Friday, 11 September 2009
Malam Lailatul Qadar
Senin, 10 September 2009
ÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó : ÊóÍóÑóøæúÇ áóíúáóÉó
ÇúáÞóÏúÑö Ýöí ÇúáæöÊúÑö ãöäó ÇúáÚóÔúÑöÇúáÃóæóÇÎöÑö ãöäú ÑóãóÖóÇäó
(ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí)
Rasulullah SAW bersabda :
" Temuilah malam Lailatul qadr di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir
bulan Ramadhan " (Shahih Bukhari)
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
ÍóãúÏðÇ áöÑóÈøò ÎóÕøóäóÇ ÈöãõÍóãøóÏò æóÃóäúÞóÐóäóÇ ãöäú ÙõáúãóÉö ÇúáÌóåúáö
æóÇáÏøóíóÇÌöÑöÇúáóÍóãúÏáõáåö ÇáøóÐöíú åóÏóÇäóÇ ÈöÚóÈúÏöåö ÇúáãõÎúÊóÇÑö ãóäú
ÏóÚóÇäóÇ Åöáóíúåö ÈöÇúáÅöÐúäö æóÞóÏú äóÇÏóÇäóÇ áóÈøóíúßó íÇóãóäú ÏóáøóäóÇ
æóÍóÏóÇäóÇ Õóáøóì Çááåõ æóÓóáøóãó æóÈóÇÑóßó Úóáóíúåö æÚóáìó Ãóáöåö
ÇáÍóãúÏõáöáå ÇáøóÐöíú ÌóãóÚóäóÇ¡ ÇáÍóãúÏõáöáå ÇáøóÐöíú ÃóßúÑóãóäóÇ¡
ÇáÍóãúÏõáöáå ÇáøóÐöíú æóÚóÏóäóÇ ÈöÇúáãóÛúÝöÑóÉö æóÇáÑøóÍúãóÉö..
Limpahan puji ke hadirat Allah Maha Raja langit dan bumi, Penguasa tunggal
Maha Sempurna dan Abadi Rabbul 'Alamin Yang Maha Luhur dan Maha Suci dan
Maha mensucikan jiwa dan sanubarihamba-hambaNya, Maha menyingkirkan segenap
kesulitan dan musibah bagi hamba-hambaNya, dan Maha mampu melimpahkan
kebahagiaan dunia dan akhirat bagi yang dikehendakiNya, beruntunglah mereka
yang selalu memperbanyak doa dan munajat memanggil namaNya Yang Maha Luhur.
Karena setiap seruan panggilan ke hadirat Allah, memanggil nama Allah, akan
abadi dan akan sampai ke hadirat Allah Jalla Wa 'Alaa. Di Yamul Mahsyar
(hari perkumpulan seluruh manusia), Allah SWT akan mengenal bibir-bibir yang
selalu memanggil namaNya , Firman Allah dalam hadits qudsy :
ÃóäóÇ ãóÚó ÚóÈúÏöíú ÍóíúËõãóÇ ÐóßóÑóäöíú æóÊóÍóÑøóßóÊú Èöíú ÔóÝóÊóÇåõ
"Aku bersama hambaKu ketika hambaKu mengingatKu, dan bergetar bibirnya
menyebut namaKu ". Dan Allah SWT berfirman :
æóÅöÐóÇ ÓóÃóáóßó ÚöÈóÇÏöíú Úóäöøíú ÝóÅöäøöíú ÞóÑöíúÈñ ÃõÌöíúÈõ ÏóÚúæóÉó
ÇáÏøóÇÚö ÅöÐóÇ ÏóÚóÇäö ÝóáúíóÓúÊóÌöíúÈõæúÇ áöíú æóáúíõÄúãöäõæúÇ Èöíú
áóÚóáøóßõãú íóÑúÔõÏõæúäó ( ÇáÈÞÑÉ :186
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran." ( QS. Al-Baqarah: 186).
" Wahai Muhammad, katakanlah kepada hamba-hambaKu jika mereka bertanya
tentang dzatKu ini, katakanlah bahwa Tuhan mu dekat Åöäøöíú ÞóÑöíúÈñ "
Sungguh Aku (Allah) Maha dekat ", lebih dekat kepadanya dari semua yang
dekat padanya, sebelum ia mengenal satu pun dari teman dan kerabatnya,
sebelum ia mengenal ayah dan ibunya, Allah telah Maha dekat dan mengenalnya
sebelum ia lahir ke muka bumi, selama namanya telah dicipta dan ditaruh di
sulbi nabiyullah Adam AS, Åöäøöíú ÞóÑöíúÈñ Akulah (Allah) Yang Maha dekat
kepadanya, dan Maha menawarkan kedekatanNya yang abadi setelah kehidupan di
muka bumi. Semoga aku dan kalian selalu menerima lamaran kedekatan Allah
Jalla Wa 'Alaa dunia wal akhirah, dan semoga Allah memberi kemudahan bagiku
dan kalian untuk selalu dalam keluhuran cahaya kedekatan ke hadirat Allah.
Jangan selalu berputus asa berdoa dan bermunajat jika kita merasa lemah dan
rentan maka berdoalah karena Allah membimbing mu dan mempermudah mu membuka
jalan kemudahan untuk sampai kepada pintu-pintu keluhuran dan kesucian
hidup, yang dengan itu kita sampai kepada rahasia kebahagiaan yang kekal,
keridhaan Allah, cinta Allah, kasih sayang Allah. Betapa beruntung mereka
yang menerima lamaran Allah untuk dapat menjadi pencintaNya, dan betapa
ruginya mereka dengan segala apa yang mereka lewati dalam kehidupan di muka
bumi, jika mereka lepas dan menolak lamaran Allah untuk menjadi kekasihNya.
Firman Allah dalam hadits qudsy :
ãóäú ÃóÍóÈøó áöÞóÇÆöíú ÃóÍúÈóÈúÊõ áöÞóÇÆóåõ
" Barangsiapa yang rindu berjumpa dengan Ku (Allah), Aku pun rindu berjumpa
dengannya".
Hadirin hadirat…demikian kasih sayang dan kerinduan yang ditawarkan pada
jiwa yang mau rindu kepada Yang Maha menawarkan kebahagiaan yang kekal
…ALLAH. Renungi kalimat agung dan luhur dari Rabbul 'Alamin : " Barangsiapa
yang rindu berjumpa dengan Allah, Allah pun rindu berjumpa dengannya".
Alangkah indah hari-hari seorang hamba, ia lewati hari-hari nya dan ia
dirindukan Allah. Semoga aku dan kalian diterangi jiwa kita dengan cahaya
kerinduan berjumpa dengan Yang Maha Indah, dengan pencipta kita dari tiada,
dengan Yang Maha Dermawan dan menyingkirkan kita dari segala kesulitan dan
musibah, demi cahaya kerinduan ke hadirat Allah Ya Zal Jalaali Wal Ikram.
Sampailah kita di hari yang mulia ini 17 Ramadhan yang mengingatkan kita
kepada peristiwa Badr Al Kubra, dimana diterangkannya bendera pembela Sang
Nabi SAW, pertama kali ketika beliau SAW berhadapan dengan kaum Muhajirin
dan Anshar di Madinah Al Munawwarah sebelum menuju Badr Al Kubra, maka di
saat itulah wajah yang paling ramah, wajah yang paling indah, wajah yang
dikatakan oleh Sayyidina Anas bin Malik :
ãóÇÑóÃóíúäóÇ ãóäúÙóÑðÇ ÃóÚúÌóÈõ ãöäú æóÌúåö ÇáäøóÈöí
" Tidak ada pemandangan kutemukan lebih indah dari wajah Sang Nabi (saw),
lebih menakjubkan dari wajah Sang Nabi". Ketika berdiri kaum muhajirin dan
anshar menghadap wajah yang paling mulia, wajah yang paling sopan, wajah
yang paling berkasih sayang dari seluruh makhluk Allah, wajah yang dikatakan
oleh Allah :
æóÅöäøóßó áóÚóáóì ÎõáõÞò ÚóÙöíúãò ( ÇáÞáã : 4
" Sungguh engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung".( QS.Al Qalam : 4)
Wajah yang selalu menjawab cinta dari semua umat bahkan dari benda mati,
demikian Sayyidina Nabi Muhammad SAW. Maka Rasulullah SAW berkata :"
bagaimana pendapat kalian " ?, maka berkata salah seorang Anshar :
áóßóÃóäóøßó ÊõÑöíúÏõ ãöäøóÇ íóÇÑóÓõæáó Çááåö ¿
" Ya Rasulullah tampaknya engkau menunggu pendapat kami"?, maka Rasul SAW
berkata : betul, bagaimana pendapat kalian wahai kaum Anshar? , maka salah
satu kaum Anshar berkata :
íóÇÑóÓõæáó Çááåö ÇöãúÖö ÈöäóÇ áöãóÇ ÃóÑóÏúÊó ÝóäóÍúäõ ãóÚóßó, áóæú
ÇÓúÊóÚúÑóÖúÊó ÈöäóÇ åóÐóÇ ÇúáÈóÍúÑó ÝóÎóÖúÊóåõ áóÎóÖúäóÇåõ ãóÚóßó ãóÇ
ÊóÎóáóøÝó ãöäóøÇ ÑóÌõáñ æóÇÍöÏñ áóÚóáóø Çááåõ íõÑöíúßó ãöäóøÇ ãóÇ ÊóÞóÑóø
Èöåö Úóíúäõßó
" Wahai Rasul, kami akan ikut bersamamu kemanapun engkau pergi , jika engkau
mengajak kami kemanapun kami akan ikut, jika engkau berdiri di depan lautan
lalu masuk ke dasar lautan, kami akan ikut dan tidak akan tersisa satu pun
dari kami kecuali ikut denganmu, barangkali dengan itu kami bisa
menggembirakan hatimu wahai Rasulullah".
Inilah tujuan Muhajirin dan Anshar yang selalu ingin menggembirakan hati
Nabi Muhammad SAW, mereka rela mati kesemuanya demi menggembirakan hati
Muhammad Rasulullah SAW,ÝóÓõÑóø æóÌúåõ ÇáäøóÈöí Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö
æóÓóáøóãó , maka terlihat terang benderang dan gembira wajah Rasul SAW, maka
mereka pun berangkat.
Hadirin hadirat… malam 17 Ramadhan malam munajat , Sang Nabi berdoa
kehadirat Allah terangkat kedua tangannya hingga jatuh ridanya (rida :
sorban dipundak)dari panjangnya doa beliau, diantara doa beliau SAW riwayat
Shahih Al Bukhari :
Çóááóøåõãóø Åöäú ÊóÔóÃú áóÇ ÊõÚúÈóÏõ ÈóÚúÏó Çúáíóæúãö ...
" Wahai Allah aku risau kalau seandainya kelompok kecil kami ini kalah
orang-orang yang banyak tidak siap berperang, senjata terbatas tidak mampu
berbuat apa-apa, kalau sampai kalah kelompok ini dan habis di bantai, áóÇ
ÊõÚúÈóÏõ ÈóÚúÏó Çúáíóæúãö aku risau tidak ada yang menyembah Mu di muka
bumi, karena seluruh orang-orang para da'i, para pembela Sang Nabi kumpul di
Badr, kalau semuanya di bantai maka habislah, tinggallah Dhu'afaa'
(orang-orang lemah) di Makkah dan kaum wanita di Madinah, maka setelah ini
jangan-jangan tidak ada lagi yang menyembahMu kalau sampai kelompok ini
kalah. Demikian risaunya Sang Nabi, beliau mempunyai jiwa yang risau, paling
risau sesuatu menimpa umat nya inilah jiwa Sayyidina Muhammad, inilah jiwa
yang Allah katakan :
áóÞóÏú ÌóÇÁßõãú ÑóÓõæáñ ãøöäú ÃóäÝõÓößõãú ÚóÒöíÒñ Úóáóíúåö ãóÇ ÚóäöÊøõãú
ÍóÑöíÕñ Úóáóíúßõã ÈöÇáúãõÄúãöäöíäó ÑóÄõæÝñ ÑøóÍöíãñ (ÇáÊæÈÉ : 128 )
" Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari jenis kalian
sendiri, yang sangat menjaga kalian dan sangat berat memikirkan apa yang
menimpa kalian, dan sangat santun dan berkasih sayang terhadap orang-orang
yang beriman". ( QS. At Taubah : 128)
Inilah Sayyidina Muhammad SAW yang berdoa :
Çóááøóåõãøó ËóÞøöáú Úóáóíøó ãóæúÊöíú æóÎóÝøöÝú Úóáóì ÃõãóøÊöíú
Sampai di saat musibah yang paling dahsyat di dunia ini, yaitu sakaratul
maut seraya berdoa kepada Allah di saat beliau akan wafat " Ya Allah
keraskan dan pedihkan sakaratul mautku dan ringankan untuk seluruh umatku
''. Inilah doa Sayyidina Muhammad SAW, rela menerima kepedihan sakaratul
maut demi teringankan untuk umatnya. Maka, hadirin hadirat…satu-satunya jiwa
yang paling tidak tega melihat umatnya merintih di dalam api neraka karena
berdosa beliau bersujud untuk memohonkan syafaat untuk para pendosa, inilah
Muhammad Rasulullah SAW pimpinan Ahlul Badr. Maka mereka keluar dengan dua
bendera hitam, satu bendera di tangan Muhajirin satu bendera di tangan
Anshar. Bendera Muhajirin di tangan Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Karramallahu wajhah RA, dan satu bendera di tangan kaum Anshar. Dan
Rasulullah SAW berkata janganlah kalian menyerang mereka sebelum mereka
menyerang kalian, jangan ada yang bergerak dan berbuat sesuatu sebelum
mereka terlebih dahulu berbuat dan menyerang kita. Jumlah 313 orang, senjata
tidak lengkap menghadapi 3000 pasukan musyrikin quraisy dengan senjata
lengkap dan kuda, pakai baju besi, topi besi, senjata, pedang, siap
tempurnya dengan pasukan kuda yang berlapis baja pula, berhadapan dengan
pasukan 313 orang, berapa puluh yang punya pedang, lainnya bawa tombak,
lainnya cuma punya panah, lainnya hanya bawa tongkat, dan yang lainnya
membawa batu dan alat tani, inilah keadaan mereka. Allah berfirman :
ÅöÐú ÊóÓúÊóÛöíËõæäó ÑóÈøóßõãú ÝóÇÓúÊóÌóÇÈó áóßõãú Ãóäøöí ãõãöÏøõßõãú
ÈöÃóáúÝò ãöäó ÇáúãóáóÇÆößóÉö ãõÑúÏöÝöíäó ( ÇáÃäÝÇá : 9
" Jika kalian berdoa dan bermunajat meminta pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankanNya bagimu, sesungguhnya Aku (Allah) akan mendatangkan bala
bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut". (QS.Al
Anfal : 9)
Berkata Abu Sa'id dari kaum Anshar, aku buta sejak perang Badr kalau
seandainya aku tidak buta, aku bisa perlihatkan kalian dimana turunnya
pasukan malaikat dari belahan langit di wilayah Badr, karena kejadian itu
terjadi di wilayah yang dinamakan Badr tahun ke-2 Hijriah pada hari Jum'at
17 Ramadhan.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Demikian indahnya peperangan Badr Al Kubra ini, ketika Sayyidina Abu Thalhah
Al Anshari RA yang sangat mencintai Sang Nabi SAW, yang berlutut di
tengah-tengah peperangan seraya berkata kepada Rasulullah :
æóÌúåöíú áöæóÌúåößó ÇúáæöÞóÇÁõ æóäóÝúÓöíó áöäóÝúÓößó ÇúáÝöÏóÇÁõ
" Wajahku ini siap menjadi tameng bagi segala serangan di wajahmu ya rasul,
jiwa dan ragaku siap untuk membentengimu wahai Nabi dari segala panah dan
senjata ". Maka orang seperti Abu Thalhah ini kata Rasul : Abu Thalhah ka
alf min ummati ( Abu Thalhah seperti 1000 orang kekuatannya dalam umatku ).
Demikian keadaan para pencinta Rasul SAW yang mempunyai kekuatan yang
demikian dahsyat . Diriwayatkan bahwa Abu Thalhah ini di dalam peperangan
Badr pedangnya jatuh karena kantuknya, karena sepanjang malam qiyamul lail
di saat perang terjatuh pedangnya, bagaimana manusia perang dengan hawa
nafsu, kalau ia perang dengan hawa nafsu tentunya ia tidak akan bisa
memejamkan mata sekejap pun dari melihat serangan pedang 3000 orang pasukan
kuffar quraisy dengan senjata lengkap masih bisa terkantuk-kantuk,
menunjukkan mereka memang mempunyai jiwa-jiwa yang suci dan damai, bahkan
Sang Nabi mengatakan " jangan menyerang sebelum mereka menyerang". Demikian
hadirin hadirat, manusia yang paling tidak menghendaki permusuhan walau
terhadap orang-orang yang paling jahat memusuhi beliau, bahkan pada saat
perang Uhud ketika panah besi menembus rahang beliau, dan beliau SAW roboh
maka saat itu berdiri Sayyidina Abu Thalhah di depan beliau, dan Rasul
berdiri lagi untuk melihat keadaan pasukannya yang kacau balau karena
diserang kaum kuffar, maka Abu Thalhah berkata ; tetap duduk wahai Rasul
jangan berdiri sungguh ... æóÌúåöíú áóíúÓó ÈöæóÌúåößó æóÕóÏúÑöíú áóíúÓó
ÈöÕóÏúÑößó ( wajahku bukan wajahmu dadaku bukan dadamu ), biar aku yang kena
serangan panah jangan engkau kena serangan lagi, tetap di tempatmu wahai
Rasul. Dan Rasul sudah mengalir darah, karena panah besi menghantam dari
pada perisai baja yang ada di tangan Sang Nabi dan sedemikian kerasnya
sampai menembus baja tersebut dan menembus tulang rahang beliau. Maka
Sayyidatuna Fathimah Az Zahra' RA dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Karramallahu Wajhah, diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari datang kepada
Nabi dan membersihkan darah yang mengalir dari wajah beliau. Al Imam Ibn
Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari menjelaskan
bahwa Rasul memegang ridanya (rida : sorban dipundak yg sering juga
dililitkan dileher oleh beliau saw), menahan jangan sampai darah jatuh ke
tanah, maka para Shahabat berkata biar dulu darahnya jatuh ke tanah wahai
Rasul, kita urus panah besi di rahangmu masih menempel, maka Rasul berkata
kalau ada darah dari wajahku jatuh ke tanah, Allah akan tumpahkan bala'
untuk mereka, maka Rasul tidak ingin bala' ini tumpah pada mereka yang
memerangi beliau, inilah Sayyidina Muhammad SAW . Panah besi menembus rahang
beliau, beliau masih sibuk menjaga jangan sampai setetes darah jatuh ke
tanah, karena nanti Allah akan murka kalau sampai ada setetes darah dari
wajahku jatuh ke bumi, Allah akan menumpahkan bala' untuk mereka, Rasul
masih ingin mereka masuk Islam lalu keterunannya mendapat hidayah, demikian
manusia yang paling indah Sayyidina Muhammad SAW. Perang Badr berakhir
dengan kemenangan.
Hadirin...Sayyidina Utsman bin Affan RA, yang saat akan berangkat ke Badr
terkena musibah karena istrinya sakit. Sayyidina Utsman mau meninggalkan
istrinya namun ia tidak berani karena istrinya adalah putri Rasulullah SAW,
baginya peperangan Badr belakangan, ini putri Sayyidina Muhammad SAW. Maka
Sayyidina Utsman berkata : Ya Rasulullah, putrimu sakit aku mohon ijin. Maka
Rasulullah berkata : Kau tetap jaga putriku. Selesai perang Badr, maka
Rasulullah saw bersabda, Allah telah berfirman kepada Ahlul Badr dalam
hadits qudsy riwayat Shahih Bukhari :
ÇöÚúãóáõæúÇ ãóÇ ÔöÆúÊõãú íóÇÃóåúáó ÇúáÈóÏúÑö ÞóÏú ÛóÝóÑó Çááåõ ÐõäõæúÈóßõãú
ãóÇÊóÞóÏøóãó æóãóÇ ÊóÃóÎøóÑó
" Beramallah semau kalian wahai ahlul Badr, karena Allah telah mengampuni
dosa kalian yang telah lalu dan yang akan datang ". Maka Sayyidina Utsman
berkata : Ya (Wahai) Rasulullah, aku tidak hadir perang Badr, aku menjaga
putrimu. Maka Rasulullah berkata : Kau dapat pahala Badr, dan kau dalam
kelompok Ahlul Badr. Demikian hadirin hadirat, karena beliau ( Sayyidina
Utsman ) menjaga putri Rasul, mengorbankan hadir dari perang Badr maka Allah
memberikan baginya pahala kemuliaan Badr Al Kubra, Sayyidina Utsman RA.
Hadirin hadirat yang di muliakan Allah…
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, maka Khalifah Abu Bakar As Shiddiq RA
memegang khilafah, lantas terjadi pemberontakan di beberapa wilayah yang
tidak menerima kepemimpinan Sayyidina Abi Bakr As Shiddiq RA, diantaranya
Ahlul Yaman. Yaman masuk Islam di tangan Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Karramallahu wajhah, demikian riwayat Sirah Ibn Hisyam. Sayyidina Ali bin
Abi Thalib Karramallahu Wajhah, dan Sayyidina Muadz bin Jabal RA dikirim
oleh Rasul saw ke Yaman. Sayyidina Muadz menuju ke Yaman bagian utara, dan
Sayyidina Ali menuju ke Yaman bagian Selatan ( Hadramaut ). Setelah mereka (
penduduk Yaman ) masuk Islam, maka kembalilah Sayyidina Ali dan Sayyidina
Muadz bin Jabal RA. Namun setelah kepemimpinan Khalifah Sayyidina Abu Bakr
As Shiddiq RA, terjadi pemberontakan disana-sini diantaranya di Yaman dan
juga di Hadramaut. Dari kota Tarim, penguasa kota Tarim saat itu Sultannya
mengirim surat kepada Khalifah Abu Bakr As Shiddiq RA untuk meminta bantuan
pasukan dari Madinah, karena banyaknya orang yang menolak kepemimpinan Abu
Bakr As Shiddiq RA. Maka Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq mengirim beberapa
banyak Sahabat, diantaranya mereka Ahlul Badr. Ahlul Badr tentunya tidak
semuanya wafat, maka dikirim diantaranya Ahlul Badr menuju Tarim Hadramaut.
Di kota Tarim tempat guru mulia kita dan para Salafus Shalih, disana
terdapat yang di sebut Jabal Khailah , yaitu gunung kuda artinya, kenapa
disebut gunung kuda? Karena dari gunung itulah turunnya pasukan para Sahabat
dari Madinah Al Munawwarah ketika datang dari perintah Sayyidina Abu Bakr As
Shiddiq RA menuju kota Tarim. Maka dikatakan jarak terdekat kalau dengan
menaiki kuda menuju Madinah dari kota Tarim adalah lewat Jabal Khailah, dari
situlah turunnya pasukan Sahabat datang menuju kota Tarim. Mereka bersatu
dengan penduduk Tarim untuk membela kepemimpinan Abu Bakr As Shiddiq RA,
lantas diantara Ahlul Badr ada yang mati syahid di kota Tarim, dimakamkan
dan sampai sekarang ada makam Ahlul Badr di kota Tarim di pekuburan Zanbal .
Hadirin...selesailah permasalahan Khalifah Abu Bakr As Shiddiq, Sayyidina
Umar, Sayyidina Utsman , Sayyidina Ali, berlanjut muslimin terjadi
permasalahan diantara Khalifah, dan setelah wafatnya Khulafaa Ar Rasyidin,
hingga Al Imam Ahmad Al Muhajir pindah ke Baghdad, keturunan Sayyidina Ali
bin Abi Thalib kw, keturunan Sayyidatna Fathimah Az Zahra' RA, keturunan
Rasulullah SAW. Al Imam Ahmad Al Muhajir di Baghdad dan kemudian mendapat
banyak permasalahan dan fitnah serta perpecahan di antara kaum Muslimin,
maka Al Imam Ahmad Al Muhajir mengajak beberapa rombongan keluarganya hijrah
ke kota Tarim Hadramaut, ke tempat makam Ahlul Badr dan para pembela Abu
Bakr As Shiddiq RA . Wafat Al Imam Ahmad Al Muhajir di wilayah Hadramaut dan
dimakamkan disana, lalu keturunannya di antaranya Al Imam Ali bin 'Alwy
Khali' Qasam AR (alaihi rahmatulllah : semoga atasnya Rahmat Allah swt),
seorang Hujjatul Islam yang kemudian berwasiat untuk dimakamkan di sebelah
perkuburan Ahlul Badr, dan ia mewakafkan tanah yang di sebut perkuburan
Zanbal untuk para keturunannya, hingga saat ini para imam-imam besar banyak
sekali dimakamkan di perkuburan itu mengambil tabarruk untuk berdekatan
dengan sahabat Ahlul Badr RA .
Ketika Al Imam Ahmad Al Muhajir ingin pindah ke Yaman Hadramaut, sebagian
Ulama' di Baghdad berkata : Wahai Imam, kau mau kemana?, kau ini Imam Ahlul
Bait mau pindah ke Hadramaut tempat yang tandus tidak ada sesuatu!? Al Imam
berkata: Aku ingin menjaga keturunanku dari fitnah dan dari bencana
permusuhan, maka ia pun berangkat ke Hadramaut tanah yang tandus yang tidak
ada padanya kecuali baduwi-baduwi (orang orang dusun), dan diantara bagian
besar adalah padang pasir.
Namun, cahaya semangat Al Imam Ahmad Al Muhajir tidak padam dan tidak
berhenti di Hadramaut, cahaya kecintaannya yang berpadu dengan para pencinta
Khalifah Abu Bakr As Shiddiq RA di kota Tarim Hadramaut dari dakwahnya
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah berkelanjutan, sampailah
datang sembilan orang mulia ke pulau Jawa yang keluar dari keturunan Al Imam
Ahmad Al Muhajir bin Isa menuju Gujarat lantas sampai ke pulau Jawa, maka
dari ujung Banyuwangi hingga ujung kulon ini rata dengan Kalimat Tauhid.
Dari kemuliaan persatuan antara Ahlul Bait dan Sahabat Rasul SAW, mereka
sembilan orang ini datang tidak membawa senjata, tidak membawa pasukan,
tidak membawa sesuatu bahkan bahasa pun mereka tidak tahu. Tapi mereka
membawa semangat keberkahan Ahlul Badr, dan mereka membawa semangat cinta
kepada Sayyidina Muhammad SAW.
Ternyata dari sembilan orang mulia ini (wali songo), Allah memberikan
keberkahan yang sangat luhur sampai jadilah Indonesia negeri Muslimin
terbesar di muka bumi. Demikian hadirin hadirat kemuliaan silsilah yang
sangat mulia ini, sampailah kabar agung ini kepada kita Muslimin Muslimat di
malam hari ini. Semoga aku dan kalian selalu bersama kemuliaan Ahlul Badr
dunia dan akhirat.
ÇóáúãóÑúÁõ ãóÚó ãóäú ÃóÍóÈøó
( seseorang bersama dengan orang yang dicintainya ).
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Sampailah kita di malam-malam agung di hadapan sepuluh malam terakhir
Ramadhan, malam-malam yang penuh dengan cahaya keluhuran, malam-malam yang
penuh dengan cahaya kebahagiaan dan kasih sayang Allah SWT. Rasulullah SAW
bersabda, meneruskan dari keagungan firman Allah :
ÅöäøóÇ ÃóäúÒóáúäóÇåõ Ýöíú áóíúáóÉö ÇúáÞóÏúÑö¤ æóãóÇÃóÏúÑóìßó ãóÇ áóíúáóÉõ
ÇúáÞóÏúÑö ¤ áóíúáóÉõ ÇúáÞóÏúÑö ÎóíúÑñ ãöäú ÃóáúÝö ÔóåúÑò ¤ ÊóäóÒøóáõ
ÇúáãóáÇóÆößóÉõ æóÇáÑøõæúÍõ ÝöíúåóÇ ÈöÅöÐúäö ÑóÈøöåöãú ãöäú ßõáøö ÃóãúÑò ¤
ÓóáóÇãñ åöíó ÍóÊøóì ãóØúáóÚö ÇúáÝóÌúÑö ¤ ( ÇáÞÏÑ : 1-5
Allah memberikan kemuliaan Lailatul Qadr di bulan Ramadhan, Allah befirman "
Bahwa Lailatul Qadr itu lebih mulia daripada seribu bulan, dan di saat itu
diturunkan para Malaikat maksudnya untuk membawa rahmah, dan juga malikat
Jibril AS, karena yang disebut " ÇóáÑøõæúÍõ " dalam ayat itu sebagian besar
Mufassir mengatakan adalah Jibril AS, turun ke bumi bersama jutaan milyar
malaikat yang tidak terhitung untuk membawa rahmat Allah di malam itu".
Hadirin hadirat..dan ketahuilah bahwa Lailatul Qadr bukanlah satu dua detik,
sebagian orang memahami Lailatul Qadr itu satu dua detik saja, Lailatul Qadr
itu sepanjang malam di malam itu. Malamnya yang mana ? sekarang kita bahas,
jadi yang ibadah di malam itu dikalikan seribu bulan, kira-kira 83 tahun.
1000 bulan itu kalau dibagikan kira-kira 83 tahun, itu hadiah untuk seluruh
umat Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya, asalkan mereka ibadah apapun di
malam itu sampai terbitnya matahari di Lailatul Qadr, maka saat itu mereka
mendapat pahala dikalikan 1000 bulan. Kalau cuma shalat isya' saja seakan ia
shalat Isya selama seribu bulan, kalau ia Tarawih 20 rakaat, berarti ia
bersujud 40 kali di dalam setiap malam dalam 1000 bulan, kalau ia memakai
siwak kalikan 70 kali lipat, kalau ia berjamaah kalikan 27 kali lipat,
karena di bulan Ramadhan lebih dari 700 kali lipat kalikan 1000 bulan,
MasyaAllah!!!
Lantas Rasul SAW diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari Rasul SAW
beri'tikaf di 10 hari malam pertama bulan Ramadhan, maka datanglah malaikat
Jibril AS dan berkata : "Wahai Rasul SAW yang kau kehendaki itu masih di
depan". Rasul menantikan malam Lailatul Qadr, masih di depan maksudnya masih
nanti. Rasul SAW beri'tikaf lagi sampai 10 hari yang kedua, jadi 20 hari
Rasul I'tikaf. Maka Jibril AS berkata : "Ya Rasululallah yang engkau mau itu
di depanmu", maksudnya 10 hari malam terakhir. Maka keesokan harinya Rasul
berkhutbah ,pagi tanggal 20 Ramadhan Rasul SAW memanggil para Sahabat dan
menyampaikan taushiah bahwa sungguh Allah SWT menentukan malam Lailatul Qadr
aku melihatnya di dalam mimpiku, aku bersujud dalam keadaan tanah ini
membasah yaitu gerimis.
ÊóÍóÑøóæúÇ áóíúáóÉó ÇúáÞóÏúÑö Ýöí ÇúáæöÊúÑö ãöäó ÇúáÚóÔúÑöÇúáÃóæóÇÎöÑö ãöäú
ÑóãóÖóÇäó
" Carilah malam Lailatul Qadr itu di sepuluh malam terakhir" kata Rasul SAW,
itu tanggal 20 Ramadhan, malamnya terjadi gerimis shubuh itu Rasulullah
sujud para Sahabat melihat di dahinya ada bekas lumpur dari sujud, khutbah
beliau kemarin menunjukkan malam Lailatul Qadr malam 21 di saat itu.
Namun Rasulullah SAW bersabda di dalam hadits yang kita baca tadi " Carilah
kemuliaan Lailatul Qadr itu di sepuluh malam terakhir di malam ganjilnya",
jadi malam 21, malam 23, malam 25, malam 27, malam 29 ada lima malam untuk
kita, di situ Rasulullah SAW mengatakan inilah malam-malam kemungkinan
datangnya Lailatul Qadr. Jadi memperbanyak ibadah bagusnya di setiap malam
Ramadhan, malam kesatu, malam kedua, malam ketiga, malam keempat karena
sebagian ulama' mengatakan Malam dengan Tahajjud, doa, cinta , dan rindu
kepada Allah adalah Lailatul Qadr baginya. Maka semoga setiap malam kita
adalah Lailatul Qadr, lebih lagi kalau di setiap malam Ramadhan kita dalam
cinta, rindu dan tangis kepada Allah, lebih lagi jika setiap malam maka
salah satu malamnya adalah Lailatul Qadr kalikan dengan 1000 bulan, 83
tahun.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Rahasia kedermawanan Allah sangat luas. Diriwayatkan pula di dalam Shahih Al
Bukhari bahwa Rasul SAW bersabda riwayat Sayyidina Bilal Al Muadzzin RA :
ÊóÍóÑøóæúÇ áóíúáóÉó ÇúáÞóÏúÑö Ýöí ÇáÓøóÈúÚö ÇúáÃóæóÇÎöÑö
Ada lagi hadits lain yang mengatakan "temui Lailatul Qadr di tujuh malam
terakhir". Hadits ini berbeda dengan hadits yang tadi, kalau tadi dibilang
sepuluh malam terakhir, ini hadits bilang tujuh malam terakhir, maka bisa
kita ambil yang mana saja, yang amannya ambil sepuluh malam terakhir,
kenapa dijadikan Lailatul Qadr itu di malam-malam terakhir Ramadhan? Karena
sifat manusia di awal-awalnya semangat di akhir-akhirnya turun, maka Allah
jadikan Lailatul Qadr di sepuluh malam terakhir supaya umat semangat lagi,
supaya mereka termuliakan. Allah tidak dapat untung apa-apa daripada kita,
Allah ingin kita beruntung dan makin dekat kepadaNya maka dijadikanlah di
sepuluh malam terakhir. Nah, sepuluh malam terakhir ini hati-hatilah dan
jagalah jangan sampai malah di sepuluh malam terakhir ini kita sibuk
memikirkan pakaian baru belum ada dan lain sebagainya. Hadirin hadirat…hal
seperti itu syi'ar boleh-boleh saja, tapi ada anugerah yang lebih abadi
ditawarkan oleh Allah di hari-hari mulia sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Semoga Allah memuliakan aku dan kalian dengan kemuliaan Lailatul Qadr.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Perlu juga saya jelaskan dari banyak yang bertanya tentang shalat tarawih
yang cepat , sebagian para Salafuna As Shalihin melakukannya, sebagian
tidak. Shalat Tarawih dengan cepat teriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari
dan ada dalilnya, Rasul SAW melakukan shalat qabliyyah Al Fajr ßóÃóäøóåõ ãóÇ
íóÞúÑóÃõ ÝóÇÊöÍóÉó ÇúáßöÊóÇÈö (seakan-akan beliau SAW tidak membaca surat
Alfatihah) , kata Sayyidatuna Aisyah RA riwayat Shahih Al Bukhari dan Shahih
Muslim. Rasul SAW melakukan shalat sunnah qabliyatul Fajr (qabliyah subuh)
dua rakaat seakan-akan tidak membaca fatihah dari cepatnya. Dalam riwayat
lain di Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, Ummu Hani RA melihat Rasul SAW
melakukan shalat Dhuha di hari Fath Makkah dengan cepat , seakan-akan beliau
tidak shalat tapi beliau menyempurnakan ruku' dan sujudnya.
Di dalam madzhab Syafi'i yang dimaksud dengan tuma'ninah menyempurnakan
ruku' dan sujud itu kadar maksimalnya tidak ada batasnya, sepanjang apapun
boleh tapi kadar minimalnya sekadar seorang mengucapkan ÓõÈúÍóÇäó Çááå satu
kali. Kalau di saat itu ia rukuk dan seluruh tubuhnya diam sekadar sekali
mengucapkan ÓõÈúÍóÇäó Çááå , itu sudah tuma'ninah maka sah shalatnya. Kalau
sampai ruku'nya bergerak, tidak berhenti di saat ruku' (dan) di saat sujud
maka batal shalatnya, jadi hati-hati kalau mau ikut dengan orang-orang yang
Imam shalatnya cepat, harus faham caranya ketika ruku' harus diam kalau
sekadar kalimat ÓõÈúÍóÇäó Çááå itu kira-kira sedetik tapi harus diam, jangan
terus bergerak. Kalau seandainya diam sekadar itu maka shalatnya sah, sah
rukuknya, sah sujudnya dan membaca fatihah dengan cepat diperbuat oleh Sang
Nabi di dalam qabliyah Al Fajr dan lainnya, terlebih lagi shalat tarawih
yang juga termasuk shalat sunnah.
Namun tentunya hal ini makruh jika dilakukan saat shalat fardhu. Jadi yang
mau melakukan shalat tarawih secara cepat ada dalilnya. Yang mau melakukan
secara lambat shalat sunnah boleh juga, keduanya dilakukan oleh guru mulia
kita Al Allamah Al Musnid Al Habib Umar Bin Hafidz, shalat sunnah dengan
cepat shalat sunnah dengan lambat. Sekarang beliau melakukan shalat sunnah
Tarawih di Darul Musthafa dengan lambat, dalam satu bulan bisa dua atau tiga
kali khatam Al qur'an dengan bacaan Al quran, namun beliau juga melakukan
shalat sunnah tasbih dengan cepat.
Shalat tasbih, belajar kalau seandainya belum tahu, disunnahkan shalat
tasbih meskipun sekali dalam seumur hidup, kalau bisa tiap bulan, kalau bisa
tiap minggu, kalau bisa tiap hari tapi guru mulia kita melakukannya disana
setiap malam di bulan Ramadhan setelah shalat Maghrib. Beliau melakukan
dengan cepatnya shalat tasbih itu paling sulit kenapa? karena membaca
æóÇúáÍóãúÏõáöáåö æóáóÇÅöáåó ÅöáøóÇ Çááå æóÇááåõ ÃóßúÈóÑõ ÓõÈúÍóÇäó Çááå
saat ruku' 10 kali, saat I'tidal 10 kali, saat sujud..terus sampai sempurna
300 kali bacaan tasbih. Guru mulia kita melakukan shalat tasbih sangat
cepat, kenapa shalat secepat itu..karena teriwayat shalat sunnah cepat. Tapi
kalau sendiri disunnahkan jangan cepat-cepat , kalau untuk kita sendiri
nikmati ruku' dan sujud bersama kemuliaan Allah SWT.
Para Salafuna As Shalih banyak yang melakukan shalat sunnah cepat, banyak
yang melakukan shalat yang lambat. Di dalam tafsir Al Imam Ibn Katsir
dijelaskan, sebagian dari salaf melakukan shalat sunnah seribu rakaat setiap
harinya, shalat sunnah seribu rakaat bagaimana cepatnya!?.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Hal itu diperbuat pula oleh Al Imam Ali Zainal Abidin As Sajjad ibn Husain
bin Ali bin Abi Thalib RA, di setiap malam shalat 1000 rakaat , demikian
pula Al Imam Syafi'i, dan demikian pula sebagian banyak para Imam, dan
adapula yang memanjangkan malam-malamnya dengan shalat sunnah dua rakaat.
Hadirin hadirat, dari semua riwayat ini semoga aku dan kalian dalam
keberkahan dunia dan akhirat. Satu hal lagi yang perlu saya bahas, adalah
masalah mandi di siang hari bulan Ramadhan, sikat gigi, dan berusaha
meringankan puasanya, bagaimana hukumnya? Hukumnya makruh, tapi kalau
seandainya perbuatan itu kalau tidak dilakukan bisa membuat puasanya batal
maka menjadi Wajib, misalnya lemah kalau saya tidak mandi saya bisa pingsan
maka batal puasanya, jadi harus qadha' maka saya harus mandi, (maka) mandi
sewajarnya mau sepuluh kali setiap hari (pun tidak apa apa demi menjaga
puasanya), atau kalau saya tidak mandi akhirnya lemah nanti, saya bekerja,
saya sekolah, saya mempunyai kesibukan rumah tangga misalnya, maka tentunya
yang seperti itu boleh-boleh saja tidak menjadi makruh. Yang menjadi makruh
adalah mampu melewati puasa tapi diringan-ringankan, supaya lebih ringan
lagi mandi padahal dia tidak mempunyai kesibukan apa-apa, karena apa? Yang
dimakruhkan itu adalah meringankan puasa padahal mampu.
Karena Rasul SAW berkata: Paksakan dirimu sampai batas kemampuan jangan
lebih dari batas kemampuan, kalau lebih dari batas kemampuan malah menjadi
makruh. Jadi kalau mau mandi, mandi saja kalau mau berkeramas, keramas
saja.. mau banyak-banyak mandi di siang hari silahkan saja, asalkan hal-hal
tersebut tidak dimaksudkan meringankan puasanya, kalau dimaksudkan
meringankan puasanya maka itu makruh, yang lebih buruk adalah orang yang
memaksakan diri, tidak usah deh keramas di siang hari Ramadhan biar saja
keadaan seperti apapun , tidak usah sikat gigi, tidak usah mandi karena
makruh, akhirnya sehari dua hari, tiga hari kesal dengan Ramadhan. Ia mau
mencari hal yang sunnah, akhirnya dalam hatinya berkata kapan sih Ramadhan
selesai capek saya!!, tiap hari tidak sikat gigi, (baiknya sikat gigi
sebelum imsak), tidak mandi, perasaan ini bisa membatalkan pahala puasa mu.
Ini jauh lebih buruk daripada kita melakukan hal-hal yang makruh, lakukan
itu kalau seandainya sudah terganggu puasamu dan khusu'mu , maka jangan
sampai hati kita benci dengan Ramadhan.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Inilah indahnya sunnah Nabi kita Muhammad SAW "berbuatlah semampunya".
Semoga Allah SWT memuliakan kita dalam rahasia keagungan Badr Al Kubra ini
dan kemuliaan Nuzul Al Qur'an. Rabbi..Rabbi..halalkan seluruh wajah kami
mendapatkan cahaya kemuliaan Nuzulul Qur'an, pastikan kami semua kelak dalam
kelompok Ahlul Badr, ketika dipanggil di yaumul kiamah wahai Ahlul Badr
berdirilah, pastikan kami berdiri diantara para pencinta Ahlul Badr. Ya
Rahman Ya Rahim Ya Zal Jalali Wal Ikram…jika kelak di yaumul qiamah
masing-masing kelompok dipanggil dengan pencintanya, kelompok pezina,
kelompok pemabuk, masing-masing berdiri dengan kelompoknya, maka di saat itu
akan dipanggil pula dimana kelompok Ahlul Badr, semoga aku dan kalian
berdiri dalam kelompok Ahlul Badr. Semoga aku dan kalian tidak berdiri saat
dipanggil mana kelompok penggunjing, mana kelompok pendusta, mana kelompok
pencaci, mana kelompok pendosa, Rabbi..jangan Engkau berdirikan (kami)
diantara mereka. Pastikan ketika Ahlul Badr dipanggil kami ikut berdiri
diantara mereka para pecinta Ahlul Badr, yang telah disabdakan oleh Nabi
kami : ÇóáúãóÑúÁõ ãóÚó ãóäú ÃóÍóÈóø (seseorang bersama dengan orang yang
dicintainya). Rabbi..kami rindu wajah-wajah Ahlul Badr Al Kubra, kami rindu
melihat wajah-wajah damai, kami rindu melihat wajah Khulafaa' Ar Rasyidin,
kami rindu melihat wajah Muhajirin dan Anshar, kami rindu memandang wajah
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah, melihat wajah-wajah mulia.
Ya Zal Jalali Wal Ikram Ya dzaa At Thawli Wal In'aam Ya Rahman Ya
Rahim..pastikan kami di dalam keberkahan dunia dan akhirat dalam kebahagiaan
dunia dan akhirat. Demi kemuliaan Badr Al Kubra jawablah seluruh doa kami,
hapuskan seluruh dosa kami, singkirkan segala kesulitan kami, jauhkan
musibah dari kami sejauh-jauhnya, jauhkan dari kami kemurkaan
sejauh-jauhnya. Ya Rahman Ya Rahim..damaikan kami, damaikan masyarakat kami,
damaikan bumi Jakarta, damaikan bangsa kami, tenangkan jiwa muslimin
muslimat (agar terhindar) dari perbuatan-perbuatan yang hina dan mungkar. Ya
Rahman Ya Rahim Ya Zal Jalali Wal Ikram..jadikan jiwa kami dan jiwa
saudara-saudara kami muslimin muslimat selalu risau jika ingin berbuat dosa,
dan selalu tenang dan senang jika ingin berbuat pahala..
ÝóÞõæúáõæúÇ ÌóãöíúÚðÇ : íóÇ Çááå...íÇ Çááå...íÇ Çááå ...íóÇÑóÍúãäõ
íóÇÑóÍöíã...
áóÇÅöáåó ÅáøóÇ Çááå....áÇÅáå ÅáÇÇááå ãõÍóãóøÏñ ÑóÓõæáõ Çááå .. æóÕóáøóì Çááå
Úóáóíåö æóÓóáøóãó
ßóáöãóÉõ ÍóÞ ÚóáóíúåóÇ äóÍíóÇ æÚóáóíúåóÇ äóãõæÊõ æÚóáóíúåóÇ äõÈúÚóËõ Åöäú
ÔóÇÁó Çááåõ ÊóÚóÇáóì ãöäó ÇúáÃãöäöíäó ..
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Semoga malam-malam berikutnya kita semakin indah dan mulia, semoga di
malam-malam berikutnya kita semakin mencintai dan dicintai Allah SWT, Ya
Rahman Ya Rahim..
Dan saya ingatkan malam senin yang akan datang Tabligh Akbar Majelis
Rasulullah SAW, ada undangan daripada Pimpinan PBNU KH. Hasyim Muzadi di
kediaman beliau, untuk peresmian pesantren beliau . Beliau tidak bisa hadir
malam hari ini untuk langsung mengundang , undangan disampaikan kepada saya
dan Majelis kita, jika yang mempunyai waktu hadir jika yang sudah mudik maka
semoga diberi kemuliaan oleh Allah dan keselamatan, dan yang di Jakarta
mudah-mudahan tidak ada halangan untuk termuliakan dalam syi'ar malam-malam
terakhir di bulan Ramadhan yang mulia ini. Kita teruskan dengan doa kepada
Allah dan munajat bertawassul kepada Ahlul Badr…
ÕóáÇóÉõ Çááåö ÓóáÇóãõ Çááåö Úóáóì Øóå ÑóÓõæúáö Çááå
ÕóáÇóÉõ Çááå ÓóáóÇãõ Çááå Úóáóì íóÓ ÍóÈöíúÈö Çááå
Sebelum kita tutup, saya akan menyampaikan salam dan rindu dari guru mulia
kita Al 'allamah Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz, semalam telah kita
sampaikan bahwa acara di Jakarta sukses, kebetulan acara beliau sama di
malam yang sama dengan acara kita dan mengadakan Haul Ahlul Badr juga di
Tarim Hadramaut. Telah disampaikan bahwa acara di Jakarta sukses dengan
zikir lafdzul Jalalah 1000 kali, dan setelah disampaikan berita ini Beliau
bergembira, dan juga disampaikan kepada beliau vcd di malam Nisf Sya'ban
yang lalu, beliau sangat gembira dengan kesuksesan acara tersebut dan selalu
mendoakan kita. Dan InsyaAllah kerinduan beliau untuk hadir ke tempat kita
tidak lama lagi, insyaAllah bulan Muharram tepatnya bulan Desember,
insyaAllah kita akan mengadakan malam selasa bersama beliau , dan insyaallah
acara ini sukses kira-kira tinggal tiga bulan lagi, kita akan buat acara
insyaallah yang hadir lebih banyak lagi muslimin muslimat…
Ãóãöíä Çááøóåõãóø Ããíä íóÇÐóÇ ÇáúÌóáÇóáö æóÇúáÅößúÑóÇã íóÇÐóÇ ÇáØøóæúáö
æóÇúáÅöäúÚóÇã...
ÑóÈøóäóÇ ÊóÞóÈøóáú ãöäóøÇ Åöäóøßó ÃóäúÊó ÇáÓóøãöíúÚõ ÇúáÚóáöíúãõ æóÊõÈú
ÚóáóíúäóÇ Åöäóøßó ÃóäúÊó ÇáÊøóæóøÇÈõ ÇáÑøóÍöíúãõ æóÕóáøóì Çááåõ Úáóì
ÓóíøöÏöäóÇ ãõÍóãóøÏò ÇáäóøÈöíøö ÇúáÃõãøöíøö æóÚóáóì Ãáöåö æóÕóÍúÈöåö
æóÓóáøóãó æóÃóÎöÑõ ÏóÚúæóÇäóÇ Ãóäö ÇúáÍóãúÏõ áöáåö ÑóÈøö ÇúáÚóÇáóãöíúäó
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar