Kamis, 27 Mei 2010

[daarut-tauhiid] Mengenal Tiga Tanda Kematian

Mengenal Tiga Tanda Kematian
Kamis, 27 Mei 2010, 07:17 WIB


Oleh Imam Nur Suharno

Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan Nabi Ya'kub
AS. Suatu ketika Nabi Ya'kub berkata kepada malaikat maut. "Aku
menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan
kita."

"Apakah itu?" tanya malaikat maut. "Jika ajalku telah dekat, beri tahu
aku." Malaikat maut berkata, "Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku
tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua
atau tiga utusanku." Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian
berpisah.

Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya'kub.
Kemudian, Nabi Ya'kub bertanya, "Wahai sahabatku, apakah engkau datang
untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"

"Aku datang untuk mencabut nyawamu." Jawab malaikat maut. "Lalu, mana
ketiga utusanmu?" tanya Nabi Ya'kub. "Sudah kukirim." Jawab malaikat,
"Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah
kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya'kub,
itulah utusanku untuk setiap bani Adam."

Kisah tersebut mengingatkan tentang tiga tanda kematian yang akan
selalu menemui kita, yaitu memutihnya rambut; melemahnya fisik, dan
bungkuknya badan. Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri
kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Karena
itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk
menghadapi utusan tersebut.

Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia
sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman Allah SWT, "Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati." (QS Ali Imran [3]: 185).

Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan
tunduk dan patuh kepada-Nya. "Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam." (QS Ali Imran [3]: 102).

Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting adalah
sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu. Rasulullah SAW
mengingatkan agar kita bersegera untuk menyiapkan bekal dengan beramal
saleh. "Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara:
kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang
memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang
menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR
Tirmidzi).

Bekal adalah suatu persiapan, tanpa persiapan tentu akan kesulitan
dalam mengarungi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Oleh karena
itu, "Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS
Al-Baqarah [2]: 197).

Teruntuk Ibu Hasri Ainun Habibie. Selamat Jalan, Ibu ….
Red: irf

http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/05/27/117369-mengenal-tiga-tanda-kematian


------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: