Kamis, 08 Januari 2009

[daarut-tauhiid] Perang Cerdas Modal Hamas

Kamis, 08 Januari 2009 ]

Oleh: Ridlwan *

Hari Sabath (Sabtu), hari yang dikuduskan kaum Yahudi diingkari sendiri oleh tentara
Israel. Di hari larangan membunuh, bepergian, dan berdagang itu, pasukan darat
negeri zionis resmi menyerang Gaza, Palestina. Mereka disambut meriah dengan
rudal-rudal jarak dekat pejuang Hamas (Haraqah Al Muqawamah Al Islamiyah, Gerakan
Perlawanan Islam).

Pemimpin Hamas Khalid Misyal dari pos komandonya di Syiria sudah memerintahkan
setiap pejuang Hamas melawan. Khalid menjanjikan neraka bagi setiap tentara Israel
yang menginjak tanah Gaza. Mengapa Hamas begitu berani ?

Padahal, dari hitung-hitungan matematika pertahanan, kekuatan dua pasukan sangat
timpang. Bagai bumi dan langit. Israel Defence Forces (IDF, angkatan bersenjata
Israel)?setidaknya berkekuatan 176 ribu infanteri bersenjata lengkap. IDF juga
mendapat dukungan serangan udara dari 286 helikopter serbu, dan 875 jet tempur
berkecepatan supersonik. Juga, 2800 tank dan 1.800 senjata artileri (meriam, rudal,
peluncur roket) yang semuanya on load (siap digunakan).

Sebaliknya, Hamas hanya berkekuatan maksimal 20.000 pejuang. Tanpa pesawat tempur,
jet, atau helikopter patroli satu pun. Mereka hanya memakai roket Al Banna dan Al
Yaasin, modifikasi rudal PG-2 Rusia yang mampu menghancurkan tank Merkava dalam
radius 500 meter. Roket lainnya, yang juga hasil modifikasi, maksimal hanya bisa
meluncur 55 kilometer. Itu hanya cukup sampai Kota Sderoth, yang bukan jantung
komando Israel.

Untuk pertahanan anti serangan udara, mereka mengandalkan rudal Rayyan, modifikasi
dari rudal SA-7 Rusia yang dulu digunakan Hizbullah (Lebanon) untuk merontokkan
helikopter dan UAV Israel.

Tak Percaya Statistik

Tapi, Hamas memang tak pernah percaya statistik. Apalagi cuma di atas kertas.
Buktinya, sejak didirikan Syekh Ahmad Yasin pada 14 Desember 1987, Hamas terus
membesar.

Untuk melawan Israel, Hamas membentuk sayap militer Brigade Izzudin Al Qassam.
Anggotanya harus melalui seleksi superketat. Mereka diambil dari pemuda-pemuda yang
lulus ujian akhlak dan keimanan.

Para recruiter Al Qassam, misalnya, akan mencari calon pejuang dari jamaah salat
Subuh di masjid-masjid Gaza dan seluruh kawasan Tepi Barat. Pemuda yang tak pernah
ketinggalan salat Subuh berjamaah adalah bibit terbaik prajurit Hamas. Jadi, pemuda
Palestina yang suka merokok, apalagi bau minuman keras, jangan harap bisa diterima
sebagai personel Al Qassam.

Prajurit ikhlas dan bebas maksiat memang jadi modal utama. Sebab, Hamas yakin
kemenangan tak semata-mata hitungan senjata, tapi juga faktor "langit". Mereka
percaya dengan perlindungan malaikat yang sudah tahu siapa yang bakal unggul.
Seperti saat 300 prajurit Nabi Muhammad sukses melawan 1.300 musuh dalam Perang
Badar (2 Hijriah).

Sikap itu buah didikan gerakan Ikhwanul Muslimin (IM) yang didirikan Hasan Al Banna
di Mesir pada 1948. Syekh Yasin adalah kader IM sejak dipenjara karena ceramahnya
pada 1965. Di penjara, putra Palestina asli kelahiran Desa Jaurah, 20 kilometer
utara Gaza 1936 itu, bergabung dengan cabang IM Palestina yang berdiri pada 1935.
Yasin syahid diterjang rudal Israel pada subuh, 22 Maret 2004.

Maka, pola latihan Al Qasaam juga pengembangan dari Nizham Khash (Biro Khusus) IM
yang dibentuk di Kairo, Mesir, 1940. Pada perang Arab-Israel pertama 1948, Nizham
mengirim 3.000 prajuritnya melawan Israel. Nizham juga berperan dalam perang Terusan
melawan Inggris, 1951. Dalam aktivitas keseharian, Nizham memakai sistem sel
tertutup. Satu anggota tak mengenal anggota lain, kecuali dalam satu usroh (grup)
yang terdiri atas tujuh sampai 10 orang.

Dalam kitab At Tarbiyah As Siyasiyah 'Inda Jamaah Al Ikhwan Al Muslimin karangan
Utsman Abdul Mu'iz Ruslan (diterjemahkan Era Intermedia, Solo, 2000) halaman
575-583, latihan Nizham dijabarkan dengan detail. Di antaranya, mereka mempelajari
bela diri, senjata api, perang gerilya, bom dan bahan peledak, topografi, menyelam,
serta infiltrasi (penyusupan) militer.

Mereka juga ahli ilmu sandi, terlatih memublikasikan selebaran (propaganda) dan
punya data semua institusi Yahudi di Mesir dan Timur Tengah. Selain itu, anggota
Nizham mempelajari tafsir Alquran, menghafal 40 hadits Imam Nawawi, berpuasa sunah,
dan disiplin membaca Alquran minimal 1 juz per hari.

Sistem Nizham ditiru Al Qassam. Bekal mental penting karena tiap hari mereka diburu
pasukan khusus Israel, Sayerat Matkal. Tapi, kematian memang jadi slogan impian tiap
anggota Hamas (as syahid asma' amanina). Yang sudah meraihnya akan di-upload di
situs resmi www.alqassam.ps.

Selain operasi militer, Hamas berhadapan dengan agen intelijen terhebat sedunia
HaMossad leModi'in uleTafkidim Meyuhadim (Mossad). Guru MI5 Inggris dan CIA itu amat
piawai menyaru rupa. Seorang agen Mossad bisa tampil bersurban dan berjenggot
laksana Syeikh, tapi berceramah tentang hidup damai bersama Israel.

Agen Mossad juga bisa tampil perlente layaknya Bernard Madoff, konglomerat perayu
kelas kakap yang sukses menciptakan krisis finansial dunia. Senyum manis ditambah
taburan dolar bisa membuat politisi parlemen dan berbagai faksi politik lain di
Palestina pecah belah teradu domba.

Untuk melawan Mossad, Hamas mengandalkan dukungan total dari rakyat Palestina. Hamas
memang tinggal bersama mereka. Hamas membantu rakyat saat krisis pangan, menjadi
guru madrasah anak-anak mereka, dan membangun terowongan jalur penyelundupan bawah
tanah Rafah (Mesir)-Gaza agar bayi-bayi Palestina punya susu untuk diminum. Hamas
juga santun kepada 3.000 warga Kristiani di Gaza. Tak heran, dalam pemilu pada 25
Januari 2006, Hamas meraup suara terbanyak.

Mereka juga punya koneksi gerakan di luar negeri yang solid. Ulama Hamas Dr Nawwaf
Takruri, dosen Universitas An-Najah Nablus, bahkan pernah berceramah di Masjid As
Syukur, 200 meter sebelah selatan kantor Graha Pena, Jawa Pos, Jakarta pada November
2007. Dalam perang kali ini, mereka juga dibantu faksi jihad lain di Gaza.

Karena itu, banyak pengamat militer menilai agresi ini bakal sambung menyambung
sepanjang 2009. Sebab, kader-kader Hamas di Palestina dan seluruh dunia sudah
berjanji tak akan mengerek bendera putih. Mereka yang hanya punya batu akan terus
melempar, roket akan terus diluncurkan, dan senjata-senjata selundupan sudah
terkokang.

Mereka yang tak bisa datang ke medan perang, akan menyumbang harta, tulisan
propaganda, dan doa-doa sepanjang malam. PM Israel Ehud Olmert, Menhan Ehud Barak,
dan Menlu Tzipi Livni, tampaknya bakal gigit jari lagi.

*. Ridlwan, wartawan Jawa Pos di Jakarta (email : ridlwan@jawapos.co.id )

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Need traffic?

Drive customers

With search ads

on Yahoo!

Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Group Charity

Be the Change

A citizen movement

to change the world

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: