Rabu, 25 April 2012

[daarut-tauhiid] Jodohku, Maunya Ku Dirimu

 

Jodohku,
Maunya Ku Dirimu
Oleh

Dinar Zul Akbar
===========
Belakangan di TV karna Anang sama
Ashanty katanya mau nikah. Maka lagu ini terus-terusan di putar dan di putar.
Kalimat diatas merupakan salah satu penggalan dari lagu mereka berdua. Dan itu
ada di bagian reff-nya, kurang lebih begini bunyinya.

Jodohku maunya ku dirimu
sampai mati, kuingin bersamamu

Lha, koq jadi nyanyi. Sudah ya, kita
tinggalkan nyani-menyanyi ini.

Ya, kita bicara jodoh sekarang.
Siapa yang gak mau membicarakannya?. Dapat dipastikan setiap insan yang
bernyawa pasti pernah, entah memikirkan, ataupun mengobrolkan "si Jodoh" dalam
sepersekian detik dalam hidupnya. Mirip sama penggalan bait lagu kuno yang
mungkin orang jarang mendengarkannya.

Rasa cinta pasti ada pada makhluk
yang bernyawa.

Balik ke judul diatas. Sekilas lagu
Anang tadi terkesan atau mirip sama yang namanya do'a. Tema lagu mengisyaratkan
keinginan bahwa hanya "dirimu" yang diharapkan akan menjadi "jodohku". Bahkan
hal tadi diminta sampai mati. Nah, ini yang akan kita coba bahas tentang do'a
jodoh ini.
Bolehkah kita meminta "dia" kepada
Allah SWT tuk menjadi jodoh kita??. Masih belum jelas?? Baik, diperinci lagi.
Bolehkah kita menyebut nama "dia" lalu minta kepada

Allah SWT supaya dia menjadi
jodoh kita kelak??

Oke. kita mulai. Eitts,, Jangan
senyum-senyum dulu, dibaca aja dulu sampai kelar.
Hakikatnya Allah SWT adalah penjawab
dari segala hal yang ditanya. Dan Dia lah yang mengabulkan do'a dari tiap
hambaNya. Udah jelas dalam firmanNya disurat

Ghofir atau al mukmin surat ke 40
ayat 60

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي
أَسْتَجِبْ لَكُمْ
(Bekata Tuhanmu "mintalah kepadaku,
maka akan Aku kabulkan")

Jelas bahwa Allah yang menyuruh kita
meminta kepadaNya. Tidak pada selainNya. Dan sudah digaransi pula bahwa Ia akan
mengabulkannya. Jadi, jika kita meminta jodoh kepadaNya maka itu suatu hal yang
wajar bahkan wajib.

Ini merupakan hal yang bersifat
umum. Jadi kita cetak tebal secara bersama-sama bahwameminta jodoh kepada
Allah adalah wajar bahkan wajib. Lalu apa??

Lalu muncullah hal yang kedua.
Mengenai nama tadi?? Secara umum tadi boleh boleh saja. Tapi apakah hal itu
baik??. Masih belum tentu??Nah, makin penasaran?? Lanjut dah kita bahas.

Hakikatnya lagi-lagi. Sifat manusia
adalah tergesa gesa. Kita cek lagi di surat Al Isro surat ke 17 ayat 11.

وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا
(Dan adalah manusia bersifat
tergesa-gesa)

Terkadang tanpa kita sadari juga.
Kita sebagai manusia terlalu tergesa-gesa. Entah mungkin terkena syndrom Love
At the First Sight. Sehingga membuat kita menjadi terlena bahkan "tertipu
sesaat". Dengan melihat sepintas "dia" dan kita yakin bahwa "dia" adalah
manusia terbaik yang ada di kolong langit. Lantas tersebutlah "namanya" ditiap
do'a yang terlantun entah dikeheningan malam atau ditengah kerumunan manusia.

Atau mungkin dengan interaksi yang
intens. Antara kita dan "dia". Lalu kita lihat dan amati perilakunya. Maka
bergetarlah sang hati. Dan diam-diam ia berbisik kepada jiwa kita "yang
kebetulan kesepian". Dan berkata dengan penuh keyakinan bahwa "dia" lah jodoh
kita. Dan sama dengan kondisi diatas. Tersebutlah namanya dalam sebuah do'a. Ya
Allah jadikanlah ia jodohku.

Bahkan beberapa lebih ekstrim.

Ya Allah jika ia jodohku maka
dekatkanlah
Ya Allah jika memang ia sudah dekat, maka percepatlah
Ya Allah jika dia bukan jodohku maka jodohkanlah
Ya Allah jika dia jodoh orang lain, maka putuskanlah. Dan jadikan ia jodohku
Ya Allah . . . . (berlinangan air mata)
Ya Allah masa gitu aja gak bisa, ya Allah?? (merengek – rengek)

Nah lho??!!

Yang jelas juga bahwa Allah SWt
adalah yang maha Tahu. Dengan IlmuNya Dia maha Tahu apa yang terbaik buat kita.
Lagi-lagi udah jelas di Al Baqoroh ayat 216

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا
وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
(Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.)

Jadi?? Ayamku?? eh bukan itu, maaf .
. .

Jadi?? Jadi lebih bijaknya kita
serahkan pada Allah SWT saja semuanya. Boleh jadi "sosoknya" dalam pandangan
dan sejauh mata memandang memang terlihat bagus dan sangaaaaaaat baik. Tapi
lagi-lagi hanya Allah yang tahu itu semua. Dan memang dimana-mana kemasan itu
terlihat lebih menarik. Tapi lagi-lagi Allah-lah yang lebih tahu.

Zaman sekarang tak ada yang bisa
memastikan bahwa ia benar-benar baik. Secara zhohir memang baik. Tapi
dibelakang itu semua?? Who nose?? eh who know's?? Bisa saja "dia" tak sebaik
yang kita kira. Atau mungkin yang kita idamkan-idamkan selama ini. Coba buka
lagi surat an nahl ayat 125

إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ
ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
(Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.)

Lagi-lagi, hanya Allah-lah yang tahu
siapa "dia" sebenarnya. Dan Allah juga lebih tahu siapa yang terbaik buat kita.
Dan siapa yang terbaik buat "dia". Apakah yang terbaik buat kita "dia"??
Ataukah temannya "dia"?? Ataukah adiknya "dia"?? Ataukah kakaknya "dia"??
Ataukah malah teman kita sekaligus juga temannya "dia"?? Ataukah ?? ah sudahlah
terusin aja lagi sendiri.

Intinya teruslah berdoa meminta
jodoh. Dan sebisa mungkin tanpa menyebut nama "dia" dalam doa. Karna tak baik
memaksa Tuhan kita. Lagi pula, barangkali "dia" "dia" yang lain sedang
menunggu, menjaga kehormatannya dan mendoakan seseorang yang mungkin adalah
kita baik siang ataupun malam. Agar kita menjadi jodohnya nanti.

Jadikan "Dia"
sebagai ism nakiroh (yang belum jelas), dan hindarkan untuk me-ma'rifahkan
"dia" itu.

Lagi pula jika kita terobsesi dengan
"dia" dan mendoakannya sepanjang malam. Yang timbul hanyalah kekecewaan atau
mungkin kegalauan jika hal itu tak terlaksana. Mungkin "dia" jadi jodoh orang
lain?? Mending kalo orang lain?? Bagaimana jika ia menjadi jodoh saudara kita??
Baik saudara kandung atau saudara seperjuangan??

Masya Allah..

Gimana?? Masih maksa juga, karna
terlanjur cinta atau udah kepalang demen –kalo kata orang Betawi-.
Baiklah-baiklah mungkin hal ini dapat menjadi jalan keluarnya.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam
Muslim dalam Shohihnya. Dari sahabat Anas bahwa Rasul SAW bersabda Jangan
berharap salah seorang dari kalian kematian. Karna akan memberi mudhorot
baginya jika itu terjadi. Maka hendaklah berkata Ya Allah hidupkanlah aku
selama hidup itu dalam kebaikan. Dan wafatkanlah aku jika kematian itu baik
bagi ku..

Bahkan meminta kematian
"diperbolehkan" jika memang itu baik baginya. Maka bagaimana dengan masalah
jodoh??. Ada baiknya kita cermati hadits ini. Mungkin kita ubahlah sedikit
redaksinya. Terserah bagaimana kata itu dirangkai. Lagi-lagi yang perlu
dicamkan hanyalah meminta yang terbaik buat kita. Tuk seterusnya lihatlah apa
yang akan terjadi. Serta bersabarlah terhadap hasilnya.

Wa Allahu a'lam

mukminsehat.multiply.com
dinarzulakbar_mail@yahoo.com
 
=========sumber:eramuslim.com
 

**SURYATI**
Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi (PPIE)
Gd. Pascasarjana FEUI Lt. 2
Kampus UI Depok

Telp : 78849152-53
Fax : 78849154
Hp : 0857-11771749
Email : y4t12002@yahoo.com, suryati06@ui.ac.id

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: