Jumat, 13 April 2012

[daarut-tauhiid] Perkara-Perkara Penting Yang Wajib Diketahui Oleh Setiap Muslimin Dan Muslimat

 

Perkara-Perkara Penting
Yang Wajib Diketahui Oleh Setiap Muslimin Dan Muslimat
 
 
1. TIGA LANDASAN DASAR DAN 2 KAIDAH DASAR AGAMA
 
a. Tiga Landasan Yang Wajib
Diketahui Oleh Setiap Muslimin Dan Muslimat
 
Tiga landasan itu adalah
Pengetahuan seorang hamba tentang Rabbnya, Agamanya dan Nabinya Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.
 
Apabila engkau ditanya :
"Siapakah Rabbmu ?"
Maka Jawablah :"Rabbku
adalah Allah, Dialah yang telah menjadikan bagiku segala sesuatu dan menjadikan
bagi seluruh alam semesta dengan nikmatNya. Dan Dia adalah sesembahanku, tidak
ada sesembahan bagiku kecuali Dia.
 
Apabila engkau ditanya
:"Apakah Agamamu ?" Maka jawablah : "Agamaku adalah Islam, yaitu
berserah diri kepada kepada Allah dengan Tauhid, menundukkan diri kepadaNya
dengan ketaatan serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya."
 
Apabila engkau ditanya
:"Siapakah Nabimu ?"Maka jawablah :"Nabiku adalah Muhammad bin
Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim, Hasyim berasal dari suku Quraisy dan
suku Quraisy berasal dari bangsa Arab, Bangsa berasal dari keturunan nabi
Ismail bin Ibrahim, shalawat dan salam bagi keduanya dan bagi
nabi kita yang paling mulia Muhammad Shalallahualaihi wassalam.
 
b. Landasan Dan Kaidah Agama Ada
2 Perkara
 
Pertama : Perintah beribadah kepada Allah
semata dan tidak menyekutukan bersamaNya sesuatu apapun, bersungguh-sungguh
menyeru perkara ini, berloyalitas diatasnya (Tauhid) dan mengkafirkan orang
yang meninggalkannya (Tauhid).
 
Kedua : Memperingatkan dari kesyirikan
dalam peribadahan kepada Allah serta bersungguh-sungguh dalam perkara tersebut,
membangun permusuhan bagi orang yang berada di atas kesyirikan tersebut dan
mengkafirkan barangsiapa yang melakukannya (syirik).
 
 
2. SYARAT-SYARAT "LA ILAHA ILALLAH" BESERTA DALIL-DALIL DARI
AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH
 
a. Syarat-Syarat " La Ilaha Ilallah"
 
Pertama : Ilmu, ( memahami) maknanya baik
penafian maupun pengisbatan.
 
Kedua : Yakin, yaitu kesempurnaan ilmu
tentang kalimat tersebut. Menafikan adanya kebimbangan dan keraguan.
 
Ketiga :Ikhlas, Menafikan adanya
kesyirikan.
 
Keempat : Jujur, Menafikan adanya
kedustaan.
 
Kelima : Mencintai kalimat ini dan
segala konsekuensinya serta merasa bahagia dengannya..
 
Keenam : Tunduk kepada hak-hak kalimat
tersebut, yaitu mengamalkan kewajiban dengan ikhlas kepada Allah serta
mengharapkan ridhoNya.
 
Ketujuh : Menerima, menafikan adanya
penolakan.
 
b. Dalil-Dalil Dari Al-Qur'an Dan
As-Sunnah Tentang Syarat"
La Ilaha Ilallah"
 
Dalil Tentang Syarat Ilmu :
 
Firman Allah Ta'ala :
 
Artinya : "Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan)
yang Haq selain Allah " (QS. Muhammad : 19)
 
Dan juga firmanNya :
 
Artinya : " Kecuali orang yang bersaksi dengan kebenaran dalam keadaan
mereka mengetahuinya" (QS. Az-Zukhruf : 86)
 
Yaitu : dengan kalimat " La ilaha ilallah"
 
Dan makna (dan mereka mengetahui) dalam ayat ini
yaitu mengetahui dengan hati-hati mereka apa-apa yang mereka ucapkan dengan
lisan mereka.
 
Dan dalil dari As Sunnah adalah
hadits yang tsabit dalam " As
Shohih" dari Utsman Radiyallahu'anhu, beliau berkata : Rasulullah Shalallahu
alaihi wassalam bersabda :
 
Artinya : "Barangsiapa yang mati dalam keadaan dia
mengilmui bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, maka
dia masuk surga" HR. Muslim (26) Ahmad (464) An Nasa'I dalam
"Al Kubro" (109252) Al Bazzar (415) Ibnu Hibban (201)
 
Dalil Tentang Syarat Yakin :
 
Firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu
adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka
tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka
pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar" (QS.
Al-Hujurat : 15)
 
Dan disyaratkan dalam kejujuran
iman mereka kepada Allah dan RasulNya adalah mereka tidak berada dalam
keraguan, yaitu tidak bimbang. Adapun orang yang berada dalam kebimbangan maka
dia termasuk dari golongan munafik
 
Dan dalil dari As Sunnah, Hadits
yang tsabit dalam " As Shohih"
dari Abu Hurairoh Radiyallahu' anhu,
beliau berkata : Bersabda Rasulullah Shalallahualaihi wassalam :
 
Artinya : "Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang Haq kecuali Allah
dan sesungguhnya aku adalah Utusan Allah, dan tidaklah seorang hamba bertemu
Allah dengan kedua persaksian ini tanpa ada keraguan di dalamnya, kecuali di
akan masuk surga"HR. Muslim (27) Ahmad (11080) Ibnu Hibban
(6530) Abu Ya'la (1199) Al Baihaqi dalam "
Dala'il Nubuwah" (5/229)
 
Dan dalam riwayat lain :
 
Artinya : "Tidaklah seorang hamba bertemu Allah dengan dua persaksian
tersebut tanpa ada keraguan di dalamnya akan terhalang dari surga"
 
Dan juga hadits dari Abu Hurairoh Radhiyallahu' anhu dalam sebuah
hadits yang panjang :
 
Artinya : "Barangsiapa yang engkau temui di balik dinding ini, dia bersaksi
bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dalam keadaan hatinya yakin
diatas persaksian itu, maka berikanlah kabar gembira baginya dengan surga"HR. Muslim (31) Ibnu Hibban (4543)
 
Dalil Tentang Syarat Ikhlas :
 
Firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Ingatlah, Hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari
syirik)". (QS. Az-Zumar : 3)
 
Firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan tidaklah mereka tidak diperintah kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam agama yang lurus" (QS
Al-Bayyinah : 5)
 
Dan dalil dari As Sunnah, Hadits
yang tsabit dalam "As Shohih"
dari Abu Hurairoh Radiyallahu anhu,
Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu
alaihiwassalam bersabda
:
 
Artinya : " Manusia yang paling bahagia dengan syafa'atku adalah orang yang
megucapkan "La ilaha Ilallah"ikhlas
dari hatinya (atau jiwanya)"HR. Bukhari (99) Ahmad (2/ hal.
472)
 
Dan dalam " As Shohih" dari Utban bin Malik Radiyallahu' anhu dari Nabi Shalallahu alaihi wassalam, Beliau Shalallahu alaihi wassalam bersabda :
 
Artinya : "Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi neraka barangsiapa yang
mengucapkan La ilaha Ilallah yang dengan ucapannya itu dia mengharapkan wajah
Allah azza wa jalla" HR. Bukhari (424, 5401) Muslim (33) Ahmad
(16482) An Nasa'i dalam Al Mujtaba' (787,1326)
 
Dan diriwayatkan Imam An Nasa'i
dalam " Al yaumu wa Laylatu" dari hadits dua orang shahabat nabi Radhiyallahu anhuma, dari nabi Shalallahualaihi
wassalam, bahwa beliau Shalallahu
alaihi wassalam bersabda : "
 
Artinya : "Barangsiapa yang mengucapkan : "Tidak
ada sesembahan yang Haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dialah
pemilik kerajaan (semesta alam) dan bagiNyalah segala puji-pujian dan dia maha
kuasa atas segala sesuatu " dan hatinya ikhlas dengan ucapannya itu, yang
lisannya membenarkannya, maka Allah bukakan langit dengan lebar untuknya.
Kemudian Allah memandang kepada siapa yang mengucapkannya dari penduduk bumi
dan tetaplah bagi hamba itu pandangan Allah baginya untuk mengabulkan
permintaannya" HR.An Nasa'I dalam "Al Kubro" (9856).
 
Dalil Tentang Syarat Jujur:
 
Firman Allah ta'ala :
 
Artinya ; "Alif laam miim. Apakah manusia menyangka bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan: "Kami Telah beriman", sedang mereka tidak diuji ?
Dan Sesungguhnya kami Telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka
Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya dia
mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. Al-Ankabut :1-3)
 
Dan firmanNya :
 
Artinya : "Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada
Allah dan hari akhir , pada hal mereka bukanlah termasuk orang-orang yang
beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal
mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati
mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan penyakitnya, dan bagi mereka siksa
yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (QS. Al-Baqaroh : 8-10)
 
Dan dalil dari As Sunnah, aa yang
telah tsabit dari Muadz bin Jabal Radhiyallahu
anhu dalam " As
Shohihain", sesungguhnya nabi shalallahualaihi
wassallam bersabda :
 
Artinya : "Tidaklah seorangpun yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang
haq kecuali Allah dan bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad shalallahu alaihi
wassallam adalah hamba Allah dan RasulNya dengan jujur dari hatinya, kecuali
Allah akan haramkan dia dari neraka" HR. Bukhari (128,129) Muslim
(32) Ahmad (22070) Al Baighawi dalam "Syarhus
Sunnah" (49)
 
Dalil Tentang Syarat Cinta :
 
Firman Allah Ta'ala :
 
Artinya : "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman , kecintaan mereka yang
terbesar hanya untuk Allah ".(QS. Al Baqaroh : 165)
 
Firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang
murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka
mencela. " (QS. Al Maidah :54)
 
Dan dalil dari As Sunnah, apa
yang telah tsabit dalam "As
Shohih" dari Anas bin Malik Radhiyallahu'
anhu, beliau berkata, bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wassallam :
 
Artinya : "Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka dia
akan merasakan manisnya Iman, yaitu menjadikan Allah dan RasulNya lebih dia
cintai dari selain keduanya, mencintai seseorang yang dia tidak mencintainya
kecuali karena Allah dan membenci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah
menyelamatkan darinya, sebagaimana dia membenci untuk dijerumuskan ke dalam
neraka" HR. Bukhari (16,21,6041,6941) Muslim (43) Ahmad (12002) At
Tirmidzi (2624) Ibnu Hibban (237, 238) An Nasa'I (5003) Ibnu Majjah (4033)
 
Dalil Tentang Syarat Ketundukkan
 
Yang menjadi dalil atas syarat
ini adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya: "Dan kembalilah kalian kepada Rabb kalian ,
dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepada kalian , Kemudian
kalian tidak dapat ditolong (lagi)." (QS. Az-Zumar :54)
 
Dan FirmanNya :
 
Artinya : "Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menundukkan wajahnya hanya kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan," (QS. An Nisa' : 125)
 
Dan FirmanNya :
 
Artinya : "Dan barangsiapa yang menyerahkan wajahnya kepada Allah, sedang
dia orang yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya dia Telah berpegang kepada
buhul tali yang kokoh." (QS. Luqman : 22)
 
Yaitu berpegang dengan : " La ilaha ilallah"
 
Dan firmanNya :
 
"Artinya : "Maka demi Rabbmu, mereka (pada
hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara
yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu
keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya." (QS. An Nisa' :65)
 
Dan dalil dari As Sunnah, Sabda
Rasulullah shalallahu alaihi wassallam :
 
Artinya : " Tidak beriman seseorang sampai mereka menjadikan hawa nafsunya
mengikuti apa-apa yang aku datang dengannya" Hadits Riwayat At
Thabrani, Ibnu Abi Ashim dan Al Khatib dalam "At Tarikh" dari sahabat Abdullah bin amru' Radiyallahu anhu' .
 
Dan inilah kesempurnaan dan
puncak ketundukkan
 
Dalil Tentang Syarat Menerima :
 
Firman Alla ta'ala :
 
Artinya : "Dan Demikianlah, kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi
peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di
negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak- bapak kami
menganut suatu agama dan Sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak
mereka".(Rasul itu) berkata: "Apakah (kamu akan mengikutinya juga)
sekalipun Aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk
daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?" mereka menjawab:
"Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus dengannya.Maka Kami
binasakan mereka, maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang
mendustakan itu." (QS. Az-Zukhruf : 23-25)
 
Firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka:
"Laa ilaaha illallah" (Tiada sesembahan yang Haq kecuali Allah)
mereka menyombongkan diri. Dan mereka berkata: "Apakah Sesungguhnya kami
harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?"
(QS.As-Shaffaat : 35-36)
 
Dan dalil dari As Sunnah, apa
yang telah tsabit dalam "As
Shohih" dari Abu Musa Radhiyallahu
anhu , Nabi shalallahu alaihi
wassallam bersabda :
 
Artinya : "Permisalan apa yang Allah telah mengutusku dengannya berupa
petunjuk dan ilmu, seperti hujan deras yang menimpa bumi. Ada bagian yang
menyerap air (gembur) maka darinya tumbuh banyak tumbuh-tumbuhan dan rumput,
dan dari bagian bumi ada yang menampung air maka Allah memberikan manfaat
kepada manusia darinya, mereka minum, mengairi tumbuh-tumbuhan, dan memberi
minum hewan ternak mereka dari genangan air tersebut. Dan ada juga hujan turun
menimpa bagian bumi yang lain, yang bagian bumi itu tidak bisa menerima air dan
tidak bisa pula menumbuhkan tumbuhan. Dan begitulah permisalan orang-orang yang
faqih dalam agama dan memberikan manfaat baginya apa-apa yang Allah telah
mengutusku dengannya, maka dia berilmu dan mengajarkannya dan begitu pulalah
permisalan orang-orang yang tidak mengangkat kepalanya dan tidak pula menerima
petunjuk Allah yang aku diutus dengannya" HR. Bukhari (79) Muslim
(2282) Ahmad (19590) An Nasa'i dalam Al Kubro' (3/5483) Ibnu Hibban (4)
 
 
3. PEMBATAL - PEMBATAL
KEISLAMAN
 
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
pembatal-pembatal keislaman ada 10 perkara :
 
Pertama : Syirik Dalam Ibadah Kepada
Allah Ta'ala.
 
Berfirman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia
mengampuni segala dosa selain dari (dosa syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. " (QS. An-Nisa' : 48)
 
Firman Alla ta'ala :
 
Artinya : "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah,
Maka pasti Allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya ialah neraka, Dan
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (QS.
Al-Maidah : 72)
 
Dan termasuk dari perbuatan
syirik adalah menyembelih hewan (berkurban) yang ditujukan kepada selain Allah,
sebagaimana orang-orang yang menyembelih hewan yang ditujukan untuk Jin dan
Kuburan.
 
Kedua : Barangsiapa Yang
Menjadikan Adanya Perantara Antara Dirinya Dengan Allah. Mereka Berdoa, Meminta
Syafa'at Dan Bertawakkal Kepada Perantara Tersebut, Maka Dia Telah Kafir Secara Ijma'.
 
Ketiga : Barangsiapa Yang Tidak
Mengkafirkan Orang-Orang Musyrik Atau Ragu Tentang Kekafiran Mereka Atau
Membenarkan Pendapat Mereka, Maka Dia Telah Kafir.
 
Keempat : Barangsiapa Yang
Berkeyakinan Bahwa Ada Petunjuk Yang Lebih Sempurna Dari Petunjuk Nabi Shalallahu AlaihiWassallam Atau Berkeyakinan Bahwa Ada
Hukum Yang Lebih Baik Dari Hukum Nabi Shalallahu
Alaihi Wassallam Sebagaimana Orang Yang Lebih Mengutamakan Hukum Thogut Diatas Hukum Nabi Shalallahu Alaihi Wassallam, Maka Dia
Telah Kafir.
 
Kelima : Barangsiapa Yang
Membenci Sesuatu Diantara Apa-Apa Yang Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam Datang Dengannya, Maka Dia Telah
Kafir Walaupun Dia Mengamalkannya
 
Keenam : Barangsiapa Yang
Merendahkan Suatu Perkara Dari Agama Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassallam Atau Merendahkan Ganjaran Kebaikan
Atau Ancaman Adzab Dalam Agama Ini, Maka Dia Telah Kafir
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka
lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah
bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan
Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kalian memperolok-olok?" Tidak usah
kalian meminta udzur, sungguh kalian telah kafir setelah kalian beriman " (QS.
At Taubah : 65-66)
 
Ketujuh : Sihir,Dan Termasuk Perbuatan Sihir
Adalah As-Shorfu Dan Al-Athfu, Maka Barangsiapa
Yang Melakukannya Atau Ridho Dengannya Maka Dia Telah Kafir
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari
sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat." (QS.
Al-Baqarah : 102)
 
Kedelapan : Meninggikan Kaum
Musyrikin Dan Menolong Mereka Diatas Kaum Muslimin
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan barangsiapa diantara kalian berloyalitas kepada mereka
(orang-orang Musyrik) Maka Sesungguhnya dia itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS.
Al Maidah : 51)
 
Kesembilan: Barangsiapa Yang
Berkeyakinan Bahwa Sebagian Manusia Ada Yang Diberi Keringanan (Kelonggaran)
Untuk Keluar (Tidak Dibebani) Dari Syariat Muhammad Shalallahu Alaihi Wassallam Sebagaimana Nabi Khidir Alaihi SalamDiberi Keluasan Keluar Dari
Syariat Nabi Musa Alaihi Salam,
Maka Dia Telah Kafir.
 
Kesepuluh : Berpaling Dari Agama
Allah, Tidak Mempelajarinya Tidak Pula Mengamalkannya
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah
diperingatkan dengan ayat-ayat Rabbnya, Kemudian ia berpaling daripadanya?
Sesungguhnya kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang
berdosa." (QS. As-Sajadah : 22)
 
Dan tidak ada perbedaan dalam
semua pembatal keislaman ini, antara orang yang melakukannya dalam keadaan
bercanda, bersungguh-sungguh atau orang-orang yang melakukannya dalam keadaan
takut, kecuali orang-orang yang dipaksa. Dan semua perkara ini adalah perkara
yang sangat besar bahayanya dan sangat sering terjadi.
 
Maka sepantasnya bagi seorang
muslim untuk berhati-hati darinya dan takut perkara itu akan menimpa dirinya.
Dan kita berlindung kepada Allah dari apa-apa yang menyebabkan kemurkaanNya dan
apa-apa yang akan mendatangkan adzabNya.
 
 
4. TAUHID ADA 3 JENIS
 
Pertama : Tauhid Rububiyah,
 
Yaitu yang kaum kafir pada zaman
Rasulullah shalallahu alaihi wassallam membenarkannya (dan tidak mengingkari tauhidini. Pent) akan
tetapi Rasulllah shalallahu alaihi
wassallam memerangi mereka dan (pembenaran mereka itu) tidakmemasukkan mereka ke dalam Islam dan
Rasulullah shalallahu alaihi wassallam menghalalkan darah dan hartamereka.
Adapun yang dimaksud dengan Tauhid Rububiyah adalah mentauhidkan Allah dengan segala perbuatanNya.
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : " Katakanlah: " Siapakah yang melimpahkan rezeki kepada
kalian dari langit dan bumi, atau siapakah yang Kuasa (menciptakan) pendengaran
dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala
urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka Katakanlah
"Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?" (QS. Yunus : 31)
 
Dan ayat-ayat yang serupa dengan
ini sangat banyak
 
Kedua : Tauhid Uluhiyah(Disebut Juga Tauhid Ibadah)
 
Yaitu Tauhid yang di dalamnya
terjadi perselisihan (antara mukmin dan musyrik.pent) sejak zaman yang lampau
hingga zaman ini. Yaitu mentauhidkan Allah dengan segala perbuatan hamba,
seperti : Doa, Nadzar,
berkurban, Roja', Khouf, Tawakkal,
Roghbah, Rohbah, Inabah dan seluruh jenis dari perkara-perkara ini
terdapat dalilnya dari Al Qur'an dan Alaihi salam Sunnah.
 
Ketiga : Tauhid Dzat, Nama Dan
Sifat Allah
 
Allah berfirman :
 
Artinya : "Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah
Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak
pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS
Al-Ikhlas : 1-4)
 
Dan firmanNya :
 
Artinya : "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka berdoalah kepada-Nya
dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam namanamaNya nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan" (QS. Al-A'raf : 180).
 
Dan firmanNya :
 
Artinya : "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang
Maha mendengar dan Melihat." (QS. As-Syura' : 11)
 
 
5. LAWAN DARI TAUHID
ADALAH SYIRIK
 
Syirik ada 3 jenis, Syirik Akbar, Syirik Ashgor dan Syirik Khofi'
 
Jenis Pertama Syirik Akbar : Allah tidak akan mengampuninya
serta tidak akan menerima amalan sholih yang diringi dengannya (syirik).
 
Berfirman Allah azza wa jalla :
 
Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan sesuatu
dengan Dia (Syirik) , dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,
Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya" (QS. An
Nisa': 116)
 
Berfirman Allah subhana wa ta'ala:
 
Artinya : "Sesungguhnya Telah kafirlah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", padahal Al masih
(sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah,
Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (QS.
Al Maidah : 72)
 
Dan firmanNya :
 
Artinya : "Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan.lalu kami
jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (QS. Al- Furqon : 23)
 
Dan firmanNya :
 
Artinya : " Sesungguhnya , Jika engkau berbuat syirik, niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (QS.
Az-Zumar : 65)
 
Artinya : " Seandainya mereka berbuat syirik , niscaya lenyaplah dari mereka
amalan yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-An'am : 88)
 
Syirik Akbar Ada 4
Jenis :
 
Pertama : Syirik dalam doa
 
Dalilnya firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Maka apabila mereka menaiki kapal mereka
berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, Maka tatkala Allah
menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali)
mempersekutukan (Allah)"(QS.
Al-Ankabut : 65)
 
Kedua : Syirik niat, maksud dan
Tujuan
 
Dalilnya firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya,
niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan
sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang
tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa
yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah mereka
kerjakan." (QS. Huud : 15-16)
 
Ketiga : Syirik ketaatan
 
Dalilnya firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai
Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam. Dan
tidaklah mereka diperintah kecuali agar menyembah sesembahan yang Esa, tidak
ada sesembahan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan." (QS. At-Taubah : 31)
 
Dan tafsir ayat ini yang maknanya
sudah jelas yaitu ketaatan kepada Ulama dan ahli Ibadah dalam perkara maksiat,
dan bukanlah yang dimaksud mereka berdoa (beribadah) kepada mereka. Sebagaimana
Nabi shalallahu alaihi wassallam menafsirkan
ayat ini kepada Adi bin Hatim Radhiyallahu
'anhu ketika beliau bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihiwassallam , beliau Radhiyallahu anhu berkata
:"Tidaklah kami beribadahkepada mereka" maka Rasulullah shalallahu alaihi wassallam mengatakan
kepadanya :"Yang dimaksud dengan
beribadah kepada mereka yaitu menaatimereka dalam kemaksiatan"Hadits yang beliau maksud
adalah hadits dari Adi bin Hatim Radiyallahu'
anhu. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (3/378) Tirmidzi (2954) Ibnu Hibban
(7206). Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam "Shohih Sunan Tirmidzi" (31/56)
 
Keempat : Syirik Kecintaan
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman kecintaan mereka yang terbesar
hanya untuk Allah semata." (QS. Al Baqarah : 165)
 
Jenis Kedua Syirik Ashgor : yaitu riya
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, Maka hendaklah
ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun
dalam beribadah kepada Rabbnya". (QS. Al-Kahfi : 110)
 
Jenis Ketiga Syirik Khofi' :
Dalilnya adalah sabda Rasulullah shalallahu
alaihi wassallam
 
Artinya : "Kesyirikan pada umat ini lebih samar dari semut hitam yang
berjalan di atas batu hitam di tengah kegelapan malam" HR. Al Hakim
(2/290) dan Abu Nu'aim dalam "Al
Hilyah" dari Aisyah Radiyallahu'
anha, juga datang dari Ibnu Abbas, Abu Musa Al Asy'ari, Abu Bakar As
Shidiq dan Hudzaifah Radiyallahu'
anhum.
 
Dan penghapusnya adalah (doa)
dalam sabda Rasulullah shalallahu
alaihi wassallam :
 
Artinya : " Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada engkau dari
menyekutukan bersamamu sesuatu dalam keadaan aku mengetahui dan aku memohon
kepadamu dari dosa-dosa yang aku tidak mengetahuinya"HR. Al
Hakim dari Abu Bakar As Shidiq Radiyallahu'
anhu.
 
 
6. JENIS-JENIS KEKAFIRAN
 
Kafir Ada 2 Jenis
 
1. Jenis Kafir Pertama : Kafir Yang Mengeluarkan
Pelakunya Dari Agama Islam (Kafir Akbar)
 
Dan Kafir ini ada 5 Jenis :5
Jenis Kafir inilah yang merupakan dasar-dasar kafir akbar.
 
Pertama : Kafir pendustaan
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang
mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak, tatkala yang
Hak itu datang kepadanya? bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat bagi
orang-orang yang kafir ?" (QS. Al-Ankabut : 68)
 
Kedua : Kafir keengganan dan
kesombongan dalam keadaan membenarkan
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala:
 
Artinya : "Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat:
"Bersujudlah kalian kepada Adam," Maka bersujudlah mereka kecuali
Iblis; ia enggan dan sombong dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang
kafir." (QS. Al-Baqarah : 34)
 
Ketiga : Kafir Keraguan
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan dia memasuki kebun miliknya sedang dia zalim terhadap dirinya
sendiri. Dia berkata: "Aku menyangka kebun ini tidak akan binasa
selama-lamanya, Dan tidaklah aku menyangka hari kiamat itu akan datang, dan
jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti Aku akan mendapat tempat
kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu". Kawannya (yang mukmin)
Berkata kepadanya, sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir
kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes air
mani, lalu dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? tetapi Aku
(percaya bahwa): dialah Allah, Rabbku, dan Tidaklah aku mempersekutukan
sesuatupun bersama Rabbku" (QS. Al-Kahfi : 35-38)
 
Keempat : Kafir berpaling
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Tidaklah kami menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan.
dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka." (QS. Al Ahqof
: 3)
 
Kelima : Kafir Munafik
 
Artinya : "Yang demikian itu adalah karena bahwa
sesungguhnya mereka telah beriman, Kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati
mereka dikunci mati; Karena itu mereka tidak dapat mengerti."(QS. Al-Munaafiquun : 3)
 
2. Jenis Kafir Kedua : Kafir Ashgor , Yang Tidak Mengeluarkan Pelakunya Dari Agama Ini Yaitu
Kafir Nikmat.
 
Dalilnya firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri
yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah
dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah;
Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan,
disebabkan apa yang selalu mereka perbuat." (QS. An Nahl : 112)
 
 
7. JENIS-JENIS MUNAFIK
 
Munafik ada 2 jenis : (keyakinan)
dan (amalan)
 
a. Munafiq Keyakinan Disebut Juga Nifaq Akbar Yang Menyebabkan Pelakunya
Keluar Dari Agama.
 
Munafiq keyakinan ada 6 jenis dan
pelakunya adalah penghuni neraka yang paling dasar.
 
Pertama : Mendustakan Rasulullah shalallahu alaihi wassallam.
 
Kedua : Mendustakan sebagian dari
perkara-perkara yang Rasulullah shalallahu
alaihi wassallam datang dengannya.
 
Ketiga : Membenci Rasulullah shalallahu alaihi wassallam.
 
Keempat : Membenci sebagian dari
perkara-perkara yang Rasulullah shalallahu
alaihi wassallam datang dengannya.
 
Kelima : Merasa gembira dengan kekalahan
agama Rasulullah shalallahu alaihi
wassallam.
 
Keenam : Merasa benci dengan ditolongnya
(kemenangan) agama Rasulullah shalallahu
alaihi wassallam.
 
b. Munafik Amalan
 
Munafik Amalan ada 5 Jenis.
 
Dalilnya adalah sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassallam :
 
Artinya : "Tanda-tanda Munafik ada 3, apabila dia berkata dia berdusta,
apabila dia berjanji dia ingkar dan apabila dipercaya dia berkhianat"HR. Bukhari (33,2682,27849,6095) Muslim(59) Ahmad (9169) dari Abu Hurairoh Radiyallahu 'anhu
 
Dan dalam riwayat lain:
 
Artinya : "Apabila berdebat dia berlebihan dan apabila terikat perjanjian
dia berkhianat"HR. Bukhari (34,2459,3178) Muslim(68) Ahmad
(6782) Abu Dawud (4688) tirmidzi (2632) dari Abdullah bin Umar Radiyallahu 'anhuma
 
 
8. MAKNA THOGUT, PARA PEMIMPINNYA DAN JENIS-JENISNYA
 
Ketahuilah ,semoga Allah
merahmatimu. Bahwa sesungguhnya perkara pertama yang diwajibkan Allah kepada
Bani Adam adalah Kafir kepada Thogut dan
beriman kepada Allah.
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan sungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut" (QS.
An-Nahl : 36)
 
Adapun cara kafir
kepada Thogut adalah dengan
meyakini bahwa beribadah kepada selain Allah adalah bathil, meninggalkannya,
membencinya, mengkafirkan para pelakunya serta memusuhi mereka.
 
Adapun makna beriman kepada Allah
yaitu meyakini bahwa sesungguhnya Allah adalah satu-satunya sesembahan, tidak
ada sesembahan selainNya, mengikhlaskan seluruh ibadah seluruhnya ditujukan
kepadaNya semata, menafikanNya dari semua sesembahan selainNya, mencintai
orang-orang yang ikhlas (Ahlu Tauhid), berloyalitas kepada mereka serta
membenci pelaku kesyirikan dan memusuhi mereka.
 
Dan inilah agama Ibrahim alaihi salam yang barangsiapa
membencinya maka dia telah membodohi dirinya sendiri dan inilah suri tauladan
yang dikabarkan Allah dalam firmanNya :
 
Artinya : "Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan Dia; ketika mereka berkata kepada
kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari
daripada apa-apa yang kalian sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)
kalian dan Telah nyata antara kami dan kalian permusuhan dan kebencian buat
selama-lamanya sampai kalian beriman kepada Allah semata." (QS.
Al-Mumthahanah : 4)
 
Dan makna thogut secara umum yaitu seluruh yang
yang diibadahi dari selain Allah dan dia ridho untuk diibadahi, baik berupa
sesuatu yang disembah, diikuti dan ditaati dalam perkara-perkara selain
ketaatan kepada Allah dan RasulNya, maka inilah Thogut.
 
Jenis-jenis thogut sangat banyak dan
pemimpinnya ada 5:
 
Pertama : Syaithan yang menyeru
untuk beribadah kepada selain Allah
 
Dalinya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian wahai Bani Adam
agar kalian tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu" (QS Yasin : 60)
 
Kedua : Hakim Dzolim yang merubah
hukum Allah
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya
Telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang
diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka
telah diperintah mengingkari thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan
mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya." (QS. An-Nisa' :
60)
 
Ketiga : Barangsiapa yang
menghukumi dengan selain yang diturunkan oleh Allah
 
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan
Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (QS. Al
Ma'idah : 44)
 
Keempat : Barangsiapa dari selain
Allah yang mengaku mengetahui ilmu gaib
 
Dalilnya firman Allah ta'ala :
 
Artinya : " (Dialah) yang mengetahui yang ghaib, Maka dia tidak
memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang perkara ghaib itu. Kecuali kepada
Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga
(malaikat) di muka dan di belakangnya." (QS Al-Jin : 26-27)
 
Dan FirmanNya :
 
Artinya : "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua perkara yang ghaib;
tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri, dan dia mengetahui apa yang
di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya
(pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak
sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata
" (QS. Al-An'am : 59)
 
Kelima : Barangsiapa yang
disembah selain Allah dan dia Ridho untuk disembah
 
Dalilnya firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya
Aku adalah sesembahan selain Allah", Maka orang itu kami beri balasan
dengan Jahannam, demikian kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim." (QS. Al Anbiya : 29)
                             
Dan ketahuilah, bahwa
sesungguhnya seorang insan tidak menjadi seorang yang beriman kepada Allah
kecuali dengan kafir kepada thogut.
 
Dalilnya firman Allah ta'ala :
 
Artinya : "Maka barangsiapa yang kafir kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, Maka Sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat
yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS.
Al- Baqarah : 256)
 
Petunjuk adalah agama Muhammad shalallahu alaihi wassallam dan
kesesatan adalah agama Abu Jahal . Dan tali yang kokoh untuk berpegang adalah
persaksian bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang Haq kecuali Allah dan
persaksian itu mengandung penafian dan penetapan.
 
Menafikan segala jenis ibadah
yang ditujukan kepada selain Allah dan menetapkan seluruh jenis ibadah
seluruhnya ditujukan untuk Allah semata dan tidak ada sekutu bagiNya
 
Dan segala puji bagi Allah yang
dengan nikmatNya, sempurnalah amalan-amalan sholih.
 
[Risalah ini pada hakikatnya adalah
kumpulan ringkas dari kalam As-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi
An-Najdi, seorang ulama besar di daerah Najd (sekarang termasuk dalam kerajaan Saudi Arabia) yang hidup sekitar 3
abad yang lampau. Adapun yang meringkasnya adalah As-Syaikh Abdullah bin
Ibrohim bin Utsman Al-Qor'awi. Terjemah Kitab Al-Wajibat]
 
Catatan tambahan:
 
Untuk jenis thogut kedua dan
ketiga Dalam permasalahan ini, para ulama membuat perincian hukum berdasarkan
keadaan dan dalil-dalil yang ada :
 
a. Apabila dia berkeyakinan bahwa
ada hukum yang lebih sempurna atau lebih baik dari hukum yang diturunkan oleh
Allah, maka dia telah Kafir , keluar dari agama.
 
b. Apabila dia berkeyakinan bahwa
ada hukum yang sama baiknya atau sama sempurnanya dengan hukum yang dibawa oleh
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam,
maka diapun telah terjatuh dalam kekafiran yang mengeluarkan dia dari agama.
 
c. Apabila dia menganggap bahwa
hukum yang dibawa Rasulullah shalallahu
alaihi wassalam adalah hukum yang sempurna dan tidak ada yang semisalnya
akan tetapi dia menyakini bahwa berhukum dengan hukum yang dibawa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bukanlah
perkara yang wajib dan dia meyakini bahwa berhukum dengan hukum selain yang
dibawa Rasulullah shalallahu alaihi
wassalam adalah perkara yang diperbolehkan dan bukan merupakan suatu
keharaman, maka dia juga telah terjatuh pada Kekafiran yang mengeluarkan dari
agama.
 
d. Apabila dia menganggap bahwa
hukum yang dibawa Rasulullah shalallahu
alaihi wassalam adalah hukum yang sempurna dan wajib berhukum dengannya
serta tidak diperbolehkan berhukum dengan selainnya dalam keadaan dia sendiri
berhukum dengan hukum selain dari hukum yang dibawa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan dia
berkeyakinan bahwa dengan perbuatannya berhukum dengan hukum selain yang
diturunkan oleh Allah tersebut dia telah terjatuh dalam keharaman dan akan
mendapat adzab atas apa yang telah dia lakukan, maka dalam keadaan seperti ini
dia telah terjatuh
dalam Kafir Ashgor yang tidak
menyebabkan dia keluar dari agama
 
Silahkan merujuk Tafsir Ibnu
Katsir dan Tafsir At Thabari pada tafsir surat Al Maidah ayat 44 serta "Syarah Aqidah Thahawiyah" Ibnu
Abiel Iez (323-334)
 
Sumber: http://assamarindy.com/?page_id=766  (DOWNLOAD)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: