Senin, 23 April 2012

[daarut-tauhiid] Suara Hati Seorang Ukhti

 

Suara Hati Seorang Ukhti

Oleh Rifki

=============

"Assalaamu 'alaikum. Apa kabar dek? Gimana, sudah nikah belum?"

Duh, lagi-lagi masalah nikah. Kayanya kalau masalah ini yang jadi
topik, pasti seru dan asyik. Tapi tidak semua orang senang membahas
masalah ini. Di antara mereka mungkin ada yang sensitif dengan kata
'nikah'. Mungkin karena mereka sudah melewati usia layak untuk menikah,
sedangkan pangeran yang dinanti-nanti belum datang juga. Jangankan
sosoknya, kabar beritanya pun tak terbawa oleh angin sang duta suara.

Sudah lama saya tidak berkomunikasi dengan mbak yang satu ini.
Seingat saya, topik yang sering jadi bahan obrolan saya dengan beliau
adalah tentang pernikahan. Bahasan yang satu ini, emang gak ade matinye.

Usia beliau beberapa tahun di atas saya. Dan beberapa hari yang lalu, SMS dari beliau muncul di layar handphone saya. Dua pertanyaan tadi
adalah yang terbaca di SMS pertamanya.

Agak ragu saya menjawab pertanyaan yang kedua. Tapi karena sudah ditanya, saya jawab apa adanya.

"Wa 'alaikumus salaam. Alhamdulillah saya baik, Mbak. Insya Allah
saya akan menikah akhir tahun ini," begitu jawaban dalam SMS balasan
saya. Saya tak berani untuk balik bertanya apakah dirinya sudah nikah
atau belum, khawatir pertanyaan itu sedikit banyak akan mengganggu
suasana hatinya.

"Selamat ya Dek, Mbak kalah set nih. Mbak nggak tahu kapan mau nikah. Nggak ada yang ngelamar nih. Padahal dah kepala 3 lebih," SMS
selanjutnya kembali saya terima.

Dulu beliau pernah bercerita tentang seorang pemuda yang didatangkan
oleh orang tuanya. Ketika beliau melihat penampilan pemuda tersebut,
muncul rasa nggak sreg dalam hatinya, kemudian beliau menolaknya.
Setelah cerita itu, saya tidak tahu kabar tentang dirinya lagi karena
komunikasi terputus selama beberapa bulan. Dan seiring SMS yang saya
terima, saya tahu bagaimana status dirinya sekarang, sama seperti dulu,
belum menikah.

tetaplah dirimu bersabar
tak kan lari jodoh dikejar
teruslah dirimu berdoa
sambil terus berusaha

"Usaha apa lagi ya? Perasaan usaha mbak sudah maksimal."

Dulu, pernah beliau bercerita tentang usahanya menemukan pasangan
hidup. Beliau memasukkan data diri ke sebuah rubrik jodoh di sebuah
media cetak. Ketika itu beliau belum mengetahui apakah langkah yang
ditempuhnya itu dibenarkan atau tidak dalam pandangan syariat islam.

setiap usaha tak ada yang sia-sia
di mata Allah ada nilai pahala
doa jangan dilupakan
ini bulan ramadhan
ketika banyak doa yang dikabulkan

"Iya Dek, Mbak nggak bosen berdoa kepada Allah, selalu... seperti
ramadhan tahun kemaren juga begitu.. semoga tahun ini dikabulkan."

Ya Allah, Yang Maha mengabulkan doa. Temukanlah dirinya dengan
seorang pendamping setia. Seorang lelaki yang mencintainya karena Engkau semata, hingga lengkaplah kebahagian yang dirasakannya.

Ya Allah, Yang Maha berkehendak atas segala. Jika ketentuanMu beda
dengan apa yang ia cita, nikahkanlah ia dengan lelaki yang ia sukai di
surga, sebagai karuniaMu yang tiada tara.

sumber :
jejak-jejak yang terserak (Rifki Asmat Hasan)
bangrif@gmail.com

===============sumber:eramuslim.com

**SURYATI**
Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi (PPIE)
Gd. Pascasarjana FEUI Lt. 2
Kampus UI Depok

Telp : 78849152-53
Fax : 78849154
Hp : 0857-11771749
Email : y4t12002@yahoo.com, suryati06@ui.ac.id

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: