Messages In This Digest (21 Messages)
- 1a.
- Re: (bahasa-cerpen surealis) mimpi-mimpi sunyi From: bujang kumbang
- 2a.
- Bls: [sekolah-kehidupan] Re: [Ruang Baca]Daripada Bete, Nulis Aja! From: bujang kumbang
- 3a.
- Re: [Catatan Kaki] tanya: tenggelamnya kapal van der wijk From: Lia Octavia
- 4.
- [Catatan Kaki] Pelatihan Menulis Hadir di Surabaya!! From: Epri Saqib
- 5a.
- Re: [Catcil] Tentang Ibu From: abdul azis
- 5b.
- Re: [Catcil] Tentang Ibu From: Lia Octavia
- 6a.
- Re: (Inspirasi) Filling In Facing Up! From: asma_h_1999
- 7a.
- [Ruang Musik} Mother, How are You today? (plus balesan tulisan mba A From: Nia Robie'
- 7b.
- Re: [Ruang Musik} Mother, How are You today? (plus balesan tulisan m From: Nia Robie'
- 8a.
- Re: [Catatan Kaki] Kopdar Bareng di Malang yuuuukkk.... ^_~ From: candra aini
- 8b.
- Re: [Catatan Kaki] Kopdar Bareng di Malang yuuuukkk.... ^_~ From: april_reto
- 8c.
- Re: [Catatan Kaki] Kopdar Bareng di Malang yuuuukkk.... ^_~ From: ukhti hazimah
- 9a.
- Re: [catatan kaki] Please help me..., tentang buku nih. From: ahmad subhan
- 9b.
- Re: [catatan kaki] Please help me..., tentang buku nih. From: Laitul Kamal
- 10.
- Catcil : Surat untuk mama From: syahrenan
- 11a.
- Re: Bumi LASKAR PELANGI From: asma_h_1999
- 12.
- ( RAMPAI ) ADAKAH KITA TLAH MENCINTAI MEREKA..?? From: Sunis Emgie
- 13.
- Ada Kelas Baru di Sekolah-Menulis Online! From: Jonru
- 14.
- Air Mata Rani From: muhamad agus syafii
- 15.
- [Donasi Buku] Update per 22 Desember 2008 From: Dept. Penerbitan SK
- 16.
- (CATCIL) PENAMBAL BAN dan Bujang Tongpes From: yudhi mulianto
Messages
- 1a.
-
Re: (bahasa-cerpen surealis) mimpi-mimpi sunyi
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Sun Dec 21, 2008 10:13 pm (PST)
neh satu perempuan dan ibu muda cuma ada satu kata:
GILEEE NEH ORANG HEUBAT BGT buat CERPENNYA
dahsyat........
sukses selalu ya Mbak Retno!
nb:
mak kalo baca novel
novel seperti apa seh yg sering mbak baca?
BangFy mo tau aja kok setiap tulisanya tuh begitu beda dari yg lain
bolehkan minta refrensinya?
nih kalo boleh?
makasih!
--- Pada Sen, 22/12/08, Siwi LH <siuhik@yahoo.com > menulis:
Dari: Siwi LH <siuhik@yahoo.com >
Topik: Re: [sekolah-kehidupan] (bahasa-cerpen surealis) mimpi-mimpi sunyi
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 22 Desember, 2008, 8:56 AM
buat Nok hanya satu kata, "Dahsyat"
Nok kadang aku mikir Nok selalu punya ide ok, kok bisa ya?
Keep writing! terutama yang bau-bau surealis gitu....(BTW aku masih tercatat di NFC kan?)
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik
From: Bu CaturCatriks <punya_retno@ yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Sent: Monday, December 22, 2008 8:41:18 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (bahasa-cerpen surealis) mimpi-mimpi sunyi
*MIMPI-MIMPI SUNYI
Oleh: Retnadi Nur'aini
Mimpi itu datang lagi. Tak peduli apakah Sunyi habis mabuk atau
letih karena habis lembur, mimpi itu selalu datang lagi dan lagi.
Mimpi tentang kematiannya.
Kadang, settingnya adalah puncak gedung pencakar langit. Kadang,
danau berair tenang. Kadang, parkiran kosong. Yang jelas, Sunyi
tahu, ia akan mati disana.
Semalam, settingnya adalah kamar tidur Sunyi. Dalam mimpi itu, ia
sedang terlelap. Namun meski hanya mengenakan sehelai gaun tidur
tipis, entah kenapa ia merasa kepanasan. Peluhnya membanjir. Rasanya
seperti…terbakar. Sunyi membuka mata dan segera menyaksikan sebuah
pemandangan yang menakjubkan.
Luar biasa, kamar tidurnya yang mungil berubah menjadi lautan api.
Buku-buku dan kertas digerogoti api sampai menghitam. Kepala boneka
kesayangannya, Pak Beruang, telah terpisah dari tubuhnya. Dinding
yang menghitam, sementara tirai-tirai yang menari-nari membelai
wajah dan kulitnya yang terbuka. Sesuatu terdengar berderak-derak,
tapi Sunyi tidak tahu itu apa. Ia melihat jendelanya terbuka,
mengantarkan angin yang menerbangkan percikan-percikan api dan butir-
butir abu yang masih hangat ke depan hidungnya. Ia bisa mencium
wanginya. Ia bisa merasakan kehangatannya.
Pelan, Sunyi meraba dadanya. Damai. Damai sekali. Ia bisa merasakan
lidah-lidah api itu menjangkaunya dengan rindu. "Kemari Sunyi,
kemari…," bisik mereka di telinganya. Suara berderak-derak makin
keras terdengar, sepertinya makin dekat. Ia menatap langit-langit
yang berkeretak dengan nyaring. Ah, suara yang merdu itu...
Dalam hitungan lima detik, langit-langit itu akan rubuh menimpanya.
Sunyi menghela napas. Sambil memejamkan mata, ia mulai berhitung.
Lima..empat. .tiga..dua. .Sunyi membuka mata dan mendongak. Ia sudah
siap. Ia merentangkan tangannya. Ia sudah siap. "Satu…," ucapnya.
********
Sejak berumur 7 tahun, Sunyi telah tahu bahwa ia akan meninggal pada
umur 23 tahun. Ia sudah membaca surat pemberitahuan kematiannya. Di
atas selembar kertas yang kini telah menguning dan lusuh. Disitu
tertulis jelas hari, tanggal, dan tempat kematiannya. Selasa, 20
November 2007, jalan depan rumah. Tanpa dicantumkan penyebab
kematian.
Sunyi tidak sendirian. Setiap orang di kota Larut tahu waktu
kematian mereka dari surat pemberitahuan kematian masing-masing.
Ketika seorang anak dinggap telah dewasa, mereka akan menerima
sepucuk surat tepat di hari ulang tahun mereka. Tingkat kedewasaan
ini sendiri berbeda untuk setiap orang. Seorang teman Sunyi
misalnya, Sinar, baru menerima suratnya di umur ke-10. Adik Sinar
yang meninggal pada umur 3 bulan malah tak sempat menerima suratnya.
Namun, surat itu telah dititipkan pada ibu Sinar, sejak kandungannya
masih berumur 6 bulan.
Tak seorangpun penduduk kota Larut yang tahu persis, sejak kapan
orang-orang mulai menerima surat pemberitahuan kematian mereka.
Mereka menerimanya begitu saja, meski di dalam surat tak pernah
tercantum penyebab kematian. Bagi sebagian warga kota Larut, hal
ini justru menguntungkan, karena mereka tak perlu dihantui tentang
kematian mereka. Tapi sebagian lainnya justru bertanya-tanya. Dan
Sunyi, adalah salah satunya.
********
Sementara pertanyaan-pertanya an melintas di kepala Sunyi tanpa
permisi. Apa ia akan mati dengan mata terbuka atau tertutup? Apa ada
anggota tubuhnya yang terpisah? Berapa lama napasnya nanti akan
tertahan? Bagaimana rupanya ketika mati nanti? Sedihkah? Marahkah?
Damaikah? Siapa yang akan berada di dekatnya? Bagaimana ia akan mati
nanti? Ya, bagaimana ia akan mati nanti?
Tak kunjung hentinya kepala Sunyi bertanya. Seperti hiruk pikuk
sebuah kota, tanpa satupun rambu peringatan. Riuh bertabrakan satu
sama lain. Kepala Sunyi nyaris meledak karenanya. Pelan-pelan
dikuburkannya puluhan pertanyaan itu ke dalam alam bawah sadarnya.
Dan sejak itulah, Sunyi mulai bermimpi.
Saat pagi menjelang, Sunyi terbangun dan menatap gelas air di
samping tempat tidurnya. Bagaimana kalau ia terjatuh seperti gelas
ini? Menyerahkan sepenuhnya pada gaya gravitasi dan terhempas dengan
pedih tak terperi. Hancur berkeping-keping.
"Prang!"
Gelas itu terjatuh. Pecahannya terserak di kamar Sunyi. Perlahan
Sunyi turun. Tangannya meraih sepotong pecahan. Membayangkan sisi
pecahan kaca yang tajam itu menggores nadinya yang melintang biru,
merasakan darah kentalnya meleleh keluar. Pelan-pelan. Pelan-pelan.
Saat mencuci wajah, Sunyi bermimpi sedang menenggelamkan dirinya,
membiarkan paru-parunya menggembung bengkak, merasakan dingin air
membasuh kulitnya.
Saat sarapan, Sunyi bermimpi untuk sarapan dengan teh dan segenggam
Lithium dan Veronal. Mencecap rasa pahit dengan lidahnya, dan damai
dalam lelap yang akan tercipta.
Saat berada dalam lift, Sunyi bermimpi lift itu terjatuh dari lantai
46, membanting tubuhnya dengan suara hantaman yang menggetarkan
tulang-tulang persendian.
Saat menyeberang jalan, Sunyi bermimpi sebuah truk kontainer akan
melindas tubuhnya, meremukkan kepalanya, dengan suara rem yang
berdecit-decit. Lalu orang-orang akan merubungi seperti lalat
sambil bergumam-gumam "Waktunya sudah tiba.."
Dan Sunyi bermimpi, dan bermimpi, dan bermimpi….di setiap detik sisa
hidupnya. Sampai waktunya tiba.
********
Tentu saja, situasi ini juga bukan pertama kalinya terjadi. Puluhan
orang mengamuk saat menerima surat mereka. Puluhan lagi menangis
menjadi-jadi dan menderita depresi berkepanjangan.
Dulu, pernah ada sejumlah orang yang mencoba berpikir logis dengan
melacak alamat kantor pos pengirim. Mereka gagal. Kantor pos itu tak
pernah ditemukan. Surat-surat terus berdatangan, dan ratusan orang
yang menjadi gila terpaksa dikirim ke rumah sakit jiwa. Menunggu
waktu mereka disana.
Tapi seiring dengan bergulirnya waktu, orang-orang ini mulai sadar
betapa sempitnya waktu yang mereka punya. Satu persatu mereka mulai
pulang, menata hidup bersama orang-orang yang mereka cintai. Meminta
maaf atas semua hal buruk yang telah mereka lakukan. Dan berterima
kasih atas semua hal baik yang telah mereka dapatkan.
Begitulah waktu berjalan dengan damai di kota Larut, hari demi
hari....
******
20 November 2007, dini hari.
Sunyi terbangun dengan perasaan segar. Hari ini adalah waktunya. Ia
segera bersiap-siap mandi. Lalu mengenakan gaunnya yang terbaik,
yang sudah diseterika sampai licin semalam. Sekilas ia menatap
langit dari jendela. Ia selalu suka pagi hari.
Sambil sarapan semangkuk sereal, ia menatap sekitarnya. Rumah sudah
dirapikan. Sampah sudah dibuang. Ia sudah berdoa di gereja. Semua
sahabat, dan teman kantor sudah menghubungi untuk mengucapkan
selamat berpisah. Kemarin, ayah ibunya juga sudah datang. Katanya,
mereka sudah menyiapkan sebuah nisan dan satu upacara pemakaman
sederhana, pada keesokan harinya.
Kemarin, bersama-sama, mereka juga sudah melihat peti-nya. Tempat
tidur Sunyi yang terakhir. Untuk selama-lamanya. Peti itu sederhana,
tanpa ukiran apapun, tapi terbuat dari kayu yang kuat. Di dalamnya,
Ibu Sunyi sudah menyiapkan Pak Beruang kesayangannya.
Semuanya sudah siap.
Sunyi menatap jam dindingnya. 05.00. Mungkin, lebih baik kalau ia
berjalan-jalan sebentar. Ia segera menyambar jaket dan dompetnya,
lalu mengunci pintu. Di luar, hari masih pagi. Waktu penuh
kedamaian.
Jalanan masih lengang. Para penjual sayur dan buah sedang memilih-
milih dagangannya yang busuk. Beberapa pria bercelana pendek sedang
lari pagi. Tukang parkir depan rumahnya tampak terkantuk-kantuk.
Sekilas mereka bertatapan, dan tersenyum maklum. Ia tahu. Hari ini
adalah waktunya Sunyi.
Kaki-kaki Sunyi berbelok di tikungan.
Matanya masih sempat menangkap kilatan cahaya terang yang
menyilaukan. Samar-samar telinganya mendengar suara klakson mobil.
Dan bunyi rem yang berdecit-decit.
******
Tikungan jalan depan rumah Sunyi banjir darah. Gaun putih Sunyi
tampak memerah karena darah yang merembes. Orang-orang mulai
merubungi seperti lalat. Tak seorang pun memanggil ambulans. Tak
seorang pun memanggil polisi. Tak seorang pun menyalahkan pengemudi
truk kontainer. Mereka cuma bergumam-gumam dengan bising. "Waktunya
sudah tiba..."
Setengah jam kemudian, orang tua Sunyi datang. Dengan sigap, mereka
segera mengambil mayat Sunyi yang berkepala remuk, lalu membawanya
pulang ke rumah duka. Sementara kerumunan orang mulai bubar.
Pengemudi truk kontainer kembali menyalakan mesinnya. Para penjual
sayur dan buah mulai membuka kiosnya. Beberapa pria bercelana pendek
kembali melanjutkan lari pagi. Dan tukang parkir depan rumah yang
masih terkantuk-kantuk, mulai menyalakan peluitnya. Semua kembali
bertugas. Semua kembali terjaga.
Di kota Larut, pagi ini masih satu pagi yang damai.
********
* Dimuat di majalah Femina, edisi April 2008, dengan judul "Sunyi"
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
- 2a.
-
Bls: [sekolah-kehidupan] Re: [Ruang Baca]Daripada Bete, Nulis Aja!
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Sun Dec 21, 2008 10:16 pm (PST)
ya, benar Mbak Rini daripad bete lebih baik nulis
apalagi abis di ceramahin bossy
kan enakan ditulis
sambil mengolah otak...hehehe
makasih!
sukses selalu buat Mbak Rini!
--- Pada Sen, 22/12/08, Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com > menulis:
Dari: Rini Agus Hadiyono <rinurbad@yahoo.com >
Topik: [sekolah-kehidupan] Re: [Ruang Baca]Daripada Bete, Nulis Aja!
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 22 Desember, 2008, 12:30 PM
Sama-sama, Retno.
Buku ini memang cihuy banget deh:)
Terus berkarya ya,
Rinurbad
Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/ invite/
- 3a.
-
Re: [Catatan Kaki] tanya: tenggelamnya kapal van der wijk
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Sun Dec 21, 2008 10:45 pm (PST)
sama-sama, pak. memang deskripsi yang ditulis hamka memang bagus. kalau
membacanya, seperti berada di padang pada awal thn 1900an... ^_^
semoga berhasil mendapatkan bukunya yaaa... ^_^
salam
lia
On 12/22/08, Karman <kurman2002@yahoo.co.id > wrote:
>
> thank u atas responnya. saya coba tuk mendapatkannya. selama ini saya
> penasaran,
> ingin membacanya. katanya sih sangat menyentuh hati, membuat kita terbawa
> arus alur ceritanya.
> benar kata hadis. innal bayaana la sihron, penjelasan itu bagai sihir. he
> he.
>
>
>
> * <http://karomatan.multiply. >com/
> --------------------- ---------
> *
>
> *SALAM*
>
> *KARMAN*
>
> --------------------- ---------
>
>
>
> --------------------- ---------
> *Dari:* Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com >
> *Kepada:* sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> *Terkirim:* Kamis, 18 Desember, 2008 14:44:02
> *Topik:* [sekolah-kehidupan] Re: (Catatan Kaki) tanya: tenggelamnya kapal
> van der wijk
>
> Saya punya bukunya, Pak. Karena saya membeli buku itu di Museum Buya
> Hamka waktu saya berkunjung ke Padang. Tapi saat ini bukunya sedang dipinjam
> teman saya.
>
> Mungkin bisa memesan langsung ke Museum Buya Hamka? Jadi bukunya bisa
> dikirimkan dari tepi Danau Maninjau, Sumbar.
> dapat menghubungi Pak Hanif Rasyid, SPDI (pengelola Museum Buya Hamka), hp
> no. 081535365009.
>
> Good luck.
>
> Salam
> Lia
>
>
> On 12/18/08, Karman <kurman2002@yahoo. co.id <kurman2002@yahoo. co.id >>
> wrote:
>>
>> teman-teman sekalian, sudah lama saya ingin membaca novel yang
>>
>> ditulis oleh Buya Hamka berjudul *tenggelamnya kapal van der wijk. *sulit
>> sekali
>>
>> saya mendapatkannya. ada yang punya infonya gak, dimana saya bisa
>> memperolehnya? atau ada yang punya ebooknya??
>>
>>
>>
>> KARMAN
>>
>> Bandung
>>
>> --------------------- ---------
>> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia<http://sg.rd.yahoo.com/ >yang baru!mail/id/footer/ def/*http: //id.yahoo. com/
>>
>>
>
> --------------------- ---------
> Berselancar lebih cepat dan lebih cerdas dengan Firefox 3<http://sg.rd.yahoo.com/ >id/search/ firefox/mail/ signature/ *http://download s.yahoo.com/ id/firefox/
> !
>
>
>
- 4.
-
[Catatan Kaki] Pelatihan Menulis Hadir di Surabaya!!
Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com epri_tsi
Sun Dec 21, 2008 11:18 pm (PST)
PELATIHAN CARA DAHSYAT MENJADI PENULIS HEBAT!
http://geraibuku.multiply. com/journal/ item/31
Setelah sukses mengadakan pelatihan Motivasi dan Penulisan E.D.AN di
Jakarta pada bulan Ramadhan lalu dan Pelatihan Menulis di ITB Bandung
pada November 2008 serta banyaknya rekan-rekan yang mengharapkan
diadakannya pelatihan
sejenis, maka kami, PenulisLepas.com, geraibuku.com dan Magnet Zone
InsyaAlloh akan mengadakan CARA DAHSYAT MENJADI PENULIS HEBAT yang akan
dilaksanakan di Surabaya pada :
Hari & Tanggal : Minggu, 25 Januari 2009
Waktu: 10.00 – 17.30 WIB
Tempat: Multifunction Hall MAGNET ZONE Bookstore Cafe Jl.BKR Pelajar No.30 (depan SMU 9) Surabaya
Investasi: Rp 200.000,-
Early Bird/Pendaftar lebih dini: Rp 100.000,- sampai dengan tanggal 18 Januari 2009
Mau lebih murah lagi?
Caranya gampang, daftar sekaligus berlima dengan rekan anda dan setiap orang cukup membayar @ Rp 75.000,-
Fasilitas : Seminar Kit, makan siang
BONUS: Setiap peserta dapat voucher senilai Rp 150.000,- dari Sekolah-Menulis Online
Bagi rekan-rekan yang berada di Surabaya dan sekitarnya jangan sampai
ketinggalan ya. Silahkan forward info ini bagi kawan-kawan Anda yang
membutuhkan. Semoga bermanfaat.
Salam Sukses!!
www.penulislepas.com
www.geraibuku.com
------------------
TAHUKAH ANDA?
Penghalang terbesar SuKSES seseorang adalah kegagalan mereka dalam memunculkan Rasa Percaya Diri. Penyebab kegagalan seseorang adalah KETAKUTAN ketika akan MEMUTUSKAN perubahan dalam hidup.
TAHUKAH ANDA?
Banyak
penulis yang belum juga sukses karena belum percaya diri. Merasa belum
layak, merasa tulisannya jelek, tidak berani mengirim naskah ke media
dan lain-lain??
PADAHAL,
percaya diri merupakan salah satu kunci sukses bagi siapa saja yang
hendak berhasil. Percaya diri merupakan salah satu kunci sukses bagi
Anda yang ingin menjadi PENULIS HEBAT.
Karena itu, bekali diri dengan Workshop Luar Biasa yang akan melejitkan
rasa percaya diri Anda sebagai penulis. Juga, Anda akanbelajar banyak
tentang cara menjadi penulis yang produktif.
Bersama:
Jonru (Founder PenulisLepas.com & BelajarMenulis. com, Mentor Sekolah-Menulis Online, Penulis buku ; Menerbitkan Buku itu Gampang!) dan Epri Tsaqib ( CEO Gerai Buku.com, penulis buku Ruang Lengang )
Untuk mendaftar, ikuti langkah-langkah berikut :
1. Transfer investasi pendaftaran ke rekening: Bank BCA Cabang Manyar a/n Nurullita Berlianti,SE. No rek 1300001251 Atau
Bank Bukopin Syariah a/n PT. Bina Ilmu No rek 8800259038
Bank Bukopin Syariah a/n CV. Magnet Zone No rek 8800352038
2. Setelah itu, lakukan konfirmasi via SMS ke nomor: 081553940490 (Bu Lita), 085731787550 (Nurkholis), 031-72535485 (Kartika).
3. Jangan buang bukti transfer Anda. karena pada hari H, bukti transfer akan digunakan sebagai tiket masuk.
4. Anda juga bisa datang langsung ke Magnet Zone, Bookstore Cafe di jl. BKR Pelajar No.30 (depan SMU 9) Surabaya, Telpon 031-5323212 (Mbak Sulis
Untuk memudahkan komunikasi, konfirmasi via SMS harus ditulis dalam format:
Nama anda, tanggal transfer, jumlah dan nama pengirim yang tercantum pada slip transfer
(NB:
Nama pengirim tergantung dari nama pemilik rekening yang digunakan
untuk transfer. Jadi nama pengirim ini tidak harus sama dengan nama
Anda)
TESTIMONIALS PELATIHAN :
Suatu
kondisi yang sudah lama (bahkan belum pernah) saya rasakan ketika
menulis. Tips-tips sederhana dan mendasar dalam pelatihan itu, tapi
hasilnya benar-benar luar biasa saya rasakan!
Ketika saya
benar-benar terbebas dari beban apa pun untuk menumpahkan ide-ide di
kepala saya ke dalam bentuk tulisan. Menulis lepas dan bebas! Bebas dari
semua aturan-aturan bahasa,kaidah- kaidah penulisan,teori- teori menulis yang
semua itu disebut mas Jonru hanya berupa konvensi-konvensi. Itulah yang
kemudian mampu mengeluarkan diri saya dari "penjara" yang saya ciptakan
sendiri!
Thanks God! Thanks Jonru!
[Mayang – Alumni peserta pelatihan 1 di Jakarta ]
"Benar-benar EDAN, luar biasa! Hari ini saya benar-benar mendapatkan inspirasi mengikuti pelatihan ini."
Herman Susilo [Alumni Peserta Pelatihan, karyawan NGO di Jakarta]
Kerjasama :
www.penulislepas.com
www.geraibuku.com
http://smo.belajarmenulis.com
Magnet Zone Bookstore Cafe www.magnetzone.multiply. com
Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/ pingbox/
- 5a.
-
Re: [Catcil] Tentang Ibu
Posted by: "abdul azis" abdul_azis80@yahoo.com abdul_azis80
Sun Dec 21, 2008 11:22 pm (PST)
Sehebat Apapun Anda...
Setinggi Apapun Jabatan Anda...
Secantik/ganteng Apapun Anda...
Sesukses Apapun Anda...
Ketahuilah bahwa, Masa Depan
Kehidupan Abadi Anda (Akhirat)
Berada di dalam Ridhanya...
Apabila Ia Ridha, maka Penguasa Alam ini
akan me-Ridha-i kita...
Apabila Ia Marah, maka Penguasa Alam ini
akan me-Marah-i kita...
Capailah Ridha dan Cintanya semasa hidup...
Do'akanlah Ia selalu
Dialah Bunda/Ibu/Emak/Mama kita...
Karenanyalah kita berada di dunia ini...
Met hari ibu ya...
-abdul-
www.cahayarumah.multiply. com
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Kang Dani <fil_ardy@..com .> wrote:
>
> TENTANG IBU
> ~DA~
>
>
> Pada sebuah meeting kick off dengan client di sebuah gedung
pemerintahan di daerah Jl. Gatot Subroto, Jakarta, saya manyaksikan
bagaimana karakter dari seorang ibu yang sungguh juh berbeda dengan
ibu, yang selama ini saya kenal.
>
> Sebuah ruangan luas berbentuk persegi panjang dengan meja oval dan
jajaran kursi empuk, serta microphone
> di depan setiap peserta rapat. Beberapa orang yang dilihat dari
> penampilan menandakan kedudukannya di dalam ruangan tersebut, tampak
> sibuk dengan komunikator, dan laptop mereka. Beberapa orang lagi, masih
> sibuk menerima telepon. Dan sebagian besar yang mendominasi
> ruangan tersebut, tentu saja tidak serapi mereka. Sebagian besar dari
> kami adalah para programer -tidak termasuk saya- yang tergabung dalam
> sebuah perusahaan IT yang
> mendapatkan tender dari sebuah badan penanaman modal pemerintahan. Dan
> hari ini adalah rapat besar antara swasta dan pemerintah.
>
> Pada
> sebuah kursi di salah satu sudut meja oval tersebut, seorang Ibu dengan
> penampilan modis kebanyakan orang kantoran, sibuk mempersiapkan
> laptopnya. Usianya sekitar 30an akhir, wajahnya tegas, rambut sebahunya
> dibiarkan lepas. Dengan cepat, laptop mungilnya segera terintegrasi
> dengan projector yang sudah siap sejak tadi. Lalu saya teringat ibu
> saya, yang hingga sekarang masih saja bingung menggunakan HP Nokia seri
> 33nya yang sederhana.
>
> Kembali ke ruangan rapat. Seorang
> laki-laki muda membuka rapat dengan formal. Beberapa orang memulai
> presentasinya. Bergantian. Dan beberapa kali juga interupsi datang dari
> Ibu tadi. Suaranya yang messo-sopran
> bisa jadi yang paling keras di ruangan tersebut. Ketika dia bicara,
> semuanya mendengarkan. Bahasanya santun dan cerdas, dia mengetahui
> istilah-istilah teknologi, bisnis developement, project plan dan
banyak lagi. "Semuanya harus sudah final pekan ini, karena lusa saya
harus kick off di ausie" komentarnya. Hmm, perempuan yang mobile.
>
> Lalu Saya teringat ibu, yang bahkan tak tahu jalan Pulang ke kampung
halamannya di daerah Bandung sana. Jangankan High Technologi,
> untuk mengganti gas LPGnya yang sudah habis, dia selalu meminta bantuan
> kakak saya untuk melepaskan selang dari kepala tabungnya.
>
> Ibu modis tadi piawai sekali mencari celah untuk menginterupsi rekan
saya, yang sedang mempresentasikan project flow
> dari kontrak kerja tersebut. Dia "membantai" semuanya. Rekannya yang
> lain tampak mengangguk puas dan mengiyakan semua interupsinya. Semua
counter wordnya terasa begitu ampuh dan menyihir kami ( project
developer) untuk mengangguk menuruti semua requestnya yang tidak
berperikeprogrameran.
>
> Lalu
> saya teringat ibu saya, yang seringkali mengakhiri debat panjangnya
> dengan urai air mata. Pun perdebatan itu hanya tentang perkakas kebun
> Bapak yang lupa dimana ditaruhnya, bukan tentang analisa investor
> terhadap peluang investasi di indonesia. Atau bahkan hanya tentang
> larangan Bapak saya agar Ibu tidak membuang air bekas rendaman cucian
> yang sarat deterjen ke kolam ikan lelenya. Bukan tentang aplikasi
> berbasis html untuk membuild sebuah portal.
>
> Hari
> yang sama pada sebuah sore yang padat, di tengah kemacetan Jl. Raya
> Mampang menuju Buncit Raya, tepat di depan sebuah gedung Perkantoran
> Republika, saya memusatkan pandangan keluar jendela metromini yang
> berjalan lamban, seorang ibu dengan postur tubuh gemuk agak membungkuk,
> sebuah plastik kresek di tangan kanannya, berjalan tergopoh-tergopoh
> menuju ke arah metromini yang saya tumpangi. Matanya sesekali menatap
> ke arah mobil-mobil mewah yang melaju pelan, tatapan matanya seolah
> berkata "Stop,orang kaya sombong! ibu tua miskin ini mau lewat! Beri
> aku ruang!".
>
> Matanya kembali nyalang ketika tepat di depan
> pintu metromini, seorang bocah dengan kaus belelnya sedang fokus
> bernyanyi dengan botol yakult berisi pasir. Tatapan nyalangnya seakan
> berkata "Huh, bocah sial! Selalu saja mendahuluiku!". Persaiangan
> jalanan. Dia kembali menyebrang, melewati mobil-mobil yang menunggu
> lampu segera berganti hijau. Saya masih memperhatikannya. "Hentikan
> klakson bodohmu itu hai orang kaya, tidak tahukah jika jatah makan
> malamku sudah diambil bocah tengik itu?" Matanya mengerling kembali ke
> arah metromini yang saya tumpangi, kali ini kami bersibobrok pandang "
> katakan pada bocah itu, lampu merah ini daerah kekuasaanku" pesan sorot
> matanya pada saya.
>
> Lalu saya teringat ibu saya, yang setiap
> pekan selalu menunggu kiriman Bapak yang hanya seorang sopir taksi di
> Jakarta. Beruntung dia tinggal di desa, yang meskipun miskin,
> keanggunan desa masih bisa meredam kebutuhan kami.
>
> Dalam satu
> hari saya menemukan dua karakter ibu yang jauh berbeda. Ibu saya, tidak
> sedikitpun mendekati karakter dan kecerdasan Ibu di ruang meeting oval
> tadi. Tidak juga sedikitpun seperti ibu yang tergopoh-gopoh mendatangi
> metromini, yang kemudian menghardik bocah pengamen saingannya. Ibu saya
> hanya seorang biasa yang terlalu istimewa untuk saya cari padanannya,
> pun dia bukan seorang yang selalu mengerti saya setiap saat. Terlepas
> dari semua kekurangannya sebagai seorang ibu, dia adalah seseorang yang
> bahkan Nabi Muhammad memuliakannya tiga kali.
>
> Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw
> dan bertanya kepada beliau,
> "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak aku pergauli?"
> Beliau menjawab, "Ibumu! Ia bertanya lagi,
> "Lalu siapa?" Rasul menjawab lagi, "Ibumu!"
> Ia balik bertanya, "Siapa lagi?"
> Rasul kembali menjawab, "Ibumu!"
> Ia kembali bertanya, "Lalu siapa lagi?"
> Beliau menjawab, "Bapakmu!"
> (Dikeluarkan oleh Asy-Syaikhani
> (Bukhari-Muslim).
>
>
> Dani Ardiansyah
> PT. Multidata Rancana Prima
> Raudha Building 2nd Jl. HR. Rasuna Said
> No. 21 Jakarta 12710
> HP: 085694771764
>
- 5b.
-
Re: [Catcil] Tentang Ibu
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Sun Dec 21, 2008 11:29 pm (PST)
aku terharu membaca dua-duanya. tulisan kang dani & koment mba retno.
ibu, aku mencintaimu dengan cinta yang tak pernah menua...
-lia-
On 12/22/08, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com > wrote:
>
> Kenapa saya lebih terharu membaca komentarmu daripada
> baca tulisan saya sendiri ya? Heuheuheu, terimakasih
> untuk berniat membacakan tulisan saya untuknya, Bu Retno.
> Oh ya, jgn lupa, kamu harus agak2 keras membacakannya,
> karena akhir2 ini, pendengarannya agak terganggu karena
> terlalu banyak minum obat warung.
>
> tangkyou for reading, Bu Retno :)
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan%com 40yahoogroups. com>,
> "Bu CaturCatriks"
> <punya_retno@...> wrote:
> >
> > i'm just wondering...
> > kalau aja aku kenal sm ibunya kang dani,
> > aku pasti akan bawa tulisan ini ke beliau,
> > duduk di depan beliau,
> > kemudian membacakannya lambat2 utk beliau
> > dan berkata pada beliau "ibu, ini tulisan anak ibu, dani ardiansyah.
> > penulis hebat yg selalu menulis dgn hati dan cinta, teristimewa,
> > tulisan ttg ibu..."
> >
> > -retno-
> >
> > ps: aku juga nggak bisa buka tutup gas, serem bo! parno gas bocor.
> > jadi, itu bukan isu geografis, kota atau desa, kang. tapi isunya
> > adl "berhati2 dan antisipasi" hehehe. thanks for writing, kang.
> >
> >
> > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan%com 40yahoogroups. com>,
> Kang Dani <fil_ardy@>
> > wrote:
> > >
> > > TENTANG IBU
> > > ~DA~
> > >
> > >
> > > Pada sebuah meeting kick off dengan client di sebuah gedung
> > pemerintahan di daerah Jl. Gatot Subroto, Jakarta, saya manyaksikan
> > bagaimana karakter dari seorang ibu yang sungguh juh berbeda dengan
> > ibu, yang selama ini saya kenal.
>
>
>
- 6a.
-
Re: (Inspirasi) Filling In Facing Up!
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Mon Dec 22, 2008 12:00 am (PST)
Pak Teha...
Makasih atas artikelnya yang ini. Bahan perenungan baru buat asma
nih.
Asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , teha <teha.sugiyo@com ...>
wrote:
>
> /Inspirasi/
>
> *FILLING IN, FACING UP*
>
> /*Oleh Teha Sugiyo*/
>
> Dalam kamus bahasa ritel, ada istilah /filling in/ dan /facing
up./
> /Filling in/ adalah kegiatan pengisian barang-barang dagangan di
rak
> pajang, sehingga kondisi stock pajang berada pada kapasitas ideal
yang
> dimiliki oleh suatu produk. /Facing up/, adalah kegiatan kerja
yang
> dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi display selalu nampak
penuh dan
> rapih.
>
> /Filling in/ dan /facing up/ boleh dikatakan sebagai suatu mata
rantai
> tak terputus, yang memungkinkan kondisi tetap ideal. Dengan
demikian,
> konsumen yang datang merasa nyaman dan puas karena pajangan nampak
rapih
> dan selalu penuh. Dampak selanjutnya akan "menggoda" konsumen
untuk
> segera mengeluarkan koceknya. Hasilnya? Konsumen puas, puas,
puas....
>
> Yayat Setiawan, seorang servis kru, yang telah berkarya selama 14
tahun
> di sebuah toko swalayan, tak hanya paham tentang makna
istilah /filling
> in/ dan /facing up/. Ia merasa-rasakan, dan setelah dirasa-rasa,
> rasanya, ia sangat terpikat dengan istilah itu, sehingga ia
menerapkan
> /filling in/ dan /facing up/ dalam kehidupan pribadinya.
>
> "Bagi saya, /filling in/ adalah tahap pengisian, pemasukan,
semacam
> men-/charge/ hape. Ada hal-hal yang perlu dicermati untuk
melakukan
> /filling in/ pribadi, yaitu: *kejelian,
keterbukaan, /dan /kedisiplinan". *
>
> Konkretnya?
>
> "/Pertama./ Saya perlu *jeli* memilih hal-hal yang perlu saya
masukkan.
> Saya tidak perlu memasukkan hal-hal yang tidak baik, seperti
gosip, iri
> hati, dengki, kejengkelan,kemarahan dan kebencian. Saya harus
memasukkan
> ke dalam diri saya hal-hal terpilih: keramahan, kegembiraan,
kerajinan,
> semangat, selalu berjuang, terus memiliki stamina yang prima dan
tidak
> mudah putus asa.
>
> /Kedua./ Saya *terbuka* terhadap berbagai macam info yang baik.
Saya
> mendengarkan info-info dari radio, televisi, buku-buku, atau
bahkan dari
> teman. Cerita-cerita menarik, kisah dari buku maupun dari media
massa,
> saya renungkan, saya saring untuk mendapatkan pencerahan dan
penyegaran.
>
> /Ketiga. /Saya harus menjalankan itu semua dengan *disiplin.* Oleh
> karena itu saya belajar untuk tidak meninggalkan shalat 5 waktu.
Dengan
> begitu saya belajar disiplin".
>
> Bukan main, saya membatin. Rasanya ada sebongkah bogem mentah
melayang
> menggebuk wajah saya. Saya tertampar! Bagaimana mungkin seorang
pemberi
> jasa layanan di sebuah toko kecil dapat mengungkapkan isi
kepalanya
> dengan begitu bening dan sistematis? Padahal saya sendiri, masih
sering
> mengungkapkan gagasan saya dengan amburadul sehingga sulit
dipahami
> orang lain?
>
> Untuk mengalihkan rasa malu, saya melanjutkan
bertanya, "Tentang /facing
> up/?"
>
> "Untuk /facing up/, saya membiasakan diri tampil senantiasa
> menyenangkan. Senyum, wajah berseri, tak pernah mengeluh,
senantiasa
> gembira, ikhlas, dan bersyukur. Dengan membiasakan diri tampil
> menyenangkan dalam segala kondisi, orang akhirnya dapat menerima
saya
> apa adanya. Saya ingin, teman-teman melakukan /filling
in /dan /facing
> up/ untuk mengembangkan pribadi, sehingga kita menjadi orang baik".
>
> Sekali lagi tenggorokan saya tersekat. Bagaimana mungkin dari
seorang
> karyawan kecil, pegawai rendahan, yang seringkali menjadi objek
> "pelecehan", dapat keluar kata-kata bijak yang begitu indah?
>
> "/Jer lair mono, terusaning batin,"/ kata simbah saya dulu. Apa
yang
> terlahir, terucap, terungkap itu adalah gambaran dari batin.
Kalaulah
> demikian, berarti seorang Yayat Setiawan memiliki batin yang
jernih,
> bersih, sehingga yang terungkap adalah hal-hal yang jernih pula.
> Bertambah lagi kekaguman saya terhadap karyawan yang satu ini.
>
> Yayat adalah sebutir mutiara di tengah tumpukan lumpur. Barangkali
ia
> akan tetap bersinar meskipun lebih sering tertimbun lumpur,
sehingga
> cahayanya menjadi samar-samar. Oleh karena itu dibutuhkan
seseorang yang
> paham dan dapat mengangkat "derajat" potensinya dan harga dirinya.
> Diperlukan seorang "/talent scout/". Namun demikian, "harga"
sebuah
> potensi itu tidak akan muspra.
>
> Saya teringat akan sebuah kisah perjalanan sebotol minuman ringan
dari
> pabrik sampai ke tangan pembeli. Saat masih berada di gudang
pabrik,
> minuman itu memiliki harga yang sama. Kemudian pada hari yang
sama,
> dengan kendaraan yang sama, minuman tersebut diangkut dan
diturunkan di
> tempat yang berbeda, sesuai pesanan.
>
> Pertama, mobil pengantar berhenti dan menurunkan minuman ringan
itu di
> warung samping sekolah. (Bisa jadi warung sekolah kehidupan ya!).
> Perhentian kedua di sebuah supermarket, dan perhentian ketiga di
sebuah
> hotel. Sesaat kemudian terjadilah transaksi, dan minuman ringan
itu
> dibeli konsumen. Lihatlah apa yang terjadi? Ketiganya memiliki
harga
> jual yang berbeda, padahal dibuat dengan bahan yang sama, cara
yang
> sama, di pabrik yang sama.
>
> Soal mengapa harga jual menjadi berbeda, nampaknya mudah
menduganya,
> sebab minuman itu berada di tempat yang kondisinya berbeda, dan
> penerapan kebijakan harganya juga beda. Yang menarik diamati
adalah
> sikap masyarakat pembeli, yang merasa wajar-wajar saja apabila
terjadi
> perbedaan harga, karena tempat dan kemasan yang beda.
>
> Minuman ringan di warung sekolah bibiarkan dalam kotak es dan
bercampur
> dengan jenis minuman lain. Kondisi yang apa adanya ini oleh
konsumen
> dihargai dengan harga sedikit di atas harga pokok.
>
> Minuman yang sama di supermarket, ditata dengan lebih baik menurut
> kategori dan manajemen tata letak yang seharusnya. Diberi label
harga,
> dan kondisi yang lebih baik ini oleh konsumen dihargai lebih
tinggi dari
> harga jual di warung sekolah.
>
> Minuman yang sama di hotel akan dipajang dengan rapih, dilengkapi
dengan
> pencahayaan dan tata letak yang membuatnya lebih menarik. Saat
> disuguhkan pun tidak dengan cara sembarangan, melainkan dengan
standar
> penyajian yang penuh etika dan estetika. Konsumen merasa
diperlakukan
> bak raja dan ratu. Kondisi istimewa ini oleh konsumen dihargai
lebih
> tinggi dari harga di supermarket.
>
> Nah, sahabat, ini hanyalah ilustrasi untuk menjelaskan bagaimana
> seharusnya kita memperlakukan potensi yang kita miliki. Potensi
kita
> tidak sebanding dengan sebotol minuman ringan itu. Potensi kita
itu
> /unlimited./ Tak terhingga! /Sleeping giant! / Namun apabila tidak
> diperlakukan dengan sebaik-baiknya, disimpan dalam "koyak es",
> ditampilkan apa adanya, jangan kecewa jika potensi itu dihargai
rendah!
>
> Potensi kita akan bernilai tinggi hanya apabila diperlakukan
dengan
> baik. Terus menerus melakukan /filling in, continuous learning,/
ditata
> menurut pendekatan manajemen yang sesuai, /continuous
improvement/, dan
> ditampilkan (/facing up/) dengan penuh etika,
estetika, /integrity/.
> Dan... terus terang, hal ini sangat ditentukan oleh diri sendiri.
>
> Ayo, terus belajar, meningkatkan kapasitas dan integritas untuk
mencapai
> keunggulan kualitas!
>
>
> /Live as if you were to die tomorrow
> Learn as if you were to live forever/
>
> /(Mahatma Gandhi)/
>
- 7a.
-
[Ruang Musik} Mother, How are You today? (plus balesan tulisan mba A
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Mon Dec 22, 2008 12:20 am (PST)
jadi pengen nyanyi hiks..hiks..
*Mother How Are You Today*
-Maywood-
Chorus
Mother, how are you today?
Here is a note from your daughter.
With me everything is ok.
Mother, how are you today?
Mother, don't worry, I'm fine.
Promise to see you this summer.
This time there will be no delay.
Mother, how are you today?
Verse
I found the man of my dreams.
Next time you will get to know him.
Many things happened while I was away.
Mother, how are you today?
hiks..hiks...
btw kalo aku ujug2 bawain instrumentalia lagu ini pake biola ibuku ngerti
gak ya? paling dy megang kepalaku dan bilang 'nia kenapa? aneh banget hari
ini?' kikikikik..
pengen cepet2 pulang kerumah:)
memeluk beliau erat..
Pada 22 Desember 2008 08:56, asma_h_1999 <asma_h_1999@yahoo.com > menulis:
> Pernahkah Kita Mengingat Ibu Kita di Hari-Hari terakhir ini ?
>
> Asma Sembiring
>
> Pernah kita mengingat Ibu/Emak/Mama/Nande/Amak kita di hari-
> hari belakangan ini ? Pertanyaan itu juga yang saya ajukan pada diri
> sendiri saat mencuci baju di sabtu pagi kemaren.
>
> Ibu/Emak/Mama/Amak/Nande atau apapun sebutan sayangnya bagi
> wanita yang telah melahirkan kita, mungkin saja saat ini sedang
> duduk-duduk di kursi goyang depan rumah. Menghabiskan hari tuanya
> dalam lamunan panjang tentang kenangan anak-anaknya yang besar
> begitu cepat. Hari-hari membersihkan pipis dan pup, mengajarkan
> ucapan pertama, menatih kaki-kaki kecil balitanya berjalan-hingga
> kaki itu akhirnya cukup kokoh menapak, berjalan serta kemudian
> meleset berlari secepat ia bisa.
>
> Ia Membujuk upik dan buyungnya ketika emoh makan dan mogok
> sekolah. Ikut-ikutan stres ketika permata hatinya menghadapi
> ulangan di kelas. Bahkan ikutan latah bolak-balik ke kamar mandi
> saat anaknya mengikuti ujian akhir. Diluar biaya yang dikeluarkan
> ayah dan ibu kita, ibu memendam kekhawatiran besar (walau hal itu
> tak pernah ia sampaikan) dengan kondisi anaknya-hingga mereka ini
> berusia 23 tahun (kira-kira lulus S1).
>
> Setelah itu, benak para ibu masih dihantui dengan pertanyaan-
> pertanyaan lainnya. Apakah anakku akan dapat pekerjaan yang baik dan
> dengan posisi yang baik pula?. Lalu kalau ia memilih pasangan,
> calon istri/suaminya dari keturunan baik-baikkah....dan
> seterusnya..dan seterusnya. Seumur hidupnya bahkan dihabiskan
> memikirkan anak-anaknya, tak peduli anak-anak itu sudah besar
> sekalipun.
>
> Bagi seorang ibu, anak akan selalu menjadi bayi-bayi mereka.
> Tak peduli anak-anak ini sudah dewasa sekalipun. Maka berlapang
> dadalah jika di depan ibu, kita masih sering ditegur-layaknya gadis-
> gadis ABG yang ditegur gurunya karena cekikikan membicarakan teman
> lelakinya. Karena itu pertanda kasih sayangnya ibu.
>
> Hari ini di usianya menjelang senja, bisa jadi ia masih
> aktif bekerja menjelang pensiunnya. Atau Ia tetap ke ladang bertanam
> padi selayaknya rutinitas yang ia jalani berpuluh tahun lamanya. Ia
> bekerja bukan lagi untuk menyokong kehidupan keluarganya. Karena
> mungkin, tabungan/pensiun atau dana kiriman dari anda, anak-anaknya
> sudah lebih cukup untuk hidupnya sehari-hari. Ia bekerja sebagai
> perintang hari. Untuk sangu sekedarnya bagi anak dan cucu ketika
> pulang berlebaran.
>
> "Ini beras dari ladang kita. Bawa yaaa ke kota", begitu
> mungkin ujarnya. Ia masih saja mengingat betapa lahapnya anda makan
> saat dihidangkan beras merah hasil ladang sendiri.
>
> Atau Hari ini, mungkin Mamak kita adalah seorang wanita yang
> hanya bisa duduk di kursi roda, karena tulang-tulangnya terlalu
> rapuh untuk berdiri akibat keropos terkena oestoporosis. Kekurangan
> zat kapur, begitu istilahnya. Karena terlalu banyak kapur yang
> kita serap dari dirinya saat mengandung dulu.
>
> Mungkin juga Nande kita adalah seorang wanita dengan uban
> keperakan, menunggu seluruh rambutnya berubah memutih. Memandangi
> foto-foto masa lalu dan masa kini-anak, cucu dan menantunya. Lalu
> mendekap harta berharganya itu dengan rindu mendalam, disertai
> cucuran air mata.
>
> Atau wanita yang mulai pikun. Yang menebar surat anak-
> anaknya di depan meja jati tengah rumah yang ikut menua bersama
> dirinya. Surat-surat itu begitu rapi ia simpan saat ingatannya masih
> tajam. Ia mulai membaca surat tersebut satu-persatu. Menangis-
> tertawa-dan menangis dalam satu waktu bersamaan.
> Pernah kita mengingat Ibu kita di hari-hari belakangan ini?
>
> Bagi perempuan, ingatan pada ibu mungkin menguat saat akan
> melahirkan. Betapa rasa sakit yang maha hebat ketika melahirkan
> akhirnya memunculkan sebuah kesadaran diri. Begitu banyaknya yang
> telah dilakukan oleh ibu selama ini. Sehingga lebih dari pantas,
> terima kasih disampaikan pada ibu.
>
> Bagi anak laki-laki, momen ketika sungkem pada orang tua di
> saat menikah menjadi sarana mengucapkan terima kasih atas kasih ibu
> selama ini. Atau mungkin dalam momen lebaran. Walaupun kisarannya
> lebih banyak pada cerita permintaan maaf.
>
> Pernah kita mengingat Ibu kita di hari-hari belakangan ini?
>
> Di saat kita telah dikaruniakan istri yang cantik/suami yang tampan
> serta anak-anak yang lucu. Kesibukan kerja dan rumah tangga yang
> amat padat begitu menyita perhatian kita. Di saat seluruh persoalan
> yang kita hadapi membludak satu persatu dalam kepala kecil ini.
>
> Pernah kita mengingat Ibu kita di hari-hari belakangan ini?
>
> Atau ingatan itu menjelma saat kesulitan menghadang kita
> bertubi-tubi. Lalu kita teringat bahwa do'a ibu begitu mustajab
> membantu mempercepat selesainya persoalan kita, di luar usaha yang
> kita lakukan.
>
> Pernah kita mengingat Ibu kita di hari-hari belakangan ini?
>
> Tidak hanya sekedar berterima kasih atas apa yang ia
> lakukan. Tapi juga mempertanyakan hari-harinya belakangan ini.
> Sehatkah?, sakitkah ?, senang atau khawatirkah? .
>
> Tidak sekedar mengulaskan senyum letih sepulang kerja, lalu
> buru-buru masuk kamar-mengunci pintu kamar untuk menghabiskan
> seharian penuh membaca novel (buat yang doyan baca) atau pergi lagi
> hang-out atau bercengkrama bersama teman mencari obat pelepas
> lelah, setelah seharian bekerja (bagi yang masih single.
>
> Sesekali (tak perlulah sering-sering), temani ibu kita
> berbelanja ke pasar. Bawakan belanjaannya dan perhatikan bagaimana
> gigihnya ia mencari bahan makanan untuk dirimu-anak kesayangannya,
> agar terhidang menjadi makanan yang lezaaat luar biasa. Agar kita
> tahu, betapa sayangnya ia pada kita.
>
> Sesekali pula, manjakan dia. Ajak beliau menikmati makanan
> kesukaannya di restoran atau di warung-warung favoritnya. Belikan
> ia makanan kesukaannya, selagi ia masih mampu mengunyahnya dengan
> gigi yang lengkap dan merasakan cita rasa kelezatan makanan
> tersebut.
>
> Atau bagi yang punya uang lebih dan hidup berjauhan dari
> ibu. Kunjungi ibu anda diluar daftar kunjungan rutin (lebaran,
> atau sedang sakit). Berikan ia suprais-suprais kecil yang
> membahagiakan. Jika anda tak punya materi untuk itu, berdo'alah.
> Doakan ibu kita, semoga ia selalu diberi kesehatan dan keselamatan.
>
> Sehingga hari tuanya tak hanya dihabis hanya untuk mengenang
> anak-anaknya-yang berada nun jauh di sana, sambil menyusut air mata-
> menahan kerinduan yang mendalam.
>
> Lembang, 20 Des 2008
>
>
>
- 7b.
-
Re: [Ruang Musik} Mother, How are You today? (plus balesan tulisan m
Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com
Mon Dec 22, 2008 12:23 am (PST)
eh lupa bilang makasih ke mba Asma:)
makasih yah mba Asma:) ceritanya sangat mengingatkan dan membuatku ingin
bernyanyi:D
salam,
nihaw
Pada 22 Desember 2008 15:19, Nia Robie' <musimbunga@gmail.com > menulis:
> jadi pengen nyanyi hiks..hiks..
>
> *Mother How Are You Today*
> -Maywood-
>
> Chorus
>
> Mother, how are you today?
>
> Here is a note from your daughter.
>
> With me everything is ok.
>
> Mother, how are you today?
>
> Mother, don't worry, I'm fine.
>
> Promise to see you this summer.
>
> This time there will be no delay.
>
> Mother, how are you today?
>
> Verse
>
> I found the man of my dreams.
>
> Next time you will get to know him.
>
> Many things happened while I was away.
>
> Mother, how are you today?
>
>
> hiks..hiks...
> btw kalo aku ujug2 bawain instrumentalia lagu ini pake biola ibuku ngerti
> gak ya? paling dy megang kepalaku dan bilang 'nia kenapa? aneh banget hari
> ini?' kikikikik..
>
> pengen cepet2 pulang kerumah:)
> memeluk beliau erat..
>
> Pada 22 Desember 2008 08:56, asma_h_1999 <asma_h_1999@yahoo.com > menulis:
>
>> Pernahkah Kita Mengingat Ibu Kita di Hari-Hari terakhir ini ?
>>
>> Asma Sembiring
>>
>> Pernah kita mengingat Ibu/Emak/Mama/Nande/Amak kita di hari-
>> hari belakangan ini ? Pertanyaan itu juga yang saya ajukan pada diri
>> sendiri saat mencuci baju di sabtu pagi kemaren.
>>
>> Ibu/Emak/Mama/Amak/Nande atau apapun sebutan sayangnya bagi
>> wanita yang telah melahirkan kita, mungkin saja saat ini sedang
>> duduk-duduk di kursi goyang depan rumah. Menghabiskan hari tuanya
>> dalam lamunan panjang tentang kenangan anak-anaknya yang besar
>> begitu cepat. Hari-hari membersihkan pipis dan pup, mengajarkan
>> ucapan pertama, menatih kaki-kaki kecil balitanya berjalan-hingga
>> kaki itu akhirnya cukup kokoh menapak, berjalan serta kemudian
>> meleset berlari secepat ia bisa.
>>
>> Ia Membujuk upik dan buyungnya ketika emoh makan dan mogok
>> sekolah. Ikut-ikutan stres ketika permata hatinya menghadapi
>> ulangan di kelas. Bahkan ikutan latah bolak-balik ke kamar mandi
>> saat anaknya mengikuti ujian akhir. Diluar biaya yang dikeluarkan
>> ayah dan ibu kita, ibu memendam kekhawatiran besar (walau hal itu
>> tak pernah ia sampaikan) dengan kondisi anaknya-hingga mereka ini
>> berusia 23 tahun (kira-kira lulus S1).
>>
>> Setelah itu, benak para ibu masih dihantui dengan pertanyaan-
>> pertanyaan lainnya. Apakah anakku akan dapat pekerjaan yang baik dan
>> dengan posisi yang baik pula?. Lalu kalau ia memilih pasangan,
>> calon istri/suaminya dari keturunan baik-baikkah....dan
>> seterusnya..dan seterusnya. Seumur hidupnya bahkan dihabiskan
>> memikirkan anak-anaknya, tak peduli anak-anak itu sudah besar
>> sekalipun.
>>
>> Bagi seorang ibu, anak akan selalu menjadi bayi-bayi mereka.
>> Tak peduli anak-anak ini sudah dewasa sekalipun. Maka berlapang
>> dadalah jika di depan ibu, kita masih sering ditegur-layaknya gadis-
>> gadis ABG yang ditegur gurunya karena cekikikan membicarakan teman
>> lelakinya. Karena itu pertanda kasih sayangnya ibu.
>>
>> Hari ini di usianya menjelang senja, bisa jadi ia masih
>> aktif bekerja menjelang pensiunnya. Atau Ia tetap ke ladang bertanam
>> padi selayaknya rutinitas yang ia jalani berpuluh tahun lamanya. Ia
>> bekerja bukan lagi untuk menyokong kehidupan keluarganya. Karena
>> mungkin, tabungan/pensiun atau dana kiriman dari anda, anak-anaknya
>> sudah lebih cukup untuk hidupnya sehari-hari. Ia bekerja sebagai
>> perintang hari. Untuk sangu sekedarnya bagi anak dan cucu ketika
>> pulang berlebaran.
>>
>> "Ini beras dari ladang kita. Bawa yaaa ke kota", begitu
>> mungkin ujarnya. Ia masih saja mengingat betapa lahapnya anda makan
>> saat dihidangkan beras merah hasil ladang sendiri.
>>
>> Atau Hari ini, mungkin Mamak kita adalah seorang wanita yang
>> hanya bisa duduk di kursi roda, karena tulang-tulangnya terlalu
>> rapuh untuk berdiri akibat keropos terkena oestoporosis. Kekurangan
>> zat kapur, begitu istilahnya. Karena terlalu banyak kapur yang
>> kita serap dari dirinya saat mengandung dulu.
>>
>> Mungkin juga Nande kita adalah seorang wanita dengan uban
>> keperakan, menunggu seluruh rambutnya berubah memutih. Memandangi
>> foto-foto masa lalu dan masa kini-anak, cucu dan menantunya. Lalu
>> mendekap harta berharganya itu dengan rindu mendalam, disertai
>> cucuran air mata.
>>
>> Atau wanita yang mulai pikun. Yang menebar surat anak-
>> anaknya di depan meja jati tengah rumah yang ikut menua bersama
>> dirinya. Surat-surat itu begitu rapi ia simpan saat ingatannya masih
>> tajam. Ia mulai membaca surat tersebut satu-persatu. Menangis-
>> tertawa-dan menangis dalam satu waktu bersamaan.
>> Pernah kita mengingat Ibu kita di hari-hari belakangan ini?
>>
>> Bagi perempuan, ingatan pada ibu mungkin menguat saat akan
>> melahirkan. Betapa rasa sakit yang maha hebat ketika melahirkan
>> akhirnya memunculkan sebuah kesadaran diri. Begitu banyaknya yang
>> telah dilakukan oleh ibu selama ini. Sehingga lebih dari pantas,
>> terima kasih disampaikan pada ibu.
>>
>> Bagi anak laki-laki, momen ketika sungkem pada orang tua di
>> saat menikah menjadi sarana mengucapkan terima kasih atas kasih ibu
>> selama ini. Atau mungkin dalam momen lebaran. Walaupun kisarannya
>> lebih banyak pada cerita permintaan maaf.
>>
>> Pernah kita mengingat Ibu kita di hari-hari belakangan ini?
>>
>> Di saat kita telah dikaruniakan istri yang cantik/suami yang tampan
>> serta anak-anak yang lucu. Kesibukan kerja dan rumah tangga yang
>> amat padat begitu menyita perhatian kita. Di saat seluruh persoalan
>> yang kita hadapi membludak satu persatu dalam kepala kecil ini.
>>
>> Pernah kita mengingat Ibu kita di hari-hari belakangan ini?
>>
>> Atau ingatan itu menjelma saat kesulitan menghadang kita
>> bertubi-tubi. Lalu kita teringat bahwa do'a ibu begitu mustajab
>> membantu mempercepat selesainya persoalan kita, di luar usaha yang
>> kita lakukan.
>>
>> Pernah kita mengingat Ibu kita di hari-hari belakangan ini?
>>
>> Tidak hanya sekedar berterima kasih atas apa yang ia
>> lakukan. Tapi juga mempertanyakan hari-harinya belakangan ini.
>> Sehatkah?, sakitkah ?, senang atau khawatirkah? .
>>
>> Tidak sekedar mengulaskan senyum letih sepulang kerja, lalu
>> buru-buru masuk kamar-mengunci pintu kamar untuk menghabiskan
>> seharian penuh membaca novel (buat yang doyan baca) atau pergi lagi
>> hang-out atau bercengkrama bersama teman mencari obat pelepas
>> lelah, setelah seharian bekerja (bagi yang masih single.
>>
>> Sesekali (tak perlulah sering-sering), temani ibu kita
>> berbelanja ke pasar. Bawakan belanjaannya dan perhatikan bagaimana
>> gigihnya ia mencari bahan makanan untuk dirimu-anak kesayangannya,
>> agar terhidang menjadi makanan yang lezaaat luar biasa. Agar kita
>> tahu, betapa sayangnya ia pada kita.
>>
>> Sesekali pula, manjakan dia. Ajak beliau menikmati makanan
>> kesukaannya di restoran atau di warung-warung favoritnya. Belikan
>> ia makanan kesukaannya, selagi ia masih mampu mengunyahnya dengan
>> gigi yang lengkap dan merasakan cita rasa kelezatan makanan
>> tersebut.
>>
>> Atau bagi yang punya uang lebih dan hidup berjauhan dari
>> ibu. Kunjungi ibu anda diluar daftar kunjungan rutin (lebaran,
>> atau sedang sakit). Berikan ia suprais-suprais kecil yang
>> membahagiakan. Jika anda tak punya materi untuk itu, berdo'alah.
>> Doakan ibu kita, semoga ia selalu diberi kesehatan dan keselamatan.
>>
>> Sehingga hari tuanya tak hanya dihabis hanya untuk mengenang
>> anak-anaknya-yang berada nun jauh di sana, sambil menyusut air mata-
>> menahan kerinduan yang mendalam.
>>
>> Lembang, 20 Des 2008
>>
>>
>>
>
>
- 8a.
-
Re: [Catatan Kaki] Kopdar Bareng di Malang yuuuukkk.... ^_~
Posted by: "candra aini" syahrenan@yahoo.co.id syahrenan
Mon Dec 22, 2008 12:21 am (PST)
kapan kupdarnya ??? mau dong ikut
Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/ invite/ - 8b.
-
Re: [Catatan Kaki] Kopdar Bareng di Malang yuuuukkk.... ^_~
Posted by: "april_reto" april_reto@yahoo.com april_reto
Mon Dec 22, 2008 2:08 am (PST)
Ayo-ayooo
Tanggal 25 saya ke Pacet, tanggal 26-28 saya ke Yogya, tahun baruan di
malang yuuuukkk...
April
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , candra aini <syahrenan@.com ..>
wrote:
>
> kapan kupdarnya ??? mau dong ikut
>
>
>
>
>
> Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang!
http://id.messenger.yahoo.com/ invite/
>
- 8c.
-
Re: [Catatan Kaki] Kopdar Bareng di Malang yuuuukkk.... ^_~
Posted by: "ukhti hazimah" ukhtihazimah@yahoo.com ukhtihazimah
Mon Dec 22, 2008 3:03 am (PST)
kalian semua membuatku iriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii! !!!!!!!!! !!!!!!!!! !! :(( pulangkan aku pada orang tuakuuuu!! *halah..kumat*
eniwei, Pril, gak jadi ke Bandung donk? :(
:sinta:
"Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
BloG aKu & buKu
http://jendelakumenatapdunia. blogspot. com
BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk.multiply. ; http://sinthionk.com rezaervani. com
YM : SINTHIONK
_____________________ _________ __
From: april_reto <april_reto@yahoo.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Monday, December 22, 2008 2:08:24 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Catatan Kaki] Kopdar Bareng di Malang yuuuukkk.... ^_~
Ayo-ayooo
Tanggal 25 saya ke Pacet, tanggal 26-28 saya ke Yogya, tahun baruan di
malang yuuuukkk...
April
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, candra aini <syahrenan@. ..>
wrote:
>
> kapan kupdarnya ??? mau dong ikut
>
>
>
>
>
> Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang!
http://id.messenger .yahoo.com/ invite/
>
- 9a.
-
Re: [catatan kaki] Please help me..., tentang buku nih.
Posted by: "ahmad subhan" lempoxe@yahoo.com lempoxe
Mon Dec 22, 2008 12:21 am (PST)
Halo Mbak Aisyah.
Sudah berapa hari ini saya berencana mengomentari postingan ini,
tapi saya belum yakin karena saya blum pegang rujukan untuk itu.
Seingat saya, tulisan tentang bacaan anak yang disesuaikan dengan
jenjang usia pernah dibahas dalam majalah Matabaca, saya lupa pada
edisi berapa, dan belum sempat saya bongkar lagi tumpukan majalah itu.
Sementara ini, untuk komentar awal,
saya pakai rujukan umum, yakni wikipedia.
http://en.wikipedia.org/wiki/ Children% 27s_literature
Berdasarkan bacaan itu, masih ada batasan-batasan
yang kabur mengenai bacaan anak-anak bila dilihat
dari jenjang usia.
Terlepas dari rujukan itu.
Pendapat pribadi saya, bila mengacu ke
kriteria-kriteria yang mbak aisyah ajukan:
* yang menginspirasi;
* yang menggerakkan;
* yang mencerdaskan;
* yang membelajarkan.
Memang lebih enak kalo pake contoh konkret,
seperti serial Lima Sekawan. Menurut saya,
bacaan ini bisa memenuhi beberapa kriteria
di atas. Bacaan ini bisa menjadi rujukan
mengenai pertemanan dalam kelompok yang
terdiri dari karakter-karakter yang berbeda;
petualangan dalam cerita ini juga bisa mengasah
keberanian pembaca anak-anak, dll.
http://www.ruangbaca.com/ruangbaca/ ?doky=MjAwOA= =&dokm=MDI= &dokd=MDU= &dig=YXJjaGl2ZXM =&on=Q1JT& uniq=NjIy
Contoh lain, karya-karya Karl May, yang menurut
beberapa orang beken dalam buku "Bukuku Kakiku"
adalah bacaan yang menginspirasi dan membuat
mereka keranjingan membaca.
Dua contoh di atas berdasarkan pada penulis buku.
Mbak aisyah juga bisa memilih bacaan anak
berdasarkan penerbit yang punya lini khusus
bacaan anak2, seperti DAR Mizan dan Gramedia.
Saya pikir masih banyak bacaan anak yang bisa
memenuhi kriteria yang mbak aisyah sebutkan.
Sementara ini pendapat saya, nanti kalau
sudah ketemu majalah yang memuat kriteria
bacaan berdasarkan jenjang usia, akan saya
posting lagi.
Salam
o--Subhan--o
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "aisyah muchtar"com
<myaisyah_mymuchtar@...> wrote:
> Sudah tahu khan, kalo di rumah saya puya perpustakaan mini??.
> Berhubung buku-bukunya kebanyakan 'gak membumi', masyarakat sekitar
> gak ada yang mampir, anak-anak juga kalo mampir betah sebentar,
> maklum....gak ada buku anak-anak di rumah :-((.
> Nah tadi siang, permohonan saya untuk pinjam buku dalam jumlah besar
> ke Perpustakaan Daerah jakarta Timur disetujui. Saya cuma mau minjam
> 10-30 buku seminggu setelah itu dikembalikan dan pinjam lagi. Tapi
> ternyata kata si petugas perpustakaan: "Kalau segitu terlalu sedikit
> mba...kita menyediakan paket minimal 400 buku untuk 2 bulan.".
> Huaaaaaa, senaaaang banget..:-)
> Tapi buku apa yang bagus? yang menginspirasi, yang menggerakkan,
yang mencerdaskan, yang membelajarkan.. Di utamakan untuk anak-anak
dan remaja, Please.....share donk...
- 9b.
-
Re: [catatan kaki] Please help me..., tentang buku nih.
Posted by: "Laitul Kamal" thekanaan4@gmail.com
Mon Dec 22, 2008 12:26 am (PST)
buku untuk sukses diusia muda...agar mereka dapat segera membahagiakan orang
tua meskipun belum selesai pendidikan. pasti sangat menyentuh.
Saya tawarkan anda untuk membeli buku 7 KUNCI SUKSES.
Khusus Pak Muchtar, karena tujuannya sangat mulia, anda akan mendapatkan
diskon 50 persen dari harga yang ada digramedia, minimal pesan 25 buah ya.
Harga di gramedia Rp. 26.000,- (silahkan cek...penerbit VIZION, penulis DEDY
SUSANTO) anda mendapatkan harga hanya Rp 13.000,-
2008/12/12 aisyah muchtar <myaisyah_mymuchtar@yahoo.co. >id
> Sudah tahu khan, kalo di rumah saya puya perpustakaan mini??.
> Berhubung buku-bukunya kebanyakan 'gak membumi', masyarakat sekitar
> gak ada yang mampir, anak-anak juga kalo mampir betah sebentar,
> maklum....gak ada buku anak-anak di rumah :-((.
>
> Nah tadi siang, permohonan saya untuk pinjam buku dalam jumlah besar
> ke Perpustakaan Daerah jakarta Timur disetujui. Saya cuma mau minjam
> 10-30 buku seminggu setelah itu dikembalikan dan pinjam lagi. Tapi
> ternyata kata si petugas perpustakaan: "Kalau segitu terlalu sedikit
> mba...kita menyediakan paket minimal 400 buku untuk 2 bulan.".
>
> Huaaaaaa, senaaaang banget..:-)
>
> Tapi buku apa yang bagus? yang menginspirasi, yang menggerakkan, yang
> mencerdaskan, yang membelajarkan.. Di utamakan untuk anak-anak dan
> remaja, Please.....share donk...
>
>
>
- 10.
-
Catcil : Surat untuk mama
Posted by: "syahrenan" syahrenan@yahoo.co.id syahrenan
Mon Dec 22, 2008 12:21 am (PST)
Assalamualaikum wr.wb
Selamat pagi ma, saat kau membaca ini aku tau aku tidak berada
disampingmu. Tetapi dalam setiap tarikan nafasku, insyaAllah ada
dirimu disana. Ma, hari ini adalah hari ibu. Tapi bagiku setiap hari
adalah harimu, setiap hari selalu ada cinta untukmu. Meskipun aku
sadar cintaku tidak akan pernah sebanding dengan cintamu padaku.
Ma, tiba-tiba saja fikiranku melayang ketahun-tahun sebelumnya. Dimana
aku masih berada didalam perutmu. Aku tidak pernah tau bahwa dari
rahimmu lah aku dilahirkan. Betapa hari demi hari aku selalu berbagi
makanan dan menghisap darahmu dari tali pusatku. Dimana hari kehari,
minggu ke minggu , bulan ke bulan aku berada dalam kandunganmu. Dan
kau sedetikpun tak ingin meninggalkanku.
Setelah sembilan bulan, tibalah saatnya kau melahirkanku. Saat seorang
bayipun trauma karena dia harus melewati fase yaitu kelahiran. Kau
mengejan, menahan rasa sakit saat vaginamu harus terluka untuk
mengeluarkan kepalaku. Saat dimana kau merasakan sakit yang luar
biasa. Ma, aku pernah mendengar bahwa saat wanita haid sakitnya adalah
seperseribu dari sakitnya orang yang melahirkan. Saat aku haid saja
sakitnya sudah seperti itu. Hari pertama adalah hari yang menyiksa,
dimana aku hanya bisa meringkuk ditempat tidur. Menjepit perutku
dengan guling untuk menahan rasa sakit. Bahkan aku sempat pingsan
karena sakit yang luar biasa. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana
rasa sakit yang kau alami saat itu.
Tapi yang tidak habis kufikir, kenapa saat aku lahir kau tidak
menanyakan lukamu melainkan kau bertanya "Apakah anakku sehat?"
Setelah aku lahir dan tumbuh kau selalu bersamaku. Menyusuiku walaupun
aku terbangun malam. Menggantikan popok dan menidurkanku lagi. Disaat
aku sudah beranjak dewasa kau selalu memberikan yang terbaik untukku.
Kadang kau marah saat aku melakukan sesuatu. Tapi aku baru sadar
ternyata kau marah karena kau menyayangiku. Kau tidak ingin sesuatu
yang buruk terjadi padaku. Ma, maafkan aku untuk semua kata-kata
kasarku. Untuk waktu yang lebih banyak kuhabiskan dengan
teman-temanku. Untuk pelukan yang sangat jarang kuberikan padamu.
Untuk sms dan telepon yang mungkin lebih sedikit untukmu. Ma, aku
sangat merindukanmu. Ingin sekali rasanya aku memelukmu dan berkata
pada semua orang aku bangga memilikimu.
Ma, seandainya aku disuruh menghitung tentang kasih sayangmu mungkin
aku tak akan bisa. Aku hanya bisa berdoa supaya aku bisa
membahagiakanmu, membuatmu bangga dan melakukan yang terbaik untukmu.
Aku juga berdoa supaya Allah selalu melindungimu, menjagamu dan
memberikan yang terbaik untukmu.
I LOVE YOU MA
- 11a.
-
Re: Bumi LASKAR PELANGI
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Mon Dec 22, 2008 12:22 am (PST)
Wihh...seru banget dong pastinya.
Jadi pengen ke sana juga.
Salam,
asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , teddy bear <a_fave@...>com
wrote:
>
> Temans,
> inilah catatan perjalananku ke Belitung minggu lalu
> sebagai liburan tutup tahun.
> Ada kisah : bertemu dg Jupe,keliling Belitung,Ke rumah Andrea
Hirata & replika sekolah Laskar Pelangi yg dipakai utk syuting
filmnya, sampe ketemu tokoh Mahar yg asli !!
> Semoga bermanfaat & ga bosen ngebacanya.
> Selamat membaca......
> Â
> 06 Dec 2008Â >>> SATU PESAWAT DGN JUPE
> Mulai hari ini Aku cuti demi berlibur ke Bumi Laskar Pelangi alias
Pulau Belitung.
> Knp memilih berlibur saat menjelang Idul Adha ?
> Coz ada tmnku yg org Belitung mo mudik, so aq ga perlu bayar
penginapan kan?
> Nebeng....gretong di rumahnya !!!
> Â
> Tertera di tiket pesawat bahwa keberangkatan pkl.13.15.
> Namun, kenyataannya pukul 14.00 pesawat baru berangkat.
> Entah karena apa, yg jelas cukup lama kami sdh berada di dlm
pesawat
> tapi blum berangkat2 juga. Setelah sepasang suami-istri (penumpang
terakhir)
> naik, barulah pesawat diberangkatkan. Oh...oh, pasangan itu adalah
Jupe alias Julia Perez
> en suaminya. Jupe terbalut kaos hijau dg potongan seksi, sedangkan
suaminya memakai kaos hitam.
> Mereka duduk di depan kursiku. Jupe duduk dekat jendela, aku pun
begitu.
> Hayoo.....yg cowok2 pasti pengen tau kan, ngapain aja dia ma
suaminya sewaktu di pesawat?
> Mesra2an sih, tp aku ga peduli dg urusan mereka akh !!!
> (setelah sampe di Belitung baru ku tau ternyata Jupe mo ngisi
acara di Membalong-Belitung Timur,
> coz aq liat ada spanduknya)
> Â
> Temenku menyikut lenganku, "Tuh, akhirnya lo ngeliat artis juga di
perjalanan kali ini kan?
> Seperti harapan lo".
> "Uugh....gw sih ga ngarep ktemu ma Jupe", sergahku.
> Â
> Out of Topic :
> Coz dlm penerbanganku ke Surabaya akhir Oct kmrn, aq ktemu si Echa-
Jikustik (betul ga sih namanya?)
> lg mkn di A&W bandara--cuma dibatasi oleh dua meja di samping
mejaku.Hehe...how lucky I am,
> he's so handsome.Tuh cowok kinclong buanget dech. Eh, kepulangan
dr Surabaya pun keberuntungan msh
> memihakku : aq satu pesawat ma Adli Fairuz (pacar Shireen
Shungkar) & Randy Pangalila.
> Berdekatan pula saat ngambil bagasi di Cengkareng.
Fiuh.....ternyata aslinya lbh guanteng bo.
> Â
> OK, lanjut ke topik sebenarnya :
> Perjalanan Jkt-Tanjung Pandan = 45 menit (by pesawat loh, kalo
pake kapal laut sekitar 16 jam).
> Sesampainya di bandara Tj.Pandan, keluarga temanku tlah menjemput.
> Kami pun berkendara mobil pribadi ke rumah ortu temenku di kota
Tj.Pandan-Belitung Barat,
> 30 menit dari bandara.
> Hohoho....jarak tempuh selama 30 menit disana tdk sama dg jarak
tempuh 30 mnt di Jkt,
> coz di Belitung tuh jalanan ga macet + kendaraan sedikit (aku ga
liat angkot, ada sih ada--tapi org2 sana lbh suka make motor/mobil
pribadi secara masih banyak hutan dan padang semak belukar so lbh
mudah naik kendaraan sendiri) + jalanannya aspal mulus, kadang naik-
turun dan berkelok coz perbukitan sih. Oya, aq liat di terminal bus
cuma ada satu bus seukuran kopaja dan sepi penumpang.
> Aq ga liat ada angkutan umum lainnya selain satu bus tadi itu. So,
kalo mo naik angkutan umum kita hrs
> on-time kalo ga entah jam brp lg ada mobilnya....heheh.
> Â
> Sesampainya di rumah ortu tmnku, kami memutuskan utk beristirahat
aja dulu.
> Jln2nya besok aja, coz sore itu Belitung diguyur hujan. Hujan
gerimis yg awet, ga berhenti sampe malem. Sekitar jam 7 malem kami
ke Tanjung Pendam,bibir pantainya seperti Sampur-Jakut dulu.
> Ga ada hamparan pasir di tepiannya melainkan dinding jalan
langsung.
> Karena ini malem Minggu,so byk psgn muda-mudi disini en remang2
pula.
> Harap maklum,di Belitung ga ada lampu penerang jalan,kecuali di
tengah kota.
> Ga ada bayar parkir. Ga ada pungutan utk masuk ke tempat2 rekreasi.
> Dah gitu suasana yg aman slalu terpelihara. Terbukti dari Ga ada
pagar rumah,
> kalo pun ada hanya pagar rendah utk menghalangi anjing masuk ke
dlm rmh.
> Oya, disini byk sekali anjing liar tak bertuan, dan minggu lalu
baru aja diadakan razia anjing
> saking byk nya anjing2 berkeliaran.Di ATM Mandiri slalu ada
petugas yg ngebantu customer
> yg blm familiar ngambil uang di ATM, petugasnya ikut msk ke bilik
ATM loh.
> Trus klo markir motor, kunci msh nempel di motor loh, ntar ada
petugas yg bertugas spt parking vallet gitu.Ngerapihin susunan
parkiran.Pokoke msh blm terkontaminasi pikiran jahat deh.
> Uhm....nice place, right ?
> Bener2 beda dg Jkt kan?
> Â
> Â
> 07 Dec 2008Â >>> DARI BELITUNG BARAT KE BELITUNG TIMUR
> Nah, tiba saatnya mengukur jalan alias jln2.
> Pagi2 aq ngikut ibunya tmnku ke Pasar Ikan,becek sih ditambah
gerimis pula tp bnr2 seru deh.Pasarnya luas,coz ada sebagian jln di
dlm psr yg bs dilalui oleh 5 motor berjejer ke samping
sekaligus.Bayangkan,pembeli berbelanja dg msh berada di atas motor
gitu.Tp kalo di gang2nya sih mungkin cuma muat 2 motor.Jalannya
kerikil bebatuan.Oya,ada beberapa yg jual ikan hiu,tp blm begitu
besar.Yg ukurannya bsr2 tuh ikan pari & tenggiri,wuih gede2
bgt.Nah,di pasar ini byk org2 Cina yg jualan sayuran,kue
basah,tempe,dsb.Kami membeli lontong buat Lebaran Idul Adha
besok,wah lontong disini bentuknya kerucut.Itu loh mirip kacang
rebus yg di bungkus kertas,coz pembungkus lontongnya menggunakan
daun Simpur.Tempe2 yg dijual pun dibungkus pake daun
Simpur,bentuknya pipih memanjang spt ketimus.
> Â
> Pkl.09 pagi kami dah berangkat.Persinggahan pertama adalah Bukit
Berahu.
> Wow...subhanallah,kaki langit bersentuhan langsung dg laut yg
berwarna hijau tosca.
> Sejauh mata memandang hanya biru laut yg kehijau-
hijauan__bening,ditambah ada satu-dua perahu bagan,itu loh perahu
penangkap ikan dg dua cadik.Viewnya amazing buanget.
> Ga bosen2 gw ngeliat hsl jepretan kamera dg latar blakang
pemandangan di Bukit Berahu
> foto yg kami ambil nampak seperti lukisan masterpiece seorang
maestro.
> Suasana yg tenang,pasir putih nan lembut,pantai yg bersih &
beberapa cottage mungil di bibir pantai
> membuat atmosfir nyaman tersendiri bagiku.
> Â
> Next destination :Tanjung Kelayang
> Pantainya merupakan tanjung yg terlindungi batu2 besar berwarna
abu2, membuat pantai disini begitu tenang, asyik buat
berenang.Airnya bening.Bagi yg ingin menyebrang ke pulau2 kecil yg
tersebar di Pulau Belitung bisa memanfaatkan perahu2 yg emg
disewakan disini.
> Â
> Lanjut, gw ngelewatin dermaga Tanjung Binga.Lagi2 view disini juga
bagus.Deket banget ma Pulau Lengkuas yg terkenal dg mercusuar tua.Dr
sini juga ada perahu yg disewakan utk nyebrang ke pulau2
itu.Sayang,gw ga nyebrang ke P.Lengkuas coz angin lg kencang en laut
lg pasang,gerimis pula.
> Â
> Next destination :Tanjung Tinggi
> Disinilah tempat syuting Nidji utk OST Laskar Pelangi dmn anak2
Laskar Pelangi berlari2an di antara bebatuan yg bsr2 & menunggu
Pelangi.Nah,gw berenang2 disini ada sekitar 2 jam pas tengah siang
pula.Jam 1 siang kami makan seafood di wrg pinggir pantai,seblmnya
kami emg sdh pesan.Dg msh pakaian yg basah,kami menyantap Gangan
(potongan Ikan dg kuah berwarna kuning dg rasa pedes & ada rasa
nenas-khas Belitung)+Tumis kangkung(rasanya pedes manis kayak bumbu
rujak)+Rajungan rebus yg gede2 bgt,ada telurnya pula-kalo beruntung
(blm pernah gw mkn rajungan segede ini di Jkt)+Ikan bakar bumbu
kuning(gw ga tau namanya,tp ikannya besar bgt deh,kami ber-6 aja ga
abis)+Sambel kecap dg rasa jeruk nipis+Cumi goreng tepung.
> Selesai mkn, berenang lg 1/2jam,trus mandi.Lanjut dg
menjelajah+foto2 di tumpukan batu2an yg besar & tinggi.
> Â
> Next destination :Kelenteng Sijuk
> Kelenteng tertua yg dibangun oleh para pendatang
di Belitung.Foto2 bentar,heheh.
> Â
> Selewat dari Sijuk,kami melewati berbagai perkampungan transmigran.
> Ada Kampong org2 Jawa (org Belitung menuliskannya Kampong tp
membacanya sbg Kampung),ada Kampong org2 Padang disebut Kampong
Padang Lalang kalo gw ga slh inget, & ada Kampong org2 Bali disebut
Balitong.Nah di Balitong ini kampungnya unik.Coz setiap rmh
membangun pura msg2 di pekarangannya,ada yg besar & megah tp ada
juga yg seadanya,tergantung dr perekonomian msg2 org.
> Â
> Berikutnya, kami mampir di slh satu warung kopi di Pasar Manggar.
Wrg yg kami singgahi ini terkenal dg pemiliknya yg banci bernama
Zarima (emg mirip Zarima si Ratu ecstasy) tp Zarima yg ini bergelar
si Ratu Kripik Sukun-tp anak buahnya tetep manggil dia Koko Zarima
(panggilan Abang dlm bhs Cina,red),karena emg dia jualan aneka
kripik sukun : ada yg bentuknya persegi panjang disebut stick
sukun__tebal tp rapuh dg rasa asin-manis,ada yg bentuknya setengah
lingkaran dg potongan tipis2 dg rasa asin,lalu ada yg potongannya
halus seperti pita dg rasa asin juga.
> Oya,daerah Manggar terkenal dg sebutan Tempat 1000 wrg kopi,karena
banyaknya wrg kopi yg bertebaran disini.Emg dah jd kebiasaan mereka
tuk ngabisin waktu di wrg kopi dg kawan2.
> (Persis yg diceritain dlm novel Andrea Hirata si penulis tetralogi
Laskar Pelangi).
> Â
> Setelah itu,kami mampir di Asatu. Suatu pojok di tikungan jalan yg
tinggi sehingga dr sini terlihat hamparan laut suatu pantai yg aq ga
tau namanya.Viewnya bagus.Ga jauh dr Asatu,kami ngelewatin rumah
kediaman keluarga Yusril Ihza Mahendra,rumahnya bernuansa etnik dg
kayu2 berwarna coklat dg ukuran besar tentunya.Nah,sampai disini
hari tlah menjelang maghrib.Kami putuskan utk pulang.
> Â
> Jalur pergi kami tadi adalah melintasi sepanjang pesisir pantai
mulai dari Belitung Barat sampe Belitung Timur,seperti melingkari
Pulau Belitung.Nah,utk mempersingkat waktu perjalanan plg maka kami
mengambil Jalur Tengah__yaitu membelah Pulau Belitung dr
tengah.Jalur tengah ini masih banyak hutannya & perkebunan kelapa
sawit.Dah malem en ga ada lampu penerang jalan.Lalu lintas pun sepi.
> Hii....gelap pekat,apalagi bulan tdk sedang purnama,langit mendung
tanpa bintang-gemintang.
> Â
> Guess what ???Â
> Mobil kami menanjak di sebuah bukit sepi.Dan cuma ada satu rumah
disitu,sebuah warung dg penerangan ala kadarnya kayaknya cuma pake
lilin deh.Melintas di depan rmh tsb tdk boleh ada yg bersuara &
tertidur,mobilpun hrs membunyikan klakson.Usut punya usut,ternyata
itu adalah rmh seorg sakti yg ditakuti org.Alkisah tinggal sepasang
suami-istri yg sdh tua dg motor tua yg rasa2nya udah ga mgkn bs
dikendarai,tp hebatnya si Kakek & si Nenek dpt berkendara dg motor
tsb menuju Kota Tanjung Pandan hanya dlm 10 menit padahal kalo
motornya dinaikin org lain aja ga mau jalan, dan yg lbh hebat lg tuh
jarak dr rumahnya ke Tj.Pandan ditempuh oleh kami pake mobil 1 jam
setengah,lah dia cuma butuh waktu 10 menit?? ck...ck...ck.Katanya
sih skrg Psgn itu dah meninggal,jd rmhnya ditinggali oleh
keturunannya.Oya,menurut wawancara langsung aq dg tokohMahar yg
asli,catet yah Mahar asli (Mahar adalah slh satu tokoh di novel
Laskar Pelangi yg benar keberadaannya, cuma nama
> aslinya adalah Ahmad Fajri,red) : Andrea terinspirasi dr kisah
psgn kakek-nenek ini utk menampilkan nama Societeit de Limpai sbg
perkumpulan mistis yg dibentuk oleh si Mahar di dlm Laskar Pelangi.
> Â
> Ok,perjalanan hari ini berakhir s/d jam 19.30wib.
> Itulah jam kami tiba kembali di rumah.Ada tempat HORROR !!!
> Â
> 08 Dec 2008Â >>> KE RUMAH ANDREA HIRATA & SEKOLAH LASKAR PELANGI
> Pagi ini acara diawali dg shalat Ied di Gedung Nasional.Katanya
Presiden Soekarno dulu pernah dtg en pidato disini loh.Oya,Gedung
Nasional letaknya di tengah2 kota,fungsinya sbg gedung serbaguna &
ada panggung terbuka yg permanen terbuat dari semen di seberang
gedung ini & disini pula film Laskar Pelangi pernah diputar utk umum
tanpa dipungut bayaran,pake layar tancap.Kami shalat di lapangan
parkirnya yg luas.Wah,disini aq bs dengar percakapan dlm bahasa
Belitung dr org2 sini,ada yg wajahnya tipikal org Bugis dg kulit
hitam,ada yg berkulit putih dg mata sipit pastilah org2 Tionghoa :
Khek,Hokkian atau Ho Pho (entahlah aq tak bs membedakan apa yg beda
diantara ke-3 suku Tionghoa itu), dan ada yg berkulit putih tp tdk
bermata sipit__cantik & ganteng,mungkin inilah Tionghoa yg sdh tdk
asli alias campuran__campurannya apa ya? hueheheh...mana ku tau?!
> Â
> Usai shalat Ied,keluarga tmnku mengajakku bersilaturahmi ke rmh
saudaranya.
> Alhasil,jam 11 siang baru kami memulai perjalanan hari ini.Ok,hari
ini kami menuju Belitung Timur via Jalur Tengah.Cukup 1jam setengah
kami sampe di Pasar Manggar.Disini kami mampir lg ke wrg kopi si
Zarima-Ratu Kripik Sukun utk beli stick sukun buat oleh2.Lalu,kami
menuju Desa Gantong (Gantung,red) utk mencari rumah si Andrea
Hirata.Tp sebelumnya kami mampir di salah satu wrg kopi di Pasar
Gantong,ingin merasakan atmosfir pembicaraan org2 di wrg kopi.Tp
sungguh sayang,karena org2 suku Sawang yg lg bergerombol di wrg itu
langsung terdiam menghentikan pembicaraan mereka demi melihat
kami.Rupanya begitulah mereka,kalo ada org asing yg dtg terutama dlm
jumlah besar alias lbh dr 2 org,dari yg awalnya asyik ngobrol dg
volume suara yg keras atau berdendang lagu2 Melayu,langsung diam &
memperhatikan tamu2 asing yg dtg,lalu mereka melanjutkan ngobrol dg
suara yg pelan nyaris tak terdengar oleh kami yg bersebelahan meja.
> Â
> Selanjutnya,kami bertanya arah pd si Koko pemilik wrg
kopi.Ternyata,kami tlah melewati rmh Andrea Hirata tadi,jd kami
berbalik arah.Syukurlah,rmhnya tdk terlalu jauh dr Pasar
Gantong.Sebenarnya Andrea plg kampung saat ini,tp sayang saat kami
tiba di rmhnya dia baru saja pergi ke Tanjung Pandan(kota asal
keberangkatan kami tadi).Karena ada kerabatnya yg meninggal.Aku sih
ga kecewa,coz aq dah pernah ketemu langsung waktu bln Juli 2008 di
Senayan pd saat Pesta Buku.Cuma tmnku yg agak kecewa.Untungnya,di
bagian belakang rumah Andrea memasang foto2 masa mudanya saat
berkeliling Eropa (inilah setting yg digunakannya utk novel Sang
Pemimpi & Edensor).Kami pun berfoto disini.Huahaha...ga peduli deh
diketawain ama tetangganya Andis alias Andrea Hirata.
> Â
> Dari rumah Andrea,kami menuju replika Sekolah Laskar
Pelangi.Wah,saat tiba disini hujan mulai gerimis.Tp ga peduli
deh,dah jauh2 dtg masa ga mengabadikan diri dg berfoto & merekam
momen ini.
> PUASS....
> Dari sekolah,kami melewati Sungai Linggang.Konon,ada sebuah Kapal
Lanun dari jaman Kejayaan Selat Malaka yg karam di dasarnya
(hehe,kabar ini sih cuma ada di novel pamungkas Laskar Pelangi yg
berjudul Maryamah Karpov,dah ada yg baca lum?).Sempet ngelewatin
bekas gedung PN Timah juga.
> Trus,mampir ke Bendungan Piche.Di sini pemandangannya biasa
aja,cuma ada Sungai dan Delta (endapan lumpur & tanah yg mengeras di
aliran sungai,lama-kelamaan jadi terbentuk seperti pulau kecil di
tengah2 aliran sungai__hehe,itu kalo gw ga salah ngasih pengertian
apa yg dimaksud Delta,coz gw ga gape Geografi),jadi di sisi kanan-
kirinya Delta mengalirlah sungai.Nun jauh disana,ada
perbukitan.Begitulah lukisan alam disini.
> Â
> Karena hari menjelang sore,kami pun pulang lewat jalur Kelapa
Kampit.Dan sempat mampir juga di salah satu rumah Gedong eks pegawai
PN Timah yg cukup elite di jaman kejayaan timah di Belitung
dulu.Itulah rumah kerabat dr temenku ini,Bude-nya temenku.Bude-nya
Cina muslim,suami si Bude dulu adalah salah satu org staff PN
Timah.Rumahnya gede banget dg pekarangan yg luas,mirip villa.Sekitar
jam 5 sore kami pamit pulang.Kami sempat lewat Kampong Bodenga
(Kampung Buding,red),itu loh salah satu tokoh legenda Belitung yg
pakar menangani buaya,bagi yg dah nonton film Laskar Pelangi pasti
tau adegan si Lintang diselamatkan dr buaya oleh Bodenga saat
hendak buru2 ke lomba cerdas-cermat.Â
> 09 Dec 2008Â >>> DISANGKA ANDREA HIRATA + BERTEMU MAHAR ASLI
> Pesawatku jam 14.30wib.Jadi,acara hari ini hanya pergi beli oleh2
di kota Tanjung Pandan.
> Pagi ini Belitung diguyur hujan terus-menerus.Jam 9 kami jalan.Ke
Gedung Nasional dulu coz aq pengen foto bangunan tsb.Lalu,ke Tanjung
Pendam lagi.Terus lanjut ke Pelabuhan Belitung utk liat Kapal
Express penyebrangan ke Pulau Bangka,sayang kami ga punya cukup
waktu utk ke P.Bangka selain itu saat ini lg musim angin Barat yg
artinya lg ada gelombang besar sehingga kapal2 enggan utk melaut.
> Trus,kami liat rumah2 eks buruh & staff PN Timah di sepanjang
perjalanan menuju toko penjual oleh2 khas Belitung.Oya,oleh2nya tuh
ada : kerupuk ikan,kerupuk cumi,kerupuk udang dari yg model bundar
pipih sampe yg bentuknya kaya silinder kecil2 atau yg disebut
getas,karena emg sedikit getas/keras saat digigit,wah rasa
ikan/cumi/udangnya berasa banget.Ada terasi udang,kerupuk
bakar/kemplang +sambalnya,stick telor cumi,dodol ketan,abon ikan
tenggiri.
> Â
> Berikutnya,kami ke tengah kota dimana terdapat Patung dua org yg
mengangkat bambu & Jam Gede.
> Mampir dulu di sebuah warung utk menikmati Es Kacang Merah,isinya
cincau hitam dipotong dadu+kacang hijau+kacang merah+tape+agar2
merah trus dikasih serutan es en dikasih topping susu kental manis
putih...segeerr.Dah itu, pulang deh_msh jam 11 sih.
> Â
> After lunch di rumah, jam 12.15 kami menuju bandara.Hari ini yg
akan bertolak ke Jakarta hanya 3 org,yaitu aq dan 2 org
tmnku.Sedangkan tmnku yg org Belitung baru esok kembali ke Jkt.20
menit perjalanan dr rmh,kami melewati SMAN 2 tempat Ahmad Fajri
alias Mahar asli mengajar.Kami berkompromi,kiranya aq & ke-2 tmnku
yg hendak ke Jkt berkeberatanÂatau tdk jika mampir dulu utk
bertemu dg Mahar ? Coz,udah jam setengah satu sdgkan pswt kami jam
14.30.Kami tdk keberatan,jd bertamulah kami ke SMAN 2 mencari
Mahar.Ternyata Pak Ahmad Fajri alias Mahar baru saja plg.Kami pun
dikasih alamat + denah ke rmhnya.Ngebut ke rmh Mahar,coz rmhnya ke
arah kami datang td,artinya kami kembali ke arah kota Tj.Pandan.Jam
1 tiba di rmh Mahar,beliau msh mengenakan seragam Guru negeri.Kami
disambut ramah & terjadilah obrolan seru tanya-jawab ttg Laskar
Pelangi & Andrea.Menurut Mahar,semalam Andrea dtg ke rmhnya setelah
melayat kerabatnya yg meninggal di kota Tj.Pandan.Msh
> menurut Mahar pula,bahwa dia & Andrea msh mempunyai
hub.kekeluargaan alias saudara jauh sekaligus sahabat.Coz,bibi/adik
ibunya Andrea menikah dg paman/adik ibunya Mahar.
> Pak Mahar ini senang bercerita,sehingga tak terasa 1 jam sdh kami
ngobrol bersamanya.JamÂ14.00 kami pamitan,ngebut berkendara ke
bandara demi mengejar jadwal pswt yg jam 14.30.
> Wah,jagoan deh suaminya tmnku,bayangin waktu tempuh yg kalo
normalnya tuh 30 menit ini cuma 15 menit dah sampe di
bandara.Untung,pswt blm datang.Buru2 check-in.
> Â
> Eh,kenapa ya org2 di bandara pada ngeliatin aku ?
> Para petugas di bandara juga ikut2an ngeliatin aku gitu.
> Kayaknya ga ada yg aneh deh ma penampilanku.
> Oouww,setelah ku tegakkan telinga (hihi,kayak kelinci aja)Â & ku
dengarkan dg seksama kasak-kusuk di antara mereka,maka aku dpt
mencuri dengar. Guess what ???
> "AKU DIKIRA SI ANDIS alias ANDREA HIRATA"
> Huahaha....emg nya ga liat apa kalo aq tuh cewek, Andrea kan
cowok ?!
> Emg sih,model rambutku sekarang mirip2 model rambut si
Andrea__Ikal sebahu.
> Ditambah topi hitam bulat + kaos + jeans seperti trademark nya
Andrea kalo nongol di ruang publik.Â
> Ternyata pswt delay, jam 15.50wib baru kami bertolak ke Jakarta.
> Yah,sepanjang waktu menunggu itu kami duduk2 di kantin bandara &
selama itu pula aku dikira si Andis.
> Malah sempet ada yg sedikit perang mulut ma temennya, bahwa aku
itu org Belitong tp tmn nya ngebantah kalo aku tuh org Jakarta,
duh...duh..ada2 aja deh mereka.
> Â
> Sesampainya di bandara Cengkareng, aku kok merasa ada bagian dari
diriku yang tertinggal di Belitung, yah ?! (halah,sok nyastra deh
bahasanya).
> Tp emg bener, aku ngerasa seperti org yg tiba2 kangen ama kampung
halamannya.
> Padahal,waktu berangkat dari Jkt kemarin itu aku ngerasa happy mo
liburan.
> Eh, pulangnya malah tergurat perasaan sedih begini. K A N G E N ma
Belitung.
>
>
> Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan
mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang!
http://id.messenger.yahoo.com/ invite/
>
- 12.
-
( RAMPAI ) ADAKAH KITA TLAH MENCINTAI MEREKA..??
Posted by: "Sunis Emgie" sunis_emgie@yahoo.com sunis_emgie
Mon Dec 22, 2008 12:27 am (PST)
Waktu kamu berumur
1 tahun , dia menyuapi dan memandikanmu
.... sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang
malam.
Waktu kamu berumur
2 tahun , dia mengajarimu bagaimana cara
berjalan .
sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu
Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak
semua makananmu dengan kasih sayang .. sebagai balasannya ... kamu buang piring
berisi makananmu ke lantai
Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu
pensil warna ... sebagai balasannya .. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan
Waktu kamu berumur 5 tahun, dia
membelikanmu baju-baju mahal dan indah..sebagai balasannya ... kamu memakainya
bermain di kubangan lumpur
Waktu berumur 6 tahun, dia
mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai
balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU ..!"
Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu
bola ... sebagai balasannya .kamu melemparkan bola ke jendela tetangga
Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ... sebagai balasannya..
..kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu
Waktu kamu berumur 9 tahun , dia
membayar mahal untuk kursus-kursusmu .sebagai balasannya ... kamu sering bolos
dan sama sekali nggak mau belajar
Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari
kolam renang sampai pesta ulang tahun .. sebagai balasannya ... kamu melompat
keluar mobil tanpa memberi salam
Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu
kebioskop .. sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain
Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu
melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ... sebagai balasannya ... kamu
tunggu sampai dia keluar rumah
Waktu kamu
berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena
sudah waktunya .sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode
Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar
biaya untuk kemahmu selama liburan .. sebagai balasannya ... kamu nggak pernah
menelponnya.
Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang
kerja dia ingin memelukmu ...
sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu
Waktu kamu berumur 16 tahun, dia
mengajari kamu mengemudi mobil ...sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya
setiap ada kesempatan tanpa
mempedulikan kepentingannya
Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang
menunggu telpon yang penting .. sebagai balasannya ... kamu pakai telpon
nonstop semalaman,
waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis
terharu ketika kamu lulus SMA.. sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan
teman-temanmu sampai pagi
Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu
ke kampus pada hari pertama ... sebagai balasannya ... kamu minta
diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen.
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia
bertanya "Darimana saja seharian ini?".. sebagai balasannya ... kamu
menjawab "Ah,
cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang."
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia
menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ... sebagai
balasannya ... kamu bilang "Aku nggak mau
seperti kamu."
Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus
perguruan tinggi .. sebagai balasanmu ... kamu
nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri
Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk
rumah
barumu ... sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya
furniture itu
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya
tentang rencana di masa depan ... sebagai balasannya .. kamu mengeluh
"Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ..
sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500
km.
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana
merawat
bayimu ... sebagai balasannya ... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah
beda."
Waktu kamu berumur 40 tahun , dia menelponmu untuk memberitahu pesta
salah
satu saudara dekatmu .. sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali,
nggak ada waktu."
Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan
perawatanmu ... sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang
tua yang numpang tinggal di rumah anaknya
dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu
teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam
HATIMU bagaikan pukulan godam
MAKA ..
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .. BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI
YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORA NG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH
DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU
- 13.
-
Ada Kelas Baru di Sekolah-Menulis Online!
Posted by: "Jonru" jonrusaja@gmail.com j0nru
Mon Dec 22, 2008 12:41 am (PST)
Assallamualaikum,
Teman-teman...
Alhamdulillah, kini ada DUA kelas di Sekolah-Menulis Online (SMO) yang
pendaftarannya sedang dibuka, yakni Kelas Smart Writer dan Penulisan
Populer.
Bagi Anda yang berminat untuk mendaftar, buruan! Sebab hingga 29 Desember
2008 berlaku Early Bird atau harga yang jauh lebih murah.
Info selengkapnya, klik saja http://smo.belajarmenulis.com/ kelas_all. php
Terima kasih banyak
Jonru
Sekolah-Menulis Online
http://smo.belajarmenulis.com
--
Thanks dan wassalam
Jonru
Penulis Buku "Menerbitkan Buku Itu Gampang!" (MBIG)
http://www.MenerbitkanBukuItuGampan g.com/
Founder PenulisLepas.com & BelajarMenulis. com
http://www.penulislepas.com/ v2
http://www.belajarmenulis.com/
Telp: 0852-1701-4194 / 021-9829-3326
YM: jonrusaja
Belajar Menulis Jarak Jauh, Kapan Saja di Mana Saja, Berlaku Internasional
=====>>> http://www.SekolahMenulisOnline. com
Personal blog:
http://www.jonru.net
http://jonru.multiply. com
- 14.
-
Air Mata Rani
Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com agussyafii
Mon Dec 22, 2008 12:55 am (PST)
Air Mata Rani
By: Agussyafii
Icha saya panggil untuk duduk didepan. Icha terlihat malu-malu, minta ditemani oleh Rani. Disaat Icha bercerita tentang ayahnya sangat lucu, suka menghibur Icha dan cici Fani (kakaknya) sampai mereka tertidur.
Rani yang duduk disamping Icha, nampak terisak. saya katakan padanya, "sudah Rani, jangan menangis?" "saya pilek kak."jawab Rani. Suasana pagi itu hening. Acara Tafakur Alam Ananda Cinta Alloh terasa syahdu. Icha melanjutkan cerita tentang Sosok sang ayah meninggal karena gagal ginjal.
Terdengar isak tangis Rani tambah keras dan berkata. "Iya kak, Fani (kelas 2 SMP) sewaktu dirumah sakit bersedia menyerahkan ginjal agar ayahnya bisa sembuh tapi oleh dokter ditolaknya."
Isak tangis itu tak kuasa kami bendung, Mas Erry yang nampak cuek nampak tak kuasa menahan air matanya, Mas tarmin meninggalkan tempat karena sudah menangis sejak mendengar penuturan Icha yang polos. Rika, istri saya sudah bercucuran air mata sejak tadi. Mbak meidy tidak lagi bisa membendung.
Seolah kami melihat wajah seorang anak yang sholehah yang merelakan ginjalnya untuk Sang Ayah. "Ya Alloh Ya robb, air mata kami adalah air mata cinta untuknya, limpahkanlah kebahagiaan dalam hidup Fani.."
© Segala puji bagi Alloh yang telah memerintah kami untuk bersyukur dan berbuat baik kepada ibu dan bapak dan berwasiat agar kami menyayangi mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidik kami sewaktu kecil.
© Ya Alloh sayangilah kedua orang tua kami. Ampunilah, rahmatilah dan ridhoilah mereka.
Wassalam,
agussyafii
+++++++
Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi "Cinta Ananda" Terima
kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii.blogspot. atau sms 087 8777 12 431com
- 15.
-
[Donasi Buku] Update per 22 Desember 2008
Posted by: "Dept. Penerbitan SK" penerbitan.eska@gmail.com
Mon Dec 22, 2008 1:37 am (PST)
Assalamu'alaykum Wr wb
Update Penerimaan donasi buku untuk LAPAS Anak Tangerang
*No*
*Nama*
*Judul Buku*
*Jumlah donasi*
*1.*
*Hamba Allah*
* *
*Rp1.750.00*
*2.*
*Dini (GPU)*
*1 dus besar buku *
* *
*3. *
*Leila, Belitong*
* *
*Rp150.000*
*4.*
*Rinurbad, Bandung*
*1. Misteri pembunuhan penggemar Harry Potter, Ataka A. R, Penerbit
Liliput*
*2. The Power of First Love, Syarifah Aliyyah, Qisti Press*
*3. Ramadhankan Dirimu, Ishaq Subu, Penerbit Gen!mirqat*
* *
Jazakumullah khoiron katsir buat para donatur ;)
Makasi banyak, ya...
Masih ditunggu donasi buku dari teman-teman semua ke:
*Noviyanti Utaminingsih*
*Kompleks Perumkar DKI *
*Blok Q1/16 Rt.009/02 *
*Pondok Kelapa *
*Jak-Tim 13450*
Atau
Ke no. rekening
*1640311017 a.n. Noviyanti Utaminingsih*
*BCA Kalimalang*
Konfirm ke
08121894517
YM= novi_ningsih
Wasssalamu'alaykum Wr. Wb
--
Departemen Penerbitan dan Kepustakaan
Sekolah Kehidupan
Novi Khansa - Ukhti Hazimah - Hamasah Putri - Listya
- 16.
-
(CATCIL) PENAMBAL BAN dan Bujang Tongpes
Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com yudhi_sipdeh
Mon Dec 22, 2008 2:53 am (PST)
(CATCIL) PENAMBAL BAN dan Bujang Tongpes
Kisah kejadian ini telah lama berlalu namun masih berbekas dan lekat di hati. Lama terjadi namun terus terkenang-kenang. Ketika itu, aku adalah seorang pujangga pemburu bunga ...eh bujangan tanpa pendamping wanita :-).
Orang bilang masih perjaka ting ting....yang masih segar, hijau lugu menggemaskan ( he..he..he..masih keliatan baby face tapi bukan dede bayi ) tapi sayangnya tongpes alias kantong kempes. Uang di kantong cuma berisi beberapa lembar uang receh. Buat makan di kaki lima aja mikirnya lama banget...soalnya mesti cukup sama minum juga. Masak sih cuma makan aja tapi ngga minum ? pertanyaan klise tapi serius lho.
Biar cuma seorang bujangan tapi pengeluaran ngga beda jauh sama ibu rumah tangga yang banyak anak yang harus mengatur uang agar cukup untuk pengeluaran sebulan, tabungan beli rumah di dalam kota dan tabungan untuk beli kendaran dan so pasti untuk nikah nanti ......weleh.....weleh. ..pendapatannya piro nih mas?...
Kejadian menegangkan itu terjadi saat pulang kerja, berteman sepeda motor tua dan membonceng rekan kerja. Dia Mas Turyanto, umurnya 50 th, dengan perawakannya yang kurus, senyumnya yang tulus dengan kumis nya yang hitam lebat, ia tampak sebaya denganku....awet muda rupanya. Pertama kali dia memberitahukan umurnya, akupun terkejut tak percaya, tapi mengingat masa kerjanya yang lebih dari 20 th membuat aku sedikit percaya.
Setelah mengantar Mas Tur hingga tinggal beberapa meter dari halte tempat ia biasa naik akngkot, tiba-tiba motor terasa oleng. Segera aku menepi dan berhenti serta melihat apa gerangan yang terjadi. Wuaaa...ban belakang kempes total, untunglah mas Tur hanya tinggal beberapa langkah. Mas Tur karena ada keperluan di rumahnya maka ditinggalnya aku sendiri....uh sebal....sendiri ...
Untunglah ( he..he..he.. orang Jawa nih jadi bagaimanapun juga tetap aja masih untung) tempat penambal ban hanya seratus meter dari TKBK ( Tempat Kejadian Ban Kempes). Lumayan berkeringat dengan menuntun si motor tua untuk jarak tempuh sedekat itu. Hari sudah sore mejelang magrib, sinar matahari sudah remang-remang bercampur gelap malam yang sebentar lagi menggantikan siang.
Gubuk dari kayu sedanya, dengan tulisan putih pada ban dalam yang berwarna hitam terbaca jelas "TAMBAL BAN". Terletak di pinggir jalan yang ramai oleh kendaraan besar kecil yang lalu lalang. Tempatnya itu terlihat kumuh dan suram.
Kuhampiri Bapak Kurus si Penambal Ban, pengalaman yang telah menepanya selama ini. Tanpa aku jelaskan, dia langsung menyambutku dan langsung menyandarkan motor itu untuk langsung dikerjakan. hanya 5 menit ban dalam belakang langsung dapat dikeluarkan. Oho...rupanya ban dalam bukan bocor kecil tapi sobek....berarti harus ganti ban dalam.
" ini harus ganti ban dalam, ngga bisa ditambal." Si Bapak langsung mengambil ban dalam baru yang dia punya.
Aku yang saat itu melihat isi dompet, langsung menyahut "Maaf Pak saya cuma punya uang 2 ribu, kalo ganti ban dalam berapa?"
"Kalo ganti Ban dalam 22 ribu" sahut si Bapak sambil terus memasang ban dalam baru itu tanpa mempedulikan ucapanku yang cuma punya uang 2 ribu.
Tara...sebentar kemudian motorku siap untuk jalan lagi.
"Maaf Pak kekurangannya besok ya"
Dia hanya mengangguk. Wow dia percaya sama aku toh...walau baru pertama kali bersua."Wah makasih ya Pak."
Kebetulan aku memang lagi terburu-buru ada janji ketemu teman. Begitulah aku seorang bujangan yang banyak acara dan banyak janjian ketemu teman. Berkat Bapak penambal ban itu aku bisa bertemu dengan temanku tepat waktu...senangnya dan yang pasti sholat magrib juga bisa ditunaikan.
Keesokan harinya, sepulang kerja, langsung ku arahkan motorku ke tempat gubuk reyot si Bapak penambal ban. Saat tiba di tempatnya, dia sedang sibuk bekerja menambal ban motor. Sebuah sepeda motor yang masih baru tampak ban depannya sedang di buka.
Ku hampiri si Bapak, dan langsung kuserahkan uang kekurangan mengganti ban dalam motorku yang kemarin.
"Pak ini uang kekurangan yang kemarin Pak".
Si Bapak tidak langsung menerima uang pemberianku.
"Uang apa?" dengan ekspresi bingung.
Jawabannya yang di luar dugaan ini langsung menyadarkanku. Rupanya kemarin dia telah ikhlas atas bantuannya kepadaku dan tidak berharap aku akan kembali melunasi utangku.
Hanya dalam hitungan hari, si Bapak sudah lupa padaku dan utangku.
Dan tentu saja dia percaya padaku, orang yang tidak ia kenal hanya dengan membayar 2 ribu rupiah untuk mengganti ban motor dengan yang baru miliknya.
Akhirnya kuceritakan kejadian kemarin dengan lengkap, barulah si Bapak menerima uang pemberianku.
Tak lupa kuucapkan terima kasih kepadanya.
Ia hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya. Sepertinya tidak istimewa baginya, tapi bagiku Bapak Penambal ban ini istimewa.
Yah..begitulah...wong cilik yang mudah percaya tanpa prasangka, rela memberi tanpa pamrih, melupakan kebaikan dan pengorbanannya untuk orang lain . Alangkah baiknya kalo ini terjadi juga pada orang yang berpunya, mereka bisa memberi bantuan akapan saja dengan rela tanpa prasangka.
Mungkinkah ini terjadi....la..la..la.. (lagu kus plus)
.... ( ngga nyambung yah)
salam kangen :-)
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar