Jumat, 19 Juni 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2676[2 Attachments]

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
Re: (Kelana) Jembatan Suramadu From: Nursalam AR
1b.
Re: (Kelana) Jembatan Suramadu From: sismanto
2.
Hikmah dibalik Pengharaman Babi From: Mujiarto Karuk
3.
[bahasa] fwd: MERINDUKAN SARAPAN PAGI DI TIFFANY'S From: Lia Octavia
4a.
Re: [Bahasa] Bini Belanda From: Nursalam AR
4b.
Re: [Bahasa] Bini Belanda From: Nursalam AR
4c.
Re: [Bahasa] Bini Belanda From: hariyanty thahir
5a.
Re: [etalase] Buku Baru Saya, Dkk: "Bela Diri For Muslimah - Siapa B From: Lia Octavia
6a.
Re: [Catcil] Berguru dari Wahyu From: patisayang
6b.
Re: [Catcil] Berguru dari Wahyu From: Nursalam AR
7a.
[Catcil] Pelangi Kehidupan From: hariyanty thahir
7b.
Re: [Catcil] Pelangi Kehidupan From: Nursalam AR
8.
FGD WM: Menjadi Penulis Buku dan Konsultasi Arsitektur. DUA-DUANYA G From: ayahdinda
9a.
(Ngaku Eska for Milad ke-3) Jadi Bendahara dan Editor Konyol From: INDARWATI HARSONO
9b.
Re: (Ngaku Eska for Milad ke-3) Jadi Bendahara dan Editor Konyol From: novi_ningsih
9c.
Re: (Ngaku Eska for Milad ke-3) Jadi Bendahara dan Editor Konyol From: Sugeanti Madyoningrum
10a.
(Etalase) Menerbitkan Buku Sendiri From: CaturCatriks
10b.
Re: (Etalase) Menerbitkan Buku Sendiri From: Nurhadi@tecsg.com.sg
11.
KENDURI LITERASI 2009 From: agus irkham
12a.
Bls: [sekolah-kehidupan] (Kelana) Jembatan Suramadu From: Sri Asih
12b.
Re: Bls: [sekolah-kehidupan] (Kelana) Jembatan Suramadu From: Nurhadi@tecsg.com.sg
12c.
Re: Bls: [sekolah-kehidupan] (Kelana) Jembatan Suramadu From: Siwi LH
13a.
Eska East Java From: Nurhadi@tecsg.com.sg
13b.
Re: Eska East Java From: suhadi hadi
13c.
Re: Eska East Java From: Siwi LH

Messages

1a.

Re: (Kelana) Jembatan Suramadu

Posted by: "Nursalam AR" pensilmania@gmail.com

Thu Jun 18, 2009 3:19 am (PDT)



Mbak Siwi memang orang yang menepati janji. Top dah!

Menarik pengalamannya. Betul kata April, sayang sekali jika vandalisme
terhadap Jembatan Suramadu tidak dihentikan. Padahal itu sama seperti Golden
Bridge di San Francisco ya? Eh, mungkin April atau Ugik juga bisa
nambahin.Siapa tahu bisa cerita (syukur-syukur ada fotonya) tentang
pemandangan -- yg katanya indah -- di jembatan pas di bagian tengah laut.
Ditunggu ya! *nagih mulu nih*

Tabik,

Nursalam AR

On 6/18/09, Siwi LH <siuhik@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> Jembatan Suramadu
>
> Sebenarnya kalau disurvey oleh lembaga survey yang kredibel, mungkin saya
> termasuk orang yang paling sering melewati kawasan Suramadu. Sejak mulai
> pembebasan tanah, hingga pembangunan sampai akhirnya diresmikan SBY, saya
> orang yang sangat setia untuk melewati akses Suramadu. Bukan karena fanatik,
> namun karena lokasi Jembatan Suramadu dekat dengan kantor, dan aksesnya
> lebih dekat dan mudah untuk mencapai rumah. Jadilah saya setiap hari
> melewati akses Suramadu dan menikmati setiap proses pembangunannya.
>
> Satu hal yang membuat saya salut dengan pembangunan akses Suramadu yang di
> sisi Surabaya tentunya, bahwa pembangunannya hampir tidak pernah menutup
> jalan. Dari saat pembebasan lahan, memindahkan aliran sungai –seumur-umur
> baru saat itu saya melihat proses memindahkan aliran sungai- membeton
> sungai, membeton jalan, sampai merapikan dengan membuat taman-taman
> disepanjang jalan. Walaupun menutup jalan mungkin hanya memindahkan
> jalur-jalurnya saja, namun tak pernah menutup total . Mungkin jadwal yang
> terencana dan sistematis serta pelaksanaan yang rapi yang membuat akses
> Suramadu selalu lancar dilewati walaupun disana-sini sedang berlangsung
> pengecoran maupun pembangunan untuk jalan.
>
> Dan ketika akhirnya…akhirnya…Suramadu dapat tersambung, saya termasuk orang
> yang ikut merasakan euphoria kelegaannya. Walaupun tak ikut meletakkan batu
> pertama, tak ikut merencanakan, tak ikut melempar ide, apalagi ikut
> meresmikannya. Cukuplah menjadi penikmat sejati, hehehe…
>
> Dan tak salah setelah hari Rabu, 10 Juni 2009 diresmikan oleh SBY, maka
> hari Minggu saya dan family berencana untuk menyeberanginya. Kebetulan ada
> Mbak Iparku dari Probolinggo tengah berkunjung ke Surabaya, maka sekalian
> aja memanfaatkan momen untuk menyeberangi Jembatan Suramadu –mumpung masih
> gratis-. Sepulang adik Gautama pentas pada acara Wisuda & Pelepasan kakak TK
> B, kami langsung meluncur ke jalan Kenjeran. Di perempatan Kedung Cowek kami
> belok kekanan langsung masuk di jalan akses Jembatan Suramadu. Seperti yang
> telah kami prediksi jalan pasti akan macet, selain karena sudah terbiasa
> dengan traffic light di perempatan ini yang selalu sukses membuat macet
> jalan –entah kenapa sebabnya- juga karena momen libur pasti akan banyak
> orang akan menikmati Jembatan baru ini. Tapi begitu kita lepas dari traffic
> light ini jalanan cukup lancar.
>
> Bisa sedikit saya gambarkan, Jalan akses Suramadu ini terbagi atas empat
> ruas jalan. Dua jalan yang lebarnya masing-masing kurleb 5 m terpisah
> oleh sungai. Dua ruas jalan yang menggunakan cor beton ini adalah akses
> utama untuk menuju gerbang tol Jembatan Suramadu. Satu sisi untuk dari arah
> Surabaya, satu sisi untuk arah dari Madura. Disamping kiri-kanan ruas jalan
> tadi dipisahkan oleh beton pembatas jalan untuk akses ke kampung-kampung
> yang ada di kanan-kiri jalan. Saat kami melaju mendekati bentang tengah yang
> terdiri dari dua buah *pylon *kembar setinggi kurang lebih 130 m* *dan* *disangga
> *cable stayed *menjadi pemandangan tersendiri di bentang tengah. Saat kami
> sampai di bentang tengah jalanan mulai macet -total-. Karena banyak
> pengendara yang asyik berfoto ria di bentang tengah, bahkan ruas jalan untuk
> mobil dimasuki kendaraan roda dua, sehingga menambah keadaan tambah
> semrawut. Untuk ruas kendaraan roda dua jangan ditanya macetnya, yang
> disebabkan orang yang telah sampai di bentang tengah asyik berfoto sehingga
> kemacetan di ruas ini mencapai gerbang tol masuk. Kira-kira panjangnya
> hingga ke bentang tengah kurang lebihnya 2,5 km dari total panjang jembatan
> Suramadu 5,4 km lebih. Banyak kendaran roda dua yang terpaksa menuntun
> kendaraannya karena kehabisan BBM, belum yang bannya bocor. Suasana semrawut
> itu disempurnakan dengan panas yang menyengat disiang bolong. Akhirnya kami
> berinisiatif untuk kembali alias balik kucing setelah melewati bentang
> tengah karena ada rantai pembatas jalan yang dilepas sehingga kami bisa
> putar balik. At least, kami harus puas menyeberangi setengah jembatan karena
> kemacetan yang luar biasa itu. Hmmhh… pengalaman perdana menyeberangi
> Jembatan Suramadu.
>
> Bukan kemaruk kalau akhirnya saya berhasil menyeberangi Jembatan Suramadu
> versi lengkap, nggak pake setengah lagi. Pasalnya sejak Jembatan itu
> dibangun teman-teman sekantor sudah berencana untuk mengunjungi teman
> sekantor kami yang rumahnya sangat dekat dengan akses Suramadu disisi
> Madura. Tepatnya didaerah Labang, Sukolilo, Bangkalan. Kami berangkat hari
> Selasa tgl 16 Juni 2009 kemaren saat jam istirahat kantor kami meluncur. Tak
> disengaja ternyata hari itu adalah hari terakhir yang gratisan. Karena Uji
> coba jembatan dipercepat dari jadwal semula. Dan... akhirnya sukses juga
> menginjak tanah Madura dengan teman-teman sekantor. Ternyata dirumah teman
> kami tersebut sudah disediakan makan siang berupa ikan panggang lengkap
> dengan sambal kecap dan sambal terasi. Ditambah ikan Manyong dan Glomoh
> goreng. Ada ikan Sembilang dimasak kuning, ada cumi-cumi disambal goreng,
> plus Es Blewah sebagai pelepas dahaga sekaligus sebagai penutup makan siang.
> Kami yang tengah kelaparan –memang niat banget- segera menuntaskan niat, apapun
> yang terhidang didepan kami jadi licin tandas. Sedapnya…top markotop aja
> lewattt. –kok malah bahas makanan ya?-
>
> Mungkin itulah sedikit yang bisa saya ceritakan tentang Jembatan Suramadu
> yang aksesnya cukup dekat dengan rumah saya. Membayar tagihan dari Mas
> Nursalam untuk cerita Jembatan Suramadu. Semoga Suramadu memang akan menjadi
> Jembatan Budaya bagi masyarakat Madura – seperti harapan Zawawi Imron-.
> Bahwa dengan adanya Jembatan Suramadu akan banyak hal yang diberkahi, akan
> banyak manfaat yang mengiringi, yang pada gilirannya akan membawa kebaikan
> kepada semua. Semoga!
> Pacarkembang 18.06.09
> Salam Hebat Penuh Berkah
> Siwi LH
> cahayabintang. wordpress.com
> siu-elha. blogspot.com
> YM : siuhik
>
>
>
>

--
-Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
YM ID: nursalam_ar
www.nursalam.multiply.com
www.pensilmania.multiply.com
1b.

Re: (Kelana) Jembatan Suramadu

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Thu Jun 18, 2009 8:53 pm (PDT)



Jadi pingin melewati jembatan Suramadu mbak,
kalo dulu butuh waktu sekitar 45 menit kalo naik very.
bila lewat jembatan berapa menit ya mbak..

BuatApril, jangan-jangan kesalahan konstruksinya. seharusnya tidak pakai baut ataupun mur. langsung aja di las.....hehehe

sis

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "april_reto" <april_reto@...> wrote:
>
> Hehehe
> Tapi miris sekali ya, jembatan ini mur, baut-nya banyak yang ilang. Kalau begitu terus, jembatan ini nasibnya gimana ya?
> Padahal jembatan ini bukan hanya kebanggaan Jatim aja, melainkan seluruh Indonesia.

2.

Hikmah dibalik Pengharaman Babi

Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com   mkaruk

Thu Jun 18, 2009 3:19 am (PDT)





Assalamualaikum Wr Wb
Bismillahirrohmaanirrohiim

Al Dakwah.org- Hal ini penting untuk diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda
kita yang sering pergi ke negara-negara Eropa dan Amerika, yang menjadikan daging babi sebagai makanan pokok dalam hidangan mereka.

Dalam kesempatan ini, saya sitir kembali kejadian yang berlangsung ketika Imam
Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia
diharamkannya babi dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam,

Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram. Antara lain ia memakan sampah
yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal
itu sekarang ini sudah tidak ada. Babi diternak dalam peternakan modern, dengan
kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin
babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya.?

Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan
kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan
beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.

Mengetahui hal itu, mereka bertanya, "Untuk apa semua ini?" Beliau
menjawab, "Penuhi apa yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu
rahasia."

Mereka memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar
melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang.
Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam
betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu darikeduanya hampir tewas.
Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut.

Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama
dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang
satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa
rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari
temannya.

Selanjutnya beliau berkata, "Saudara-saudara, daging babi membunuh
'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian.

Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan
membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat
anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa
cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada
orang yang memakannya."

Kemudian beliau memberikan contoh yang baik sekali dalam syariat Islam. Yaitu
Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran di sekitar
kita, yang memakan kotorannya sendiri. Syariah memerintahkan bagi orang yang
ingin menyembelih ayam, bebek atau angsa yang memakan kotorannya sendiri agar
mengurungnya selama tiga hari,memberinya makan dan memperhatikan apa yang
dikonsumsi oleh hewan itu. Hingga perutnya bersih dari kotoran-kotoran yang
mengandung bakteri dan mikroba. Karena penyakit ini akan berpindah kepada
manusia, tanpa diketahui dan dirasakan oleh orang yang memakannya.

Itulah hukum Allah, seperti itulah hikmah Allah. Ilmu pengetahuan modern telah
mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi.
Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman,seorang Muslim Jerman, dalam bukunya:

"Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman", halaman
130-131:

"Memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya,
tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat
proses penguraian protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang
kanker usus, iritasi kulit, eksim,dan rematik. Bukankah sudah kita ketahui,
virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang pada musim panas
karena medium babi?"

Dr. Muhammad Abdul Khair, dalam bukunya Ijtihadt fi at Tafsir al Qur'an
alKarim, halaman 112, menyebutkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh daging
babi: "Daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing trachenea
lolipia. Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi
daging babi tersebut. Patut dicatat, hingga saat ini,

generasi babi belum terbebaskan dari cacing-cacing ini.

Penyakit lain yang ditularkan oleh daging babi banyak sekali, di antaranya:

Kolera babi. Yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus Keguguran
nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi.

Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun. Yang pertama bisa menyebabkan kematian
dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian.

Penyakit pengelupasan kulit. Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia.
Fakta-fakta berikut cukup membuat seseorang untuk segera menjauhi babi.

Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain.
Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya
telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk
memuaskan kerakusannya.

Ia tidak akan berhenti makan,bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang
bisa dimakan di hadapannya.Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran
manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak
ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.

Ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian
memakannya kembali. Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan. Ia
adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah,memakannya dalam jumlah
besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan.

Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan
Swedia  Cina mayoritas penduduknya
penyembah berhala, sedangkan Swedia mayoritas penduduknya sekular- menyatakan:
daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon.

Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan
babi, meningkat secara drastis. Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika,
serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di
negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.

Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia
tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.

Kini kita tahu betapa besar hikmah Allah mengharamkan daging dan lemak babi.

Untuk diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak hanya daging babi saja,
namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak babi, seperti beberapa
jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian atasnya disiram
dengan lemak babi. Kesimpulannya, semua hal yang menggunakan lemak hewan
hendaknya diperhatikan sebelum disantap.

Kita tidak memakannya kecuali setelah yakin bahwa makanan itu tidak mengandung
lemak atau minyak babi, sehingga kita tidak terjatuh ke dalam kemaksiatan
terhadap Allah SWT, dan tidak terkena bahaya-bahaya yang melatarbelakangi Allah
SWT mengharamkan daging dan lemak babi.

 

oleh:
Fauzi Muhammad Abu Zaid

* * *

Dari buku, Hidangan Islami:

Ulasan Komprehensif Berdasarkan Syari`at dan Sains Modern

Penulis: Syeikh Fauzi Muhammad Abu Zaid

Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani, Cet : I/1997

Penerbit: Gema Insani Press

3.

[bahasa] fwd: MERINDUKAN SARAPAN PAGI DI TIFFANY'S

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Jun 18, 2009 3:20 am (PDT)



Sebuah artikel dari milis tetangga ini mengingatkanku pada film klasik yang
pernah kutonton waktu aku masih kuliah dulu yaitu "Breakfast At Tiffany's"
karena saat itu aku penasaran seperti apa sih penampilan Audrey Hepburn yang
namanya melegenda di jagat perfilman Hollywood.
Selain film ini, saat itu saya juga sempat berburu film-film klasik-nya
Grace Kelly, Cary Grant, Elizabeth Taylor dll. Breakfast At Tiffany's juga
sempat menjadi sebuah judul lagu (aku lupa siapa penyanyinya) waktu itu aku
masih sekolah kalau ngga salah... ^_^

Kali ini ternyata novel Breakfast At Tiffany's sudah ada terjemahannya.
Alhamdulillah...
Selamat menikmati ya...

p.s. mohon maaf bagi teman-teman lain yg sudah pernah mendapatkan postingan
ini... ^_^

salam
Lia

2009/6/18 serambi_gcu <serambi_gcu@yahoo.co.id>

>
>
> Breakfast at Tiffany's adalah salah satu karya Truman Capote (1925-1984)
> yang telah melambungkan namanya sebagai salah satu pengarang papan atas
> Amerika. Ditulis dalam bentuk novel pendek (novella), Breakfast at Tiffany's
> pertama kali terbit tahun 1958 dalam sebuah kumpulan cerita bertajuk
> Breakfast at Tiffany's: A Short Novel and Three Stories. Dan pada 2009 ini,
> edisi bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Penerbit Serambi.
>
> Sebagai karakter utama, Capote menciptakan sosok perempuan bernama Holly
> Golightly. Kabarnya, Holly menjadi karakter favorit sang pengarang dari
> semua karakter yang pernah ia ciptakan. Karakter ini didasarkan pada
> beberapa selebritas wanita pada zamannya dan sebelumnya, oleh Capote, diberi
> nama Connie Gustafson. Saat diperkenalkan kepada pembaca, Holly belum
> berusia 19 tahun, seorang perempuan berpenampilan menawan dengan rambut
> cepak dicat warna-warni. Perempuan yang suka menyapa orang dengan "Darling"
> ini kabur dari rumahnya pada usia 14 tahun menuju Holywood, dan
> disebut-sebut berasal dari Boston. Mencampakkan masa depannya sebagai
> bintang di Holywood, Holly minggat ke New York.
>
> Setelah menjadi figuran di Holywood, Holly punya alasan tersendiri untuk
> tidak menjadi seorang bintang film terkenal (hlm. 55). Menurut Holly, sangat
> penting bagi seorang bintang film untuk tidak memiliki ego sama sekali.
> Padahal, dirinya punya ego raksasa. Menjadi bintang memang akan membuatnya
> kaya dan terkenal, namun akan memaksanya menyingkirkan ego. Bukan berarti
> Holly tidak ingin kaya dan terkenal, "Tapi jika saat itu tiba, aku masih
> ingin memiliki egoku. Aku ingin tetap menjadi diriku sendiri saat terbangun
> pada suatu pagi yang cerah dan sarapan di Tiffany's. Aku tidak ingin
> memiliki apa pun hingga aku tahu bahwa aku telah menemukan tempat untuk
> menampung diriku dan segala milikku. Saat ini aku belum yakin di mana tempat
> itu berada. Tapi, aku tahu seperti apa wujudnya. Tempat itu seperti
> Tiffany's."
>
> Di New York, Holly tinggal di sebuah apartemen dari bata cokelat di East
> Seventies. Ia tidak mengisi ruangannya dengan perabot dan memelihara kucing
> yang tak ia beri nama. Seperti katanya, ia akan membeli perabot dan memberi
> nama kucingnya, jika ia telah bisa menemukan tempat sungguhan yang
> membuatnya merasa seperti sedang berada di Tiffany's. Jangan salah.
> Tiffany's memang menjual berlian, namun Holly tergila-gila tempat itu bukan
> karena ia pencinta berlian. Baginya, berlian adalah aksesori perempuan yang
> sudah benar-benar tua. Tiffany menjadi tempat favorit Holly karena ke
> sanalah ia pergi ketika sedang `merasa merah' dan langsung merasa tenang dan
> lebih baik.
>
> Di dalam lingkungan pergaulan Holly, tidak ada yang tahu, sesungguhnya
> Holly bukanlah nama asli. Ia menyimpan rapat cerita masa lalu yang telah ia
> tinggalkan. Baginya, hanya dua hal yang boleh dibawa dari masa lalunya:
> kenangan akan Fred, abangnya dan kedoyanannya pada laki-laki yang jauh lebih
> tua darinya.
>
> Meski terlibat dengan berbagai laki-laki kalangan atas New York, perempuan
> berjiwa bebas yang getol berpesta ini bukan tukang porot. Setiap Kamis ia
> mesti mengunjungi Salvatore Tomato, gembong mafia yang disekap di penjara
> Sing Sing. Dan untuk apa yang ia lakukan ini, setiap kali berkunjung, ia
> mendapatkan seratus dolar yang digunakannya untuk membiayai hidup.
>
> Namun, waktu menunjukkan kepada Holly jika ia tidak akan terus menikmati
> kehidupan semacam itu. Meski Tiffany's ada di sana, tidak ada `tempat
> seperti Tiffany's" yang membuat Holly tetap bertahan untuk tinggal, membeli
> perabot dan memberi nama kucingnya.
>
> Berseting utama tahun 1940-an di New York, cerita dalam novella ini
> dituturkan menggunakan perspektif orang pertama, yaitu seorang pemuda yang
> saat cerita dimulai, sedang berusaha menerbitkan tulisannya. Tidak
> disebutkan dengan pasti siapa nama narator ini. Holly memanggilnya Fred,
> seperti nama abangnya, sebelum abangnya meninggal. Setelah abangnya
> meninggal, Holly memanggilnya Buster atau kadang Cookie. Tetapi sebenarnya,
> Truman Capote-lah, si penulis Breakfast at Tiffany's, yang menjadi narator.
> Bukan hanya karena pemuda dalam novella ini disebut-sebut sebagai pengarang,
> tetapi dalam cerita ini juga disebutkan jika si narator berulang tahun
> tanggal 30 September (hlm. 115). Truman Capote lahir pada 30 September 1924
> di New Orleans (Louisiana).
>
> Breakfast at Tiffany's ditulis sebagai kenangan sang narator akan perempuan
> eksentrik yang dijumpainya semasa menghuni apartemen di East Seventies di
> masa lalunya. Mereka berkenalan, kemudian bersahabat, tanpa memaksakan cinta
> hadir di tengah mereka. Bukan berarti tidak ada cinta yang disemai dalam
> lembar-lembar novel pendek ini. Hanya, bukan si narator yang mengalami
> manisnya cinta dengan Holly. Ia hadir bak penonton, merekam percintaan Holly
> yang jauh dari kesan romantis dan seolah begitu mudah memudar. Pada halaman
> 103, si narator memang menyatakan pernah jatuh cinta kepada Holly, tapi
> bukan jenis cinta antara lelaki dan perempuan.
>
> Boleh dikata, Breakfast at Tiffany's ditulis dengan lugas. Pembaca tidak
> akan berhadapan dengan cerita yang diracik berbelit-belit dalam buku tanpa
> pembagian bab ini. Juga tidak akan menemukan konflik eksplosif di dalamnya
> yang melibatkan tokoh-tokoh utama novel. Capote memang hanya fokus pada
> kisah hidup Holly beserta kejutan-kejutan yang dialaminya. Konflik berarti
> yang ada hanya berpusar dalam diri Holly sendiri. Namun, ini tidak lantas
> membuat Breakfast at Tiffany's tidak menarik atau hadir seadanya saja.
> Segala aspek mengenai Holly terasa menggelitik dan menyentuh pada bagian
> yang tepat. Paling mengesankan adalah ikhwal kerinduannya untuk menjangkau
> kebahagiaan, menemukan tempat di dalam hidupnya yang mampu membuatnya
> tenang.
>
> Karena bukan kisah romantis, dan memang tidak ditulis dengan romantis, saya
> suka pamungkas yang disuguhkan Capote. Olehnya, kisah Holly dibuat dengan
> akhir yang tidak tuntas. Ia tidak memberikan kepastian mengenai nasib Holly.
> Tidak memberi tahu pembaca apakah akhirnya Holly benar-benar menemukan
> tempat yang ia cari. Namun, dengan akhir seperti itu, Capote memberikan
> sengatan yang masih akan dikenang pembaca, bahkan lama setelah cerita
> selesai dibaca.
>
> Pada tahun 1961, Breakfast at Tiffany's dialihwahanakan menjadi sebuah film
> berjudul sama oleh sutradara Blake Edwards. Film ini mengubah kisah Capote
> yang tidak romantis menjadi kisah romantis. Dan memberikan akhir berbeda
> yang bahagia ala Holywood: menjodohkan Holly dan si "Fred". Film ini meraih
> sukses besar di seluruh dunia dan meningkatkan popularitas Audrey Hepburn
> yang memerankan Holly. Namun Capote kecewa. Sebab, sewaktu menjual hak untuk
> pembuatan film karyanya ini kepada Paramount Studios, Capote menginginkan
> Marilyn Monroe yang memerankan Holly Golightly. Nyatanya, selain
> keinginannya ini tidak diindahkan, cerita aslinya diubah untuk memuaskan
> selera Holywood.
>
> Edisi Indonesia yang diterjemahkan Berliani Nugrahani ini terbilang enak
> dibaca. Selain setia mempertahankan gaya tutur Capote, penerjemah ini kerap
> membagi satu alinea dalam bahasa Inggris yang cukup panjang menjadi beberapa
> alinea dalam bahasa Indonesia, sehingga lebih mudah dicerna.
>
> Oleh Jody Pojoh di http://percikanku.multiply.com/reviews/item/32
>
> Data Buku
> Judul: BREAKFAST AT TIFFANY'S
> Pengarang: Truman Capote
> Cetakan 1, Februari 2009
> 164 halaman
>
>
>
4a.

Re: [Bahasa] Bini Belanda

Posted by: "Nursalam AR" pensilmania@gmail.com

Thu Jun 18, 2009 3:34 am (PDT)



Duh, mangap eh maaf,Mbak:). Berarti saya salah tafsir ya salah satu statusmu
dulu di Facebook:).

Maaf ya. Apa perlu press conference juga?hehe...

Tabik,

Nursalam AR

On 6/18/09, Syafaatus Syarifah <syarifah@gratika.co.id> wrote:
>
>
>
> Waduh..gosip darimana saya PENDI?
>
> mau klarifikasi nih.. saya belom pendi kok... yg pendi itu tmn2 saya..
>
> perlu sya klarifikasi soalnya udah ada yang nanya japri ke saya tentang
> ini.. hehehe
>
>
> ----- Original Message -----
> *From:* Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
> *To:* sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> *Sent:* Wednesday, June 17, 2009 6:32 PM
> *Subject:* Re: [sekolah-kehidupan] [Bahasa] Bini Belanda
>
>
>
> Iya nih, pak guru yang satu ini cuma rajin isi absensi aja. Don't try this
> at home ya:). Ayo, Mbak Sya2, dirimu kan juga salah satu dewan
> pengajar(hehe..), ditunggu juga cerita-ceritanya terutama pasca pendi
> (pensiun dini):).
>
> Btw, "bini belanda" saya ada 4, lebih banyak dikuasai Alham:).
>
> Tabik,
>
> Nursalam AR
>
> On 6/17/09, Syafaatus Syarifah <syarifah@gratika.co.id> wrote:
>>
>>
>>
>> horeee.. Pak Guru Salam sudah kembali hadir di ESKA!
>> saya muridnya yang suka bolos jadi semangat hadir juga nih kalo ada guru
>> favorit yg satu ini..
>> hihihihi..
>>
>> yok lanjut pak....
>>
>> jadi punya bini belanda berapa di rumah ?
>>
>>
>> ----- Original Message -----
>> *From:* Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
>> *To:* sekolah-kehidupan@yahoogroups.com ; fkmui96@yahoogroups.com ;
>> flpdki@yahoogroups.com ; Forum Lingkar<Forum_LingkarPena@yahoogroups.com>; penuliz
>> Lepaz <penulislepas@yahoogroups.com>
>> *Sent:* Wednesday, June 17, 2009 1:59 PM
>> *Subject:* [sekolah-kehidupan] [Bahasa] Bini Belanda
>>
>>
>>
>> *Bini Belanda*
>>
>> *Oleh Nursalam AR*
>>
>>
>>
>> Siapa yang suka ditraktir?
>>
>>
>>
>> Pasti banyak yang mengacungkan jari. Bahkan mungkin sambil
>> teriak-teriak,"Saya! Saya!"
>>
>>
>>
>> Tapi, sudah pernah tahu traktir ala Belanda?
>>
>>
>>
>> Konon orang Belanda dikenal paling kikir di kalangan bangsa-bangsa Eropa.
>> Tak heran, dalam bahasa Inggris, ada istilah "*go dutch*", yang artinya
>> bayar masing-masing. Jadi, jangan ge-er dulu, jika kekasih Anda saat
>> makan siang di restoran bilang,"*Let's go Dutch*." Itu bukan berarti ia
>> mengajak Anda tamasya ke Belanda. Tetapi artinya ia *bokek*, dan minta
>> Anda membayar pesanan Anda sendiri. Nah, inilah yang disebut *Dutch
>> Treat*, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai "traktir ala Belanda".
>>
>>
>>
>> Bukti kekikiran Belanda juga tercermin dari gaya penjajahan yang
>> dilakukannya terhadap koloni-koloninya dari Afrika Selatan, sebagian Amerika
>> Serikat hingga kawasan Nusantara (semenanjung Melayu, Indonesia dan
>> kepulauan Borneo). Dalam bukunya berjudul *Actie Massa*, Tan Malaka
>> menyebut gaya penjajahan Belanda sebagai gaya penjajahan "kuno" atau
>> "barbar" dengan mengeksploitasi habis-habisan sumber daya alam dan sumber
>> daya manusia di koloninya tanpa kompensasi sedikitpun terhadap rakyat
>> jajahan. Adapun Politik Etis – yang akhirnya melahirkan *Boedi Oetomo*dan gelombang gerakan perjuangan nasional dimotori kalangan terdidik –
>> dengan menyelenggarakan pendidikan bagi rakyat jajahan yang dilakukan
>> Belanda lebih sebagai kompensasi atas dosa-dosa semasa periode Tanam
>> Paksa-nya Van Den Bosch dan bertujuan untuk menciptakan tenaga-tenaga ahli
>> untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia.
>>
>>
>>
>> Sementara, masih menurut Tan Malaka, Inggris menerapkan gaya penjajahan
>> generasi kedua yakni penjajahan "modern", yang lebih "beradab" dengan
>> mengedepankan siasat diplomasi dan *soft power*. Misalnya, dengan
>> membangun infrastruktur pendidikan dan sistem pemerintahan. Koloni-koloni
>> Inggris pun, setelah resmi "merdeka" dalam artian diberikan kemerdekaan oleh
>> Inggris, dirangkum dalam kumpulan Persemakmuran (*Commonwealth*). Tak
>> heran negara-negara Persemakmuran seperti Malaysia, Brunei, Australia dan
>> India relatif lebih maju dibandingkan dengan negara-negara bekas jajahan
>> Belanda seperti Suriname, Afrika Selatan dan Indonesia. Meski jelas logika
>> yang *ngawur *jika ada yang bilang,"Coba Indonesia dulu dijajah Inggris
>> seperti Malaysia pasti lebih makmur." Karena bagaimanapun penjajahan adalah
>> penistaan derajat dan pengekangan hak-hak asasi manusia yang tak dapat
>> diterima maupun dibenarkan dengan alasan apapun.
>>
>>
>>
>> Intinya, bahasa memang tak bisa lepas dari budaya baik etnik, ras atau
>> bangsa. Dalam bahasa Inggris, kita lazim mengenal empat standar
>> keterampilan berbahasa yakni *reading* (membaca), *writing* (menulis), *
>> listening* (mendengarkan), dan *speaking* (berbicara). Namun ada satu
>> faktor lain yakni *cultural awareness*, faktor kesadaran budaya, yang
>> justru secara praktis diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, sering
>> diabaikan.
>>
>>
>>
>> Alhasil – sewaktu saya masih aktif sebagai pengajar kursus bahasa Inggris
>> untuk kelas karyawan dan bisnis – beberapa murid saya yang fasih berbahasa
>> Inggris dan cerdas-cerdas merasa frustrasi ketika menghadapi atasan mereka
>> yang rata-rata *expatriate*. Antara lain mereka mengeluh karena perilaku
>> atasan yang dianggap tidak punya *ewuh pakewuh* atau terlalu ekspresif.
>> Sebagian yang lain merasa kesal karena sang atasan menganggap mereka tak
>> percaya diri. Apa pasal? Ternyata karena mereka tak berani melakukan
>> kontak mata langsung secara intens dengan sang atasan. Maklum, dalam budaya
>> Indonesia, hal tersebut bisa dianggap tidak sopan.
>>
>>
>>
>> Kisah yang lain adalah sewaktu saya masih duduk di kelas satu Sekolah
>> Menengah Pertama (SMP).
>>
>>
>>
>> Saat itu saya belajar di level *General English* di sebuah kursus bahasa
>> Inggris, dan pihak manajemen kursus sering mendatangkan *native speaker*(pembicara tamu dari negara asing) sebagai
>> *sparring partner* siswa-siswanya berbicara bahasa Inggris. Rata-rata *native
>> speaker* yang didatangkan adalah orang-orang muda dengan penampilan
>> seadanya, sebagian bahkan hanya bercelana pendek. Belakangan saya baru tahu
>> kalau mereka kebanyakan turis dari Jalan Jaksa.
>>
>>
>>
>> "*What's your name*?" tanya salah seorang *native speaker* kepada salah
>> seorang teman sekelas saya. Si turis bule adalah gadis muda bercelana
>> pendek yang sesekali menenggak air mineral dari botol yang ditentengnya. Bulu-bulu
>> lebat pirang di kakinya membuat saya bergidik saat itu.
>>
>>
>>
>> "*My name is* Ibrahim," jawab Ibrahim mantap. Bahasa Inggris teman
>> sekelas yang duduk di sebelah saya itu memang cukup lumayan.
>>
>>
>>
>> "O…Abraham," tukas si turis.
>>
>>
>>
>> "*No, not *Abraham. Ibrahim," teman saya itu bersikeras.
>>
>>
>>
>> "*Yes, you are* Abraham," si bule belum *ngeh*.
>>
>>
>>
>> Ibrahim masih *ngotot* dan akhirnya si turis bule mengalah dengan
>> susah-payah melafalkan kata "Ibrahim". Untunglah nama saya kemudian tidak
>> dipanggilnya "Salom". Dan, untungnya lagi, teman-teman sekelas waktu itu
>> tidak ada yang bernama Nuh, Musa, Daud, Ya'kub atau Ayub. Jika ada, tentu
>> akan terjadi perdebatan yang lebih panjang hanya karena perbedaan pelafalan
>> dan budaya.
>>
>>
>>
>> Juga terkait dengan budaya, harus jujur diakui, Belanda adalah yang
>> berjasa memperkenalkan budaya tidur menggunakan guling kepada bangsa kita. Konon,
>> karena tidak membawa istri dalam perjalanan dinas ke Hindia Belanda (nama
>> Indonesia dulu), para pejabat Belanda menciptakan guling sebagai teman
>> tidur. Belanda juga yang memperkenalkan budaya guling ke Eropa dan
>> Amerika. Hal tersebut diabadikan dengan adanya istilah "*dutchwife*",
>> selain kata "*bolster"*, untuk "guling".
>>
>>
>>
>> Jadi jangan kaget kalau seorang kawan bercerita kepada Anda,"Gue punya
>> bini Belanda nih!"
>>
>>
>>
>> Bisa jadi ia hanya ingin memamerkan guling barunya.
>>
>>
>>
>> *Jakarta, 17 Juni 2009*
>>
>>
>> --
>> -"A long journey begins with one small step" (Chinese proverb) -
>> Nursalam AR
>> Translator & Writer
>> 0813-10040723
>> 021-92727391
>> www.nursalam.multiply.com
>> YM ID: nursalam_ar
>> Facebook: nursalam ar
>> Ingin belajar menulis & menerjemahkan?
>> ke www.pensilmania.multiply.com aja!
>>
>>
>
>
> --
> -"A long journey begins with one small step" (Chinese proverb) -
> Nursalam AR
> Translator & Writer
> 0813-10040723
> 021-92727391
> www.nursalam.multiply.com
> YM ID: nursalam_ar
> Facebook: nursalam ar
> Ingin belajar menulis & menerjemahkan?
> ke www.pensilmania.multiply.com aja!
>
>
>

--
-Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
YM ID: nursalam_ar
www.nursalam.multiply.com
www.pensilmania.multiply.com
4b.

Re: [Bahasa] Bini Belanda

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 18, 2009 10:32 am (PDT)



Mantap nian!

Tak apa, dari Bini Belanda terus ke Terong Belanda:). FYI, orang Palembang
juga menyebut "guling" sebagai Bini Blando, yang artinya sama dengan "Bini
Belanda". Jadi memang guling sah warisan budaya dari Belanda. Yang belum
saya mengerti kok terong yang satu itu namanya Terong Belanda ya? Ada yang
tahu asal-usulnya? Please share...

Mbak Anty mungkin bisa jawab? "Secara" dirimu pakar kuliner,nampaknya,haha..

Tabik,

Nursalam AR

On 6/18/09, hariyanty thahir <anty_th@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> Mau Terong Belanda ???
> Ke Medan donk ...
> Kan Medan Gudang nya Terong Belanda
>
> Tapi jangan pada minta di bawain terong belanda di bulan Juli yaaaaa
> Hehehe
>
> Ada cerita konyol sedikit ttg terong belanda
> Dahulu kala kalau saya mau minum Juice Terong Belanda, saya tinggal beli
> jadi
> Nah suatu saat saya pengen buat sendiri,
> lalu saya beli lah Buah Terong Belanda di Pasar.
>
> Tapi saya bingung, gimana cara mengolahnya
> mau nanya ibu, saya malu... masa' dah gede ngga ngerti cara buat Juice TB
> Saya kupas, kulitnya keras
> Duh ... gimana ya ...
> Ternyata ... dibelah dulu, hiks hiks
> Isinya seperti markisa, tapi berwarna merah tua
>
> Rasanya ... mmmmmmmmmm seger...
>
> Di Medan Juice TB sering di mix dengan buah lain
> Ada Juice MARTABE (Markisa Terong Belanda)
>
> MARTABE itu sebenarnya singkatan dari Bahasa Batak :
> Marsipature Huta Nabe yg artinya Kembali Ke kampung Halaman, sebuah gerakan
> membangun daerah asalyang di cetuskan oleh Mantan Gubernur Sumatera Utara,
> Bpk Raja Inal Siregar
>
> Banyak lagi deh campuran JUice TB dengan nama2 yang unik
> So... Yuk ke Medan ^_^
>
> Mas Salam ... TFS
> dan maaf ya jadi mbahas Terong Belanda
> Hehehe
>
> salam
> anty
>
>
>

--
-"A long journey begins with one small step" (Chinese proverb) -
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
Facebook: nursalam ar
Ingin belajar menulis & menerjemahkan?
ke www.pensilmania.multiply.com aja!
4c.

Re: [Bahasa] Bini Belanda

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Thu Jun 18, 2009 9:08 pm (PDT)



Hehehe yang pakar Kuliner itu mah Om Hadian
wkwkwk

Kenapa ya ???
Kali karena warnanya kaya kulit wong londo , hihi
ntar di bawain deh contohnya di Milad SK yah ^_^

Salam
anty

5a.

Re: [etalase] Buku Baru Saya, Dkk: "Bela Diri For Muslimah - Siapa B

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Jun 18, 2009 3:43 am (PDT)



amiin...alhamdulillah..
makasih banyak, mas catur ^_^

salam
lia

2009/6/18 CaturCatriks <akil_catur@yahoo.co.id>

>
>
> selamat ya mb lia dan teman2
> mudah2an bukunya bermanfaat bagi pembaca, terutama kaum perempuan
>
> selamat!
>
> ***
> *
> **
> **
>
>
> --- Pada *Kam, 18/6/09, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>* menulis:
>
>
> Dari: Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>
> Topik: [sekolah-kehidupan] [etalase] Buku Baru Saya, Dkk: "Bela Diri For
> Muslimah - Siapa Bilang Perempuan Makhluk Lemah"
> Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Tanggal: Kamis, 18 Juni, 2009, 3:35 PM
>
>
>
>
>
>
> http://mutiaracinta .multiply. com/journal/ item/250<http://mutiaracinta.multiply.com/journal/item/250>
>
>
> Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya kami panjatkan pada Allah, Sang
> Maha Cinta, yang telah memberikan lagi kesempatan bagi saya untuk menorehkan
> prasasti kehidupan pada jejak-jejak saya di dunia fana ini. Hanya bagi-Nya
> lah kami persembahkan segala impian, cita-cita, kreasi, dan ikhtiar kami.
> Semoga bermanfaat dan barokah dunia akherat. Amiin.
>
>
> Judul buku : BELA DIRI FOR MUSLIMAH - Siapa Bilang
> Perempuan Makhluk Lemah
> Penulis : Lia Octavia, dkk (Lia Octavia,
> Erawati Tf, Astri Taat, Fiyan Arjun)
> Jumlah halaman : 160 halaman
> Penyunting : Taufan E. Prast
> Penata Aksara : Lian Kagura
> Penerbit : Lingkar Pena Publishing House
> Cetakan : Pertama, Mei 2009
> Harga : Rp 26.000,-/buah
>
> Waspada, barangkali kata yang paling tepat untuk mewakili rasa gelisah para
> muslimah di kota-kota besar. Begitu banyak niat jahat dan kesempatan yang
> cepat berpadu, menjadi perilaku jahat dan tak memilih korban. Kejahatan
> terus mengintai kelengahan dan kelemahan.
>
> Kemampuan menjaga diri bagi muslimah - makhluk Tuhan yang sering dianggap
> lemah - menjadi sangat penting, sebagai upaya pertahanan dan perlindungan
> diri pada saat-saat genting. Upaya menjaga diri itu, antara lain dengan
> mempelajari dan menguasai salah satu bentuk bela diri.
>
> Buku ini menuturkan kisah-kisah menarik dan inspiratif dari para muslimah
> yang memiliki kemampuan bela diri. Dari berbagai ragam dan pengalaman yang
> luar biasa, seperti keliling dunia, dan mengharumkan nama bangsa.
>
> "Buku ini mampu melihat dengan sudut pandang yang berbeda. Menilik nilai
> lain, atas pandangan tentang perempuan yang menekuni bela diri yang
> dipandang seram, menakutkan, keras, dan tdak bermanfaat oleh beberapa
> wanita. Memberi pemahaman baru tentang bela diri yang terbukti banyak
> manfaat, hikmah, dan hasil positif bagi pribadi, keluarga, lingkungan,
> bahkan bangsa. Jika kita menjalani dan ingin menekuni sesuatu dengan
> kemauan, kesadaran, motivasi, dan keyakinan, pasti semua tidak akan sia-sia,
> akan mendatangkan kebaikan dan pembelajaran akan hidup." (Juana Wangsa
> Putri, peraih medali emas Kualifikasi Olimpiade Athena di Paris)
>
> "Memiliki pengetahuan dan ketrampilan membela diri bagi perempuan sudah
> bukan kebutuhan sampingan lagi, melainkan kebutuhan primer di tengah makin
> meningkatnya tindak kriminalitas dan kekerasan terhadap perempuan. Buku ini
> bisa menjadi motivator tambahan bagi Anda yang masih merasa ragu untuk
> menambahkan menu latihan bela diri dalan daftar harian Anda." (Muthia
> Esfand, Pelatih Beladiri Wanita dan Penulis Buku "Menjadi Muslimah Tangguh")
>
>
> ------------------------------
> Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang!
> <http://sg.rd.yahoo.com/id/messenger/pingbox/mailtagline/*http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/>
> Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah
>
>
6a.

Re: [Catcil] Berguru dari Wahyu

Posted by: "patisayang" patisayang@yahoo.com   patisayang

Thu Jun 18, 2009 3:58 am (PDT)



Yuhui!!! Suhu Nursalam turun gunung beneran. Jadi malu kalo mbolos sekolah lagi. Hihi...
Ada 2 catatan nih Lam.
Pertama, kutipan
"Tanpa bermaksud rasis, ia sering berujar,"Gue ini orang Betawi, Lam, tapi kerja kayak orang Jawa!" Kepercayaan diri dan optimismenya memang hal lain yang aku sukai."
Maksudnya apa tuh? Emang kalo orang Jawa kerjanya gimana, orang Betawi gimana. Please pencerahannya.
Kedua, aku ngat salah satu episode di Oprah Winfrey Show. di episode itu da mengundang tetangga depan rumah studio Harponya. Dia sebelumnya mengetuk rumah tetangga tsb dan main ke rumahnya.

Mungkn kasusnya sedikit berbeda denganmu. Tapi satu hal yang kutarik benang merah di sini adalah betapa menyenangkannya jika kita tak sekedar tahu nama teman apalagi tetangga kita tapi menyempatkan juga bertandang ke rumahnya.
Aku punya teman sekomunitas BCN yang asli Bengkulu, lulusan Al Azhar. Namanya Melda. Sekarang dia sudah pulang ke daerahnya, memiliki satu anak dan bersuamikan anggota dewan tingkat propinsi. Yang selalu kuingat akan dia adalah semangatnya menjalin silaturahmi dan tak henti hanya pada tataran basa-basi.
Minta alamatku (waktu itu masih Pondok Kelapa) dia dengan sepenuh hati bertandang. Sebuah pelajaran tentang ukhuwah yang tak mungkin kulupakan.

salam,
Indar
maaf, belum sempat silaturahmu lagi setelah kalian lepas dari pondok mertua indah. ;p

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
>
> *Berguru dari Wahyu*
>
> *Oleh Nursalam AR*
>
> * *
>
>

6b.

Re: [Catcil] Berguru dari Wahyu

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 18, 2009 10:47 am (PDT)



Haha...jelas seriuslah, Mbak Indar, capek nyepi terus:). Moga aja istiqomah
1 tulisan 1 hari. Thx juga untuk Nopi, Rinurbad dan Fiyan yg langsung atau
tidak langsung memotivasi. Oh ya, Makasih atensinya.

Untuk catatan pertama, itu stereotipe yang umum di kalangan masyarakat
terutama orang Betawi. Stereotipe-nya: orang Jawa dilabelkan sebagai pekerja
keras tapi kurang religius, sementara orang Betawi dilabelkan santai (baca:
tidak ngoyo kerja), humoris dan religius. Yah, namanya stereotipe, lebih
merupakan mitos. Dalam kenyataannya, banyak fakta berkebalikan. Kebetulan
aja (alm) Pak Wahyu punya pandangan kayak gitu. Tapi, dari sisi motivasi,
almarhum adalah salah satu motivatorku.

Yang kedua, salut sama temanmu itu. Aku juga merasa masih sangat kurang
silaturahim. Mungkin itu sebabnya jadi rejeki seret,hehe...Moga-moga
kapan-kapan aku dan Yuni bisa bawa Alham ketemu Yasmina (sebagai sesama
pemilik mata besar dan bulu mata lentik),haha...

Tabik,

Nursalam AR

On 6/18/09, patisayang <patisayang@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> Yuhui!!! Suhu Nursalam turun gunung beneran. Jadi malu kalo mbolos sekolah
> lagi. Hihi...
> Ada 2 catatan nih Lam.
> Pertama, kutipan
> "Tanpa bermaksud rasis, ia sering berujar,"Gue ini orang Betawi, Lam, tapi
> kerja kayak orang Jawa!" Kepercayaan diri dan optimismenya memang hal lain
> yang aku sukai."
> Maksudnya apa tuh? Emang kalo orang Jawa kerjanya gimana, orang Betawi
> gimana. Please pencerahannya.
> Kedua, aku ngat salah satu episode di Oprah Winfrey Show. di episode itu da
> mengundang tetangga depan rumah studio Harponya. Dia sebelumnya mengetuk
> rumah tetangga tsb dan main ke rumahnya.
>
> Mungkn kasusnya sedikit berbeda denganmu. Tapi satu hal yang kutarik benang
> merah di sini adalah betapa menyenangkannya jika kita tak sekedar tahu nama
> teman apalagi tetangga kita tapi menyempatkan juga bertandang ke rumahnya.
> Aku punya teman sekomunitas BCN yang asli Bengkulu, lulusan Al Azhar.
> Namanya Melda. Sekarang dia sudah pulang ke daerahnya, memiliki satu anak
> dan bersuamikan anggota dewan tingkat propinsi. Yang selalu kuingat akan dia
> adalah semangatnya menjalin silaturahmi dan tak henti hanya pada tataran
> basa-basi.
> Minta alamatku (waktu itu masih Pondok Kelapa) dia dengan sepenuh hati
> bertandang. Sebuah pelajaran tentang ukhuwah yang tak mungkin kulupakan.
>
> salam,
> Indar
> maaf, belum sempat silaturahmu lagi setelah kalian lepas dari pondok mertua
> indah. ;p
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
> >
> > *Berguru dari Wahyu*
> >
> > *Oleh Nursalam AR*
> >
> > * *
> >
> >
>
>
>

--
-"A long journey begins with one small step" (Chinese proverb) -
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
Facebook: nursalam ar
Ingin belajar menulis & menerjemahkan?
ke www.pensilmania.multiply.com aja!
7a.

[Catcil] Pelangi Kehidupan

Posted by: "hariyanty thahir" anty_th@yahoo.com   anty_th

Thu Jun 18, 2009 7:12 am (PDT)




Pagi – pagi dah jadi "Pemadam Kebakaran", begitu statusku pagi tadi. Inti dari "kebakaran" ini sebenarnya sangat simple. Pola komunikasi dan emphaty.

Dengan alasan "Inilah saya, suka atau tidak ya beginilah" sering membuat kita menjadi manusia yang egois.
Kita terkadang merasa orang lain harus bisa menerima kita tanpa kita melihat prinsip yang kita anut itu benar atau tidak, sesuai dengan sekeliling kita atau tidak, membuat orang di sekitar kita nyaman atau tidak.
Kita sering terblok dengan alam fikiran yang merasa "Ya saya benar".

Aku tau bahwa perbedaan akan membuat diri ini menjadi "kaya", dan aku selalu merasa tertantang untuk selalu belajar dan belajar tentang seni yang indah.
Seni di mana kita bisa mengenal dan membantu orang lain memunculkan indahnya berlian dalam dirinya dan memadamkan hawa negative yang akan merusak keindahan.

Ada kepuasan tersendiri ketika mendengar orang mengatakan "Eh, si anu diapain sih, koq bisa jadi berubah gitu, ngga emosian lagi".
Kebanggan tiada tara ketika melihat "adik didik" ku menyandang predikat salah satu Amil Terbaik Nasional.

Banyak kebahagiaan melihat perubahan baik yang terus terjadi.
Namun ada sebuah PeeR besar selama setahun ini yang belum bisa kutemukan jalan keluarnya.
Aku bisa menyelami dan memahami Pak R, namun belum bisa melunakkannya. Bahkan terkadang juga terpancing dengan sepak terjangnya.
Banyak yang tidak nyaman tetapi bingung harus apa.

Dan hari ini ternyata percikan –percikan kecil menimbulkan api.
Duhai… pagi yang cerah di warnai dengan isak tangis seorang ibu muda.

Diskusi pekanan yang rutin kami lakukan menjadi ajang menumpahkan air mata.
Secara naluriah, aku ingin memeluknya ketika dia mulai tersedu.
Tapi saat ini aku tidak boleh memihak siapapun, aku harus berada di posisi netral.

"Kan bisa di sampaikan dengan baik – baik, jangan bentak – bentak saya. Lagipula itu bukan kesalahan saya", sambil tersedu mbak yu menyampaikan isi hatinya.

Lawan bicara yang dimaksud mbak yu tidak merasa bersalah dan marah karena pernyataan mbak yu.
Aku mencoba menenangkan.
Di kesempatan pertama aku tidak diperdulikan.

Akhirnya dengan sedikit meninggikan suara, si bapak satu anak ini mau juga menuruti omonganku sementara mbak yu masih terus tersedu – sedu.

Teman yang lain tak ada yang berani bersuara, semua tegang melihat kejadian di pagi yang seharusnya ceria ini.

Setelah keadaan bisa aku kuasai, Bismillah aku mulai mengurai kata – kata sambil terus berusaha menjadi orang yang berada di posisi netral.

Jujur, saat itu aku tidak bisa membayangkan jika omonganku tidak bisa di terima si bapak yang memang emosional itu.
Namun Alhamdulillah Ya Robb, 15 menit kata – kata tanpa jeda berakhir dengan meredanya emosi Pak R yang ditandai dengan melembutnya suara beliau. Blass, lega sekali ...
Ternyata sikap menahan diriku tak sia – sia.

Aku tidak memaksa mereka berdamai saat itu juga, karena mbak yu masih terus menangis.
Yang aku inginkan adalah semua harus selalu bisa mngoreksi diri dan akan merubah hal – hal buruk yang ada pada diri.
Agar semua tidak egois dan mau mendengar dan merasakan apa yang terjadi di sekelilngnya.
Nyamankah orang lain dengan perilaku kita atau tidak.

Aku hanya ingin semua bisa menjadi lebih baik lagi.
Biarlah mereka yang sudah lebih dewasa dariku ini akan menemukan jalan untuk berdamai dengan hati mereka dan juga dengan sekelilng mereka.

Pelajaran sangat berharga aku dapatkan hari ini.
Aku sendiri takjub dengan ketenanganku tadi.
Padahal terkadang aku juga terpancing dengan sikap emosional Pak R. Alhamdulillah Ya Robb.

Aku belajar banyak hal hari ini.
Jangan pernah merasa menjadi orang yang merasa paling benar.
Asah selalu rasa empati.
Pengendalian diri yang baik
Keyakinan bahwa sekeras apapun orang itu, dia tetap manusia yang bisa luluh dengan kata – kata yang baik.
Dan juga kebesaran hati menerima orang lain dengan segala macam perbedaan serta upaya tanpa henti menekan sisi negative dan memunculkan sisi positif dalam diri.

Usai semua itu, aku masuk ke ruangan mbak yu.
Masih dengan hidung dan bermata merah mbak yu curhat
"Suami saya ngga pernah marahi saya seperti itu bu", ujarnya dengan air mata yang kembali meleleh.

Aku tertsenyum dan mendapatkan sebuah pelajaran lagi.
Jangan kaitkan kesedihan yang satu dengan kesedihan lain.
Jangan terlalu melankolis karena air mata tidak akan kering karena terus menerus larut dalam kesedihan.

Sambil keluar dari ruangan aku bilang ke dia
"Mbak, jangan dengerin lagu melankolis loh, ntar air matanya ngga kering-kering. Kalo lagi sedih "dugem" aja mbak". Hehehe.
Terkadang hal – hal sedih harus di tertawakan agar hati kembali riang ^_^

Medan, 17 Juni 09
Yang sedang "belajar"
Anty Th

7b.

Re: [Catcil] Pelangi Kehidupan

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Jun 18, 2009 10:35 am (PDT)



Kebayang sulitnya berada di posisi Mbak Anty. Mendamaikan perselisihan di
antara dua orang yang berusia jauh lebih tua. Kadang, seperti iklan TV,
kendala yang muda adalah konsensus "yang muda dilarang bicara". Meski tua
atau muda tidak berarti berbanding lurus dengan tingkat kedewasaan yang
dimiliki.

Btw, apakah kiat sukses Mbak Anty mendamaikan pake jurus (iklan) teh?Mari
ngeteh, mari bicara:).

Tabik,

Nursalam AR

On 6/18/09, hariyanty thahir <anty_th@yahoo.com> wrote:
>
>
>
>
> Pagi – pagi dah jadi "Pemadam Kebakaran", begitu statusku pagi tadi. Inti
> dari "kebakaran" ini sebenarnya sangat simple. Pola komunikasi dan emphaty.
>
> Dengan alasan "Inilah saya, suka atau tidak ya beginilah" sering membuat
> kita menjadi manusia yang egois.
> Kita terkadang merasa orang lain harus bisa menerima kita tanpa kita
> melihat prinsip yang kita anut itu benar atau tidak, sesuai dengan
> sekeliling kita atau tidak, membuat orang di sekitar kita nyaman atau tidak.
>
> Kita sering terblok dengan alam fikiran yang merasa "Ya saya benar".
>
> Aku tau bahwa perbedaan akan membuat diri ini menjadi "kaya", dan aku
> selalu merasa tertantang untuk selalu belajar dan belajar tentang seni yang
> indah.
> Seni di mana kita bisa mengenal dan membantu orang lain memunculkan
> indahnya berlian dalam dirinya dan memadamkan hawa negative yang akan
> merusak keindahan.
>
> Ada kepuasan tersendiri ketika mendengar orang mengatakan "Eh, si anu
> diapain sih, koq bisa jadi berubah gitu, ngga emosian lagi".
> Kebanggan tiada tara ketika melihat "adik didik" ku menyandang predikat
> salah satu Amil Terbaik Nasional.
>
> Banyak kebahagiaan melihat perubahan baik yang terus terjadi.
> Namun ada sebuah PeeR besar selama setahun ini yang belum bisa kutemukan
> jalan keluarnya.
> Aku bisa menyelami dan memahami Pak R, namun belum bisa melunakkannya.
> Bahkan terkadang juga terpancing dengan sepak terjangnya.
> Banyak yang tidak nyaman tetapi bingung harus apa.
>
> Dan hari ini ternyata percikan –percikan kecil menimbulkan api.
> Duhai… pagi yang cerah di warnai dengan isak tangis seorang ibu muda.
>
> Diskusi pekanan yang rutin kami lakukan menjadi ajang menumpahkan air mata.
> Secara naluriah, aku ingin memeluknya ketika dia mulai tersedu.
> Tapi saat ini aku tidak boleh memihak siapapun, aku harus berada di posisi
> netral.
>
> "Kan bisa di sampaikan dengan baik – baik, jangan bentak – bentak saya.
> Lagipula itu bukan kesalahan saya", sambil tersedu mbak yu menyampaikan isi
> hatinya.
>
> Lawan bicara yang dimaksud mbak yu tidak merasa bersalah dan marah karena
> pernyataan mbak yu.
> Aku mencoba menenangkan.
> Di kesempatan pertama aku tidak diperdulikan.
>
> Akhirnya dengan sedikit meninggikan suara, si bapak satu anak ini mau juga
> menuruti omonganku sementara mbak yu masih terus tersedu – sedu.
>
> Teman yang lain tak ada yang berani bersuara, semua tegang melihat kejadian
> di pagi yang seharusnya ceria ini.
>
> Setelah keadaan bisa aku kuasai, Bismillah aku mulai mengurai kata – kata
> sambil terus berusaha menjadi orang yang berada di posisi netral.
>
> Jujur, saat itu aku tidak bisa membayangkan jika omonganku tidak bisa di
> terima si bapak yang memang emosional itu.
> Namun Alhamdulillah Ya Robb, 15 menit kata – kata tanpa jeda berakhir
> dengan meredanya emosi Pak R yang ditandai dengan melembutnya suara beliau.
> Blass, lega sekali ...
> Ternyata sikap menahan diriku tak sia – sia.
>
> Aku tidak memaksa mereka berdamai saat itu juga, karena mbak yu masih terus
> menangis.
> Yang aku inginkan adalah semua harus selalu bisa mngoreksi diri dan akan
> merubah hal – hal buruk yang ada pada diri.
> Agar semua tidak egois dan mau mendengar dan merasakan apa yang terjadi di
> sekelilngnya.
> Nyamankah orang lain dengan perilaku kita atau tidak.
>
> Aku hanya ingin semua bisa menjadi lebih baik lagi.
> Biarlah mereka yang sudah lebih dewasa dariku ini akan menemukan jalan
> untuk berdamai dengan hati mereka dan juga dengan sekelilng mereka.
>
> Pelajaran sangat berharga aku dapatkan hari ini.
> Aku sendiri takjub dengan ketenanganku tadi.
> Padahal terkadang aku juga terpancing dengan sikap emosional Pak R.
> Alhamdulillah Ya Robb.
>
> Aku belajar banyak hal hari ini.
> Jangan pernah merasa menjadi orang yang merasa paling benar.
> Asah selalu rasa empati.
> Pengendalian diri yang baik
> Keyakinan bahwa sekeras apapun orang itu, dia tetap manusia yang bisa luluh
> dengan kata – kata yang baik.
> Dan juga kebesaran hati menerima orang lain dengan segala macam perbedaan
> serta upaya tanpa henti menekan sisi negative dan memunculkan sisi positif
> dalam diri.
>
> Usai semua itu, aku masuk ke ruangan mbak yu.
> Masih dengan hidung dan bermata merah mbak yu curhat
> "Suami saya ngga pernah marahi saya seperti itu bu", ujarnya dengan air
> mata yang kembali meleleh.
>
> Aku tertsenyum dan mendapatkan sebuah pelajaran lagi.
> Jangan kaitkan kesedihan yang satu dengan kesedihan lain.
> Jangan terlalu melankolis karena air mata tidak akan kering karena terus
> menerus larut dalam kesedihan.
>
> Sambil keluar dari ruangan aku bilang ke dia
> "Mbak, jangan dengerin lagu melankolis loh, ntar air matanya ngga
> kering-kering. Kalo lagi sedih "dugem" aja mbak". Hehehe.
> Terkadang hal – hal sedih harus di tertawakan agar hati kembali riang ^_^
>
> Medan, 17 Juni 09
> Yang sedang "belajar"
> Anty Th
>
>
>

--
-"A long journey begins with one small step" (Chinese proverb) -
Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
YM ID: nursalam_ar
Facebook: nursalam ar
Ingin belajar menulis & menerjemahkan?
ke www.pensilmania.multiply.com aja!
8.

FGD WM: Menjadi Penulis Buku dan Konsultasi Arsitektur. DUA-DUANYA G

Posted by: "ayahdinda" arulkhana@yahoo.com   kang_arul

Thu Jun 18, 2009 7:29 am (PDT)



WRITERS MARKETING: merupakan perpaduan antara kemampuan WRITING (menulis) dengan aspek MARKETING (menjual) yang dikombinasikan dengan kemampuan COMMUNICATION (berkomunikasi) dan PROMOTION (melakukan promosi)

WRITERS MARKETING membongkar pemahaman tradisional tentang dunia kepenulisan. Bahwa menulis bukan hanya mengandalkan keahlian menghasilkan karya semata, melainkan strategi menembus seleksi naskah penerbit, mencari momentum naskah buku, mengetahui keinginan penerbit, hingga memasarkan buku.

"Diskusinya sangat menarik. Saya jadi banyak tahu bahwa mempelajari komunikasi antarpribadi ternyata sangat berguna untuk saya berhubungan dengan pihak penerbit" (Aji, Mahasiswa UIN Jakarta)

"Ini beda! Memberi Pencerahan" (Staf Sekolah Lazuardi, Depok)

"Segar, lucu, menarik, unik, dan banyak info-info baru yang saya dapat.ร‚  Thanks for the Knowledge. Especially about start wwriting from the middle or from the ending." (Diana, Guru Swasta-Jakarta)

Ikuti Focus Group Discussion WRITERS MARKETING: Menjadi Penulis Bukuร‚ pada Minggu, 28 Juni 2008 pukul 09.15 wib. Bertempat di Gedung ABS (Aisha Bahasa Sastra) Lantai 3 Jalan Pondasi No 50, Kp Ambon - Rawamangun, Jakarta Timur.

Kegiatan ini GRATIS/Tidak Dipungut Bayaran. Sangat diutamakan bagi guru, buruh, dan wanita. TEMPAT SANGAT TERBATAS. Hanya 30 orang.

Bagaimana cara berpartisipasi?
1. Lakukan registrasi lewat email dengan mengisi form di bawah ini
2. Kirim ke info@menulisyuk.comร‚  subject : WMร‚ Menjadi Penulis Buku Angkatan II
============================================
FGD Writers Marketing jadi Penulis Buku Angkatan II

Tanggal : Minggu, 28 Juni 2009
Namaร‚ ร‚ ร‚ ร‚ ร‚ :
Alamatร‚ ร‚ ร‚  :
Kontak Email :
ร‚ ร‚ ร‚ ร‚ ร‚ ร‚ ร‚ ร‚ ร‚ Mobile :
Karya :
=============================================

Batas akhir pendaftaran pada 20 Juni 2009, namun jika kuota terpenuhi maka pendaftaran segera ditutup!
ร‚ 
Untuk informasi selanjutnya dapat menghubungi
Yanuardi Syukur 081342404140
RW Dodo 081585857114

ร‚ 
ร‚ 
====KONSULTASI ARSITEKTUR GRATIS======
ร‚ 
Setiap orang yang tinggal di dalam rumahร‚  perlu Konsultasi Arsitektur? ร‚ Iyalah รข€¦.
Membangun rumah baru?ร‚  Gini hariรข€¦.?ร‚  Berapa ya biaya yang pas.ร‚  Berapa lama pengerjaan.
Merenovasi rumah?ร‚  Memang niat nantiร‚  setahun lagi, atau 6 bulan lagi, atau bulandepan.
Punya dana sekian ingin reno, tanyakan pada pakarnya Membuat gambar yang tepat dengan luasan tanah tersedia Perencanaan dana untukร‚  untuk renovasi seluruh rumah, sebagian rumah Mendekorasi ruangan dengan perlengkapan lama supaya gak membosankan atau dengan perlengkapan baru รข€¦daripada sudah dibeli tahunya gak cocok bingung tarok dimana
Pergunakan Kesempatan ini :
Team Casuarina dalam Bazaar Casuarina mempersembahkan
KONSULTASI ARSITEKTURร‚  :ร‚  Oleh : Riyadi Indireja Yahya Putra, ST., IAI
GRATIS / TIDAK DIPUNGUT BIAYA
Dibuka mulai jam 09.00 รข€" jam 17.00
DI AISHA BUSINESS SPOT JL PONDASI NOMOR 50 PULO MAS RAWAMANGUN

Tgl 28 Juni Minggu jam 09.00 - jam 17.00 di unit 4ร‚  HORTENSIA

Kalau mau daftar duluan supaya gak berebutan :D telepon ke :
ร‚ 
0856 1700 161 (Arnaz) 0878 359 835ร‚ ร‚ (Shidiq) 0818 0880 0440ร‚  (Sinta) 470336 & 94369200ร‚ ร‚ ร‚ (Kantor ABS)
ABS : Jl Pondasi 50 Pulo Mas รข€" Kampung Ambon Jakarta 13210
Tl n Fax 021 470 3336ร‚ ร‚ ร‚ ร‚ ร‚  021 9436 9200

Best Regards,

.K.A.N.G.A.R.U.L.
Freelance Writers, Radio Announcer, Media & PR Consultants
Literary & Designร‚ Agency

Business Contact : +62 812 8749 407
Private Contactร‚ ร‚ ร‚ ร‚  : +62 817 8040 88

e-mail Businessร‚ ร‚ ร‚  :ร‚ redaksi @ menulisyuk.com
e-mail Privateร‚ ร‚ ร‚ ร‚ ร‚ ร‚ ร‚  : kangarul @ gmail.com

Blog : www.kangarul.wordpress.com ร‚ | www.arul.multiply.com ร‚ 
Situs : www.menulisyuk.com

9a.

(Ngaku Eska for Milad ke-3) Jadi Bendahara dan Editor Konyol

Posted by: "INDARWATI HARSONO" patisayang@yahoo.com   patisayang

Thu Jun 18, 2009 3:27 pm (PDT)





Jadi Bendahara dan Editor Konyol

ร‚ 

Jika
ada sebuah milist yang memberi lebih dari sekedar kesamaan hobi, minat, atau
apapun itu, hanya ada satu jawabannya: Sekolah
Kehidupan. Mengais kenangan interaksiku dengannya selama hampir 3 tahun
ini,ร‚  ada 3 pengalaman berharga yang
kudapat yang tak semua member ikut merasakan.

Pengalaman
pertama adalah ketika aku dipercaya menjadi salah seorang moderator. Pengalaman
kedua adalah ketika aku dipercaya menjadi salah seorang editor buku
antologinya, dan pengalaman ketiga adalah ketika aku sempat duduk di
kepengurusan pertama tahun 2007-2008 sebagai bendahara. Sesuai tingkat
keasyikan dan hebohnya, aku ingin berbagi dari ranking buncit dulu yaitu saat
memegang uangร‚  Eska.

Tanpa
menunggu lama, bahkan sebelum polling dibuka, aku sudah bisa menebak bahwa yang
bakal jadi ketua periode 2007-2008 adalah pak guru Nursalam yang piawai memberi
pencerahan. Beliau juga terpilih sebagai รข€˜siswa teladanรข€™ dan maju memberi
sepatah dua patah kata (dengan sedikit gemetarร‚  ) di milad pertama yang
sengaja dibuat gemerlap bertabur bintang di Kuningan. Membentuk kabinet
bersama, dengan sistem presidensial tanpa perlu berkoordinasi dengan partai
pendukungnyaรข€"karena memang tak ada partai-partaianรข€"beliau memutuskan siapa
memegang jabatan apa. Setelah berkoordinasi dulu dengan orangnya tentu. Waktu
itu aku menyanggupi memegang posisi bendahara. Kupikir ini adalah posisi paling
memungkinkan yang bisa kulakukan untuk Eska.

Ternyata,
mengeksekusi sebuah rencana tak semudah membalikkan tangan (ya iyalahรข€¦). Maka
dari beberapa program yang ada kaitannya dengan keuangan hanya satu dua yang
jalan. Dalam perjalanannya jujur aku sempat ngambek dengan respon untuk donasi
yang kurang bagus. Hingga akhirnya uang kas benar-benar habis kuserahkan untuk
kopdar di Lembang dan aku punya alasan menolak uang hasil pelatihan yang semula
hendak disetorkan mas Suhadi. Selain respon anggota yang kurang bagus waktu
itu, aku sendiri baru pindah rumah ke Depok plus hamil jadi emosi jadi kacau. Wih,
mencari pembenaran nih.ร‚ 

Oke,
segitu aja tentang pengalaman menjadi bendahara yang tak oke begete. Cerita
selanjutnya tentang menjadi editor buku antologi.

Eng
ing engรข€¦. Pada suatu siang yang ramah, di salah satu sudut Situ Gintung, jauh
sebelum bencana tanggul ambrol itu datang, berkumpullah sekelompok orang. Ini
adalah kopdar kedua yang juga dihadiri Maya de Fitri, jauh-jauh dari Jogja. Padahal
kalau tak salah keluarganya juga menjadi korban gempa kala itu. ร‚ Di kopdar ini pula aku bertemu Suhu Teha, dan
sahabat lainnya untuk pertama kali. Dedew yang belum ngetop seperti sekarang
masih membawa-bawa buku keroyokannya Keajaiban
Bunga. Lantaran iba, aku beli satu saja. Hehehe ..sori Dew, jujur. Thatรข€™s what a friend for kan? Peace,รข€¦ mmuah!

Kembali
ke PC, tentang tema kedua sebagai editor tadi, aku bangga, bahagia, terharu,
tertantang, trus apalagi yaรข€¦pokoknya bahasa sekarang termehek-mehek gitu lah
ketika dengan yakin founding father
Eska bapak Sinang Bulawan menunjukku untuk menjadi editor buku antologi Eska
yang akan datang. Bersama dengan Bang Nursalam. Saat itu memang diadakan
lomba-lomba menulis agar saat milad pertama dirayakan, Eska sudah meninggalkan
rekam jejak berupa buku antologinya.

Proses
penjurian selesai, kami mendapat kiriman tulisan-tulisan pemenang. Bagi-bagi
file, aku dan Nursalam bekerja sendiri-sendiri. Ya iyalah, masak mau ngedit
berbarengan pakai diskusi segala. Kapan selesainya? Maka berasyik masyuklah aku
kemudian, menenggelamkan diri membaca isi hati dan pikiran sahabat-sahabat
semua. Ada yang menggelikan, ada
yang memiriskan. Yang jelas, pekerjaan itu begitu mengayakan diriku. Dari sisi
editing, terlebih dari sisi kemanusiaan.

Sayang,
karena kejar tayang milad pertama, buku antologi itu tak tercetak, beredar, dan
terjual sesuai harapan. Banyak cerita pilu juga di balik kemunculannya.
Ssttรข€¦yang ini biarlah menjadi rahasia beliau saja. Untungnya, aku sempat
mengoleksinya. Sekarang, setiap melihat buku itu jadi ingat jaman dahulu.

Mmm,รข€¦sudah
subuh. Aku sengaja tak tidur tadi demi mendapat inspirasi menulis untuk milad
Eska ke-3. Mau sholat dulu, lalu menjalankan kewajiban pagi sebagai seorang ibu
dan istri. Lagipula jatah halaman yang diberikan Nopi sudah habis. Jadi, cerita
saat menjadi moderator di kesempatan kedua saja. Mumpung boleh mengirim 2
karya. Heheรข€¦

Sebelum
kuakhiri curhat tak-penting-bagimu-tapi-sangat-penting-bagiku ini baiknya
kuberi last statement dulu. Eska, benar-benar sebuah rumah yang nyaman
bagi semua, di mana kegembiraan dan keikhlasan dalam pembelajaran kehidupan
terpancar senantiasa di dalamnya. ร‚ 

Selamat
milad ke-3 Eska. I love you! Mmmuah! (Ind)

ร‚ 

Tanah Baru, 19/06/09 04.49

Indarwati

http://lembarkertas.multiply.com

http://craftcafe.multiply.com

http://www.kedaicraft.com

YM: patisayang

Fb: indarwati indarpati

9b.

Re: (Ngaku Eska for Milad ke-3) Jadi Bendahara dan Editor Konyol

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Thu Jun 18, 2009 7:21 pm (PDT)



Sip, mbak Indar sudah mengawalinya :D
waduh, senengnya :D mbak indar sudah menuliskan pengalamannya, hehe
Jadi, inget soal donasi, mbak :D
Aku yang dulu sempet nyanggupin menyumbang di kategori apa gitu, tiba-tiba mundur... :D
Seingetku karena keadaan tidak memungkinkan saat itu, hehe,... maaf :D

Sip, deh
Mbak indar udah ngasi label yang belum sempet kami tentuin juga di lomba ini :D hihihi

Ok, yang lain ikutan, yaaaaaaaa

Labelnya, sama juga, deh :D
(Ngaku Eska for Milad ke-3)

salam

Novi

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, INDARWATI HARSONO <patisayang@...> wrote:
>
>
>
>
>
> Jadi Bendahara dan Editor Konyol
>
> ร‚ 
>
> Jika
> ada sebuah milist yang memberi lebih dari sekedar kesamaan hobi, minat, atau
> apapun itu, hanya ada satu jawabannya: Sekolah
> Kehidupan. Mengais kenangan interaksiku dengannya selama hampir 3 tahun
> ini,ร‚  ada 3 pengalaman berharga yang
> kudapat yang tak semua member ikut merasakan.
>
> Pengalaman
> pertama adalah ketika aku dipercaya menjadi salah seorang moderator. Pengalaman
> kedua adalah ketika aku dipercaya menjadi salah seorang editor buku
> antologinya, dan pengalaman ketiga adalah ketika aku sempat duduk di
> kepengurusan pertama tahun 2007-2008 sebagai bendahara. Sesuai tingkat
> keasyikan dan hebohnya, aku ingin berbagi dari ranking buncit dulu yaitu saat
> memegang uangร‚  Eska.
>
> Tanpa
> menunggu lama, bahkan sebelum polling dibuka, aku sudah bisa menebak bahwa yang
> bakal jadi ketua periode 2007-2008 adalah pak guru Nursalam yang piawai memberi
> pencerahan. Beliau juga terpilih sebagai รข€˜siswa teladanรข€™ dan maju memberi
> sepatah dua patah kata (dengan sedikit gemetarร‚  ) di milad pertama yang
> sengaja dibuat gemerlap bertabur bintang di Kuningan. Membentuk kabinet
> bersama, dengan sistem presidensial tanpa perlu berkoordinasi dengan partai
> pendukungnyaรข€"karena memang tak ada partai-partaianรข€"beliau memutuskan siapa
> memegang jabatan apa. Setelah berkoordinasi dulu dengan orangnya tentu. Waktu
> itu aku menyanggupi memegang posisi bendahara. Kupikir ini adalah posisi paling
> memungkinkan yang bisa kulakukan untuk Eska.
>
> Ternyata,
> mengeksekusi sebuah rencana tak semudah membalikkan tangan (ya iyalahรข€¦). Maka
> dari beberapa program yang ada kaitannya dengan keuangan hanya satu dua yang
> jalan. Dalam perjalanannya jujur aku sempat ngambek dengan respon untuk donasi
> yang kurang bagus. Hingga akhirnya uang kas benar-benar habis kuserahkan untuk
> kopdar di Lembang dan aku punya alasan menolak uang hasil pelatihan yang semula
> hendak disetorkan mas Suhadi. Selain respon anggota yang kurang bagus waktu
> itu, aku sendiri baru pindah rumah ke Depok plus hamil jadi emosi jadi kacau. Wih,
> mencari pembenaran nih.ร‚ 
>
> Oke,
> segitu aja tentang pengalaman menjadi bendahara yang tak oke begete. Cerita
> selanjutnya tentang menjadi editor buku antologi.
>
> Eng
> ing engรข€¦. Pada suatu siang yang ramah, di salah satu sudut Situ Gintung, jauh
> sebelum bencana tanggul ambrol itu datang, berkumpullah sekelompok orang. Ini
> adalah kopdar kedua yang juga dihadiri Maya de Fitri, jauh-jauh dari Jogja. Padahal
> kalau tak salah keluarganya juga menjadi korban gempa kala itu. ร‚ Di kopdar ini pula aku bertemu Suhu Teha, dan
> sahabat lainnya untuk pertama kali. Dedew yang belum ngetop seperti sekarang
> masih membawa-bawa buku keroyokannya Keajaiban
> Bunga. Lantaran iba, aku beli satu saja. Hehehe ..sori Dew, jujur. Thatรข€™s what a friend for kan? Peace,รข€¦ mmuah!
>
> Kembali
> ke PC, tentang tema kedua sebagai editor tadi, aku bangga, bahagia, terharu,
> tertantang, trus apalagi yaรข€¦pokoknya bahasa sekarang termehek-mehek gitu lah
> ketika dengan yakin founding father
> Eska bapak Sinang Bulawan menunjukku untuk menjadi editor buku antologi Eska
> yang akan datang. Bersama dengan Bang Nursalam. Saat itu memang diadakan
> lomba-lomba menulis agar saat milad pertama dirayakan, Eska sudah meninggalkan
> rekam jejak berupa buku antologinya.
>
> Proses
> penjurian selesai, kami mendapat kiriman tulisan-tulisan pemenang. Bagi-bagi
> file, aku dan Nursalam bekerja sendiri-sendiri. Ya iyalah, masak mau ngedit
> berbarengan pakai diskusi segala. Kapan selesainya? Maka berasyik masyuklah aku
> kemudian, menenggelamkan diri membaca isi hati dan pikiran sahabat-sahabat
> semua. Ada yang menggelikan, ada
> yang memiriskan. Yang jelas, pekerjaan itu begitu mengayakan diriku. Dari sisi
> editing, terlebih dari sisi kemanusiaan.
>
> Sayang,
> karena kejar tayang milad pertama, buku antologi itu tak tercetak, beredar, dan
> terjual sesuai harapan. Banyak cerita pilu juga di balik kemunculannya.
> Ssttรข€¦yang ini biarlah menjadi rahasia beliau saja. Untungnya, aku sempat
> mengoleksinya. Sekarang, setiap melihat buku itu jadi ingat jaman dahulu.
>
> Mmm,รข€¦sudah
> subuh. Aku sengaja tak tidur tadi demi mendapat inspirasi menulis untuk milad
> Eska ke-3. Mau sholat dulu, lalu menjalankan kewajiban pagi sebagai seorang ibu
> dan istri. Lagipula jatah halaman yang diberikan Nopi sudah habis. Jadi, cerita
> saat menjadi moderator di kesempatan kedua saja. Mumpung boleh mengirim 2
> karya. Heheรข€¦
>
> Sebelum
> kuakhiri curhat tak-penting-bagimu-tapi-sangat-penting-bagiku ini baiknya
> kuberi last statement dulu. Eska, benar-benar sebuah rumah yang nyaman
> bagi semua, di mana kegembiraan dan keikhlasan dalam pembelajaran kehidupan
> terpancar senantiasa di dalamnya. ร‚ 
>
> Selamat
> milad ke-3 Eska. I love you! Mmmuah! (Ind)
>
> ร‚ 
>
> Tanah Baru, 19/06/09 04.49
>
> Indarwati
>
> http://lembarkertas.multiply.com
>
> http://craftcafe.multiply.com
>
> http://www.kedaicraft.com
>
> YM: patisayang
>
> Fb: indarwati indarpati
>

9c.

Re: (Ngaku Eska for Milad ke-3) Jadi Bendahara dan Editor Konyol

Posted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com   sinkzuee

Thu Jun 18, 2009 7:42 pm (PDT)



Mbak-e... aku jadi ingat masa itu
masa muda kita dulu
halah... hihihi
kangen sama Mbak-e nih...

Seneng rasanya bisa baca2 tulisan Mbak yang mulai sering beredar lagi :)
Baru tahu nih klo sempat ngambek waktu jadi bendahara :D

Ugik
http://ugik.multiply.com
http://ruanghijau.blogspot.com

> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, INDARWATI HARSONO <patisayang@...>
> wrote:
>>
>>
>>
>>
>>
>> Jadi Bendahara dan Editor Konyol
>>
>> ร‚
>>
>> Jika
>> ada sebuah milist yang memberi lebih dari sekedar kesamaan hobi, minat,
>> atau
>> apapun itu, hanya ada satu jawabannya: Sekolah
>> Kehidupan. Mengais kenangan interaksiku dengannya selama hampir 3 tahun
>> ini,ร‚ ada 3 pengalaman berharga yang
>> kudapat yang tak semua member ikut merasakan.

10a.

(Etalase) Menerbitkan Buku Sendiri

Posted by: "CaturCatriks" akil_catur@yahoo.co.id   akil_catur

Thu Jun 18, 2009 6:49 pm (PDT)





Menerbitkan Buku Sendiri

ร‚ 
Pengetahuan
mengenai dunia penulisan dan perbukuan saat ini semakin terbuka. Banyak jalan
bagi siapapun yang ingin belajar menulis. Saat ini, cukup banyak tersedia
artikel gratis di internet mengenai tips dan triks menulis, dari menulis
cerpen, artikel, novel, dan buku. Begitu pula dengan pelatihan penulisan. Ada
beberapa orang/tim/badan yang sering/rutin mengadakan kegiatan tersebut. Bahkan
sekarang kita bisa belajar menulis secara online. Jadi, ketersediaan sarana
penunjang dalam hal menulis di atas sangat memungkinkan kita untuk bisa menjadi
seorang penulis.

ร‚ 

Setali tiga
uang, kesempatan untuk menerbitkan buku hasil tulisan kita juga kian terbuka.
Pintu yang dulunya terkesan รข€œjauhรข€ untuk bisa menerbitkan buku, sekarang
berubah menjadi รข€œakrabรข€. Hampir di setiap kesempatan ada tawaran dari penerbit
yang mencari naskah untuk dibukukan. Di milis-milis, misalnya, atau dari mulut
ke mulut seorang teman. Hal ini menandakan bahwa para penerbit sudah mulai berlomba
untuk menjemput/mendapatkan naskah dari para penulis. Sekarang ada kebutuhan
dua pihak, penulis dan penerbit, yang semakin berimbang.

ร‚ 

Proses
penerbitan sebuah buku pun sudah banyak diketahui. Kita bisa mengeja satu per
satu tahapan dalam menerbitkan sampai memasarkan buku. Singkatnya yaitu
penyuntingan naskah, desain tata letak, ilustrasi isi (bila ada), desain cover,
pengurusan ISBN, cetak, dan pasarkan! Untuk cetak dan pemasaran biasanya
merupakan bagianร‚  terpisah dari proses
penerbitan, walau sebenarnya penerbitan, percetakan, dan pemasaran adalah
sebuah kesatuan yang saling mendukung. Artinya, mereka bisa berdiri
sendiri-sendiri. Kecuali penerbit-penerbit besar yang sudah mempunyai lini
percetakan dan pemasaran sekaligus.

ร‚ 

Dengan
pengetahuan di atas, sebenarnya penulis bisa mengontrol, memberi saran, dll
berkaitan dengan penerbitan buku รข€" apabila akan diterbitkan oleh penerbit. Baik
saran tentang ide cover, ukuran buku, ketebalan buku, dan lain-lain.

ร‚ 

Nah, bagi Anda
yang mempunyai naskah yang menurut Anda layak dan bagus, segera tawarkanlah
kepada penerbit. Atau jika perlu, lakukanlah seolah-olah Anda sedang melelang
naskah. Caranya adalah dengan menawarkan secara terbuka di internet, misalnya
lewat milis penulisan/perbukuan. Sampaikan hal-hal yang berkaitan dengan naskah
Anda dengan menarik. Dengan รข€œlelangรข€ tersebut kemungkinan akan ada banyak pihak
yang membaca, termasuk juga para penerbit. Jika naskah Anda bagus, maka naskah
Anda akan menjadi rebutan.

ร‚ 

Yang akan saya
garis bawahi pada kesempatan ini adalah: apabila ternyata naskah Anda tidak ada
satu pun penerbit yang berminat; ada penerbit yang berminat, tapi permintaan
penerbit mengenai naskah Anda bermacam-macam dan membuat Anda tidak nyaman;
Anda yakin naskah Anda bagus dan akan best seller sehingga Anda ingin
mendapatkan keuntungan ganda (kepuasan batin dan kepuasaan finansial), maka
terbitkanlah naskah Anda SENDIRI!

ร‚ 

Mengapa saya
berani mengatakan itu? Bertolak pada keterangan di atas, bahwa dunia penerbitan
(baca: penulisan dan perbukuan) dewasa ini adalah dunia yang sudah begitu
terbuka. Informasi mengenai hal tersebut tidak lagi menjadi sebuah batasan yang
membuat Anda ragu-ragu. Anda bisa mendapatkannya di banyak tempat.

ร‚ 

Dengan banyaknya
informasi tersebut, maka pekerjaan untuk menerbitkan buku sendiri menjadi
terasa lebih mudah. Menerbitkan buku bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan
bagi Anda yang sibuk.

ร‚ 

Anda memang
tidak harus melakukan segalanya. Menyunting naskah, lay out naskah, membuat
cover, dan mengurus ISBN. Kita semua mempunyai keterbatasan. Untuk itu, sebaiknya
Anda menggunakan jasa penerbitan.

ร‚ 

Menggunakan jasa
penerbitan sangat berbeda dengan menggunakan penerbitan konvensional.ร‚  Bila di penerbitan konvensional, naskah Anda
akan disunting menurut kebijakan penerbit yang terkadang mengorbankan idealisme
Anda. Belum kalau misalnya penerbit meminta ini itu yang menyebabkan Anda
kurang nyaman. Dan tentunya, posisi Anda hanyalah sebagai penulis yang mendapatkan
royalti sekitar 10-15%, sedangkan sisanya sekitar 85-90% menjadi hak penerbit.

ร‚ 

Apabila Anda
menggunakan jasa penerbitan, maka penyuntingan, penentuan cover, ukuran buku,
jumlah cetak buku, dan lain-lain sepenuhnya ada di bawah arahan Anda. Di sini
posisi Anda bukan hanya sebagai penulis tetapi penulis sekaligus penerbit. Apabila
Anda menjual buku hasil karya Anda, maka Anda tidak perlu membagi keuntungan
dengan penerbit karena penerbitnya adalah Anda sendiri. Anda cukup membaginya
dengan pihak distributor yang telah memasarkan buku Anda. Selain belajar
membuat buku, Anda juga belajar untuk berwirausaha. Di samping kepuasan batin
dan finansial, akan ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan.

ร‚ 

Kerja sama
dengan jasa penerbitan jauh lebih fleksibel. Keinginan penulis bisa
terakomodasi dengan baik. Bukan hanya keinginan, tapi juga kemampuan. Berbeda
dengan penerbit konvensional yang mempunyai modal besar, yang bisa mencetak
dalam jumlah ribuan, penulis tentu mempunyai kadar kemampuan/keinginan yang
bermacam-macam. Melalui jasa penerbitan, penulis bisa meminta jumlah cetak buku
sesuai isi kantung. Bisa cetak 200 eks, 400 eks, dan seterusnya sampai ribuan
yang menyamai jumlah cetak minimal yang dilakukan para penerbit konvensional.

ร‚ 

Anda tertarik
untuk belajar menerbitkan karya Anda sendiri secara indie?

Wujudkanlah
impian Anda! Gunakanlah jasa penerbitan untuk mempermudah pekerjaan Anda.

ร‚ 

ร‚ 

- Catur S. -

Jasa Penerbitan HM Publishing

Mobile:
081 325 494 096

http://letstalkabout.co.cc

__________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
10b.

Re: (Etalase) Menerbitkan Buku Sendiri

Posted by: "Nurhadi@tecsg.com.sg" Nurhadi@tecsg.com.sg

Thu Jun 18, 2009 8:54 pm (PDT)

[Attachment(s) from Nurhadi@tecsg.com.sg included below]

Mas,

Memang maknyus ngomongin soal "penerbitan -indie", meskipun lho..saya
sendiri belum ada buku yang keluar dari rahim "indie".
Pengen? ya iya, bahkan sudah lama saya ada plan menerbitkan secara indie,
apalagi kalo jualan ke penerbit sana-sini selalu ditolak he he..

Tapi biasanya, menerbitkan indie selalu dihadapkan pada:
- Dana
- Jejaring pemasaran

Tapi bisa juga disiasati dengan berbagai bentuk "joint" dsb.

Anyway, saya selalu salut dengan siapa saja berani "berindie".......minimal
dia sudah belajar menjadi wirausaha.

Regards





CaturCatriks
<akil_catur@yahoo
.co.id> To
Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
sekolah-kehidupan cc
@yahoogroups.com
Subject
[sekolah-kehidupan] (Etalase)
06/19/2009 08:49 Menerbitkan Buku Sendiri
AM


Please respond to
sekolah-kehidupan
@yahoogroups.com
















Menerbitkan Buku Sendiri








Pengetahuan mengenai dunia penulisan dan perbukuan saat ini semakin terbuka.
Banyak jalan bagi siapapun yang ingin belajar menulis. Saat ini, cukup banyak
tersedia artikel gratis di internet mengenai tips dan triks menulis, dari menulis
cerpen, artikel, novel, dan buku. Begitu pula dengan pelatihan penulisan. Ada
beberapa orang/tim/badan yang sering/rutin mengadakan kegiatan tersebut. Bahkan
sekarang kita bisa belajar menulis secara online. Jadi, ketersediaan sarana
penunjang dalam hal menulis di atas sangat memungkinkan kita untuk bisa menjadi
seorang penulis.








Setali tiga uang, kesempatan untuk menerbitkan buku hasil tulisan kita juga kian
terbuka. Pintu yang dulunya terkesan รข€œjauhรข€ untuk bisa menerbitkan buku, sekarang
berubah menjadi รข€œakrabรข€. Hampir di setiap kesempatan ada tawaran dari penerbit
yang mencari naskah untuk dibukukan. Di milis-milis, misalnya, atau dari mulut ke
mulut seorang teman. Hal ini menandakan bahwa para penerbit sudah mulai berlomba
untuk menjemput/mendapatkan naskah dari para penulis. Sekarang ada kebutuhan dua
pihak, penulis dan penerbit, yang semakin berimbang.








Proses penerbitan sebuah buku pun sudah banyak diketahui. Kita bisa mengeja satu
per satu tahapan dalam menerbitkan sampai memasarkan buku. Singkatnya yaitu
penyuntingan naskah, desain tata letak, ilustrasi isi (bila ada), desain cover,
pengurusan ISBN, cetak, dan pasarkan! Untuk cetak dan pemasaran biasanya merupakan
bagian terpisah dari proses penerbitan, walau sebenarnya penerbitan, percetakan,
dan pemasaran adalah sebuah kesatuan yang saling mendukung. Artinya, mereka bisa
berdiri sendiri-sendiri. Kecuali penerbit-penerbit besar yang sudah mempunyai lini
percetakan dan pemasaran sekaligus.








Dengan pengetahuan di atas, sebenarnya penulis bisa mengontrol, memberi saran, dll
berkaitan dengan penerbitan buku รข€" apabila akan diterbitkan oleh penerbit. Baik
saran tentang ide cover, ukuran buku, ketebalan buku, dan lain-lain.








Nah, bagi Anda yang mempunyai naskah yang menurut Anda layak dan bagus, segera
tawarkanlah kepada penerbit. Atau jika perlu, lakukanlah seolah-olah Anda sedang
melelang naskah. Caranya adalah dengan menawarkan secara terbuka di internet,
misalnya lewat milis penulisan/perbukuan. Sampaikan hal-hal yang berkaitan dengan
naskah Anda dengan menarik. Dengan รข€œlelangรข€ tersebut kemungkinan akan ada banyak
pihak yang membaca, termasuk juga para penerbit. Jika naskah Anda bagus, maka
naskah Anda akan menjadi rebutan.








Yang akan saya garis bawahi pada kesempatan ini adalah: apabila ternyata naskah
Anda tidak ada satu pun penerbit yang berminat; ada penerbit yang berminat, tapi
permintaan penerbit mengenai naskah Anda bermacam-macam dan membuat Anda tidak
nyaman; Anda yakin naskah Anda bagus dan akan best seller sehingga Anda ingin
mendapatkan keuntungan ganda (kepuasan batin dan kepuasaan finansial), maka
terbitkanlah naskah Anda SENDIRI!








Mengapa saya berani mengatakan itu? Bertolak pada keterangan di atas, bahwa dunia
penerbitan (baca: penulisan dan perbukuan) dewasa ini adalah dunia yang sudah
begitu terbuka. Informasi mengenai hal tersebut tidak lagi menjadi sebuah batasan
yang membuat Anda ragu-ragu. Anda bisa mendapatkannya di banyak tempat.








Dengan banyaknya informasi tersebut, maka pekerjaan untuk menerbitkan buku sendiri
menjadi terasa lebih mudah. Menerbitkan buku bisa dilakukan oleh siapa saja,
bahkan bagi Anda yang sibuk.








Anda memang tidak harus melakukan segalanya. Menyunting naskah, lay out naskah,
membuat cover, dan mengurus ISBN. Kita semua mempunyai keterbatasan. Untuk itu,
sebaiknya Anda menggunakan jasa penerbitan.








Menggunakan jasa penerbitan sangat berbeda dengan menggunakan penerbitan
konvensional. Bila di penerbitan konvensional, naskah Anda akan disunting menurut
kebijakan penerbit yang terkadang mengorbankan idealisme Anda. Belum kalau
misalnya penerbit meminta ini itu yang menyebabkan Anda kurang nyaman. Dan
tentunya, posisi Anda hanyalah sebagai penulis yang mendapatkan royalti sekitar
10-15%, sedangkan sisanya sekitar 85-90% menjadi hak penerbit.








Apabila Anda menggunakan jasa penerbitan, maka penyuntingan, penentuan cover,
ukuran buku, jumlah cetak buku, dan lain-lain sepenuhnya ada di bawah arahan Anda.
Di sini posisi Anda bukan hanya sebagai penulis tetapi penulis sekaligus penerbit.
Apabila Anda menjual buku hasil karya Anda, maka Anda tidak perlu membagi
keuntungan dengan penerbit karena penerbitnya adalah Anda sendiri. Anda cukup
membaginya dengan pihak distributor yang telah memasarkan buku Anda. Selain
belajar membuat buku, Anda juga belajar untuk berwirausaha. Di samping kepuasan
batin dan finansial, akan ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan.








Kerja sama dengan jasa penerbitan jauh lebih fleksibel. Keinginan penulis bisa
terakomodasi dengan baik. Bukan hanya keinginan, tapi juga kemampuan. Berbeda
dengan penerbit konvensional yang mempunyai modal besar, yang bisa mencetak dalam
jumlah ribuan, penulis tentu mempunyai kadar kemampuan/keinginan yang
bermacam-macam. Melalui jasa penerbitan, penulis bisa meminta jumlah cetak buku
sesuai isi kantung. Bisa cetak 200 eks, 400 eks, dan seterusnya sampai ribuan yang
menyamai jumlah cetak minimal yang dilakukan para penerbit konvensional.








Anda tertarik untuk belajar menerbitkan karya Anda sendiri secara indie?


Wujudkanlah impian Anda! Gunakanlah jasa penerbitan untuk mempermudah pekerjaan
Anda.














- Catur S. -


Jasa Penerbitan HM Publishing


Mobile: 081 325 494 096


http://letstalkabout.co.cc



Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!


Attachment(s) from Nurhadi@tecsg.com.sg

1 of 1 Photo(s)

11.

KENDURI LITERASI 2009

Posted by: "agus irkham" agus_irkham@yahoo.com

Thu Jun 18, 2009 7:10 pm (PDT)





KENDURI
LITERASI 2009*

ร‚ 

KENDURI
LITERASI adalah sebuah hajatan keberaksaraan yang digagas dan digelar oleh
Pondok Baca IBNU HAJAR yang resmi berdiri 10 Februari 2009. Di dalamnya
meliputi kegiatan seputar baca tulis, perpustakaan serta kegiatan lain termasuk
kegiatan seni dan budaya sebagai refleksi pengembangan kegiatan literasi yang
sangat luas cakupannya.

ร‚ 

Dengan
keberagaman kegiatan ini diharapkan sebuah kegiatan perpustakaan akan disikapi
sebagai sesuatu yang menarik sehingga bisa menghapus anggapan bahwa
perpustakaan adalah sebuah tempat yang tertutup, sunyi, serius, kaku dan
melelahkan.

ร‚ 

TEMA

รข€œMembangun Mimpi Bersama, Bangun dari Mimpi
Bersamaรข€

ร‚ 

WAKTU

Sabtu-Minggu

20-21 Juni 2009

09.00 WIB - Selesai

ร‚ 

TEMPAT

Pondok Baca Ibnu Hajar

Sirahan, Salam, Magelang

ร‚ 

ACARA

SABTU, 20 JUNI 2009

09.00
รข€" 10.00 WIB

Pembukaan, Display Drumband TK IBNU HAJAR, Grand Launching Taman
Baca Masyarakat

ร‚ 

10.00
รข€" 13.00 WIB

Pentas Seni Anak: Teater Play Group, Jathilan, Topeng Ireng.
Tari, Musik, dan Puisi

ร‚ 

13.00
รข€" 14.00 WIB

Istirahat

ร‚ 

14.00
รข€" 17.00 WIB

Lomba
Permainan tradisional GAMPARAN

ร‚ 

19.00 รข€" 24.00 WIB

Jagongan antar Komunitas, diisi ekspresi literasi, budaya dan seni:

Keroncong
Ibnu Hajar, Teater Surya Purwokerto, Pondok Maos Guyub Kendal, Merapi dan
lain-lain

ร‚ 

MINGGU
21 JUNI 2009

09.00
รข€" 14.00 WIB

Unjung Bincang

รข€œKomunitas
Literasi: Dulu, Kini, dan yang akan Datangรข€

Menghadirkan:

Sumanto RPBT (Mitra Tema, Bantul)

Perpustaan
Kabupaten Magelang

Jogyakarta
Study Centre

Agus M. Irkham (Forum Indonesia Membaca)**

ร‚ 

Obrolan Penulis รข€" Pembaca :

รข€œTersentuh oleh Pesona Kataรข€

Menghadirkan:

Jazimah Al-Muhyi (Aktivis Forum Lingkar Pena)

Anindita S. Thayf (Penulis Novel TANAH TABUรข€"Pemenang
Pertama Sayembara DKJ 2008)

ร‚ 

14.00 WIB รข€" Selesai

PENUTUPAN ACARA

ร‚ 

INFORMASI

Pondok Baca IBNU HAJAR

Desa Sirahan, Kemacatan Salam, Kabupaten
Magelang 56484

Telp. 081328423113 (Ida Fitri Lusiana)

E-mail. ibn_haj@yahoo.com

Sedikit tentang PB IBNU HAJAR silakan klik :
http://ypr.or.id/site/lang/id/pondok-baca-ibnu-hajar-jalan-yang-semula-buntu-tiba-tiba-punya-seribu-pintu/

----------------------------------------------------------

*ditulis ulang berdasarkan proposal yang
telah disiapkan Ida Fitri Lusiana

**kehadiran
saya di Kenduri Literasi ini didukung oleh Toko Buku Toga Mas Semarang

12a.

Bls: [sekolah-kehidupan] (Kelana) Jembatan Suramadu

Posted by: "Sri Asih" asih_cp09@yahoo.co.id   asih_cp09

Thu Jun 18, 2009 7:32 pm (PDT)



Jembatan Suramadu itu kebanggaan bangsa Indonesia. Tolong donk maling-maling klo mo beraksiร‚  mikir 100x lipat. Bagi yang tersingkir dengan adanya jembatan ini, yang legowo lah cari alternatif lain. Klo terus menerus memikirkan kepentingan sendiri kapan mo maju negara ini. saya gak pernah lewat tuh jembatan aja ikut bangga apalagi bagi penduduk sekitar, jagalah karya anak bangsa kita. sukses terus maha karya anak-anak bangsa terbaik. Mudah-mudahan bermunculan lagi karya-karya yang lain

--- Pada Kam, 18/6/09, Siwi LH <siuhik@yahoo.com> menulis:

Dari: Siwi LH <siuhik@yahoo.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] (Kelana) Jembatan Suramadu
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Cc: sekolahkehidupan@yahoo.com
Tanggal: Kamis, 18 Juni, 2009, 9:16 AM

Jembatan Suramadu

Sebenarnya kalau disurvey oleh
lembaga survey yang kredibel, mungkin saya termasuk orang yang paling sering
melewati kawasan Suramadu. Sejak mulai pembebasan tanah, hingga pembangunan
sampai akhirnya diresmikan SBY, saya orang yang sangat setia untuk melewati
akses Suramadu. Bukan karena fanatik, namun karena lokasi Jembatan Suramadu
dekat dengan kantor, dan aksesnya lebih dekat dan mudah untuk mencapai rumah. Jadilah
saya setiap hari melewati akses Suramadu dan menikmati setiap proses
pembangunannya.

Satu hal yang membuat saya salut
dengan pembangunan akses Suramadu yang di sisi Surabaya tentunya, bahwa
pembangunannya hampir tidak pernah menutup jalan. Dari saat pembebasan lahan,
memindahkan aliran sungai รข€"seumur-umur baru saat itu saya melihat proses
memindahkan aliran sungai- membeton sungai, membeton jalan, sampai merapikan
dengan membuat taman-taman disepanjang jalan. Walaupun menutup jalan mungkin
hanya memindahkan jalur-jalurnya saja, namun tak pernah menutup total .ร‚ 
Mungkin jadwal yang terencana dan sistematis serta pelaksanaan yang rapi yang
membuat akses Suramadu selalu lancar dilewati walaupun disana-sini sedang
berlangsung pengecoran maupun pembangunan untuk jalan.

Dan ketika
akhirnyaรข€¦akhirnyaรข€¦Suramadu dapat tersambung, saya termasuk orang yang ikut
merasakan euphoria kelegaannya. Walaupun tak ikut meletakkan batu pertama, tak
ikut merencanakan, tak ikut melempar ide, apalagi ikut meresmikannya. Cukuplah
menjadi penikmat sejati, heheheรข€¦

Dan tak salah setelah hari Rabu,
10 Juni 2009 diresmikan oleh SBY, maka hari Minggu saya dan family berencana
untuk menyeberanginya. Kebetulan ada Mbak Iparku dari Probolinggo tengah
berkunjung ke Surabaya, maka sekalian aja memanfaatkan momen untuk menyeberangi
Jembatan Suramadu รข€"mumpung masih gratis-. Sepulang adik Gautama pentas pada
acara Wisuda & Pelepasan kakak TK B, kami langsung meluncur ke jalan
Kenjeran. Di perempatan Kedung Cowek kami belok kekanan langsung masuk
di jalan akses Jembatan Suramadu. Seperti yang telah kami prediksi jalan pasti
akan macet, selain karena sudah terbiasa dengan traffic light di perempatan ini
yang selalu sukses membuat macet jalan รข€"entah kenapa sebabnya- juga karena
momen libur pasti akan banyak orang akan menikmati Jembatan baru ini. Tapi
begitu kita lepas dari traffic light ini jalanan cukup lancar.

Bisa sedikit saya gambarkan, Jalan
akses Suramadu ini terbagi atas empat ruas jalan. Dua jalan yang lebarnya
masing-masing kurleb 5 mร‚  terpisah oleh
sungai. Dua ruas jalan yang menggunakan cor beton ini adalah akses utama untuk
menuju gerbang tol Jembatan Suramadu. Satu sisi untuk dari arah Surabaya, satu
sisi untuk arah dari Madura. Disamping kiri-kanan ruas jalan tadi dipisahkan
oleh beton pembatas jalan untuk akses ke kampung-kampung yang ada di kanan-kiri
jalan. Saat kami melaju mendekati bentang tengah yang terdiri dari dua buah pylon kembar setinggi kurang lebih 130 m dan
disangga cable stayed menjadi
pemandangan tersendiri di bentang tengah. Saat kami sampai di bentang tengah jalanan
mulai macet -total-. Karena banyak pengendara yang asyik berfoto ria di bentang
tengah, bahkan ruas jalan untuk mobil dimasuki kendaraan roda dua, sehingga
menambah keadaan tambah semrawut. Untuk ruas kendaraan roda dua jangan ditanya
macetnya, yang disebabkan orang yang telah sampai di bentang tengah asyik
berfoto sehingga kemacetan di ruas ini mencapai gerbang tol masuk. Kira-kira panjangnyaร‚  hingga ke bentang
tengahร‚  kurang lebihnya 2,5 km dari total panjang jembatan Suramaduร‚  5,4 km
lebih. Banyak kendaran roda dua yang terpaksa menuntun kendaraannya karena
kehabisan BBM, belum yang bannya bocor. Suasana semrawut itu disempurnakan
dengan panas yang menyengat disiang bolong. Akhirnya kami berinisiatif untuk
kembali ร‚ alias balik kucing setelah
melewati bentang tengah karena ada rantai pembatas jalan yang dilepas sehingga
kami bisa putar balik. At least, kami harus puas menyeberangi setengah jembatan
karena kemacetan yang luar biasa itu. Hmmhhรข€¦ pengalaman perdana menyeberangi
Jembatan Suramadu.

Bukan kemaruk kalau akhirnya saya
berhasil menyeberangi Jembatan Suramadu versi lengkap, nggak pake setengah
lagi. Pasalnya sejak Jembatan itu dibangun teman-teman sekantor sudah berencana
untuk mengunjungi teman sekantor kami yang rumahnya sangat dekat dengan akses
Suramadu disisi Madura. Tepatnya didaerah Labang, Sukolilo, Bangkalan. Kami berangkat
hari Selasa tgl 16 Juni 2009 kemaren saat jam istirahat kantor kami meluncur. Tak disengaja ternyata hari itu adalah hari terakhir yang gratisan. Karena Uji coba jembatan dipercepat dari jadwal semula. Dan... akhirnya sukses juga menginjak tanah Madura dengan teman-teman sekantor.
Ternyata dirumah teman kami tersebut sudah disediakan makan siang berupa ikan panggang lengkap dengan sambal
kecap dan sambal terasi. Ditambah ikan Manyong dan Glomoh goreng. Ada ikan
Sembilang dimasak kuning, ada cumi-cumi disambal goreng, plus Es Blewah sebagai
pelepas dahaga sekaligus sebagai penutup makan siang. Kami yang tengah
kelaparan รข€"memang niat banget- segera menuntaskan niat,ร‚  apapun yang terhidang didepan kami jadi licin
tandas. Sedapnyaรข€¦top markotop aja lewattt. รข€"kok malah bahas makanan ya?-

Mungkin itulah sedikit yang bisa
saya ceritakan tentang Jembatan Suramadu yang aksesnya cukup dekat dengan rumah
saya. Membayar tagihan dari Mas Nursalam untuk cerita Jembatan Suramadu. Semoga
Suramadu memang akan menjadi Jembatan Budaya bagi masyarakat Madura รข€" seperti
harapan Zawawi Imron-. Bahwa dengan adanya Jembatan Suramadu akan banyak hal
yang diberkahi, akan banyak manfaat yang mengiringi, yang pada gilirannya akan
membawa kebaikan kepada semua. Semoga!

Pacarkembang 18.06.09ร‚ Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik











Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/
12b.

Re: Bls: [sekolah-kehidupan] (Kelana) Jembatan Suramadu

Posted by: "Nurhadi@tecsg.com.sg" Nurhadi@tecsg.com.sg

Thu Jun 18, 2009 7:56 pm (PDT)

[Attachment(s) from Nurhadi@tecsg.com.sg included below]

Suramadu jadi..alhamdulillah...transportasi, aksesibilitas dari dan ke
madura lebih lancar.
Pembangunan di madura....mudah2an makin berkembang....mudah2an makin banyak
orang yang peduli sama madura.
Selama ini...terlalu Surabaya oriented....padahal madura juga punya potensi
yang bisa dikembangkan.

Tapi ya begitu, membangun madura jangan sampai melupakan orang madura.
Mereka yang punya tanah, punya lahan, punya rumah/tempat tinggal..wajar
jika harus mendaptkan jatah yang sepadan.

Back to Suramadu.
Dari sis visual cukup bagus.......mudah2an, saya bisa punya kesempatan
berkunjung langsung.
kebetulan juga, awal Agustus nanti back to Sby.

Disini ada Jembatan Barelang. Megah juga. Dengan struktur kawat peyangga
yang kokoh, mirip jaring-jaring.
Tapi disini lebih berfungsi sebagai wisata, disamping sebagai pengubung
antar pulau.

Anyway, selamat dengan Suramadu-nya.

Regards,





Sri Asih
<asih_cp09@yahoo.
co.id> To
Sent by: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
sekolah-kehidupan cc
@yahoogroups.com
Subject
Bls: [sekolah-kehidupan] (Kelana)
06/18/2009 09:29 Jembatan Suramadu
PM


Please respond to
sekolah-kehidupan
@yahoogroups.com
















Jembatan Suramadu itu kebanggaan bangsa Indonesia. Tolong donk maling-maling klo
mo beraksi mikir 100x lipat. Bagi yang tersingkir dengan adanya jembatan ini,
yang legowo lah cari alternatif lain. Klo terus menerus memikirkan kepentingan
sendiri kapan mo maju negara ini. saya gak pernah lewat tuh jembatan aja ikut
bangga apalagi bagi penduduk sekitar, jagalah karya anak bangsa kita. sukses terus
maha karya anak-anak bangsa terbaik. Mudah-mudahan bermunculan lagi karya-karya
yang lain

--- Pada Kam, 18/6/09, Siwi LH <siuhik@yahoo.com> menulis:

Dari: Siwi LH <siuhik@yahoo.com>
Topik: [sekolah-kehidupan] (Kelana) Jembatan Suramadu
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Cc: sekolahkehidupan@yahoo.com
Tanggal: Kamis, 18 Juni, 2009, 9:16 AM



Jembatan Suramadu


Sebenarnya kalau disurvey oleh lembaga survey yang kredibel, mungkin saya
termasuk orang yang paling sering melewati kawasan Suramadu. Sejak mulai
pembebasan tanah, hingga pembangunan sampai akhirnya diresmikan SBY, saya
orang yang sangat setia untuk melewati akses Suramadu. Bukan karena fanatik,
namun karena lokasi Jembatan Suramadu dekat dengan kantor, dan aksesnya
lebih dekat dan mudah untuk mencapai rumah. Jadilah saya setiap hari
melewati akses Suramadu dan menikmati setiap proses pembangunannya.


Satu hal yang membuat saya salut dengan pembangunan akses Suramadu yang di
sisi Surabaya tentunya, bahwa pembangunannya hampir tidak pernah menutup
jalan. Dari saat pembebasan lahan, memindahkan aliran sungai รข€"seumur-umur
baru saat itu saya melihat proses memindahkan aliran sungai- membeton
sungai, membeton jalan, sampai merapikan dengan membuat taman-taman
disepanjang jalan. Walaupun menutup jalan mungkin hanya memindahkan
jalur-jalurnya saja, namun tak pernah menutup total . Mungkin jadwal yang
terencana dan sistematis serta pelaksanaan yang rapi yang membuat akses
Suramadu selalu lancar dilewati walaupun disana-sini sedang berlangsung
pengecoran maupun pembangunan untuk jalan.


Dan ketika akhirnyaรข€¦akhirnyaรข€¦Suramadu dapat tersambung, saya termasuk orang
yang ikut merasakan euphoria kelegaannya. Walaupun tak ikut meletakkan batu
pertama, tak ikut merencanakan, tak ikut melempar ide, apalagi ikut
meresmikannya. Cukuplah menjadi penikmat sejati, heheheรข€¦


Dan tak salah setelah hari Rabu, 10 Juni 2009 diresmikan oleh SBY, maka hari
Minggu saya dan family berencana untuk menyeberanginya. Kebetulan ada Mbak
Iparku dari Probolinggo tengah berkunjung ke Surabaya, maka sekalian aja
memanfaatkan momen untuk menyeberangi Jembatan Suramadu รข€"mumpung masih
gratis-. Sepulang adik Gautama pentas pada acara Wisuda & Pelepasan kakak TK
B, kami langsung meluncur ke jalan Kenjeran. Di perempatan Kedung Cowek kami
belok kekanan langsung masuk di jalan akses Jembatan Suramadu. Seperti yang
telah kami prediksi jalan pasti akan macet, selain karena sudah terbiasa
dengan traffic light di perempatan ini yang selalu sukses membuat macet
jalan รข€"entah kenapa sebabnya- juga karena momen libur pasti akan banyak
orang akan menikmati Jembatan baru ini. Tapi begitu kita lepas dari traffic
light ini jalanan cukup lancar.


Bisa sedikit saya gambarkan, Jalan akses Suramadu ini terbagi atas empat
ruas jalan. Dua jalan yang lebarnya masing-masing kurleb 5 m terpisah oleh
sungai. Dua ruas jalan yang menggunakan cor beton ini adalah akses utama
untuk menuju gerbang tol Jembatan Suramadu. Satu sisi untuk dari arah
Surabaya, satu sisi untuk arah dari Madura. Disamping kiri-kanan ruas jalan
tadi dipisahkan oleh beton pembatas jalan untuk akses ke kampung-kampung
yang ada di kanan-kiri jalan. Saat kami melaju mendekati bentang tengah yang
terdiri dari dua buah pylon kembar setinggi kurang lebih 130 m dan disangga
cable stayed menjadi pemandangan tersendiri di bentang tengah. Saat kami
sampai di bentang tengah jalanan mulai macet -total-. Karena banyak
pengendara yang asyik berfoto ria di bentang tengah, bahkan ruas jalan untuk
mobil dimasuki kendaraan roda dua, sehingga menambah keadaan tambah
semrawut. Untuk ruas kendaraan roda dua jangan ditanya macetnya, yang
disebabkan orang yang telah sampai di bentang tengah asyik berfoto sehingga
kemacetan di ruas ini mencapai gerbang tol masuk. Kira-kira panjangnya
hingga ke bentang tengah kurang lebihnya 2,5 km dari total panjang jembatan
Suramadu 5,4 km lebih. Banyak kendaran roda dua yang terpaksa menuntun
kendaraannya karena kehabisan BBM, belum yang bannya bocor. Suasana semrawut
itu disempurnakan dengan panas yang menyengat disiang bolong. Akhirnya kami
berinisiatif untuk kembali alias balik kucing setelah melewati bentang
tengah karena ada rantai pembatas jalan yang dilepas sehingga kami bisa
putar balik. At least, kami harus puas menyeberangi setengah jembatan karena
kemacetan yang luar biasa itu. Hmmhhรข€¦ pengalaman perdana menyeberangi
Jembatan Suramadu.


Bukan kemaruk kalau akhirnya saya berhasil menyeberangi Jembatan Suramadu
versi lengkap, nggak pake setengah lagi. Pasalnya sejak Jembatan itu
dibangun teman-teman sekantor sudah berencana untuk mengunjungi teman
sekantor kami yang rumahnya sangat dekat dengan akses Suramadu disisi
Madura. Tepatnya didaerah Labang, Sukolilo, Bangkalan. Kami berangkat hari
Selasa tgl 16 Juni 2009 kemaren saat jam istirahat kantor kami meluncur. Tak
disengaja ternyata hari itu adalah hari terakhir yang gratisan. Karena Uji
coba jembatan dipercepat dari jadwal semula. Dan... akhirnya sukses juga
menginjak tanah Madura dengan teman-teman sekantor. Ternyata dirumah teman
kami tersebut sudah disediakan makan siang berupa ikan panggang lengkap
dengan sambal kecap dan sambal terasi. Ditambah ikan Manyong dan Glomoh
goreng. Ada ikan Sembilang dimasak kuning, ada cumi-cumi disambal goreng,
plus Es Blewah sebagai pelepas dahaga sekaligus sebagai penutup makan siang.
Kami yang tengah kelaparan รข€"memang niat banget- segera menuntaskan niat,
apapun yang terhidang didepan kami jadi licin tandas. Sedapnyaรข€¦top markotop
aja lewattt. รข€"kok malah bahas makanan ya?-


Mungkin itulah sedikit yang bisa saya ceritakan tentang Jembatan Suramadu
yang aksesnya cukup dekat dengan rumah saya. Membayar tagihan dari Mas
Nursalam untuk cerita Jembatan Suramadu. Semoga Suramadu memang akan menjadi
Jembatan Budaya bagi masyarakat Madura รข€" seperti harapan Zawawi Imron-.
Bahwa dengan adanya Jembatan Suramadu akan banyak hal yang diberkahi, akan
banyak manfaat yang mengiringi, yang pada gilirannya akan membawa kebaikan
kepada semua. Semoga!


Pacarkembang 18.06.09

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik



Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman
favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)


Attachment(s) from Nurhadi@tecsg.com.sg

1 of 1 Photo(s)

12c.

Re: Bls: [sekolah-kehidupan] (Kelana) Jembatan Suramadu

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Thu Jun 18, 2009 9:08 pm (PDT)



ya mbak Sri Asih, salam kenal ya? saya juga merasa bangga kok dengan tersambungnya jembatan Suramadu, semoga menjadi berkah tersendiri bagi semuanya. Dan semua pihak akan ikut merasa memiliki Jembatan itu. HIdup karya anak bangsa!

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

________________________________
From: Sri Asih <asih_cp09@yahoo.co.id>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 18, 2009 7:29:40 AM
Subject: Bls: [sekolah-kehidupan] (Kelana) Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu itu kebanggaan bangsa Indonesia. Tolong donk maling-maling klo mo beraksi mikir 100x lipat. Bagi yang tersingkir dengan adanya jembatan ini, yang legowo lah cari alternatif lain. Klo terus menerus memikirkan kepentingan sendiri kapan mo maju negara ini. saya gak pernah lewat tuh jembatan aja ikut bangga apalagi bagi penduduk sekitar, jagalah karya anak bangsa kita. sukses terus maha karya anak-anak bangsa terbaik. Mudah-mudahan bermunculan lagi karya-karya yang lain

--- Pada Kam, 18/6/09, Siwi LH <siuhik@yahoo. com> menulis:

>Dari: Siwi LH <siuhik@yahoo. com>
>Topik: [sekolah-kehidupan] (Kelana) Jembatan Suramadu
>Kepada: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
>Cc: sekolahkehidupan@ yahoo.com
>Tanggal:
> Kamis, 18 Juni, 2009, 9:16 AM
>
>
>Jembatan Suramadu
>Sebenarnya kalau disurvey oleh
>lembaga survey yang kredibel, mungkin saya termasuk orang yang paling sering
>melewati kawasan Suramadu. Sejak mulai pembebasan tanah, hingga pembangunan
>sampai akhirnya diresmikan SBY, saya orang yang sangat setia untuk melewati
>akses Suramadu. Bukan karena fanatik, namun karena lokasi Jembatan Suramadu
>dekat dengan kantor, dan aksesnya lebih dekat dan mudah untuk mencapai rumah. Jadilah
>saya setiap hari melewati akses Suramadu dan menikmati setiap proses
>pembangunannya.
>Satu hal yang membuat saya salut
>dengan pembangunan akses Suramadu yang di sisi Surabaya tentunya, bahwa
>pembangunannya hampir tidak pernah menutup jalan. Dari saat pembebasan lahan,
>memindahkan aliran sungai รข€"seumur-umur baru saat itu saya melihat proses
>memindahkan aliran sungai- membeton sungai, membeton jalan, sampai merapikan
>dengan membuat taman-taman disepanjang jalan. Walaupun menutup jalan mungkin
>hanya memindahkan jalur-jalurnya saja, namun tak pernah menutup total .
>Mungkin jadwal yang terencana dan sistematis serta pelaksanaan yang rapi yang
>membuat akses Suramadu selalu lancar dilewati walaupun disana-sini sedang
>berlangsung pengecoran maupun pembangunan untuk jalan.
>Dan ketika
>akhirnyaรข€¦akhirnyaรข€¦Suramadu dapat tersambung, saya termasuk orang yang ikut
>merasakan euphoria kelegaannya. Walaupun tak ikut meletakkan batu pertama, tak
>ikut merencanakan, tak ikut melempar ide, apalagi ikut meresmikannya. Cukuplah
>menjadi penikmat sejati, heheheรข€¦
>Dan tak salah setelah hari Rabu,
>10 Juni 2009 diresmikan oleh SBY, maka hari Minggu saya dan family berencana
>untuk menyeberanginya. Kebetulan ada Mbak Iparku dari Probolinggo tengah
>berkunjung ke Surabaya, maka sekalian aja memanfaatkan momen untuk menyeberangi
>Jembatan Suramadu รข€"mumpung masih gratis-. Sepulang adik Gautama pentas pada
>acara Wisuda & Pelepasan kakak TK B, kami langsung meluncur ke jalan
>Kenjeran. Di perempatan Kedung Cowek kami belok kekanan langsung masuk
>di jalan akses Jembatan Suramadu. Seperti yang telah kami prediksi jalan pasti
>akan macet, selain karena sudah terbiasa dengan traffic light di perempatan ini
>yang selalu sukses membuat macet jalan รข€"entah kenapa sebabnya- juga karena
>momen libur pasti akan banyak orang akan menikmati Jembatan baru ini. Tapi
>begitu kita lepas dari traffic light ini jalanan cukup lancar.
>Bisa sedikit saya gambarkan, Jalan
>akses Suramadu ini terbagi atas empat ruas jalan. Dua jalan yang lebarnya
>masing-masing kurleb 5 m terpisah oleh
>sungai. Dua ruas jalan yang menggunakan cor beton ini adalah akses utama untuk
>menuju gerbang tol Jembatan Suramadu. Satu sisi untuk dari arah Surabaya, satu
>sisi untuk arah dari Madura. Disamping kiri-kanan ruas jalan tadi dipisahkan
>oleh beton pembatas jalan untuk akses ke kampung-kampung yang ada di kanan-kiri
>jalan. Saat kami melaju mendekati bentang tengah yang terdiri dari dua buah pylon kembar setinggi kurang lebih 130 mdandisangga cable stayed menjadi
>pemandangan tersendiri di bentang tengah. Saat kami sampai di bentang tengah jalanan
>mulai macet -total-. Karena banyak pengendara yang asyik berfoto ria di bentang
>tengah, bahkan ruas jalan untuk mobil dimasuki kendaraan roda dua, sehingga
>menambah keadaan tambah semrawut. Untuk ruas kendaraan roda dua jangan ditanya
>macetnya, yang disebabkan orang yang telah sampai di bentang tengah asyik
>berfoto sehingga kemacetan di ruas ini mencapai gerbang tol masuk. Kira-kira panjangnya hingga ke bentang
>tengah kurang lebihnya 2,5 km dari total panjang jembatan Suramadu 5,4 km
>lebih. Banyak kendaran roda dua yang terpaksa menuntun kendaraannya karena
>kehabisan BBM, belum yang bannya bocor. Suasana semrawut itu disempurnakan
>dengan panas yang menyengat disiang bolong. Akhirnya kami berinisiatif untuk
>kembali alias balik kucing setelah
>melewati bentang tengah karena ada rantai pembatas jalan yang dilepas sehingga
>kami bisa putar balik. At least, kami harus puas menyeberangi setengah jembatan
>karena kemacetan yang luar biasa itu. Hmmhhรข€¦ pengalaman perdana menyeberangi
>Jembatan Suramadu.
>Bukan kemaruk kalau akhirnya saya
>berhasil menyeberangi Jembatan Suramadu versi lengkap, nggak pake setengah
>lagi. Pasalnya sejak Jembatan itu dibangun teman-teman sekantor sudah berencana
>untuk mengunjungi teman sekantor kami yang rumahnya sangat dekat dengan akses
>Suramadu disisi Madura. Tepatnya didaerah Labang, Sukolilo, Bangkalan. Kami berangkat
>hari Selasa tgl 16 Juni 2009 kemaren saat jam istirahat kantor kami meluncur. Tak disengaja ternyata hari itu adalah hari terakhir yang gratisan. Karena Uji coba jembatan dipercepat dari jadwal semula. Dan... akhirnya sukses juga menginjak tanah Madura dengan teman-teman sekantor.
>Ternyata dirumah teman kami tersebut sudah disediakan makan siang berupa ikan panggang lengkap dengan sambal
>kecap dan sambal terasi. Ditambah ikan Manyong dan Glomoh goreng. Ada ikan
>Sembilang dimasak kuning, ada cumi-cumi disambal goreng, plus Es Blewah sebagai
>pelepas dahaga sekaligus sebagai penutup makan siang. Kami yang tengah
>kelaparan รข€"memang niat banget- segera menuntaskan niat, apapun yang terhidang didepan kami jadi licin
>tandas. Sedapnyaรข€¦top markotop aja lewattt. รข€"kok malah bahas makanan ya?-
>Mungkin itulah sedikit yang bisa
>saya ceritakan tentang Jembatan Suramadu yang aksesnya cukup dekat dengan rumah
>saya. Membayar tagihan dari Mas Nursalam untuk cerita Jembatan Suramadu. Semoga
>Suramadu memang akan menjadi Jembatan Budaya bagi masyarakat Madura รข€" seperti
>harapan Zawawi Imron-. Bahwa dengan adanya Jembatan Suramadu akan banyak hal
>yang diberkahi, akan banyak manfaat yang mengiringi, yang pada gilirannya akan
>membawa kebaikan kepada semua. Semoga!Pacarkembang 18.06.09
> Salam Hebat Penuh Berkah
>Siwi LH
>cahayabintang. wordpress.com
>siu-elha. blogspot.com
>YM : siuhik
>
>
>

________________________________
Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)


13a.

Eska East Java

Posted by: "Nurhadi@tecsg.com.sg" Nurhadi@tecsg.com.sg

Thu Jun 18, 2009 8:54 pm (PDT)



Sahabat Eska,

Saya ada plan, 1st Aug nanti bakal boyongan beserta keluarga ke Sby/east
java sekitarnya.
Yach, ini namanya juga bisa dibilang balik kampung, 6 tahun kul di sby,
meski asli LA (Lamongan asli).

Siapa tau, nanti sy bisa dimasukin sbg Eska Jatim'ers. Itung2 nyambung
silahturahim.

Wassalam,
13b.

Re: Eska East Java

Posted by: "suhadi hadi" abinyajundi@yahoo.com   abinyajundi

Thu Jun 18, 2009 9:00 pm (PDT)



Welcomeback Mas
Insya Allah dah ada kepengurusan di Jatim basecamp surabaya
mbak April nama ketuanya mas
kapan2 boleh nih kita gathering eska jatim, biar pada kenal
disini banayak yang dah sepuh lho (senior) kaya mbak Siwi, mbak ugiek,mas Faris dkk
Ditunggu kumpul2nya
salam
suhadi-warga baru surabaya yg blom punya ktp surabaya

________________________________
From: "Nurhadi@tecsg.com.sg" <Nurhadi@tecsg.com.sg>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 18, 2009 8:58:03 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Eska East Java

Sahabat Eska,

Saya ada plan, 1st Aug nanti bakal
boyongan beserta keluarga ke Sby/east java sekitarnya.
Yach, ini namanya juga bisa dibilang
balik kampung, 6 tahun kul di sby, meski asli LA (Lamongan asli).

Siapa tau, nanti sy bisa dimasukin sbg
Eska Jatim'ers. Itung2 nyambung silahturahim.

Wassalam,


13c.

Re: Eska East Java

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Thu Jun 18, 2009 9:04 pm (PDT)



welcome home, sugeng rawuh Pak/Mas Nurhadi...
Akan menjadi kebahagiaan tersendiri kalau warga Surabaya / jatim ada yang pulkam.
Kami siap menyambut nih pak... khan gitu ya mbak April? Mbak Ugik, Pak Suhadi?....
semoga bisa menjadi berkah tersendiri buat eska jatim.

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

________________________________
From: "Nurhadi@tecsg.com.sg" <Nurhadi@tecsg.com.sg>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 18, 2009 8:58:03 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Eska East Java

Sahabat Eska,

Saya ada plan, 1st Aug nanti bakal
boyongan beserta keluarga ke Sby/east java sekitarnya.
Yach, ini namanya juga bisa dibilang
balik kampung, 6 tahun kul di sby, meski asli LA (Lamongan asli).

Siapa tau, nanti sy bisa dimasukin sbg
Eska Jatim'ers. Itung2 nyambung silahturahim.

Wassalam,


Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: