Sabtu, 20 Desember 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2426

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (10 Messages)

Messages

1a.

Re: [Catatan Kaki] Kopdar Bareng di Malang yuuuukkk.... ^_~

Posted by: "r_nda1004" r_nda1004@yahoo.co.id   r_nda1004

Fri Dec 19, 2008 5:14 pm (PST)

Wah boleh juga tuh... kapan kopdar di malang?

lama juga gak ngumpul ma yg laen... kangeeeennnn...
Mbak Ugik baek2 aja kan?

^_^

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "ugik madyo"
<ugikmadyo@...> wrote:
>
> boleh... mau banget kopdar di malang
> ayuk kapan nih?
> kita japri aja ya Mbak :)
>
>
> 2008/12/19 rah_ma18 <rah_ma18@...>
>
> > Hai para sobat eSKa semua.... hmmmm.... gak ada nich yang punya
> > rencana kopdar bareng di Malang kota dingin? Rahma Lee_u pengen
kenal
> > ma kalian, oh ya klo blh tau berapa banyak sih sobat eSKa yang
dri
> > malang?
> >
> >
> >
> >
>

1b.

Re: [Catatan Kaki] Kopdar Bareng di Malang yuuuukkk.... ^_~

Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com   ugikmadyo

Fri Dec 19, 2008 11:53 pm (PST)

Rinda....
aku baik-baik saja
lagi suka cita riang gembira menyambut akhir tahun yang ceria
halah... apaan sih hihihi

Boleh.. boleh...
Nanti aq bilang ma yang lain-lain ya
Semoga pada setuju semua...
kangen rin.... >:D<
kita japri2 aja ya

2008/12/19 r_nda1004 <r_nda1004@yahoo.co.id>

> Wah boleh juga tuh... kapan kopdar di malang?
>
> lama juga gak ngumpul ma yg laen... kangeeeennnn...
> Mbak Ugik baek2 aja kan?
>
> ^_^
>
>
2.

[Proyek Laskar Pelangi] Sinopsis Novel! (Sayyid Madany Syani)

Posted by: "senja alas" alas_senja@yahoo.com   alas_senja

Fri Dec 19, 2008 5:15 pm (PST)

Assalamualaikum,

Dikejar-kejar waktu! Tapi, tetap optimis. Ini dia sinopsis bakal novelnya.... Waktunya pengerjaan!!!!!!!!!!!

Wassalam
Sayyid Madany Syani

Perkiraan judul: "Kepulangan"

 

Perjalanan itu mempuyai batas. Setiap manusia,
memang ditakdirkan untuk mencari sesuatu yang baru tanpa pernah bisa dikekang
oleh kemauan apapun. Tetapi, kadang perjalanan memang terpaksa dilakukan.
Segala yang menimbulkan rasa sayang harus disudahi. Walaupun sayang itu begitu
wajar. Sayang kepada ibu, atau saudara-saudara kandung adalah contoh kasus yang
wajar. Keterpaksaan lahir dari lingkungan luar yang lebih mendefinisikan
kehormatan—kehormatan kaum atau suku misalnya—sebagai harga diri yang tak dapat
ditawar.

Bagaimana kiranya jika anda
diperintahkan jauh dari orang-orang yang disayang? Tentu tak mudah untuk bisa
diterima oleh hati. Apalagi, lingkungan baru yang akan dituju berada pada
negeri antah berantah yang tak pula kondusif. Bunuh diri adalah jalan yang
dituju oleh orang-orang pemutus asa. Tetapi, bagaimana kiranya jika pemikiran
ini seperti orang Jepang di masa-masa Samurai menjadi tumpuan kekuatan. Bunuh
diri adalah penyelamat kehormatan dari rasa malu.

Ah, tapi dia adalah orang
Minang. Bukan dengan bunuh diri cara menyelesaikan persoalan. Perjalanan tetap
ia tuju. Dan naluri bertahan hidup ditempatkan pada porsi yang besar, meskipun
harga diri mesti tergadai. Apa boleh buat.

Lain soal kalau perjalanan itu
memang sesuatu yang dikehendaki. Akan menyenangkan tentunya, sebab ada
persiapan-persiapan yang mantap dan matang. Tujuan pun jelas, tak
diombang-ambing naluri bertahan hidup. Mungkin akhirnya akan happy ending. Cuma kecerobohan yang
memang sifat dasar manusia, bisa mengantarkan ke tepi jurang putus asa. Untuk
itu, berhati-hati adalah kunci. Kepada sahabat terbaik pun, kehati-hatian perlu
dijaga.

Kesuksesan bukanlah hal yang
mutlak. Apalagi kesuksesan dalam dunia kerja, sementara anda masih menjadi
bawahan di kantor. Mungkin saja, seseorang yang anda anggap sebagai sahabat
menyimpan dendam sebab anda tidak lagi berarti ekonomis buat dia. Malah
cenderung merugikannya, dan anda tidak sadar akan hal itu. Hati-hati, bukan
saja anda bisa kehilangan pekerjaan, nyawa pun bisa saja melayang. Sahabat anda
berpikir,  anda adalah ancaman hidupnya.
Ia tak punya celah menjatuhkan anda di kantor, dan karena ia takut dengan darah
serta orang mati maka ia sewa pembunuh bayaran untuk membunuh anda.

Jika itu terjadi, anda hanya
bisa berhitung kurang dari sepuluh jari, berapa waktu anda yang tersisa untuk
hidup. Sudahkah anda berkunjung ke rumah orang tua? Ke rumah kakak? Ke rumah
adik? Ke rumah pacar? Ingat, waktu anda kurang dari sepuluh jari, atau anda
akan menyesal dengan kepulangan yang terburu-buru itu.

Namanya juga perjalanan hidup.
Sepertinya perbuatan negatif takkan pernah hilang dari muka bumi ini. Anak-anak
anda mesti jauh dari film superhero yang menjanjikan memberantas kejahatan dari
muka bumi, sebab hal itu cuma omong-kosong. Polisi tidak berfungsi
menghilangkan kejahatan, tetapi sebagai balance
dan garda terdepan supaya perbuatan jahat tak bertambah atau meluas.

Dan perbuatan jahat yang
paling dominan adalah mencuri. Misalkan membunuh, sama dengan mencuri nyawa orang
lain. Dan pembunuh juga manusia. Ia diciptakan Tuhan sebagai penyeimbang—akan
sama dengan perumpamaan siang-malam, matahari-bulan, pria-wanita, dan segala perumpamaan
penyeimbang lainnya.

Pembunuh juga melakukan
perjalanan dalam hidupnya. Tak bisa kita katakan itu adalah sebuah kesalahan
sebab kita bukan Tuhan. Ia juga punya ibu yang disayanginya. Juga adik mungkin
perempuan. Dan ayah yang sudah renta serta berpenyakitan. Ia manusia biasa, dan
membunuh karena ia butuh uang. Tetapi bukan itu sebenarnya yang melatari
hidupnya sebagai pembunuh. Ia bergabung dalam sebuah tarekat. Dan murid
tertinggi harus melewati ujian membunuh orang, baru bisa dikatakan lulus.
Membunuh, dimaksudkan untuk memangkas rasa takut. Dan keberanian adalah kunci
menghadapi musuh. Masyarakat di dekatnya tak tahu akan hal ini.

Apakah kita bisa mengetahui
isi hati orang lain? Tidak! Kita cuma bisa merekanya. Di hati pembunuh ini
mungkin ada titik ketakutan dan ia tak mampu menghapusnya. Ia malah berpikir
bagaimana cara menghentikannya. Sementara ia memikirkan cara untuk berhenti
jadi pembunuh, setiap ada permintaan membunuh orang tetap dan selalu ia penuhi.
Begitu berulang-ulang, hingga ia berpikir untuk sesuatu kepulangan.

Perjalanan itu mempunyai
batas. Setiap manusia, memang ditakdirkan untuk mencari sesuatu yang baru tanpa
pernah bisa dikekang oleh kemauan apapun dan dalam kondisi apapun. Setiap
manusia akan berpikir untuk kepulangan. Seperti pembunuh itu. Bagaimanapun
caranya. Setinggi-tinggi bangau terbang, pasti kembali ke sarangnya.

Definisi kepulangan tiap-tiap
orang berbeda. Ada yang menemui orang tua, pacar atau sekedar kampung halaman,
atau kepulangan yang kekal—hilang dari hingar keduniawian. Atau ada definisi
lain?

Seperti perjalanan, kepulangan
adalah suatu kebutuhan. Ia tak bisa dikekang oleh kemauan apapun dan dalam
kondisi apapun. Sesuka hatinya, seperti bangau jika inginkan pulang ke sarang
hari ini maka pulanglah ia. Pengekangan malah membuat keinginan untuk pulang
semakin menjadi-jadi. Meski harus bertarung, meski harus menggadai diri sekali
lagi, meski harus mati.

Apakah batas perjalanan adalah
kepulangan? Atau perjalanan itu sendiri yang merupakan bagian dari kepulangan?
Atau juga, kepulangan tetaplah kepulangan dan tak ada kaitannya dengan
perjalanan yang telah ditempuh?***

 

 

Perkiraan Daftar Isi:

 

PrologBab I (suatu
perjalanan)Bab II
(semua tentang tokoh pertama; Wanita Pelacur)Bab III
(semua tentang tokoh kedua; Lelaki Pegawai Kantoran)Bab IV
(semua tentang tokoh ketiga; Lelaki Pembunuh)Bab V (konflik
1; Pertemuan ketiga tokoh utama secara tidak sengaja)Bab VI
(konflik 2; Puncak Konflik)Bab VII
(begitulah suatu kepulangan)Epilog

 

 

 

Example dari Prolog sampai sebagian kecil Bab I:

 

Sebenarnya ia tahu kekeliruannya. Tetapi mau bagaimana lagi, semua yang
dilakukannya benar-benar dinikmati sepenuh hati. Tak ada penyesalan, toh inilah
takdir itu. Jika ditimbang siapa yang salah, salahkan saja yang punya takdir.
Ia hanya menjalani takdir, dan Tuhan Maha Tahu apa yang dipikirkannya.

            "Aku ini mencintaimu
Tuhan..."

 

 

 

 

 

 

 

Brantas, Februari 1949

 

"Saya tidak meninggalkan keyakinan. Jika itu yang kalian coba tekankan
kepada saya. Saya bertuhan, namun mestikah saya berterus terang tentang Tuhan
yang sama? Sudah barang tentu, kalian mengenal Tuhan saya sebab itu adalah Tuhan
yang sama dengan Tuhan yang kalian sembah. Atau, apa mungkin kalian yang
sebenarnya telah jauh dari Tuh...ach..." Popor senapan kembali menghantam sosok
tua itu. Mulutnya kembali berlelehan darah. Tidak hanya itu, dari hidung dan
sekitar telinga juga telah lebam dan anyir dengan darah kering.

            "Heh, Pak Tua... Jangan
main tuduh sembarangan ya. Hidupmu itu tidak kurang dari setengah jam lagi,
jadi jangan belagak jadi kyai di sini."

            "Lapor Komandan." Seorang
prajurit datang dalam posisi tegap. "Semua dokumen telah dimusnahkan. Dan
beberapa pemberontak yang coba melarikan diri sudah dieksekusi. Senjata para
pemberontak telah diamankan. Siap menerima perintah baru."

            "Siapkan eksekusi massal
nanti malam. Hadapkan wajah para pemberontak ke arah Brantas. Susun sepuluh
bersaf, dan tembak! Jangan ada yang tersisa."

            "Siap Komandan, perintah
segera dilaksanakan."

            "Bagaimana Pak Tua, siap
melihat neraka." Sang Komandan tertawa terbahak-bahak. "Kata guru ngajiku dulu,
orang yang tak percaya sama kekuasaan Tuhan akan ditempatkan di kerak Jahannam.
Semoga, Pak Tua bisa bersenang-senang di dalamnya." Sambil mengusap dan
memegang lengan Pak Tua, sang Komandan mengeluarkan korek api dan membakar
rokok yang tiba-tiba disundutkan 
"Bagaimana?"

            Senyum yang coba nyinyir
dia bayangkan melingkar di wajahnya. Perih kulit terbakar terpaksa harus ia
telan dalam lambung kesedihannya. Sang Komandan masih berputar-putar dalam
ruangan, melemparkan terus dampratan dan kesalahan. Lalu pergi begitu saja
membanting pintu di belakangnya. Sudah
berapa umurku ini? Ia menolehkan pandang keluar jendela. Prajurit-prajurit
Republik sedang sibuk mengatur tahanan, ada yang sedang mengobrol dengan
sesamanya tetapi tetap awas memperhatikan gerak-gerik pemberontak. Mata pak tua
itu pun mengerucut, "Oh Harya...", seperti menunjuk ke arah pemuda tanggung
yang ada dalam barisan pemberontak. Ikat kepala merah putihnya sudah tak ia
pakai lagi. Mungkin disita oleh prajurit Republik. Pak Tua coba menyapa Harya
dengan senyumnya, "Ayo nak, melihatlah
kepadaku." Tetapi, mimik maupun gerakan pemuda tadi tak beranjak sedikitpun
semenjak permulaan dilihat oleh Pak Tua.

            Tangis sepertinya pecah
dalam dada Pak Tua. Apa daya yang bisa ia lakukan untuk menolong Harya? Tak
ada. Ia tutup mata pelan-pelan dan memalingkan pandang ke arah tanah liat
kering di bawah kakinya. Ia tenang-tenangkan jiwanya. Mungkin, ingatan kepada
kampung halaman bisa mengobati kegundahan yang sudah terjadi hari ini. Ia
bayangkan rumpun-rumpun bambu di belakang Rumah Gadangnya. Berderit-derit
dihempas angin. Namun baginya, rumpun bambu itu adalah grup orkestra seperti
yang pernah ia lihat di Berlin pasca Perang Dunia Pertama. "ya mainkanlah Mozart dalam hatiku yang sedang gundah ini..." itu
pintanya ketika membayangkan rumpun-rumpun bambu tersebut
bergoyang-goyang.......................................................................................................................................................................................................................................................................

3a.

Re: (Catcil) TEH AROMA KETULUSAN

Posted by: "indriast_03" indriast_03@yahoo.co.id   indriast_03

Fri Dec 19, 2008 5:16 pm (PST)


mas fy, tulisannya sangat menyentuh hati.Buat aku buru-buru menelpon
ibuku yang jauh disana.Mendadak, aku menjadi rindu padanya.Rindu
segala tentang beliau.
Sungguh ketulusan seorang ibu sangatlah suci. Secangkir teh setiap
pagi, adalah restu ibunda tercinta..waaahhh,..indahnya! Semoga doa
beliau,mengantarkan mas fy, menang di kontes ini..InsyAlloh..

Sukses ya
Nuke indriast

3b.

Re: (Catcil) TEH AROMA KETULUSAN

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Fri Dec 19, 2008 10:42 pm (PST)

Ketulusan bunda slalu memberikan keindahan. Penuturan indah ini juga
smoga dapat mengukir prestasi yg gemilang.
Smoga menang ya mas .
Jangan lupa segera memberikan apa yg paling beliau idamkan ^_^
Ngga harus materi loh.

Btw, tentang ketulusan ibunda ... boleh skalian nitip cerita ya ...
Awal pekan lalu ada seorang ibu yg melahirkan anak pertamanya di RBG.
Yang luar biasa adalah ... anak ini lahir setelah mereka 10 thun menikah.
Usai melahirkan saya tanya pengobatan apa yg beliau upayakan sehingga
bisa hamil setelah 10 tahun pernikahan.
Jawabannya luar biasa :

"Saya pulang kampung dan membawa masakan Ikan Mas (dalam suku Batak
Karo, ikan mas merupakan makanan yang mengandung makna penghormatan).
Saya minta ke ikhlasan mamak (ibu) seikhlas - ikhlasnya, sampe mamak
pun nangis dan mendokan dengan sungguh - sungguh agar kami bisa punya
anak. Alhamdulillah bulan depan nya saya hamil", terang nya dengan
mata berbinar.

Ketulusan dan restu ibu memang sungguh luar biasa

For all mom, Met Hari Ibu ...

by : ant

4.

[Catcil] Fw: Intermezzo Weekend Kantoran:: 3 Nama 3 Lelucon Konyol

Posted by: "Wida Yunita" wida.yunita@yahoo.com

Fri Dec 19, 2008 5:24 pm (PST)


--- On Fri, 12/19/08, Made Teddy Artiana <made.t.artiana@gmail.com> wrote:

From: Made Teddy Artiana <made.t.artiana@gmail.com>
Subject: Intermezzo Weekend Kantoran:: 3 Nama 3 Lelucon Konyol
Date: Friday, December 19, 2008, 11:47 PM

3 NAMA..3 LELUCON KONYOL
By Made Teddy Artiana, S. Kom


Berikut ini adalah lelucon tapi "nyata" tentang tiga orang sahabat dekat ku sewaktu bekerja di BCA. Ketiganya bukan nama samaran, jadi nama ini sungguh-sungguh nama asli mereka…he..he..he..semoga mereka gak marah. Tidak ada maksud apa-apa selain intermezzo belaka, lagian mungkin dengan tulisan ini mereka bertiga bisa ngetop di dunia maya. Satu hal yang perlu dicatat, mereka bertiga adalah karyawan-karyawan terbaik yang dimiliki BCA, yang tidak perlu disangsikan ke-profesionalitas nya. Satu orang dari mereka telah hengkang dari BCA pindah ke sebuah bank asing. If you're ready lets begin….



NAMA CHINESE NYA ????

"Eh kita makan siangnya tunggu Subahri ya", begitu ujar salah seorang temanku dihari pertama aku menjadi karyawan di BCA. Subahri, nama yag unik. Ketika pertama kali mendengar namanya, aku cukup wondering juga. Subahri..busyet namanya jawa banget. Sejujurnya aku agak penasaran juga. Pasti dari pelosok jawa sana nih asalnya. Seperti apa sih orangnya. Terbayang sosok dengan aksi alon-alon dan senyam-senyum khas milik orang jawa. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya dia muncul juga. Tetapi yang hadir, sangat jauh dari perkiraanku. Dia berkulit putih, dengan rambut ala Tintin, dan mata sipit khas milik saudara-saudara kita etnis tionghoa. Astaga..ini toh yang namanya Subahri, bathinku dalam hati. Lucu juga…
Subahri memang unik dan sangat menyenangkan untuk diajak berteman, tak heran pergaulannya sangat luas. Sebenarnya dia bukan typical orang yang banyak bicara, tetapi uniknya sekali bicara, itu lucunya minta ampun. Pernah suatu ketika, karena penasaran, seorang teman bertanya kepadanya tentang "nama chinese" yang dimiliki oleh hampir setiap teman kami berlatar belakang etnis tionghoa…minimal nama panggilan. Misalnya Adreas Budi Suryawan punya nama chinese yang indah…Tan A Ling.
Sebenarnya hal ini sudah beberapa kali kami tanyakan kepadanya, tetapi selalu dijawab dengan tersenyum. Akhirnya karena tidak tahan, Subahri angkat bicara. "Nama Chinese gue..?", tanyanya balik kepada kami. Hampir serempak kami menggangguk. "Ada", katanya dengan mimik serius. Wah ini yang dari dulu ingin sekali kami dengar. Bukan apa-apa….penasaran aja.
Subahri terdiam sejenak."Nama Chinese gue itu…..SU-BA-LI", jawabnya dengan aksen 'tanpa eeeerrrrrr' khas engkoh-engkoh di Glodok sana. Dasar !!!!


KALAH JADI ABU, MENANG JADI ARANG

Inilah orang satu-satunya di Divisi IT BCA yang punya nama panggilan sama denganku saat itu. Made Teddy dan Teddy Yusup. Walaupun inisial di kantor kami berbeda, aku MDT dan dia TDY, tapi celakanya kami berdua sama-sama ingin dipanggil "Teddy".
Jadi setiap ada orang yang memanggil "Ted !" tidak diragukan lagi, kami berdua akan menoleh. Dan bertanya …"Siapa nih yang elu panggil ??". Atau sebaliknya, jika mood kami lagi enggak enak..panggilan "Teddy" tidak akan membuat kami menoleh sedikitpun. Ahhh bukan gue ini yang dipanggil …begitu kira-kira…
Cukup sering kekeliruan terjadi karena persoalan "Si Teddy" ini. Memang tidak pernah terjadi pertengkaran besar karena itu, karena kami memang bersahabat dekat. Tetapi jangan tanya soal debat-mendebat atau sindiran-menyindir..itu mah sering.

"Udah elu Yusup aja, gue Teddy", saranku kepadanya. Tapi dia tak mau mengalah. "Enak aja…elu Made..khan elu orang Bali…gue Teddy". "Lho kallo di Bali, elu manggil 'Made' " yang noleh bisa ratusan", sanggah ku. "Tapi ini Jakarta De", sanggahnya balik. Begitu selalu berulang-ulang.

Nah rebutan-rebutan kecil seperti itulah yang sering terjadi diantara kami. Nyaris mirip, walaupun tidak sama dengan Thomson dan Thompson di serial lucu Tintin.

Akhirnya akupun menjalankan sebuah strategi dengan tujuan menjadi pemilik nama Teddy. That's it !! Lumayan lama juga aku mencari ide, hingga kutemui jurus yang tepat untuk merebut nama itu. 'Ucup !' nama itu muncul seolah wangsit dari alam gaib sana. 'U-C-U-P' ah nama itu pantas buat Teddy Yusup. Kalau saja aku berhasil membuat semua orang memanggilnya dengan sebutan 'Ucup' maka tidak diragukan lagi, nama 'Teddy' akan menjadi milik ku. Mantaaaap…

Gerilya-gerilya ala pejuang 45 pun mulai aku jalankan. Salah satunya dengan sengaja memanggil dia dengan sebutan "Ucup", dihadapan teman-temanku. Atau memberi tambahan nama 'Ucup' di kolom name di email adressku. It's works..!! Jurus saktiku berhasil. Karena dianggap lucu..teman-teman memanggil Teddy Yusup dengan sebutan 'Si Ucup'. Bayangkan betapa bahagianya aku saat disuatu kesempatan kudengar dengan tidak sengaja, seseorang memanggilnya dengan sebutan 'Ucup'. Aku menang..he..he..he..

Tetapi, kemenangan itu tidak berlangsung lama. Tanpa aku sadari rupanya Teddy Yusuppun berusaha keras untuk membalas seranganku. Dan tanpa aku duga sedikitpun dia mulai mengeluarkan propagandanya… ini cukup membuatku gerah..karena teman-teman akhirnya memanggil aku dengan sebutan "Mamat !!" yang berasal dari Made Teddy. Grrrrrrrrrrrrhhhhhhh….
jadilah "Si Ucup" dan "Si Mamat", dua nama kampungan, milik dua orang yang hampir selalu bersama saat makan siang, sementara Teddy tetap bukan punya siapa-siapa !!!!



B NYA APA ???

Ada seorang teman di divisi lain bernama Indrawan. Ia termasuk karyawan potensial yang sangat profesional. Tidak heran jika Ia menjadi andalan disejumlah proyek penting didivisinya. Pertemanan kami bermula ketika aku -mewakili divisi IT- ditugasi membantu Indrawan dalam sebuah proyek. Karena lumayan sering bepergian bersama, kami jadi cukup dekat.
Pernah dalam suatu meeting seseorang menyebut nama 'Indrawan'. Aku waktu itu bertanya "Indrawan yang mana nih…???".
"Itu loh Indrawan ..yang tinggi..putih..", jawab orang itu.
"Lho yang tinggi putih itu banyak…"
"didivisi apa yah dia ?", tanya orang itu balik.
Aku segera menyebut divisi Indrawan yang kumaksud.
"Pokoknya Indrawan B lah", tegas orang itu kembali.
Oooohhh Indrawan yang itu, bathinku dalam hati. Rupanya nama lengkapnya Indrawan B. B nya apa yah…??

Peristiwa yang tidak terlalu istimewa ini berlalu begitu saja, hingga sebuah peristiwa lain terjadi.

"B nya apa Pak ?", tanya orang itu kepada Indrawan ketika kami berdua sedang berkenalan dengan seseorang.
"Yah…panggil Indrawan aja", kilah Indrawan waktu itu.

Di mobil, dalam perjalanan ke kantor, iseng aku bertanya kepada Indra.
"Ndra…B nya itu apa sih ?"
Indrawan menoleh sebentar, kemudian tersenyum geli.
"Oiii..malah senyam-senyum…B nya apaaan ?".
"Gue nggak tahu..", jawab Indra menahan tawa.
"Ahhh yang bener dong..gue janji deh nggak bilang siapa-siapa. B nya apa sih ???", kejarku penasaran
"Ya ampuuun..gue nggak bohong..bokap gue namain gue..kaya gitu..B nya..ya B doang..bukan Bernaya…Budiman..apalagi Bidan", jawabnya tertawa
"Serius….????"
"Serius ! Dari dulu, dari kecil, gue paling geli kallo ditanya orang 'B' nya itu apaan ? Karena jujur gue sendiri nggak tahu. Herannya ortu kallo ditanya juga nggak bisa jawab..ha..ha.."
Indrawan tertawa, sementara aku masih berasa aneh dengan ceritanya.
"Tapi ada hikmahnya", sambung Indra,"Setiap ditanya tentang itu..pasti gue akan tertawa geli…paling nggak hiburan tersendiri.."
"Hebat juga orang tua lu, jawab ku,"wah itu cara jenius..membuat elu terkenal.."
"Tapi elu pasti punya kakak khan ?", kataku
"Kok elu tahu ?", Indra tampak heran
"Iya..kallo nggak, nama lu paling Indrawan A bukan B, jadi adek lu Indrawan C".
"ha..ha..ha.." dan kamipun tertawa bersama (end)



warm regards,

MTA - Made Teddy Artiana
Berprofesi sebagai fotografer, graphic designer, writer dan moderator
di mailing list THE PROFEC (Profesional Entrepreneur Club)

5.

[Motivasi] Kisah Empat Pendekar Sakti

Posted by: "dkadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Fri Dec 19, 2008 5:25 pm (PST)

Kisah Empat Pendekar Sakti

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Beberapa waktu lalu saya menghadiri sebuah program pelatihan. Dalam
pelatihan itu para peserta diberikan kesempatan untuk mempraktekan
apa yang biasa kita sebut dengan 'mind power'. Secara teoritis, orang-
orang yang dapat menggunakan mind power dalam pelatihan itu akan
mampu untuk melakukan tiga tantangan yang tampaknya tak gampang.
Tantangan pertama menjatuhkan bola lampu dari ketinggian tertentu
menimpa keramik yang biasa digunakan sebagai lantai rumah. Tetapi
yang pecah keramiknya, bukan bola lampunya. Tantangan kedua, tingkat
kesulitannya lebih tinggi karena harus mematahkan sebatang besi
dengan menggunakan kertas koran. Dan, yang lebih sulit dari itu
adalah mematahkan sebatang pensil dengan menggunakan kertas HVS. Anda
percaya semua itu bisa dilakukan? Mind power bisa membantu
menyelesaikannya.

Ketika orang-orang mencoba semua tantangan itu, saya teringat sebuah
kisah klasik tentang seorang sakti dengan ketiga muridnya. Saat
kesaktian para muridnya sudah sangat tinggi, sang guru tahu bahwa dia
harus segera pergi. Untuk itu dia harus mempercayakan perguruannya
kepada penerusnya. Setelah itu, Sang Guru akan memasuki tahap akhir
dari misi hidupnya, yaitu; pergi melanglangbuana. Pertanyaannya
adalah; kepada siapa dia harus memberikan kepercayaan itu? Ketiga
muridnya sama-sama sakti. Sama-sama baik. Dan sama-sama hebat.
Akhirnya, Sang guru memutuskan untuk memberikan tiga jenis ujian.

Ujian pertama menjatuhkan sebutir telur dari puncak tebing menimpa
batu cadas, namun telur itu tidak pecah. Ini tugas yang paling
gampang. Kedua, mengosongkan air di telaga dengan menggunakan jari
telunjuk. Tentu yang ini agak sulit. Dan yang ketiga, membuat ukiran
hati masing-masing pada lempengan besi hanya dengan menggunakan
tatapan mata. Pastilah tantangan ketiga ini yang paling sulit
dilakukan. Sedangkan untuk meneyelesaikan semua tantangan itu, mereka
hanya diberi waktu selama tiga hari. Barangsiapa bisa menyelesaikan
ujian itu; maka dia mendapatkan warisan perguruan beserta seluruh
aset yang ada didalamnya.

Dihari yang ditentukan, para murid menghadap Sang Guru. Lalu Sang
Guru memberi kesempatan kepada murid pertama untuk menunjukkan semua
yang sudah dilakukannya. Dia membawa telur ayam itu dalam keadaan
utuh, sedangkan batu cadas yang tertimpa hancur berantakan. Pastilah
dia memiliki ilmu gingkang yang sangat tinggi sehingga bisa
dipindahkan kepada sebutir telur. Lalu, dia menunjukkan telaga yang
kering kerontang. Tak setetes pun air yang masih tersisa didalamnya.
Membuktikan bahwa dia bisa melakukan pekerjaan besar hanya dengan
menggunakan telunjuknya. Kemudian, dia menyerahkan sebongkah besi
baja yang berukir hati dengan ukuran yang sangat besar. Ini
membuktikan bahwa tatapan matanya begitu kuat sehingga baja sekalipun
tunduk kepadanya.

Sang Guru kemudian berkata; "Muridku, ukuran hati kamu begitu
besarnya. Mengapa bisa demikian?"
"Guru," sang murid sakti menjawab, "saya memiliki kebesaran hati
untuk menjalani segala sesuatu dalam hidup ini." lanjutnya. "Saya
tidak gentar menghadapi apapun. Karena saya yakin bahwa saya bisa
menyelesaikan segala sesuatu dengan baik." Dia menjelaskan dengan
semangat yang berapi-api. Sangat terasa aura kebesaran hati yang
dipancarkannya.

Murid kedua mendapatkan gilirannya. Dia menunjukkan semua bukti
kesaktiannya, seperti murid pertama. Namun, ukiran hati dalam
lempengan besi itu ukurannya sangat kecil sekali, hingga nyaris tidak
kelihatan. Sang guru bertanya;"Muridku, aku lihat ukuran hati kamu
sebegitu kecilnya. Mengapa bisa demikian?"

"Guru," jawab sang murid sakti, "ciut hati saya jika harus melakukan
suatu keburukan. Saya sangat takut kalau harus melakukan hal-hal yang
melanggar norma dan etika." Lanjutnya. "Saya tidak memiliki cukup
keberanian untuk mempertaruhkan kehormatan." Dia menjelaskan dengan
mata berkaca-kaca. Sangat terasa aura kerendahan hati yang
dipancarkannya.

Lalu, tibalah giliran murid ketiga. Dia membawa telur utuh, dan batu
karang yang hancur lebur. Dia juga menunjukkan lempengan baja yang
berlubang membentuk hati. Namun, ketika ditanya tentang telaga, sang
murid menjawab; "maaf guru, saya tidak mengosongkan telaga itu,"
katanya. "Mengapa?" begitu Sang Guru bertanya.

Sang Murid mengatakan bahwa setelah berhasil menyelesaikan tugas
paling mudah – menjatuhkan telur diatas batu cadas – dia berpikir
untuk langsung menyelesaikan tugas yang paling sulit, yaitu; mengukir
hati pada lempengan besi hanya dengan menggunakan tatapan mata.
Sebab, jika tugas paling mudah dan paling sulit bisa dituntaskan,
pasti tugas yang sedang-sedang saja bisa terselesaikan. "Tetapi,"
kata Sang Guru, "Kamu tetap harus membuktikannya terlebih dahulu."

"Benar, Guru," jawab sang murid. "Semula saya berpikir untuk
mengeringkan telaga itu. Tetapi," lanjutnya. "Setelah membuat lubang
tembus pandang berupa hati dibesi itu; seolah saya bisa memasukinya,
dan tiba-tiba saja saya merasakan hati saya berbicara." katanya.

"Apa yang dikatakan oleh hatimu?" tanya Sang Guru.
Sang murid menceritakan bahwa ukiran hati pada baja itu
berkata; "Setelah ujian paling sulit kamu taklukan, pastilah kamu
bisa menyelesaikan ujian yang lebih mudah. Tetapi, jika kamu
menyelesaikan ketiga ujian itu, maka kamu berubah menjadi sombong,"
katanya. "Saya tidak ingin hati ini berubah menjadi sombong,"
lanjutnya. "Jadi, saya memutuskan untuk tidak mengeringkan telaga
itu."

"Aku mengerti," kata Sang Guru. "Namun, tahukah kamu bahwa tidak
melakukannya berarti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan warisan
perguruan?" Sang murid mengangguk. Dia menerima konsekuensi atas
keputusannya. "Bukankah kamu tahu bahwa mewarisi perguruan ini
merupakan dambaan semua orang?" Sang Guru meyakinkan. Sang murid
kembali mengangguk. "Bukankah dengan mewarisi perguruanku, kamu akan
mempunyai kedudukan tinggi dan dihormati?" Lanjut Sang Guru. Sang
murid tetap pada keputusannya; melepaskan kesempatan memiliki
perguruan itu.

Lalu, Sang Guru membagi dua perguruan itu. Setengahnya diberikan
kepada muridnya yang memiliki ukuran hati besar. Diperguruan itu,
kemudian dia mengajarkan tentang optimisme, semangat pantang
menyerah, dan kebesaran hati. Setengahnya lagi diberikan kepada
muridnya yang mempunyai ukuran hati sangat kecil. Diperguruan itu,
kemudian dia mengajarkan tentang menjaga kehormatan, menjauhi
keburukan, dan memupuk kerendahan hati. Itulah sebabnya, mengapa
sangat mudah bagi kita untuk menemukan guru yang mengajarkan tentang
kebesaran hati. Juga mudah untuk menemukan guru yang mengajarkan
tentang kerendahan hati. Dari kedua perguruan itu, orang-orang
kemudian belajar berjiwa besar dan menjaga kesucian diri. Lalu
menggabungkan kedua sikap itu untuk menjadikan dirinya; manusia
berkemampuan tinggi yang memiliki budi pekerti.

Muridnya yang ketiga? Dia tidak mendapatkan sedikitpun dari warisan
perguruan. Sebab, setiap orang harus menerima konsekuensi atas
tindakan dan keputusan yang diambilnya. Namun, dari semua yang sudah
dilakukannya, dia mendapatkan hadiah lain; Sang Guru membawanya pergi
melanglangbuana. Itulah sebabnya, guru yang membimbing kita cara
membaca isyarat hati; tidak selalu mudah dicari. Karena, guru seperti
itu jarang menetap. Mereka melanglangbuana. Menjelajah hidup. Dan tak
terikat ruang dan waktu. Namun, ketika hendak pergi, Sang Guru
berkata kepada kedua murid pewaris perguruannya; "Meskipun tak
kelihatan, namun kami tetap berada didalam hatimu." Katanya. "Jika
kalian ingin menemui kami, maka kalian tahu dimana harus
mencari...." Lalu, kedua orang sakti itu memudar. Menyatu dengan
udara. Kemudian terbang bersama angin. Mereka pergi
melanglangbuana.....

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://www.dadangkadarusman.com/

Catatan Kaki:
Hati itu seperti prasasti. Hanya berguna bagi mereka yang bersedia
membaca isyarat, dan menerima nasihat.

6.

[Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of Moms"

Posted by: "Dept. Penerbitan SK" penerbitan.eska@gmail.com

Fri Dec 19, 2008 8:40 pm (PST)

Lomba Menulis "The Amazing of Moms"

PROLOG

Ibu adalah lambang kelembutan, cinta dan kasih sayang. Betapa nyaman dan
tentram saat berada dekat dengan sosok mulia ini. Ketika terbelenggu dalam
kerasnya hari, ketika penat menyelimuti, ketika tak ada lagi tempat berbagi,
tanpa pamrih ibu menawarkan ribuan kasih. Ia adalah gambaran nyata atas
rahmat dan kasih sayangNya kepada kita semua.

Tuhan memang adil, Dia menitipkan rahim pada semua wanita terlepas itu akan
terisi atau tidak, wanita dengan atau tanpa menjadi ibu pun, pada dasarnya
memiliki rasa mengasihi, melindungi, mencintai. Itu sebabnya kita sering
menambahkan kata "ibu" pada setiap orang yang memang layak dipanggil ibu,
seperti: ibu mertua, ibu kos, ibu guru, ibu dosen, ibu kepala sekolah, ibu
direktur, tak terkecuali ibu tiri.

Untuk menghargai peran para ibu, kali ini sekolah kehidupan akan mengadakan
lomba yang bertajuk "There are a lot of amazing moms". sebuah lomba menulis
dalam bentuk essay tentang peran ibu yang bukan ibu kandung.

PERSYARATAN LOMBA

1. Peserta dari semua kalangan dan sudah terdaftar di milis
sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

2. Isi naskah sesuai dengan tema "The Amazing Moms" namun bukan dalam artian
ibu kandung, melainkan ibu-ibu non biologis yang sering kita jumpai.

3. Tulisan berjumlah 6-10 halaman, kertas kwarto (A4), Font Times New Roman
12, Spasi 2.

4. Peserta boleh mengirimkan maksimal 2 (dua) naskah.

5. Peserta lomba menyertakan identitas penulis: nama, alamat, email, dan
nomor telp/hp yang dapat dihubungi.

6. Naskah dikirimkan ke antologi.penerbitan@gmail.com dengan menuliskan
label [Moms], misalnya: [Moms] Bu Mus Inspirasiku, pada subject email.

7. Naskah yang masuk menjadi hak panitia. Jika naskah diterbitkan, maka
setiap penulis yang naskahnya masuk akan mendapatkan satu bukti terbit.
Royalti dan honor yang didapatkan dari penerbitan buku tersebut menjadi hak
milik Komunitas Sekolah-Kehidupan.com dan akan digunakan untuk mendanai
kegiatan-kegiatan Komunitas Sekolah-Kehidupan.com.

8. Juri dalam lomba ini adalah:

* Kurnia Efendi

* Rini Nurul Badariah

* Lia Octavia

BATAS PENGIRIMAN NASKAH
Naskah dapat dikirimkan mulai tanggal 20 Desember 2008 sampai dengan tanggal
20 Februari 2009.

PENGUMUMAN PEMENANG
Pemenang lomba menulis "The Amazing Moms" akan diumumkan pada tanggal 15
Maret 2009.

HADIAH BAGI PARA PEMENANG
Pemenang I: Rp. 300.000,- + sertifikat + buku "Menggenggam Cahaya" + paket
sponsor
Pemenang II: Rp 200.000,- + sertifikat + buku "Menggenggam Cahaya" + paket
sponsor
Pemenang III: Rp 100.000,- + sertifikat + buku "Menggenggam Cahaya" + paket
sponsor
3 Pemenang Harapan : sertifikat + paket sponsor

INFO LENGKAP HUBUNGI :
Tya --> listyarisanti@yahoo.com
Endah -->endah.wida@gmail.com

--
Departemen Penerbitan dan Kepustakaan
Sekolah Kehidupan
Novi Khansa - Ukhti Hazimah - Hamasah Putri - Artarisa
7.

DUNIA PENDIDIKAN YANG MEMIRISKAN (CATATAN KAKI)

Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id   arnabgaizir

Fri Dec 19, 2008 11:30 pm (PST)


 
DUNIA PENDIDIKAN YANG MEMIRISKAN
 
            Novel Laskar Pelangi memang telah banyak dibaca orang, bahkan jumlah yang membaca melebihi jumlah orang yang membelinya. Kenyataan yang terjadi di Belitong menyentak kita. Ternyata dunia pendidikan sudah sedemikian parah. Kondisi sekolah yang sudah tidak layak pakai, masih juga dipakai dan tanpa diperbaiki.
            Kondisi gedung sekolah yang memprihatinkan di masa mas Andrea Hirata masih duduk di bangku SD, ternyata saat ini masih ada. Dua hari kemarin tanggal 18-19 Desember 2008, Liputan 6 SCTV membahas potret pendidikan Indonesia saat ini.  Di hari pertama ditayangkan bangunan sekolah di Sulawesi Tengah. Dinding kelas terbuat dari papan dan bambu. Murid-murid yang belajar harus bergantian karena ruangan kelas yang terbatas. Jika melihat tayangan itu kita akan merasa terenyuh sekali. Jauh dari kondisi bangunan sekolah dan kelas-kelas yang pernah kita singgahi.
            Kemarin, Liputan 6 menayangkan kondisi sekolah yang berada di Nusa Tenggara Timur. Kondisi sekolah di sini juga tidak kalah parah. Kalau kondisi cuaca sedang berangin kencang, para murid segera melarikan diri keluar kelas. Ada lagi suatu hal yang tidak terbayangkan oleh saya. Para murid belajar di dalam kelas dalam keadaan berdiri. Jika lelah berdiri, terpaksa mereka harus duduk di bawah.
            Kisah Andrea Hirata terjadi entah di tahun berapa, mungkin 30 tahun yang lalu. Namun hingga kini tahun 2008 dan sebentar lagi akan masuk tahun 2009,  kondisi pendidikan di sini masih sedemikian rupa.
            Memang permasalahan atau kondisi bangunan sekolah bukan termasuk masalah pendidikan satu-satunya. Memang benar kondisi bangunan sekolah bisa dikatakan masalah yang tidak terlalu penting, bila dibandingkan dengan masalah program atau kurikulum pendidikan. Sebab mencetak generasi-generasi penerus bukan tergantung pada bangunan sekolah, tapi program dan kurikulumnya yang berperan. Tapi biar bagaimana pun, pemerintah harus tetap memperhatikan dan merubah kondisi ini.
arnabgaizir.blogspot.com
arnab20.multiply.com

Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
8a.

[Catcil] Apa sih Artinya Ulang Tahun?

Posted by: "wanitaacehtangguh" wanitaacehtangguh@yahoo.com   wanitaacehtangguh

Sat Dec 20, 2008 2:50 am (PST)

tanggal 20 desember sebenernya cuma hari yang biasa
mendung kaya kemarin, sibuk kaya kemarin..
tapi ada sms yang put tunggu -tunggu dari tadi malam
sms dr abi tersayang yang "melempar" put sekolah di tanah raja ini

jam 9.30 Hp butut put bunyi

"kak...udah tambah tua ya sekarang, mana traktirannya?"
(adik di palembang)
ni anak ngucapin selamat ultah ato minta mgirim pulsa?
(bete)

dan siang ini...
satu sms pendek dari ayah tersayang membuat mata put basah

"kakak.anak ayah umurnya udah berkurang,tambah dewasa
inshaAllah tambah shaliha, semoga panjang umur dan umurnya diberkahi
Allah,dapat banyak ilmu dan sukses"

hanya do'a pendek itu yang put tunggu 24 jam
do'a keberkahan umur putri dr ayah

umur kita makin singkat tapi berkah atau tidak?
kerja kita makin berat dan banyak, tapi bermanfaat atau tidak?
hasil yang kita dapat, ada pahala atau tidak?
orang-orang yang kita kenal. membantu kita di akhirat atau tidak?

wallahu 'alam

Ya Rabbi..
berkahi umur kami tahun ini dan tahun depan
ya Rabbi
dekatkan hati kami pada-Mu jauhi hati kamu dari ingkar kepada-Mu
Rabb..
penuhi hati kami dengan cinta-Mu, cinta pada umat-Mu, cinta pada
Rasul-Mu, cinta pada agama-Mu
Rabb...
lindungi kami dari azabmu

amin...

innashalati, wanusuki, wamahyaaya, wamamaati
lillahirabbil'alamin

apa arti umur kita ini?

regard
putri

Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

All-Bran

Day 10 Club

on Yahoo! Groups

Feel better with fiber.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: