Senin, 31 Mei 2010

[daarut-tauhiid] 16 Orang di Kapal Mavi Marmara Syahid, Nasib 12 WNI Masih Belum Jelas

http://www.dakwatuna.com

16 Orang di Kapal Mavi Marmara Syahid, Nasib 12 WNI Masih Belum Jelas

Oleh: Tim dakwatuna.com
________________________________


dakwatuna.com – Korban tewas akibat serangan Israel terhadap kapal
kemanusiaan Mavi Marmara terus bertambah. IHH (Insani Yardim Fakvi),
lembaga kemanusiaan Turki yang menjadi koordinator kapal bantuan,
melaporkan sudah 16 korban yang syahid.

"Menurut IHH, 16 orang dilaporkan telah terbunuh," demikian kata
Direktur Operasional Sahabat Al Aqsha, Amirul Iman, Senin (31/5/2010).
Data yang sama juga dipublikasikan Al Jazeera.

Menurut Amirul, sementara jumlah korban luka juga masih menunggu data
terbaru. Data terakhir 50 orang luka-luka akibat serbuan Israel
terhadap rombongan Armada Kebebasan (Freedom Flotilla).

"Dan sampai sekarang kami masih belum bisa menelepon satu pun dari 12
WNI yang ikut dalam rombongan," jelasnya.

12 WNI yang berada di kapal Mavi Marmara terdiri dari wakil tiga
lembaga swadaya masyarakat KISPA, MER-C (Medical Emergency Rescue
Committee), dan Sahabat Al-Aqsa. Dari 12 orang itu, juga ada lima
wartawan, yaitu Aljazeera Indonesia, TV One, Hidayatullah.com, Majalah
Alia, dan Sahabat Al Aqsha.

Amirul meminta masyarakat Indonesia bersama-sama mendoakan keselamatan
mereka. "Kita di sini usai salat Dzuhur membaca qunut nazilah dan
salat gaib untuk mereka yang meninggal," kata Amirul.

Serangan terhadap kapal kemanusiaan 'Mavi Marmara' oleh Israel
diyakini akan menyulut protes internasional. Sebabnya, banyak
perwakilan organisasi dari puluhan negara bergabung dalam misi bantuan
untuk Palestina itu.
"Kita terkejut untuk sebuah aksi damai yang melibatkan 40 negara
lebih, diserang oleh Israel. Bahkan itu masih dalam perairan
internasional. Ini bisa mendorong timbulnya tuntutan dunia
internasional," ujar anggota Komisi I DPR FPKS, Al Muzammil Yusuf
kepada detikcom, Senin (31/5/2010).

Menurut Muzzamil, tidak hanya Israel yang akan mendapatkan tekanan.
Namun Amerika Serikat, yang selama ini membela Israel juga akan
mendapat tekanan dari seluruh dunia.

"Ini akan menjadi tekanan serius kepada Amerika yang selama ini
mendukung Israel. Saya kira akan menjadi isu internasional," terang
politisi asal Lampung ini.

Muzammil mengatakan, DPR akan terus mengikuti perkembangan yang
terjadi, dan dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Deplu terkait
nasib WNI yang ada dalam kapal tersebut. Muzammil menambahkan,
peristiwa ini tidak akan menyurutkan DPR untuk terus menggalang
bantuan untuk rakyat Palestina.

"Akhir Juni kita akan bertemu Parlemen Mesir untuk membicarakan
terkait bantauan untuk Palestina," tegasnya. (ddt/fay/asy/dtc/hdn)

http://www.dakwatuna.com/2010/16-orang-di-kapal-mavi-marmara-syahid/


------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: