Senin, 01 Juni 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2654

Messages In This Digest (11 Messages)

1a.
Artikel: Kapan Kita Sungguh-Sungguh Mensyukuri Nikmat Ini? From: dkadarusman
1b.
Re: Artikel: Nikmat Ini? From: ariefbudisetyawan
2a.
Re: kejenuhan From: hariyanty thahir
3a.
(Catcil) Teman Lama Rasa Baru From: INDARWATI HARSONO
3b.
Re: (Catcil) Teman Lama Rasa Baru From: Syafaatus Syarifah
4.
(Detik-Detik Ultah ESKA) KETIKA MEREKA BERENCANA From: fiyan arjun
5.
(Rampai/Puisi) BAHAGIA From: bujang kumbang
6.
(catcil) Solusi Yang Indah From: agussyafii
7.
(catcil) Bersyukur di Pagi Hari From: agussyafii
8.
Fwd: [INSPIRASI] AKHWAT PEMULUNG From: Nursalam AR
9.
(catcil) Ketika Hidup Adalah Puisi From: agussyafii

Messages

1a.

Artikel: Kapan Kita Sungguh-Sungguh Mensyukuri Nikmat Ini?

Posted by: "dkadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Sun May 31, 2009 4:55 pm (PDT)



Artikel: Kapan Kita Sungguh-Sungguh Mensyukuri Nikmat Ini?

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Hanya-orang-orang yang tidak puas dengan nasibnya yang berkeinginan untuk bertukar nasib. Anehnya, kita tidak harus menjadi orang sengsara terlebih dahulu untuk memiliki keinginan itu. Bahkan, dalam keadaan 'serba enak' pun kita masih ingin bertukar nasib dengan orang lain yang kita anggap bernasib lebih baik. Persis seperti pepatah lama kita; "rumput tetangga terlihat lebih hijau....." Tetapi, seandainya memang kita berkesempatan untuk menukar nasib dengan orang lain; apakah benar kita akan menemukan kepuasan itu?

Disebuah stasiun TV swasta ada reality show yang bertajuk 'Tukar Nasib'. Orang kaya bertukar nasib dengan orang miskin. Keluarga kaya pindah ke rumah orang miskin, dan sebaliknya. Ternyata, tidak hanya anggota keluarga kaya saja yang 'tersiksa' dengan dunia barunya. Orang miskin yang 'berubah' kaya pun tidak senyaman yang mereka kira sebelumnya. Diluar acara TV, kita sering mendengar orang miskin yang mendambakan kekayaan. Itulah sebabnya, begitu mudahnya menarik minat orang untuk diajak menjadi kaya. Beragam kegiatan pun ditawarkan. Dari mulai arisan fiktif, jual beli barang 'tak berujud', atau email pemberitahuan menang lotere, hingga seminar untuk menjadi orang kaya. Nyaris semuanya laku keras, melebihi kacang goreng.

Siapa yang ingin kaya? Saya. Karena hingga saat ini, saya memang belum kaya. Bahkan tak jarang masih pusing memikirkan cara membayar tagihan dan berbagai kebutuhan rumah tangga. Siapa yang ingin kaya? Orang-orang yang kita anggap sudah kaya. Karena, mereka melihat banyak sekali orang yang lebih kaya dari dirinya. Siapa yang ingin kaya? Orang-orang yang sudah terbukti sangat kaya raya. Sebab, konon kekayaan tidak bisa membuat seseorang merasa cukup. Sehingga perburuan itu tidak memiliki garis finis.

Pergulatan semacam itu tidak hanya soal uang dan kekayaan, namun juga banyak hal lain semisal jabatan. Kita sering mengira bahwa jabatan tertentu lebih baik dari jabatan kita saat ini; terutama ketika kita lebih banyak melihat keuntungannya daripada tanggungjawab dan konsekuensi yang ditimbulkannya. Kerinduan kita akan gaji tinggi, fasilitas menggiurkan, terus bonus segunung membuat diri kita yakin bahwa; kita harus menukar nasib ini. Perkara kita bisa menangani tugas dan tanggungjawab serta konsekuensinya, itu soal belakangan. Pokoknya, kita dapat dulu itu jabatan. Sewaktu jadi staf, kita mendambakan untuk menjadi manager. Setelah menjadi Manager, kita panas hati karena seorang kawan sudah menjadi Senior Manager. Setelah menjadi Senior Manager, kita tahu bahwa gengsi ini belum cukup kalau tidak menjadi Direktur. Setelah jadi Direktur, kita bersedia melakukan apapun untuk menjadi Presiden Direktur. Dan nanti, setelah menjadi Presiden Direktur, kita pasti memiliki kejaran-kejaran baru lainnya.

Tapi, bukankah kita memang harus memiliki visi dan ambisi semacam itu? Betul. Sebab tanpa keinginan seperti itu, kita tidak akan memiliki cukup tenaga untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jika kita mampu meraihnya, mengapa tidak? Sebab, setiap orang berhak untuk mendapatkannya. Sehingga pengejaran impian semacam itu sah-sah saja. Namun, menjadi kurang pada tempatnya ketika kita terlampau berfokus kepada 'apa yang kita iginkan', bukan kepada 'apa yang sudah kita dapatkan'. Implikasinya, alih-alih menikmati semua pencapaian kita dengan sepenuh rasa syukur, kita malah terus-menerus merasa kurang ini dan kurang itu. Perasaan kurang akan berdampak positif, dalam konteks memotivasi diri untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi. Namun, akan berdampak negatif jika kita kurang mensyukurinya.

Simaklah apa yang terjadi ketika kita lupa bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah anugerah yang sangat besar. Betapapun lebih baiknya keadaan kita dibandingkan dengan orang lain, tetap saja kita merasa kurang beruntung. Jangan-jangan, sebenarnya kita ini tidak kekurangan apapun kecuali rasa syukur. Bahkan kadang kita lupa ketika bangun pagi, mendapati diri kita sehat walafiat. Padahal, bisa saja Tuhan menjadikan kepala kita pening sekali hingga tak mampu bangkit dari tempat tidur. Kadang kita lupa ketika mendapati kedua tangan dan kaki, mata dan telinga kita utuh sempurna. Padahal, bisa saja Tuhan mengambilnya kapan saja. Bahkan, kadang kita lupa bahwa hidup ini layak untuk disyukuri. Karena jika Tuhan menghendaki, bisa saja mengakhirinya kapan saja. Jadi, kapan ya kita akan sungguh-sungguh mensyukuri nikmat ini?

Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
http://www.dadangkadarusman.com/
Managing Partner & Learning Facilitator IFSHA Strategic

Catatan Kaki:
Semoga, Tuhan memberi kecukupan kepada kita. Baik kecukupan secara material untuk menjalani kehidupan, maupun kecukupan spiritual untuk mensyukuri semua anugerah ini.

Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara gratis. Jika Anda ingin mendapatkan buku tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com

1b.

Re: Artikel: Nikmat Ini?

Posted by: "ariefbudisetyawan" ariefbudisetyawan@yahoo.com   ariefbudisetyawan

Mon Jun 1, 2009 12:38 am (PDT)



Karena juga kaki kita berpijak disini. Dan kita bersyukur karena kita
masih bisa berdiri.

Tangan, kaki, kepala, hati, telinga, mata adalah nikmat tersendiri, yang
telah dianugerahkanNYA untuk kita. Dan 'ajaib'nya bukan uang. 

Tapi alam juga dianugerahkan untuk tempat kita hidup, bertumbuh. Yang
diciptakanNya secara seimbang. Hanya olehNya. Sehingga kita sebagai
makhluk hanya bisa berpegang pada 'energi tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan, tapi energi bisa diubah'. Mungkin tangan, kaki,
kepala, hati, telinga dll yang Alloh ciptakan adalah maksud Allah
menciptakan kita untuk memakmurkan bumi. Sehingga kita menjadi rahmatan
lil 'alamin.

Bisa jadi Alam sekaligus menjadi ujian sekaligus saksi bagi penghuninya.
Untuk justifikasi pembalasan pada akhirnya. Akhirat adalah pembalasan
yang paling Adil. Dan Allah Maha Adil. Sehingga ada juga hadist yang
kurang lebih begini '....Amal itu bergantung pada akhirnya....". Karena
mungkin banyak faktor yang mempengaruhinya. Dan matriks itu adalah titik
temu dari semua titik titik yang bertebaran. Wallahu A'lam. ^_^

Assalamu'alaikum

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "dkadarusman"
<dkadarusman@...> wrote:
>
> Artikel: Kapan Kita Sungguh-Sungguh Mensyukuri Nikmat Ini?
>
> Hore,
> Hari Baru!
> Teman-teman.
>
> Hanya-orang-orang yang tidak puas dengan nasibnya yang berkeinginan
untuk bertukar nasib. Anehnya, kita tidak harus menjadi orang sengsara
terlebih dahulu untuk memiliki keinginan itu. Bahkan, dalam keadaan
'serba enak' pun kita masih ingin bertukar nasib dengan orang lain yang
kita anggap bernasib lebih baik. Persis seperti pepatah lama kita;
"rumput tetangga terlihat lebih hijau....." Tetapi, seandainya memang
kita berkesempatan untuk menukar nasib dengan orang lain; apakah benar
kita akan menemukan kepuasan itu?
>
> Disebuah stasiun TV swasta ada reality show yang bertajuk 'Tukar
Nasib'. Orang kaya bertukar nasib dengan orang miskin. Keluarga kaya
pindah ke rumah orang miskin, dan sebaliknya. Ternyata, tidak hanya
anggota keluarga kaya saja yang 'tersiksa' dengan dunia barunya. Orang
miskin yang 'berubah' kaya pun tidak senyaman yang mereka kira
sebelumnya. Diluar acara TV, kita sering mendengar orang miskin yang
mendambakan kekayaan. Itulah sebabnya, begitu mudahnya menarik minat
orang untuk diajak menjadi kaya. Beragam kegiatan pun ditawarkan. Dari
mulai arisan fiktif, jual beli barang 'tak berujud', atau email
pemberitahuan menang lotere, hingga seminar untuk menjadi orang kaya.
Nyaris semuanya laku keras, melebihi kacang goreng.
>
> Siapa yang ingin kaya? Saya. Karena hingga saat ini, saya memang belum
kaya. Bahkan tak jarang masih pusing memikirkan cara membayar tagihan
dan berbagai kebutuhan rumah tangga. Siapa yang ingin kaya? Orang-orang
yang kita anggap sudah kaya. Karena, mereka melihat banyak sekali orang
yang lebih kaya dari dirinya. Siapa yang ingin kaya? Orang-orang yang
sudah terbukti sangat kaya raya. Sebab, konon kekayaan tidak bisa
membuat seseorang merasa cukup. Sehingga perburuan itu tidak memiliki
garis finis.
>
> Pergulatan semacam itu tidak hanya soal uang dan kekayaan, namun juga
banyak hal lain semisal jabatan. Kita sering mengira bahwa jabatan
tertentu lebih baik dari jabatan kita saat ini; terutama ketika kita
lebih banyak melihat keuntungannya daripada tanggungjawab dan
konsekuensi yang ditimbulkannya. Kerinduan kita akan gaji tinggi,
fasilitas menggiurkan, terus bonus segunung membuat diri kita yakin
bahwa; kita harus menukar nasib ini. Perkara kita bisa menangani tugas
dan tanggungjawab serta konsekuensinya, itu soal belakangan. Pokoknya,
kita dapat dulu itu jabatan. Sewaktu jadi staf, kita mendambakan untuk
menjadi manager. Setelah menjadi Manager, kita panas hati karena seorang
kawan sudah menjadi Senior Manager. Setelah menjadi Senior Manager, kita
tahu bahwa gengsi ini belum cukup kalau tidak menjadi Direktur. Setelah
jadi Direktur, kita bersedia melakukan apapun untuk menjadi Presiden
Direktur. Dan nanti, setelah menjadi Presiden Direktur, kita pasti
memiliki kejaran-kejaran baru lainnya.
>
>
> Tapi, bukankah kita memang harus memiliki visi dan ambisi semacam itu?
Betul. Sebab tanpa keinginan seperti itu, kita tidak akan memiliki cukup
tenaga untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jika kita mampu meraihnya,
mengapa tidak? Sebab, setiap orang berhak untuk mendapatkannya. Sehingga
pengejaran impian semacam itu sah-sah saja. Namun, menjadi kurang pada
tempatnya ketika kita terlampau berfokus kepada 'apa yang kita iginkan',
bukan kepada 'apa yang sudah kita dapatkan'. Implikasinya, alih-alih
menikmati semua pencapaian kita dengan sepenuh rasa syukur, kita malah
terus-menerus merasa kurang ini dan kurang itu. Perasaan kurang akan
berdampak positif, dalam konteks memotivasi diri untuk meraih pencapaian
yang lebih tinggi. Namun, akan berdampak negatif jika kita kurang
mensyukurinya.
>
> Simaklah apa yang terjadi ketika kita lupa bahwa apa yang kita miliki
saat ini adalah anugerah yang sangat besar. Betapapun lebih baiknya
keadaan kita dibandingkan dengan orang lain, tetap saja kita merasa
kurang beruntung. Jangan-jangan, sebenarnya kita ini tidak kekurangan
apapun kecuali rasa syukur. Bahkan kadang kita lupa ketika bangun pagi,
mendapati diri kita sehat walafiat. Padahal, bisa saja Tuhan menjadikan
kepala kita pening sekali hingga tak mampu bangkit dari tempat tidur.
Kadang kita lupa ketika mendapati kedua tangan dan kaki, mata dan
telinga kita utuh sempurna. Padahal, bisa saja Tuhan mengambilnya kapan
saja. Bahkan, kadang kita lupa bahwa hidup ini layak untuk disyukuri.
Karena jika Tuhan menghendaki, bisa saja mengakhirinya kapan saja. Jadi,
kapan ya kita akan sungguh-sungguh mensyukuri nikmat ini?
>
> Mari Berbagi Semangat!
> Dadang Kadarusman
> http://www.dadangkadarusman.com/
> Managing Partner & Learning Facilitator IFSHA Strategic
>
> Catatan Kaki:
> Semoga, Tuhan memberi kecukupan kepada kita. Baik kecukupan secara
material untuk menjalani kehidupan, maupun kecukupan spiritual untuk
mensyukuri semua anugerah ini.
>
> Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang
berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat
diperoleh secara gratis. Jika Anda ingin mendapatkan buku tersebut
secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email
kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@...
>

2a.

Re: kejenuhan

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Sun May 31, 2009 7:06 pm (PDT)



Selamat bergabung mbak or mas Dan ... ^_^
Kenalan dlu donk , siapa namanya

Smmoga setelah masuk sekolah ini ngga jenuh lagi yah

salam kenal

anty

3a.

(Catcil) Teman Lama Rasa Baru

Posted by: "INDARWATI HARSONO" patisayang@yahoo.com   patisayang

Sun May 31, 2009 8:40 pm (PDT)





Teman Lama Rasa Baru

Hal baru yang
cukup mencengangkanku dari pertemuanku dengan teman-teman lama di dunia maya
adalah: mereka bertambah besar!

 

Dalam acara  Golden Ways
malam ini (31/05) di MetroTV Pak Mario mengusik kesadaranku akan sebuah peran
sebagai anak dan orang tua. Saat kita memandang anak kita dan memperlakukannya
masih tetap sebagai anak-anak, begitu pun yang kita terima dari orang tua kita.
Ketidaksetujuan akan sikap dan pilihan hidup yang kita ambil, mungkin karena
mereka memandang kita masih anak-anak yang harus ditunjukkan jalan, dilindungi,
dan sebagainya. Memakai bahasa pak Mario, kita seakan tidak rela kehilangan
kelucuan anak kita itu. Setua apapun dia nantinya. Ini karena kita, anak kita,
dan orang tua kita berjalan seiring dalam waktu. Rentang usia tak bakal
terkejar yang membuat masing-masing pihak kadang masih memandang dengan frame
yang sama; anak yang imut atau orang tua yang sok tahu.

 

Hubungannya
dengan Facebook dan teman lama itu adalah: otakku masih menempatkan mereka pada
masa remaja. Ketika kekonyolan terasa benar adanya, ketika sikap
kekanak-kanakan itu terasa begitu dewasa. 
Menemukan mereka sekarang, ada banyak hal memaksaku ke sudut renungan.
Sudah sedemikian jauhkah kami berjalan? Yang jelas sedikit banyak berubah
adalah fisik tentunya. Ada teman
SMP yang dulu imut, sekarang sudah punya bayi imut. Ada
yang di masa pubernya saja sudah kelihatan mekar merona kuntumnya, di usia
kepala 3 dia semakin tampak menggoda.

 

Itu baru dari
sisi fisik yang langsung tertangkap mata. Membaca profil mereka, harus kuakui
beberapa membuatku iri. Ada yang
sudah jalan-jalan ke luar negri, S2, rata-rata S1, ada pula yang menyembunyikan
jejak sekolahnya (meski itu tak berhasil lantaran terbaca dari grup yang
diikutinya ;p).  Membaca isi kepala dan
pencapaian-pencapaian prestasi mereka, tambah tercengang saja. Sebegitu
hebatkah mereka telah bermetamorfosa?

 

Ah, satu hal
kulupa, belasan tahun bahkan ada yang lebih dari dua dasawarsa rentang
interaksi terakhirnya denganku bukanlah singkat waktu. Semua bisa dan telah
terjadi dalam jalan kehidupan sepanjang itu.

 

Satu hal yang
sempat mengusik pikiranku, bagaimana pula mereka memandangku kini dan
dahulu? 

 

Tanah Baru, 31/05/09 21.49http://lembarkertas.multiply.com

3b.

Re: (Catcil) Teman Lama Rasa Baru

Posted by: "Syafaatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id   sya4215

Sun May 31, 2009 8:54 pm (PDT)



menemukan teman lama di facebook memang jadi satu keasyikan tersendiri..
tapi entah kenapa ya bagiku itu hanya sesaat saja,
excitednya paling cuma 1 bulanan.. setelah itu biasa lagi...
karena lama kelamaan tau sosok2 mereka yg sekarang sudah berbeda dengan yang kukenal dulu,
mereka sudah punya komunitas sendiri2 yg aku tak telibat di dalamnya
itu yg lama kelamaan bikin jadi ngerasa biasa2 aja

mengenai pencapaian ? sempet juga sih terbersit iri meliat teman sekelas yg pencapaiannya sudah jauuuh dibanding aku
tapi iri tanda tak mampu bukan? so, ngapain juga iri, buang2 energi aja
tiap orang punya jalur sendiri2 menuju kesuksesannya
jadi, lebih baik energinya digunakan untuk memikirkan bagaimana kita menapaki jalan itu, menuju sukses yg kita tuju
:)

----- Original Message -----
From: INDARWATI HARSONO
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 01, 2009 10:40 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Teman Lama Rasa Baru

Teman Lama Rasa Baru

Hal baru yang cukup mencengangkanku dari pertemuanku dengan teman-teman lama di dunia maya adalah: mereka bertambah besar!

Dalam acara Golden Ways malam ini (31/05) di MetroTV Pak Mario mengusik kesadaranku akan sebuah peran sebagai anak dan orang tua. Saat kita memandang anak kita dan memperlakukannya masih tetap sebagai anak-anak, begitu pun yang kita terima dari orang tua kita. Ketidaksetujuan akan sikap dan pilihan hidup yang kita ambil, mungkin karena mereka memandang kita masih anak-anak yang harus ditunjukkan jalan, dilindungi, dan sebagainya. Memakai bahasa pak Mario, kita seakan tidak rela kehilangan kelucuan anak kita itu. Setua apapun dia nantinya. Ini karena kita, anak kita, dan orang tua kita berjalan seiring dalam waktu. Rentang usia tak bakal terkejar yang membuat masing-masing pihak kadang masih memandang dengan frame yang sama; anak yang imut atau orang tua yang sok tahu.

Hubungannya dengan Facebook dan teman lama itu adalah: otakku masih menempatkan mereka pada masa remaja. Ketika kekonyolan terasa benar adanya, ketika sikap kekanak-kanakan itu terasa begitu dewasa. Menemukan mereka sekarang, ada banyak hal memaksaku ke sudut renungan. Sudah sedemikian jauhkah kami berjalan? Yang jelas sedikit banyak berubah adalah fisik tentunya. Ada teman SMP yang dulu imut, sekarang sudah punya bayi imut. Ada yang di masa pubernya saja sudah kelihatan mekar merona kuntumnya, di usia kepala 3 dia semakin tampak menggoda.

Itu baru dari sisi fisik yang langsung tertangkap mata. Membaca profil mereka, harus kuakui beberapa membuatku iri. Ada yang sudah jalan-jalan ke luar negri, S2, rata-rata S1, ada pula yang menyembunyikan jejak sekolahnya (meski itu tak berhasil lantaran terbaca dari grup yang diikutinya ;p). Membaca isi kepala dan pencapaian-pencapaian prestasi mereka, tambah tercengang saja. Sebegitu hebatkah mereka telah bermetamorfosa?

Ah, satu hal kulupa, belasan tahun bahkan ada yang lebih dari dua dasawarsa rentang interaksi terakhirnya denganku bukanlah singkat waktu. Semua bisa dan telah terjadi dalam jalan kehidupan sepanjang itu.

Satu hal yang sempat mengusik pikiranku, bagaimana pula mereka memandangku kini dan dahulu?

Tanah Baru, 31/05/09 21.49

http://lembarkertas.multiply.com

4.

(Detik-Detik Ultah ESKA) KETIKA MEREKA BERENCANA

Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com   paman_sam2

Sun May 31, 2009 8:42 pm (PDT)



                     Ketika Mereka Berencana

     (Poto diatas hanya ilustrasi. Maaf bila mengganggu kenteraman saat Anda membaca tulisan saya ini karena ada makhluk yang tak diundang diatas...hahaha)

Seorang
Nabi bukan dilihat dari bentuknya. Bentuk hanyalah tunggangan. Nabi
adalah cinta dan kasih sayang dan itulah yang tetap bertahan selamanya.
(Kearifan Cinta-Jalaluddin

Rumi)   Bila
saya mengingat setahun lalu terjadi saya seperti dibangunkan kembali
dalam sebuah kantong bernama kenangan. Kenangan ketika saya menjadi
ketua panitia komunitas Sekolah Kehidupan yang-saat itu menginjak usia
2 tahun.  

Usia
-yang menurut saya sedang lucu-lucunya berjalan. Layaknya seperti usia
keponakan laki-laki saya, anak dari kakak lak-laki saya yang nomor 4
yang jatuh pada 16 Juni 2009 nanti. Menggemaskan sekaligus  membuat kangen bila lama tak berjumpa dengannya. Halnya saya yang sudah lama tak bersua dengan Sahabat  ESKA (baca: sebutan milliser Sekolah Kehidupan) dimana berada. Apa kabar Sahabat tentu limpahan kesehatan dan rezeki memeluk Sahabat semua. Amin!  

Benar.
Apa yang saya rasakan ketika saya menjadi ketua milad komunitas ini
membuat saya lebih banyak belajar. Belajar menghargai suara orang lain,
belajar menerima asupan walau itu terasa pahit ditelan, belajar
menempatkan tindak-tanduk bila di tengah-tengah selisih paham  maupun belajar mencintai dan mengasihi sesama.  Dan
saya sampai sekarang masih tetap terus belajar...Salah satunya saat itu
saya harus belajar memegang amanah menjadi ketua milad komunitas ini
yang kedua-saat itu.  

"Kamu
bersediakan, Yan, kami tunjuk menjadi ketua milad Sekolah Kehidupan.
Karena kami yakin kamu bisa menghimpun semua kawan-kawan di komunitas
ini," saat itu saya masih berpikir ketika seseorang memberikan
kepercayaannya itu untuk saya.  

Saya masih berpikir lama.  

Entah
pakah saya terima atau tidak keputusan mereka akhirnya mau tidak mau
dan juga karena saya merasa bagian dari mereka akhirnya saya pun
mensetujuinya.  

"InsyaAllah saya siap! Semoga saya bisa banyak belajar dari pengalaman ini," jawab saya mengiyakan.  

Dan akhirnya saya pun ditetapkan menjadi ketua milad komunitas Sekolah Kehidupan saat itu juga.
 
***

Menjadi
ketua milad yang kedua yang sudah diSElenggarakan di Alam Situ Gintung,
Kertamukti, Ciputat pada tangal 27 Juli 2008-dan kini hanya menjadi
saksi bisu ketika perhelatan (baca: milad) itu usai. Terlebih pada medio
Maret lalu terjadi kiamat kecil, jebolnya Bendungan Danau Situ Gintung
saat itu. Hingga membuat porak poranda sebagian perkampungan maupun
tempat rekreasi. Entah, apakah tempat yang diselenggrakan komunitas ini
terkena dampaknya? Saya hanya berharap semoga bisa dijadikan pelajaran
buat kita yang masih diberi usia panjang dan tetap berkarya. Halnya
seperti komunitas ini. Diberi usia panjang dan tetap berkarya! Semoga.  
Betapa
bahagianya sekaligus tak percaya jika saya diberi amanah yang seberat
itu menurut ukuran saya. Menjadi ketua milad komunitas Sekolah
Kehidupan yang kedua. Komunitas yang lahir dari dedikasi Bapak Sinang
Bulawan sebagai founder (penggagas) yang saat itu jatuh pada tanggal 14 Juli 2006 komunitas ini diresmikan.

  Jujur, ketika saya dipercayakan oleh mantan ketua komunitas Sekolah Kehidupan yang pertama oleh Bapak Nursalam AR-penulis
sekaligus seorang ayah anak berputra satu yang sekarang ini sedang
lucu-lucunya serta semua pengurus komunitas ini saat itu membuat saya
mengigil dan sekaligus langsung dibangunkan oleh sebuah tepukan agar
saya jangan mati suri dulu.  

Sebenarnya
pertama kali mendengar amanah itu diembankan oleh saya ada rasa
khawatir menggelayut. Apalah saya yang hanya masih terbatas oleh ilmu,
wawasan serta pengalaman ketika saya harus menerima dan diberikan
amanah seperti itu? Tapi karena mereka sudah mempercayakan saya untuk
memegang amanah itu saya pun berpikir lagi apakah saya mampu? Lagi-lagi
pikiran itu ada di benak saya. Akhirnya karena semata-mata ini untuk
kebaikan dan untuk saya, khususnya, untuk menambah wawasan dan
pengalaman akhirnya saya pun menerima itu-dan tentu saya masih
dibimbing dan dipantau bagi mereka yang sudah berpengalaman.

 
Ya,
saya harus menghargai apa yang sudah mereka percayakan untuk saya.
Mungkin mereka mempercayakan saya itu karena saya mampu. Mampu untuk
membuat komunitas ini tetap berjalan. Tetap solid. Dan tetap berjaya di
hati mereka.  

Itu
sudah pasti! Hingga akhirnya milad kedua komunitas ini akhirnya
berjalan dengan sukses dan tanpa kendala. Kalau pun itu ada hanyalah
segelintir saja agar saya dan pengurus yang lain nanti tetap belajar
dari kesalahan-kesalahan terdahulu serta tetap berencana. Bernrena
seperti kawan-kawan saya nanti yang sedang mempersiapkan milad ketiga
komunias Sekolah Kehidupan ini nanti yang jatuh pada tanggal 14 Juli
2009. Semoga diberikan kemudahan dan kelancaran seperti tahun-tahun
yang lalu. Saat koumointas memperingati usia-usainya terdahulu. Selamat
Ulang Tahun Sekolah Kehidupan yang ketiga dan selamat bekerja bagi
mereka yang sudah merencanakan untuk ulang tahun komunitas ini. Selamat
bekerja dan Semoga sukses selalu Sahabat. Semoga. (fy)  

Ulujami, Awal Juni 2009 Dedikasi
untuk Komunitas Sekolah Kehidupan Milad Ketiga dan Panitia Milad Yang
Kedua. Terima kasih semua Sahabat atas upaya dan dayanya. I luvu  full always....  

5.

(Rampai/Puisi) BAHAGIA

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Sun May 31, 2009 9:42 pm (PDT)



Bahagia

:Sahabatku Deny Maulana

Degup jantung berdetak mengirama
Mengaliri hawa sejuk disetiap lembarlembar kehidupan
Melambung tinggi menjangkau mentari pagi
Itulah kehidupan...

Seakanakan harihari indah terpatri dari bilikcitacitamu
Menanti rasa tanpa henti
Bahagia:

             Istri Shaleha!

Ulujami, Awal Juni 2009

Hadiah pernikahan untuk Sahabatku Deny Maulana.

Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa mendapatkan semuanya. http://id.mail.yahoo.com
6.

(catcil) Solusi Yang Indah

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Mon Jun 1, 2009 12:30 am (PDT)



(catcil) Solusi Yang Indah

By: agussyafii

Malam belum begitu larut, anak-anak Amalia sedang membacakan satu ayat yang sangat indah. Saya dan Mas Andri duduk mendengarkan. alunan ayat itu dibacakan oleh Ratna.

Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Alloh, Kami akan memberikan kepadamu alfurqon. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Alloh mempunyai karunia yang besar.(QS.Al Anfaal-29).

'Maha Suci Alloh dengan segala firmanNya.' begitu yang diucapkan oleh Mas Andri. dalam penuturan Mas Andri malam itu bahwa Arogansi kita sebagai manusia seakan-akan kita mampu menyelesaikan semua malah dalam kehidupan kita. Padahal jika kita mau jujur banyak masalah yang kita tidak bisa diselesaikan.'

tentang arogansi dalam kehidupan Mas Andri mempunyai pengalaman yang sangat sulit. Usahanya didunia bisnis bangkrut ditipu oleh temannya sendiri. Ditengah kehancuran itulah Mas Andri melakukan sholat malam. Katanya, 'saya sudah mentok dalam banyak hal. saya tidak tahu lagi apa cara apa yang harus saya lakukan selain sholat malam.' Setelah Mas Andri sholat malam dirinya mimpi bertemu ibunda tercintanya. Di dalam mimpi itu Sang ibundanya berpesan. 'Andri, jika usahamu ingin lancar..coba tingkatkan ibadahmu..'

Mimpi malam itu benar-benar menghujam di dalam hatinya. sejak ibundanya meninggal sewaktu dirinya SMA kelas satu ada sebuah kerinduan. Mas Andri teringat masa-masa kecil mengaji bersama sang ibu. ibunya senantiasa mengingatkan jika dia lalai dalam sholatnya. Mimpi itu seolah membangkitkan energinya yang telah lama diabaikan. Usaha tanpa disertai dengan peningkatan ibadah sholatnya menjadi sia-sia.

'Menyelesaikan masalah tanpa peningkatan ibadah rasanya kok sia-sia sebab tanpa doaberarti kita telah terjangkiti rasa sombong.' begitu tuturnya.

Dengan meningkatkan ibadah sholatnya Mas Andri menemukan sebuah solusi yang indah. Usahanya menjadi lancar dan hikmah lainnya keluarganya semakin rukun serta bahagia. Diakhir perjumpaannya dengan saya malam itu Mas Andri mengatakan, 'Rasio kita, memiliki banyak keterbatasan.Oleh karena itu tanpa campur tangan Alloh SWT tidak mungkin keterbatasan rasio mampu mengatasi semua masalah. Paling tidak, dengan pengalaman jatuh bangkrutnya usaha saya, saya makin menyadari bahwa akal kita amat terbatas sehingga memerlukan pertolongan Alloh.'

Wassalam,
agussyafii

---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, tanggal 14 Juni 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. 'Lima Cara Amalia Love Green (5 CALL Green) Pelihara Bumi' 1. Jadilah Penyelamat Bumi dengan memulai dari hal yang kecil dan mudah, 2. Tanam bunga dalam pot, 3. Gunakan Air dengan bijak, 4. manfaatkan kembali benda-benda yang bisa digunakan, 5. Matikan lampu yang tidak digunakan. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Green Love (AGL)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 8777 12431

7.

(catcil) Bersyukur di Pagi Hari

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Mon Jun 1, 2009 12:30 am (PDT)



(catcil) Bersyukur di Pagi Hari

By: agussyafii

menyambut pagi hari yang indah, saya dan istri senantiasa mengajak Hana untuk bersyukur dipagi hari. Di pagi hari setelah sholat subuh berjamaah bersama istri dan hana tak lupa jalan pagi. Keberkahan dalam hidup inilah penting bagi kami untuk menanamkan pada Hana bagaimana bersyukur dipagi hari ketika mengawali hidup.

Setiap mukmin dianjurkan untuk bangun tidur pada pagi hari sebelum subuh, karena sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah, bahwa saat pagi hari menjelang subuh itu merupakan saat-saat penuh berkah. Rasulullah bersabda:

Ummatku diberkati Alloh (ketika mereka bangun) di pagi hari (burika liummati fi bukuriha).

Berkah artinya terkumpulnya kebaikan ilahiah pada seseorang atau sesuatu atau suatu waktu seperti terkumpulnya air di dalam kolam (tajammu` al al khair al Ilahy ka tajammu` al ma fi al birkati). Dalam kehidupan sehari-hari, berkah artinya terdayagunakannya nikmat Alloh secara optimal. Orang yang bangun pagi akan memperoleh udara bersih, kesegaran badan, dan peluang bekerja yang lebih banyak.

Ketika bangun tidur dianjurkan untuk membaca doa seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, sebagai berikut:

Al hamdu lillahillazi ahya na ba`da ma ama tana wa ilaihin nusyur
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada Nyalah kami kembali.

Rasulullah juga mengajarkan doa yang seyogyanya dibaca setiap pagi, sebagai berikut:

Allahumma bika asbahna wabika amsaina wa bika nahya wa bika namutu wa ilaihin nusyur

Artinya: Ya Alloh, dengan namaMu aku memasuki pagi hari dan dengan nama Mu pula aku memasuki sore hari. Dengan nama Mu ya Alloh aku hidup, dan dengan nama Mu pula aku mati, dan kepada Mu lah tempatku kembali.

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, tanggal 14 Juni 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. 'Lima Cara Amalia Love Green (5 CALL Green) Pelihara Bumi' 1. Jadilah Penyelamat Bumi dengan memulai dari hal yang kecil dan mudah, 2. Tanam bunga dalam pot, 3. Gunakan Air dengan bijak, 4. manfaatkan kembali benda-benda yang bisa digunakan, 5. Matikan lampu yang tidak digunakan. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Green Love (AGL)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 8777 12431

8.

Fwd: [INSPIRASI] AKHWAT PEMULUNG

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Mon Jun 1, 2009 1:26 am (PDT)



Maaf, hanya meneruskan dari milis jiran. FYI, akhwat = sebutan khusus untuk
wanita berjilbab.

Tabik,

Nursalam AR

---------- Forwarded message ----------
From: digital knight <digitalknightrefreshed@gmail.com>
Date: May 31, 2009 6:20 PM
Subject: [PKS] INSPIRASI : AKHWAT PEMULUNG
To: partai-keadilan-sejahtera@yahoogroups.com, kammi-malang@yahoogroups.com,
kammi-brawijaya@yahoogroups.com, ikmal_smuzapo@yahoogroups.com,
ukhuwah_sehati@yahoogroups.com, tentang-pernikahan@yahoogroups.com,
jrmn_mipa@yahoogroups.com, Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com

foto

Namanya Ming Ming. Memakai gamis hijau, jilbab lebar dan tas ransel
berwarna hitam, dia memasuki lobi Universitas Pamulang (UNPAM),
Tangerang. Dia adalah mahasiswa semester 1 jurusan akuntansi. Usianya
baru 17 tahun. Dan dia adalah salah satu mahasiswa TERPANDAI di kelasnya.

Saat kelas usai, dia pergi ke perpus. "Ilmu sangat penting. Dengan Ilmu
saya bisa memimpin diri saya. Dengan ilmu saya bisa memimpin keluarga.
Dengan ilmu saya bisa memimpin bangsa. Dan dengan ilmu saya bisa
memimpin dunia." Itu asalan Ming Ming kenapa saat istirahat dia lebih
senang ke perpustakaan daripada tempat lain. (keren ya...)

Sore hari setelah kuliah usai, Ming Ming menuju salah satu sudut kampus.
Di sebuah ruangan kecil, dia bersama beberapa temannya mengadakan
pengajian bersama. Ini adalah kegiatan rutin mereka, yang merupakan
salah satu unit kegiatan mahasiswa di UNPAM. Setelah itu, dia bergegas
keluar dari komplek kampus.

Namun dia tidak naik kendaraan untuk pulang. Sambil berjalan, dia
memungut dan mengumpulkan plastik bekas minuman yang dia temui di
sepanjang jalan. Dia berjalan kaki sehari kurang lebih 10 km. Selama
berjalan itulah, dengan menggunakan karung plastik, dia memperoleh
banyak plastik untuk dia bawa pulang.

Rumah Ming Ming jauh dari kampus. Dia tinggal bersama ibu dan 6 orang
adiknya yang masih kecil-kecil. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana
yang mereka pinjam dari saudara mereka di Kecamatan Rumpin Kabupaten
Bogor. Biasanya setelah berjalan hampir 10 km, untuk sampai ke rumahnya
Ming Ming menumpang truk. Sopir truk yang lewat, sudah kenal denganya,
sehingga mereka selalu memberi tumpangan di bak belakang. Subhanallah,
setelah truk berhenti dengan tangkas dia naik ke bak belakang lewat sisi
samping yang tinggi itu. (can you imagine it ?)

Ming Ming sekeluarga adalah pemulung. Dia, ibu dan adik-adiknya
mengumpulkan plastik, dibersihkan kemudian dijual lagi. Dari memulung
sampah inilah mereka hidup dan Ming Ming kuliah.
Ini adalah cerita nyata yang yang ditayangkan dalam berita MATAHATI di
DAAI TV sore tanggal 26/5/2008. Di Trans TV juga disiarkan hari selasa
beberapa hari sebelumnya, di acara KEJAMNYA DUNIA Sungguh episode yang
membuat bulu kudu kita merinding dan mata kita berkaca-kaca.

1. Astaghfirullah. Gimana bisa kita masih sering mengeluh hanya karena
tabungan ga nambah-nambah?
2. Gila...(sensor) . Bagaimana dia bisa berjalan 10 km perhari? Kita aja
jalan 20 menit ke kantor tiap pagi dan sore sudah merasa capek banget.
Lemah.
3. Subhanallah. Semangatnya itu loh. Kalau dengar dia berkata-kata,
sepertinya tidak ada rasa minder, malu, bahkan dia sangat yakin. Oh
girl, you are so great. Wonderfull.

Source: email dari teman. Semoga bisa menyadarkan kita untuk selalu
bersyukur akan apa yang kita punya.
copasted from a blog http://anied.tehobenk.com/?p=211

[Non-text portions of this message have been removed]

--
-"A long journey begins with one small step" (Chinese proverb) -
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
Facebook: nursalam ar
Ingin belajar menulis & menerjemahkan?
ke www.pensilmania.multiply.com aja!
9.

(catcil) Ketika Hidup Adalah Puisi

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Mon Jun 1, 2009 1:46 am (PDT)



(catcil) Ketika Hidup Adalah Puisi

By: agussyafii

Setiap malam saya dan istri saya mengajar mengaji anak-anak Amalia, kami seolah menemukan sebuah cahaya kesadaran. 'jika tiadak ada kesadaraan karena kecintaan kepada anak-anak tidak ada orang yang sanggup mengajar.' begitu kata istri saya. Sama seperti halnya Bunda Nani yang setiap minggu juga mengajar bimbel bahasa inggris yang menemukan kebahagiaan dengan mengajar. Mas Yusman dan Mbak Rani yang juga tidak mengenal kata lelah dalam mengajar matematika.

Hidup begitu indah, melatih sebuah kesadaran yang menjauhkan diri dari hawa nafsu bagai sebuah bait puisi. Puisi yang penuh makna. Makna-makna itulah yang menjadi cahaya dalam perjalanan hidup kita, tidak ada lagi kegelapan hati seperti dengki, iri, sakit hati semua menjadi sirna karena datangnya cahaya.

Hidup adalah puisi maka kebahagiaan adalah puisi. mengajar adalah puisi. Kesendirian adalah puisi. Rame-rame adalah puisi. Kesedihan adalah puisi. Makian juga puisi. Pujian merupakan puisi yang dinanti. Sampah juga puisi. Bila Semuanya puisi yang memiliki makna dalam kehidupan maka akan menjadi sebuah kesadaran yang menerangi hidup kita.

Kala pendulum dalam diri kita hadir, kebahagiaan berganti kesedihan, suka berganti duka, kesehatan berganti sakit, kegembiraan berganti penderitaan, biarkanlah kesadaran tetap menjadi cahaya dalam perjalanan hidup kita. Kesadaran tidak membiarkan kemarahan menentukan arah tujuan hidup kita sebab kemarahan adalah kegelapan. Marah pada kemarahan berarti bersembunyi di tempat gelap yang membuat hidup kita makin tersesat dalam kegelapan. Tersenyumlah pada kemarahan maka akan menjadi puisi yang terindah yang pernah kita jumpai.

Ada puisi yang indah dari Barbara Marciniak dalam 'Bringers of The Dawn' yang berbunyi, 'be kind when you speak of the forces of darkkess. do not speak as if they are bad. simpy understand that they are uniformed.'

'Bersikaplah baik bila bertemu dengan kekuatan-kekuatan kegelapan sebab mereka tidak jahat, mereka hanya belum mengerti cara berbuat baik.' Itulah puisi yang terindah yang saya temukan dalam hidup ini.

---
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', ( QS. Al Baqarah 2:45 )

Wassalam,
agussyafii

---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, tanggal 14 Juni 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. 'Lima Cara Amalia Love Green (5 CALL Green) Pelihara Bumi' 1. Jadilah Penyelamat Bumi dengan memulai dari hal yang kecil dan mudah, 2. Tanam bunga dalam pot, 3. Gunakan Air dengan bijak, 4. manfaatkan kembali benda-benda yang bisa digunakan, 5. Matikan lampu yang tidak digunakan. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Green Love (AGL)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 8777 12431

Recent Activity
Visit Your Group
Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Do More For Dogs Group

Connect and share with

dog owners like you

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: