Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- Re: [Bahasa} Si Pengadu {Cerpen Ank Islami yang Gagal Lomba.. tetap From: Nia Robie'
- 1b.
- Re: [Bahasa} Si Pengadu {Cerpen Ank Islami yang Gagal Lomba.. tetap From: Nia Robie'
- 1c.
- Re: [Bahasa} Si Pengadu {Cerpen Ank Islami yang Gagal Lomba.. tetap From: Rini Agus Hadiyono
- 2a.
- Re: (bahasa-cerpen surealis) mimpi-mimpi sunyi From: Nia Robie'
- 3a.
- Re: [Catcil] Tentang Ibu From: fil_ardy
- 4a.
- [Rampai] Ibu From: Siwi LH
- 4b.
- Re: [Rampai] Ibu From: sismanto
- 5.
- Tersenyumlah Hendrik From: muhamad agus syafii
- 6.
- Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing Moms" From: Lia Octavia
- 7a.
- [Ruang Lobby] Assalamu'alaikum From: david sanda
- 7b.
- Re: [Ruang Lobby] Assalamu'alaikum From: sismanto
- 7c.
- Re: [Ruang Lobby] Assalamu'alaikum From: rah_ma18
- 8.
- Re: [Catatan Kaki] tanya: tenggelamnya kapal van der wijk From: Karman
- 9a.
- (Inspirasi) Filling In Facing Up! From: teha
- 9b.
- Re: (Inspirasi) Filling In Facing Up! From: sismanto
- 10.
- [Catatan Kaki] Rendra - Empat Kumpulan Sajak From: Epri Saqib
- 11a.
- Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of Moms"--Mas Yons&Mbak Lia From: yuli rachmawati
- 11b.
- Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of Moms"--Mas Yons&Mbak Lia From: Agung Argopo
- 11c.
- Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of Moms"--Mpok Achi From: bujang kumbang
- 12.
- Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of Moms"--> Mas Fiyan From: Lia Octavia
- 13a.
- Re: UDA PALRIS (CATATAN KAKI) From: gopo_alhusna
- 14.
- Desain Kejiwaan Yang Sempurna From: muhamad agus syafii
- 15a.
- [Donasi Buku] Donasi Buku Eska Dibuka Kembali From: Lia Octavia
- 16a.
- Re: [Ruang Baca]Daripada Bete, Nulis Aja! From: Rini Agus Hadiyono
- 17.
- (bahasa) CERPEN: JERAT (eds. revisi) From: fiyan arjun
Messages
- 1a.
-
Re: [Bahasa} Si Pengadu {Cerpen Ank Islami yang Gagal Lomba.. tetap
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Sun Dec 21, 2008 6:39 pm (PST)
aku suka gayamu mengkomentari.. objektif:)
sip..sip.. aku rangkum semuanyah:D
Pada 21 Desember 2008 20:31, ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com > menulis:
> weeeiiitss...keren neh bisa nelorin cerpen. Top..teroptop ^_^d
>
> Sedikit masukan ya neng, menurutku cerita dikau kurang terasa bahasa
> anak-anaknya, walaupun tokoh yang diambil adalah anak-anak. Ambil di
> paragraf pembuka:
>
> "Angin sejuk menerpa wajah Belinda yang cantik. Desau dedaunan yang ditiup
> angin begitu indah terdengar, rumput pun ikut merasakan kebahagiaan di sore
> yang begitu indah itu. Sore itu di sebuah pekarangan rumah Sahara, penuh
> tawa."
>
> Begitu aku membaca awal cerpenmu [kata-kata yang kasih huruf tebal] kerasa
> banget bahasa orang dewasanya yang seringkali 'berbunga-bunga' sedangkan
> menurut aku pribadi, anak-anak lebih suka bahasa yang lugas dan mudah
> diterima.
>
> Sedikit referensi bacaan
> - Buku Astrid Lindgren [exp: Madicken, cerita-cerita di Bullerbyn, dkk]
> - Ma..Dongengin Aku Yuk! : Farida Nur'aini
> - Majalah Anak-anak
> - banyak lagi sih, cuman pengetahuanku aja yang terbatas
>
> Eniwei, maap..maap...klo sok teur, coz aku sendiri juga blum nelorin cerpen
> anak. Itu tadi sekedar masukan yang mungkin bisa salah ^_^v Mungkin Mbak
> Ichen bisa membagi keahliannya disini. Mbak Icheeeeeeeeeeeeeen!!! :D
>
> Semangat ya neng ^_^
>
> :sinta:
>
> "Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
> BloG aKu & buKu
> http://jendelakumenatapdunia. blogspot. com
> BloG RaMe-RaMe
> http://sinthionk.multiply. ; http://sinthionk.com rezaervani. com
> YM : SINTHIONK
>
>
>
> --------------------- ---------
> *From:* Nia Robie' <musimbunga@gmail.com >
> *To:* sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >;com
> wordsmartcentre@yahoogroups. ; rumbelkita@yahoogrocom ups.com
> *Sent:* Sunday, December 21, 2008 3:11:58 AM
> *Subject:* [sekolah-kehidupan] [Bahasa} Si Pengadu {Cerpen Ank Islami yang
> Gagal Lomba.. tetap semangat!!!}
>
> Tolong kasih masukan yak:) sebenernya ini cerpen anak islam yang aku
> pernah ikut sertakan dalam lomba namun sepertinya gagal:( tapi tak papalah
> sekedar berbagi.. terinspirasi dari hubungan kakak adik yang aku jalani..
> sempet termehek2 saat zaman kuliah dulu ketika menyadari rumah sepi karena
> seseorang yang aku anggap 'pengacau' harus dirawat di rumah sakit akibat dua
> ruas tulang belakangnya harus diangkat..
>
> *Si Pengadu*
>
> *Oleh : Nia Robie'*
>
> * *
>
>
>
>
- 1b.
-
Re: [Bahasa} Si Pengadu {Cerpen Ank Islami yang Gagal Lomba.. tetap
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Sun Dec 21, 2008 6:41 pm (PST)
wah..wah.. judulnya apah?*lagi semangat belajar nulis cerpen anak
sip..sip.. masukan aku rangkum semuah:D
makasih yah gurukuh:)
hugss...
*pengen banget ketemu mba Rini sebenernya:)
mau ngelmu:D
2008/12/21 Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com >
> Dear Nia,
> aku beda pendapat sama Sinta. Sedikit..
> Menurutku anak sekarang udah cukup cerdas untuk menyerap gaya bahasa
> yang berkembang pesat. Kalimat-kalimat ini mengingatkanku pada kumcer
> Pak Soekanto SA. Nia pernah baca? kalau belum, coba cari ya..
>
> Paling, tinggal dipotong sedikit..supaya kalimatnya tidak terlalu
> panjang saja. Panjang naskah sudah memadai menurutku.. cukuplah untuk
> anak kelas 3 SD-an.
>
> Terus menulis ya Nia..aku pun belum pernah menang lomba cernak
> lho..kita senasib. Tapi aku yakin Nia tak patah semangat.
>
> maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan ya,
>
> salam,
> Rinurbad
>
>
>
- 1c.
-
Re: [Bahasa} Si Pengadu {Cerpen Ank Islami yang Gagal Lomba.. tetap
Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com rinurbad
Sun Dec 21, 2008 9:33 pm (PST)
Sama-sama, Nia.
Judul kumcer beliau yang pernah kubaca ada dua: Orang-orang Tercinta
dan Ibuku Sahabatku. Segera cari ya kalau mau, soalnya udah jarang di
toko buku. Terbitan Penerbit Buku Kompas.
Ngelmu? Hihihi..Nia bisa aja, emangnya aku Mpu Gandring?
Yuk ah, Nia nulis..aku mau nyukur lagi (baca: ngedit)
salam,
Rinurbad
- 2a.
-
Re: (bahasa-cerpen surealis) mimpi-mimpi sunyi
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Sun Dec 21, 2008 6:49 pm (PST)
mau belajar lagi dan lagi:D
wiw.. keren euy:)
dan menyentuh nilai2 kemanusiaan..
bahwa siapapun orangnya pasti pernah merasakan sunyi:)
btw.. aku dulu sering mimpi orang2 di mutilasi:(
berkali-kali..
parah yah?
mungkin ketakutan dari banyak hal..
btw kata temenku yang kul di psikologi..
mimpi itu bisa di setting :)
aku mau mencoba ah:)
selamat bermimpi:)
2008/12/22 Bu CaturCatriks <punya_retno@yahoo.com >
> *MIMPI-MIMPI SUNYI
> Oleh: Retnadi Nur'aini
>
> Mimpi itu datang lagi. Tak peduli apakah Sunyi habis mabuk atau
> letih karena habis lembur, mimpi itu selalu datang lagi dan lagi.
> Mimpi tentang kematiannya.
>
> Kadang, settingnya adalah puncak gedung pencakar langit. Kadang,
> danau berair tenang. Kadang, parkiran kosong. Yang jelas, Sunyi
> tahu, ia akan mati disana.
>
> Semalam, settingnya adalah kamar tidur Sunyi. Dalam mimpi itu, ia
> sedang terlelap. Namun meski hanya mengenakan sehelai gaun tidur
> tipis, entah kenapa ia merasa kepanasan. Peluhnya membanjir. Rasanya
> seperti terbakar. Sunyi membuka mata dan segera menyaksikan sebuah
> pemandangan yang menakjubkan.
>
> Luar biasa, kamar tidurnya yang mungil berubah menjadi lautan api.
> Buku-buku dan kertas digerogoti api sampai menghitam. Kepala boneka
> kesayangannya, Pak Beruang, telah terpisah dari tubuhnya. Dinding
> yang menghitam, sementara tirai-tirai yang menari-nari membelai
> wajah dan kulitnya yang terbuka. Sesuatu terdengar berderak-derak,
> tapi Sunyi tidak tahu itu apa. Ia melihat jendelanya terbuka,
> mengantarkan angin yang menerbangkan percikan-percikan api dan butir-
> butir abu yang masih hangat ke depan hidungnya. Ia bisa mencium
> wanginya. Ia bisa merasakan kehangatannya.
>
> Pelan, Sunyi meraba dadanya. Damai. Damai sekali. Ia bisa merasakan
> lidah-lidah api itu menjangkaunya dengan rindu. "Kemari Sunyi,
> kemari ," bisik mereka di telinganya. Suara berderak-derak makin
> keras terdengar, sepertinya makin dekat. Ia menatap langit-langit
> yang berkeretak dengan nyaring. Ah, suara yang merdu itu...
>
> Dalam hitungan lima detik, langit-langit itu akan rubuh menimpanya.
> Sunyi menghela napas. Sambil memejamkan mata, ia mulai berhitung.
> Lima..empat..tiga..dua. .Sunyi membuka mata dan mendongak. Ia sudah
> siap. Ia merentangkan tangannya. Ia sudah siap. "Satu ," ucapnya.
>
> ********
>
> Sejak berumur 7 tahun, Sunyi telah tahu bahwa ia akan meninggal pada
> umur 23 tahun. Ia sudah membaca surat pemberitahuan kematiannya. Di
> atas selembar kertas yang kini telah menguning dan lusuh. Disitu
> tertulis jelas hari, tanggal, dan tempat kematiannya. Selasa, 20
> November 2007, jalan depan rumah. Tanpa dicantumkan penyebab
> kematian.
>
> Sunyi tidak sendirian. Setiap orang di kota Larut tahu waktu
> kematian mereka dari surat pemberitahuan kematian masing-masing.
> Ketika seorang anak dinggap telah dewasa, mereka akan menerima
> sepucuk surat tepat di hari ulang tahun mereka. Tingkat kedewasaan
> ini sendiri berbeda untuk setiap orang. Seorang teman Sunyi
> misalnya, Sinar, baru menerima suratnya di umur ke-10. Adik Sinar
> yang meninggal pada umur 3 bulan malah tak sempat menerima suratnya.
> Namun, surat itu telah dititipkan pada ibu Sinar, sejak kandungannya
> masih berumur 6 bulan.
>
> Tak seorangpun penduduk kota Larut yang tahu persis, sejak kapan
> orang-orang mulai menerima surat pemberitahuan kematian mereka.
> Mereka menerimanya begitu saja, meski di dalam surat tak pernah
> tercantum penyebab kematian. Bagi sebagian warga kota Larut, hal
> ini justru menguntungkan, karena mereka tak perlu dihantui tentang
> kematian mereka. Tapi sebagian lainnya justru bertanya-tanya. Dan
> Sunyi, adalah salah satunya.
>
> ********
>
> Sementara pertanyaan-pertanyaan melintas di kepala Sunyi tanpa
> permisi. Apa ia akan mati dengan mata terbuka atau tertutup? Apa ada
> anggota tubuhnya yang terpisah? Berapa lama napasnya nanti akan
> tertahan? Bagaimana rupanya ketika mati nanti? Sedihkah? Marahkah?
> Damaikah? Siapa yang akan berada di dekatnya? Bagaimana ia akan mati
> nanti? Ya, bagaimana ia akan mati nanti?
>
> Tak kunjung hentinya kepala Sunyi bertanya. Seperti hiruk pikuk
> sebuah kota, tanpa satupun rambu peringatan. Riuh bertabrakan satu
> sama lain. Kepala Sunyi nyaris meledak karenanya. Pelan-pelan
> dikuburkannya puluhan pertanyaan itu ke dalam alam bawah sadarnya.
> Dan sejak itulah, Sunyi mulai bermimpi.
>
> Saat pagi menjelang, Sunyi terbangun dan menatap gelas air di
> samping tempat tidurnya. Bagaimana kalau ia terjatuh seperti gelas
> ini? Menyerahkan sepenuhnya pada gaya gravitasi dan terhempas dengan
> pedih tak terperi. Hancur berkeping-keping.
>
> "Prang!"
>
> Gelas itu terjatuh. Pecahannya terserak di kamar Sunyi. Perlahan
> Sunyi turun. Tangannya meraih sepotong pecahan. Membayangkan sisi
> pecahan kaca yang tajam itu menggores nadinya yang melintang biru,
> merasakan darah kentalnya meleleh keluar. Pelan-pelan. Pelan-pelan.
> Saat mencuci wajah, Sunyi bermimpi sedang menenggelamkan dirinya,
> membiarkan paru-parunya menggembung bengkak, merasakan dingin air
> membasuh kulitnya.
>
> Saat sarapan, Sunyi bermimpi untuk sarapan dengan teh dan segenggam
> Lithium dan Veronal. Mencecap rasa pahit dengan lidahnya, dan damai
> dalam lelap yang akan tercipta.
>
> Saat berada dalam lift, Sunyi bermimpi lift itu terjatuh dari lantai
> 46, membanting tubuhnya dengan suara hantaman yang menggetarkan
> tulang-tulang persendian.
>
> Saat menyeberang jalan, Sunyi bermimpi sebuah truk kontainer akan
> melindas tubuhnya, meremukkan kepalanya, dengan suara rem yang
> berdecit-decit. Lalu orang-orang akan merubungi seperti lalat
> sambil bergumam-gumam "Waktunya sudah tiba.."
>
> Dan Sunyi bermimpi, dan bermimpi, dan bermimpi .di setiap detik sisa
> hidupnya. Sampai waktunya tiba.
>
> ********
>
> Tentu saja, situasi ini juga bukan pertama kalinya terjadi. Puluhan
> orang mengamuk saat menerima surat mereka. Puluhan lagi menangis
> menjadi-jadi dan menderita depresi berkepanjangan.
>
> Dulu, pernah ada sejumlah orang yang mencoba berpikir logis dengan
> melacak alamat kantor pos pengirim. Mereka gagal. Kantor pos itu tak
> pernah ditemukan. Surat-surat terus berdatangan, dan ratusan orang
> yang menjadi gila terpaksa dikirim ke rumah sakit jiwa. Menunggu
> waktu mereka disana.
>
> Tapi seiring dengan bergulirnya waktu, orang-orang ini mulai sadar
> betapa sempitnya waktu yang mereka punya. Satu persatu mereka mulai
> pulang, menata hidup bersama orang-orang yang mereka cintai. Meminta
> maaf atas semua hal buruk yang telah mereka lakukan. Dan berterima
> kasih atas semua hal baik yang telah mereka dapatkan.
>
> Begitulah waktu berjalan dengan damai di kota Larut, hari demi
> hari....
>
> ******
>
> 20 November 2007, dini hari.
>
> Sunyi terbangun dengan perasaan segar. Hari ini adalah waktunya. Ia
> segera bersiap-siap mandi. Lalu mengenakan gaunnya yang terbaik,
> yang sudah diseterika sampai licin semalam. Sekilas ia menatap
> langit dari jendela. Ia selalu suka pagi hari.
>
> Sambil sarapan semangkuk sereal, ia menatap sekitarnya. Rumah sudah
> dirapikan. Sampah sudah dibuang. Ia sudah berdoa di gereja. Semua
> sahabat, dan teman kantor sudah menghubungi untuk mengucapkan
> selamat berpisah. Kemarin, ayah ibunya juga sudah datang. Katanya,
> mereka sudah menyiapkan sebuah nisan dan satu upacara pemakaman
> sederhana, pada keesokan harinya.
>
> Kemarin, bersama-sama, mereka juga sudah melihat peti-nya. Tempat
> tidur Sunyi yang terakhir. Untuk selama-lamanya. Peti itu sederhana,
> tanpa ukiran apapun, tapi terbuat dari kayu yang kuat. Di dalamnya,
> Ibu Sunyi sudah menyiapkan Pak Beruang kesayangannya.
> Semuanya sudah siap.
>
> Sunyi menatap jam dindingnya. 05.00. Mungkin, lebih baik kalau ia
> berjalan-jalan sebentar. Ia segera menyambar jaket dan dompetnya,
> lalu mengunci pintu. Di luar, hari masih pagi. Waktu penuh
> kedamaian.
>
> Jalanan masih lengang. Para penjual sayur dan buah sedang memilih-
> milih dagangannya yang busuk. Beberapa pria bercelana pendek sedang
> lari pagi. Tukang parkir depan rumahnya tampak terkantuk-kantuk.
> Sekilas mereka bertatapan, dan tersenyum maklum. Ia tahu. Hari ini
> adalah waktunya Sunyi.
>
> Kaki-kaki Sunyi berbelok di tikungan.
>
> Matanya masih sempat menangkap kilatan cahaya terang yang
> menyilaukan. Samar-samar telinganya mendengar suara klakson mobil.
> Dan bunyi rem yang berdecit-decit.
>
> ******
> Tikungan jalan depan rumah Sunyi banjir darah. Gaun putih Sunyi
> tampak memerah karena darah yang merembes. Orang-orang mulai
> merubungi seperti lalat. Tak seorang pun memanggil ambulans. Tak
> seorang pun memanggil polisi. Tak seorang pun menyalahkan pengemudi
> truk kontainer. Mereka cuma bergumam-gumam dengan bising. "Waktunya
> sudah tiba..."
>
> Setengah jam kemudian, orang tua Sunyi datang. Dengan sigap, mereka
> segera mengambil mayat Sunyi yang berkepala remuk, lalu membawanya
> pulang ke rumah duka. Sementara kerumunan orang mulai bubar.
>
> Pengemudi truk kontainer kembali menyalakan mesinnya. Para penjual
> sayur dan buah mulai membuka kiosnya. Beberapa pria bercelana pendek
> kembali melanjutkan lari pagi. Dan tukang parkir depan rumah yang
> masih terkantuk-kantuk, mulai menyalakan peluitnya. Semua kembali
> bertugas. Semua kembali terjaga.
>
> Di kota Larut, pagi ini masih satu pagi yang damai.
>
> ********
>
> * Dimuat di majalah Femina, edisi April 2008, dengan judul "Sunyi"
>
>
>
- 3a.
-
Re: [Catcil] Tentang Ibu
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Sun Dec 21, 2008 6:52 pm (PST)
Kenapa saya lebih terharu membaca komentarmu daripada
baca tulisan saya sendiri ya? Heuheuheu, terimakasih
untuk berniat membacakan tulisan saya untuknya, Bu Retno.
Oh ya, jgn lupa, kamu harus agak2 keras membacakannya,
karena akhir2 ini, pendengarannya agak terganggu karena
terlalu banyak minum obat warung.
tangkyou for reading, Bu Retno :)
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Bu CaturCatriks"com
<punya_retno@...> wrote:
>
> i'm just wondering...
> kalau aja aku kenal sm ibunya kang dani,
> aku pasti akan bawa tulisan ini ke beliau,
> duduk di depan beliau,
> kemudian membacakannya lambat2 utk beliau
> dan berkata pada beliau "ibu, ini tulisan anak ibu, dani ardiansyah.
> penulis hebat yg selalu menulis dgn hati dan cinta, teristimewa,
> tulisan ttg ibu..."
>
> -retno-
>
> ps: aku juga nggak bisa buka tutup gas, serem bo! parno gas bocor.
> jadi, itu bukan isu geografis, kota atau desa, kang. tapi isunya
> adl "berhati2 dan antisipasi" hehehe. thanks for writing, kang.
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Kang Dani <fil_ardy@>com
> wrote:
> >
> > TENTANG IBU
> > ~DA~
> >
> >
> > Pada sebuah meeting kick off dengan client di sebuah gedung
> pemerintahan di daerah Jl. Gatot Subroto, Jakarta, saya manyaksikan
> bagaimana karakter dari seorang ibu yang sungguh juh berbeda dengan
> ibu, yang selama ini saya kenal.
- 4a.
-
[Rampai] Ibu
Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com siuhik
Sun Dec 21, 2008 6:59 pm (PST)
Ibu
Oleh : Siu Elha
Jika rahimmu adalah
pertapaan cinta
Sungguh aku nikmati masa
penantian itu
Untuk merekah, memuai sesuai
titikku..
Untuk kusongsong perjalanan
dunia
jika buaianmu adalah ladang
aku mengenal cinta
ijinkan kureguk manisnya
untuk bekalku dalam
perjalanan dunia
yang konon kejam dan
melelahkan
jika pangkuanmu adalah sandaran cinta
Ijinkan aku bermasyuk manja
disana
Dalam hangatnya peluk dan
damainya rengkuhan
Jika dunia adalah padang
untuk mencari Cinta
Sungguh engkaulah oase bagiku
Untuk sejenak berhenti untuk menghela energi
Dan melanjutkan pencarian
Dalam ruang yang tak berujung dan tak berbatas.
jika akhirat adalah
pertemuan Cinta,
dan ditelapak kakimu
bersemayam surga,
dalam haribaan Cintamu aku ingin melebur
Karena sungguh yang kurindu bukan jasad yang melekat,
Namun karena kasih sayang dan Cinta
Yang sesungguhnya pancaran Asmau'ul Husna
18 Juli 2007
Ibu bukanlah tempat kita bersandar, karena ibulah yang membuat kita mampu berdiri tegak (Mario Teguh)
Kupersembahkan buat para
Ibu, diseluruh dunia .
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik
- 4b.
-
Re: [Rampai] Ibu
Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa
Sun Dec 21, 2008 8:31 pm (PST)
Ck...ck..ck..ck
manis sekali mbak puisinya n smet "hari Ibu" ya mbak.
n buat para ibu yang lain met hari ibu juga yach . ..
sis
--- In sekolah-ke
hidupan@yahoogroups.com , Siwi LH <siuhik@...> wrote:
>
> Ibu
> Oleh : Siu Elha
>
>
- 5.
-
Tersenyumlah Hendrik
Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com agussyafii
Sun Dec 21, 2008 7:18 pm (PST)
Tersenyumlah Hendrik
by: Meidy
Disaat Acara tafakur alam "Ananda Cinta Alloh" Hari masih pagi sekali, jam didinding menunjukkan jam 3. Sayup terdengar dari ruang tengah suara lantunan merdu dari mas agus & kak rika melantunkan salawat Nabi .bergegas kami menuju ruang tengah untuk melaksanakan tahjud bersama.
Suasana begitu hikmat ketika kita melaksanakan 8 rakaat tahjud dan 3 rakaat witir berjemaah, suasana begitu hening seakan-akan Allah hadir ditengah kita
Dingin mulai mengigit sampai sumsum waktu penunjukkan pukul 03:15, tahajud bersama telah selesai kita laksanakan tampak dibarisan muka Jaka dan hasbi dengan setengah mengantuk namun bibir mereka terus melantunkan zikir
Kak Agus membuka percakapan, dan memulai sesi perenungan, aku segera beranjak dari tempat ku duduk untuk duduk disebelah mas Agus.
Kami meminta Handrik utk maju kemuka, dan menceritakan kisah hidupnya.
Cerita hendrik bergulir satu demi satu, Hendrik terlihat bersemangat,bahkan tidak terlihat sedikitpun kekecewaan diwajahnya saat dia bercerita detik-detik menjelang kepergian sang Ayah .saat menjelang ajal, sang ayah ada dirumah sakit, saat itu hendrik berpacu dengan waktu utk melepas kepergian sang Ayah .namun tidak ada satu org pun yg bersedia utk meminjamkan motor kepadanya, yg mana pada akhirnya Hendrik harus rela utk tidak dapat bertemu sang Ayah selama-lamanya tanpa sempat mengucapkan kata selamat tinggal.
Semua tertunduh dan terdiam mendengar kisah hendrik ini ..tiba-tiba Kak Rika bertanya "kenapa ibu Hendrik menangis, ktika kak rika minta ijin utk mengajak hendrik utk ikut ditafakur alam ini ??? Ibu mu bilang " nanti tidak ada yg membantu dia"
Hendrik hanya memberikan sebuah senyuman kpda kak rika, senyuman yg sarat akan makna .rasa penasaran menggangguku dan membuatku memaksa hendrik untuk bercerita .
Setiap hari minggu saya membantu ibu .hendrik terdiam beberapa saat .hatiku berbisik gerangan apalagi yang dikerjakan anak ini??? Perlahan kubisikan .bolehkan bunda dan teman** disini tahu apa yang Hendri kerjakan??? Dengan wajah bangga dan suara tegas Hendrik menjelaskan .setiap hari minggu, aku dan ibu memungut dan mengangkat sampah-sampah di komplek dekat rumah, itu adalah pekerjaan ayahku saat masih hidup, sebelum meninggal Ayah berpesan kepada Ibu agar aku tetap melaksanakan tugasnya itu sebagai bekal untukku di akhirat nanti . Aku kembali dibuatnya tergugu dan terkagum-kagum dengan penjelasan anak ini hingga membuatku tidak sanggup lagi berkata-kata
Ingin rasanya kupeluk anak ini dan kubisikan .Nak engkau anak hebat anak yang sangat berbakti , "aku bangga bisa mengenalmu, tersenyumlah Hendrik"
Dalam hatiku berdoa " semoga Allah selalu melindungi anak ini dimanapun dia berada, dan selalu melimpahkan kasih sayangnya untuk anak yang sholeh ini.
Beginilah cara al-Qur'an dan hadits-hadits menjelaskan mengenai kewajiban anak terhadap orang tua. Mereka harus menghormati, berbuat baik, mentaati dan tidak berkata buruk atau sesuatu yang menyakitkan kedua orang tua.
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia" QS. Al-Isra', 17: 23.
Wassalam,
M e i d y
www.simpaykeramat.blogspot. com
www.babynyameidi.multiply. com
++++++
Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi "Cinta Ananda" Terima
kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan dukungannya teman2 semua.
- 6.
-
Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing Moms"
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Sun Dec 21, 2008 7:19 pm (PST)
Teman-teman, pengumuman lomba "The Amazing Moms" juga dapat dilihat di:
http://sekolahkehidupan.multiply. com/journal/ item/70/LOMBA_ MENULIS_THE_ AMAZING_MOMS
On 12/20/08, Dept. Penerbitan SK <penerbitan.eska@gmail.com > wrote:
>
> Lomba Menulis "The Amazing of Moms"
>
> PROLOG
>
> Ibu adalah lambang kelembutan, cinta dan kasih sayang. Betapa nyaman dan
> tentram saat berada dekat dengan sosok mulia ini. Ketika terbelenggu dalam
> kerasnya hari, ketika penat menyelimuti, ketika tak ada lagi tempat berbagi,
> tanpa pamrih ibu menawarkan ribuan kasih. Ia adalah gambaran nyata atas
> rahmat dan kasih sayangNya kepada kita semua.
>
> Tuhan memang adil, Dia menitipkan rahim pada semua wanita terlepas itu akan
> terisi atau tidak, wanita dengan atau tanpa menjadi ibu pun, pada dasarnya
> memiliki rasa mengasihi, melindungi, mencintai. Itu sebabnya kita sering
> menambahkan kata "ibu" pada setiap orang yang memang layak dipanggil ibu,
> seperti: ibu mertua, ibu kos, ibu guru, ibu dosen, ibu kepala sekolah, ibu
> direktur, tak terkecuali ibu tiri.
>
> Untuk menghargai peran para ibu, kali ini sekolah kehidupan akan mengadakan
> lomba yang bertajuk "There are a lot of amazing moms". sebuah lomba
> menulis dalam bentuk essay tentang peran ibu yang bukan ibu kandung.
>
> PERSYARATAN LOMBA
>
> 1. Peserta dari semua kalangan dan sudah terdaftar di milis
> sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
>
> 2. Isi naskah sesuai dengan tema "The Amazing Moms" namun bukan dalam
> artian ibu kandung, melainkan ibu-ibu non biologis yang sering kita jumpai.
>
> 3. Tulisan berjumlah 6-10 halaman, kertas kwarto (A4), Font Times New Roman
> 12, Spasi 2.
>
> 4. Peserta boleh mengirimkan maksimal 2 (dua) naskah.
>
> 5. Peserta lomba menyertakan identitas penulis: nama, alamat, email, dan
> nomor telp/hp yang dapat dihubungi.
>
> 6. Naskah dikirimkan ke antologi.penerbitan@gmail.com dengan menuliskan
> label [Moms], misalnya: [Moms] Bu Mus Inspirasiku, pada subject email.
>
> 7. Naskah yang masuk menjadi hak panitia. Jika naskah diterbitkan, maka
> setiap penulis yang naskahnya masuk akan mendapatkan satu bukti terbit.
> Royalti dan honor yang didapatkan dari penerbitan buku tersebut menjadi hak
> milik Komunitas Sekolah-Kehidupan.com dan akan digunakan untuk mendanai
> kegiatan-kegiatan Komunitas Sekolah-Kehidupan.com.
>
> 8. Juri dalam lomba ini adalah:
>
> * Kurnia Efendi
>
> * Rini Nurul Badariah
>
> * Lia Octavia
>
>
> BATAS PENGIRIMAN NASKAH
> Naskah dapat dikirimkan mulai tanggal 20 Desember 2008 sampai dengan
> tanggal 20 Februari 2009.
>
>
> PENGUMUMAN PEMENANG
> Pemenang lomba menulis "The Amazing Moms" akan diumumkan pada tanggal 15
> Maret 2009.
>
>
> HADIAH BAGI PARA PEMENANG
> Pemenang I: Rp. 300.000,- + sertifikat + buku "Menggenggam Cahaya" + paket
> sponsor
> Pemenang II: Rp 200.000,- + sertifikat + buku "Menggenggam Cahaya" + paket
> sponsor
> Pemenang III: Rp 100.000,- + sertifikat + buku "Menggenggam Cahaya" + paket
> sponsor
> 3 Pemenang Harapan : sertifikat + paket sponsor
>
> INFO LENGKAP HUBUNGI :
> Tya --> listyarisanti@yahoo.com
> Endah -->endah.wida@gmail.com
>
>
>
> --
> Departemen Penerbitan dan Kepustakaan
> Sekolah Kehidupan
> Novi Khansa - Ukhti Hazimah - Hamasah Putri - Artarisa
>
>
- 7a.
-
[Ruang Lobby] Assalamu'alaikum
Posted by: "david sanda" prit_iwak_ub@yahoo.co.id prit_iwak_ub
Sun Dec 21, 2008 7:25 pm (PST)
Aloos teman-teman sk salam kenal dari kami,
oh iya ada kah teman-teman SK yang dari kediri juga?
trima kasih infonya
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
http://id.yahoo.com/ - 7b.
-
Re: [Ruang Lobby] Assalamu'alaikum
Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa
Sun Dec 21, 2008 8:14 pm (PST)
Salam kenal juga Mbak/Mas...
sependek pengetahuan saya yang dari kediri belum ada. adanya dari
malang n Surabaya.
tapi nggak masalah, sampeyan cari tempat duduk aja di sebelah saya
nanti saya kenalkan dengan yang lainnya.
-sis-
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , david sandacom
<prit_iwak_ub@...> wrote:
>
> Aloos teman-teman sk salam kenal dari kami,
> oh iya ada kah teman-teman SK yang dari kediri juga?
>
> trima kasih infonya
>
>
>
>
>
>
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
> http://id.yahoo.com/
>
- 7c.
-
Re: [Ruang Lobby] Assalamu'alaikum
Posted by: "rah_ma18" rah_ma18@yahoo.co.id rah_ma18
Sun Dec 21, 2008 8:19 pm (PST)
Walaikumsalam....... salam kenal juga met gabung yach?! Moga betah ada
disini, dijamin gak bakalan rugi dech orangnya asyik2, pada gokil and
narsis abis juga karya2nya gak kalah lho.... penuh inspirasi, motivasi
dan tentunya kita bisa banyak belajar dari apa yang mereka tulis.
By : Rahma Lee_u ^_~
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , david sandacom
<prit_iwak_ub@...> wrote:
>
> Aloos teman-teman sk salam kenal dari kami,
> oh iya ada kah teman-teman SK yang dari kediri juga?
>
> trima kasih infonya
>
>
>
>
>
>
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
> http://id.yahoo.com/
>
- 8.
-
Re: [Catatan Kaki] tanya: tenggelamnya kapal van der wijk
Posted by: "Karman" kurman2002@yahoo.co.id
Sun Dec 21, 2008 7:26 pm (PST)
thank u atas responnya. saya coba tuk mendapatkannya. selama ini saya penasaran,
ingin membacanya. katanya sih sangat menyentuh hati, membuat kita terbawa arus alur ceritanya.
benar kata hadis. innal bayaana la sihron, penjelasan itu bagai sihir. he he.
Â
SALAM
KARMAN
_____________________ _________ __
Dari: Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com >
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Terkirim: Kamis, 18 Desember, 2008 14:44:02
Topik: [sekolah-kehidupan] Re: (Catatan Kaki) tanya: tenggelamnya kapal van der wijk
Saya punya bukunya, Pak. Karena saya membeli buku itu di Museum Buya Hamka waktu saya berkunjung ke Padang. Tapi saat ini bukunya sedang dipinjam teman saya.
Mungkin bisa memesan langsung ke Museum Buya Hamka? Jadi bukunya bisa dikirimkan dari tepi Danau Maninjau, Sumbar.
dapat menghubungi Pak Hanif Rasyid, SPDI (pengelola Museum Buya Hamka), hp no. 081535365009.
Good luck.
Salam
Lia
On 12/18/08, Karman <kurman2002@yahoo. co.id> wrote:
teman-teman sekalian, sudah lama saya ingin membaca novel yang
ditulis oleh Buya Hamka berjudul  tenggelamnya kapal van der wijk. sulit sekali
saya mendapatkannya. ada yang punya infonya gak, dimana saya bisa memperolehnya? atau ada yang punya ebooknya??
Â
KARMAN
Bandung
- 9a.
-
(Inspirasi) Filling In Facing Up!
Posted by: "teha" teha.sugiyo@toserbayogya.com
Sun Dec 21, 2008 7:35 pm (PST)
/Inspirasi/
*FILLING IN, FACING UP*
/*Oleh Teha Sugiyo*/
Dalam kamus bahasa ritel, ada istilah /filling in/ dan /facing up./
/Filling in/ adalah kegiatan pengisian barang-barang dagangan di rak
pajang, sehingga kondisi stock pajang berada pada kapasitas ideal yang
dimiliki oleh suatu produk. /Facing up/, adalah kegiatan kerja yang
dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi display selalu nampak penuh dan
rapih.
/Filling in/ dan /facing up/ boleh dikatakan sebagai suatu mata rantai
tak terputus, yang memungkinkan kondisi tetap ideal. Dengan demikian,
konsumen yang datang merasa nyaman dan puas karena pajangan nampak rapih
dan selalu penuh. Dampak selanjutnya akan "menggoda" konsumen untuk
segera mengeluarkan koceknya. Hasilnya? Konsumen puas, puas, puas....
Yayat Setiawan, seorang servis kru, yang telah berkarya selama 14 tahun
di sebuah toko swalayan, tak hanya paham tentang makna istilah /filling
in/ dan /facing up/. Ia merasa-rasakan, dan setelah dirasa-rasa,
rasanya, ia sangat terpikat dengan istilah itu, sehingga ia menerapkan
/filling in/ dan /facing up/ dalam kehidupan pribadinya.
"Bagi saya, /filling in/ adalah tahap pengisian, pemasukan, semacam
men-/charge/ hape. Ada hal-hal yang perlu dicermati untuk melakukan
/filling in/ pribadi, yaitu: *kejelian, keterbukaan, /dan /kedisiplinan". *
Konkretnya?
"/Pertama./ Saya perlu *jeli* memilih hal-hal yang perlu saya masukkan.
Saya tidak perlu memasukkan hal-hal yang tidak baik, seperti gosip, iri
hati, dengki, kejengkelan,kemarahan dan kebencian. Saya harus memasukkan
ke dalam diri saya hal-hal terpilih: keramahan, kegembiraan, kerajinan,
semangat, selalu berjuang, terus memiliki stamina yang prima dan tidak
mudah putus asa.
/Kedua./ Saya *terbuka* terhadap berbagai macam info yang baik. Saya
mendengarkan info-info dari radio, televisi, buku-buku, atau bahkan dari
teman. Cerita-cerita menarik, kisah dari buku maupun dari media massa,
saya renungkan, saya saring untuk mendapatkan pencerahan dan penyegaran.
/Ketiga. /Saya harus menjalankan itu semua dengan *disiplin.* Oleh
karena itu saya belajar untuk tidak meninggalkan shalat 5 waktu. Dengan
begitu saya belajar disiplin".
Bukan main, saya membatin. Rasanya ada sebongkah bogem mentah melayang
menggebuk wajah saya. Saya tertampar! Bagaimana mungkin seorang pemberi
jasa layanan di sebuah toko kecil dapat mengungkapkan isi kepalanya
dengan begitu bening dan sistematis? Padahal saya sendiri, masih sering
mengungkapkan gagasan saya dengan amburadul sehingga sulit dipahami
orang lain?
Untuk mengalihkan rasa malu, saya melanjutkan bertanya, "Tentang /facing
up/?"
"Untuk /facing up/, saya membiasakan diri tampil senantiasa
menyenangkan. Senyum, wajah berseri, tak pernah mengeluh, senantiasa
gembira, ikhlas, dan bersyukur. Dengan membiasakan diri tampil
menyenangkan dalam segala kondisi, orang akhirnya dapat menerima saya
apa adanya. Saya ingin, teman-teman melakukan /filling in /dan /facing
up/ untuk mengembangkan pribadi, sehingga kita menjadi orang baik".
Sekali lagi tenggorokan saya tersekat. Bagaimana mungkin dari seorang
karyawan kecil, pegawai rendahan, yang seringkali menjadi objek
"pelecehan", dapat keluar kata-kata bijak yang begitu indah?
"/Jer lair mono, terusaning batin,"/ kata simbah saya dulu. Apa yang
terlahir, terucap, terungkap itu adalah gambaran dari batin. Kalaulah
demikian, berarti seorang Yayat Setiawan memiliki batin yang jernih,
bersih, sehingga yang terungkap adalah hal-hal yang jernih pula.
Bertambah lagi kekaguman saya terhadap karyawan yang satu ini.
Yayat adalah sebutir mutiara di tengah tumpukan lumpur. Barangkali ia
akan tetap bersinar meskipun lebih sering tertimbun lumpur, sehingga
cahayanya menjadi samar-samar. Oleh karena itu dibutuhkan seseorang yang
paham dan dapat mengangkat "derajat" potensinya dan harga dirinya.
Diperlukan seorang "/talent scout/". Namun demikian, "harga" sebuah
potensi itu tidak akan muspra.
Saya teringat akan sebuah kisah perjalanan sebotol minuman ringan dari
pabrik sampai ke tangan pembeli. Saat masih berada di gudang pabrik,
minuman itu memiliki harga yang sama. Kemudian pada hari yang sama,
dengan kendaraan yang sama, minuman tersebut diangkut dan diturunkan di
tempat yang berbeda, sesuai pesanan.
Pertama, mobil pengantar berhenti dan menurunkan minuman ringan itu di
warung samping sekolah. (Bisa jadi warung sekolah kehidupan ya!).
Perhentian kedua di sebuah supermarket, dan perhentian ketiga di sebuah
hotel. Sesaat kemudian terjadilah transaksi, dan minuman ringan itu
dibeli konsumen. Lihatlah apa yang terjadi? Ketiganya memiliki harga
jual yang berbeda, padahal dibuat dengan bahan yang sama, cara yang
sama, di pabrik yang sama.
Soal mengapa harga jual menjadi berbeda, nampaknya mudah menduganya,
sebab minuman itu berada di tempat yang kondisinya berbeda, dan
penerapan kebijakan harganya juga beda. Yang menarik diamati adalah
sikap masyarakat pembeli, yang merasa wajar-wajar saja apabila terjadi
perbedaan harga, karena tempat dan kemasan yang beda.
Minuman ringan di warung sekolah bibiarkan dalam kotak es dan bercampur
dengan jenis minuman lain. Kondisi yang apa adanya ini oleh konsumen
dihargai dengan harga sedikit di atas harga pokok.
Minuman yang sama di supermarket, ditata dengan lebih baik menurut
kategori dan manajemen tata letak yang seharusnya. Diberi label harga,
dan kondisi yang lebih baik ini oleh konsumen dihargai lebih tinggi dari
harga jual di warung sekolah.
Minuman yang sama di hotel akan dipajang dengan rapih, dilengkapi dengan
pencahayaan dan tata letak yang membuatnya lebih menarik. Saat
disuguhkan pun tidak dengan cara sembarangan, melainkan dengan standar
penyajian yang penuh etika dan estetika. Konsumen merasa diperlakukan
bak raja dan ratu. Kondisi istimewa ini oleh konsumen dihargai lebih
tinggi dari harga di supermarket.
Nah, sahabat, ini hanyalah ilustrasi untuk menjelaskan bagaimana
seharusnya kita memperlakukan potensi yang kita miliki. Potensi kita
tidak sebanding dengan sebotol minuman ringan itu. Potensi kita itu
/unlimited./ Tak terhingga! /Sleeping giant! / Namun apabila tidak
diperlakukan dengan sebaik-baiknya, disimpan dalam "koyak es",
ditampilkan apa adanya, jangan kecewa jika potensi itu dihargai rendah!
Potensi kita akan bernilai tinggi hanya apabila diperlakukan dengan
baik. Terus menerus melakukan /filling in, continuous learning,/ ditata
menurut pendekatan manajemen yang sesuai, /continuous improvement/, dan
ditampilkan (/facing up/) dengan penuh etika, estetika, /integrity/.
Dan... terus terang, hal ini sangat ditentukan oleh diri sendiri.
Ayo, terus belajar, meningkatkan kapasitas dan integritas untuk mencapai
keunggulan kualitas!
/Live as if you were to die tomorrow
Learn as if you were to live forever/
/(Mahatma Gandhi)/
- 9b.
-
Re: (Inspirasi) Filling In Facing Up!
Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa
Sun Dec 21, 2008 8:22 pm (PST)
Terimakasih inspirasinya hari ini Pak..
buat tambahan saya untuk selalu terbuka menerima/menolak keadaan ^_^
sis
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , teha <teha.sugiyo@com ...> wrote:
>
> /Inspirasi/
>
> *FILLING IN, FACING UP*
>
> /*Oleh Teha Sugiyo*/
- 10.
-
[Catatan Kaki] Rendra - Empat Kumpulan Sajak
Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com epri_tsi
Sun Dec 21, 2008 7:53 pm (PST)
http://geraibuku.multiply. com/photos/ album/92
Rendra - Empat Kumpulan Sajak
NYANYI BUNDA YANG MANIS
Kalau putraku datang
ia datang bersama bulan
kena warna jingga dan terang
adalah warna buah di badan
Wahai telor madu dan bulan!
Perut langit dapat sarapan
Ia telah berjalan jauh sekali
dan kakiknya tak henti-henti
menapaki di bumi hatiku
Ah, betapa jauh kembara burungku!
Sumber angin mana dicarinya?
Sainganku bunda yang mana?
Kuda jantan dengan kuku-kuku runcing ia!
Angain tak putus dahaga ia!
Putra-putra langit yang putih pun pergi kembara
Dan lelaki selalu pergi ninggalkan tanya
Tanah yang dibajak dan diinjak adalah hati bunda
makin hari makin parah tapi makin subur ia.
Hati bunda adalah belantara yang rela terbuka
Bagai bapaknya ia!
Pergi dan tak terduga
Wahai, buah tubuh yang dulu kulahirkan
adalah sekepal duri yang manis dan jelita!
                   Rendra [Buku Empat Kumpulan Sajak, Halaman 98]
Empat
Kumpulan Sajak menghimpun sajak-sajak karya Rendra dari masa mudanya.
Inilah kumpulan sajak Rendra yang kedua setelah Ballada Orang-orang
Tercinta [1957]. Seperti ditunjukkan oleh judulnya, sajak-sajak gubahan
penyair yang lahir di Solo, 7 November 1935 ini terbagi empat :
âKakawin-kawinâ, âMalam Stanzaâ, âNyanyian dari Jalananâ, dan
âSajak-sajak Dua Belas Perakâ.
Masing-masing bagian
memperlihatkan nuansa isi permenungan yang tersendiri. Ada yang
berbicara tentang cinta dan perkawinan, juga harapan orang muda dalam
âKakawin-kawinâ. Ada juga yang menggambarkan alam beserta segenap
mantranya dalam âMalam Stanzaâ. Ada pula yang memercikkan rasa cinta
tanah air serta perjuangan untuk hidup dalam âNyanyian dari Jalananâ.
Sedang dalam âSajak-sajak Dua Belas Perakâ terdapat cetusan tentang
perasaan cinta pada sesama manusia.
Judul : Empat Kumpulan Sajak
Penulis : Rendra
Penerbit : Pustaka Jaya
Cetakan : Ke sembilan, 2004
Halaman : 163 Halaman
Harga : Rp 35.000,-
Dapatkan segera melalui Gerai Buku Online www.geraibuku.com via email ke geraibuku@gmail. com atau sms ke [021] 3099 8655.
www.geraibuku.com
Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
- 11a.
-
Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of Moms"--Mas Yons&Mbak Lia
Posted by: "yuli rachmawati" rah_ma18@yahoo.co.id rah_ma18
Sun Dec 21, 2008 8:04 pm (PST)
Waaahhh..... asyik... boleh....boleh....
Buat para ibu "SELAMAT HARI IBU" Jangan sia-siakan ibu ya?!
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ - 11b.
-
Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of Moms"--Mas Yons&Mbak Lia
Posted by: "Agung Argopo" gopo_alhusna@yahoo.co.id gopo_alhusna
Sun Dec 21, 2008 8:21 pm (PST)
Ya Ampun, bisa apa ngga ya aye bikin macam ni? Nampaknya sulit, secara belum pernah bergulat dengan Ibu lain selain Mama :-D wekwkwkwkekekekek.... hmmm... siapa, ya? Hmm... siapa, ya? Nanti bangga-banggain ibu orang lain, eh, emak sendiri ngga dibanggain, nanti mama marah lagi sama akyu wuwuwuwuwuw. ..
selamat hari Ibu
buat Akyu
oh my God, ini tahun pertama aku jadi Ibu! WOW! AMAZING MOMZ!
salam
Achi TM
Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/ invite/ - 11c.
-
Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of Moms"--Mpok Achi
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Sun Dec 21, 2008 9:36 pm (PST)
Ya Ampun, bisa apa ngga ya aye bikin macam ni? Nampaknya sulit, secara belum pernah bergulat dengan Ibu lain selain Mama :-D wekwkwkwkekekekek. ... hmmm... siapa, ya? Hmm... siapa, ya? Nanti bangga-banggain ibu orang lain, eh, emak sendiri ngga dibanggain, nanti mama marah lagi sama akyu wuwuwuwuwuw. ..
benar juga tuh Chi nti nyokap aye jg marah-marah juga tuh
masak dia yg ngebrojolin eh org lain dibanggain...hehehe
selamat hari Ibu
buat Akyu
oh my God, ini tahun pertama aku jadi Ibu! WOW! AMAZING MOMZ!
salam
Fiyan Arjun
Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah
Warnai pesan status dengan Emoticon. Sekarang bisa dengan Yahoo! Messenger baru http://id.messenger.yahoo.com
- 12.
-
Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of Moms"--> Mas Fiyan
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Sun Dec 21, 2008 8:19 pm (PST)
Mas Fiyan, memang tulisan essay yg dimaksud itu ttg seorang ibu yang bukan
ibu kandung. misalnya ibu kost, ibu tiri, ibu direktur, ibu tetangga, ibu
penjual warteg dll...
Tulisannya berbentuk essay. Tulisan paling lambat diterima panitia tgl 20
Februari 2009.
Ayo ikutan ya, Mas Fiyan! Dirimu kan udah ngerasain jadi anak kost skrg...
hehehehehe...
thanks ya & have a nice day ^_^
salam
Lia
On 12/20/08, bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co. > wrote:id
>
> ah, ente nggak lain Gadis Senja melulu....hehehe
> nyang lean ape?
> pakaber neh....
>
> buat: Mbak Lia
> maksud bukan ibu kandung gitcuh ya?
> kalo begitu harus cari "seorang ibu" lagi neh....hehehe
> ibu kost ato ibu atasan Fy ya
> ah, bingung nti Fyan tulis
> oya, paling lamabt kapan neh?
> masa penghuni nggak ada sama tulisan yg dibukui....
> emang nggak kasiahn neh....hehehe
> berbentuk essay ya, Mbak Lia?
> ato apa yg jelas dunk?
> sukses buat Mbak Lia...
> amin!
>
> --- Pada *Sab, 20/12/08, Yon's Revolta <kolumnis@gmail.com >* menulis:
>
> Dari: Yon's Revolta <kolumnis@gmail.com >
> Topik: [sekolah-kehidupan] Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of
> Moms"
> Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Tanggal: Sabtu, 20 Desember, 2008, 8:51 PM
>
> hem.........
> jadi terpikir dia...
> "Si Gadis Senja" ^_^
>
> salam
> yon's
> http://penakayu. blogspot. com <http://penakayu.blogspot. >com/
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com<sekolah-kehidupan% 40yahoogroups. com>,
> "Dept. Penerbitan SK"
> <penerbitan. eska@...> wrote:
> >
> > Lomba Menulis "The Amazing of Moms"
> >
> > PROLOG
> >
> > Ibu adalah lambang kelembutan, cinta dan kasih sayang. Betapa nyaman dan
> > tentram saat berada dekat dengan sosok mulia ini. Ketika terbelenggu
> dalam
> > kerasnya hari, ketika penat menyelimuti, ketika tak ada lagi tempat
> berbagi,
> > tanpa pamrih ibu menawarkan ribuan kasih. Ia adalah gambaran nyata atas
> > rahmat dan kasih sayangNya kepada kita semua.
> >
> > Tuhan memang adil, Dia menitipkan rahim pada semua wanita terlepas
> itu akan
> > terisi atau tidak, wanita dengan atau tanpa menjadi ibu pun, pada
> dasarnya
> > memiliki rasa mengasihi, melindungi, mencintai. Itu sebabnya kita sering
> > menambahkan kata "ibu" pada setiap orang yang memang layak dipanggil
> ibu,
> > seperti: ibu mertua, ibu kos, ibu guru, ibu dosen, ibu kepala
> sekolah, ibu
> > direktur, tak terkecuali ibu tiri.
> >
> > Untuk menghargai peran para ibu, kali ini sekolah kehidupan akan
> mengadakan
> > lomba yang bertajuk "There are a lot of amazing moms". sebuah lomba
> menulis
> > dalam bentuk essay tentang peran ibu yang bukan ibu kandung.
> >
> > PERSYARATAN LOMBA
> >
> > 1. Peserta dari semua kalangan dan sudah terdaftar di milis
> > sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com<sekolah-kehidupan% 40yahoogroups. com>
> >
> > 2. Isi naskah sesuai dengan tema "The Amazing Moms" namun bukan
> dalam artian
> > ibu kandung, melainkan ibu-ibu non biologis yang sering kita jumpai.
> >
> > 3. Tulisan berjumlah 6-10 halaman, kertas kwarto (A4), Font Times
> New Roman
> > 12, Spasi 2.
> >
> > 4. Peserta boleh mengirimkan maksimal 2 (dua) naskah.
> >
> > 5. Peserta lomba menyertakan identitas penulis: nama, alamat, email, dan
> > nomor telp/hp yang dapat dihubungi.
> >
> > 6. Naskah dikirimkan ke antologi.penerbitan @... dengan menuliskan
> > label [Moms], misalnya: [Moms] Bu Mus Inspirasiku, pada subject email.
> >
> > 7. Naskah yang masuk menjadi hak panitia. Jika naskah diterbitkan, maka
> > setiap penulis yang naskahnya masuk akan mendapatkan satu bukti terbit.
> > Royalti dan honor yang didapatkan dari penerbitan buku tersebut
> menjadi hak
> > milik Komunitas Sekolah-Kehidupan. com dan akan digunakan untuk mendanai
> > kegiatan-kegiatan Komunitas Sekolah-Kehidupan. com.
> >
> > 8. Juri dalam lomba ini adalah:
> >
> > * Kurnia Efendi
> >
> > * Rini Nurul Badariah
> >
> > * Lia Octavia
> >
> >
> > BATAS PENGIRIMAN NASKAH
> > Naskah dapat dikirimkan mulai tanggal 20 Desember 2008 sampai dengan
> tanggal
> > 20 Februari 2009.
> >
> >
> > PENGUMUMAN PEMENANG
> > Pemenang lomba menulis "The Amazing Moms" akan diumumkan pada tanggal 15
> > Maret 2009.
> >
> >
> > HADIAH BAGI PARA PEMENANG
> > Pemenang I: Rp. 300.000,- + sertifikat + buku "Menggenggam Cahaya" +
> paket
> > sponsor
> > Pemenang II: Rp 200.000,- + sertifikat + buku "Menggenggam Cahaya" +
> paket
> > sponsor
> > Pemenang III: Rp 100.000,- + sertifikat + buku "Menggenggam Cahaya"
> + paket
> > sponsor
> > 3 Pemenang Harapan : sertifikat + paket sponsor
> >
> > INFO LENGKAP HUBUNGI :
> > Tya --> listyarisanti@ ...
> > Endah -->endah.wida@ ...
> >
> >
> >
> > --
> > Departemen Penerbitan dan Kepustakaan
> > Sekolah Kehidupan
> > Novi Khansa - Ukhti Hazimah - Hamasah Putri - Artarisa
> >
>
>
> --------------------- ---------
> Dapatkan nama yang Anda sukai!
> <http://sg.rd.yahoo.com/ >id/mail/domainch oice/mail/ signature/ *http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
> Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
>
>
>
- 13a.
-
Re: UDA PALRIS (CATATAN KAKI)
Posted by: "gopo_alhusna" gopo_alhusna@yahoo.co.id gopo_alhusna
Sun Dec 21, 2008 8:36 pm (PST)
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , arya noor amarsyah aryacom
<arnabgaizir@...> wrote:
>
Mas Arya, wah senang baca tulisan tentang Uda Ipal. Aku belum pernah
sempet bikin tulisan tentang beliau. Uda Ipal adalah salah satu senior
di FLP DKI yang sudah membentuk aku menjadi penulis yang lumayan bisa
melintang di berbagai media, nulis cerpen, novel sampe ke skenario.
Selain Uda Ipal kayaknya kamu mesti kenal lagi sama penulis senior
lain yang bisa dijadiin motivasi!
Ada Bang Zaenal Radar. T, dedengkot FLP DKI yang selalu mengobarkan
semangatku buat nulis, ada Mbak Tari yang sekarang kerja di Trans dan
tentu aja ada Bang BENI JUSUF, salah satu penghuni SK yang jarang
nongol heuheuehue.... Mesti kamu udah kenal dech... :-D dan masiiiih
banyaaak lagiii...
psst... tau gak? Setelah ditolakin di sana sini dan putus asa buat
jadi penulis, bang Ipal yang memberikan aku motivasi.
"Bagiku hidup adalah menulis, kalau aku sudah tidak menulis berarti
aku mati."
Waw!
Amazing Momz!
salam
Achi TM
>
> Â
>
> UDA PALRIS
>
> Â
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Hari ini
> (Ahad, 21/12-2008) Forum Lingkar Pena DKI Jakarta, kedatangan
seorang penulis.
> Palris Jaya namanya. Banyak hal yang uda Palris sharing-kan kepada kami.
> Mulai dari sejak kapan dia menulis, pengalaman tulisannya yang ditolak,
> pengorbanan yang dilakukannya hingga kesungguhan agar tulisannya
diterima di
> media massa.
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Uda satu
> ini menulis sejak SLTP. Mulanya, dia mencemooh bahwa tulisan-tulisan
cerpen
> yang ada di majalah Anita Cemerlang merupakan tulisan yang mudah
dibuat. Tapi
> ternyata, menulis cerpen itu tidaklah mudah. Namun karena harus
membuktikan
> omongannya itu, dia harus terus berusaha. Terus menulis, menulis dan
menulis.
> Berulang kali tulisannya ditolak majalah Anita Cemerlang. Berulang
kali pihak
> majalah mengembalikan tulisan Ipal, panggilan uda Palris. Surat dari
pihak
> majalah itu berisikan berbagai koreksi yang harus diperhatikan oleh
uda Ipal.
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Tulisannya
> baru dimuat majalah Anita Cemerlang setelah dia lulus SMU. Suatu
perjuangan
> yang cukup memakan waktu. Koreksi, intropeksi, evaluasi terus
dilakukannya.
> Belajar, belajar dan belajar terus dilakukannya. Dia coba
mempelajari model
> tulisan yang telah dimuat. Dia mempelajari berbagai tulisan yang
dimuat majalah
> Bobo, Femina, Kawanku dan lain-lainnya. Dia juga mempelajari
tulisan-tulisan
> yang mendapat predikat juara.
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Dia
> mengisahkan berbagai pengorbanan yang dilakukan agar tulisannya
dapat dimuat
> majalah Anita Cemerlang. Seringkali dia membeli majalah Anita
Cemerlang dan
> akibatnya dia tidak membeli buku pelajaran sekolah. Dia menceritakan
bahwa
> seringkali diminta keluar kelas karena alasan tidak memiliki buku
cetak (buku
> pelajaran). Akibat lainnya, prestasi sekolah uda Ipal menurun.
Padahal sejak
> SD, SMP hingga kelas I SMU, dia senantiasa berprestasi. Kalau tidak
juara 1, 2
> atau 3, paling tidak masuk 10 besar.Â
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Bukan hanya
> majalah baru saja yang diburunya. Sebagai sarana untuk belajar, uda
Ipal juga
> memburu majalah-majalah bekas. Perjuangan dan pengorbanannya ini
membuahkan
> pengetahuan, kiat bagi uda Ipal. Dia dapat memilah-milah tulisan
seperti apa
> yang cocok untuk anak-anak, remaja atau sastra. Dia mengatakan, "Tulisan
> bisa di setting oleh pikiran menurut keperluannya." Jika untuk
> anak-anak, bagaimana konflik yang dibangun, kata-kata yang
dipergunakan dan
> seterusnya. Semuanya disesuaikan visi, misi media massa yang menjadi
tujuan dan
> segmen para pembacanya.
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Hasilnya,
> tulisan uda Ipal beberapa kali dimuat di majalah Anita, Aneka, Hai,
Kawanku,
> Gadis, Fiksi Planet, Cinta, Annida dan Bobo. Beberapa predikat juara di
> berbagai lomba kepenulisan berhasil dia sabet. Diantaranya Juara
Harapan Lomba
> Mengarang Cerpen Misteri Majalah Donal Bebek 2000, Juara II Lomba
Mengarang
> Cerita Misteri Majalah Bobo 2001 dan menjadi Juara Harapan Mengarang
Dongeng
> Majalah Bobo 2002 serta meraih juara II Lomba Mengarang Cerpen
Islami Forum
> Lingkar Pena 2002, untuk kategori Sastra. (dikutip dari buku
kumpulan cerpen
> Dijemput Malaikat, Palris Jaya, Dar Mizan)
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Salah satu
> cerpennya dibukukan dalam antologi bersama milad FLP 2002, Luka
Telah Menyapa
> Cinta (FBA Press, 2002), Antologi cerpen pemenang Lomba Mngarang
Cerpen Islami
> FLP 2002, kategori sastra dengan judul dari Negeri Asing
(Asy-Syaamil, 2002)
> serta kumpulan cerpennya yang berjudul Dijemput Malaikat (Dar Mizan)
(dikutip
> dari buku kumpulan cerpen Dijemput Malaikat, Palris Jaya, Dar Mizan)
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Uda Palris
> sudah lama meninggalkan bangku SMU. Namun dia dapat menggambarkan
bagaimana
> kondisi anak-anak SMU saat ini. Apa saja kegiatan atau
ekstrakurikuler yang
> mereka lakukan. Dia juga bisa menggambarkan bagaimana gaya hidup
anak-anak
> muda, para wanita metropolitan, tas bermerek yang sedang in saat ini.
> Semuanya diperoleh dari membaca, membaca dan membaca. Penjelasan ini
> disampaikan uda Ipal, ketika salah seorang kami bertanya mengenai
membuat
> tulisan tentang wanita metropolis.
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Selain
> membaca, survey atau mengamati kondisi sekitar juga perlu dilakukan.
> Jika ingin menulis dengan setting mal, maka hendaknya kita
berkunjung ke mal.
> Siapa saja yang berkunjung ke mal, pakaian yang digunakan para
pengunjung,
> keamanan, interior mal dan lainnya menjadi bahan tulisan yang sangat
berharga
> bagi kita.
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Ide sebuah
> cerpen terkadang uda Ipal ambil dari rubrik konsultasi remaja. Apa
saja yang
> dikonsultasikan dan ditanyakan para remaja? Keluhan para remaja ini
> dijadikannya sebagai konflik dari sebuah cerpen.
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Untuk
> segmen anak-anak, uda Ipal membaca surat pembaca majalah Bobo
misalnya. Seperti
> keluhan tentang teman yang mencontek dan sebagainya. Dari sini kita
dapat
> mengetahui masalah apa saja yang dialami oleh anak-anak.
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Bagi yang
> sudah bekerja, menulis dapat dijadikan pekerjaan sampingan. Uda Ipal
> menjelaskan bahwa penilaian pihak kantor kepada karyawan yang juga
penulis akan
> berbeda dengan karyawan yang bukan penulis. Seorang pelamar yang
memiliki
> pengalaman menulis memiliki nilai plus dibandingkan oleh pelamar
yang tidak
> memilikinya. Seorang mahasiswa yang giat menulis juga akan berbeda
dengan
> mahasiswa yang tidak biasa menulis. Hal ini dapat dilihat dari karya
tulis atau
> skripsi yang dibuatnya. Begitu yang disampaikan oleh uda Ipal.
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Berbagai
> pengalaman, perjuangan dan pengorbanan serta kiat dan tips-tips
menulis telah
> disampaikan uda Ipal dengan panjang lebar. Berbagai pertanyaan dan
sharing
> yang diajukan oleh kami, juga dijawab oleh uda Ipal dengan lugas,
terbuka dan
> tanpa ada yang ditutup-tutupi. Satu hal yang mungkin harus terus
diingat adalah
> ucapan uda Ipal. Banyak tulisan yang telah dimuat, banyak tulisan
yang sudah
> berpredikat juara, namun dia mengatakan, âSaya masih belajar.âÂ
Bagaimana dengan kita?
>
> Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Banyak
> cerpen yang sudah dihasilkan, banyak cerpen yang telah dimuat media
massa dan
> banyak pula cerpen yang berpredikat juara. Ada satu keinginan uda
Ipal yang
> belum tercapai. Menulis novel. Ya, saat ini uda Ipal sedang
menggarap sebuah
> novel. Kami tunggu novelnya uda Ipal, doa kami selalu bersamamu!
Good luck!
>
> Â
>
> Â
>
>
> arnabgaizir.blogspot. com
> arnab20.multiply.com
>
>
>
> Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih
banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang!
http://id.messenger.yahoo.com/ invite/
>
- 14.
-
Desain Kejiwaan Yang Sempurna
Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com agussyafii
Sun Dec 21, 2008 8:50 pm (PST)
Desain Kejiwaan Yang Sempurna
By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA
Dari al Qur'an surat as Syams dapat disimpulkan bahwa manusia memiliki desain kejiwaan yang sempurna, memiliki potensi untuk memahami kebaikan dan kejahatan, bisa ditingkatkan kualitasnya menjadi suci dan dapat tercemar sehingga menjadi kotor.
artinya : dan (demi) jiwa serta penyempurnaan (ciptaan Nya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q/91:7-10).
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Tuhan menciptakan jiwa manusia sebagai sesuatu yang sempurna. Kata wa pada wa nafsin adalah bentuk qasam . Dalam al Qur'an, kata yang dijadikan sumpah Tuhan (yang didahului wawu qasam), seperti was syamsi, wad dluha, wal `ashri menunjuk pada sesuatu yang mengandung arti dahsyat, hebat atau rumit. Kalimat wa nafsin menunjuk bahwa nafs itu sesuatu yang memiliki kualitas hebat, dahsyat, rumit dan sempurna. Apalagi kalimat berikutnya, yakni wama sawwaha secara tegas menyebut kesempurnaan dari jiwa itu.
Wujud kesempurnaan jiwa itu antara lain diberinya potensi (ilham) untuk memahami perilaku (nilai-nilai) buruk dan membedakannya dengan perilaku takwa atau perilaku baik. Semua manusia pada desain awalnya dipersiapkan untuk mampu membedakan yang buruk dari yang baik, tetapi apakah potensi itu akan menjadi aktual atau tidak masih bergantung pada proses berikutnya. Dalam hadis Nabi disebutkan bahwa setiap bayi yang lahir, ia lahir dalam keadaan fitrah (jiwanya dalam keadaan memiliki potensi universal, dan bersih dari dosa warisan), kedua orang tuanya (lingkungan hidup)lah yang selanjutnya akan berperan mengaktualkan potensi fitrah itu menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi atau yang lainnya.
Jika seekor kuda dilahirkan langsung bisa berdiri dan sebentar kemudian sudah bisa berlari, maka potensi fitrah manusia baru bisa beraktual jika fungsi-fungsi kejiwaan yang lain dan fisiknya mencapai kesempurnaan. Bayi manusia secara berangsur-angsur dari bisa menangis dan menyusu ke bisa ngoceh, merangkak, duduk, berdiri, berlari, berbicara, menghitung, berimajinasi, berfikir logis, merenung, berfilsafat dan seterusnya, dalam waktu yang relatip panjang. Jika potensi anak kuda berhenti pada kemampuan lari kencang, maka aktualisasi potensi kejiwaan manusia berkembanag sangat luas seakan hampir tak berbatas.
Dalam ayat 9 surat as Syams tersebut diatas disebutkan bahwa secara fitri Allah mengilhamkan kepada jiwa manusia pengetahuan tentang keburukan (fujur) dan kebaikan (taqwa). Mengapa dalam ayat tersebut keburukan (fujur) disebutkan lebih dahulu, baru kebaikan (taqwa), bukanlah sekedar penyebutan, tetapi mengandung makna bahwa jiwa manusia lebih mudah mengenali keburukan dibanding kebaikan. Secara fitri, manusia akan langsung mempersepsi keburukan sebagai keburukan, karena keburukan berseberangan dengan fitrah dasar manusia sebagai makhluk yang baik. Manurut al Qur'an manusia juga secara psikologis lebih mudah mengerjakan kebaikan, karena sesuai dengan desain fitrahnya (laha ma kasabat), sedangkan untuk berbuat jahat manusia harus "berjuang" melawan suara hatinya, suara nuraninya, sehingga terasa berat (wa `alaiha ma iktasabat). Kalimat kasabat dan iktasabat dalam bahasa Arab mengandung arti dasar yang sama, tetapi kasabat mengandung arti mudah
mengerjakanya dan iktasabat mengandung arti susah mengerjakannya (Q/2:286).
Dalam al Qur'an terdapat term al khair dan fahisyah. Al Khair mengandung arti kebaikan normatip yang datangnya dari Tuhan dan bersifat universal, seperti keadilan, kejujuran, berbakti kepada orang tua, menolong yang lemah dan sebagainya. Pandangan ini secara fitri dimiliki oleh semua manusia sepanjang zaman, bahkan pada masyarakat primitip yang belum mengenal pendidikan. Sedangkan bagaimana cara menegakkan keadilan dan kejujuran, atau bagaimana caranya berbakti kepada orang tua atau bagaimana caranya membela orang lemah, tidak lagi masuk kategori al khoir, tetapi masuk apa yang dalam al Qur'an disebut al ma`ruf, ya'muruna bi al ma`ruf.(Q/3:104). Ma`ruf adalah sesuatu yang secara sosial dipandang memiliki kepantasan. Secara lughawi , al ma`ruf artinya sesuatu yang diketahui, tetapi kemudian diartikan sebagai kebaikan, mengandung makna bahwa pada dasarnya secara fitri manusia mengetahui nilai-nilai kepantasan, nilai-nilai kepatutan, yang secara
sosial dipandang sebagai kebaikan.
Sedangkan fahisyah mengandung arti sesuatu yang secara universal dipandang sebagai kekejian. Dalam al Qur'an (Q/4:15) fahisyah sering digunakan untuk menyebut perbuatan zina. Artinya secara fitri, semua manusia sepanjang sejarah kemanusiaan pada dasarnya mengerti bahwa hubungan seks di luar nikah (zina) adalah perbuatan keji. Para pezina professionalpun tersinggung jika isterinya dizinahi orang lain karena secara fitri zina adalah fahisyah, sesuatu yang jelas kekejiannya. Berbeda dengan fahisyah adalah munkar. Term munkar disebut al Qur'an (wa yanhauna `an al munkar) untuk menyebut perbuatan jahat yang diperdebatkan. Perbuatan munkar adalah kejahatan yang dilakukan sebagai wujud dari kecerdasan seseorang, sehingga kejahatannya bisa disembunyikan atau dilapis dengan logika, seakan perbuatan itu tidak jahat. Munkar adalah prestasi negatip dari kecerdikan. Mark up atau komisi adalah contoh perbuatan munkar, tidak nampak nyata kejahatannya, terhindar
dari pasal-pasal hukum meskipun berdampak sangat buruk bagi kehidupan masyarakat.
sumber, http://mubarok-institute. blogspot. com
Wassalam,
agussyafii
- 15a.
-
[Donasi Buku] Donasi Buku Eska Dibuka Kembali
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Sun Dec 21, 2008 9:16 pm (PST)
Alhamdulillah donasi buku dari beberapa sahabat sudah mulai mengalir ke
rumah Mbak Novi sebagai PJ donasi buku. Terima kasih banyak, sahabat.
Donasi buku ini diprioritaskan utnuk disalurkan bagi anak-anak penghuni
lapas anak di Tangerang. Ditunggu ya donasi buku dari sahabat-sahabat yang
lain... ^_^
Salam
Lia
Dec 16, '08 9:40 AM
for everyone
Assalamu'alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh
Selamat pagi, siang, sore, dan malam :)
Semoga tetap semangat
Donasi buku ESKA dibuka kembali.
Setelah mengumpulkan sekitar 300-an buku (termasuk sumbangan berupa uang
senilai Rp1.400.000,-) pada kepengurusan lalu.
Melalui program Gelar Amal Eska, kami telah menyumbang ke tiga tempat, yakni
1. Beranda Buku, Bandung
2. Rumah Cahaya Penjaringan, Jakarta
3. Baitul Yatim (Portal Infaq), Yogya
Pada kepengurusan ESKAVAGANZA, kembali Departemen Penerbitan dan Kepustakaan
Sekolah Kehidupan akan menerima dan menyalurkan donasi buku.
Untu kali ini insya Allah akan diprioritaskan untuk disalurkan ke LAPAS anak
Tangerang.
Kami menerima:
- buku baru dan bekas
- diutamakan buku anak dan remaja
- tidak mengandung SARA dan pornografi
Kami juga menerima donasi berupa uang. Bisa ditransfer ke Rekening BCA
cabang Kali Malang no. 1640311017 atas nama Noviyanti Utaminingsih.
Konfirmasi ke 08121894517.
Buku-buku bisa dikirimkan ke alamat di bawah ini
Noviyanti Utaminingsih
Kompleks Perumkar DKI Blok Q1/16
RT.009/02 Pondok Kelapa
Jak-Tim 13450
Untuk keterangan lebih lengkap.
Hubungi Novi (08121894517) atau di YM = novi_ningsih atau japri ke
novi_ningsih @ yahoo. com (hilangkan spasi)
Donasi dari Anda, sangat berguna bagi mereka :)
Terima kasih ;)
Wassalammu'alaykum Wr. Wb
--
*Departemen Penerbitan dan Kepustakaan
Sekolah Kehidupan
Novi Khansa - Ukhti Hazimah - Hamasah Putri - Listya*
- 16a.
-
Re: [Ruang Baca]Daripada Bete, Nulis Aja!
Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com rinurbad
Sun Dec 21, 2008 9:30 pm (PST)
Sama-sama, Retno.
Buku ini memang cihuy banget deh:)
Terus berkarya ya,
Rinurbad
- 17.
-
(bahasa) CERPEN: JERAT (eds. revisi)
Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com paman_sam2
Sun Dec 21, 2008 10:02 pm (PST)
Nb:Cerpen sudah dikirim. Bang Fy minta doanya ya biar masuk di koran Seputar Indonesia dan Indo Pos karena dengan meminta doa dengan banyak orang siapa tau bisa makbul....hehehe. Mau ikuti jejak Mbak Retno dan Mbak Rini yg jago nulis cerpen. Terima kasih ya Mbak Retno kasih tahu kita nulis cerpen yg baik dan mengena! Terima kasih!
JERAT
Oleh:
Fiyan Arjun
Dengan mata minusnya yang agak tertutupi
anak rambut, Beno menatapkan pandangannya ke sebuah gedung, tempatnya bekerja sehari-hari untuk
mencukupi kebutuhan perutnya. Sesekali Beno merapikan anak rambutnya yang diacak terpaan angin. "Ternyata pesta besar itu telah usai dengan begitu saja. Dan gedung itu kini hanya menjadi saksi bisu
semata," Beno membatin.
"Sudahlah jangan kau sesali apa yang telah
terjadi. Ingat, kau tidak sendiri. Masih ada aku! Aku berjanji pasti akan
membantumu sampai usai. Dan tentunya nanti kau harus menjadi pengikutku..., ha...,
ha.., .ha...."
Beno merasakan ada sesuatu yang membisikan
ekor telinganya sejak ia menatapi gedung itu. Seakan-akan ada suara aneh memberitahukan
dirinya tentang hal-hal yang membuat dirinya tak mengerti dan juga tak ia pahami.
Beno masih menatap gedung itu dengan nanar.
Beno berharap ia bisa dapat mengingat-ingat kembali
peristiwa malam itu. Peristiwa yang membuat dirinya merasa bersalah terhadap
Tuhannya yang ia sembah tiap hari. Dari pagi hingga malam. Lalu beralih lagi
dari malam hingga siang dan begitu seterusnya.
Begitulah Beno ketika ia mengingat kembali perisitiwa yang telah dialaminya.
Apa yang sudah dilakukan oleh kawan-kawannya terhadap dirinya malam itu. Yang Beno
ketahui saat ia siuman usai pesta malam itu ia sudah seperti orang yang hilang
ingatan. Bukan itu saja yang lebih terkejutnya lagi di tangannya masih mencekik
botol beraroma alkohol yang sangat menyengat bila tercium oleh indera pencium.
Begitu sangat menyengat!
Ternyata malam itu Beno telah melakukan
hal senonoh dan memalukan dirinya serta tempatnya ia bekerja. Beno telah menorehkan aib untuk perusahaannya! Beno
lelah. Beno tak tahu apa yang sudah terjadi.
"Sedang apa kamu Ben di sini?" tanya Kasno rekan kerja satu
divisinya saat melihat Beno tidak
seperti biasanya. Melamun. Terus memandangi gedung yang ada di hadapannya itu.
"Ah, tidak ada apa-apa kok. Oya, aku mau tanya sama kamu. Apa kamu
ingat pesta semalam itu, Kas," ujar Beno menanyakan pesta yang usai dilaksanakan
oleh perusahaannya itu, tempat dimana dirinya bekerja.
Kasno hanya diam. Tak langsung menjawab.
"Lho kok kamu tanya sama aku, Ben .
Bukankah semalam kamu pergi bersama Yos dan
kawan-kawannya pergi bersama."
Beno yang mendengar jawaban seperti itu semakin tak
percaya. Bahwa Kasno rekan kerjanya itu sama sekali tak tahu menahu tentang
pesta itu. Beno makin penasaran dengan Kasno.
"Oya, kamu Ben dipanggil sama Pak Sudar.
Kamu disuruh menghadap beliau sekarang ini," lanjut Kasno memberitahukan Beno
untuk menghadap atasan mereka itu. Kini Kasno merasa sedikit aman dengan pemberitahuan
itu. Kasno tahu Beno pasti akan mencecar dirinya mengenai pesta itu. Kasno tahu
benar siapa sesungguhnya Beno. Rekan kerja satu divisinya itu. Kasno merasa Beno
adalah rival yang tak begitu mudah bisa dapat ditaklukannya.
Hari itu udara sangat panas. Mentari sedang
memayungi Beno saat ia meninggalkan Kasno sendirian di tempat itu. Tempat yang
sejak tadi menjadi obyek mata minus Beno sejak tadi. Kini Beno dengan gontai
melangkah ke ruangan Pak Sudar, atasannya itu. Beno saat itu tak merasakan firasat
apa-apa. Bahwa awan pekat sedang mengitari dirinya. Ada sesuatu yang tak baik
yang akan ia dihadapi.
***
"Kamu saya pecat! Kamu telah memalukan perusahaan ini dengan
perbuatan kamu yang tak dapat saya toleransi lagi. Apa yang kamu lakukan semalam
sudah cukup membuat perusahaan ini jelek oleh ulah kamu. Mulai saat ini kamu
saya pecat!"
Beno semakin tak mengerti ketika ia baru
memasuki ruangan atasannya itu. Tiba-tiba saja Pak Sudar seakan-akan ingin menerkam dirinya. Dan
ketika langkahnya sampai di pintu
ruangan Pak Sudar hal yang tak diinginkannya benar-benar terjadi. Atasannya itu
mencaci maki dirinya tanpa ada pembelaan apalagi pembenaran diri. Beno hanya bisa
pasrah dan tak bisa berkutik ketika surat pemecatan itu sudah ada dihadapannya.
"Sekarang kamu keluar dari tempat ini!" Lanjut Pak Sudar memerintahkan Beno untuk meninggalkan
ruangannya itu." Jangan lupa ambil pesangon kamu di depan!"
Akhirnya dengan membawa surat pemecatan di
tangannya Beno meninggalkan ruangan Pak Sudar. Di tempat itu ia seakan-akan
seperti keledai dungu yang dicaci maki tanpa pembelaan sedikit pun. Dan yang
lebih menyakitkan lagi saat ia meninggalkan ruangan itu seribu mata mengarah
kepadanya. Seribu mata itu berasal dari orang-orang yang tak lain rekan
kerjanya. Dan itu seperti bumi yang dipijaknya tak terasa. Beno merasa dirinya
saat itu seperti orang yang sangat memalukan sekaligus orang yang tak patut
mendapatkan belas kasihan dari siapa pun pula.
Saat itu juga Beno menyusuri semua ruangan.
Dan langkahnya pun berhenti ketika kakinya mengijakan di salah satu ruangan.
Tak lain ruangan tempatnya ia bekerja. Akhirnya
Beno pun lantas merapikan dan membereskan segala benda miliknya di ruangan itu.
Dan tanpa sadar sekilas ekor telinganya mendengar suara dari seseorang yang sangat
ia kenal sedang tertawa lepas atas nasib yang ia terima saat itu. Ternyata orang
itu adalah rekan kerjanya, Kasno!
"Bangsat! Bajingan! Begini cara kamu memainkan
dan menyingkirkan aku. Aku tak peduli bila aku dikeluarkan dari tempat yang busuk
ini. Tempat penuh kemunafikan!" Tiba-tiba pukulan hebat mendarat ke wajah Kasno.
Beno yang saat itu seperti orang
kemasukan setan tak peduli dengan sekelilingnya. Baginya ia puas memberi
pelajaran bagi orang yang telah mengkhianati dirinya. Lagi-lagi Beno tak peduli
dengan sekelilingnya. Namun pertingkaian itu akhirnya tak berlanjut lama. Terhenti
ketika mereka dapat dipisahkan oleh rekan-rekan kerja mereka sendiri. Tapi bagi
Beno ia sudah puas menghantam orang yang telah mengkhianati dirinya itu dengan
sebuah pukulan yang dilayangkan ke arah wajah Kasno. Itu lebih dari cukup untuk
melampiaskan kelicikan rekan kerjanya itu. Pikir Beno. Beno semakin puas dengan
itu! "Ingat aku akan membuktikan bahwa aku tak bersalah. Dan aku bukan tipe
seperti kamu. Penjilat!" ancam Beno kepada Kasno, rekan kerjanya yang telah
memencundangi dirinya itu.
Usai Beno memuaskan amarahnya malam pun
tiba. Beno pun lalu keluar dari tempat yang telah membuat dirinya seperti
anjing kudis yang dibuang oleh tuannya. Beno menyusuri setapak demi setapak ruas jalan yang terhampar di depan
matanya. Dalam hatinya ia masih menyimpan bara sambil mengepal tangannya. "Aku harus
membela diriku. Ya, aku harus membela diri serta menghapus nama baikku.
Terlebih saat pesta itu aku tak sadar bahwa aku sudah di jadikan bahan
permainan mereka. Aku dijadikan tumbal bagi mereka dalam pesta malam itu. Bukan
itu saja aku di jadikan kelinci percobaan atas kelicikan Kasno bersama
kawan-kawannya untuk menyingkirkan aku. Dan itu aku sama sekali tak menyadarinya
bahwa rekan kerjakulah yang aku percayai itu,
tak lebih dari seekor anjing yang mengelus kaki tuannya telah melakukan
hal itu semua.. Telah berbuat tega terhadap diriku. Ia mencari muka kepada atasanku.
Mata Beno makin memerah saat ia mengetahui bahwa dalam pesta malam itu adalah
semua hasil perbuatan Kasno beserta kawan-kawannya. Kasno telah mempermalukan dirinya
dihadapan orang-orang yang menaruh
hormat kepadanya. Beno makin meradang saat wajah Kasno terus menari-nari di
benaknya itu.
"Sudahlah jangan kau menceracau saja tak
karuan!" Tiba-tiba Beno mendengar suara yang sangat berat. Suara yang
pernah ia dengar sebelumnya. "Kamu itu adalah korban permainan mereka. Halnya
sama dengan diriku sewaktu aku mendapatkan kemakmuran di negeriku." Suara
itu makin jelas didengar oleh Beno. Beno tak tahu suara siapa itu yang terus menyudutkan
dirinya.
"Siapa kamu sesungguhnya. Tunjukan kalau
kamu benar-benar jantan. Hadapi aku!" seru Beno. Suara Beno memecahkan
keheningan malam.
Tanpa angin dan tanpa halilintar tiba-tiba
orang yang Beno teriakan itu sudah ada dihadapannya.
Beno terkejut bukan kepalang. Beno takut
setengah mati. Dengan tiba-tiba ada makhluk aneh yang amat besar sudah ada
dihadapannya. Bahkan lebih besar dari dirinya lima kali lipat.
"Ka-kamu si-siapa, hah!" ucap Beno dengan
gigi gemeretak. Beno tak menyangka bahwa ada mahkluk yang sangat mengerikan ada
di hadapannya. Makhluk yang
paling mengerikan pertama kali ia lihat.
"Kau tak perlu tahu siapa aku. Tapi yang
kamu harus tahu adalah siapa yang membuat kamu seperti itu." Makhluk aneh itu
merajuk Beno. Beno tak menyadari bahwa ia telah masuk dalam jeratannya.
"Baik kalau begitu siapa orangnya! Kalau kamu
memberitahukannya aku siap menjadi pengikutmu." Beno dengan berapi-api menjanjikan
dirinya sebagai pengikut makhluk aneh itu..
"Baiklah besok kamu lihat di surat kabar.
Nanti kamu akan tahu sendiri siapa dibalik semua ini." Kata makhluk aneh itu terus
membujuk Beno Dan akhirnya Beno mempercayainya. Dan saat itu pula Beno mempercayai
makhluk aneh itu. Namun saat ia akan mengutarakan beberapa kata lagi seketika itu pula makhluk aneh itu hilang tak
berbekas.
Keesokan harinya Beno pun ingin
membuktikan perkataan mahluk aneh yang ia temui malam itu. Dengan tergesa-gesa
Beno ingin melihat bukti itu di surat kabar. Kebetulan pagi itu sebuah
surat kabar sudah berdiri tegak di depan pintu kontrakannya ketika ia ingin keluar
untuk mencari surat kabar di emperan jalan terdekat. Tapi entah darimana surat
kabar itu datang Beno tak tahu. Kini surat
kabar itu sudah ada di depan pintu kontrakannya. Beno semakin tercengang ketika
melihat keanehan yang sudah ada dihadapannya. Benar-benar mustahil baginya!
Apalagi ia tak pernah berlangganan surat kabar satu pun. Akhirnya diambil
pulalah surat kabar itu di lantai kontrakannya oleh Beno.
Dan Beno pun langsung mengarahkan mata
minusnya ke surat kabar itu.
Kasno tewas dengan leher tercekik serta lidah
terjulur. Betapa
terkejutnya Beno ketika ia ketahui rekan kerjanya Kasno telah tewas dengan cara
mengerikan. Itu pun ia ketahui seusai membaca surat kabar pagi itu. Dan
lagi-lagi yang membuat Beno terkejut ketika ia membaca barisan berita di surat
kabar itu bahwa Kasno tewas akibat ulahnya. Bukan itu saja dalam berita itu pun
ia telah ditetapkan menjadi sasaran daftar pencarian orang (DPO) oleh pihak
berwajib atas perbuatan yang tak pernah dilakukannya itu. Hingga tanpa disadarinya
ketika Beno kembali masuk ke kamar kontrakannya ternyata ada seutas tali yang
telah belumur darah di bawah kamar tidurnya.(fy)
Ciputat, 05 Juni 2008
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar