Messages In This Digest (8 Messages)
- 1.
- Ananda Cinta Alloh SWT From: muhamad agus syafii
- 2.
- Kearifan From: muhamad agus syafii
- 3a.
- Re: {Humor} Nikah Sama Orang Jawa bisa Kaya (Semoga Tidak Garing..Kr From: magnifico_99
- 4a.
- {Humor} Kenapa Nikah Sama Orang Jawa bisa Kaya? (Semoga Menghibur) From: magnifico_99
- 4b.
- (Kelana) SEPUCUK SURAT TANPA NAMA DI KAMAR KOST From: bujang kumbang
- 5a.
- Re: bandung bersama SK From: novi_ningsih
- 6a.
- Bls: [sekolah-kehidupan] (bahasa-cerpen) salju pertama di bulan dese From: bujang kumbang
- 7a.
- Re: [Qurcil Eska] Antara Jalan-Jalan dan Makan-Makan ;) From: novi_ningsih
Messages
- 1.
-
Ananda Cinta Alloh SWT
Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com agussyafii
Mon Dec 15, 2008 1:34 am (PST)
Ananda Cinta Alloh SWT
By: agussyafii
" Dan hendaklah takut kepada
Alloh SWT dan rosul-Nya, orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang
mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir terhadap mereka, oleh karena
itu hendaklah mengucapkan perkataan yang benar." (Q.S. An-Nisaa ': 9)
Anak-anak sebagai generasi harapan bangsa, tidak lain merupakan
amanah dari Alloh SWT Yang Maha Pengasih. Generasi ini masih sangat peka terhadap berbagai pengaruh lingkungan
sekitarnya. Oleh sebab itu tidak salah apabila disebutkan bahwa masa kanak-kanak adalah masa yang sangat
menyenangkan dan merupakan masa yang
sangat penting dalam perkembangan kepribadian seorang insan. Pada masa
inilah tertanam dan terbentuknya dasar pribadi yang merupakan pondasi
perkembangan kepribadian selanjutnya.
Sudah selayaknya seluruh aktivitas kita
didasari niat ibadah. Kesadaran inilah yang kelak akan melahirkan ethos
kerja seorang muslim. ethos kerja ini akan melahirkan pribadi-pribadi yang
senantiasa produkif, efektif dan efisien dan ikhlas dalam bertindak.
Kepada merekalah kita memiliki
tanggung jawab moral dalam masalah pelaksanaan pendidikan, pembinaan,
ketrampilan, dan pengalaman agar kelak mereka dapat lebih siap dalam menghadapi
tantangan zamannya. Dengan demikian,
harapan akan munculnya generasi penerus yang lebih baik akan tercapai.
"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu"
(Q. S. Adz-Zarriyat 56).
Tafakur Alam "Ananda Cinta Alloh diselenggarakan dengan tujuan sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kecintaan anak-anak Ananda kepada Alloh
2. Meningkatkan kecintaan anak-anak Ananda kepada RasulNya.
3. meningkatkan kecintaan anak-anak Ananda kepada Orang Tua & Keluarga
4. Membentuk sikap, tingkah laku dan budi pekerti yang Islami.
5. Menanamkan ruh Islam dalam seluruh aktivitas kehidupan.
Acara Tafakur Alam akan dilaksanakan, pada hari Sabtu, minggu tanggal 20-21
Desember 2008 Ananda hendak mengadakan kegiatan Tafakur Alam yang dikuti oleh anak-anak
yatim dalam Program Ananda dengan tema "Ananda Cinta Alloh" yang
bertempat di Kota Bunga. Cipanas.
Wassalam,
Agussyafii
----
Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi "Cinta Ananda" Terima
kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii.blogspot. atau sms 087 87 77 12 431com
- 2.
-
Kearifan
Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com agussyafii
Mon Dec 15, 2008 2:15 am (PST)
Kearifan
By: agussyafii
Saya biasanya menemukan kearifan dimana-mana justru pada orangorang
biasa bukan orang yang luar biasa atau orang yang hebat. Seperti
itu karena kebiasaan yang tanpa saya sadari yang diajarkan oleh bapak.
Setiap hari bapak selalu mempersilahkan mampir dan menjamu siapa aja
orang-orang yang kebetulan lewat. Entah pengamen, sales, penjual jamu, tukang becak, penjual bubur ayam, tukang sampah, pak erte. Kalau sudah begitu terkadang ibu suka keberatan karena kita mesti menjamu yang terkadang memang tidak ada yang bisa disuguhkan.
Kalau kebetulan ada pengamen atau siapapun yang mampir ngobrol
dengan bapak, yang ditanya bisa macem-macem. mulai mengapa
mengamen, berapa penghasilannya, atau tinggalnya dimana sudah
berkeluarga apa belum. Pertanyaan- pertanyaan yang sebenarnya
hanyalah seputar kehidupan sehari-hari. Dulu saya pernah, bertanya, apa maksudnya mengundang mereka untuk mampir. Katanya, "Karena dari
mereka kita bisa banyak belajar tentang kearifan."
"Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki.
Barang siapa diberi hikmah (kearifan), sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat." (Q.S 2: 269)
Wassalam,
agussyafii
----
Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi "Cinta Ananda" Terima
kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii.blogspot. atau sms 087 87 77 12 431com
- 3a.
-
Re: {Humor} Nikah Sama Orang Jawa bisa Kaya (Semoga Tidak Garing..Kr
Posted by: "magnifico_99" magnifico_99@yahoo.co.id magnifico_99
Mon Dec 15, 2008 3:59 am (PST)
Ehm..ehm...ehm....
Nihau, mau ga aku kasih tahu kenapa kalo Nikah ma orang Jawa bisa kaya?
Orang Jawa tu terkenal pandai "Jaga Warung" jadi kalo punya kios/toko
jualannya pasti laku. Coba Nihau keluar Rumah dan nyari tukang Nasi
Goreng atau penjual mie tek-tek (eh di Bogor ada ga ya? kalo di
Bandung mah banyak)kalau ditanya asalnya pasti dari daerah sekitar
Jawa. Apalagi kalau Nihau makan di Warteg, 100% penjualnya pasti orang
Tegal, Jawa Tengah (Ya iyalah namanya juga Warteg).
Atau ada satu fakta lagi, kalo orang Jawa jadi pemimpin dia juga pasti
sukses karena selain pandai "Jaga Warung" orang jawa juga pandai "Jaga
Wibawa". Because karena Sebabnya, seorang pemimpin selain harus punya
kemampuan leadership mereka juga harus pandai jaga Wibawa dihadapan
bawahannya. Nah lho ga percoyo? Coba Nihau inget2 lagi, sejak Negeri
ini berdiri dan gonta-ganti pemimpin, rata-rata presidennya orang
Jawa. Dari Soekarno, Soeharto, sampai Soesilo Bambang Yodhoyono (maksa
pakai "Soe"). Kecuali BJ. Habibie dan itupun ga bertahan lama. Betul ga?
Maap..maap..maap..ini hanya "guyonan" aja, jangan diambil ati apalagi
dipikirin sampai ga bisa tidur..capek dech...piss
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nia Robie'"com
<musimbunga@...> wrote:
>
> *Nikah Sama Orang Jawa bisa Kaya (Semoga Tidak Garing..Kriuk)*
>
> Disuatu sore yang indah.. Duduklah disana seorang wanita tua yang bagiku
> masih tetap cantik, aku, satu orang adik, dan satu orang kakak..
>
> Entah asal muasalanya bagaimana, sehingga lagi-lagi diskusi yang ada di
> ruang keluarga itu bertema tentang pernikahan. *nasib..nasib..
disuruh nikah
> mulu (curhatmodeon) pengen liat seorang Nia berubah katanya... Lama-lama
> bisa berubah jadi Sailormoon nih.. hmm apa Maryamah Karpov
ya?kikikikik...
>
> Tiba-tiba percakapan, bertambah seru..
>
>
>
> Wanita Cantik : Enakan nikah sama orang Jawa, nanti
bisa kaya!
>
> Aku : HAH? Kaya gimana maksudnya?
> (*masangtampangserius)
>
> Wanita Cantik : Kayak Mba-Mba..
(*danwanitacantikitutertawa)
>
> Aku : Gubrax!
>
>
>
> Hadooh..hadooh.. Wanita Cantik bercucu 8 itu ternyata.... selera
humornmya
> cukup bagus juga... pantas sajah saiah seperti inih..
>
>
>
> -semogatidakkriukkriuk-
>
> nb: mohon maaf bagi yang sudah pernah aku ceritain.. dan maap bukan
> bermaksud SARA
>
>
>
> Nia Robie'
>
> (yang setelah menepi ingin berhumor-humor ria)
>
- 4a.
-
{Humor} Kenapa Nikah Sama Orang Jawa bisa Kaya? (Semoga Menghibur)
Posted by: "magnifico_99" magnifico_99@yahoo.co.id magnifico_99
Mon Dec 15, 2008 4:13 am (PST)
Ehm..ehm...ehm....
Menjawab tulisan nihau:Bukan promosi lho!!!
Nihau, mau ga aku kasih tahu kenapa kalo Nikah ma orang Jawa bisa kaya?
Orang Jawa tu terkenal pandai "Jaga Warung" jadi kalo punya kios/toko
jualannya pasti laku. Coba Nihau keluar Rumah dan nyari tukang Nasi
Goreng atau penjual mie tek-tek (eh di Bogor ada ga ya? kalo di
Bandung mah banyak) kalau ditanya asalnya pasti dari daerah sekitar
Jawa. Apalagi kalau Nihau makan di Warteg, 100% penjualnya pasti orang
Tegal, Jawa Tengah (Ya iyalah secara namanya juga WarteGgg).
Atau ada satu fakta lain lagi, kalo orang Jawa jadi pemimpin dia juga
pasti
sukses dan kaya. Karena selain pandai "Jaga Warung" orang jawa juga
pandai "Jaga
Wibawa". Because karena Sebabnya, seorang pemimpin selain harus punya
kemampuan leadership mereka juga harus pandai jaga Wibawa dihadapan
bawahannya. Nah lho, ga percoyo? Coba Nihau inget2 lagi, sejak Negeri
ini berdiri dan gonta-ganti pemimpin, rata-rata presidennya orang
Jawa. Dari Soekarno, Soeharto, sampai Soesilo Bambang Yodhoyono (maksa
pakai "Soe"). Kecuali BJ. Habibie dan beliau ga bertahan lama kan?
Betul-betul-betu? (dibaca gaya upin dan ipin) ?
Maap..maap..maap..ini hanya "guyonan" aja, jangan diambil ati apalagi
dipikirin sampai ga bisa tidur..he..hecapek dech...
Piss!?
Regard,
Budi Santoso
Lagi ga' bisa bedain antara minum obat dengan rapat di Kantor, karena
sama-sama "3 kali sehari".
- 4b.
-
(Kelana) SEPUCUK SURAT TANPA NAMA DI KAMAR KOST
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Mon Dec 15, 2008 6:45 am (PST)
SEPUCUK SURAT
TANPA NAMA DI KAMAR KOST
Fiyan Arjun
http:/sebuahrisalah.multiply. comid ym:pamn_sam2
Â
Sehari sudah saya menempati kost baru.
Tetapi saya sudah menemukan hal-hal diluar dugaan. Ya, baru sehari saja menepati
kost saya sudah mendapati hal dibatas kewajaran sebagai seorang penghuni kost
yang masih baru.
Â
Andai kalau saya ditanya apakah saya sudah
berpengalaman mencari kost? Saya pasti akan mengelengkan kepala dan berkata,â not
yet!â Saya belum berpengalaman. Apalagi mencari dan memilih calon istri
sesuai kriteria tanpa yang namanya status: pacaran! Saya perlu tahu betul siapa
calon istri saya itu. Maklumlah kalau soal kos-mengekost atau mencari dan
memilih calon istri saya memanglah belum begitu lihai. Kata orang bilang masih
amatiran!
Â
Satu hal lagi bagi saya tempat kost itu
nyaman dan ibu kostnya friendly terhadap penghuni kostnya bagi saya itu
sudah lebih dari cukup. Soal peraturan dan remeh-temehnya itu soal nomor
sekian. Nomor satunya kalau bisa sih bisa gratis satu bulan saja. (Bisa
nggak ya?). Tapi itulah yang saya harapkan mengenai tempat kost.
Â
***
Â
Okay, soal mengenai kriteria kost yang baik menurut
saya sudah usai. Sekarang saya akan membicarakan satu hal tentang dibatas
kewajaran saya mendapati hal tak wajar di kost, terlebih saya sebagai penghuni
kost baru. Bagaimana mau mengetahuinya? Begini ceritanya:
Â
Saat itu mega hampir mendung di balik
cakrawala. Dan pada saat itu pula saya sedang membersihkan kost untuk saya  tempati. Lalu ketika saya sedang membersihkan
tempat kost  mata minus saya tak sengaja melirik
ke sebuah kamar kost satunya lagiâ"yang masih kosong. Tanpa penghuninya. Entah karena
kenapa mata minus saya selalu melirik ke arah kost kosong itu saya juga tak
tahu. Akhirnya dengan rasa penasaran yang meraja di hati saya dengan gontai saya
melangkah menuju pintu kost itu. Kebetulan kunci kost kosong itu saya yang memegangnya.
Itu pun saya memegangnya lantaran ibu kost memberi mandat kepada saya. âKamar
kost mana untuk saya tempati?â Akhirnya jatuhlah tempat pilihan kost yang saya
akan tempati. Kamar kost yang ada di lantai atas. Memanglah aneh kamar kost itu
(baca: kamar kost lantai bawah) selalu saja mencuri perhatian mata minus saya
bila melihat ke arahnya. Mata minus saya selalu tertuju terus ke tempat itu.
Tak lain, adalah kamar kost yang terletak ada di bawah.
Â
Hingga entah angin mana yang menarik
saya untuk memasuki kamar kost kosong itu saya juga tak tahu menahu. Pun mata
minus saya masih mengitari seisi kamar kost itu. Dengan hati-hati saya mencoba
satu persatu melihat benda-benda apa saja yang berada di tempat itu. Ternyata yang
ada hanya lemari tua berukuran minimize. Seukuran rak lemari tempat saya
mengoleksi buku-buku koleksi saya di rumah. Selain itu lemari yang saya lihat
masih dipenuhi oleh debu-debu yang membuat saya alergi. Secara tak sengaja saya
bersin seketika.
Â
Hatciiiiâ¦..Akhirnya indera penciuman saya pun tergoyahkan
juga. Rasa gatal menyelimuti lorong-lorong kecil di indera penciuman akhirnya
buncah. Saya terbersin-bersin hingga debu-debu yang mengotori kamar kost yang
ditinggal oleh penghuninya menari-nari di sekeliling saya. Lagi-lagi membuat alergi indera penciuman saya tak
tertahankan untuk mengeluarkannya.
Â
Lalu tanpa di luar dugaan saat ketika saya
terbersin-bersin mata minus saya melihat sepucuk surat yang masih rapi tertutup
oleh majalah. Â Mungkin lantaran debu-debu
itu bertebaran kemana-mana lalu membuat majalah itu terlihat oleh ekor mata
minus saya.
Â
Saya alihkan lagi mata minus saya
dengan pasti. Ya, ternyata pucuk surat itu terlihat dari dalam majalah. Pucuk
surat itu terlihat dari bagian tepi majalah. Surat berwarna merah jambu. Pinky!
Halnya warna kesukaan para wanita metropolis memajakan dirinya. Â
Â
Ketika jiwa begitu lemah tak sadar
apa yang harus kulakukan. hanya Dialah tempat bersandar. Air, udara, pepohonan,
serta kicauan burung begitu tenang dan damai. Wahai Rabb yang Maha Pencipta
langit beserta isinya begitu sempurna bahkan tak ada satu pun yang terlupakan. Wahai
Robb yang Maha Sempurna aku rindu dengan-Mu bertemu dalam keadaan
sebaik-baiknya dalam keadaan seorang hamba.
Â
Tak terasa saya terhanyaut kemudian tetesan
berbentuk sebesar biji jagung akhirnya tertumpah ruah di permukaan sudut
kelopak minus mata saya. Dan itu pun membuat kacamata saya berembun. Tak
terlihat.
Â
âAh, sungguh sentimentilnya orang yang
menulis surat itu,â gumam saya  seusai
membaca pucuk surat itu.
Â
Tapi satu hal yang membuat saya
terheran-heran lagi entah kenapa walau si penulis surat itu berlaku sentimentil
saya menjadi larut. Larut dibawa oleh tulisan yang tersusun di surat merah
jambu itu. Saya benar-benar tak tahu. Atau, jangan-jangan si penulis surat itu
benar-benar mengalami hal yang membuat dirinya merasa sangat tak layak menjadi manusia
semestinya. Dan itu benar-benar terlihat dari rangkai kata-kata yang membuat
saya takjub!. Halnya pernah saya alami pula. Betapa saat itu saya seperti
rangkaian kata di dalam surat itu. Saya merasa sebagai manusia tak berguna dan
belum memiliki bekal jika mau dating dan saya nanti menghadapNya. Uh, lagi-lagi
saya larut dalam surat merah jambu itu.
Â
Akhirnya saya bertanya-tanya. Siapakah
yang menulis surat itu. Apakah ia seorang laki-laki atau seorang perempuan yang
sedang merasa hampa hidupnya dihadapanNya. Lagi-lagi saya belum mengetahuinya
dengan pasti.
Â
âSudah, rapi bersih-bersihnya, Dik,â
tiba-tiba suara yang mengejutkan  lamunan
saya  terbuyar bersama pencarian tentang
siapa penulis surat itu terdengar jelas oleh ekor telingaku.
Â
âSu-sudah kok, Bu!â seru saya
terbata-bata sambil pucuk surat itu saya elipkan lagi ke dalam majalah seperti
semula. Dan itu membuat ibu kost menarik perhatian. Hingga akhirnya ia pun
bertanya denganku.
Â
âApa, tuh yang ada di tangannya,â
ujarnya lagi sambil ekor matanya tak lepas dari tanganku.
Â
Tanpa banyak kata saya pun menyerahkan
majalah itu. Lalu ibu kost saya itu pun membolak-balikan
isi majalah itu. Dan menemukan pula sepucuk surat yang saya temukan tadi.
Â
âOh, surat, toh.
Dikira apa,â katanya sambil mengembalikan lagi kepada saya. Tapi
sebelum majalah itu kembali di tangan saya menanyakan siapa penghuni kost
dahulunya. Apakah seorang lelaki atau seorang prempuan. Saya lagi-lagi menanyakan
si penulis surat itu.
Â
âDahulu kost ini ditempati oleh seorang
mahasiswa. Dihuni oleh beberapa mahasiswa. Mungkin ini tulisan mereka,â lanjut
ibu kost memberi jawaban yang membuat saya termangu. âOya, bersyukur kamu dapat
surat ini hingga kamu nantinya bisa mendapatkan hari-hari bahagia kamu nanti di
tempat ini. Maaâaf ya ibu balik dulu ke dalam lagi masak, nih.â
Â
Saya masih termangu saat ibu kost mengatakan
demikian seperti itu. Apakah seperti itu nanti yang saya alami di tempat baru
ini. Kost baru yang saya tempati. Saya semakin bingung dan itu lagi-lagi membuat
saya bertanya-tanya. Kalau memang saya mendapatkan kebahagian di sini Saya sangat
bersyukur. Kalau tidak? Setidaknya saya sudah mengetahui siapa-siapa saja penghuni
kost yang saya tepati itu. Tanpa mengetahui lagi siapa si penulis dalam sepucuk
surat yang saya temukan di dalam kamar kost kosong itu. Saya tak perlu
mengetahuinya lagi.(fy).
Â
Ciputat, Kost Baru, 11 Desember
2008.
Â
Â
Â
Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/ invite/
- 5a.
-
Re: bandung bersama SK
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Mon Dec 15, 2008 6:30 am (PST)
:D
wedew, sejak kapan saya yang pakai jilbab ini berubah jadi, pak... :D
Duh, bu mariko Hendru bisa aja :D (gantian :D, hehe) masak iya ga
pernah sedih, saya akan sedih ketika lapar :D, tapi karena di Bandung
kenyang mulu, jadinya... :D ceria terus, deh
Oh, waktu itu kedinginan, toh, pantesan diem aja, walau dicengin galih
sekalipun :D, pantesan nolak es krim :D, hehe
Semoga betah di Eska, ya
selamat bergabung
selamat kopdar
yah, gitu, deh anak Eska, aneh-aneh.... Hayo yang ngomong
aneh,ngakuuuuuuuuuu :D PAk hadian pun akan tunjuk tangan :D (btw, pak
hadian sadar ga, ya dipanggil pak :D) :D
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , mariko hendrucom
<ldk_foskomi99@...> wrote:
>
> Akhirnya setelah banyak mendengar cerita dari galih , sayapun ada
kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman SK
> Wah...Dingin euy karena tempat bertemunya di bandung ( baru kali
pertama ke bandung)
> Subhanallah euy sambutannya dari Pak Hadian (yang lain manggilnya
Kang), 12 jempol untuk jamuannya yang amat sangat berlebih, Slam kenal
ya pak
> Novi yang amat sangat Ceria ( kapan sedih nya ya) boneka dadunya
saya suka sekali
> Mba Lia yang menurut saya Lembut Sekali ( Salam kenal ya Mba , saya
suka baca tulisannya lo )
> Pak Teha, terima kasih perhatiannya pak dan traktirannya ( hebat euy
pa Teha)
> Mba yana, Ela, Sinta Salam kenal Semua
> Â
> dan untuk Galih
> Saya senang dengan Pinjaman bukunya yang berjudul Stupid is stupid Does
>
- 6a.
-
Bls: [sekolah-kehidupan] (bahasa-cerpen) salju pertama di bulan dese
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Mon Dec 15, 2008 6:40 am (PST)
mantabzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz zzzzzzzzzzzzzzzz zzzzzzzzzzzzzzzz zzzzzzz
mantabbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbb
mantabbbbb BGT nih cerpen deskripsinya begitu mengesankan!!
oke, deh aye save dan aye print-ount untuk dibaca di tempat kerja......
siapa berguna buat belajar dari sang raja nya nulis cerpen yang begitu absur dan begitu hubat....
terima kasih.
Nb:
gimana Mbak Retno udah isi belum? moga Mbak Retno dan Mas Catur bisa mengikuti jejak para senior SK memilki SK Jr-nya....amin! sukses selalu ya.....
--- Pada Sen, 15/12/08, Bu CaturCatriks <punya_retno@yahoo.com > menulis:
Dari: Bu CaturCatriks <punya_retno@yahoo.com >
Topik: [sekolah-kehidupan] (bahasa-cerpen) salju pertama di bulan desember
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 15 Desember, 2008, 8:04 AM
dear all,
saya tidak pandai menulis deskripsi.
ini adl salah satu cerpen sy utk sesi latihan "belajar menulis
deskripsi"
fuh, semoga tidak terlalu membosankan ya.
-retno-
SALJU PERTAMA DI BULAN DESEMBER
Oleh: Retnadi Nur'aini
Seorang gadis kecil bermata hijau tengah terpukau menatap butiran
putih salju yang turun pelahan. Salju pertama di bulan Desember.
Sebentar lagi Natal. Dan Santa Claus dengan kereta rusanya akan
menyelinap masuk lewat cerobong asap membawa sekarung penuh hadiah
untuk anak-anak baik.
Gadis kecil itu telah berusaha menjadi anak yang baik.
Ia mematuhi semua perintah ibunya untuk tidak mengotori gaun barunya
yang berwarna putih, gaun yang sangat ingin dipamerkannya pada teman-
teman, karena ia tampak seperti seorang malaikat kecil di dalamnya.
Ia telah membantu ibunya membuat kue jahe, lusinan kue jahe, yang
harumnya memenuhi kue dapur. Ia juga mematuhi anjuran ibunya untuk
selalu memasang topi selama musim panas. Beberapa malam lalu, ia
bahkan membersihkan sendiri lantai yang ditumpahinya dengan saus
spageti. Dengan rajin, gadis kecil itu menggosok lantainya sampai
berkilat, dan ia bisa berkaca di permukaannya.
Ia juga berusaha untuk tidak menyelinap ke balik selimut ibunya,
saat malam menjelang. Sambil berhitung "Satu Mississippi, dua
Mississippi, tiga Mississippi, .." ia akan memberanikan diri tidur di
kasurnya sendiri, meski dengan lampu menyala karena ia takut gelap.
Untuk kemudian terlelap pada hitungan ke-27.
Dan ia sangat berharap Santa Claus tahu itu semua, lalu mengabulkan
doanya untuk memiliki sebuah boneka porselen dari toko Bernie's.
Boneka itu cantik sekali. Rambutnya pirang berombak dengan mata
biru. Boneka itu juga mengenakan sepotong gaun warna biru berpita,
yang warnanya senada dengan warna matanya. Benar-benar boneka yang
cantik sekali.
******
Seorang pria tampak meluruskan punggungnya di sebuah kursi hitam
berputar dalam ruangan kantornya yang lengang. Di hadapannya,
bertumpuk gunungan pekerjaan yang harus diselesaikannya.
Padahal sebentar lagi Natal, pikirnya.
Ia melonggarkan dasi dan menatap jendela kantornya. Di luar, butir-
butir putih salju turun pelahan. Dibingkai jendela kantor, pria ini
menyaksikan semuanya.
Salju pertama telah turun di bulan Desember.
Seketika ia teringat pada rumah masa kecilnya. Pada ibunya yang
selalu beraroma sabun dan rempah-rempah. Yang berambut putih dan
berkacamata dengan bingkai bulat. Yang menghabiskan waktu luangnya
dengan membuat aneka manisan dan selai untuk disimpan di gudang
persediaan makanan mereka. Ibunya akan bersenandung pelan sambil
bekerja, lalu akan tersenyum lebar melihatnya pulang. Lalu ibunya
akan menyapa lembut "Halo, jagoan!"
Pria itu juga teringat pada ayahnya. Pria pendiam bertubuh kekar
dengan kulit kecoklatan terbakar matahari. Tidak seperti aroma
feminin sang ibu, ayahnya justru selalu beraroma campuran keringat,
tembakau, kayu yang baru di belah, serta tanah lengket yang
serpihannya berjatuhan dari sol sepatu butnya.
Saat ini ayah ibunya pasti tengah berada di depan perapian yang
berada di ruang tengah. Perapian yang hangat. Ibunya pasti sedang
merajut selembar sweter atau kaus kaki atau sarung tangan. Apa pun,
untuknya. Sementara ayahnya akan mengisap pipa sambil membaca koran.
Diiringi kemeratak kayu yang terbakar, sesekali mereka akan
mengobrol ringan. Ibunya akan bercerita tentang anak anjing tetangga
yang baru melahirkan enam ekor anak anjing, atau mawar baru di kebun
Ny. Marple, atau tukang susu yang baru sembuh dari flu. Aneka
obrolan yang akan ditanggapi pendek-pendek oleh ayahnya. Tapi mereka
berdua tahu, bahwa sang ayah mendengarkan. Sungguh-sungguh
mendengarkan.
Setiap Natal, ayahnya akan membawa sebatang cemara hidup yang masih
segar. Dengan disemangati ibunya, ia akan membantu sang ayah
menggotong cemara itu masuk. Lalu mereka berdua akan menghiasnya
dengan aneka hiasan natal yang disimpan rapi di laci ketiga lemari
penyimpanan, sementara aroma kalkun yang dipanggang ibunya membuat
air liur menetes-netes. Setelah membuat mistletoe dan hiasan untuk
dipajang di pintu depan, mereka akan menggantung 3 kaus kaki di atas
perapian.
Ah, betapa merindukan.
Sebentar lagi Natal.
******
Di sebuah bar yang nyaris kosong, seorang wanita dengan lipstick
yang mulai pudar tampak menenggak campuran scotch-whisky nya, entah
untuk gelas ke berapa. Sementara pemilik barnya, seorang pria nyaris
botak bercelemek putih, hanya menggeleng-gelengka n kepala menonton
si wanita. Si pemilik bar tengah mengelap gelas-gelas rampingnya,
saat salju turun.
Salju yang juga disaksikan si wanita dari balik jendela bar.
Sekonyong-konyong, ia melihat dirinya sendiri di tengah salju itu.
Bersama seorang pria yang memberinya sebentuk kotak kecil, berisi
cincin bermata berlian. Ia melihat dirinya yang terpekik riang, lalu
memeluk leher si pria, menghadiahinya satu ciuman manis. Untuk
kemudian meminta si pria mengenakan cincin itu di jari manis mungil
miliknya.
Cincin yang nantinya akan di buang ke tengah gundukan salju tahun
berikutnya. Sambil menangis dan berteriak mengumpatkan kata-kata
kasar, ia melihat dirinya sendirinya yang frustasi. Sementara si
pria cuma menunduk lemas, lalu mengambil cincin itu. Dan pergi.
Setetes air mata jatuh di pipi si wanita, sementara tangannya iseng
memainkan gelas. Sebentar lagi Natal. Natal pertama yang tak
dilewatkannya bersama kekasihnya.
Dan betapa ia merindukannya. Sangat.
******
Salju pertama telah turun di bulan Desember. Merangkum kota dan
seisinya menjadi satu warna. Putih, putih, dan putih. Membersihkan
sudut-sudut hati yang kotor, melarutkan seluruh kesedihan, dalam
atmosfer kudus yang agung.
Sementara itu di sebuah rumah, seorang gadis kecil bermata hijau
tengah mengagumi butiran salju yang turun, sambil memimpikan boneka
idamannya. Di sebuah ruangan kantor yang lengang, seorang pria
tengah menggali kenangan masa kecilnya. Dan di sebuah bar yang
nyaris kosong, seorang wanita dengan lipstick yang nyaris pudar
tengah menangis terisak-isak meratapi kekasihnya. Sayup-sayup
terdengar "Jingle bells, jingle bells, jingle all the way.."
******
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
http://id.yahoo.com/
- 7a.
-
Re: [Qurcil Eska] Antara Jalan-Jalan dan Makan-Makan ;)
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Mon Dec 15, 2008 6:40 am (PST)
Sahabat kecil-nya ipang, OST laskar pelangi
;)
lagunya bagus kan :)'
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Lia Octavia"com
<liaoctavia@...> wrote:
>
> waaah... akhirnya kelana-nya mba novi keluar juga ^_^
> jalan-jalan dan makan-makan yang menyenangkan dengan sahabat-sahabat
yang
> menyenangkan pula ^_^
>
> btw, itu kayak lirik lagu apa ya, mbak? kayaknya aku pernah denger
> somewhere...
>
>
> On 12/13/08, novi khansa' <novi_ningsih@...> wrote:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Bersamamu kuhabiskan waktu
> > Senang bisa mengenal dirimu
> > Rasanya semua begitu sempurna
> > Sayang untuk mengakhirinya
> >
> >
> >
> > Ke Bandung, aku kan kembali...
> > Tidak pernah mengira kalau lebaran Idul Adha kali ini kurayakan di
> > Bandung. Termasuk momen yang jarang karena biasanya ketika
lebaran, kami
> > berkumpul bersama keluarga. Untuk hal ini, aku sudah diizinkan
terlebih
> > dahulu oleh ibu. Thank u, mom ;)
> > Bandung masih menjadi kota favoritku setelah berkali-kali
menginjakkan
> > kaki di sini. Pemandangan selama perjalanan menuju lokasi selalu
membuatku
> > terpana. Apalagi, sore itu, kabut sempat menyelimuti sisi jalan
yang kami
> > lewati. Pemandangan sawah dan sawah mewarnai mata yang terbiasa
dengan layar
> > monitor komputer. Segar, sejuk dan menyenangkan walau dalam
perjalanan kali
> > ini aku masih membawa pekerjaan. Hehehe, teteup :D
> >
> >
> > ***
> >
> >
> > Menjelang magrib, kami sampai di terminal Leuwipanjang. Es kelapa yang
> > rasanya yummy menjadi minuman segar pertama yang melewati
kerongkonganku.
> > Nikmat, segar, sama sekali tak mengira, kalau akhirnya aku kembali
sanggup
> > berpuasa. Pak Teha yang baik hati menyambut kami dengan mobil
metaliknya.
> > Tak lama, Galih dan Hendru nongol dari kejauhan. Tampaknya, mereka
berdua
> > sudah menjelajah banyak tempat, tapi lupa membawa oleh2 :D.
> >
> > Perjalanan dilanjutkan menuju Kedai Mangga untuk berbuka puasa dan
makan
> > malam. Kami semua sepakat memesan mendoan, selain menu lainnya.
Aaah, untung
> > saja, aku dan mbak Lia memesan satu ikan gurame. Tak terbayang
kalau harus
> > menghabiskan satu gurame goreng yang besar itu... walau akhirnya,
berkat
> > bantuan tangan-tangan terampil (lho) gurame itu tandas. Jus
alpukat favorit
> > pun memasuki perut.... hmmm, ternyata, aku doyan makan juga
(serasa baru
> > nyadar). Perjalanan kemudian dilanjutkan ke rumah kang Hadian di
.......
> > (maaf lupa) yang aku ingat, perjalanan berkelok dan menanjak hingga
> > menemukan sebuah rumah yang pemandangannya begitu indah. Awan-awan
yang
> > berkumpul dan rumah-rumah yang seperti menumpuk. Wuih, keren, deh.
> >
> > Setelah beberes, mandi dan ngemil dikit-dikit, perjalanan malam
itu pun
> > berlanjut. Kali ini kami menuju Lembang... Aah, jadi ingat
kenangan raker
> > tahun lalu, bertemu dengan banyak sobat Eska yang lucu, baik hati dan
> > mengejutkan. Mbak Ugik sayang, dirimu tahu benar apa yang aku
rasakan... :D
> > apalagi kalo bukan soal makan, hehe (emang bukan :p).
> >
> > Melintasi jalan menanjak, berkelok dengan sisi-sisi jalan yang gelap,
> > menjadi warna tersendiri perjalanan kami... indah, khusuk, hikmat
dan tanpa
> > ngantuk. Sampailah kami di rumah makan. Yeah, tampaknya di Bandung
perut
> > kami bertambah melar. Memilih lokasi di lantai dua, dan menuju
tempat nyaman
> > mengarah pada pemandangan Lembang di waktu malam. Uni Asma, andai
dirimu ada
> > di Lembang...
> >
> > Ada yang sempat kecewa ketika mendapati jagung bakarnya tinggal
langsung
> > makan. Tanpa harus melakukan perjuangan menggigitinya, hehehe...
So, kali
> > ini tak ada foto snap shoot yang memalukan. Dingin makin terasa
dan rasa
> > capucino yang nikmat makin menyegarkan mataku.
> >
> > Tak berapa lama, kami pun meninggalkan tempat itu dengan kesegaran
setelah menikmati
> > jagung bakar, pisang coklat, bandreks, mi rebus, capucino di tengah
> > dinginnya Lembang. Setelah berpisah dengan Pak Teha di sekitar
gedung sate,
> > kami pun melanjutkan perjalanan pulang. Sempat mampir untuk
membeli batre
> > dan camilan (hehe, lagi-lagi makanan). Tampaknya, lagi-lagi,
kekonyolan itu
> > hadir, aku salah membuka pintu mobil.... Sinta, ternyata, kita
emang 11-12
> > :D. Teringat, gimana aku ngetawain kamu yang salah mobil, aku
ternyata ga
> > jauh beda. Tapi, kalau boleh ngeles, bisa aja aku bilang, tadi kan
naik
> > mobil Pak Teha. Pas naik mobil kang Hadian jadi bingung :D
> >
> > Ketika semua terlelap diselimuti dinginnya kota Bandung, nyamannya
rumah
> > kang Hadian. Aku menikmati lantunan soundtrack Laskar Pelangi sambil
> > mengedit. Entah kenapa, aku merasakan konsentrasi dan kenikmatan
membaca
> > tulisan itu hingga kemudian rasa mengantuk menyerang. Itu pun
tidak bisa
> > tidur, hingga akhirnya azan Shubuh berkumandang. Merasakan
dinginnya air dan
> > menikmati udara sejuk di Bandung, menjadi kenikmatan sendiri.
> >
> > Bakda Shubuh, semuanya sibuk dengan masing-masing. Ada yang
kembali tidur,
> > ada yang menyetrika (sumpah, deh, kali ini bukan cewek :D), ada
yang tidur
> > sambil dengerin orang ngobrol, ada yang makan wafer (bukan
ngabisin :p) dan
> > minum susu ultra karena khawatir maghnya kambuh. Hingga segala
aktivitas
> > pagi dimulai. Lagi-lagi kesejukan udara Bandung mendamaikan
suasana hati
> > kami. Hati bertanya-tanya, penasaran, menyesal, mengantuk, dan
lapar :D
> >
> > ***
> >
> > Di tengah riuh tawa, main cela-celaan, ngemil makanan yang tak
habis-habis,
> > kami pun menuju Desa Sindanglaya. Kali ini perjalanan lebih
berkelok-kelok
> > lagi, menanjak dan terus menanjak hingga kemudian sampai ke sebuah
tempat
> > yang sudah ramai. Empat kambing menanti untuk disembelih.
Menjalankan proses
> > pemotongan hingga akhirnya kambing-kambing itu dikuliti,
dipotong-potong
> > hingga dimasak setengah jadi. Berbagai ekspresi takut, sedih,
rela, ikhlas
> > terangkai dalam foto-foto kenangan Qurcil. Mbak Lia mewakili Eska
melakukan
> > serah terima dengan warga.
> >
> > Tentunya, perjalanan ini tak akan lengkap kalau belum makan.
Teteup :D. Hidangan
> > nasi, gulai (?), daun singkong, kerupuk hingga agar-agar kertas
pun hadir di
> > hadapan kami. Tak ada yang tak menikmati makanan itu. Pun Pak
Teha, Sinta
> > dan Ela yang kehadirannya menyusul. Berfoto-foto tetap menjadi
sesi yang
> > selalu ada. Tapi, kali ini berhati-hatilah :D. Ada orang iseng bin
jail,
> > yang kameranya stand by setiap saat untuk menjepret momen-momen
aneh ketika
> > makan.
> >
> > Tak berapa lama, dilanjutkan ke sebuah tempat indah di mana ya :D
(maaf
> > lupa). Yang jelas di sini pemandangannya ga kalah indah. Kang Hadian
> > menyelesaikan urusannya sebentar, dan kami pun berfoto-foto hingga
puas.
> > Hhhh, konon tempat ini memang biasa jadi tempat berfoto sampai
orang Bandung
> > sendiri udah bosen ngeliat orang Jakarta moto-moto di sini :D.
> >
> > Mobil pun melaju kembali menuju daerah Cikutra. Selain
silaturahim, kami
> > juga bermaksud menengok Teh Teja yang sedang sakit. Syafakillah,
Teh. Semoga
> > kesehatannya segera membaik. Tak lupa menemui Naibah yang lucu dan
cantik...
> > Gimana suka ga dengan baju barunya Fahimah? :D Keluarga yang
benar-benar
> > hangat dan baik hati. Hmm, dan lagi-lagi kami makan. Masakan yang
katanya
> > seadanya, ternyata begitu nikmat. Asli lezat. Ada ikan bilih
kesukaan mbak
> > Lia ;) Ada telur dadar, ada opor ya kalo ga salah :D. Pokoknya
semua yummy.
> > Hehehe... benar-benar deh, perut tuh masih muat aja, padahal
perjalanan dari
> > mesjid ke rumah itu, aku dan mbak Lia sempat membeli cimol :D.
> >
> > Setelah kelelahan menikmati makanan, hehehe, akhirnya kami
meluncur kembali
> > ke rumah kang Hadian dan lagi-lagi untuk makan :D. Sekotak es krim
yang
> > nikmat akhirnya tandas. Rupanya, lagi-lagi ada kamera tersembunyi
merekam
> > momen "si tukang makan". Hhhhh... benar-benar mengenyangkan.
Ditambah lagi
> > camilan-camilan masih menemani perbincangan kami. Tak berapa lama,
Pak Teha,
> > Sinta dan Ela berpamitan pulang. Pak Teha ada acara lagi dan Sinta
balik ke
> > kantor lagi. Ckckckck... bener-bener jadi gila kerja :D
> >
> > Tak berapa lama, aku, Mbak Lia, Yana, Galih, Hendru dan Kang Hadian
> > meluncur untuk membeli oleh-oleh. Bandung diguyur hujan, tak
menyurutkan
> > langkah kami untuk lagi-lagi makan... Aaah, untuk kali ini, aku
tak sanggup
> > menghabiskan batagor yang rasanya asin itu... Hhhh, maaf ya, ga abis.
> > Jarang-jarang aku ga ngabisin makanan kalau lagi sehat gini, hehehe.
> >
> > Petualangan kami berakhir di terminal Leuwipanjang. Semua berpisah
sesuai
> > tujuan busnya masing-masing, kecuali aku dan mbak Lia yang satu
bus hingga
> > Tol Jatibening.
> > Mengingat momen yang rasanya cepat sekali berakhir. Ada canda, tawa,
> > keramaian, dan banyak rasa yang tak terungkapkan.
> >
> > Yah, selalu begini, ketika melangkahkan kaki bersilaturahmi dengan
sahabat
> > Eska. Mengingatkanku pada petualanganku dengan mbak Dyah. Partner
nyasar,
> > selain Sinta :D, temen jalan-jalan ketika rapat, nginap bareng
sebelum milad
> > Eska, men-sortir donasi buku, naik kuda bareng di sekitar Salman
ITB ketika
> > kopdar Eska Bandung.
> >
> > Bagaimana kabarnya ya sekarang? :D, hehehe.
> >
> > Yang jelas, kunikmati semua momen silaturahim Eska dengan perasaan
bahagia,
> > lucu, senang. Dan rasanya menyesal ketika tak mampu hadir, ikut
tertawa
> > riang bersama mereka.
> >
> >
> > tak pernah terlewatkan
> > dan tetap mengaguminya
> > kesempatan seperti ini
> > tak akan bisa dibeli
> >
> > bersamamu
> > kuhabiskan waktu
> > senang bisa mengenal dirimu
> > rasanya semua begitu sempurna
> > sayang untuk mengakhirinya
> >
> >
> >
> >
> > Dedeicated to:
> > Kang Hadian, asli deh, rumahnya asyik dan nyaman banget
> > Pak Teha, selalu jadi panutan dan yang paling bae :D, maaf ya,
pak, Nop
> > suka nyasar :D
> > Mbak Lia, menemani hingga aku terlelap, hehehe... ngantuk berat, euy
> > Sinta, aku bener-bener kangeeeeeeeeen :D
> > Ela, selalu salut dengan pengetahuan jalan-jalanmu :D, Sinta aman
bersamamu
> > :P
> > Yana, welcome to the club
> > Galih, tetep, yang ngabisin wafer itu Galih :D
> > Hendru, postingannya lucu, tapi orangnya diem abis :D, hehe
> > Dan semua sahabat Eska..........
> > Ayo makan-makan eh jalan-jalan lagi :D
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > novi_khansa'kreatif
> > ~Graphic Design 4 Publishing~
> > YM : novi_ningsih
> > http://akunovi.multiply. com
> > http://novikhansa.wordpress. com/
> >
> >
> >
> >
> >
>
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar