Minggu, 30 Mei 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3082

Messages In This Digest (5 Messages)

Messages

1a.

Re: Fwd: Puisi BJ Habibie (untuk Ainun)

Posted by: "arief" ariefakhirwijaya@yahoo.com   ariefakhirwijaya

Sat May 29, 2010 9:25 am (PDT)



Siapapun penulisnya, puisi itu memberikan sebuah bukti bahwa cinta sejati antara dua insan yang berbeda itu ada..:)

salam,
Arief

1b.

Re: Fwd: Puisi BJ Habibie (untuk Ainun)

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Sat May 29, 2010 7:09 pm (PDT)



@Nihaw, Sinta & Mbak Indri: Terima kasih. Ya, hati akan tersentuh
dengan tulisan yang datang dari hati.

@Fyra: Saya dengar belakangan dari milis lain (setelah posting puisi
ini ke milis SK) katanya puisi tsb "hoax". Tapi saya belum dapat
buktinya (kecuali omong-omongan dari Twitter dl), jadi masih skeptis
jika ini hoax, kecuali ada bukti,lebih bagus lagi klarifikasi dari
penulis aslinya atau Pak Habibie sendiri (dalam hal ini mungkin The
Habibie Center atau ICMI dll). Karena, di dunia maya, yang bilang itu
hoax kadang justru hoax itu sendiri:).

tabik,

Nursalam AR

On 5/27/10, Fyra Fatimae <bahieya@yahoo.com> wrote:
> maaf menanggapi puisi yang katanya ditulis BJ Habibie
> sebenarnya itu bukan tulisan BJ Habibie.. kebetulan saya kenal dengan
> penulis aslinya..
>
>
> trima kasih
>
> --- On Thu, 5/27/10, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> wrote:
>
> From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Fwd: Puisi BJ Habibie (untuk Ainun)
> To: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>, "fkmui96"
> <fkmui96@yahoogroups.com>
> Date: Thursday, May 27, 2010, 6:38 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Puisi yang ditulis BJ Habibie untuk almarhumah istrinya, Ainun Hasri.
>
> Jujur,mengungkap kecenderungan diri lelaki, namun dalam dan
>
> romantis:).
>
>
>
> Selamat merenung!
>
>
>
> Tabik,
>
>
>
> Nursalam AR
>
>
>
> ---------- Forwarded message ----------
>
> From: Satrio Arismunandar <satrioarismunandar@yahoo.com>
>
> Date: Thu, 27 May 2010 03:09:14 -0700 (PDT)
>
> Subject: [jurnalisme] Puisi BJ Habibie (untuk Ainun)
>
> To: news Trans TV <news-transtv@yahoogroups.com>
>
>
>
> Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
>
>
>
> Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
>
>
>
> dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
>
>
>
> dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
>
>
>
> Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
>
>
>
> adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan
>
> kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu
>
> membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di
>
> tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
>
>
>
> Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti
>
> kemarau gersang.
>
>
>
> Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
>
>
>
> pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau
> ada,
>
>
>
> aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
>
>
>
> Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
>
>
>
> tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
>
>
>
> mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
>
> tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku
>
> arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
>
>
>
> Selamat jalan,
>
>
>
> Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
>
>
>
> kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
>
>
>
> selamat jalan sayang,
>
>
>
> cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
>
>
>
> selamat jalan,
>
>
>
> calon bidadari surgaku ....
>
>
>
> BJ.HABIBIE
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> --
>
> - Nursalam AR -
>
>
>
> Blog: www.kintaka.wordpress.com
>
> Facebook: www.facebook.com/nursalam.ar
>
>
>
> "The difference between the right word and the almost right word is
>
> the difference between lightning and the lightning bug."
>
> (Mark Twain)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>

--
- Nursalam AR -

Blog: www.kintaka.wordpress.com
Facebook: www.facebook.com/nursalam.ar

"The difference between the right word and the almost right word is
the difference between lightning and the lightning bug."
(Mark Twain)

1c.

Re: Fwd: Puisi BJ Habibie (untuk Ainun)

Posted by: "Fyra Fatimae" bahieya@yahoo.com   bahieya

Sat May 29, 2010 11:51 pm (PDT)



@ Nursalam AR : iya..itu puisi ditulis teman saya pada akun facebooknya lalu kemudian di share ke teman- teman lain.. pada awalnya tidak ada tulisan Habibie di akhir puisi , namun seiring menyebarnya puisi tersebut entah tiba- tiba ada yang menambahkan tulisan Habibie diakhir puisi....
 
mungkin kalau anda berminat melihat akun aslinya nanti saya kasih alamat akun teman saya.. trima kasih.. oia, kemarin udah confirm juga ke habibie centre untuk meluruskan masalah ini...  (*_*)

--- On Sat, 5/29/10, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> wrote:

From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Fwd: Puisi BJ Habibie (untuk Ainun)
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Cc: bahieya@yahoo.com
Date: Saturday, May 29, 2010, 9:09 PM

 

@Nihaw, Sinta & Mbak Indri: Terima kasih. Ya, hati akan tersentuh
dengan tulisan yang datang dari hati.

@Fyra: Saya dengar belakangan dari milis lain (setelah posting puisi
ini ke milis SK) katanya puisi tsb "hoax". Tapi saya belum dapat
buktinya (kecuali omong-omongan dari Twitter dl), jadi masih skeptis
jika ini hoax, kecuali ada bukti,lebih bagus lagi klarifikasi dari
penulis aslinya atau Pak Habibie sendiri (dalam hal ini mungkin The
Habibie Center atau ICMI dll). Karena, di dunia maya, yang bilang itu
hoax kadang justru hoax itu sendiri:).

tabik,

Nursalam AR

On 5/27/10, Fyra Fatimae <bahieya@yahoo.com> wrote:
> maaf menanggapi puisi yang katanya ditulis BJ Habibie
> sebenarnya itu bukan tulisan BJ Habibie.. kebetulan saya kenal dengan
> penulis aslinya..
>
>
> trima kasih
>
> --- On Thu, 5/27/10, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> wrote:
>
> From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Fwd: Puisi BJ Habibie (untuk Ainun)
> To: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>, "fkmui96"
> <fkmui96@yahoogroups.com>
> Date: Thursday, May 27, 2010, 6:38 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Puisi yang ditulis BJ Habibie untuk almarhumah istrinya, Ainun Hasri.
>
> Jujur,mengungkap kecenderungan diri lelaki, namun dalam dan
>
> romantis:).
>
>
>
> Selamat merenung!
>
>
>
> Tabik,
>
>
>
> Nursalam AR
>
>
>
> ---------- Forwarded message ----------
>
> From: Satrio Arismunandar <satrioarismunandar@yahoo.com>
>
> Date: Thu, 27 May 2010 03:09:14 -0700 (PDT)
>
> Subject: [jurnalisme] Puisi BJ Habibie (untuk Ainun)
>
> To: news Trans TV <news-transtv@yahoogroups.com>
>
>
>
> Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
>
>
>
> Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
>
>
>
> dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
>
>
>
> dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
>
>
>
> Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
>
>
>
> adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan
>
> kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu
>
> membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di
>
> tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
>
>
>
> Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti
>
> kemarau gersang.
>
>
>
> Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
>
>
>
> pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau
> ada,
>
>
>
> aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
>
>
>
> Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
>
>
>
> tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
>
>
>
> mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
>
> tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku
>
> arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
>
>
>
> Selamat jalan,
>
>
>
> Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
>
>
>
> kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
>
>
>
> selamat jalan sayang,
>
>
>
> cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
>
>
>
> selamat jalan,
>
>
>
> calon bidadari surgaku ....
>
>
>
> BJ.HABIBIE
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> --
>
> - Nursalam AR -
>
>
>
> Blog: www.kintaka.wordpress.com
>
> Facebook: www.facebook.com/nursalam.ar
>
>
>
> "The difference between the right word and the almost right word is
>
> the difference between lightning and the lightning bug."
>
> (Mark Twain)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>

--
- Nursalam AR -

Blog: www.kintaka.wordpress.com
Facebook: www.facebook.com/nursalam.ar

"The difference between the right word and the almost right word is
the difference between lightning and the lightning bug."
(Mark Twain)

2.

teman buat si kecil dari Bunda Ammy

Posted by: "ammy ramdhania" ammy_ram@yahoo.co.id   ammy_ram

Sat May 29, 2010 2:54 pm (PDT)



Assalamu alaikum wr wb
Dear Ayah & Bunda yang baik hati,
Tahun ajaran baru dah deket nih….
Pasti si kecil yang masih kelas 1 atau yang baru mau masuk
kelas satu butuh teman bermain.
Ini loh, Bunda Ammy punya sesuatu yang keren abis
Asyik buat diajak liburan, nyenengin buat diajak bermain
Bermain huruf, bermain kata dan bermain angka
Isinya pasti disukai anak-anak
Akrena Bunda tau banget karakter anak-anak kita….
Pas banget buat bunda yang mau tau kemampuan si kecil tanpa
harus mengetesnya kayak ujian
Cobain deh,
Bukunya ada 3 jilid. Harganya @ Rp 25.000,
Cepetan pesan yah…..
Ada discount deh…….
MAKASIH Ayah & Bunda atas attensi yah…

Wassalam
BUNDA AMMY

3.

[RESENSI] Malcolm Gladwell yang Penasaran

Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com   wartax

Sat May 29, 2010 6:59 pm (PDT)



[BUKU INCARAN]

Malcolm Gladwell yang Penasaran
---Anwar Holid

What the Dog Saw, dan Petualangan-Petualangan Lainnya
Judul asli: What the Dog Saw and Other Adventures
Penulis: Malcolm Gladwell
Penerjemah: Zia Anshor
Penerbit: GPU, 2010
Tebal: 480 hal.; Ukuran: 13.5 x 20 cm
ISBN: 978-979-22-5249-1
Harga: Rp.80.000,-

"Keingintahuan mengenai apa yang ada di balik pekerjaan harian orang lain adalah salah satu dorongan paling mendasar pada manusia, dan dorongan itulah yang menyebabkan buku yang sekarang Anda pegang ini ditulis," demikian kata Malcolm Gladwell di pengantar What the Dog Saw (GPU, 2010, 461 hal.) Dia terus memelihara dan mengembangkan rasa ingin tahu terhadap sembilan belas macam kepenasaran dengan matang. Rata-rata menghasilkan esai yang sangat panjang untuk ukuran artikel bernada investigatif demi mengorek suatu subjek, kemudian menuliskannya dengan sangat lincah dan menggigit. Semua pembaca buku Gladwell sudah tahu betapa kuat ciri khas tulisannya, dan betapa tulisan itu membuat ketagihan.

Petualangan Gladwell demi menelusuri suatu fenomena di dalam What the Dog Saw bisa dibaca dari mana saja. Kita akan segera tahu betapa rasa penasaran manusia itu memang meluap-luap, tak terbendung bahkan oleh teka-teki atau misteri paling gelap sekalipun. Buku ini menyajikan lebih banyak lagi menu tentang betapa manusia dan drama kehidupannya bisa melahirkan peristiwa yang kerap terlalu sulit untuk saling diprediksi. Manusia bergerak lebih cepat dari prasangka ataupun prakiraan orang lain; mereka suka membuat kecele orang yang mencoba menangkap gelagatnya. Betul manusia bisa menganalisis, menebak, dan memprediksi, tapi hasrat dan antisipasi lebih cepat lagi bergerak menanggapi analisis.

Rasa penasaran ada yang sederhana dan rumit. Kalau perempuan ingin mengecat rambut dengan warna tertentu, bisa jadi itu teka-teki sederhana; sementara kalau kita ingin tahu bagaimana polisi dan detasemen khusus menentukan target operasi terorisme, mungkin itu misteri yang hebat dan mendebarkan. Tapi sama saja: keduanya butuh jawaban, dan orang seperti Gladwell dengan segala cara berusaha menjelaskannya. Upayanya jelas telah sukses membuat jutaan orang suka, meski tidak semua. Sebagian orang menilai Gladwell terlalu simplisistik (menggampangkan) dan mengabaikan faktor penting lain dalam berbagai fenomena yang rumit; dan itu membuat mereka menilai tulisannya sebagai pseudosains. Tapi yang jelas kehebatannya meyakinkan orang banyak sulit ditandingi. Wajar bila media massa seperti Time, Newsweek, juga GQ menobatkan Gladwell sebagai penulis yang dewasa ini paling mempengaruhi cara orang berpikir.

Gladwell memilah What the Dog Saw dalam tiga bagian. Urutan paling menariknya justru dari belakang. Di bagian ketiga dia membahas tentang kepribadian, sifat, dan kecerdasan manusia. Dia membicarakan kenapa sebagian orang sudah genius sejak muda, namun sebagian lain justru baru panas setelah berusia matang? Apa beda kesuksesan teori relativitas dan keberhasilan perusahaan semacam Microsoft? Bagaimana polisi mengembangkan teori kejahatan dan menangkap tersangka terorisme padahal ciri penjahat sangat kabur dan mudah sekali berubah? Kenapa seseorang bisa panik dan akhirnya kalap? Dan kisah-kisah yang lebih menyangkut indra, emosi, dan pikiran daripada sesuatu yang fisikal.

Di bagian kedua dia mengembangkan teori, prediksi, dan diagnosis. Misal seperti ini: kenapa perusahaan yang sangat terbuka, dikelola dengan baik, diisi orang-orang cerdas kelas satu, berkembang pesat, punya kapital luar biasa, sahamnya diminati investor, punya semua kriteria unggul, memenuhi standar kehebatan macam-macam, toh akhirnya bangkrut dan gagal diselamatkan? Kenapa badan intelijen yang punya analisis tiada terperi tetap gagal menemukan Osama bin Laden? Semuanya paradoks rumit yang bisa melahirkan kisah penelusuran menarik.

Di bagian pertama dia menulis tentang "genius minor", yaitu orang hebat yang perannya dianggap sepele, seperti pawang anjing, produsen pewarna rambut, atau raja saus tomat. Padahal kerja dan temuan mereka hebat juga. Gladwell membuat mereka jadi setara dengan penemu penting kelas dunia. Bayangkanlah bila orang Indonesia tak kenal sambal, bagaimana rasanya. Tapi kenapa kita tidak tergerak untuk menelusuri, siapa yang pertama-tama membuat ramuannya?

Meski begitu, isi ketiga bagian buku ini masih terasa inkonsisten. Sebab di bagian pertama kita bisa menemukan tulisan tentang Nassim Nicholas Thaleb yang terkenal berkat The Black Swan, yaitu teori probabilitas untuk menerangkan falsifikasi. Dia jelas bukan tipe "genius minor." Sementara di bagian kedua dan ketiga kita bisa menemukan topik agak ringan, seperti contek-mencontek karya yang bercampur dengan ilham atau hasil riset dan bagaimana seekor anjing menentukan ada kejahatan di depan matanya.

Keunggulan Gladwell tampaknya berporos pada dua hal: (1) cara berpikirnya unik dan cara dia menarik kesimpulan mengejutkan; (2) cara penulisannya hebat dan lincah sekali. Dalam hal teknik penulisan, bergabungnya dia sebagai staf penulis The New Yorker punya andil besar, sebab majalah ini sudah terkenal berkat gaya dan cita rasa sastranya. Dalam hal cara berpikir, dia cerdas, meskipun bukannya tanpa cela.

Sepintas, isi buku-buku Gladwell tampak klise. Sebagian orang bingung apa beda blink dengan ilham, intuisi, atau wisdom dari pengalaman yang diasah terus hingga membuat orang peka? Dalam Outliers, banyak orang masih bingung apa hubungan tanggal lahir dengan kesuksesan. Tapi toh mereka tetap semangat membaca tulisannya.

Gladwell tahu cara menuliskan petualangan-petualangan pemikirannya. Dia mampu menyabet topik yang awalnya berserakan dan kabur menjadi tajam dan membangkitkan rasa penasaran. Dia bergerak dari satu narasumber ke penyelidikan lain, berusaha langsung mengalami fakta-fakta yang mungkin terbayangkan, lantas melakukan studi literatur dan menemukan pasase yang tepat. Gladwell berkata, "Bila mau menulis buku, Anda perlu punya lebih dari sekadar cerita yang menarik. Anda harus punya hasrat untuk menceritakan kisah itu. Dalam beberapa hal Anda bahkan secara personal perlu mengupayakannya bila memang berguna bagi tulisan."

Banyak buku motivasional atau bisnis sudah membicarakan subjek yang dibahas Gladwell. Tapi kenapa buku dia tetap bisa menonjol dan bestseller gila-gilaan? Bisa jadi karena ini: (1) Argumen Gladwell kuat dan cara berpikirnya menarik; (2) Gladwell bisa merangkai fakta trivial (sepele, sering diabaikan atau dianggap rendah) ke dalam logika besar dengan cara pop-ilmiah menjadi mudah dipahami; (3) Gladwell bisa membuat koneksi antara hal klise dengan teori yang awalnya orang bingung penerapannya bagaimana dalam keseharian atau kasus khusus. Istilah teoretis yang dia munculkan juga catchy.[]

Anwar Holid ialah editor, penulis, dan publisis. Blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.

KONTAK: wartax@yahoo.com | HP: 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141

Recent Activity
Visit Your Group
Stay on top

of your group

activity with

Yahoo! Toolbar

Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Y! Groups blog

The place to go

to stay informed

on Groups news!

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Get real-time World Cup coverage on the Yahoo! Toolbar. Download now to win a signed team jersey!

Tidak ada komentar: