆõ ÇÓúãõåõ ÇÓúãöí æóÇÓúãõ ÃóÈöíåö ÇÓúãõ
ÃóÈöí

íóãúáóÃõ ÇáúÃóÑúÖó ÞöÓúØðÇ æóÚóÏúáðÇ ßóãóÇ ãõáöÆóÊú ÙõáúãðÇ æóÌóæúÑðÇ

*"Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah ta'aala akan panjangkan hari
tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya
serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi
dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan
kezaliman dan penganiayaan." (HR Abu Dawud 9435)*



Dari hadits di atas sebagian Ulama menyimpulkan bahwa Imam Mahdi akan
memiliki nama Muhammad bin Abdullah. Sebab kata Nabi *shollallahu 'alaih wa
sallam* namanya mirip nama Nabi *shollallahu 'alaih wa sallam* sedangkan
nama ayahnya mirip nama ayah Nabi *shollallahu 'alaih wa sallam*. Itulah
sebabnya para pejuang Palestina, khususnya kelompok Hamas mempunyai slogan
perjuangan yang berbunyi:

ÎíÈÑ ÎíÈÑ íÇ íåæÏ ÌíÔ ãÍãÏ ÓæÝ íÚæÏ

*"Wahai kaum Yahudi, Khaibar, Khaibar… **Pasukan Muhammad pasti akan
kembali."*

Istilah "Pasukan Muhammad" mengisyaratkan ke masa lampau, yaitu pasukan
pengikut Nabi Muhammad *shollallahu 'alaih wa sallam*, dan sekaligus ke
masa yang akan datang, yaitu pasukan pengikut Muhammad bin Abdullah lelaki
yang kelak datang berpredikat *Imam Mahdi*...!


Adalah kewajiban setiap muslim dewasa ini untuk mempersiapkan dirinya.
Sebab bila sang Komandan sekaligus Pemersatu Mujahidin itu telah datang,
maka tidak ada hal lain yang perlu dilakukan selain bergabung ke dalam
pasukannya.

ÝóÅöÐóÇ ÑóÃóíúÊõãõæåõ ÝóÈóÇíöÚõæåõ æóáóæú ÍóÈúæðÇ Úóáóì ÇáËóøáúÌö

*"Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai'at-lah dengannya
walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju." (HR Ibnu Majah 4074)*



*Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan yang segera berbai'at dengan
Al-Mahdi bilamana ia telah datang. Jadikanlah kami bagian dari pasukannya
yang memperoleh satu dari dua kebaikan: Hidup Mulia atau Mati Syahid... **Amin
ya Rabb...*



Sumber :
http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/jihad-merupakan-jalan-menyambut-babak-kelima.htm

Rabu, 04/02/2009 07:59 WIB


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: