Bismillaahirrahmaan
Allahumma sholli wa sallim wa baarik
'ala Muhammadin wa 'ala aalihi wa ashabihi wa man tabi'ahum
bi ihsaanin ilaa yaumid-diin
Assalaamu'alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh
Semoga berkah dan cinta
Allah selalu tercurah kepada kita semua, amin..
Nikmatnya Beribadah - Uti Konsen (APPost)
DIANTARA
kita dapat dipastikan sering atau minimal pernah merasakan kerontangnya
hati saat menjalani ibadah kepada Allah. Ibadah-ibadah yang seharusnya
meninggalkan ketenangan dan kepuasaan ruhiyah, justru tidak membekaskan
apapun bagi para pelakunya. Alih-alih meraih jiwa yang sakinah, kita
kemudian lebih sering terjebak dalam rutinitas yang menjemukan.
"Banyak orang yang mengerjakan salat, namun mereka tidak mendapatkan
apa-apa dari salatnya. Mereka hanya mengerjakan salat sebatas untuk
menggugurkan kewajiban semata. Mereka salat, tetapi justru mereka pula
yang menjadi ' pencuri salat'. Mereka tidak menyadari bahwa
sesungguhnya salat adalah sarana untuk meraih kemuliaan dan kebahagiaan
yang tiada tara. Dengan salat seseorang dapat melupakan hidup pikuk
kehidupan duniawi. Dalam salat, seseorang dapat meraih ketenangan hati…
" (Buku Berjumpa Allah dalan shalat oleh Muhammd Rusli Amin).
"Saat Allah berkenan menjadikan kita sebagai kekasih-Nya,
dibukalah pintu hijab sehingga kita selalu berzikir kepada-Nya dan kita
merasakan kenikmatan berzikir tersebut. Kemudian dibukalah pintu untuk
mendekatkan diri kepada-Nya, lalu Allah mengangkat kita ke dalam
majelis dimana telah berkumpul para kekasih-Nya. Alangkah bahagianya
apabila kita dapat mencapai tingkatan seperti ini. Namun, di tengah
hiruk pikuk kesibukan kita di dunia ini, apakah masih mungkin bagi kita
untuk dapat memperoleh kebahagiaan diatas? Allah Maha Pengasih dan
Penyayang. Telah disediakan-Nya beribu cara bagi kita untuk memperoleh
cinta-Nya. Apakah profesi kita pengusaha, pekerja, pegawai negara,
wakil rakyat bahkan pengemis sekalipun, semua memiliki kesempatan yang
sama," demikian antara lain harapan Abdillah F. Hasan dalam buku 'Para Kekasih Allah'.
Allah SWT berfirman, "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati menjadi tentram" ( Ar-Rad : 28 ). Karena itu
kilah Yusuf Mansur, "Siapa yang punya masalah, siapa yang punya
keinginan, hendaklah dia menjumpai Allah. Karena hanya dengan
pertolongan-
: "Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Dan
sesungguhnya yang demikian itu adalah berat, kecuali bagi orang-orang
yang khusyuk " ( Al Baqarah 45 ).
Ketika Ibnu Abbas RA sedang dalam perjalanan, ia mendapat kabar
bahwa salah seorang anaknya meninggal dunia. Bagaimana reaksinya? Ia
membaca, " Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'uun," kemudian turun dari
untanya, pergi mengambil air wudhu dan menunaikan salat dua rakaat.
Ketika ditanya tentang sikapnya seperti itu, beliau membaca ayat diatas.
Dalam hadis yang diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, Ibnu Jabir dari Hudzaifah RA, "Apabila Rasulullah SAW menghadapi suatu kesulitan, maka beliau segera mengerjakan salat". Abu Darda meriwayatkan bahwa "Jika
terjadi angin ribut, Rasulullah SAW segera masuk masjid untuk salat,
dan beliau tidak akan keluar dari masjid selama angin ribut itu belum
reda. Demikianlah juga jika terjadi gerhana matahari atau gerhana
bulan, Rasulullah SAW segera melaksanakan salat ".
Ibnu Qayyim mengatakan, "Pada waktu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
sedang merasa tertekan dengan sesuatu masalah, maka beliau selalu
membaca ayat-ayat sakinah. Aku juga telah mencobanya dan aku melihat
bahwa ayat-ayat tersebut sangat membantu menenangkan dan menentramkan
hati ". Dalam kesempatan lain murid Ibnu Taimiyah itu berkata, "Aku pernah mendengar Syaikhul Islam berkata, 'Sesungguhnya
didalam dunia ada sebuah surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya,
maka dia tidak akan bisa memasuki surga di akhirat. Apa yang akan
dilakukan oleh musuh-musuhku terhadap diriku? Sesungguhnya surgaku dan
tamanku ada di dalam dadaku. Kemana pun aku pergi ia selalu bersamaku.
Sungguh penjaraku adalah kesendirianku bersama Allah, kematianku adalah
mati syahid dan pengusiran diriku dari negeriku adalah tamasya ".
Dalam penjaranya di sebuah benteng, Ibnu Taimiyah berkata "Jika
benteng dan segala isinya ini diganti dengan emas, maka itu tidak
seimbang dengan nilai syukurku kepada Allah atas nikmat ini. "
Dalam sujud di dalam penjaranya, ia berdoa "Ya Allah mudahkanlah diriku untuk berzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu dan indahnya beribadah kepada-Mu". Ibnu Taimiyah berkata kepada murid kesayangannya Ibnu Al Qayyim, antara lain "Penjara
adalah untuk orang yang ingin memenjarakan hatinya hanya untuk Allah,
sedangkan istana adalah untuk orang yang ingin mengumbar nafsunya" (Buku Nikmatnya Beribadah oleh Syaikh Khalid Sayyid Rusyah hal 578).
Sejarah mencatat bahwa Ibnu Taimiyah, walaupun ia berada dalam
penjara yang sempit, dan secara materi susah pula penghidupannya, tapi
beliau selalu merasa bahagia. "Memang ia berada dalam penjara,
intimidasi dan siksaan, namun ia adalah manusia yang paling bahagia
hidupnya, paling lapang dadanya, dan paling kuat hatinya serta paling
senang jiwanya sampai kebahagiaan dan kedamaiannya memancarkan cahaya
di wajahnya ", ujar Khalid Sayyid Rusyah. Wallahualam. **
Ada Naruto, Sandra Dewi dan MU di Yahoo! Indonesia Top Searches 2008. http://id.promo.
[Non-text portions of this message have been removed]
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar